Anda di halaman 1dari 110

1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Latar belakang tentang pengajaran Musa merupakan bagian dari isi ajaran
firman Allah yang perlu di paham oleh setiap orang keristen, sebelum sampai
kepada pokok ajaran tentang kepemimpinan Musa. Latar belakang kitab Keluaran
yang begitu penuh dengan tantangan dan krisis dalam perjuangan, itu merupakan
suatu pengalaman yang sangat berharga bagi jamaat-jamaat Tuhan atau bangsa
Israel. Latar belakang pertama karya ilmiah tentang kepemimpinan Musa sangat
penting, adalah karena pengajaran Musa dalam Keluaran mengungkapkan aspekaspek yang sangat mendasari iman Kristen dan pemimpin. Kemudian dasar dari
pada pengajaraan Musa dalam Keluaran ini muncul itu bukanlah hasil dari pada
gagasan-gagasan manusia, melainkan bersumber dari Alkitab itu sendiri, sebagai
Firman Allah tentang, pengajaran mendapatkan tempat yang paling utama adalah
dari isi ajaran Firman Allah. Latar belakang yang kedua mengenai latar belakang
pengajaran Musa dalam kitab Keluaran penting bagi pemimpin jemaat-jemaat
Tuhan, namun pada akhir abad ke dua puluh ini kurang mendapat perhatian,
bahkan hampir tidak di bicarakan. Dan walaupun di bicarakan hal itu hanya sebagi
informasi untuk di ketahui, tetapi bukan menjadi bagian hidupnya. Dan untuk
mengenl latar belakang pengajaran Musa dalam Keluaran, akan menjadi lebih
mudah kalau setip orang pemimpin dengan Kristen mengetahui lebih dahulu latar
belakang kepemimpinan Musa dan kitab Keluran. Karena latar belakang sejarah
dari pada pengajaran Musa mempunyai keunikanya tersendiri dan menarik

perhatian para pembaca untuk lebih mengerti tentang ajaran Firman Allah.
Penulisan skripsi tentang latar belakang pengajaran Musa ini dapat memperkaya
orang-orang keristen yang mencoba akan mengerti isi ajaran Alkitab dan
memperaktekkan iman mereka dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Latar
belakang pengajaran Musa sangat penting bagi setiap pemimpin untuk di pakai
sebagai perbandingan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi oleh gereja
sekarng ini. Frank Damazio, seorng penulis buku kunci-kunci efektif

bagi

kepemimpinan yang sukses, dalam bukunya juga pernah berkata: Memenuhi


fungsi dan tanggung jawab para penatua, pemimpin harus mengerti bagaimana
melepaskan sumber daya bagi Visi dan Misi.
Pencobaan-pencobaan dalam pelayanan yang perlu di waspadai pelbagi
gaya kepemimpinan dan profil pelayanan impian pemberian Allah bagi motivasi
dan penggenapan.
Latar belakang ketiga adalah karena Musa adalah seorang yang di utus
Allah, ia datang ke Mesir sebagai pembebas untuk memberikan kesaksian tentang
kebenaran Allah, supaya setiap orang menjadi percaya kepada Allah dan Musa,
harus memberi kebenaran atau kesaksian tentang Allah yang sebenarnya dalam
kehidupan mereka. Dan menurut kesaksian Alkitab, dia adalah orang yang telah
dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan mulai dari rahim ibu-nya (Keluaran 1:17-22;
KPR 4:19, 5:29).
Mengingat hal itu, maka sangatlah perlu di ungkapkan mengenai
pandangan Musa terhadap Allah, sehingga boleh lebih dapat di mengerti oleh para
pembaca pada saat ini juga sudah pernah di ungkapkan kepada bangsa Israel.

Dan biarlah Tuhan, Allah dari roh segala mahluk, mengangkat atas umat
ini seorang pemimpin.

Musa adalah pemimpin

kunci dalam struktur

kepemimpinan Allah. Musa memperoleh kedudukan penting dalam sejarah. Musa


yang membebaskan mereka dari tawanan bangsa Mesir dan membawa menuju ke
tanah Kanaan dan Musa menegakan kerajaan dan memimpin bangsa Israel
sebagai wakil Allah. Salah satu tokoh ini meningkatkan mutu karakter yang
khusus yang patut setiap pemimpin teladani khususnya setiap pemimpin dapat
melihat bagaimana sifat dasar Musa di ubah dan di sempurnakan dalam Yesus
Kristus. Musa memiliki kelemah lembutan dan kasih yang penuh pengorbanan
bagi umat pemberontak dan Musa juga memiliki kerendahan hati sebagai seorang
pemimpin. Satu tokoh ini menghadapi banyak tantangan dan godaan krisis, untuk
menguji dan mendewasakan Musa. Latar belakang ini ialah oleh sebab pandangan
Musa mengenai Yesus Kristus di dalam Allah belum pernah diungkapkan dan
sangat menarik perhatian karena Musa yang memperkenalkan kebenaran Allah
sebagai pembebasan bangsa Israel, sebagai penyelamat lewat pengantara nabi
Musa. Sebab hal itu sangat penting untuk di ketahui oleh gereja, karena hal itu
sangat mendasari dalam keristenan.
Latar belakang ke empat, mengapa studi ini penting sekali adalah karena
tuntutan praktis di dalamnya. Jadi menyimak pemahaman terhadap study ini,
maka pembaca akan mampu mengambil saran/intisari patinya untuk dapat di
mengerti dan di terapkan di dalam hidupnya
Latar belakang terakhir mengapa studi ini penting, karena ini merupakan
salah satu tuntutan dari sekolah untuk dapat menyelesaikan studi dan memperoleh
gelar sarjana pendidikan Kristen.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pertama adalah untuk mempelajari secara spesifik khas
ajaran yang tercakup dalam konsepsi nabi Musa. Konsep-konsep yang terkandung
akan digali dan kaji/ menderas menkaji, dan sudut pandang Musa, sehingga
penulis mendapat pemahaman yang baru dan jelas dari konsep-konsep tersebut.
Rumusan masalah kedua adalah menguangkapkan konsep pengajaran
kepemimpnan Musa yang di catat di dalam kitab Keluaran untuk dapat
dimengerti. Konsep tersebut mencakup Allah sebagai pembebas dan penyelamat
umat Israel dengan pengantara nabi Musa. Dengan pengungkapan ini diharapkan
akan bisa menambah pengertian dan cakrawala atau lengkung langit yang baru
untuk lebih dalam mengerti konsepsi pengajaran atau kepeminpina Musa. Dan
dapat juga digunakan sebagai bahan perbandiangan dari ajaran Alkitab secara
komprehensip.
Rumusan masalah ketiga adalah untuk menambah pengertian bagi kaum
awam yang terlibat dalam pelayanan kepemimpinan dan aggota jemaat ia
membaca skripsi ini. Dengan pengertian tersebut, para pembaca diharapkan boleh
mengambil pelajaran dan hikmah dari konsepsi tentang pengajaran Musa dan menambah pengertian tentang konsep kepemimpina di dalam pelayanan peribadi
seseorng.
Rumusan masalah keempat adalah sebagai bahan study perbandingan,
apakah pandangan Musa sama dengan pandangan kaum injili/ pengijilan pada saat
sekarang ini. Oleh karena itu di pandang perlu untuk diungkapkan disini, jadi ini

juga sebagai tambahan bagi mereka yang ingin mengeti lebih dalam tentang
padangan Musa terhadap kepemimpinan.
Rumusan masalah terakhir adalah untuk memenuhi persyartan yang di
wajibkan oleh sekolah. Sebab tanpa memahami salah satu persyaratan ini
mahasiswa tersebut tidak bisa lulus dan tidak akan memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Agama Kristen. Dengan pertimbangan itu, maka penulis memilih
judul tersebut. Tetapi harus di ketahui, bahwa tidak mungkin penulis bisa
mengungkapkan pandangan Musa secara tuntas. Karena penulis menyadari akan
keterbatasan, sehingga disana-sini banyak kekurangan.

Hipotesa/Hipotesis
Penulis dalam menyusun skripsi ini akan menggunakan hipotesa yang di
ajarkan di seminari. Hipotesa tersebut adalah hipotesa induktif yang di dalamnya
mencakup lima perinsip penafsiran. Sebab perinsip penafsiran ini sangat cocok
untuk pokok ini. Dengan menafsirkan secara kontekstual, Gramatikal, Leksikal,
Historical, dan ajaraan seluruh Alkitab, maka di harapkan skripsi ini dapat di
pertanggung jawabkan kebenaranya dari sudut Theologia Alkitabiah. Dan
sejumlah buku akan di pakai sebagai alat penggali, pendukung dan pebanding
untuk menjelaskan masalah tersebut. Buku-buku yang akan di pakai antara lain
tafsiran, lexcon, kamus Alkitab, dan buku kepemimpinan yang sukses. dengan
demikian di harapkan bisa menghasilkan skripsi yang berbobot dari segi
pengajaraan dan praktis.

Lingkup penulisan

Sesuai dengan judul skripsi ini, maka penulis membatasi penulisannya.


Kepemimpinan yang sukses adalah sebagai obyek pengamatan untuk mencari data
Alkitab yang berhubungan dengan kepemimpinan yang sukses dan pandanganya.
Hal itulah menjadi penekanan dalam penulisan skrpsi ini. Tetapi walaupun
demikian karena adanya kaitan dengan ayat-ayat Alkitab yang lainnya, maka
diusahakan untuk tetap menjaga kebenaran seluruh Alkitab tetapi terpelihara.
Dalam lingkup penulisan ini akan membahas juga tentang konsep kepemimpinan
yang sukses yang dominan berdasarkan nats yang berhubuangan deangan
pandangan nabi Musa sebagi pendukung.

Sistimatika Penulisan
Dalam bab I akan di uraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
alasan penulisan judul,tujuan masalah, hipotesa, lingkup penulisan, serta
sistematika penulisan. Dengan penjelasan di dalam bagian ini, pembaca di
harapkan cukup jelas sistemtika peulisan yang di bahas penulis.
Dan mengeti secara jelas alur pikiran penulis dan cara yang di pakai untuk
menyelesaikan skripsi ini. Bab II akan membahas tentang latar belakang Musa
atau kepemimpinan Musa. Hal ini di lihat dari segi asalnya, pendidikannya, dan
tujuan pelayanannya. Serta akan diuraikan juga kondisi lingkungan pada saat itu.
Sebab hal-hal itu sangat penting diketahui, untuk mengerti konsep dan pola pikir
dari Musa.
Bab III akan membahas konsep Musa yaitu sebagai pengajaran yang
sukses. Supaya lebih di mengerti, akan di jelaskan arti istilah kepemimpinan yang
sukses. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, penulis akan membuktikan bahwa

kepemimpinan yang sukses berdasarkan nats yang bersangkutan. Setelah ada


bukti-bukti yang lengkap, baru kemudian akan diuraikan implikasi dari
kepemimpinan yang sukses.
Bab IV akan membahas mengenai pandangan aplikasi pengajaran Musa,
Musa sebagai kepemimpinan yang sukses. Kemudian akan di jelaskan arti istilah
pengajaran Musa, bukti bahwa Musa adalah mewakili Allah yang telah menjadi
pemimpin, serta implikasinya, sehingga pertanyaan Musa dapat di percaya bahwa
Musa adalah kepemimpinan yang sukses.
Bab V akan membahas pandangan Musa mengenai umat Israel. Bab V
merupakan bab penutup, dimana di dalamnya akan berisi kesimpulan mengenai
konsep pengajaran menurut pandangan Musa dari bab-bab sebelumnya.

PASAL II
LATAR BELAKANG MUSA

Jabatan seorang Pemimpin Kristen memang sudah dikenal dengan baik


oleh setiap orang Israel dan orang percaya. Tetapi banyak orang percaya/ orang
Kristen yang belum memahami dengan benar tentang jabatan seorang pemimpin
Kristen, bahkan tidak jarang seorang pemimpin Kristen sendiri belum memahami
secara tepat tentang jabatan yang melaksanakan tugas atau pengasuh itu,
seringkali menimbulkan permasalahan di dalam pekerjaan Tuhan. Jadi jelaslah
bahwa perlu memahami dengan benar tentang Jabatan Pemimpin Jemaat/
Kristen.

Definisi Pengajaran
Kata pengajaran adalah seorang pengajar harus mampu memberikan
petunjuk diarahkan dan yang diberikan kepada orang banyak supaya diketahui
(dituruti) apa yang diberikan oleh pemimpin/ pengajar.
Pemimpin orang dalam perhitungan : Tiap-tiap Kepala Negara : orang yang
mengepalai suatu Negara ; orang yang memimpin suatu lembaga yaitu baik itu di
lembaga pendidikan umum, swasta, dan lembaga pendidikan Kristen, bahkan
setiap organisasi gereja dan lain-lain. 1
Leader / Liedar (of a Group, Orchestra) = Pengajar yang berbakat.
Leadership / Liedarship = Pemimpin / kepemimpinan2
Dengan demikian jelaslah, pemimpin itu ada dua macam yaitu : pertama
berhubungan dengan pengertian harafia, yaitu menjaga binatang dan kedua secara

Kamus Indonesia. Penulis: Desyy Anwar; Penerbit: Amelia Surabaya Cetakan: 1,2002.357
Kamus Inggris-Indonesiia. Penulis: John M. Echols dan Hassan Shadily; Penerbit: PT Gramedia
Jakarta, 2005, 351.
2

kiasan menunjuk kepada seorang pemimpin jemaat Kristen yang bertanggung


jawab menjaga keselamatan orang banyak.
Di dalam Alkibat dijelaskan tentang dua macam pemimpin : Pertama,
orang yang menggembalakan, dan memelihara ternak. Kedua, orang yang
mengasuh dan membina manusia yaitu pemimpin yang bersifat Illahi.3
Gembala/ pemimpin dalam arti harafia, pada jaman Alkitab Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, mengemban tugas panggilan pemimpin/ penggembalaan yang
banyak tuntunannya, misalnya panggilan Habel (Kejadian 4:2), mencari rumput
dan air di daerah

yang kering, melindungi kawanan domba pemimpinnya

terhadap cuaca buruk dan binatang buas, mencari dan membawa kembali setiap
domba yang sesat.
Demikian juga Musa memimpin Israel dengan lemah lembut dan disiplin
pengampunan dan pengumpuannya kembali. Dalam Perjanjian baru, Yesus
disebut sebagai gembala atau pemimpin, bahkan Gembala Agung. Untuk mengerti
pola piker dan pandangan nabi Musa dengan jelas, perlu mengetahui latar
belakang kehidupannya.Sebab tanpa mengetahui latar belakangnya, seseorang
sulit untuk mengetahui dan memahami pandangan orang tersebut. Oleh karena itu,
dalam bab ini penulis akan membahas latar belakang nabi Musa, sehingga lebih
muda mengerti dan memahami pandangan Musa terhadap umat Israel pada saat
itu.Ini merupakan pokok pembahasan dalam skripsi ini.

Tahun Penulisan Kitab Keluaran


Dan persoalan mengenai latar belakang kitab keluaran telah menimbulkan
pertentangan besar : tanggal banga Israel keluar dari tanah Mesir dan penulis kitab
keluaran. Dalam hakim-hakim 11 : 26, Yefta (1100 SM) menyatakan bahwa
bangsa Israel menduduki tanah mereka selama 300 Tahun, yang akan
3

Keluaran 1:1-14, Jakarta 1996, 62.

10

menempatkan saat menaklukkan kurang lebih tahun 1400 SM. Banyak hal- Ihwal
dalam kitab keluaran menunjukkan bahwa penulisannya merupakan seorang saksi
mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis 2:12; 9:31-32; 15:27; juga, bagianbagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat
langsung dalam penulisannya (mis. 17:14 ; 24:4 ; 34:27 ).4

Asal Nabi Musa


Mengenai asal-usul nabi Musa tidak menjadi problem bagi pembaca saat
ini, karena kitab keluaran dengan jelas mengisahkan kehidupan dari nabi Musa.
kiatb Keluaran menjelaskan kehidupan nabi Musa sejak masih dalam kandungan
ibunya, kelahirannya, pelayanannya, dan akhir dari kehidupan Musa.
Berdasarkan data Alkitab, penulis akan mengungkapakan kehidupan nabi
Musa. Manusia ingin dikenal melalui persahabatan yang dimilikinya.
Salah seorang tokoh dalam masyarakat ingin dikenal sebagai sahabat kaum
buruh, atau sahabat kaum usahawan/ sahabat pemerintah. Salah seorang
tokoh dalam masyarakat ingin dikenal sebagai sahabat kaum buruh, atau
sahabat kaum usahawan/ sahabat pemerintah. Dengan penuh kebanggaan
seorang mengagumkan diri sebagai sahabat dari orang-orang tertentru/ keluarga
tertentu. Persahabatan juga memiliki arti khusus pada lampau. Karena Musa diberi
hak istimewa untuk berhubungan secara pribadi dengan Allah berulang kali, Musa
disebut sebagai sahabat/ karib dengan Allah (2 Tawarik 20:7). Beberapa topic dari
kehidupan Musa ini berisi tentang panggilan Allah
kepada Musa, ujian-ujian
terhadap imannya, dan kejatuhan serta kemenangannya dalam iman. Melalui
pelajaran ini seorang pun siapa pun dapat semakin mengenal keberadaan Allah di
dalam kehidupan setiap orang setiap hari.5
Musa adalah pemimpin dan pembebas untuk generasi pada Zamannya,
memang pada masa itu dengan sangat membutuhkan seseorang yang
berpandangan jauh kedepan dan memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi
pemimpin.
4

Keluaran 1:15-22, Jakarta 1996.

Simanjuntak A, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1,Yayasan Komunikasi Bina Kasih, o/ OMF, Jakarta
1982, 152.

11

Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlan rakyat. Berbahagialah orang yang
berpegang pada hukum (Amsal 29:18). Orang yang gagal mencari kehendak Allah
akan gagal juga dalam memimpin umat-Nya pada arah yang benar, kehidupan
Musa membukitkan segi-segi yang dibutuhkan dalam kepemipinan yang efektif.
Sangatlah penting untuk tidak hanya menyelidiki perubahan kebangsaan yang
terjadi lewat kepemipinan Musa, tetapi juga perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kehidupan Musa sendiri. Allah selalu memperhati kan sipekerja seperti
Musa memperhatikan pekejaannya .
Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong
perempuan ibrani seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua,
katanya: Apabila kamu menolong perempuan ibrani pada waktu bersalin,
kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu
harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan bolehlah ia hidup.
Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukannya seperti
yang di katakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu
hidup. Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada
mereka: Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayibayi itu?Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun:Sebab perempuan Ibrani
tidak sama dengan perempuan Mesir melainkan mereka kuat: Sebelum
bidan datang, mereka telah lair.Maka Allah berbuat baik kepada bidanbidan itu, bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. Dan
karena bidan-bidan itu takut akan Allah maka ia membuat mereka
berumah tangga. Lalu Firaun memberi permintaan kepada seluruh
rakrayatnya:Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang
Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah
hidup.6
Di sini dapat diketahui bahwa pada masa itu seorang laki-laki dari suku
Lewi, kawin dengan seorang wanita dari suku Lewi itu juga. Lalu mengandunglah wanita itu dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika putri Firaun pergi
sampai ke sungai Nil untuk mandi lalu melihat bahwa bayi itu amat bagus, cantik,
Musa disembunyikan selama tiga bulan. Tetapi Musa tidak dapat disembunyikan
lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah keranjang dari rumput gelagah, dan
6

Ibid, 152

12

melapisinya dengan ter, supaya jangan kemasukan air. Bayi

itu di letakannya

dan ditaruhnya keranjang itu di tengah-tengah rumpun gelagah di tepi sungai Nil;
lalu kakak perempuan bayi itu berdiri agak jauh dari situ untuk melihat apakah
yang akan terjadi dengan bayi Musa.
Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayangdayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terliatlah oleh puteri Firaun peti
yang di tengah-tengah teberau itu, maka di suruhnya, dilihatnya

bayi itu

tampaklah anak itu menangis sehinga belas kasihanlah purti Firaun kepada bayi
Musa dan berkata:Apakah yang akan terjadi dengan bayi Musa Keluaran 2:1-10.
Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: Akan kupanggilkan bagi
tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibarani untuk menyusukan
bayi itu bagi tuan puteri? Sahut puteri Firanun kepadanya: baiklah. Lalu
pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada
ibu itu : Bawalah bayi ini dan susukanlah bayi Musa ini bagiku, maka puteri
Firaun akan memberi upah kepadamu. Kemudian perempuan itu mengambil bayi
itu dan menyusuinya. Ketika anak itu besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun
yang mengangkatnya menjadi anak puteri Firaun, dan menamainya Musa, sebab
katanya: Karena aku telah menariknya dari air. Dan selanjutnya dipahami
bahwa pada saat itu raja Mesir juga menimbulkan kekejaman dalam hatinya
terhadap orang Israel, lalu raja Mesir memerintahkan kepada bidan-bidan yang
selalu menolong perempuan Ibrani pada saat perempuan Ibrani bersalin, yaitu
seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu
harus memperhatikan waktu anak itu lahir: Jika anak itu laki-laki, kamu
harus membunuhnya, tetapi jika anak itu perempuan, boleh dibiarkan

13

hidup. Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukannya
seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayibayi itu hidup.7
Di sini Penulis melihat dan memahami tingkat-tingkat pertama dalam
maksud pengadilan dan penyelamatan oleh Allah, bagi bangsa Israel di Mesir.
Lalu diketahui juga kisah tenttang pelepasan bagi bangsa Israel, yaitu: inilah
laporan yang disesuaikan dengan kebiasaan sastra pada waktu itu tentang
kelahiran dan pengasuhan Musa; sebab itu dapat dimengerti bahwa nama orang
tua dikembalikan dan bahwa tidak ada hunjutan kepada Harun, yang agaknya lahir
sebelum maklumat Firaun. Latar belakang suasana yang samar-samar dari
kelahiran Musa adalah dimaksudkan untuk menitikberatkan kedaulatan Allah.
Anak lelaki ini, tidak hanya berhasil di sembunyikan dan kemudian dilindungi
oleh puteri Firaun sendiri karena kasihan mendengar tangisan anak itu, tapi malah
anak itu di kembalikan secara resmi kepada ibunya sendiri untuk susukan, yang
untuknya si ibu dibayar. Sesudah itu Musa di-angkat oleh puteri raja anak
perempuan penindas bangsa Israel. Dengan demikian Musa terdidik dalam segala
hikmat orang Mesir (bandingkan Kisah Para-Rasul pasal 7:22) dan iman orang
tuanya dibenarkan (bandingkan Ibrani 11:23). Dan juga namanya Musa dalam
bahasa aslinya yaitu, (penulis melihat Moses dalam NBD ) di sini telah
mencerminkan bahwa kedua leluhurnya sebagai anak angkat puteri Firaun dan
anak lelaki sebenarnya (sebagai mana diakui oleh puteri itu sendiri) dari orang
lbrani. Jadi disini nama Musa dalam bahasa lbrani yaitu Mase (msanak) lalu
penulis melihat juga dalam bahasa Mesir menggambarkan gagasan pertama di
sana menyatakan bahwa sang ibu yang mengangkat anak itu, dan ini dibahas
7

Carl A, Reed, Diktat Torah, Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia (STTII), Yogyakarta
Agustus1993, 50.

14

lbranikan sebagai Moseh berasal dari akar kata kerja masa yang berarti menarik
keluar kemudian penulis melihat bentuknya bahwa:
Moseh adalah partisip aktif, yakni seseorang yang menarik keluar.
Barang kali puteri Firaun terdorong mengambil bentuk ini dengan
menunjuk kepada dirinya sendiri yang menjadi seorang ibu dengan
menarik keluar sang anak atau bentuk itu adalah doa dari pihak ibu
yang sebenarya, semoga Tuhan menarik umat-Nya keluar.8
Kalimat tersebut menguatkan dengan fakta bahwa kegerakan Allah itu
berkerja didalam kehidupan puteri Firaun, agar rancangan dari pada Allah itu
benar-benar akan tergenapi, sehingga rancangan Allah lewat kehidupan Musa
dapat tercapai. Di sini penulis melihat dan memahami tentang kelahiran dan
pendidikan Musa dalam (keluaran 2:1-10). Kemudian setiap orang melihat dan
memahami bahwa raja Mesir memberi perintah kepada kedua bidan yakni :Sifra
dan Pua, kedua bidan ini yang menolong wanita lbrani bersalin.Tetapi bidanbidan itu lebih rela mentaati Allah dari pada manusia, sehingga kedua bidan itu
orang yang takut akan Allah, maka mereka tidak mau memperdulikan perintah
raja Mesir dan membiarkan semua bayi laki-laki hidup. Pada waktu Musa
berumur 40 tahun Musa mengambil keputusan yang berat. Setiap orang melihat
dalam surat lbrani 11:25-26 suatu peristiwa yang menentukan pemilihannya.
Raja Firaun mendengar dan berusaha mau membunuh Musa tetapi tidak
terjadi. Kemungkinan besar Firaun itu ialah Thutmose Firaun mau
membunuh Musa bukan saja karena ia telah membunuh seorang Mesir,
tetapi karena ia mulai bertindak membela bangsa lbrani. Kemudian Musa
melarikan diri ke Midian dan tinggal bersama seorang iman yang bernama
Yitro (Rehuel).Midian Yitro adalah anak Abraham dari ketura maka
mungkin Yitro masih menyembah Allah yang hidup. Setelah 40 tahun bagi
bangsa Israel.9
8
9

Keluaran 3:6-12, Jakarta 1996, 161.


Keluaran 3:7-8, Jakarta 1996, 64.

15

Di dalam Alkitab mencatat bahwa Allah membebaskan bangsa Israel,


sebelumnya pada saat itu Yusuf yang berkuasa, bangsa Israel mengalami
kemakmuran di Mesir. Akan tetapi, setelah Yusuf meninggal, bangsa Israel
ditindas oleh Firaun, raja yang berkuasa di tanah Mesir. Walaupun ditindas, orang
Israel tetap berkembang menjadi bangsa yang besar sesuai dengan janji Tuhan
kepada Abraham. Karena penindasan yang dialami oleh bangsa Israel amat
dashyat pada saat itu mereka menjerit kepada Allah. Jadi Allah mendengar jeritan
orang Israel serta membebaskan orang Israel dari penjajahan di tanah Mesir
dengan-Nya yang berkuasa dalam (keluaran pasal 1-12).
Lalu Allah menuntun bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian melalui
padang gurun selama 40 tahun di bawah kepemimpinan Musa. Akibat ketidaksetiaan orang Israel Allah sengaja tidak terlalu cepat membawa bangsa Israel ke
tanah yang di janjikan-Nya, untuk mempersiapkan orang Israel untuk memasuki
sistim ibadah dan aturan bermasyarakat yang baru .Orang Israel mulai mengenal
system ibadah yang berpusat di Kemah Suci (keluaran pasal 14-40). Orang Israel
harus mempelajari aturan-aturan ibadah dan keimaman serta tatacara hidup orang
Israel dalam kekudusan dalam kitab lmamat mencatat demikian. Jadi masa itu
juga orang Israel belajar untuk taat dan belajar memahami bahwa ketidaktaatan
akan mendatangkan hukuman, murka dari pada Allah, yaitu di dalam kitab
Bilangan juga berbunyi demikian. Setelah Allah memandang dan melihat melalui
Musa selesai mempersiapkan bangsa Israel dan kepemimpinan Israel diwariskan
kepada Yosua, yaitu tanah perjanjian yang dijanjikan oleh Tuhan (didalam kitab
Yosua mencatat demikian). Dengan demikian, terpenuhilah janji Tuhan untuk

16

mewariskan tanah Kanaan kepada Abraham dengan keturunnya (kejadian pasal


13:14-15).
Berhubungan dengan rancangan Allah kepada Abraham itu telah di genapi setelah
Lot berpisah dari pada Abraham, lalu Abraham menerima negeri yang telah
dilihatkan oleh Allah.

Menerima Pengetahuan Dari Tuhan


Sebelum Musa masuk ke tanah Mesir, dari awalnya Musa menerima
pengetahuan dari Allah untuk menjadi alat pembebasan bagi bangsanya, dengan
membawa bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian. Jadi Musa pergi ke Mesir
untuk menggenapi perjanjian Allah yang diberikan kepada bangsa Israel tersebut.
Kitab Keluaran 3:6-12 Lagi ia berfirman Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham,
Allah Ishak dan Allah Yakub. Lalu Musa menutup mukanya, sebab ia takut
memandang Allah. Dan Tuhan berfirman:Aku telah memperhatikan dengan
sungguh kesengsaraan umat-Ku di Mesir, dan seruan mereka yang di sebabkan
oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab
itu Aku telah turun untuk membebaskan mereka dari tangan orang Mesir dan
menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang berlimpah-limpah
susu dan madunya, ke tempat orang kanaan,orang Het, orang Amori, orang Feris,
orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel sampai kepada-Ku;
juga telah Kulihat, betapa besarnya orang Mesir menindas mereka. Tetapi Musa
berkata kepada Allah. Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadapi Firaun
dan membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir? Lalu firman-Nya:
Bukankah Aku akan menyertai? Inilah tanda bagimu, bahwa aku yang mengutus
engkau:apabila engkau telah membawa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan
beribadah kepada Allah di gunung ini.10
Pada waktu Musa berumur 40 tahun, timbullah keinginan dalam hati Musa
untuk mengunjungi saudara-saudaranya yaitu orang-orang Israel: Ketika itu ia
melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela
orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. Ia menyangka saudara-saudaranya
10

David Hocking, Seorang Rahasia Keberhasilan Pemimpin, Yogyakarta 1993,Yayasan Andi, 1.

17

akan mengerti, bahwa Allah memakainya untuk menyelamatkan Israel tetapi


Israel tidak mengerti. Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang
Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha untuk mendamaikan mereka, katanya:
saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara ? Mengapa kamu saling
menganiaya? Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa
dan berkata: siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim
atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin
engkau membunuh orang Mesir itu? Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan
hidup sebagai pendatang di tanah Midian.
Kemuidan setiap orang diketahui dan memahami tentang Musa setelah
melarikan diri ke daerah Midian, dan di sana Musa sebagai seorang pendatang
atau dalam arti kata kasar pengungsi selama 40 tahun. Dan setelah 40 tahun dalam
hati Musa timbullah untuk kembali kepada bangsa Israel ke Mesir, dan itu setelah
dosa Musa telah diampuni oleh Allah, dan Allah sendiri berfirman kepada Musa
untuk pergi ke Mesir yakni untuk mengeluarkan bangsa Israel dari tanah Mesir.
Di situlah Musa memperanakkan dua orang anak laki-laki. Dan sesudah 40
tahun tampaklah kepada seorang Malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam
nyala api yang keluar dari semak duri. Musa heran tentang penglihatan itu, dan
ketika Musa pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan
kepadanya: Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub.
Maka gemetarlah Musa, dan Musa tidak berani lagi melihatnya. Lalu Firman
Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, tempat dimana engkau
berdiri itu adalah tanah yang kudus. Aku telah memperhatikan dengan sungguh

18

kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah
mereka, dan
Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah engkau
akan Kuutus ke tanah Mesir. Musa ini, yang telah mereka ditolak, dengan
mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim ?
Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh
Malaikat, yang telah menampakan diri kepadanya di semak duri itu.11
Di dalam buku rahasia keberhasilan seorang pemimpin, David Hocking
mengatakan bahwa :
Gagasan saya yang pertama tentang seorang pemimpin adalah ayah saya;
yaitu ia kuat dan yakin pada disiplin. Ia mengasihi orang lain dan sering menolong
mereka pada saat mereka dalam kekurangan. Pendidikannya tidaklah begitu
tinggi, tetapi ia tampaknya dapat mengerti keadaan orang lain. Ia setia pada
pekerjaan Tuhan dan membagikan uangnya secara Cuma-Cuma untuk mendukung
pekerjaan Tuhan. David Hocking mengatakan bahwa saya ingat kedua tangannya,
telapak tangannya kasar karena pekerjaan kasar tiap hari ketika ia bekerja di
ladang-ladang minyak. Tangannya selalu mengerjakan sesuatu, dan kadangkadang tampak bagi saya tatkala saya masih remaja bahwa karakter ayah saya
dapat dikenal lewat tangannya. Kedua tangannya itu tetap mengingatkan saya
tentang siapa dia dan apa yang dia lakukan. Sekarang ia sudah berada di rumah
Bapa Sorgawi12
Kemudian seseorang melihat dan memahami perkembangan dalam
kehidupan rohaninya, dan terutama David Hocking melihat dengan belajar dan
menerima karakter pendetanya sendiri, sehingga kelanjutan pertumbuhan rohani
David Hocking benar-benar bertumbuh pada saat muda dan pada masa tuanya.
Kemudian pada masa itu David Hocking melihat dan menerima karakter
dari pada Pendeta dan ada beberapa hal yakni: seorang yang ramah, penuh kasih
dan lembut bicaranya. Dan David Hocking juga selalu menerima karakter itu dan
ia selalu tampak menyediakan waktu untuk orang lain, berarti David Hocking
11

Ibid, 2.
Simanjuntak A, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1, Jakarta 1982, Yayasan komunikasi Bina Kasih o/
OMF. 152.
12

19

telah menerima karakter dari pada Pendetanya lalu ia selalu menerapkan dalam
kehidupan setiap hari. Lalu lewat karakter, kehidupan dan pelayanan pendeta
tersebut, ia selalu memberi semangat pada David Hocking mengikuti
pertumbuhan rohani di dalam Tuhan. Ketika David Hocking jauh berada di
kampus, Pendetanya berkirim surat untuk mendorong, menasehati, menumbuhkan
rohani dan iman David Hocking di bangku kuliah, agar David Hocking juga
menjadi pemimpin sama dengan pendetanya.
Kemudian David Hocking juga mengatakan sukacita yaitu: pada saat itu
dia mengalami sukacita bekerja sama dengan Pendetanya di kantornya, dan
mengamatinya dari dekat. Yang sungguh terjadi dengan suatu kehormatan!
Banyklah yang menunjukan kepemimpinan pada David Hocking tetapi pada
saatnya tiba ketika dia perlu jawaban-jawaban untuk beberapa pertanyaan:
Siapakah pemimpin rohani itu? Bagaimana Anda tahu seorang pemimpin apabila
Anda berjumpa seseorang? Apakah gagasan Allah tentang seorang pemimpin?
Maka David Hocking kembali pada Alkitab untuk mencari jawaban-jawaban dan
David Hocking mulai dengan perjanjian lama.13
Kemudian penulis melihat bahwa Musa adalah salah seorang tokoh
Perjanjian Lama yang menarik perhatian David Hocking dan penulis adalah
Musa. Dalam Keluaran pasal 18 Musa menerima saran-saran yang baik dari ayah
mertuanya, Yitro, yang menjadi Imam di Midian. Pada saat itu Yitro berkata
kepada Musa bahwa Musa membebani dirinya sendiri dengan mencoba
menangani segala sesuatunya. Banyak orang juga merasa terbeban dengan metode
ini. Kapan saja seperti penulis situasi seperti ini, di mana seseorang mencoba
melakukan semuanya secara sendirian, maka situasi itulah diperlukan suatu
kepemimpinan. Lalu pada saat itu David Hocking juga mengatakan yaitu: Salah
satu kesalahan sifat manusia adalah bahwa setiap orang tidak memandang diri
sendiri seperti orang lain memandang dirinya dan kepada orang lain. Setiap orang
13

Ibid, 152.

20

yang tidak suka mengakui bahwa sesuatu yang tidak di lakukan. Jika situasi,
seperti yang di alami Musa, tidak berubah dan berbgai tanggung jawab tidak
dibagikan dengan orang lain, maka Peter Principle ( Princip Peterus) diterapkan
dengan sangat cepat. Dan juga prinsip bisnis modern tersebut berkaitan dengan
orang-orang yang menanjak pada tingkat ketidakmampuan mereka! Tragedi yang
terjadi adalah bahwa banyak orang tidak mampu menghadapi fakta ini. Akibatnya,
setiap orang juga menjadi penghambat utama bagi pertumbuhan/ perkembangan
selanjutnya. David Hocking juga dapat dengan mudah menyamakan keadaan
David dengan keadaan Musa. David Hocking juga lebih suka melakukanya
sendiri dari pada menyuruh orang lain untuk melakukannya. Tetapi itu tidak
berarti bahwa david Hocking melakukannya lebih baik! Kenyataannya David
Hocking sudah sering menderita sebab dia tidak mengijinkan orang lain
memberikan pertolongan. Apabila hal ini sampai pada garis paling bawah, maka
biasanya yang timbul adalah suatu masalah ego. David

Hocking tidak suka

mengakui bahwa David Hocking tidak mampu menangani suatu situasi, atau
David Hocking menginginkan orang lain untuk melihat sejauh mana
sesungguhnya kecakapan dalam selama hidup!
David Hocking ini di sana benar-benar melihat dan belajar tentang rahasia
keberhasilan seorang pemimpin, dan pemimpin tersebut tetap membawa
keberhasilan dalam kepemimpinan dengan pelayanan, semuanya terjadi karena
semua orang meminta dengan belajar dan melakukan kepada Tuhan yaitu: Dalam
hal karakter Tuhan Yesus dengan hal kasih, rendah hati, kesabaran, kesetiaan,
lemah lembut, penguasaan diri, sukacita, tak bersungut dan lain-lain dalam
kehidupan semua orang. Inilah salah satu pelajaran buat penulis dengan orang lain

21

untuk dapat di pahami dan mengerti untuk dipakai dalam pelayanan dan
kepemimpinan setiap pemimpin. Di dalam Keluaran pasal 2 di sana dapat belajar
dan mengetahui bahwa Allah telah memilih, menentukan dan menetapkan utnuk
akan mendatangi seorang pemimpin yang tunggal bagi bangsa Israel yaitu dari
keturunan suku Lewi. Agar lewat kepemimpinan tunggal itu akan membebaskan
bangsa Israel. Jadi setiap orang melihat dan memahami, mengetahui bahwa sebelum
dunia dijadikan oleh Allah, Allah telah memilih, memanggil dan menetapkan untuk
menjadi pemimpin bagi bangsa Israel yaitu Musa ( Efesus 1:4).
Kemudian setiap orang memahami, mengetahui kehidupan Musa dari
awalnya bahwa, pada waktu Musa bayi, Musa telah disembunyikannya selama tiga
bulan, tetapi tidak terjadi apa-apa atau tidak terjadi sesuatu dari hal negatife pada
diri bayi Musa. Tetapi bayi Musa itu tak dapat disembunyikannya yang begitu lamalama sedemikian rupa. Kemudian setiap pemimpin juga percaya bahwa, belas
kasihan Tuhan dari sananya yaitu dari surga (dari Allah) tidak pernah berubah, itu
yang tetap mengalir di atas kehidupan Musa yaitu, Alfa dan Omega (dari awal dan
akhir, dari dulu, sekarang dan selama-lamanya) ; itu tetap menguasai dalam
kehidupan Musa dan Puteri Firaun sehingga Musa boleh menjadi anak angkat atau
menjadi pangeran di rumah Firaun.
Jadi dari situlah terjadi penggenapan dalam rencana dan kehendak Allah,
dengan makan waktunya yang cukup lama yaitu dari lahir sampai besarnya, dan
lari sampai ke Midian, nikahnya disana sampai kembali lagi ke Mesir, yaitu 40
tahun lamanya. Demikianlah kasih dari pada Allah yang tidak pernah berubah dan
tak terbatas tetap melingkupi dan mengalir dalam kehidupan Musa, yaitu dari
kandungan ibunya, dari bayinya, masa mudanya dan masa tuanya sampai akhir

22

hidupnya; sehingga orang-orang Israel membawa keluar dari perbudakan,


penindasan, kerja rodi dan lain-lain dari tangan orang Mesir. Lalu sampai tiba di
Kanaan disana mereka menikmati berkat dan alam baru dari Tuhan di Kanaan.
Pada suatu ketika Musa masuk dengan situasi dan kondisi yang begitu krisis,
yaitu tingkat-tingkat pertama yang mendatangkan penyelamatan oleh Allah.
Dengan segera Musa menyamakan dirinya dengan orang-orang yang
tertindas, bukan dengan orang-orang penindas, ketika itu ia melihat
seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membelah
orang itu dengan membunuh orang Mesir itu (Band. Kisah Para Rasul 7 :
24). Dengan membunuh orang Mesir itu ia mengingkari kedudukannya
sebagai anak angkat, tapi keprihatinannya tidak segera jelas kepada
bangsanya. Perbuatan ini mengungkapkan bahwa Musa masih belum siap
untuk tugasnya, sebab bangsanya akan dilepaskan dengan ketaatan yang
lembut kepada Allah (band. Bilangan 12: 13; Yakobus 1:20), bukan
dengan amarah yang tidak benar dan adalah oleh kekuasaan Allah bukan
oleh kekuasaan Musa sendiri. Disiplin kepercayaan dan ketaatan ini akan
makan waktu 40 tahun lamanya.14
Kemudian penulis memahami bahwa Musa lari mengamankan diri,
menjadi pelarian dari hukum di Mesir, dan mencari perlindungan pada orang
Midian, suatu bangsa setengah pengembara yang merupakan keturunan Abraham
Keturah (band. Kejadian 25:1). Daerah yang dimaksudkan disini barangkali
adalah terletak di sebelah tenggara semenanjung Sinai. Musa beristirahat di tepi
sumur, yakni pusat kehidupan sosial di Timur di dekat Purba. Lagi di sini ia
bertindak untuk membela orang-orang tertindas, yang menyarankan bahwa Allah
secara diam-diam sudah mempersiapkan Musa dalam watak dan perilaku untuk
pekerjaan seumur hidupnya, yakni membebaskan budak-budak Israel.
Jabatan-jabatan keimaman dipegang oleh kepala-kepala suku untuk
kepala-kepala keluarga. Dalam ayat 18-22 Rehuel atau Yitro (lihat tentang
dalam Bilangan 10 : 29 dab) dan ia menjadi mertua Musa sebagai balas
jasa-jasanya, dan pada waktunya sampai menyembah Allah yang sama dan
14

David Hocking, Rahasia Keberhasilan Seorang Pemimpin, Yogyakarta 1993, Yayasan Andi. 3.

23

yang benar itu sama seperti Musa; bandingkan pasal 18. Nama anak lelaki
Musa terdiri dari Ger (orang asing) dan sam (di sana).15

Berhubungan dengan kepemimpinan dalam rahasia keberhasilan seorang


pemimpin yaitu, terlalu sering terjadi dalam setiap orang pemimpin utama
menjadi terperangkap dalam berbagai rincian tugas yang sebaiknya dikerjakan
oleh orang lain. Kemudian penulis melihat dan memahami dalam kehidupan Musa
bahwa setelah menerima pengetahuan tentang kebenaran dari pada Tuhan yakni
perkara pertama yang Musa harus lakukan adalah menjelaskan rancangan
tugasnya sendiri. Jadi setiap pemimpin melihat disini rancangan tugas yang
sebaiknya selalu mulai dari atas dan diteruskan melalui tingkat-tingkat lainnya
dalam organisasi. Dan Musa juga punya rancangan-rancangan tugas hendaknya
dilihat sederhana, jelas, dan fleksibel. Tapi menurut kitab Keluaran pasal 18:19
-21, Musa telah memiliki tiga tanggung jawab utama: Pertama, membawa
berbagai masalah orang banyak kepada Allah; kedua, mengajar mereka cara
sebaiknya mereka berjalan dan melatih mereka dalam pekerjaan yang mereka
akan lakukan; ketiga, memiliki pemimpin yang cukup untuk membantu Musa
untuk menanggung beban kepemimpinan. Jadi dalam hal ini kalau pemimpin
mendengar sederhana memang itulah setiap pemimpin melihat cara yang terbaik!
Jadi setiap pemimpin yang telah mengalami dan sedang dialami dan juga
akan dialami, oleh sebab itu harus dilihat bahwa terlalu sering pemimpin utama
menjadi terperangkap dalam berbagai rincian tugas yang sebaiknya dikerjakan
orang lain, dengan demikian mengurangi ketepatgunaan hidup dan tanggung
jawabnya. Itulah sebabnya penulis melihat bahwa kadang-kadang, seperti dalam
15

Ibid, 4.

24

kasus itu, sulit juga membiarkan hal-hal yang setiap orang sedang lakukan dan
akan dilakukan nanti, sampai seseorang yang dipercayai harus menjelaskan pada
seseorang tersebut karena setiap orang pemimpin berbahaya akibat mencoba
bekerja sendiri. Kemudian dalam buku rahasia keberhasilan seorang pemimpin
disini David Hocking menyatkan bahwa:
Ada satu sisi dalam pelayanan dia mengikuti Moses Syndrome (Syndrom
Musa) saya tidak menyerahkan tugas kepada orang lain, dan sebetulnya,
dia merasa lelah karena banyak hal yang dia lakukan. Seorang teman
kepercayaan dan mitra kerja datang kepada dia pada suatu hari dan
berkata, David, apa yang akan dia lakukan kalau engkau meninggal ?
Itulah pertanyaan yang sulit untuk mengakui, namun dialah yang menjadi
masalah. Terlalu banyak bergantung pada dia, dan dia bukanlah orang
satu-satunya. Dia mengadakan sejumlah perubahan mendadak yang
menghasilkan pertumbuhan berlanjut16
Dan penulis juga menganalisa tentang ide dan rancangan yang telah keluar
dari dalam benak Musa untuk bertindak dalam kepemimpinan, yaitu nuntuk
membawa keberhasilan dalam rancangan yang telah Tuhan dan Musa buat.
Itulah sebabnya pada saat itu Musa juga harus tahu kualitas bagaimanakah
yang dicari pada para pemimpin yang dapat membantu Musa, penulis lihat dalam
(Keluaran 18:21).
Jadi disini dia harus mencari pertama, orang yang takut kepada Allah,
kedua, orang benar dan ketiga, orang yang memben ci laba yang haram.
Tidak ada acuan dalam beberapa kualifikasi tersebut untuk latar belakang
pendidikan atau keahlian atau bakat tertentu. Kualitas-kualitas itu
menunjukkan orang yang dapat dipercaya dan diikuti. Hanyalah gaya
hidup benar yang berarti!.17
Pertama kali Musa dipanggil untuk menjadi pemimpin, dan walaupun
adalah seorang pengeran dalam rumah Firaun, sebagai apa mengidentifikasikan

16

Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta Oktober 1979, Penerbit: Yayasan Kansius (Anggota
IKAPI), 15.
17
BERTENS, Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta Oktober 1979, Penerbit: KANSIUS
Yayasan(Anggota IKAPI),15.

25

dirinya, jadi Musa pada umur 40 tahun, timbulah keinginan dalam hatinya untuk
mengunjungi saudara-saudaranya,
yaitu orang-orang Israel, untuk mengetahui penjelasan tentang hal ini dari
Perjanjian Baru, lihat Kisah Para Rasul 7 : 23 29. Pikirkan bagaimana usahanya
utnuk melindungi bangsanya berakibat merugikan dirinya. Disini penulis melihat
dan memahami bahwa bagaimana sikap Musa selanjutnya dalam menentang
penindasan dan ketidakadilan Mesir terhadap orang Israel (ayat 17,19). Walaupun
Musa dalam pengasingan di Midian, bagaimana sikap Allah terhadap keadaan
bangsa Israel, kasih Allah tetap dan perhatian Allah melihat keadaan orang Israel
di Mesir.18

Uraian perubahan-perubahan di dalam kehidupan Musa sejak dia


melarikan diri dari Mesir. Kemewahan, kesenangan, dan kesempatan-keempatan
apa yang Musa tinggalkan di Mesir? Yaitu: Seorang Pangeran dan seorang
gembala pengembara. Bagaimana kedua pengalaman tersebut, yaitu kehidupan
seorang pangeran dan kehidupan seorang gembala pengembara, mempersiapkan
Musa untuk tugasnya membebaskan bangsa Israel. Di ini Penulis melihat,
memahami bahwa apa penekanan utama yang dilewati Musa dari pernyataan
Allah dalam ayat 8 dan 12 , disitulah Allah mengatakan bahwa sebab itu Aku telah
turun untuk melepakan bangsa Israel dari tangan orang Mesir dan menuntun
mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri
yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanan, orang Het,
orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan Yebus. Lalu penulis bandingkan
dengan surat II Korentus pasal 3 : 4-6a demikianlah besarnya keyakinan setiap
pemimpin kepada Allah oleh Kristus. Dengan setiap pemimpin sendiri tidak
sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan pemimpin
18

Ibit, 22.

26

seorang diri tidak; kesanggupan pemimpin adalah pekerjaan Allah. Ia membuat


seorang pemimpin juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu Perjanjian
Baru.
Setiap orang menemukan tanggapan-tanggapan Musa dalam panggilan
Allah (Keluaran Pasal 3 : 11, 13; 4:1, 11, 13). Penulis mengambil dalam
surat Ibrani Pasal 11:24-27 sebagai contoh tentang harga kepemimpinan
rohani, yaitu: karena iman maka Musa, setelah Musa dewasa, menolak
disebut Anak Puteri karena iman maka Musa telah meninggalkan Mesir
dengan tidak takut murka raja. Musa bertahan sama seperti Musa melihat
apa yang tidak kelihatan. Pikirkanlah contoh-contoh praktis tentang harga
atau pertimbangan serupa yang mungkin diminta Allah dari kita untuk kita
lakukan dalam hidup ini. Semua yang kita alami adalah kesempatan untuk
melatih kepemimpinan, tetapi kita perlu menghindari dua kesalahan yang
dibuat Musa dalam panggilannya untuk memimpin bangsanya. Pertama,
Musa berpikir bahwa kesadarannya akan kebutuhan pembebasan umatnya
sudah cukup dan Musa menjadi sombong sehingga terlalu percaya diri.
Ketika Allah memanggilnya untuk menjadi pemimpin, Musa dibelokkan
kepada ekstrim, yang bertentangan dan dilumpuhkan oleh rasa ketidakcakapan. Saat Allah memanggil setiap pemimpin sebagaimana Ia memanggil
Musa Ia memampukan setiap pemimpin untuk tugas yang diberikan.
Pemimpin-pemimpin yang dipilih Allah adalah setiap kita atau pemimpin
yang mempercayai Allah, yang mengikuti dan taat kepada-Nya.19
Peranan Pemimpin Jemaat

Jika dibandingkan dengan seorang gembala atau pemimpin ternak di


dalam Perjanjian Lama, mempunyai peranan seperti: melindunginya dari binatang
buas dan pencuri, memimpinya ke jalan yang benar serta membawa ternak ke
padang rumput yang hijau dan air yang tenang. Kemudian di dalam Alkitab bahwa
: dalam Efesus 4:11 dipakai istilah gembala atu pemimpin. Kata gembala ada
hubungan dengan kata padang rumput.19 Dikatakan tentang seorang gembala
atau pemimpin tertentu bahwa pemimpin merupakan padang rumput yang baik.
Kata-kata ini menggambarkan suatu pemandangan di mana domba-domba sedang
19

Keluaran 1:1-14, Jakarta 1996, 62.

27

merumput dengan senang sementara dijaga dengan setia oleh seorang gembala/
pemimpin. Di beberapa tempat dalam firman Allah, umat Allah disebut sebagai
domba dan orang yang memeliharanya disebut gembala/ pemimpin (Mazmur
100:3 ; Yohanes 10:1-29, Kisah Para Rasul 20:28; I Petrus 5:2-5). Kewajiban
gembala atau pemimpin ialah memberi makan, menuntun, melindungi dan
membantu kawanan dombanya gembala, pemimpin mencintai kawanan dombanya
dan berjalan di depannya.

Kondisi Lingkungan Pada saat di Mesir

Di dalam kitab Keluaran pasal 1 :1-14 Disini setiap pemimpin melihat


bahwa, Yakub juga dinamakan Israel, ini kisah dari pada bangsa Israel, yaitu
mereka pergi ke Mesir dengan anak-anaknya dan dengan semua keluarga mereka
masing-masing. Jadi anak-anak Yakub itu adalah Ruben,Simeon, Lewi dan
Yehuda, Isakhar, Zebulon dan Benyamin; dan serta Naftali, Gat dan Asyer.
Seluruh yang diperoleh Yakub sejumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi sebelumnya
Yusuf telah ada di Mesir. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan saudarasaudaranya meninggal, begitu juga orang-orang yang seangkatan dengan Yusuf.
Dan dengan pesatnya berkembangnya orang-orang Israel dengan beranak cucu
dan tak terbilang jumlahnya; jadi merka bertambah banyak dan dengan
dahsyatnya berlipat ganda, sehinga negeri itu dipenuhi mereka. Kemuidan penulis
memahami bahwa karena perkembangan dan pertambahan orang Israel dengan

28

begitu pesat sehingga bangkitlah seorang raja baru memerintah di Mesir, yaitu
ternyata yang tidak mengenal Yusuf.
Kemudian raja baru itu mengatakan kepada rakyatnya bahwa: Bangsa
Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita marilah
kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan
bertambah banyak lagi-jika terjadi peperangan-jangan bersekutu nanti
dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini. Sebab
itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas
mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kotakota perbekalan, yakni Pitom dan Raameses. Tetapi makin ditindas, makin
bertambah banyak dan berkembaglah mereka, sehingga orang Mesir
merasa takut kepada orang Israel itu. Lalu dengan kejam orang Mesir
memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan
pekerjaan yang berat (rodi), yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata,
dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, yang segala pekerjaan yang
dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada orang Israel itu. 20
Dan seorang pemimpin memahami juga disana orang-orang Mesir
membuat kejamnya dengan bersifat sadis, yaitu membuat hidup mereka sengsara
dengan menindas orang Israel. Penulis belajar dan mengetahui degnan memahami
bahwa orang-orang Mesir menindas bangsa Israel dengan tidak ada belas kasihan
sedikitpun terhadap orang-oramg Israel, sehingga mereka telah di paksakan
bekerja rodi/ bekerja dengan paksaan di proyek-proyek dalam pembangunan dan
di ladang-ladang orang Mesir.
Terjemahan

PL

ke

dalam

bahasa

Yunani

(LXX=Septuaginta)

memberikan, judul keluaran ( Bahasa Yunani exodos, pergi keluar, keluaran )


kepada kitab ini; dan setiap orang percaya bahwa dalam Alkitab Ibrani kitab ini
dinamai menurut kata-kata pembukaannya, yaitu nama anak-anak.dan setiap
orang belajar bahwa Musa disebut sebagai pengarangnya oleh menurut tradisi
Yunani ( Sirakh 45:5 ), oleh Tuhan Yesus Kristus (Injil Markus 1:44).
20

Simanjuntak A, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1, Jakarta 1982, Yayasan Kominukasi Bina Kasih o/
OMF. 151.

29

Kemudian penulis melihat dan mengetahui juga bahwa suatu tinjauan


historis yaitu ikhtisar yang disingkapkan dalam kejadian 45:8-27 ini berfungsi
sebagai bahan penghubung antara Kejadian dan Keluaran. Jadi penulis melihat di
dalam pasal ini daftar yang memusatkan diri orang Israel kepada keturunan
langsung Yakub dan ke dalamnya termasuk ke-12 anak lelaki, Dina anak
perempuannya dan 51 anak cucu laki-laki, Serah anak cucu perempuannya dan
empat anak cicit lelaki selain dia sendiri. Dan penulis melihat juga apa yang telah
terjadi kepada berjumlah ini haruslah ditambahkan keluarga, yakni istri-istri dan
hamba-hamba setiap anak lelaki mereka dan cucu lelaki mereka itu berjumlah
lebih dari 70! Jadi Penulis melihat dalam daftar itu anak-anak lelaki yang berasal
dari istri-istri yang sah di tempatkan lebih dahulu, kemudian penulis melihat dan
memahami juga di sini anak-anak lelaki yang berasal dari istri-istri lain yaitu dari
gundik.
kemudian penulis sekarang melihat jumlah 75 dalam kisah para rasul
7:14 dan dalam kejadian 46:27 LXX, Septuaginta jadi setiap orang pemimpin di
bandingkan dengan sebesar 75 disini, telah di beri penjelasan yang bermacammacam jenisnya: Dengan mengandaikan bahwa walaupun hanya 70 jiwa ikut
turun ke Mesir bersama-sama Yakub, Yusuf menyuruh jemput 75 orang, dan ada
waktu itu mereka dengan tidak mengetahui ada tiga orang istri Yakub dan 2 anak
lelaki Yehuda telah meninggal; atau bahwa Stefanus, sebagai tambah kepada ke66 jiwa yang di sebutkan dalam kejadian 46:26, itu telah menghitung ke-12 isteri
anak-anak Yakub, dengan mengabaikan istri Yehuda yang sudah mati, dan istri
Yusuf yang ada di Mesir juga Yusuf sendiri, karena alasan yang sama; atau tera
khir bahwa dalam kejadian 46:20 LXX menambahkan anak-anak lelaki Efraim
dan Manasye dari daftar keturunan dalam kitab I Tawarikh 7:14-21, sedangkan
daftar Ibrani mengabaikan mereka karena mereka barulah kemudian lahir.21

Lalu penulis melihat dan memahami bahwa dalam satu dari ketiga cara ini dengan
perbedaan LXX dari Ibrani boleh dengan begitu cepat yang telah diberikan
21

Ibit, 151.

30

keterangan yang begitu memuaskan. Dan penulis melihat juga tentang kesetiaan
Stefanus dalam hidupnya yang pertama dapat menerangkan atas dasarnya bahwa
Stefanus mengutip dari terjemahan yang paling umun diterima pada waktu itu
tanpa koreksi dalam suatu hal yang pemimpin melihat dengan begitu sepeleh, dan
bukan Stefanus bermaksud untuk mengoreksi teks Ibrani tersebut.
Dan seorang pemimpin melihat dengan fakta bahwa: Cepatnya bertambah
bangsa Israel dan pengaruh mereka adalah sesuai janji perjanjian dalam kejadian
17:2 dan negeri itu boleh menjadi daerah Gosyen dan bukan di seluruh tanah
Mesir.
Pada waktu pertama kali suatu permulaan penindasan yang telah terjadi
dengan fakta bahwa tidak ada alasan yang mendesak untuk memandang raja baru
ini sebagai pemula suatu bangsa baru (seperti dalam pandangan umum dan khusus
menanggalkan keluaran dalam abad ke -15), tapi penulis melihat dan dengan
begitu saja sebagai menyatakan seorang raja yang memulai dengan suatu politik
baru terhadap bangsa Israel. Jadi sekarang penulis melihat dengan memahami
sesuai dengan abad ke-13 sebagai penarikan zaman keluaran dan (penulis melihat)
pengantar tanggal dan Rute Keluaran, maka ini adalah Sethos I (1302-1290SM)
yang tidak mengenal Yusuf dan yang juga tidak menyadari jasanya terhadap Mesir
dan oleh sebab itu penulis melihat bahwa kurang memperdulikan keturunanketurunan Yusuf kemudian penulis melihat sesuai dengan tindakan yang begitu
yang diambil dari ayat 11, yaitu dengan pertumbuhan penduduk-penduduk orang
Israel suatu persoalan genting buat Firaun. Inilah karena bangsa Israel menempati
daerah perbatasan, dengan pemihakan bangsa Israel kepada musuh bila terjadi
suatu penyerbuan, akan menjadi faktor yang menentukan dalam keberuntungan,

31

malah terjadi dalam kegagalan kekaisaran Mesir. Tapi penulis melihat degnan
memahami situasi dan kondisi orang Mesir saat itu tidak mau mengusir orang
Israel, dan oleh sebab itu orang Mesir merasa bahwa:
Dengan demikian kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan, Sethos
membuat rencana untuk memenuhi kedua keperluan itu yakni mencegah
penyebrangan mereka kepada pihak musuh, dan penggunaan kehadiran bangsa
Israel untuk keuntungan pihak orang Mesir. Raja Firaun ikhtiar untuk memperkuat
wilayah itu dengan dua kota perbekalan; yang adalah kota-kota yang menyimpan
senjata-senjata dan perbekalan-perbekalan buat pertahanan dan penyerangan, dan
juga dengan mengawasi pertambahan penduduk Israel melalui kerja paksa dan
pembunuhan anak.22
Tetapi penulis memahami bahwa disana ada tindakan yang telah terjadi yaitu,
dengan tindakan terakhir ini digagalkan oleh perlindungan Allah seperti yang
terdapat dalam perjanjian dan oleh penentangan yang berani dari pihak dari bidanbidan Ibrani. Dan setiap orang memahami bahwa setiap bidan ini memang benar
sungguh takut akan Allah, sehingga kedua ini lebih taat kepada kehendak Allah
dan mereka sendiri diberkati dengan rumah tangganya. Inilah suatu fakta dengan
pertanda yang pertama bahwa kemenangan atas Firaun, setiap pemimpin melihat
dari segi kemenangan pertama inilah yang datangnya pelepas dari Agung, yakni
Musa.
Bagaimana keadaan orang Israel pada saat Musa lahir? Sebagai alasannya
setiap pemimpin melihat dalam Keluaran 1:8-14,22, beberapa waktu kemudian
matilah Yususf, serta semua saudara-saudaranya dan semua orang seangkatan
dengan dia. Orang-orang Israel beranak cucu dan tidak terbilang jumlahnya ;
orang Israel bertambah banyak dan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu
dipenuhi dengan bangsa Israel. Kemudian bangkitlah seorang raja baru
22

Marilyn kunz, Cartherine Schell. Empat Tokoh Alkitab, Yayasan Persekutuan Kristen Antar
Universitas, Jakarta 1991. 38.

32

memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Berkatala raja Firaun
kepada rakyatnya:
Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita. Maka
orang-orang Mesir mengangkat pengawas-pengawas atas bangsa Israel untuk
mempersulit hidup mereka dengan kerja rodi atau kerja paksa. Mereka telah
dipaksakan untuk membangun bagi raja Mesir kota-kota perbekalan, yakni Pitom
dan Raameses untuk pusat penyimpanan barang-barang. Lalu Firaun memberi
kepada rakyatnya: lemparkanlah segala anak laki-laki bagi orang Ibrani ke dalam
sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup.23
Dengan demikian seorang pemimpin melihat dan memahami dari
kesadaran Musa tentang kebangsaan dan imannya kepada Allah yang benar
mungkin dari tahun-tahun pertamanya saat dirawat oleh ibu kandungnya. Disini
setiap pemimpin melihat dan megerti bahwa hak istimewa dan kesempatankesempatan apa yang kelak akan diperoleh Musa sebagai anak dari puteri Firaun?
Yaitu: pada waktu itulah Musa lahir dan bayi Musa elok dimata Allah. Tiga bulan
lamanya Musa diasuh di rumah ayahnya.
Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh
mengasuhnya seperti anaknya sendiri. Dan Musa dididik dalam segala hikmat
orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya (Kisah Para
Rasul 7:20-22).
Terutama di sini penulis melihat dan memahami bahwa buku keempat
tokoh ini sungguh ini mengisahkan tentang apa yang telah dilakukan oleh Allah,
pada waktu membebaskan umatNya yang diperbudak Mesir, lalu membina
mereka menjadi satu bangsa yang mempunyai harapan masa depan bagi bangsa
Israel. Jadi pemimpin belajar bahwa tokoh utama dalam Kitab Keluaran ini adalah
Musa, orang telah dipilih oleh Allah untuk memimpin umat-Nya keluar dari
23

Carl A. reed, Diktat Torah, Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia, ( STTII ), Yogyakarta
Agustus 1993, 49.

33

Mesir. Kemudian setiap orang melihat dan memahami juga bahwa bagian yang
paling terkenal dari kitab Keluaran tersebut ialah daftar sepuluh hukum, sepuluh
perintah dalam kitab Keluaran pasal 20; itu semuanya bagi orang Israel dan juga
bukan orang Israel termasuk semua orang pada zaman dulu dengan sekarang.
Jadi penulis percaya bahwa dari awal terjadi tindakan dan pergi ke Mesir,
yaitu keturunan Yakub itu seluruhnya berjumlah 70 orang. Dan setiap orang
melihat dan memahami bahwa sebelumnya keturunan Yakub pergi ke Mesir yakni
semua orang yang berjumlah 70 orang itu, Yusuf sudah lebih dulu berada di Mesir,
itupun pemimpin percaya bahwa semua yang telah terjadi di Mesir itu dengan
sungguh-sungguh menggenapi rencana dan kehendak Allah yang telah terjadi
semuanya. Demikianlah setelah Yusuf meninggal, Allah memberikan Visi yang
begitu besar dan kuat kepada Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari
penindasan orang Mesir.
Dan di setiap pemimpin belajar tentang kepemimpinan Musa bahwa ini
salah satu modal atau patokan dalam pelayanan setiap orang pemimpin di masa
sekarang dan di masa yang akan datang; karena apa yang Tuhan taruh dalam hati
dan pikiran setiap pemimpin,yaitu visi dan Misi yang begitu besar dan yang
begitu berat dalam kehidupan setiap pemimpin masing-masing. Maka dari itu
setiap pemimpin atau seorang pemimpin dengan sangat membutuhkan dan
berpegang dalam hidup seseorang yaitu:data,doa,daya,dana.
Terutama setiap kita melihat disini bahwa judul keluaran di ambil dari
judul kitab ini dalam septuaginta (XLL).jadi dalam alkitab ibrahim,itu judulnya
adalah shemoth,yaitu yang di ambil dari kata kata pertama,inilah namajadi
kita harus melihat tujuannyta bahwa:sama sama dengan kitab kejadian dan
keluaran tertulis untuk atau kepada bangsa Israel itu pada waktu mereka
berkumpuldidepan gedung sina. Dan juga kita melilhat bahwa kitab ini memang
tertulis sebab pertama, Allah telah menyuruh musa untuk isi penjanjian untuk

34

gunung Sinai,dan kedua,supaya bangsa Israel itu akan mengigat semua perkara
yang ajaib yang telah Allah lakukan untuk membebasakan(1) dari perbudakan
oleh orang-orang kafir di mesir. Lalu kita melihat pokok utama yakni perjanjian
yang telah dibuat diantara tuhan Allah dan bangsa Israel di gunung Sinai.24
Kemudian setiap pemimpin memahami bahwa ada teman-teman theologia
dalam kitab Keluaran yaitu: Allah telah membebaskan bangsa Israel
dari penindasan dan perbudakan dengan pembunuhan anak-anak di Mesir.
Kemudian Allah juga telah menyatakan dirinya kepada bangsa Israel bahwa mulai
perjanjiannya yaitu,hukum-hukum dan kemah suci. Sekarang penulis memahami
dan mengetauhi bahwa tanggal pembebasanyaitu: kapan terjadi pembebasan
bagi bangsa Israel dari tanah Mesir. Dan penulis melihat disini menurut 1 rajaraja 6:1 adalah 480 tahun di antara Israel keluar dari tanah Mesir sampai pada
tahun keempat sesudah Salomo menjadi raja atas bangsa Israel (967 SM). Jadi
disini sejumlah tanggal pembebasan adalah 1446 SM. Kemudian dalam kitab
Keluaran Yakub juga di namakan Israel, pergi ke Mesir anak-anaknya dan
keluarga Yakub dan anak-anakYakub dengan keluarga masing-masing dan anakanak Yakub itu adalah: Sebelas dengan sekeluarga masing-masing (Keluaran 1:17) dan mereka tetap bertambah banyak di Mesir yaitu melihat (ayat 20). Dan
setiap orang melihat juga bahwa Allah memberkati Israel sehingga orang Israel
sangat berlipat ganda (Keluaran 1:2c). jadi semua ungkapan dalam ayat 7 telah
mengingatkan akan diberkatinya bangsa Israel dengan ucapan Beranak cuculah
yang banyak, supaya keturunanmu mendiami seluruh muka bumi serta
menguasainya.
Kamu kutugaskan untuk mengurus ikan-ikan, burung-burung dan semua binatang
lain yang liar dalam kejadian 1:28. jumlah umat Israel itu kira-kiran 2,5 juta, jadi
jika 603.550 (Bilangan 1:46) merupakan 1/1 dari jumlah seluruh orang Israel,
24

Keluaran 3:1-22 (Bis)Bahasa Indonesia sehari-hari, Jakarta 1996, 79.

35

pada saat dimana bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Lalu sekarang penulis
membandingkan dengan perjanjian kepada Abraham dalam kitab Kejadian
15:5,22:7.25
Di dalam Keluaran 1: 8 disini penulis memang memahami bahwa Firman Tuhan
berbunyi dan menyatakan bahwa Bangkitlah seorang raja baru yaitu: pada
tahun 1730 sm Mesir di serbu oleh orang Hyksos. Jadi penulis melihat disini
bahwa orang-orang ini adalah bangsa dari keturunan Sem. Lalu penulis
mengetahui tanah Mesir di sana dulu memang dikuasai oleh orang Israel dari
tahun 1730-1570 sm; yaitu penulis melihat 160 tahun bahwa bangsa menguasai
begitu cukup lama. jadi pada saat itu banyak di antaranya adalah orang Amori. M
ereka juga tidak di singgung dalam Alkitab tetapi ada penafsiran dalam Alkitab
yang berkata bahwa mungkin raja mereka adalah raja yang tidak mengenal
Yusuf. Tetapi setiap pemimpin melihat dengan kesungguhan bahwa Allah sendiri
membuktikan dengan Firman Tuhan yaitu di dalam Keluaran 1; 8-9 Dan juga
penulis melihat mungkin antar ayat 12-13 di sana Hyksos telah di usir dari Mesir.
Kemudian penulis melihat sifat dan karakternya ke dua bidan. Dan lebih baik
menganggap dua bidan ini sebagai kepala seksi bidan. Jadi dapat di ketahui kedua
bidan itu tidak cukup kalau kedua bidan melayani kaum Israel itu hanya begitu
saja, tapi kalau di sertai dengan kasih dan kemurahan,dan anugrah Allah tetap
melingkupi pada diri hidup Sifra dan pua sehingga kedua bidan melayani Tuhan
dengan kaum Israel. Karena pada saat itu semua bidan-bidan itu, benar-benar
takut akan Allah dan mereka mengasihi Tuhan dalam hati mereka, sehingga
mereka itu lebih rela mentaati Allah dari pada manusia. Jadi penulis bandingkan
dengan kisah para rasul 4:19;5:29.
25

Keluaran 2:23-25, Jakarta 1996, 63.

36

Musa di Utus Tuhan


Terutama penulis melihat dan memahami dengan panggilan Tuhan terhadap
kehidupan Musa dan rencana Allah yang begitu luar biasa adalah yang telah di
nyatakan dengan menurut kehendak Allah yang begitu terjadi dengan fakta.
Itulah sebabnya pada masa itu yang telah terjadi bahwa beberapa tahun
kemudian terjadilah dengan musibah yaitu raja mesir itu meninggal.
Lalu melihat dalam Alkitab (Bis) Bahasa Indeonesia sehari-hari hal 79, taitu
dalam Keluaran 22:23-25 disana menyatakan bahwa: Bertahun-tahun kemudian
raja Mesir meninggal. Tetapi bangsa Israel masih mengeluh karena mereka
diperbudak, sehingga mereka bertriak minta tolong. Jeritan mereka itu sampai
kepada Allah. Lalu Allah mendengar mereka, dan ia mengingat perjanjiannya
dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Ia melihat orang-orang Israel diperbudak,
maka Ia memutuskan untuk menolong orang Israel.26
Itulah sebabnya Allah telah memanggil Musa dan mengutus Musa ke Mesir,
teptapi sebalumnya Musa pergi ke Mesir, Musa masih di Midian pada waktu itu
selalu Musa mengngembalakan domba-domba dan kambing-kambing Yitro,
mertuanya Musa, imam di tanah Midian. Lalu penulis mengetauhi juga bahwa
sekali, sekeketika ia mengirim kambing domba ke sebelah padang gurun, yaitu
tibalah Musa di gunung Sinai, gunung yang suci sampailah ke gunung Allah yakni
gunung Horeb. Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala
api yang keluar dari semak duri. Lalu Musa melihat dan tampaklah: semak duri
itu menyala. Tetapi tidak di makan api, Musa berkata: Baiklah aku menyimpang
kesana untuk memeriksa perlihatan yang hebat itu?Ketika `dilihat Tuhan bahwa
Musa menyimpang untuk memeriksa, berserulah Allah dari tengah-tengah semak
26

W. Y. Grant, Sekitar Panggilan Anda, YPI Imanuel, Jakarta 1971.21.

37

duri itu

kepadanya: Musa,! Dan Musa menjawab: Ya, Allah. Lalu Ia

berfirman: janganlah datang ke dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu,


sebab tempat dimana engku berdiri adalah tanah yang kudus. Di sinlah penulis
mengtahui bahwa Malaekat Tuhan menampakkan diri kepada Musa itu untuk
memberikan kesadaran atau mengingatkan Musa atas dosa pembunuhan dan lainlain juga.
Pada suatu ketika itu juga Tuhan Allah berfirman bahwa: Akulah Allah Ayahmu,
Allah Abaham, Allah Ishak dan Allah yakub. Lalu Musa menutupi mukanya
sebab ia takut memandang Allah.L alu Tuhan berkata, atau Tuhan berfirman:Aku
telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan
Aku telah mendengar seruan mereka yang di sebabkan oleh pengerah-pengerah
mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk
melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari
negri itu ke suatu negri yang baik dan luas, suatu negri yang berlimpah-limpah
susu dan madunya, ketempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris,
orang Hewi, dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel sampai kepada-Ku;
juga telah kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka (orang Israel)27
Di antara bangsa Israel orang yang paling tinggi rendah hati, lemah lembut, murah
hati dan penuh kasih dengan rela berkorban bagi bangsanya atau orang Israel,
yaitu nabi Musa itu sendiri. Maka dari itu pada waktu Musa di suruh Tuhan pergi
ke Mesir, lalu kata Musa kepada Tuhan:
Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun dan sejak Engkau berfirman
kepada hamba-hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.Tetapi
Tuhan berfirman kepada-Nya: Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah
yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah
Aku, yakni Tuhan? Oleh sebab itu pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan
mengajar engkau, apa yang harus kau katakan. Tetapi Musa berekata: Ah,
Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus. Maka bangkitlah murka
Tuhan terhadap Musa dan Ia berfirman: Bukankah di situ Harun, Orang Lewi itu,
kakakmu? Aku tahu bahwa ia pandai bicara; lagi pula Harun telah berangkat
menjumpai engkau, dan apabila Harun melihat engkau, ia akan bersukacita dalam
hatinya. Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke
dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan
kepada kamu apa yang harus kamu lakukan. Ia harus berbicara bagimu kepada
bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau
27

Ibit, 22.

38

akan menjadi seperti Allah baginya. Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang
harus kau pakai untuk membuat tanda-tanda mujizat. 28
Kemusdian penulis bisa melihat dan mengerti tentang kerendahan hati Musa
terhadap Tuhan, dan dengan kerendahan hati telah datang kepada mertua Musa,
Yitro meminta izin untuk pergi ke Mesir. Pada sat itu Musa datang kepada mertua
Yitro, karena menimbulkan dalam hatinya dengan belas kasihan dan kesedihan
terjadi terhadap orang Israel di Mesir. Itulah sebabnya Musa kembali kepada
mertuanya Yitro serta berkata kepadanya: Izinkanmlah kiranya aku kembali
kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir untuk melihat apakah mereka masih
hidup. Kemudian Yitro berkata kepada Musa: Pergilah dengan selamat.
Adapun Tuhan sudah berfirman kepada Musa di Midian: kembalilah ke Mesir,
sebab semua orang yang ingin mencabut nyawa mati.

Kemudian Musa

mengajak istri dan anak-anaknya lelaki, lalu menaikan keluarga Musa ke atas
keledai dan ia kembali ke tanah Mesir; dan tongkat Allah itu dipegangnya
ditangannya. Firman Tuhan kepada Musa:
Pada waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat
yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, kau perbuat di depan Firaun. Tetapi
Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi,
Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah Firman Tuhan: Israel ialah:
Anak-Ku, anak-Ku yang sulung; sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anak-anakmu yang sulung.29
Dalam Keluaran pasal 2-3 disana dapat dilihat dan diketahui bahwa, pada saat itu
sesudah beberapa tahun kemudian memang raja tanah Mesir itu meninggal. Dan
pada saat itu raja Mesir sudah meninggal tapi toh masih ada kabar bahwa, bangsa
Israel masih mengeluh karna mereka diperbudak, sehingga orang Israel berteriak
28
29

Ibit, 23.
Keluaran 3:1-22, Jakarta 1996,64.

39

untuk meminta tolong kepada Yahwe. jadi di dalam Keluran itu menyatakan
bahwa di tanah Mesir pada saat itu, raja Firaun telah meninggal tetapi pasti ada
lagi jeritan dari bangsa Israel, berarti itu membuktikan bahwa pasti ada yang
bertumbuh tunas-tunas baru dan lama dari raja Mesir lama yaitu Firaun itu muncul
lagi.Tetapi menurut pandangan umum maupun khusus dan bahkan penulis
sendiripun, itu kalau raja sudah meninggal berarti tida ada yang memerintah lagi,
tetapi itu kecuali tidak ada manusia sama sekali atau kecuali semua manusia pada
saat itu sampai habis mati; tetapi kalau ada manusia lagi berarti tetap bertumbuh
atau tetap akan muncul karakter dan etika yang buruk seperti raja Mesir Firaun
yang pertama itu sendiri; karena menurut gan atau keturunannya tidak jauh
berbeda dengan keturunannya.
Penulis belajar dan memahami bahwa Allah melihat orang-orang Israel itu
cukup keras kepala, dibanding dengan bangsa-bangsa lain, tetapi kasih-Nya
Tuhan, dengan kesabaran terhadap bangsa Israel yang begitu menyatakan dengan
menurut perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan yakub. Kemudian setiap
orang merenungkan bahwa Tuhan membawa Musa ke dalam rencana dan
kehendak Allah untuk memproses dan membentuk dalam hidup Musa, dan dengan
menyuruh Musa untuk melepaskan dosa dalam hidupnya yaitu yang dimaksudkan
menanggalkan kasut atau membuka sandalmu. jadi dari situlah dosa Musa telah
diampuni oleh Tuhan, lalu Tuhan mempersiakan atau memproses Musa untuk
pergi ke Mesir. Lalu Tuhan berkata kepada Musa bahwa, Aku selalu melihat
umat-Ku di Mesir, dan sudah mendengar orang Israel berteriak minta tolong
dibebaskan dari orang-orang yang menindas bangsa Israel, dan Aku tahu semua
kesengsaraan yang meraka telah mengalami dan sedang dialami. oleh sebab itu

40

Aku turun untuk membebaskan orang Israel dari tangan orang Mesir dan harus
membawa bangsa Israel sampai kenegeri yang luas, yaitu tanah perjanjian yang
begitu penuh dengan susu dan madu disana yaitu, tanah perjanjian adalah tanah
Kanaan. Disini penulis menganalisakan bahw, ada banyak kalimat perintah dari
Tuhan terhadap Musa, tetepi dalam hati dan pikiran Musa juga banyak
menimbulkan pertanyaan dan keraguan untuk melangkah dan maju untuk turun ke
Mesir, dan langsung menghadapi raja Firaun, lalu boleh membawa bangsa Israel
keluar dari tanah Mesir. Amsal 11:14 (Bis)hal 873, Bangsa akan hancur jika
tidak ada pemimpin semakin banyak penasehat, semakin terjamin keselamatan.
Dimana penulis melihat dan mengetahui tentang kehidupan bangsa Israel,
bahwa pada zaman itu orang Israel tidak mempunyai pemimpin yang agung yang
tunggal dari Tuhan sehingga orang Israel mengalami kepedihan, kepahitan,
penderitaan dan juga kehabisan akal dalam hidupnya. Kemudian berhubungan
dengan kepemimpinan itu memang harus ada agar semakin banyak penasehatnya,
agar umat atau jemaat itu semakin terjamin keselamatan dalam hidup setiap orang
untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang.
kemudian penulis melihat dalm hal berhubungan dengan kepemimpinan itu
pendeta Dr.Yakob Tomatala mengatakan bahwa ; kepemimpinan adalah suatu seni
yang usianya setua umur manusia dibumi.30
Dengan adanya institusi rumah tangga maka kepemimpinan pun telah ada
dalam kejadian 2. Karena itu adalah jelas bahwa orang telah mulai menggumuli
kepemimpinan dalam jangka waktu yang panjang yaitu:
Bernard M.bass mengatakan bahwa: Dscussions of the subject will befound in
plato Caesar, and Plutarch, just to mention a few from the classical era. The
chinese classics are filled withhartatory advice to the countrys leaderd. They said
30

Keluran 4:18-23, Jakarta 1996, 65.

41

of him, Autoritatif ulterness is in thy mouth, perception is in thy heart, and thy
tingue is the shrine of justice. The Egyptian demanded of their leader the gualities
of autkority, diskrimination and just bekarviof (Bass 1981:5).31
Kemudian penulis melihat dan mengetahui lagi dari kepemimpinan sisi lain
atau suatu gejala Unifersal jadi di sini penulis perhatikan dalam hal yang
dimaksudkan disini adalah bahwa kepemimpinan selalu ada pada setiap daerah
dengan budaya dari segala suku bangsa di seluruh dunia ini. Dan dari situlah
penulis benar-benar mengerti dan memahami dengan kata lain, setiap budaya itu
tetap mengenal adanya kepemimpinan di manapun setiap orang itu berada,
kapanpun waktu manapun dan situasi dan kondisi apapun.
Kemudian kita melihat dan memahami juga pada umumnya atau khususnya di
negara Indonesia ini bahwa: menurut sayidiman Suryohadiprojo,Kepemimpinan
sebagai tindakan dan perbuatanjelas telah ada sejak lama, khususnya sudah ada
dalam TNI sejak berdinya pada tahun 1945. Akan tetapi,pengertian
kepemimpinan, baru ada dalan lingkungan TNI jauh setelah itu, yaitu sekitar
dalam tahun 1953. Suryohadiprojo berpendapat bahwa hal ini disebebabkan oleh
pengaruh Belanda dimanapengertian kepemimpinan (dalam bahasa Belanda
kurang lebih sama dengan leiderschap) adalah satu kemampuan manusia yang
diperolehnya dari lahir dan bukan karna mendapat pendidikan tertentu.32
Lalu sekarang banyak hal yang harus penulis melihat dan belajar lagi yakni,
dengan demikian, ada dua hal yang terlihat disini, yaitu: bagian pertama,
kepemimpinan yang secara defakto yang sudah ada di Indonesia dan di mamamana secara umum

dibuat menjadi kabur oleh pemahaman kepemimpinan

Belanda yang sempit. Kedua, disini penulis memahami tentang pengertian


kepemimpinan yang dibawa oleh Belanda yang bersifat sempit dan mengandung
arti Kebenaran dari satu sisi yang bukan saja arti kepemimpinan, tetapi penulis
melihat disini pada sisi positif dengan membiarkan fakta dan konsep
31
32

Yakob Tomatala, Kepemimpinan Yang Dinamis, Gandum Mas, Malang 1997. 1.


Ibit, 2.

42

kepemimpinan di Indonesia berkembang secara mandiri. Berhubungan dengan


kepemimpinan itu setiap orang harus belajar untuk mendalami kepemimpinan,
lalu ada beberapa faktor yang terkait yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
kenyataan dan studi kepemimpinan.
Faktor-faktor tersebut adalah antara lain: Kepemimpinan mencakup interaksi
individu (pemimpin dan para bawahan) dan variabel dalam situasi serta lokus
(lokus sosio-budaya dan kerja kepemimpinan dimana kepemimpinan diterapkan.
Kepemimpinan berurusan sistim, mekanisasi atau masionesasi sosial dan orientasi
kemanusiaan dalam lingkup dimana kepemimpinan itu di jalankan; karena faktor
manusialah yang menentukan segala sesuatu dalam kepemimpinan. Disini
kepemimpinan dilihat sebagai suatu objek penelitian yang dapat diteliti karena
adanya simpel serta dapat dievaluasi karena di dasarkan atas varietas yang
diketahui, dapat diobservasi dan dapat diukur.33
Terutama setiap orang melihat bahwa menueut anugrah Allah selalu terjadi
dalam

kehidupan

setiap

hamba

Tuhan,yakni:

IJIN

ILAHI

UNTUK

MEMIMPIN.
Disinilah banyak hal yang perlu dilihat dan belajar bahwa banyak orang di antara
setiap pemimpin merasa lebih dan kurangnya seperti Musa, setiap orang melihat
dan belajar bahwa ketika setiap pemimpin berhadapan dengan Tuhan, yaitu seperti
Musa disemak yang terbakar, dalam kitab Keluaran pasal 3-4.
Jadi penulis melihat dan percaya di sana Musa merasa tidak sanggup dan tidak
siap untuk pemimpin. Tapi itulah sebabnya Allah memangilnya. Penulis melihat
juga banyak orang pemimpin yang berpotensi dalam Alkitab, takut dan lari dari
panggilan dalam kehidupan pemimpin masing-masing. Setiap pemimpin harus
menyadari bahwa Allah memberi ujian kepada setiap pamimpin untuk melayani
dan melakuanya dengan suatu perkara-perkara besar dalam kehidupanya. jika
setiap pemimpin harus belajar dan memperhatikan bahwa ada banyak di antara
33

Ibit, 3.

43

pemimpin yang membuat daftar dan mengapa setiap pemimpin tidak memimpin
secara efektif, itu seperti yang telah di lakukan oleh Musa.
Dan penulis melihat dan mengetahui bahwa di sana yaitu ketika Allah
memanggil musa, pada saat itu Musa langsung mengajukan dengan mempunyai
lima (5) alasan yakni mengapa musa dapat memimpin. Lalu penulis mengartikan
bagaimana Tuhan mau menaggapi Musa pada saat itu.
Sekarang setiap pemimpin melihat di bawah di mana Musa memakai
alasan dengan selalu, pertama: Siapa aku ( keluaran 3:1) Musa berkumpul alasan
dengan masalah identitasnya. Musa bukan saja merasa tidak memenuhi syarat.
Musa berpikir Allah salah memilih seorang pemimpin. Tanggapan allah adalah:
tidak peduli engkau siapa. Aku sudah memanggil engkau, Aku menyartai engkau
Musa. Alasan kedua, siapa engkau (kitab Keluaran 3:13) Musa bergumul dengan
masalah keintiman. Ia tidak mengenal Allah dengan baik untuk menggambarkan
nya kepada orang-orang. Hubungan Musa dengan Allah sangat lemah, sehingga
tanggapan Allah: AKU ADALAH AKU. Alasan ketiga: Bagaimana bila mereka
tidak mendengar? ( Keluaran 4:1), Musa bergaul dengan intimidasi; ia cemas
terhadap reaksi orang. Tanggapan Allah: Aku adalah segala yang engkau
butuhkan. Bila Aku sudah selesai, orang Israel pasti mendengarkan, percayalah
pada-Ku. Alasan keempat,: Aku tidk pandai berbicara dalam (Keluaran 4:10) pada
saat itu Musa bergumul dengan ketidakmampuan. Kemudian berikutnya Musa
mengatakan bahwa setiap siapa yang harus mau mengikut Musa kalau Musa tidak
dapat bicara dengan baik. Tanggapan Tuhan: Sebab siapa yang membuat mulutmu
; Aku adalah sumber karunia yang ada padamu. Lalu alasan yang kelima: Tuhan
menyatakan Aku tahu engkau dapat menemukan orang lain dalam (Keluaran

44

4:13). Kemudian Musa bergumul dengan rasa rendah diri. Dia membandingkan
dirinya dengan orang lain, ada banyak orang yang lebih cakap, dan dia merasa
minder.
Lalu tanggapan Allah: Baiklah, Aku akan membiarkan Harun melakukannya
untukmu...Tapi Aku tetap memanggil engkau. Dan berikutnya J.Oswald
mengataklannya lebih dahulu bahwa: Kepemimpinan adalah pengaruh. Tidak ada
yang lebih, tidak ada yang kurang. Ini adalahtentang mempenmgaruhi seseorang
untuk alasan yang bermanfaat. Jadi ini tidak bergantung pada jabatan atau posisi.
Dan ini adalah tergantung pada seseorang menangkap sebuah visi dari Tuhan dan
menggerskkan orang lain untuk bergabung dengan mereka dalam penggenapannya. Ketika hal ini terjadi, kepemimpinan timbul dalam bentuk murni. Hal ini
terjadi pada setiap organisasi pada titik yang satu atau yang lain. Dan khususnya
bila tidak ada sistim atau rencana. Berarti tidak ada harapan akan kemajuan.
Seorang pemimpin harus menerima hak untuk memimpin dan yang lain memilih
untuk mengikut.34
Billly kristanto mengatakan dengan ingin melanjutkan pembahasan
mengenai revival dan ia mengatakan bahwa kali ini setiap pemimpin akan
membahas dalam kitab Keluaran 33:12-14. Dan dalam kitab Keluaran 33:12
mengatakan bahwa Musa hamba yang setia itu, memohon belas kasihan Allah,
berarti bukan bagi dirinya saja, tapi terutama bagi jiwa-jiwa yang digembalakannya. Dan sekali lagi melihat Musa pada saat itu seperti juga bangsa Israel, itu
mengerti bahwa ini adalah satu kerugian yang besar bagi bangsa Israel jika Allah
tidak membimbing orang Israel secara pribadi. Maka Musa menyatakan dengan
begitu kalimat saja, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang
akan Kau utus bersama-sama dengan Musa.
Lalu Allah sendiri mengatakan kepada Musa bahwa, namun demikian
Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih
karunia dihadapan-Ku. Maka pada saat itu Musa mengingat janji Allah .
Memang Allah adalah seperti seorang bapak selalu senang kalau bila anak-anak34

J. Oswald, Diktat, Panggilan Allah Bagi Kita Untuk Pemimpin, Yogyakarta. 2.

45

Nya tetap mengingat janji-janji-Nya, sebab dengan demikian itu membuktikan


bahwa setiap pemimpin (sebagai anak-anak-Nya) memperhatikan perkataan yang
keluar dari mulut-Nya. Dan juga setiap pengajar harus memahami orang
kharismatik suka menggunakan istilah mengklaim janji-janji Tuhan, lebih baik
menggunakan istilah memohon belas kasihan dan juga tetap mengharapkan
tetesan-tetesan kasih karunia Allah, karena sebenarnya dari awalnya memang
tidak punya hak apa-apa terhadap berkat dari janji tersebut. Namun demikian
sekali lagi melihat di sini pointnya adalah bahwa manusia seolah-olah
mengingatkan, Allah mengingat akan pejanjian-Nya yang tidak pernah digagalkan
oleh ketidaksetiaan manusia itu sendiri dalam (Surat 2 Timotius 2:13), dan Allah
juga sungguh berkenan dalam hal itu. Kemudian setiap orang juga melihat lagi
dalam kitab Keluaran ayat 13 yakni Musa menaikan satu permohonan kepada
Allah yang seharusnya menjadi doa setiap pengajar juga.
Jadi kalau Musa datang kepada Tuhan dengan menaikkan permohonan
apakah itu dalam hidupnya. Agar Tuhan akan memberikan kuasa kepadanya lebih
besar lagi. Atau supaya dia memiliki otoritas dan ketegasan agar bangsa Israel
mendengar dan menaati pemimpinnya? Bukan! Tapi melainkan agar Tuhan
memberitahukan kepada Musa jalan-Nya. Dan dipercayakan Tuhan kepadanya ke
jalan yang Tuhan mau, bukan agar mereka semua harus menghargai
kepemimpinan Musa. How Great was Moses! Berikutnya kita melihat di ayat ini
juga membaca dan suatu hal yang ganjil jika kita perhatikan secara keseluruhan,
memang pada kalimat pertama Musa telah menyatakan bahwa dia mendapatkan
kasih karunia ia di hadapan Tuhan namun di akhir kalimat ia mengatakan
sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia
dihadapan-Mu. Maka itu bukanlah Musa memang telah mendapat kasih karunia
Allah ? mengapa dia mengatakkan sehingga aku mengenal Engkaus dan lagi
supaya aku tetap mendapat kasih karunia dihadapan-Mu ? Mungkinkah seorang
yang telah mendapat kasih karunia Allah tidak mengenal Allah? namun justru
disinilah salah satu point dengan kita melihat yang sangat penting pada saat kita
sungguh-sungguh menggumulkan tentang kebangunan rohani.35

35

Billy Kristanto, Revival, Bandung, 2000. 2.

46

Setiap pemimpin harus menyadari bahwa ini adalah salah satu kunci yang
penting untuk mengerti pergumulan yang telah terjadi dan sedang terjadi dengan
masa kebangunan rohani. Hal inilah juga tidak ada kesadaran sehingga itulah yang
menjadi kekurangan dan kelemahan banyak gereja, dan karena itu mereka tidak
pernah mengalami kebangunan rohani. Di dalam Alkitab mencatat yaitu Musa
memang telah mengatakan, Aku telah mendapatkan kasih karunia di hadapan
Tuhan namun dia ingin mengenal Allah, maksudnya adalah Musa memang
telah mengenal Allah, namun dia ingin masuk ke dalam pengenalan yang lebih
dalam lagi. Musa telah mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan, namun dia
rindu utnuk memperolehnya dengan lebih berkelimpahan! Di dalam pembahasan
Revival Billy Kristanto mengatakan bahwa hidup setiap orang di selamatkan? Ya!
Apakah setiap orang telah menerima dan mengecap berkat dsri Tuhan?Tentu! Tapi
pertanyaannya, adalah setiap orang menginginkan berkat yang lebih besar lagi
yaitu apa yang disebutkan Paulus dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4:13). Inilah
masalah yang banyak yang ada di setiap gereja. Itulah sebabnya setiap orang
berpikir bahwa gereja mereka adalah gereja yang sudah diberkati oleh Tuhan dan
kenyataannya memang demikian. Lalu setiap pemimpin tidak ingin menyangkal
hal itu. Seolah-seolah setiap orang percaya adalah orang yang paliung pesimis,
jadi timbullah berpikiran negatif dan ia tidak sanggup melihat anugerah dan
berkat Allah yang telah di curahkan-Nya bagi gereja-Nya. Namun sekali lagi
setiap pemimpin melihat bukan itu saja masalahnya. Berarti itu memang
membuktikan bahwa bukannya setiap orang tidak tahu dan meremehkan anugerah
Tuhan yang sudah di anugerahkan-Nya bagi gereja, melainkan apakah setiap
orang memang sangat merindukan yang lebih lagi? Sebenarnya ditengah-tengah

47

setiap gereja sangat perlu dengan pengertian dari pada gereja-gereja yang merasa
dirinya yang sudah cukup tetapi setiap pemimpin melihat dari segi maqna dulu,
itulah sebabnya banyak yang sebenarnya merasa dirinya cukup. Dari situlah setiap
orang harus belajar bahwa gereja semacam itu memang pantas diberi nama
gereja cepat puas, gereja-gereja yang naif sama saja seolah-olah mereka kaya dan
memperkayakan dirinya, berarti bahwa ini tidak mengalami kekurangan apa-apa
(Wahyu 3:17). Dari sinilah setiap orang harus belajar yakni kalau setiap orang
Pemimpin melihat seperti di atas ini dan apakah setiap orang sedang menghina
gereja Tuhan di sini? Bukan, dan setiap orang percaya harus menyerahkan kepada
Tuhan, melainkan bahwa Tuhan sendirilah yang mencela gereja-Nya yang berpiki
ran sangat negatif seperti itu. Ketika setiap orang melihat bagian di atas itu bukan
urusan setiap orang percaya dengan gereja tersebut, tapi itu urusan dari pada
Tuhan. Maka dari itu jikalau setiap orang hendak menilik keadaan gereja-gereja
pada saat ini, maka kenyataannya setiap orang memang menemukan bahwa tidak
mungkin setiap orang tidak menerima berkat apapun dari Tuhan, jikalau dalam
hidupnya ini ada pengharapan dan iman orang tersebut hanya sampai sebatas
pokoknya setiap orang sudah diselamatkan dan masih biasa beribadah tiap hari
minggu dan dikatakan setiap orang sungguh adalah orang melarat, malang,
miskin, buta dan telanjang! Tapi disini ada menimbulkan pertanyaan bahwa
adakah setiap orang sungguh mengenal pencipta dan penebus manusia lebih
dalam dan menikmati Dia selama-lamanya.

Namun demikian masih melihat ayat 13 di sana Musa benar-benar


memohon belas kasihan Tuhan dan dengan sesadar-sadarnya dia mengatakan

48

bahwa bangsa yang telah di tolak Tuhan ini sesungguhnya adalah umat-Nya. Ah,
alangkah teosentris jiwa hamba Tuhan yang satu ini, dia tidak merasa bahwa umat
yang digembalakanya itu adalah miliknya sendiri, kerajaannya sendiri, daerah
kekuasaannya, melainkan dengan jujur hamba Tuhan yang sejati akan megatakan
di hadapan Tuhan, seolah Tuhan ini adalah pekerjaan tangan-Mu sendiri,
masakah Engkau hendak menghancurkan pekerjaan tangan-Mu sendiri? Tidak
ada kepemilikan di sini, yang ada hanyalah kesadaran diri sebagai hamba yang
tidak berguna! (Lukas 17:10).

Kemudian setiap pemimpin melihat di sini dalam ayat 14 menyatakan


bahwa, maka Tuhan mendengar seruan atau permohonan hambanya! Alangkah
indahnya percakapan yang terjadi disini antara Tuhan dan Musa, hamba-Nya.
Maka Tuhan akhirnya mendengarkan doa orang-orang yang dikasihi-Nya, sebab
Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Tuhan orang percaya adalah Tuhan
yang maha tahu dan mengetahui dan menguji sampai ke dalam lubuk hati setiap
orang yang terdalam, dan Dia mengetahui siapa setiap pemimpin sebenarnya. Jadi
kiranya setiap pemimpin dibuatNya menjadi orang-orang yang seperti Musa, yang
melayani Dia dengan kesetiaan dan tidak ada motif hati yang berbelit-belit,
berdiplomasi, merasionalisasi segala kelemahan dan dosa manusia dihadapan-Nya
sehingga kehidupan pelayanan pemimpin diperkenan oleh-Nya.

Semua orang memandang dan melihat dengan belajar terus-menerus lebih


dalam lagi berhubungan dengan kepemimpinan yakni, ketika sebuah gereja,
tujuan keberadaannya sedang dibentuk. Kalau setiap orang pemimpin melihat

49

tentang pemerintahan gereja merupakan saluran, yaitu dimana visi itu mengalir
lewat saluran tersebut. Memang Allah selalu memilih para pemimpin-Nya secara
hati-hati, memperlengkapi mereka dan melepaskan mereka untuk mencapai visi
yang telah ditetapka-Nya. Memang setiap gereja lokal diberi-Nya tujuan yang
dicapai. Jadi memang gembala senior dan para pemimpin lain berusaha mencapai
visi itu melalui tim kerja baik lagi, jadi pelayanan yang membebaskan dan
menegaskan. Jadi sering kali penulis lihat banyak kali menyaksikan sebuah visi
terbuang sia-sia karena ketidakkompakan dalam kepemimpinan atau karena
struktur di dalam gereja.

Jadi dalam Alkitab mencatat bahwa: Biarlah Tuhan, Allah dari


roh segala mahluk, mengangkat atas umat ini seorang yang
mengepalai mereka untuk keluar dan masuk, dan membawa
mereka keluar dan masuk, supaya umat Tuhan jangan
hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai
gembala (Bilangan 27:16-17)36
Ketika penulis melihat dan belajar dalam kitab Bilangan 27 bahwa,
seorang

gembala

senior

merupakan

pemimpin

kunci

dalam

struktur

kepemimpinan Allah. Jadi di sini melihat dengan tugas dan pelayanannya


mungkin diuraikan sebagai pengawas umum, penatua pemimpin, orang pertama,
yaitu sering kali melihat dan belajar tentang gembala senior, pelayan senior, atau
sebagai orang yang ditetapkan. Dan seorang senior adalah seorang memegang
kendali kepemimpinan, yaitu orang yang Allah telah memberi tanggung jawab
memimpin dan mengarahkan gereja lokal. Jadi setiap orang pemimpin harus
bertangung jawab dengan mempengaruhi setiap aspek kehidupan gereja lokal.
36

Frank Damazio, Memimpin dengan Roh, Yogyakarta. 2004. 13.

50

Jadi dengan demikian jika pemimpin ini memang benar-benar dipilih Allah untuk
meletakkan visi, itu mengambil keputusan dalam kemitraan dengan para penatua
dan motivasi jemaat, dan jika pemimpin tersebut setia mencari Allah, tujuan
gereja akan terwujud secara mengagumkan.
Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: Biarlah Tuhan, Allah dari roh
segala mahluk, mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu
keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat Tuhan
jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak memiliki gembala. Lalu
Tuhan berfirman kepada Musa: Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penurut,
letakanlah tanganmu atasnya, suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di
depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka
itu dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel
mendengarkan dia. Ia harus berdiri di depan Imam Eleazar, supaya Eleazar
menyatakan keputusan urim bagi dia di hadapan Tuhan; atas titahnya mereka akan
keluar dan atas titahanya mereka akan masuk, ia berserta semua orang Israel,
segenap umat itu. Maka Musa melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan
kepadanya. Ia memanggil Yosua dan menyuruh dia berdiri di depan Imam Eleazar
dan segenap umat itu, lalu ia meletakan tangannya atas Yosua dan memberikan
kepadanya perintahnya, seperti yang difirmnkan Tuhan dengan perataran Musa
(Bilangan 27:15-23). Kemudian pada saat itu juga Tuhan mengatakan kepada
Musa bahwa, Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan
menggembalakannya, yaitu Daud hamba-Ku; dia akan menggembala merka, dan
menjadi gembalanya (Yehezkiel 34:23).37
Kemudian setiap pemimpin lihat saja kapl-kapa, walaupun itu amat besar
dan digerakkan oleh angin yang begitu keras, namun dapat di kendalikan oleh
kemudi yang begitu amat kecil menurut kehendak juru mudi (Yakobus 3:4). Jadi
dalam buku prinsip-prinsip kepemimpinan Illahi di sana menyatakan bahwa orang
yang ditetapkan diartikan sebagai: Seorang yang berada dalam posisi pemimpin
guna mengarahkan dan mengelola gereja dalam semua wilayah visi dan ke
hidupan rohani. Ia mengarahkan kapal sesuai dengan karunia kepemimpinan yang
diberikan Allah, dan karakternya teruji. Ia mempunyai kemampuan untuk
mengarahkan para pemimpin dan pekerjaan dalam suatu tim guna mem
37

Ibit, 65.

51

perlengkapi gereja untuk tugas yang diberikan Allah. Orang yang ditetapkan
adalah seorang gembala senior sebuah gereja lokal, atau pemimpin kunci dalam
suatu organisasi. Dan dalam prinsip-prinsip kepemimpinan Illahi ini bener-bener
menguji untuk pelayanan posisi penting yang memiliki banyak aspek dan
menawarkan kebijaksanaan praktis bagi orang-orang yang menjadi nahkoda yang
bijaksana yang mengarahkan kapal dengan penuh keahlian melalui lautan yang
teduh dan berbadai . Jika pemimpin melihat bahwa Musa adalah orang yang telah
di tetapkan oleh Allah yaitu, dia menjadi pemimpin seorang diri menimbulkan
ketegangan yang tidak semestinya.
Dan juga pemimpin melihat Musa adalah sebagai patokan/ menjadi contoh buat
seorang pemimpin masa depan dan sekarang bahwa jangan sampai akan terjadi
dengan suatu penolakan untuk mendelegesikan dapat melumpuhkan para calon
pemimpin masa depan . Itulah sebabnya melihat dengan setiap orang pemimpin/
pendeta di sebuah gereja yang sedang bertumbuh harus beralih dari
penggembalaan yang akan terus-menerus ke penggembalaan yang bersifat
manajerial . Itulah sebabnya Tuhan mau dan mengatakan bahwa bagilah
pekerjaan-pekerjaan besar menjadi tugas-tugas yang menjadi lebih ringan.
Kemudian setiap pemimpin melihat tentang kedelegasian tugas-tugas itu, sehinga
akan ada lebih banyak pekerjaan yang dapat di lakukan.38
Lalu setiap pemimpin melihat juga kebanyakan orang yang di panggil untuk tugas
penggembalaan, Musa juga memiliki hati bagi umatnya. Begitu pula kebanyakan
jemaat, umat juga mempunyai banyak kebutuhan/ haruskah setiap orang
menyebutnya problem! Dan pemimpin juga melihat dan untuk dapat menemukan
keseimbangan di antara kedua fektor tersebut memang selalu di perlukan adanya
hikmat, untuk pandangan ke masa depan, dan kemampuan untuk menyerahkan
otoritas.
Kumudian pemimpin melihat bahwa apa yang telah dilihat oleh Musa
berhubungan dengan visi ke depan yaitu, pemimpin melihat memahami karunia
38

Ibit, 67.

52

dalam kehidupanya Musa, begitupula seorang gembala senior terlebih dahulu


harus memahami karunia pelayanan yang telah Allah berikan kepadanya, sebelum
ia dapat melepaskan karunia itu kepada orang lain. Demikian juga setiap
pemimpin sekarang harus memahami dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki
di dalam kehidupan dan pelayan/ kepemimpinan sekarang ini.
Kemudian setiap pemimpin melihat lagi tentang dilema yang di hadapi
oleh Musa dan caranya ia mengatasi dilema memberikan wawasan yang sungguh
berbahagia bagi pemimpin sekarang dan seterusnya. Setiap orang harus tau dan
belajar bahwa orang baik seharusnya membunuh dirinya sendiri dengan pekerjaan
yang terlalu berlebihan, sekalipun dalam pelayanan bagi Allah selama hidupnya di
tengah-tengah dunia ini. Berarti bahwa betapa berharganya sebuah pikiran sehat
sekecil apapun! Dari sinilah Musa, yang telah di latih dan didik di Mesir, seorang
yang memiliki semua persyaratan namun, untuk kata harus mendapat mengatasi
semua problem dalam penggembalaan yang harus akan dihadapinya, ia harus
menerima nasehat yang benar-benar jitu dari seorang yang bisa di tinggal di
padang gurun, ayah mertuanya sendiri. Itulah yang setiap pemimpin melihat,
tentang telah menjadi dalam kehidupan pelayanan Musa di padang gurun di sana.
Kemudian dalam Keluaran 18:13-18 dan Bilangan 11:10-17 di sini kita
menemukan dilema dan jawaban atas dilema tersebut. Musa adalah, seorang yang
di tetapkan atas seluruh Israel, gembala senior bagi jemaah orang Israel, mempu
nyai terlalu banyak problem untuk dapat di atasi dan di selesaikan seorang diri
saja. Dalam problem Musa tersebut, memang kita melihat kebodahan dari
kepemimpinan seorang diri. Jika kita melihat banyak hal yang terjadi dalam
kehidupan dan pelayanan seorang pemimpin pada umumnya, yaitu kepemimpinan
seorang diri itu menyebabkan keterangan yang terjadi memang semestinya tidak
perlu menyipannya. Dan juga kita harus melihat dan belajar bahwa sering terjadi
dalam kehidupan orang fasik atau orang jahat kadang-kadang membunuh dirinya
sendiri karena kesenangan yang berlebihan. Kemudian kita bandingkan dan kita
juga melihat terhadap orang yang baik yaitu tidak mungkin seharusnya membu
nuh dirinya sendiri karena pekerjaan yang berlebihan, biarpun itu dalam melayani

53

Tuhan. Lalu kita sering melihat juga banyak orang hebat terhilang karena mereka
bekerja keras berhubungan degan perekomomian sehingga banyak orang hebat
meninggalkan karunia dan panggilan dari pada Tuhan itu sendiri.39
Lalu seorang pemimpin melihat dalam kitab Keluaran 18 dan Bilangan 11
di sana berisi juga tentang sebuah prinsip yang cukup jelas atas kelemahan
manusia adalah ia tidak dapat menyerahkan dirinya untuk terus-menerus bekerja.
Di sini juga setiap pemimpin harus mengetahui bahwa ada dua arti tentang terlalu
banyak bekerja keras itu

dapat menjadi suatu bentuk bunuh diri, yaitu ada

perbedaan yang pemimpin bisa membedakan dalam arti secara rohani dan dalam
arti secara jasmani.
Kemudian di dalam Firman Tuhan juga menyatakan bahwa pemimpin di
haruskan untuk mengurus tenaga setiap peminpin untuk Tuhan sebanyak mungkin
, karena peminpin mengurus tenaga harus sama banyaknya dengan bekerja selagi
kekuatan pemimpin itu masih ada/ cukup; karena kalau kehabisan energi
peminpin yaitu dalam arti kalau sudah tua tidak cukup/ lanjut usianya untuk
bekerja keras bagi Tuhan.
Lalu setiap peminpin harus belajar tentang pengalaman Musa itu
mengajarkan pemimpin dengan kisah bahwa seorang yang tidak mau
menyerahkan otoritasnya akan melumpuhkan para calon pemiminpin masa depan
menolong peminpin itu, dan juga seluruh jemaat lainnya . Dalam hal tersebut
biasanya terjadi dengan menyia-nyiakan kemampuan sejumlah besar laki-laki dan
perempuan itu sebenarnnya dapat melakukan tugas yang sama, berarti tidak ada
perbedaan dan mengerjakan pekerjaan yang ada. Lalu setiap pemimpin juga harus
belajar tentang jemaat umum mereka tetap memiliki banyak kemampuan yang
39

Ibit, 68.

54

setiap pemimpin tidak terduga. Lalu setiap pemimpin belajar dan memahami
tentang pengalaman Musa bahwa pada waktu Musa mendengar dan menerima
perkataan yang disampainkan oleh ayah mertua Musa kepada Musa, ini adalah
perkataan hikmah yang ditaruh Allah sendiri ke dalam mulut Yitro.
Itulah sebabnya Yitro berkata kepada Musa, tidak baik seperti yang kau
sendiri lakukan itu. Maka dari itu engkau akan tetap menjadi lelah,karena
perkerjaan ini terlalu berat bagimu takkan sanggup engkau melakukannya seorang
diri saja.40
Kalau setiap pemimpin semua menjadi orang yang ditetapkan/ menjadi
gembala senior bagi sebuah gereja berarti pemimpin perlu melihat dan menerima
perkataan dari pada Yitro kepada Musa, ini juga benar-benar menjadi pelajaran
bagi pemimpin sekarang juga. Jadi disini Firman Tuhan mengatakan bahwa dalam
hal ini bukan seorang senior/ seorang gembala saja, tetapi mereka yang berfungsi
dalam setiap depertemen disebuah gereja/ setiap pelayanan juga harus sungguhsungguh memperhatikan perkataan itu. Kemudian seorang pemimpin tetap belajar
bahwa pada saat mau menghadapi dengan suatu tanggung jawabnya begitu
semakin bertambah, Musa harus beralih dari seorang gembala menjadi pengusaha
perternakan. Di sini penulis tidak bermaksud dengan mengatakan ia lalu
kehilangan hati/ sentuhannya sebagai gembala, tetapi pemimpin melihat disini ia
harus berubah filsafat/ pandangannya tentang kepemimpinan. Di sini juga penulis
menyatakan bahwa seorang pendeta gembala memelihara jemaat dengan suatu
hubungan pribadi itu yang harus erat dengan begitu rupa terus-menerus. Seorang
pendeta gembala tersebut harus menasehati jemaat, berkhotbah kepada jemaat,
berdoa bagi jemaat, mengunjungi jemaat, dan sebagainya.

40

Fort Lauderdale, Doa dan Puasa, USA. 1975, 17.

55

Itulah semuanya ternyata bahwa pada dasarnya, seorang pendeta gembala


ia harus melakukan dan tanggung jawab sebagai seorang gembala. Dan setiap
pemimpin melihat juga di antara banyak gereja juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, seorang gembala senior harus beralih dari tugas penggembalaan
yang terus-menerus pengembalaan yang bersifat manajerial/ manajemen dalam
gereja. Inilah penulis boleh istilahkan dengan model pengusaha perternakan. Di
sini pemimpin harus memperhatikan bahwa seorang gembala senior itu ia
mengambil peran kepemimpinan dan manajemen dengan pemberian visi itu
melalui pendelegasian dan kepemimpinan yang bijaksana. Dan dalam hal
pekerjaan ini setiap gereja harus mempunyai anggaran rumah tangga gereja, yaitu
di dalamnya tetap mempunyai tata cara dengan peraturan/ mempunyai undangundang bahwa perkerjaan dapat di bagi ke dalam banyak tugas yang lebih ringan,
dengan seseorang tanggung jawab untuk masing-masing tugas. Dari situlah setiap
pemimpin melihat dengan cara demikian pemimpin dapat mengerjakan lebih
banyak hal, dan pemimpin pun dapat mengerjakannya yang lebih baik.

kemudian kita melihat dengan tanggung jawab Musa sebagai orang yang
ditetapkan dapat digolongkan kedalam lima golongan: pertama, Doa
syafaat,kedua,pengejaran Alkitabiah,ketiga,menetepkan para pemimpin yang
memenuhi syarat, keempat, menangani konflik, dan kelima, Membawa Terobosan
Rohani,41

41

Bilangan 27:16-17, Jakarta 1996, 190.

56

BAB III
PENGAJARAN MUSA TENTANG KEPEMIMPINAN KRISTEN

Pribadi pemimpin Sebagai Gembala jemaat, Israel


Istilah kepribadian dalam Bahasa Inggris personality yang berasal dari
kata latin persona. Kata persona menunjuk kepada topeng yang biasa di
gunakan oleh para pemain sandiwara di zaman Romawi. Lambat laun kata
personality berubah menjadi salah satu istilah yang mengacu kepada gambaran
sosial tertentu yang di terima oleh indivindu dari masyarakat, di mana indivindu
tersebut di harapkan bertingkah laku sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang
diterimanya itu.
Di samping itu kepribadian sering diartikan dengan cirri-ciri tertentu yang
menonjol pada setiap indivindu. Contoh: Orang yang pemalu di kenakan atribut
(sifat yang menjadi ciri khas) berkepribadian penuh. Orang yang supel
dikenakan atribut berkepribadian supel. Orang yang suka bertindak keras di
kenakan atribut berkepribadian keras.

Pemimpin Yang Rendah Hati

57

Terutama penulis menganalisakan tentang, nama Keluaran diambil dari


peristiwa penting yang di ceritakan dalam kitab Keluaran, yaitu keluarnya bangsa
Israel dari Mesir, tempat Israel diperbudak. Dalam kitab Keluaran ada tiga
bagian penting: pertama, pembebasan orang Ibrani dari perbudakan dan
perjalanan orang Israel ke gunung Sinai. Kedua, penjanjian Allah dengan umatNya di gunung Sinai. Ketiga, kepada bangsa Israel diberikan hukum-hukum
moral, sipil dan keagamaan untuk pedoman hidup. Pembuatan tempat ibadah
dengan segala peralatannya untuk bangsa Israel; peraturan-pertauran untuk para
imam dan cara beribadah kepada Allah. Jadi disini penulis menganalisakan
dengan membahas bahwa, dalam kitab Keluaran mengisahkan tentang apa yang
telah dilakukan oleh Allah, pada waktu Ia membebaskan umatNya yang
diperbudak oleh bangsa Mesir, lalu membina orang Israel sampai menjadi suatu
bangsa yang mempunyai harapan besar bagi masa depan orang Israel dengan anak
cucu, cicit orang Israel.
Dan sesungguhnya setiap orang percaya mengetahui bahwa dalam kitab
Keluaran itu ada seorang tokoh yang paling utama yaitu Musa, orang yang dipilih
Allah untuk memimpin umat Israel dari Mesir.
Kemudian di dalam kitab Keluaran di sana yang paling semua orang tahu
bahwa, bagian yang paling terkenal itu ialah daftar sepuluh perintah/ sepuluh
hukum dalam kitab Keluaran pasal 20.
Kemudian yang perlu diketahui dan dipelajari serta lebih jelas lagi bahwa,
orang Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; orang
Israel datang dengan keluarganya dan anak-anak masing-masing.
Sekalipun tidak ada bukti pengesahan kehadiran Israel di Mesir dalam
dokumen resmi Mesir, tidak ada alasan untuk menyangkal atau
menyangsikan pernyataan Alkitab dan mengatakan bahwa 12 orang anak
Yakub datan ke Mesir (Keluaran 1:1-5). Tapi pada umumnya pasti terjadi

58

pernyataan dan perdebatan dalam kehidupan setiap orang percaya, yaitu


timbul perdebatan mengenai tanggal terjadi Keluaran bangsa Israel itu, dan
ada dua rencana utama dikemukakan tentang penarikan masa Keluaran itu.
Jadi keduanya memang ditopang bukti dari dalam, tapi sampai sekarang
tidak ada yang seluruhnya bebas dari keberatan.42
Ternyata pada waktu pertama kali Allah telah menyatakan kemurahan-Nya
pada bangsa Israel bahwa, pada masa itu Allah membuat orang Mesir yang begitu
murah hati terhadap Israel, sehingga apa bila orang Israel pergi, mereka tidak
pergi dengan tangan hampa, tetapi pada saat itu tiap-tiap perempuan yang tinggal
di rumahnya, dan pada saat itu juga pasti ada barang-barang perak dan emas kainkain, yang akan orang Israel kenakan kepada anak-anak Israel lelaki dan
perempuan; jadi demikian orang Israel akan merampasi orang Mesir.
Lalu sahut Musa:Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku atau
tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata; Tuhan tidak
menampakan diri kepadamu? Maka Tuhan berfirman kepadamu:Apakah
yang ada ditanganmu itu? jawab Musa:Tongkat, Firman Tuhan:
lemparkanlah tongakat itu ke tanah. Ketika dilemparkannya ke tanah,
maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.
Tetapi Firman Tuhan kepada Musa: ulurkanlah tanganmu dan peganlah
ekornya Musa mengulurkan tangannya, dan ditangkapnya ular itu lalu
berubah menjadi tongkat di tangannya-supaya mereka percaya, bahwa
Tuhan , Allah Abraham, Allah Isakh, dan Allah Yakub telah menampakan
diri kepadamu.43
Lalu setiap orang melihat dan belajar dengan memahami bahwa pada saat
itu ada pertanyaan dengan kerendahan hati Musa datang kepada Tuhan , lalu kata
Musa kepada Tuhan: Ah, Tuhan , aku tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan
sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan
berat lidah.

42

Keluaran 1:1-14, Jakarta 1996. 62.


Keluaran 1:15-22, Jakarta 1996. 62.

43

59

Tetapi Tuhan

berfirman kepadanya: siapakah yang membuat lidah

manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat
atau buta; bukankah Aku yakni Tuhan? Oleh sebab itu pergilah, Aku akan
menyertai lidahmu dan mengajarkan engkau, apa yang harus Musa katakan.
Tetapi pada saat itu juga Musa berkata:Ah, Tuhan , utuslah kiranya siapa
saja yang layak patut Kau utus. Bila kesempatan ini setiap orang mengetahui dan
memahami bahwa tingkat-tingkat pertama memang dalamnya itu maksud
pengadilan dan penyelamatan telah dinyatakan oleh Allah.
Namun kita harus tahu namanya Musa dalam bahasa aslinya
bahwa :Moses dalam (NBD) mencerminkan kedua leluhurnya sebagai
anak angkat putri Firaun dan anak lelaki yang sebenarnya (sebagaimana
diakui oleh putri Firaun itu sendiri) dari orang ibrani. Mase (Ms, anak)
bahasa Ibrani menggambarkan gagasan pertama sang ibu yang
mengangkat anak itu, dan itu dibahasa Ibarani-kan sebagai Moseh berasal
dari kata kerja masa yang menarik keluar. Bentuk Moseh adalah partisip
aktif yakni seorang yang menarik keluar. Barang kali putri Firaun
tertolong mengambil bentuk ini dengan menunjuk kepada dirinya sendiri
yang menjadi seorang ibu dengan menarik keluar sang anak, atau bentuk
itu adalah doa dari pihak ibu yang sebenarnya, Tuhan menarik umatNya
keluar.44
Pada suatu ketika dengan segera Musa menyelamatkan dirinya dengan
segera terhadap orang-orang Israel yang tertindas itu, jadi pada masa itu telah
terjadinya dengan fakta bahwa itu bukan terjadi dengan orang-orang penindas,
jadi penulis bandingkan dengan Ibrani 7:24, yaitu: Tetapi karena Ia tetap selamalamanya, Imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Dan juga setiap
orang memahami di sana dengan membunuh orang Mesir itu Musa mengingkari
kedudukannya sebagai anak angkat Firaun, tapi setiap pemimpin memahami
bahwa pada saat itu keprihatinannya Musa tidak begitu dengan segera jelas
44

Simanjuntak A, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih o/ OMF, Jakarta.
152.

60

kepada bangsanya. Itulah kesungguhan yang telah terjadi di Mesir yaitu perbuatan
itu mengungkapkan bahwa, Musa masih belum siap untuk tugasnya Musa, sebab
ketika bangsanya akan mau dilepaskan dengan ketaatan dengan lemah lembut
Musa kepada Allah, (band.Bilangan 12:3; Yakobus 1:20), itu bukan dengan
amarah yang tidak benar, dan itu adalah oleh kekuasaan Allah yang memenuhi
dengan menuntun Musa, berarti itu dengan nyata bahwa bukan oleh karena
kekuasaan dari pada Musa itu sendiri. Disinilah setiap pemimpin boleh melihat
dalam kehidupan dan pelayanan Musa, dengan begitu disiplin dalam kepercayaan
dan ketaatan itu yang akan habis waktunya yang cukup lama yakni empat puluh
tahun lamanya. Demikianlah setiap orang boleh melihat dan belajar lebih lagi
dalam kelemah lembutan, ketaatan, ketekunan, kesetiaan dan kerendahan hati
Musa dalam kehidupanya setiap hari; itulah suatu teladan sebagai contoh setiap
orang pemimpin sekarang untuk di terima dan dipahami semuanya dan
menerapkan dalam keluarga, pelayanan, di masyarakat umum, bahkan khusus diri
pribadi setiap pemimpin masing-masing.
Dengan kerendahan hati Musa datang dihadapan hadirat Allah. Disini
dilakukan dengan pernyataan diri Allah sebagaimana Dia-Nya, Allah yang
hidup, yang kekal, yang tertinggi dan Allah yang berkuasa dari dulu,
sekarang dan kekal selama-lama-Nya. Semak duri yang menyala itu
memahami bahwa Allah itu hidup, semak duri yang menyala itu tidak di
makan api, justru itu memelihara diri sendiri; dan kudus (nyala api adalah
lambang kemurnian yang merupakan ancaman terhadap orang berdosa).45
Apa yang terjadi dengan Musa, yaitu pernyataan diri Allah terhadap Musa
itu bukan hanya terjadi begitu saja, tapi itu memberikan gambaran buat apa yang
akan terjadi dalam kehiudpan Musa menurut kehendak Allah, dan apa yang akan
terjadi itu merupakan sumber dan mata air induk untuk pelayannya: bukan bersifat
45

Ibit, 153.

61

sekedarnya pengetahuan akan supra alamiah, bukan juga pembelaan, yang sematamata bersifat belas kasihan untuk orang Israel yang tertindas (2:11).
Tetapi setiap pemimpin memahami bahwa perhatian, kemuliaan Allah
dengan anugerah Allah sesungguhya untuk umat-Nya dan dengan siapa Ia
mengadakan perjanjian dengan Malaikat, agar pelayanan para malaikat, sampai
kepada Musa, adalah cara khusus Allah menyatakan Diri-Nya kepada seorang
yang dipilih yaitu Musa.
Tetapi pernyataan Diri itu berhenti dari waktu Allah menyatakan Diri
kepada Musa, sebab kebenaran dan adat kebiasaan itu telah membuat kunjungan
Malaikat kurang diperlukan; berarti adalah teofani.
Seorang pemimpin haruslah rendah hati/ tunduk dihadapan Tuhan dan manusia
agar Visi dan Misi dari Tuhan yang di taruh di dalam hati dan pikira-Nya pasti
tercapai. Penulis melihat dalam I Petrus 5:1-3: Aku menasihati para penatua di
antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga
akan mendapat bagian dalam kemuliaan akan dinyatakan kelak: Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan janganlah kamu hendak mencari
keuntungan, tetapi dengan penuh pengabdian diri, janganlah kamu berbuat seolaholah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi
hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Penulis melihat bahwa ini pola kepemimpinan rasul Petrus yang perlu diteladani
oleh pemimpin masa kini dan masa yang akan datang.

62

Pemimpin yang murah hati


Setiap pemimpin melihat dan memahami bahwa dari awalnya Musa telah
menerima kebenaran Allah dalam hal murah hati dari Allah sendiri dan Musa
menerapkan hal murah hati itu dalam kehidupan dan pelayananya.
Sebab itu Musa berkata kepada Harun: Ambillah sebuah buli-buli, itulah
manna di dalam segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan Tuhan untuk
disimpan turun-temurun. Jadi seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa,
demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk
disimpan. Orang Israel makan manna itu pada waktu empat puluh tahun lamanya
di padang gurun, sampai orang Israel tiba di tanah yang didiami orang Kanaan;
jadi orang Israel makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Adapun
segomer ialah sepersepuluh efa.5
Seorang pemimpin haruslah menjadi seorang pemberi yang murah hati
selama hidupnya. Tentang pelayanan kepada orang kudus/ yang tidak kudus itu
semuanya sesuai dengan kehidupannya, karena setiap pemimpin rohani menjadi
teladan bagi banyak orang yaitu, baik itu orang percaya Yesus maupun belum
percaya dalam hidupnya. Seorang pemimpin/ penatua haruslah menjadi pemberi
yang murah hati. Ada seorang yang bernama Frank Damazio mengatakan dalam
buku kunci-kunci efektif, bagi kepemimpinan yang sukses di sana menyatakan
bahwa pelayanan itu bukan kepada orang kudus saja, tetapi pelayanan kepada
orang yang belum percaya Yesus yang sesungguhnya di dalam hatinya juga.
Frank Damazio menyatakan dengan prinsip Paulus bahwa aku telah tahu
kerelaan hatimu tentang mana aku memegahkan kamu kepada orang-orang
Makedonia, kataku: Akhaya telah siap sejak setahun yang lalu. Dan
kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang. Aku mengutus
saudara-saudara itu, agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan
ternyata menjadi sia-sia, tetapi kamu benar-benar dengan aku, jangan
mereka mendapatkan kamu belum siap sedia, sehingga kami untuk tidak
mengatakan kamu merasa malu atas keyakinan kami itu. Sebab itu kami
merasa perlu menolong saudar-saudar dahulu mengurus pemberian yang
telah kamu janjikan sebelumnya, agar nanti tersedia sebagaai bukti
kemurahan hati kamu, dan bukan sebagai paksaan.6

63

Kemudian di dalam Alkitab mencatat, yakni Paulus menulis surat kepada


setiap Pemimpin bahwa, camkanlah hal ini: Orang yang menabur sedikit, akan
menuai sedikit, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula (2
Korintus 9:1-5). Musa dengan begitu jelas telah disertai dengan kemurahan hati
Tuhan , Musa boleh memimpin Israel dengan begitu rumitnya; tetapi Musa tetap
berpegang teguh pada kebenaran Allah, yaitu Musa tetap dengan murah hati
memimpin Israel. Kemudian segomer ditempatkan dihadapan Tuhan menjadi
tanda kepada generasi-generasi yang akan datang bahwa Allah setia kepada umatNya. Mengajar orang Israel bahwa manusia hidup oleh kehendak Allah, bukan
dari roti saja; tetapi dari unsur rohani maupun jasmani adalah sama memelihara
keberadaan manusia, yang juga diakui oleh Kristus dalam pencobaan-Nya
(Ulangan 8:3; Matius 4:4; Lukas 4:4). Sebagaimana Yesus menjawab: Ada
tertulis: manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi setiap Firman yang keluar dari
mulut Allah. Datangnya manna itu mengajar orang israel mengenai kekudusan
hari sabat; dan kekejian yaitu disebutkan lagi, sebagian besar dalam hubungan
dengan penyembahan berhala dan kenajisan. Dikhususkan untuk dimusnahkan
(bahasa Ibrani herem). Kutukan itu dikelompokan di bawah tiga judul: Kutukan
perang, kutukan pengadillan; dan kutukan perorangan, yang mewakili tiga
pangkat kekerasan yang bermacam-macam.
Menumpas (dalam bahasa Ibrani diperlakukan sebagai (herem) adalah
kutukan pembasmian yang dalam Ulangan yang diterpkan kepada orang/ barang
yang dikhususkan bagi penyembahan kepada ilah-ilah palsu.
Pada suatu zaman dimana perang di pandang sebagai hal suci, kutukan
pembasmian, sekalipun dalam beberapa hal keras sekali, tidak memungkinkan

64

adanya perampok-perampok yang kacau dengan mengkhususkan rampasanrampasanya bagi Ilah yang menang. Bagi orang Ibrani, manusia dan barangbarang yang dikaitkan dengan upacara-upacara keagamaan kafir, harus dipandang
sebagai kekejian, seperti seharusnya senantiasa berlaku terhadap dosa, yang
adalah rusak dan merusak, dan tidak dapat dibinasakan tuntas, supaya kutukan
pembasmian tadi tidak jatuh lalu kepada mereka menyayangkan semua itu.
Kemudian manna itu menggambarkan Tuhan Yesus sendiri. Hanya Dialah yang
sungguh dapat memuaskan keinginan, kehausan dan kekosongan hati manusia.
Hanya Dia yang dapat memberikan kehidupan seseorang yaitu hidup yang bersifat
kekal (Injil Yohanes 6:48-51). Yesus berkata : Akulah roti yang memberi hidup.
Nenek moyangmu makan manna di padang gurun dan mereka mati juga. Tetapi
tidak demikian dengan roti yang turun dari sorga; orang yang makan roti itu tidak
akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan
dari roti ini, orang-orang percaya itu akan hidup selama-lamanya, roti yang
diberikn itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup di dunia.
Setiap pemimpin harus belajar dan memahami minimal 5/ hal yang
dipelajari Musa, dari pengalaman Musa dalam bagian-bagian Firman Tuahn.
Mengapa Musa tidak langsung berbalik dan membawa bangsa Israel kembali ke
Mesir ketika orang israel bersungut-sungut, tetapi Musa terus saja memimpin
bangsa Israel sesuai dengan kehendak Tuhan , nampak kepemimpinan Musa yang
takluk kepada kehendak Tuhan . Di sini pemimpin harus memahami kesetiaan
tentang pencobaan khusus apakah yang di alami Musa dalam kejadian tersebut.
Dengan mempelajari bagian ini, sarana apa yang akan setiap pemimpin berikan

65

kepada seorang hamba Allah yang masih muda, yang mulai gentar karena ada
kritik-kritik dari jemaat-jemaatnya dan semua keluarganya sendiri.
Marlin. Kunz Cayherine Schell mengatakan bahwa: Kita melihat dan
memahami tentang Musa pernah mengalami keputusasaan dalam memimpin
bangsa Israel yang gemar bersungut-sungut. Pada masa itu sikap orang Israel yang
buruk sekali menambah beban kepemimpinannya dan penderitaan orang Israel
sendiri. Melalui pengalaman orang Israel tersebut Musa mempelajari keterbatasan
kepemimpinan Musa, dan menyadari kebergantungan Musa kepada Allah. Musa
juga mempelajari nilai dukungan rekan-rekan sepelayanan Musa melalui
pertolongan Harun dan Hur.7
Setiap pemimpin belajar dan akan memahami bahwa Musa terus-menerus
mengingatkan bangsa itu tentang sifat dasar bersungut-sungut dan tuntutan
mereka, lagi Musa berkata: jika memang Tuhan yang memberi kamu makan
daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi,
karena Tuhan telah mendengar bersungutnya Musa kepada Tuhan . Jadi mulailah
bangsa Israel itu bertengkar dengan Musa, kata orang Israel: Berikanlah air
kepada kami, supaya kami dapat minum. Tetapi Musa berkata kepada orang Israel
mengapakah kamu bertengkar dengan aku, mengapakah kamu mencobai Tuhan?
Bagaimana orang Isrel sepanjang kejadian itu, yaitu mereka tidak setia dengan
sungut-sungutan dari pada Musa yang paling setia kepada Allah. Kemudian
penulis berikan contoh praktis tentang bagaimana setiap orang sebagai pemimpin
dapat bersikap seperti Musa dan bukan seperti bangsa Israel. Bayangkanlah
perasaan yang dimiliki orang Israel; baru saja dibebaskan dari perbudakan yang
menekan, kemuidan orang Israel di serang oleh musuh-musuh lain. Apa yang
pernah dilakukan setiap pemimpin untuk menolong seseorang dalam situasi
seperti yang diuraikan dalam ayat 12.

66

Ingatlah bahwa tangan Tuhan yang terangkat melambangkan hati yang


terangkat dalam doa, yang juga menegarkan tentang kuasa doa dan
kebergantungan Iman sepenuhnya kepada Allah. Dengan penopang kedua belah
tangan Musa, Harun dan Hur juga memperkuat pikiran dan jiwanya Musa dalam
doa.
Musa adalah seorang pemimpin yang menjadi teladan dalam seluruh
keberadaannya, dengan kehidupanya, seluruh perkataannya, dan seluruh
tindakannya. Musa telah menjadi teladan dalam karakternya, gaya hidupnya,
kehidupan rumah tangganya, pekerjaannya, dan pernikahannya. Janganlah
seorang pemimpin berbuat seolah-olah seorang pemimpin mau memerintah atas
jemaat yang dipercayakan kepadanya, tetapi hendaklah seorang pemimpin
menjadi teladan bagi kawanan domba itu (jemaat). Inilah seorang pemimpin
belajar dan memahami suatu teladan Musa itu dengan fakta bahwa, teladan Musa
juga menjadi contoh buat seorang pemimpin sekarang untuk harus memiliki dan
melakukan di masa sekarang dan di masa yang akan dating.

Pemimpin Yang Bertanggung Jawab


Setiap pemimpin melihat dan memahami bahwa pada waktu bangsa Israel
membuat dosa besar di hadapan Tuhan , dan orang Israel tersebut layak menerima
murka Tuhan tetapi Musa adalah seorang yang lemah lembut hatinya dengan
memiliki kasih yang begitu dalam, sehingga Musa naik menghadap Tuhan , untuk
mengadakan pendamaian dengan Tuhan

karena dosa-dosa orang Israel itu.

Walaupun demikian Musa jatuh pada sifat yang bisanya merupakan kekuatannya

67

dalam suatu peristiwa, yaitu mengumpulkan bangsa Israel di depan bukit batu di
padang gurun paran.
Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan di depan bukit batu itu,
berkatalah ia kepada mereka: Dengarlah kepada-Ku Musa, hari orang durhaka,
apakah kamu harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini? Sesudah itu
Musa mengangkat tongkatnya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya
dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat
minum. Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun:Karena kamu tidak
percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang
Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri
yang akan Kuberikan kepada mereka.8
Itulah yang dinamakan mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan
Tuhan dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara orang Israel (Bilangan
20:1013). Oleh sebab itu bagaimana menggusarkan Dia dekat air Meriba itu
sehingga Musa kena celaka karena orang Israel; sebab bangsa Israel memahitkan
hatinya sehingga Musa teledor dengan

kata-katanya, (Mazmur 106:32-33).

Seorang pemimpin haruslah setia sampai mati, karena seorang sahabat menaruh
kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Dalam Keluaran 32:30-33:23 di sini setiap orang pemimpin dengan setiap
orang percaya melihat dan memahami bahwa pasal ini menjadi suatu pelajaran
untuk dipakai dalam pelayanan dengan di dalam kehidupan setiap orang
pemimpin setiap hari. Inilah Musa adalah salah satu pemimpin yang begitu
memiliki keberanian yang tinggi, sehingga Musa berani tertanggung jawab di
hadapan Tuhan dengan hati begitu benar-benar terharu dengan belas kasihan,
Musa memiliki dan membuktikan di hadapan orang Israel yang dipimpinya.
Dalam Keluaran 32:30-33:11 pada pengantaranya yang mula-mula, dan
kita melihat cintanya Musa kepada bangsa itu adalah sedemikian rupa,
sehingga damai sejahtera kepada bangsa itu, tapi Allah tidak menerima
korban persembahan semacam itu bagi diri sendiri atau bagi orang lain
(bandingkan Mazmur 49:8).9

68

Jadi setiap orang harus mengetahui dan memahami bahwa setiap orang/
tidak seorang pun tidak dapat berani membebaskan dirinya dari cengkraman Iblis,
atau memberikan tebusan kepada Allah sebagai ganti nyawanya, karena terlalu
mahal harga pembebasan nyawanya. Pada waktu itu doa Musa bukanlah
permohonan formil, tapi itu adalah kerinduan jiwa bahwa Musa melihat orang
Israel sedemikian rupa, sehingga mengalami keputusasaan dalam pelayanan
bandingkan Roma 9:2-3.
Di dalam pasal ini memang Musa pernah berkata bahwa hapuskanlah
kiranya namaku. Ungkapan ini memang dipinjamkan dari kebiasaan orang
Israel membuat daftar warga-warga kota. Kemuidan dalam Mazmur 69:29
dan Yesaya 4:3 di sana menunjukkan kepada orang Israel bertekun dalam
kesetiaan dan terpelihara hidupnya dalam zaman pengukuman.10
Inilah kalimat/ kata-kata tentang kehidupan dan pelayanan Musa sebagai
pelajaran bagi seorang pemimpin perlu karena ini sebagai orang yang ditetapkan/
gembala senior di suatu gereja. Kemudian dalam hal ini bukan untuk seorang
pendeta gembala senior saja, tetapi bagi mereka yang memimpin berbagai
departemen di dalam suatu gereja tersebut/ suatu tempat pelayanan juga perlu
mendengar dan memahami. Lalu ketika tanggung jawabnya bertumbuh, Musa
pernah mengalami dengan harus beralih posisi dari seorang penggembala menjadi
peternak.
Jadi penulis tidak memahami Musa kehilangan otoritas/ penggembalaanya,
melainkan Musa harus mengubah filosofi kepemimpinannya. Jadi setiap
pemimpin juga harus memperhatikan umat dengan suatu hubungan pribadi
dengan erat yang ditangani langsung. Kemudian setiap pemimpin juga harus

69

menasihati mengunjungi jemaat, konseling jemaat, dan sebagainya. Penulis juga


melihat dan memahami bahwa Musa pada dasarnya seperti seorang penggembala
yang dalam tugas.
Jadi pada saat gereja itu bertumbuh, akan seorang gembala senior harus
beralih dari penggembalaan yang ditangani langsung ke pengembalaan
yang lebih bersifat mengelolah (Manajerial). Musa pada saat itu seorang
peranan penting dalam memikul peran kepemimpinan dan manajemen
dengan mempercayakan administrasinya dari visi itu melalui
pendelegasian dan dengan memelihara kepemimpinan yang bijaksana.
Pekerjaan tersebut dapat dibagi-bagikan menjadi banyak tugas yang lebih
kecil, dengan seseorang yang bertanggung jawab atas setiap tugas.11
Dengan cara demikian setiap orang pemimpin dapat mengerjakan lebih
banyak, dan juga lebih baik. Setiap orang pemimpin memastikan dirinya akan
memberikan dukungan doa dengan membantu kepada orang-orang yang sangat
membutuhkan. Orang yang bertanggung jawab memastikan semua pekerjaannya
mendapatkan dukungan yang memadai.
Di dalam kitab Nehemia 13:10-11 juga ku dapati bahwa sumbangansumbangan bagi orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas
masing-masing lari ke ladangnya. Aku menyesali para penguasa, kataku:
Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja? Lalu kukumpulkan orangorang Lewi itu dan ku kembalikan pada tempatnya. Ketika setiap
pemimpin dalam organisasi Youth Waith a Mission, saya sering
menanyakan keadaan staf saya dalam soal keuangan. Ada 14.000 orang
hidup dengan iman dan mempercayakan biaya perjalanan biaya hidup.12
Original message menyatakan dengan pembahasan mengenai revivel,
penulis melihat dan memahami bahwa atas kasih setia Tuhan tetap melindungi
bangsa Israel dengan begitu terus-menerus, walaupun orang Israel selalu membuat
kejahatan dan ketidaksetiaan dengan bersungut-sungut di hadapan Tuhan maupun
di hadapan Musa, yaitu dalam Keluaran 33:12-14 menyatakan demikian.
Kemudian di dalam kitab Keluaran 32:12 menyatakan bahwa Musa hamba
Allah yang setia itu, memohon belas kasihan Allah, bukan bagi dirinya

70

saja, tapi terutama bagi jiwa-jiwa yang di gembalakannya. Dan sekali lagi
Musa, seperti itu juga bangsa Israel, mengerti bahwa ini adalah satu
kerugian besar jika Allah tidak membimbing mereka secara pribadi. Musa
menyatakan dengan kalimat, tetapi Engkau tidak memberitahukan
kepadaku, siapa yang akan Kau utus bersama-sama dengan aku.13
Dengan demikian setiap orang pemimpin dapat melihat dan mengetahui
kalimat berikutnya yaitu; Billya Kristanto mengatakan bahwa namun demikian
Engkau berfirman: Aku mengenal nama-Mu dan juga engkau mendapat kasih
karunia di hadapanKu.
Maka dari itu setiap pemimpin melihat bahwa Musa mengingat janji Allah.
Jadi Allah orang percaya adalah seperti Bapa yang senang bila anak-anak-Nya
mengingat janji-Nya, sebab dengan demikian itu membuktikan bahwa setiap
pemimpin sebagai anak-anakNya memperhatikan perkataan yang keluar dari
mulut-Nya. Orang karismatik suka menggunakn istilah mengklaim janji Tuhan,
setiap orang percaya lebih baik menggunakan istilah memohon belas kasihan dan
mengharapkan tetesan karunia Allah, karena setiap orang sebenarnya memang
tidak punya hak apa-apa terhadap berkat dari janji-janji tersebut. Namun sekali
lagi setiap orang percaya melihat disini poinya adalah bahwa setiap orang
pemimpin/ setiap orang percaya mengingat Allah akan perjanjian-Nya yang
tidak pernah digagalkan oleh ketidaksetiaan manusia itu (II Timotius 2:13), dan
Allah sungguh berkenan akan hal itu. Dan dengan terus terang Billy Kristanto
menyatakan bahwa: Kemudian setiap orang pemimpin dengan setiap orang
percaya melihat dalam ayat 13 Musa telah menaikan satu permohonan kepada
Allah yang seharusnya menjadi doa setiap orang percaya juga. Jadi setiap
pemimpin harus melihat bahwa apakah permohonan Musa, agar Tuhan

71

memberikan Kuasa kepadanya lebih besar lagi. Supaya Musa memiliki otoritas
dan

ketegasan

Allah

agar

bangsa

Israel

mendengar

dan

mentaati

kepemimpinannya atau tidak. Melainkan agar Tuhan memberitahukan kepada


Musa jalannya; yaitu Musa agar sanggup membawa orang Israel yang percaya
kepada Tuhan Allah-nya ke jalan yang benar dari Tuhan, maka orang Israel
menghargai kepemimpinan Musa. How Great was Moses! Dan berikutnya pada
ayat ini juga setiap orang pemimpin membaca dan setiap orang pemimpin
mengetahui bahwa ada sesuatu yang ganjil, jika setiap orang pemimpin
memperhatikan dengan keseluruhan.
Jadi jika melihat pada kalimat pertama di atas bahwa Musa telah
mengatakan bahwa Musa telah mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan ,
namun di akhir kalimat Musa mengatkan: Sekarang aku mengenal
Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan
ku.Bukankah Musa telah mendapat kasih karunia Allah ! Mengapa Musa
mengatakan aku sekarang mengenal Engkau dan lagi supaya aku tetap
mendapat kasih karunia di hadapan-Mu! Mungkin kehidupan seorang
yang telah mendapat kasih karunia Allah tidak mengenal Allah! Bukankah
ini absurd?14.
Namun justu inilah salah satu point yang sangat penting pada saat setiap
orang sungguh-sungguh mengenal bahkan tentang kebangunan rohani. Bahkan
boleh dikatakan ini oleh salah sebab itulah satu kunci yang terpenting untuk
pergumulan yang

terjadi menjelang masa kebangunan rohani. Inilah yang

menjadi kekurangan dan kelemahan banyak orang/ banyak hamba-bamba Tuhan


setiap orang pemimpin mengalami kasus tersebut di

Gereja, dan karena itu

mereka sendirilah yang tidak pernah mengalami kebangunan rohani. Pada saat
Musa mengatakan, Musa telah mendapat kasih karunia dari hadapan Tuhan,
namun Musa janji mengenal Allah, maksudnya Musa memang telah mengenal

72

Allah, namun Musa ingin masuk ke dalam pengenalan yang lebih dalam lagi.
Jadi di sini setiap orang pemimpin melihat bahwa Musa tidak mendapat kasih
karunia di hadapan Tuhan, Musa rindu untuk memperolehnya dengan
berkelimpahan!
Bila perlu setiap orang percaya perhatikan secara khusus setiap
pengalaman seorang pemimpin bersama Allah dan dengan sesama yang akan
menjadi bagian penting dalam pertumbuhan dan pelayanan seorang pemimpin
tersebut.

Kemuidan setiap orang

percaya

harus

belajar/ renungkan latar

belakang keluarga seorang pemimpin, dan status sosialnya pada masa kehidupan
dan pelayannya. Dan khususnya setiap orang pemimpin dengan setiap orang
percaya selidiki pengalaman spiritual seorang tokoh seorang pemimpin tersebut
dan hubungan Musa dengan Allah.
Dan setiap orang pemimpin dengan setiap orang percaya belajar bahwa,
Musa memiliki keberanian yang kuat dan yang begitu luar biasa untuk
meninggalkan

rumahnya, istri dan anaknya, mertuanya hartanya dan pergi

menuju ke Mesir atas panggilan dan utusan Allah. Itulah sikap dan tindakan
yang berdasarkan dengan penuh kasih, yang telah di miliki Musa. Penulis
melihat dengan memahami dengan arti Musa dan ada hasilnya, uraikan secara
singkat apa yang merugikan muda dalam peristiwa dahsyat di pasal 32. Apa
akibat yang harus di tanggung karena pemberontakan bangsa Israel tersebut
kepada Allah.
Penulis memberikan satu ilustrasi/ satu gambaran tentang bagaimana
orang tua Kristen/ pemimpin Kristen yang mungkin mengalami kejadian yang
sama dan kesempatan yang sama utnuk campur tangan. Setiap orang pemimpin

73

harus renungkan sikap Musa dalam pasal satu sebagai contoh tentang tanggung
jawab dan pengorbanan pemimpin yang dewasa.

Dan ceritakan tentang

pertemuan yang kedua dengan Allah di gunung Sinai. Apakah yang di tekankan
disini tentang keberadaan Allah, dan bagaimana respon Musa dan apa
permohonannya. Disini ada bagian Allah dalam perjanjian dengan Firman-Nya:
Sungguh Aku mengadakan suatu perjanjian.
Di depan

seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan

yang ajaib, seperti yang pernah dijadikan di seluruh bumi antara segala bangsa;
seluruh bangsa, yagn di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan
Tuhan, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh
dahsyat.
Tetapi engkau, berpeganlah pada yang kuperintahkan keapdamu pada
hari ini, itu jawaban dari pada Tuhan . Terutama setiap orang pemimpin
melihat dan belajar dalam kehidupan Musa: model orang yang telah di tetapkan
Allah, seperti kebanyakan

orang

yang dipanggil untuk menggembalakan,

demikian juga Musa telah memberikan hatinya kepada orang Israel. Seperti juga
kebanyakan jemaat, orang-orang mempunyai banyak kebutuhan haruskah setiap
orang katakan masalahnya. Kalau manusia menemukan keseimbangan antara
kedua faktor ini memang semua orang memerlukan hikmat, pandangan ke depan,
dan kemampuan untuk mendelegasikan otoritas dalam kehidupan setiap orang.
Setiap orang pemimpin akan memahami karunia pelayanan yang Allah telah
berikan kepadanya sebelum gembala dapat melepaskan karunia itu kepada
orang lain. Dilema Musa dan metode pemecahanya memberikan penghayatan
yang berharga pada setiap pemimpin. Orang-orang yang baik tidak mungkin

74

seharusnya membunuh diri setiap pemimpin sendiri karena pekerjaan yang ekses,
kendatipun dalam pelayanan kepada Allah. Kemudian setiap pemimpin belajar
bahwa betapa berharganya yaitu sebuah akal pikiran yang kecil yang telah
memiliki setiap orang pemimpin untuk melayani Allah. Disinilah Musa dilatih dan
dididik di Mesir, seoran laki-laki dengan segala wujud kepercayaan. Namun utnuk
mengatasi masalah-masalah dalam setiap pelayanan dan kehidupan setiap
pemimpin/ penggembalaanya, Musa harus mengambil nasihat bukti-diri dari
seorang bercahaya dari padang gurun, yakni ayah mertuanya Musa sendiri
(Yitro).
Di dalam Keluaran 18:13-18 dan Bilangan 11:10-17 setiap pemimpin
menemukan dilemma dan jawaban-jawaban untuk dilemma itu. Musa orang yang
ditetapkan atas bangsa Israel, gembala senior dari jemaat Israel, pada saat itu
mendapatkan terlalu banyak masalah untuk satu orang dapat ditangani.

Hubungan Pemimpin Jemat dengan Orang Lain

Sebagai seorang pemimpin jemaat, seorang pemimpin tidak hanya


meimpin dan hidup di tengah-tengah jemaatnya saja, tetapi pemimpin juga hidup
di tengah-tengah masyarakat yang begitu hidup serasi dengan masyarakat
setempat dan di tempat lain juga. Untuk itu seorang pemipin jemaat juga harus
berhubungan dengan orang lain di tengah-tengah masyarakat dengan baik.
Dengan modal kepribadian yang baik, seperti yang sudah dijelaskan dalam bab
dua, seorang

pemimpin jemaat harus melangkah menjalin hubungan dengan

orang lain yang baik, karena setiap orang pemimpin itu yang menjadi teladan

75

bagi banyak orang dengan masyarakat. Dunia ini semakin lama semakin menjadi
satu, itulah sebabnya setiap orang pemimpin harus menjadi patokan/ menjadi
teladan bagi dunia.
Dasar-dasar dalam berhubungan dengan orang lain yaitu satu umat,
ciptaan Tuhan; satu bangsa, saling membantu. Hubungan antara bansa-bangsa,
Negara-negara, kebudayaan-kebudayaan dan benua-benua, semakin bertambah
dengan adanya komunikasi modern dan hubungan itu masih akan meningkat lagi
dengan tidak terduga. W.Y. Grant mengatakan sebagai berikut :
Waktu di sekolah Anda menghoramati bendera yang sedang dinaikan dan
setelah membaca undang-undang dasar Negara, Anda berkata:Kita semua
satu bangsa. Kalau segenap warga dari suatu dengan tetap baik hubungan
pribadinya dan bersatu, tidak mudah dapat ditakluka oleh Negara lain.15
Jadi salah satu alasan, mengapa setiap orang harus menjalin hubungan
yang baik dengan orang lain, karena semua orang satu nusa dan bangsa dan
dengan satu bahasa nasional, yaitu Negara Indonesia ini. Yang bertanggung jawab
untuk menjaga Negara, agar tetap aman dan tidak ada gangguan dari pihak lain
(pengacu). Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memelihara hubungan yang
baik dengan orang lain.
Kepada Timotius, Paulus berkata: Dialah yang menyelamatkan kita dan
memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan
kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang
telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan
zaman. (II Timotius 1:9)16
Di sini diingatkan, bahwa diselamatkan bukan berdasarkan perbuatan
baik, tetapi oleh karena kasih karuniaNya. Untuk itu dalam berhubungan dengan
orang lain pemimpin jemaat harus pelu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
pertama, tidak sombong; Kedua, memiliki tenggang rasa, tetapi tidak boleh

76

berkompromi dengan dosa; ketiga, menghargai orang lain sesuai dengan


kenyataan dan keberadaan-nya ; Keempat, bersedia berkorban untuk orang lain;
Kelima, berprilaku sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan; Keenam,
membiasakan melakukan perbuatan baik, seperti ramah, sabar, lemah lembut dan
suka menolong dan menghindari perbuatan yang jelek, seperti: Omong kosong
dan perbantahan

yang sering mengakibatkan perselisihan; Firaman Tuhan

berkata sebagai berikut :


Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu.
Hindarilah omong kosong yang bertentangan yang berasal dari apa yang
disebut pengetahuan.(I Timotius 6:20)46

Pemimpin Yang Penuh Kasih


Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan , Allahnya Musa, dengan
berkata mengapakah, Tuhan , murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah
Kau bawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan
tangan yang kuat? Mengapa orang Mesir akan berkata: Dia membawa Israel
keluar dengan maksud menimpahkan malapetaka kepada mereka dan membunuh
mereka digunung membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murkaMu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak
Kau datangkan kepada umat-Mu. Alkitab juga di sana mencatat bahwa :
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia itdak
memegahkan diri dan sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran bersukacita. Ia menutupi segala
46

K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta 1979, 13

77

sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar


menanggung segala sesuatu.17
Dalam hal kasih itu setiap orang benar-benar merenungkan bahwa, kasih
yang dari pada Allah yang telah diturunkan dan telah menaruh di dalam hati dan
roh setiap orang percaya. Kemudian kasih dari pada Allah yang telah ada di
dalam diri manusia itu memang harus diterapkan/ dipraktekkan di setiap saat atau
setiap hari. Jadi, dalam hal kasih tersebut yang telah datang dari Allah tidak ada
berkesudahan, karena dalam I Korintus 13 ayat 8 membuktikan bahwa kasih Allah
/ tentang kasih itu secara manuisa tidak bisa mengukur, dan tidak ada batasanya
berarti kasih Allah dari dulu, sekarang sampai ke sorga pun tetap adanya.
Lalu Alkitab juga mencatat bahwa: kasih tidak berkesudahan; nubuat akan
berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan lenyap sebab
pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Dan Firman
Tuhan juga mengatakan bahwa, demikian tinggal ketiga hal ini, yaitu
iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah
kasih (I Korintus 13:13).18
Seorang pemimpin/ seorang Pendeta Gembala itu diharuskan perlu
mempunyai hati yang lemah lembut, penuh belas kasihan dalam kehidupan dan
pelayanannya. Seorang pemimpin/ seorang Pendeta Gembala senior harus
menangis, berdoa, dan berpuasa buat jemaat Tuhan dan pelayanannya dimana
Gebala melayani membina jemaat Tuhan tersebut. Itulah sebabnya Firman Tuhan
menyatakan bahwa setiap orang pemimpin harus tetap berlutut dan berdoa di
hadapan Tuhan, agar rahasia dari pada Tuhan dinyatakan dalam penuh kasih
untuk pelayanan kini dan di masa yang akan datang.
Nehemia demikian tergugah sehingga pola perilakunya berubah. Ia
berkabung, ia menangis, ia berpuasa dan berdoa. Nehemia 1:4:Aku
menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan
berdoa bila kita turut merasakan kepedihan dan penderitaan sesama, itu

78

menunjukkan kebesaran yang sejati. Yesus mengatakan: Menangislah


bersama orang yang menangis. Seorang pemimpin tahu bagaimana
caranya turut merasakan kepedihan sesamanya; ia tahu betul kebutuhan
nya. Direktur itu lebih dari sekedar terganggu oleh bencana, namun
keseluruhan kepribadiannya akan terpengaruh (Rasa saya sendiri belum
cukup menangis dan berpuasa ketika menerima kabar buruk).19
Dalam kitab Keluaran pasal 32:15-35 di sana setiap pemimpin memahami
bahwa apa yang dilakukan Musa, saat itu Musa kembali ke perkemahan orang
Israel. Dan penulis mengeahui dan memahami bahwa bagaimana caranya Musa
harus mencari jalan dari kejadian tersebut dalam ayat 25-29, yaitu membawa
persembahan korban akan terus berlangsung dalam upacara penyembahan dewadewa itu meskipun Musa kembali ke perkemaban dan ada tindakan dalam ayat
20. Setiap orang pemimpin memahami apa yang menunjukkan kasih bahwa Musa
tidak mau membalas dendam terhadap bangsa Israel, tetapi Musa membalas
dengan kebikan yaitu dengan kasihnya, sehingga pada saat itu Musa naik
menghadap Tuhan , agar akan mengadakan pendamaian karena dosa bangsa
Israel. Kemuidan setiap orang pemimpin tetap belajar dan memahami bahwa
dengan campur tangan Musa dan hasilnya orang Israel mendapat pendamaian
dengan Tuhan . Demikianlah setiap orang percaya boleh memberi gambaran
tentang bagaimana kalau orang tua Kristen/ pemimpin Kristen yang mungkin
mengalami kejadian yang sama dan kesempatan yang sama untuk campur tangan.
Dan di sinilah setiap orang pemimpin dan setiap orang percaya boleh renungkan
sikap Musa dalam hal ini sebagai contoh dan tanggung jawab dan pengorbanan
pemimpin yang dewasa. Dalam hal ini juga Musa menghadapi ujian
kepemimpinan yang begitu besar dan rumit.

79

Setiap orang pemimpin melihat dan memahami bahwa kisa Rut seperti
sebuah sisipan dalam secara sejarah Israel. Akan tetapi, setiap orang pemimpin
memahami bahwa kisah Rut memiliki arti penting bagi iman Kristen. Rut adalah
seorang perempuan sing, seorang dari suku Moab.
Akan tetapi, sikap Rut dan menjadikan Allah Naomi menjadi Allahnya
Rut.
Tak mengherankan bila kemudian Rut menjadi istri Boas serta melahirkan
Obet, kakek Daud. Kemudian setiap orang pemimpin mengetahui bahwa perhatian
Allah terhadap Bangsa Asing diluar Orang Israel terlihat jelas dalam Kitab Yunus
ke Niwewe untuk membawi beritakan penting tentang pertobatan. Kemudian
setiap orang percaya memahami teguran dan bimbingan Allah terhadap Yunus
menjelaskan bahwa Allah juga mengasihi orang-orang Ninewe.
Ketaatan rakyat pada raja yaitu setiap orang mengetahui dalam Kitab I
Samuel, 1-2 Tawarikh di sana menyatakan raja Samuel adalah hakim orang Israel
terakhir yang merupakan pemimpin yang baik. Sayangnya, anak-anak tidak
layak menggantikan posisi Samuel, sehingga Samuel mengikuti tuntutan rakyat
dan Samuel mengangkat Saul sebagai raja Israel. Iman Saul lebih sehingga Saul
melakukan beberapa kesalahan fatal yang membuat Tuhan mencopot Saul dari
posisi sebagai raja, di dalam kitab 1 Samuel menyatakan demikian. Kemudian
setiap pemimpi melihat juga kehidupan Daud yaitu dia adalah seorang raja
yang saleh. Raja Daud juga memiliki kelemahan-kelemahan yang serius namun
Daud adalah seorang yang berkenan kepada Tuhan . Imannya menjadi tolak
ukur bagi raja-raja sesudah Daud. Namun ada kesalahan dalam mendidik anak,
sehingga terjadi

banyak pergolakan dalam keluarganya setiap orang melihat

80

dalam (2 Samuel). Kemudian setiap orang pemimpin melihat dan memahami


dalam Kitab 1-2 Raja-Raja dimulai dengan pengangkatan Salomo sebagai
pengganti Daud. Salomo adalah yang memiliki hikmat luar biasa; Akan tetapi,
Salomo tidak melihat tentang teladan yang baik dalam hal kehidupan berkeluarga
sehingga Salomo terjerumus dalam percintaan dengan wanita kafi yang membuat
Salomo tidak sepenuh hati mengikut Tuhan . Lalu ada terjadi pergantian dengan
Rehabeam, sehingga pada zamannya kerajaan Israel terpecah dua menjadi
kerajaan Yehuda di Selatan terdiri dari suku Yehuda, Benyamin, dan Lewi serta
kerajaan Israel di Utara terdiri dari suku-suku lainnya. Kerajaan Utara dipimpin
oleh raja-raja yang tidak beriman, sedangkan kerajaan Selatan dipimpin oleh
keturunan Daud yang sebagian beriman dan sebagian tidak.

Pemimpin Yang Rela Berkorban


Terutama setiap pemimpin melihat dan memahami bahwa, Musa adalah
seorang yang rela berkorban, karena Musa memiliki hati yang begitu lemah
lembut

dan rednah

hati dengan penuh kasih, sehingga Musa mengasihi

bangsanya lalu musa

berseru/ memohon kepada Tuhan, bahwa hapuskanlah

kiranya namaku. Musa adalah seorang senior yang telah memiliki penuh kasih
dan penuh rendah hati dengan kelemah lembutan, yaitu kelemah lembutan seperti
Tuhan yaitu Yesus, sehingga Musa berkomitmen untuk Israel berkorban bagi
Israel. Lalu Musa pergi lagi menghadap Tuhan dan berkata, Bangsa itu sudah
melakukan dosa besar, bangsa Israel membuat ilah dari emas. Maka dari itu Musa
berkata sudilah kiranya hapuskan namaku dari buku-buku orang hidup dalam
buku kehidupan yang kekal. Kemudian Tuhan menjawab, Hanya orang yang

81

telah berbuat dosa terhadap-Ku akan Ku hapuskan namanya dari buku itu.
Pergilah sekarang, dan bawalah mereka itu ke tempat yang telah Ku sebutkan
kepadamu. Dan Malaikat-Malaikat-Ku akan membimbingmu, tetapi saatnya akan
orang-orang itu Ku hukum karena dosa-dosa orang Israel. Lalu Tuhan
mendatangkan bencana kepada orang-orang Israel, karena orang lsrael memaksa
Harun membuat patung lembu emas itu. Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa:
Siapakah yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang Ku hapuskan dalam
kitab-Ku. Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Ku
sebutkan kepadamu; akan berjalan Malaikat Ku di depanmu, tetapi pada hari
pembalasan-Ku itu akan membalaskan dosa orang Israel kepada orang Israel.
Demikianlah Tuhan mulai bangsa itu, karena bangsa Israel telah menyuruh
membuat anak lembu buatan Harun itu. Jadi semua orang melihat bangsa Israel
ini benar-benar cukcp dengan sangat keras kepala sehingga bangsa Israel
membuat dosa di hadapan Tuhan, itu dengan membuat patung lembu emas yang
tidak punya kuasa dan tidak ada artinya dalam kehidupan orang Israel, itulah
bangsa Israel membuat dosa besar dengan cepat terhadap Tuhan dan Musa di
padang gurun.
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: pergilah, berjalanlah dari sini, Musa
dan bangsa itu yang kau pimpin keluar dari tanah Mesir,ke negri yang telah kau
janjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: kepada
keturunanmulah akan Ku berikan negri itu, Aku akan mengutus seorang Malaikat
berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het,
orang Feris, orang Lewi, dan orang Yebus, yakni ke suatu negri yang berlimpahlimpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan ditengah-tengahmu ,karena
engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau
dijalan.20`
Dengan sungguh setiap orang pemimpin belajar dan memahami bahwa
Musa itu bersifat khas dan Musa adalah orang yang sangat lembut hatinya:

82

Rendah hati, memntingkan hal menjadi pelayan Tuhan dari pada hal memajukan
kedudukanya sendiri. Kepemimpinan adalah menjadi pemimpin yang sungguhsungguh

berpengaruh

di

tenganh-tenganh

kehidupan

bangsa

Israel.

Kepemimpinan adalah benar-benar menjadi berpengaruh dan tidak ada yang lebih,
tidak ada yang kurang. Ini adalah tentang mempengruhi seseorang untuk alasan
yang bermanfaat. Ini juga tidak bergantung pada jabatan/ posisi seorang pemimpin
tersebut. Ini adalah tergantung pada seseorang menangkap Visi dan Misi dari
Tuhan, menggerakkan orang lain untuk bergabung dengan orang percaya dalam
penggenapannya. Ketika hal ini jadi, kepemimpinan timbul dalam bentuk yang
murni.
Pemimpin Yang Penuh Kesabaran
Suatu ketika kedengaranlah kepada Yitro, imam di Midian, mertua Musa,
segala yang di lakukan Allah kepada Musa dan bangsa Israel, umat-Nya, yakni
bahwa Tuhan telah membawa bangsa Israel, keluar dari tanah Mesir. Lalu Yitro
mertua Musa, membawa serta Zipora, istri Musa yang adalah dahulu disuruh
Musa pulang dan kedua anak laki-laki Zipora yang seorang yang bernama
Gersom, sebab kata Musa;
Allah bapa Ku adalah penolongku dan meyelamatkan aku dari pedang
Firaun. Ketika Yitro, mertua Musa, beserta anak-anak dan istri Musa sampai
kepadanya di padang gurun, tempat ia berkemah dekat gunung Allah,
disuruhnyalah mengatakan kepada Musa. Aku, mertuamu Yitro, datang
kepadamu membawa istrimu beserta kedua anak Musa. Lalu keluarlah Musa
menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya mereka
menyatakan keselamtan masing-masing, lalu masuk ke dalam kemah.21
Sesudah itu Musa menceritakan kepada Yitro segala yang di lakukan
Tuhan kepada Firaun dan kepada orang Israel, karena Israel dan segala kesusahan
orang Israel alami di jalan dan Tuhan menyelamatkan bangsa Israel.

83

Bersukacitalah Yitro atas kebaikan yang di berikan Tuhan kepada orang Israel,
bahwa ia telah menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Lalu kata
Yitro: Terpujilah Tuhan, yang telah menyelamatkan orang Israe dari tangan orang
Mesir dan dari tangan Firaun. Sekarang setiap pemimpin tahu, bahwa Tuhan lebih
besar dari segala Allah; sebab ia telah menyelamatkan bangsa Israel dari tangan
orang Mesir, karena orang-orang Mesir itu telah bertindak angkuh terhadap
bangsa Israel.
Lalu penulis memahami bahwa Musa adalah seorang pemimpin yang telah
memiliki penuh kesabaran, sebagai seorang Musa telah menangani pekerjaan
Allah; dan juga mengajari orang Israel ketetapan-ketetapan dan memberitahukan
kepada bangsa Israel jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus di
lakukan .
Engkau akan menjadi sangatlah lelah, baik engkau dan bangsa yang
beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takan sanggup
engkau melakukannya seorang diri saja. jadi sekarang dengarkanlah perkatanKu,
aku akan memberi nasehat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun
engkau, mewakili bangsa itu di hadapan Allah dan kau hadapkanlah perkaraperkara mereka dan kehadapan keputusan, dan memberitahukan kepada mereka
jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.22
Di samping itu Musa carilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang
cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci
kepada pengajaran suap; tempatkanlah orang-orang yang di antara bangsa itu
menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh
orang dan pemimpin sepuluh orang.
Lalu setiap pemimpin melihat bahwa Musa adalah seorang pemimpin yang
telah memiliki kesabaran, Musa telah menangani pekerjaan yang terlalu berat, dan
Musa telah menjadi mewakili bangsa Israel kepada Allah; dan juga ajari orang

84

Israel ketetapan-ketetapan dari pada Tuhan, dan dengan tempatkan pemimpinpemimpin atas bangsa tersebut. Itulah Musa telah mengajarkan kepada orang
Israel ketetapan-ketetapan, dan memberikan kepada orang Israel jalan yang harus
dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kemudian setiap orang belajar
dengan memahami bahwa Allah juga merasakan hati Firauan untuk menguji dan
mengajar Musa tentang penuh kesabaran dalam menghadapi masalah dengan
situasi apapun dimanapun Musa melayani Tuhan. Masalah ini tidak muda
dipecahkan dan mungkin pada akhirnya dari pada Tuhan setip pemimpin harus
mengaku pada hal ini masih kurang jelas bagi setiap pemimpin. Bagaimanapun
setiap pemimpin dapat memeriksa fakta-fakta dan berusaha dan mengerti dengan
tindakan Allah. Setiap orang pemimpin tahu dengan pasti bahwa, Allah itu selalu
tetap adil dan tidak pernah melakukan segala sesuatu yang kurang adil.
Dalam kesabaran, kesetiaan kepada bimbingan Allah dengan disertai
bimbingan kuasa roh kudus, dalam kisah kepemimpinan Musa dengan penuh
kesabaran/ kesetiaan Musa. Lihat adanya strategi dalam perjalanan Musa dari
Midian ke Mesir, dari Mesir ke padang gurun Sinai, sampai ke tanah kanaan.
Contohnya seperti dalam Kisah Para Rasul 2-7 setiap orang akan melihat adanya
strategi dalam perjalanan injil dari Yerusalem, ke Yudea, Samaria dan Syria (Kisah
Parah Rasul 8-12 ) dan kemudian ke Asia Minor dan Yunani terus ke Roma.
Dalam perjalanan Musa ada juga strtegi dalam kesaksiannya tentang kebenran
Allah, sesuai dengan panggilannya untuk

menyaksikan di dalam Allah ada

kebenaran Allah , kepada bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel (Kisah
Para Rasul 9:15) dan dalam Kisah Para Rasul 29 juga menggambarkan kesaksian
rasul Paulus kepada orang Israel. Dengan demikian setiap orang melihat adanya

85

strategi dan spesialisasi/ pengkhususan dalam perjalanan injil oleh Paulus itu.
Setiap orang percaya di catat juga peristiwa yang mempunyai arti strategi bagi
jalannya Injil dan sejarah dunia, yaitu keputusan untuk menyebrang dari Asia ke
Eropa untuk memberikan Injil kepada orang di sana
Sekiranya Paulus tidak mengabarkan Injil ke Eropa tetapi membatasi
pekerjaannya di Asia, maka sejarah gereja dan sejarah dunia agaknya akan lain
dari pada apa yang telah terjadi selama dua ribu tahun yang lalu. Demikian juga
kepemimpinan dan pelayanan Musa dengan begitu penuh kesabaran dalam
kehidupan bangsa Israel yang dua ribu tahun yang lampau. Dan setiap orang
pemimpin melihat sama halnya, yaitu sehubungan dengan hal yang terakhir ini
perlu di catat bahwa pada mulanya strategi Paulus memang memberikan injil itu
di Asiadan tidak mengizinkan orang Asia. Jadi walaupun Paulus mempunyai
strateginya sendiri, tetapi strategi itu harus tunduk kepada strategi Roh Kudus.
Roh kudus yang mengarahkan setiap orang percaya untuk menyebrang ke Eropa.
Kebanyakan

setiap

orang

pemimpin

yang

di panggil

oleh Tuhan

menggebalakan jiwa-jiwa, harus memberikan hatinya seorang pemimpin itu


kepada jiwa-jiwa yang telah Tuhan berikan dalam kehidupnnya. Demikian juga
sebagi contoh setiap orang pemimpin dan setip orang percaya sekarang, yaitu
Musa juga memberikan hatinya kepada orang-orangnya yaitu orang Israel. Ada
kebanyakan jemaat, orang-orang mempunyai banyak kebutuhan menemukan ada
keseimbangan antara kedua paktor ini selalu memerlukan hikmat, pandangan kedepan, dan kemampuan untuk mendelegasikan otoritas. Betapa berharganya
sebuah akal dan pikiran manusia yang kecil yang telah Tuhan memberikan kepada
manusia/ umat-Nya untuk mengerti dan memahami karunia untuk melayani

86

Tuhan. Begitu pula Musa telah memiliki akal pikiran yang berharga dalam
hidupnya, sehingga Musa dilatih dan dididik di Mesir, seorang laki-laki dengan
segala wujud kepercayaan. Namun untuk mengatasi masalah penggembalaannya,
Musa harus mengambil nasihat bukti dari diri seorang bersahaja dari padang
guruan lewat Imam Yitro sendiri.
Banyak kehidupan yang baik terhilang di dalam gereja melalui kerja
keras yang berlebihan. Kata-kata yang diucapkan kehidupan Musa oleh ayah
mertuanya adalah kata-kata hikmat dimana Allah sendiri telah letakan ke dalam
mulut Yitro. Imam Yitro berkata kepada Musa,engkau akan menjadi sangat lelah,
sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu. Engkau takan sanggup melakukan
seorang diri saja, dalam hal yang engkau lakukan tidak baik kalau pekerjaan itu
terlalu berat.23
Orang yang bertanggung jawab dengan menerima bantuan dari
sesamanya itu harus penuh kesabaraan, agar bisa menyelesaikan tugasnya dengan
baik dan tuntas. Lalu setip pemimpin harus belajar lebih dalam lagi tentang penuh
kesabaran untuk di pakai dalam pelayanan, dan juga setiap orang pemimpin
jangan sampai menjadi sombong karena ada yang menerima bantuan dari orang
kaya, itulah sebabnya setiap orang pemimpin melihat tentang kehidupan dan
pelayanan Nehemia tidak terlalu sombong karena ada bantuan yang di tawarkan
oleh orang yang tidak beriman/ orang berdosa.
Nehemia tidaklah terlalu sombong untuk menerima bantuan yang di
tawarkan dari raja yang masih meyembah berahala itu. Nehima 2:9:dan raja
menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai
aku.Nehima memandangnya dan juga memerimanya sebagai berkat bagi Allah.
Pemimpin akan menyadari akan kebutuhan mereka dan tidak menggap bahwa
mereka mengetahui segalanya dan sanggup berdiri sendiri. Mereka menyadari
bahwa kita membutuhkan satu sama lain dan tidak mungkin menjalankannya
seorang diri.24
Jadi memang dari awalnya Allah telah memiliki, memangil dan
menetapkan setiap orang untuk melayani dengan saling perhatian terhadap

87

sesama. Dan dalam pelayanan itu juga gereja mempunyai bisnis untuk perlu
menjangkau jiwa-jiwa dengan menunjang ekonomi/ kebutuhan jemaat dan sesama
lain serta menerima bantuan dari sumber daya di luar lingkup anggota jamaat
sendiri (setiap orang sendiri) kemudian setiap orang pemimpin mengtahui bahwa
Nehemia juga demi pelayanan demi jiwa-jiwa meningkatkan kehidupan yang
begitu mewah, harta dan kekayaannya dan Nehemia bersedia turun tangan dalam
pelayanan. Wirausahawan itu adalah seorang pemimpin yang mempunyai visi dan
misi yang telah Tuhan tahu dalam hati dan pikirannya itu disertai dengan penuh
kesabaran pasti tercapainya.
Bangsa Israel paham Nehemia mempunyai rencana yang telah
dipertimabangkan matang-matang. Ia memberi insfirasi kepada semua orang dan
orang-orang yakni terhadap Nehemia. Nehemia 2:17: Mari, kita bangun kembali
tembok Yerusalem. Usulan Nehemia memuat mereka bersemangat, sebab itulah
yang lama mereka impikan, tetapi tidak sanggup mereka kerjakan. Sekarang
mereka mempunyai keberanian untuk masa depan.25
Nehemia adalah orang yang tidak sombong dalam kehidupan ini dengan
sangat sungguh luar biasa dan ini semuanya suatu pelajaran, ini khusus bagi
penulis dan lain setiap hamba Tuhan atau setiap orang pemimpin semuanya.

88

BAB IV
PENGAJARAN MUSA TENTANG KEPEMIMPINAN ROHANI

Hidup dengan Penuh Kasih


Hukum Allah yang terbesar di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
adalah kasih. Tanpa kasih Allah kehidupan berjemaah bagaikan sayur kurang
garam. Kasih itu akan mempengaruhi kehidupan pribadi seorang Kristen, dan
hubungannya dengan Allah dan sesama manusia. Kasih itu akan mengatur dan
menguasai pernikahan orang percaya/ orang Kristen dan kehidupan keluarga
orang percaya keluarga Kristen, termasuk orang tua dan anak-anak. Kasih itu
akan mengatur kehidupan dan prilaku anggota jemaat. Dengan kasih itu di dalam
jemaat maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut Tuhan menyuruh setiap orang
bersekutu bersama-sama bertekun dalam pengajaran, memecahkan roti dan berdoa
(Kisah Para Rasul 2:42).

Persekutuan sekali satu minggu saja di gereja belum cukup, setiap orang
percaya harus bertumbuh dalam pengajaran, pelayanan kasih dan dalam doa.
Dalam persekutuan yang indah, jemaat dilatih bagaimana melaksanakan iman
dan keselamatan yang telah diperoleh itu ke dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
anggota jemaat mulai sadar, bahwa kalau sendiri bisa cepat menjadi dingin apabila
jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan. Itulah sebabnya semakin banyak anggota
jemaat yang masuk ke dalam persekutuan
persekutuan pemahaman Alkitab.

gereja dan persekutuan doa dan

89

Tujuan Hukum Torat

Tuhan telah membwa Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir tibalah smapai
di padang gurun, lalu Tuhan memberikan Hukum Taurat itu lewat perantaraan
Musa, sehingga bangsa Israel menerima dan menerapkan dalam kehidupannya
tetapi tidak semuanya melakukannya, karena orang Israel adalah keras kepala
dari pada bangsa lain.
Lalu Allah mengucapkan segala Firman ini: AkulahTuhan, Allahmu, yang
membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan
ada padamu Allah lain dihadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung
yang menyerupai apapun yang ad di langit di atas, atau yang ada di bumi
di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku,Tuhan
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan
kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia
kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan
berpegang kepada perintah-perintahKu. Jangan menyebut namaTuhan,
Alahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah
orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan (Keluaran 20:17).1
Setiap pemimpin sudah dilihat dan dipahami dengan Yesus pernah
mengajarkan bahwa setiap orang percaya, pemimpin masih wajib melaksanakan
prinsip-prinsip diajarkan dalam kesepuluh hukum. Jadi berhubungan dengan
sepuluh hukum itu untuk menjalin hubungan yang benar dari Allah dengan
manusia. Hukum yang pertama menjelaskan obyek Ibadah. Firman ini juga
melindungi (teologia) Allah yang benar. Hanya ada satu Allah saja, maka dewa,
roh, atau Allah lain merupakan lawan dari Allah yang hidup; Hanya Dia, dan
bukan Iblis yang layak disembah. Lalu tidak ada patung, gambar/ apa saja yang

90

dapat menggantikan Allah; dan kalau sebuah patung dipakai untuk melambangkan
Allah, semakin lama patung itu yang akan disembah. Orang Israel dilarang
membuat patung dengan rupa apa saja dengan tujuan menyembah kepadanya,
itulah sebabnya Allah berfirman Aku Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, kata cemburu dipakai untuk menjelaskan kerpibadian Allah ialah:
inilah hal yang membuktikan kedaulatan Allah bahwa akan ada pengadilan pada
setiap orang berdosa. Kitab Keluaran 34:14 dan setiap orang memahami bahwa
sikap kemurkaan Allah terhadap semua orang yang memberontak kepada Allah
akan binasa, tetapi lewat usaha Musa, Allah menunjukkan Kasih-Nya terhadap
umatNya, sehingga nampak bahwa Allah membenarkan umat-Nya dalam
Bilangan 25: 11.2 Hukum ini berhubungan bukan dengan ibadah secara kebatinan
/ibadah secara lahirliah, tetapi dengan pengakuan melalui mulut dengan kasih
yang sungguh kepada Allah. Hubungan yang benar dalam Ibadah kepada Allah
selama hidup denganTuhan ditengah-tengah dunia ini demikian Allah melidnungi
hari ketujuh untuk kebaikan orang Israel dan untuk mendukung hubungan umatNya dengan diriNya sendiri. Dan dalam bagian Firman Tuhan ini terdapat kata
kudus kata ini berarti asingkanlah itu berarti setiap umat Tuhan harus
mengasingkan diri dan menjaga kekudusan Allah. Setiap pemimpin telah dialami,
sedang dialami dan akan dialami kemenangan dengan cara Allah dalam hidpnya.
Dan bagaimana pemimpin dapat memperoleh berkat, kebebasan, sukacita dan
kuasa yang baru di dalam Allah.

Ada seorang yang bernama Loren Cunningkam mengatakan bahwa:


Saya tinggal di Hawai di kampus YWAM, Pasipic and Asia Christian
Universiti, selama sepuluh tahun terakhir dan kami sering berpergian

91

dengan bertelanjang kaki. Saya senang pulang ke rumah dan melepaskan


sepatu saya di pintu. Menurut adat istiadat Asia, amatlah umum untuk
melepaskan sepatu ketika anda memasuki sebuah rumah. Di dalam
Alkitab, melepaskan sepatu memiliki arti yang kudus. Ketika Musa
perjumpaannya yang pertama kali dengan Allah di semak duri yang
terbakar, Allah memberitahukannya untuk melepaskan sepatunya karena
tempat dimana dia berdiri adalah yang kudus.3

Lalu pada saat keluarga Boas sedang berunding untuk memutuskan


tentang masalah haknya untuk menikahi Ruth, pada saat itu keluarga Boas
melepaskan sepatunya ini dalam arti rohani adalah menanggalkan dosa-dosa
setiap orang lalu masuk ke dalam rumah untuk berunding. Kemuidan setiap
orang dilihat dan dipahami juga Daud, setelah dikalahkan di dalam peberontakan
Absalom, Daud meninggalkan Yerusalem lari dengan bertelanjang kaki.
Setiap orang juga memahami pada saat Yesus berjalan dengan bertelanjang
kaki menuju Kalvari. Setiap orang belajar memahami apa yang pentingnya di
budaya pada saat itu, yaitu tidak memakai sepatu berarti seorang pemimpin adalah
seorang budak.4
Disinilah setiap orang memahami bahwa pada saat itu Musa tahu persis
apa artinya ketika Allah memintanya melepaskan sepatu Musa. Pada waktu di
padang gurun di dalam hadirat Allah yang berwujud api, Musa diminta untuk
melepaskan haknya, menjadi pelayan Allah dan menerima tugas yang Allah
berikan kepadanya untuk pergi membebaskan Israel. Arti dari pada melepaskan
sepatu dan berjalan dengan bertelanjang kaki keluar kota yaitu melambangkan
dosa setiap orang dalam hidupnya masing-masing.
Kemudiian setiap orang pemimpin melihat tindakan Yesus menunjukkan
kepada setiap orang bahwa satu-satunya jalan untuk menang adalah berserah.

92

Berarti Yesus menginginkan setiap pemimpin untuk mengikuti-Nya, pergi berjalan


bertelanjang kaki, kehilangan hak-hak setiap pemimpin dan memperoleh dunia. 5
Penulis begitu dirasakan dan dipahami bahwa Hanya dengan teladan Yesus itu
yang menjadi bagian dalam hidup orang percaya, orang percaya akan mampu
memenangkan kehidupan, dan menguasainya bersama Dia, (Injil Yohanes 13:1415).
Yesus mengatakan hal tentang melepaskan sepatu itu kepada setiap orang
percaya dalam Injil Markus 8:34-35. Lalu dikatakan dalam Alkitab bahwa setiap
pemberian yang baik dan setiap anugerah roh yang sempurna, yang diturunkan
dari Bapa (surat Yakobus 1:17).6
Allah juga memberi setiap orang pemimpin hak atas sebuah keluarga.
Kemudian terus membri kepada setiap pemimpin hak untuk memiliki barangbarang, hak untuk bebas, hak lagi Negara setiap pemimpin, dan banyak berkatberkat dasar lainnya. Alasan lain mengapa Allah itu meminta kepada setiap orang
untuk melepaskan sesuatu, karena Dia ingin memberi setiap orang memberi
sesuatu yang lebih besar pemberian itu yang jelas Kuasa atas Kerajaan Allah.
Kemudian Alalh juga pernah berjanji kepada Yosua, Setiap tempat yang kamu
injak oleh telapak kakimu Kuberikan kepadmu (Yosua 1:3). Bertelanjang kaki
merupakan kerendahan hati, yaitu Allah memberikan harta milik bangsa-bangsa,
memerintah dan bertakhta bersama Yesus, kembalinya Raja di atas raja danTuhan
di atas Tuhan. Dia berjanji kepada setiap orang hak istimewa terbatas:
memenangkan dunia bagi Kerjaan Allah. 7

Perayaan Paskah atau Domba Paskah

93

Di dalam Alkitab mencatat di dalam surat Kisah Para Rasul 20:35,


berbunyi: Dalam segala sesuatu telah Musa memberikan contoh kepada orang
Israel, bahwa dengan bekerja demikian setiap orang harus membantu orang-orang
yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Allah, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Alkitab
memberikan beberapa contoh orang besar dari umat Allah yang berdiri teguh
pemimpin dan pada suatu kualitas khusus memastikan pemimpin Kristen telah
menunjukkan seperti di Alkitab bahwa setiap pemimpin mendorong dan
memimpin umat Allah ke dalam kerumunan dan memberikan secara dermawan
dengan banyaknya. Sama seperti pemimpin pujian pro-kontra memimpin umat
Allah menyembah, dan pemimpin doa memimpin umat Allah dalam doa, ada juga
orang-orang yang di panggil untuk menunjukkan kepemimpinan setiap orang
dalam memberi dan memimpin umat Allah ke dalam satu gelombang memberi
secara dermawan. Sebagaimana dari semua karunia-karunia Allah ketika setiap
orang mengobarkan dan menggunakan baik untuk karuia maupun sebagai man
faat dari karunia-karunia diberkati dan apabila setiap orang dilalaikan, maka
berkat-berkat itu akan dicari dari tubuh Kristus.8 Pertama dalam Keluaran 25:1,
Musa menerima penglihatan langsung dari Allah berhubungan dengan bait Allah
dan diperintahkan oleh Allah untuk memimpin Israel dalam pemberian Israel,
harta,

uang dan

sumber-sumber

daya

dan waktu.

Musa

kemuidan

menterjemahkan penglihatan itu kepada umat, dan sebagai hasilnya adalah dalam
Keluaran 36:5 ketika orang yang punya keahlian membangun berkata, orangorang membawa lebih banyak dari pada cukup untuk melakukan pekerjaan yang
diperintahkan

Tuhan

untuk

dikerjakan.

Musa

mengulas

kembali

dan

94

memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. 9
Orang Israel sekarang sudah mencapai akhir dari pengembaraan di padang gurun
dan siap masuk ke Kanaan . Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat paskah
yang pertama, menyebrang laut merah, atau pemberian hukum di gunung Sinai.
Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian,
hukum Torat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai
berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan.

Perjalanan Menuju ke Sinai


Hati yang takut dalam melaksanakan kehendak Allah dalam kehidupan
seorang pemimpin. Kalau ada satu kata yang dapat merangkum sifat Israel di
bagian ini ialah kata Complaint, atau dalam bahasa Insdonesia, bersungutsungut. Kata ini sering setiap orang gunakan apabila setiap orang tidak puas akan
barang/ jasa yang setiap orang bayar. Setiap orang mengatakan hal itu karena
sorang merasakan yang seharusnya seorang dapat dengan uang yang setiap
orang gunakan. Dan hal inilah yang dirasakan oleh bangsa Israel. Tetapi bedanya,
di dalam kasus ini, setiap orang sudah dilihat tangan penyertaan Tuhan kepada
bangsanya ini, tetapi orang

Israel benar-benar tidak tahu berterima kasih.10

Dalam pendekatan pertama kali menuju tanah perjanjian inilah, setiap pemimpin
diperhadapkan dengan cerita hubungan dua arah antara Tuhan dan bangsa Israel.
Puncak dari pada serngkaian ketidaktaatan Israel kepada Tuhan tercermin di
dalam usaha pendekatan dengan mengirimkan mata-mata untuk mengintai tanah
Kanaan. Dan mata-mata ini kembali dengan laporan yang tidak memuaskan,
meskipun Yosua dan Kaleb tidak sepaham dengan orang Israel yang pengintai

95

tadi. Hukuman Tuhan atas ketidaktaatan dan ketidak setiaan Israel ialah dengan
memberikan 40 tahun lagi pengembara, pada hal mereka sudah ada diambang
pintu masuk ke tanah perjanjian. Di dalam Kitab Bilangan 11-19 di sana
menyatakan setiap orang dilihat ada dua bagain ditinjau dari pergerakan bangsa
Israel. Di dalam setiap bagian di bawah ini setiap orang melihat apa yang menjadi
Complaint dari bangsa Israel dan hukuman yang Tuhan jatuh akan kepada setiap
orang Israel bersungut-sungut. Generasi bangsa ini yang selalu bersugut-sungut
akan dihabiskan Tuhan di padang gurun. Tuhan sudah tidak melihat adanya
ketaatan dari diri orang Israel, oleh karena itu generasi yang tidak taat ini
diperbaharui.
Dan pembaharuan ini setiap pemimpin akan dilihat di generasi yang baru,
yang siap masuk ke tanah perjanjian ( Bilangan 26:36).11
Tidak ada hukuman tanpa sungut-sungut, dan inilah yang Tuhan sedang
ajarkan kepada bangsa ini agar bangsa Israel tidak bersungut-sungut, tetapi
melakukan dan taat kepada kehendak Allah. Orang Israel dipanggil untuk
memiliki hati yang takut dilaksanakan kehendak Allah. Dan ini sangat relevan
dengan setiap orang percaya.
Hati setiap orang boleh berduka, tetapi ketika setiap orang terus-menerus
berduka dan bersungut di hadapan Allah, maka setiap orang percaya berhati-hati.
Paulaus pernah mengatakan agar setiap orang percaya selalu mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itukah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus
Yesus bagi kamu (Tesalonika 5:18). Impartasi Musa kepada Yosua yakni visi
yang datang dari Allah melalui hidup seorang pemimpin dan yang diimpartasikan

96

kepada kadernya akan terlihat jelas pada saat pasca kepemimpinan, bukan ada saat
kepemimpinan sedang dijalankan.12
Setiap orang akan melihat satu sosok teladan kepemimpinan dengan jelas
telah melakukan impartasi visi pad kadernya, yaitu Musa. Di dalam buku kuncikunci efektif disini Frank Damazio, menyatakan bahwa pola Perjanjian Baru
mengenai pemerintahan Teokratis mencerminkan pola yang ditetapkan di dalam
Perjanjian Lama. Di dalam perjanjian Lama, jemaat dipimpin oleh Musa dan para
Penatua, Samuel dan para penatua, Ezra dan para penatua, Yeremia dan para
penatua, Yoel dan para penatua. Ketika Musa mendekati akhir pelayanannya,
Musa meminta Tuhan untuk menetapkan seorang atas jemaat itu untuk memimpin
umat sebagaimana yang sudah Musa lakukan.
Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: Biarlah Tuhan Allah dari roh segala
makhluk, mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka untuk
keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat Tuhan
jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala
( Bilangan 27:15-17)13
Tuhan memilih Yosua untuk mengalihkan karunia Musa itu kepada Yosua
agar boleh melanjutkan visi dan misi yang Tuhan telah disimpan dalam hati Musa
itu kepada Yosua, agar visi dan misi akan tercapai. Kemuidian Tuhan telah
memilih Yosua lalu ditetapkan dihadapan Aleazer dan jemaat pada waktu Musa
mengalihkan

otoritas

kepemimpinan

kepadanya.

Kristus

juga

telah

memerintahkan melalui para pemimpin yang dipilih dan memenuhi syarat yang
sudah Ia tetapkan bagi tugas itu. Dan tanpa seorang kepala, pastikan bahwa
pemerintah tidak berfungsi dengan baik.

Kedudukan sebagai kepala adalah

tempat otoritas. Setiap orang tahu bahwa Kristus adalah kepala gereja. Kemudian

97

kedudukan Kristus sebagai kepala adalah otoritas-Nya, kepemerintaha-Nya, dan


kerajaan-Nya,dalam surat Kolose1:20-22; Yesaya 9:6-7. kemudian setiap
pemimpin dilihat dan dipahami bahwa Musa membuktikan otoritas dengan
mengajar kebenaran kepada umat Israel.14
Dan Musa memberi inspirasi dengan mengarahkan umat Israel di dengar
mengajarkan Firman Allah, lalu Musa menyusun ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturan untuk berlaku dipakai oleh orang Israel. Kemudian haruslah
setiap pemimpin juga mengajarkan kepada jemaat ketetapan-ketetapan dengan
peraturan-peratuarn, dan memberitahukan kepada jemaat jalan yang harus
dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan (Keluaran 18:20). Dan di sini juga
setiap pemimpin dipahami bahwa sebuah gereja dapat berjalan dengan pasti
dijalan-jalannya Tuhan hanya apa bila di ajarkan secara cepat.
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: Gunung tempat rumah Tuhan
akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas
bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana ( Yesaya 2:2-3).
Berhubungan dengan sifat dan karakter Musa dalam kepemimpinan, setiap
orang pemimpin sekarang juga hrus belajar lebih dahulu dalam arti harus
mengajar diri sendiri dulu, sebelum mengajar kepada orang banyak.
Karena pada waktu Musa sebelum menggerakkan orang-orang untuk
maju, orang yang ditetapkan belajar untuk pertama-tama menetapkan
jrusan. Dengan mengikuti Firman Allah, agar gereja akan mendapatkan
ketenangan dalam pertumbuhan. Pada waktu domba-domba itu merasa
lapar setiap hal yang pahit terasa manis.15

Keterbukaan
Keterbukaan itu merupakan salah satu tuntunan masyarakat moderen
dewasa ini. Misalnya, di dalam perusahaan dituntut adanya manajemen yang

98

terbuka. Bagitu juga di dalam pemerintahan rakyat menuntut adanya keterbukaan.


Onghokham memberikan komentarnya tentang perubahan sosial, sukses
kekuasaan dan syarat agar PJP II dapat berlangsung dengan mulus dalam majalah
visi dan mengatakan:
Korupsi, Kolusi dan manipulasi itu terjadi karena pengawasan yang
kurang. Sebenarnya pengawasan biasa lebih ditingkatkan melalui pengadilan
yang jujur dan pemerintah yagn lebih terbuka. 16
Ajaran dan Sikap Moral Ilahi
Setiap pemimpin juga harus diketahui bahwa marah itu boleh-boleh saja,
karena amarah yang dapat dibenarkan itu menuntun kepada tindakan yang dapat
dibenarkan. Dilihat kembali bahwa Musa marah ketika melihat anak sapi terbuat
dari emas dan Musa menghancurkan kedua loh batunya.
Bahkan Yesus pun marah ketika Ia melihat apa yang terjadi di Bait Allah;
karena pada saat itu orang Israel menjualbelikan barang-barang dan binatang dan
sebagainya. Kemudian Nehemia juga melihat orang Israel sedang mengomel dan
mengeluh marah terhadap Israel. Ketika Nehemia didengar apa yang telah beres
dan menyadari bahwa karena itu pekerjaannya berhenti, Nehemia mengamuk.
Nehemia juga menyadari bahwa hukum Musa tidak diabaikan dan dilanggar,
sebagai mencekik operasinya.
Dan Allah sendiri juga marah di sorga dan setiap pemimpin pun boleh
marah, sebab marah itu reaksi yang alami.
Nehemia 5:6 : Maka sangat marahlah Nehemia.. Terkadang tanggapan yang
terbaik dari seorang pemimpin adalah amarah yang dapat dibenarkan. Tetapi
awas : Jangan mengambil keputusan ketika setiap pemimpin marah. Setiap
pemimpin juga terus menerus memberikan dorongan dan menjelaskan kepada
jemaat siapa Allah itu sesungguhnya dan apa saja ciri-cirinya.17

99

Di dalam Kitab Nehemia juga menyatakan ingatlah kepada Tuhan yang


maha besar dan dahsyat. Pemimpin terus memberikan dorongan adalah alami
kalau berkecil hati. Ketika itulah pemimpin perlu turun tangan dan memberikan
dorongan pribadi, berjalan di antara orang-orangnya. Ada seni juga berbicara
kepada orang-orang pada tingkatan jemaat tanpa tampak merendahkan. Ketika
Nehemai menyebutkan ciri-ciri alami dan moral dari karakter Allah. Dan setiap
orang semakin memahami tentang karakter Allah, sehingga mereka semakin kuat
dalam mempercayainya. Tentu setiap pemimpin akan merasa beresar hati di saat
mengingat akan karya Allah dalam dirinya. Itulah sebabnya Allah berfirman
kepada Musa: Ingatlah segala jalan yang telah dipimpin oleh Tuhan, Allah mu
selama empat puluh tahun ini. Tetapi bangsa Israel ini sudah cukup lama hidup
dalam kekalahan dan telah bertahun-tahun menanggung ejekan. Maka mereka
tidak dapat melihat berkat-berkat yang telah orang Israel terima di masa lalau.
Nehemia pada dasarnya mengatakan: Kalian hanya tertegun melihat puing,
jangan tertegun dengan keadaan.
Teruslah menengadahkan ke atas dan lihatlah Allah dalam kebesaran-Nya
Ia yang Memulai suatu pekerjaan yang abik, Ia jugalah yang akan
menyelesaikannya. Doronglah orang-orang yang berkecil hati untuk mempelajari
ciri-ciri Allah maka semangat mereka pun akan bangkit kembali.
Ketika Musa mengajarkan Firman Allah bahwa setiap pemimpin dengan
sangat membutuhkan orang-orang yang mampu mengajar, memberikan inspirasi,
mengarahkan dan mendorong umat dengan Firman Allah yang murni. Kemudian
buanglah khotbah yang dangkal dan yang kurang ke dalam dan perasaan.
Memberi makan Firman Allah kepada gereja atau tugas dan tanggung jawab

100

pokok semua gembala. Otoritas pemimpin ditemukan dalam otoritas untuk


memberikan makan. Musa juga memiliki beberapa hal diatas ini agar Musa
mengajar orang Israel dengan begitu dalam hati orang Israel. Memang dengan
fakta bahwa Musa memberikan inspirasi dan mendorong umat itu melalui
pengajaran Firman Allah,
Dengan jelas bawah menyusun hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan.
Kemudian haruslah Musa mengajarkan kepada orang Israel ketetapan-ketetapan
dan keputusan, dan memberitahukan kepada orang Israel jalan yang harus dijalani,
dan pekerjaan yang harus dilakukan (Keluaran 18:20).
Dan setiap orang di pahami sebuah gereja dapat berjalan di jalan Tuhan
hanya jika gereja tersebut harus di ajarkan terus-menrus dengan secara tepat dan
benar. Kemudian setiap orang pemimpin hurus dilihat dan di pahami bahwa,
sebelum menggerakkan dan mendorong umat untuk maju, orang yang ditetapkan
terlebih dulu belajar menetapkan jalan, membuat peta perjalanan. 18 Dengan taat
pada Firman Allah, gereja mendapatkan ketenangan dalam pertumbuhan gereja.
Allah telah mengadakan pendahuluan untuk perjanjian di Sinai dengan orang
Israel.
Allah Memulai tanda yang diberikan kepada Musa dalam kitab Keluaran
3:12, yaitu mebawa bangsa kembali ke Ibadah di gunung Horeb. Pembebasan dari
Mesir didasarkan perjanjian Allah kepada Abraham. Tuhan telah membebaskan
Israel dari Mesir dan akan membawa Israel ke tanah Kanaan sesuai dengan
perjanjian yang dibuat dengan Abraham. Jadi dasar perjanjian Musa adalah
perjanjian Abraham. Perjanjian Abraham tetap berlaku, walaupun Tuhan akan
membuat satu perjanjian dengan bangsa Israel di gunung Sinai. Walaupun dalam

101

kitab Keluaran 19:3-4 menjelaskan tentang isi perjanjian Abraham, dalam ayat 5-6
dijelaskan tujuan perjanjian Sinai, yaitu: menjadi harta kesayangan Tuhan sendiri
dari antara segala bangsa, menjadi kerajaan imam bagi Tuhan, dan menjadi bangsa
kudus. Tiga hal ini mempunyai satu tujuan, yaitu Tuhan akan memakai bangsa
Israel sebagai pengantar di antara dia dan bangsa-bangsa lain, untuk menjadi
saluran berkat. Perhatikan bahwa Allah tidak memilih bangsa Israel dengan tujuan
membuang semua bangsa yang lain, tujuan Allah ialah memakai satu umat untuk
memberkati semua bangsa lain, sama juga pada masa kini. Setiap orang percaya
di selamatkan untuk melayani Tuhan dilihat dalam (surat 1 Petrus 2:9). Bangsa
Israel menerima perjanjian Allah dan pernah mengatakan segala di Firmankan
Tuhan akan orang Israel lakukan. Walaupun Israel, kemudian gagal dalam
melaksanakan tujuan yang Tuhan telah ditentukan bagi orang Israel, Allah masih
senang dengan perjanjian bangsa Israel (Band. Ulangan 5:28-29). Ketika Tuhan
turun di atas gunung Sinai lalu menyatkana diri terhadap bangsa Israel. Mengapa
Tuhan menyatakan diri-Nya kepada bangsa Israel, dan bukan kepada Musa saja.
Jawaban ini ada di dalam ayat 9; supaya orang Israel senantiasa percaya kepada
Musa. Setiap orang pemimpin harus dipahami tentang kepemimpinan terasa
semakin gencar membicarakan pokok seputar pentingnya kepemimpinan
sebagai penentu kesuksesan kerja. 19 Setiap orang percaya dilihat dan dipahami
bahwa dalam hal pemimpin ini agaknya tidak disangsikan, bahwa memang
kepemimpinan memegang peranan penting yang menentukan maju mundurnya
suatu organisasi. Setiap orang dipahami dengan diakui/ tidak, telah terbukti bahwa
kepemimpinan benar-benar mempengaruhi kehidupan organisasi manapun di
dunia ini. Setiap orang dilihat dengan hakekat kepemimpinan dapat dikatakan

102

hampir setua usia manusia dibumi, tetapi pernyataan pentin yang perlu disodorkan
ialah mengapa kepemimpinan merasa penting dan sangat menentukan. Memang
dalam hal kepemimpinan ternyata penting adanya beberapa alasan fundamental
yang dapat diurutkan di bawah ini:
Dimana ada kehiupan kelompok, di situ kepemimpinan dibutuhkan untuk
menata mekanisme kehidupan bersama di dalam kelompok tersebut.
Adanya perkerjaan ber-sama dalam kehidupan kelompok menuntut
perlunya kepemimpinan. Tuntutan akan kebutuhan kepemimpinan dapat
dibuktikan berdasarkan kenyataan seperti yang ada pada penjelasan di
bawah ini: Kebutuhan individu untuk hidup dan bekerja secara bersama
dalam suatu kelompok yang diwujudkan dalam usaha bersama
mengharuskan adanya kepemimpinan. Visi dan misi dalam kehidupan
kelompok menuntut adanya kepemimpinan sebagai inisiator dan motivator
yang menggerakan dan menuntut kehidupan dan kerjasama.20
Pembentukan organisasi dan hakekat organisasi formil di dalam masyarkat
membutuhkan kepemimpinan. Kebutuhan organisasi akan kepemimpinan
didasarkan atas kenyataan berikut: Adanya aspirasi bersama dari anggota
masyarakat untuk mengorganisir diri dalam suatu kelompok untuk mengerjakan
sesuatu bagi kepentingan bersama memerlukan kepemimpinan. Setiap orang
pemimpin dilihat dan dipahami adalah istilah yang sofistikatif. Harus dipahami
bahwa walaupun demikian, istilah kepemimpinan yang sofistikatif ini yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh politik, ekonomi, dan
sebagainya, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan (manajemen),
pengorntrolan mutu dan efektivitas serta efisiensi kerja dan sebagainya, baru saja
muncul dalam tulisan-tulisan pertengahan abad XIX. Semua kepemimpinan
seharusnya berada di bawah dari pendorong ke atas.
Yesus mengikat peinggangkan pada diriNya sebuah handuk, ini adalah
pakaian pelayan. Seorang pemimpin yang sejati akan mengikat-pinggangkan pada

103

dirinya sebuah sikap pelayan. Semua kepemimpinan harus mengambil metalitas


pelayan, sikap pelayan secara terus menerus, dalam setiap situasi.
Bahkan pada waktu setiap orang benar dan setiap orang sudah dituduh
salah, ambilah sikap pelayan. Pada waktu seorang pemimpin berada pada
kedudukan dimana pemimpin dapat membalas dendam, ambilah sikap pelayan.
Pada waktu seorang pemimpin berada pada kedudukan dimana pemimpin
dapat mendatangkan pembalasan atas seseorang, ingatlah pada handuk Yesus
sebagai symbol atau tentang pelayan.21
Jubah pelayan bukanlah kerah leher putih/ gelar, melainkan sikap pelayan.
Pada suatu ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, inilah fungsi seorang
pelayan. Ini memperlihatkan rendah hati-Nya Kristus dan bagaimana tidak egoisNya mengenai reputasi-Nya sendiri. Kerendahan hati yang sejati menyatakan
dirinya bukan dalam perbandingan-perbandingan diri antar pemimpin dengan
orang-orang lain. Di dalam surat I petrus 5:5 ditulis dalam terjemahan Concordan
+ Literal mengatakan: Ikatkanlah rendah hati itu seperti sebuah baju yang
diikatkan dengan tali-tali. Yesus memperlihatkan kepada murid-murid-Nya
bagaimana saling melayani, dan bagaimana mempersiapkan diri mereka terhadap
konflik-konflik yang bisa timbul di dalam lingkungan tim dan di dalam
lingkungan gereja. Setiap pemimpin dapat melakukan ini hanya bila setiap orang
memkai handuk pelayan.
Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia
mempunyai hidup adikodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah ketika
manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah itu hilang, tabiat adikodrati manusia
menjadi kurang sempurna. Setiap orang percaya dipahami bahwa rahmat

104

adikodrati itu dijabarkan kepada manusia lewat gereja. Thomas Aginas


mengajarkan mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen
yang diperintahkan oleh Kristus dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi
(secara mentum sacramen-torum). Dengan menerima sakramen orang mulai
berjalan menuju suatu kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan
baik yang menjadikan manusia itu berkenan kepada Allah. Dengan demikian
rahmat adikodrati sangat penting karena manuis tidak bisa berbuat apa-apa yang
baik tanpa rahmat yang dikaruniakn oleh Allah.
Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat
berbuat salah dalam caranya. Disini paulus memiliki kuasa yang tertinggi
dalm gereja dan pauslah satu-saunya pengajar yang tertinggi dalam gereja.
Karya theologis Thomas yang sangat terkenal oleh Samma contra Gentiles
dan Summa Theologia.22
Kemudian

paradigma baru yang menjadi kehidupan setiap orang

pemimpin dan setiap orang percaya menjadi sungguh amat baik. Dan setiap orang
pemimpin dan setiap orang percaya harus terjadi perubahan kebiasaan berpikir
dalam kehidupannya yaitu ; Andy B. Sutedja mengatakan bahwa:
Apabila kamu menabur sesuatu ke dalam pikiranmu, maka kamu
menuainya dalam perilakumu. Apabila kamu menabur dalam perilakumu,
maka kamu akan menuai dalam karaktermu. Apa bila kamu menabur
karaktermu, maka kamu akan menuai hasil kehidupan.23
Dan bagaimana terjadinya pembentukan pola pikir dalam kehidupannya?
Dalam surat Roma 12:2 dikatakan oleh Paulus, janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna. Setiap pemimpin harus diketahui dan dipahami bahwa,
setiap pemimpin dengan orang percaya sekarang itu menuju pandangan Perjanjian

105

Baru tentang kepemimpinan itu dengan menghadapi salah satu masalah terbesar
dalam menjalankan kepemimpina Kristen di Gereja atau di lingkungan Kristen
lainnya. Disini setiap orang pemimpin harus memahami bahwa salah satu masalah
terbesar dalam menjalankan kepemimpinan di gereja/ dalam lingkungan Kristen
lainnya adalah kegagalan untuk melihat hanya gaya kepemimpinan pragmatis
tetapi itu juga gaya kepemimpinan Alkitabia. Itulah sebabnya setiap pemimpin
dengan orang percaya harus belajar paradigma baru dan menerapkan dalam
kehidupan dan pelayanan masing-masing. Kemudian seringkali juga setiap
pemimpin ternyata cenderung bersikap ekstrem berperilaku seperti kayu atau
bangun dalam hubungan setiap pemimpin dengan orang-orang yang bersama
orang, Allah mengizinkan setiap pemimpin bekerja.
Burung bangau menggambarkan kebalikannya, yaitu otokrasi yang
mutlak. Penulis Tannebaum dan Schmidt membahas masalah yang sama
mengenai fungsi-fungsi sekuler dari ilmu manajemen. Masalah mengenai
bagaimana seroang manajer modern dapat bersikap Demokratis dalam
hubungannya dengan para bawahan dan pada saat yang sama
mempertgahankan pentingnya otoritas dan control dalam organisasi yang
harus ia tangani telah mendapat perhatian makin besar pada tahun-tahun
terakhir ini.25

PASAL V
PENUTUP
Kesimpulan
Panggilan dan pelayanan seorang pemimpin jemaat maupun masyarakat
sangat indah pada waktunya dan penuh kemuliaan. Boleh dikatakan bahwa, di
antara panggilan pemimpin tak ada tugas yang lebih mulia dari pada tugas dan

106

pelayanan seorang pemimpin umat Allah/ jemaat Tuhan terus-menerus menyadari,


bahwa dalam pelayanan yang mulia ini sekaligus penuh tanggung jawab yang
begitu sangat besar. Boleh jadi sewaktu-waktu kurang berhasil menurut
pandangan manusia, tetapi ada mata Tuhan kalau seorang pemimpin telah
melakukan tugas penggembalaanya dengan setia sekalipun dengan kurang
sempurna, dengan iman meyakini bahwa pastilah Tuhan mencurahkan banyak
berkat melalui pelayanannya.
Yang paling terutama di tuntut kepada seorang pemimpin jemaat Tuhan
ialah; seorang pemimpin harus bersadar pada kekuatan kuasaTuhan dan hikmah
Roh kudus agar kepribadiannya dan kehidupannya tetap kudus dan penuh wibawa
rohani.
Sebagai seorang pemimpin jemaat/ setiap orang pemimpin harus diingat
bahwa diperlengkapi Tuhan selalu cukup untuk menghadapi, setiap tantangan dan
kesukuran dalam pelayanan kepemimpinan dalam jemaat/ dalam organisasi. Oleh
sebab itu setiap pemimpin selalu gembala senior harus tetap setia, sekalipun
dituntut pengorbanan yang besar.
Oleh kaerna itu penulis memberikan kesimpulan dalam karya tulis atau skripsi ini
sebagai berikut: Tetap berharap dan mengadalkan kepada Tuhan Yesus kristus
senantiasa.
Jadilah seorang pemimpin yang bersedia berkerja sama, hidup dengan
ucapan syukur dan jangan ikut-ikutan dalam bersungutan dengan orang lain.
Seorang pemimpin pelihara toleransi dengan saudara-saudara, pemimpinpemimpin dengan yang lain. Maka penuhilah dengan setia dalam kewajiban setiap
pemimpin kepada

107

Allah setiap pemimpin berwaspadalah senantiasa terhadap yang akan muncul dari
dalam dan dari luar.
Seorang pemimpin usahakanlah agar seorang pemimpin layak dihadapan
Allah sebagai seorang perkerja yang tidak perlu malu, yang berterus terang
memberitakan perkataan-perkataan kebenaran Allah itu. Seperti pemimpin telah
dipanggil untuk menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Yesus kristus.
Seorang pemimpin harus siap mendengarkan dan menerima kritikan yang
membangun.
Seorang pemimpin harus termotivasi dalam kehidupannya. Seorang
pemimpin haruslah memiliki gaya hidup yang berdisiplin, dan seluruh
perkataannya, dan seluruh tindakannya, seorang pemimpin harus menjadi teladan
dalam karakternya, gaya hidupnya, rumah tangganya, pekerjaan-Nya, dan
pernikahannya.

Seorang

pemimpin

dipanggil

ke

dalam

pelayanan

pengorbanannya. Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemimpin yang


menjadi contoh iman banyak orang dan teman-teman lain di sekelilingnya.
Jikalau seorang yang berkenan di hati Allah pada zaman ini, setiap orang
menyaksikan sikap memberontak melawan penguasa yang sah cepat meluas.
Banyak Negara menghadapi

pasang surutnya masalah-masalh sosial yang

diakibatkan sikap tersebut Musa adalah seorang yang memiliki pengenalan akan
kekuasaan Allah sehinga mempengaruhi caranya memenagkan sebuah kerjaan,
bagaimana menerima dan bagaimana Musa memeliharanya. Sebagai hamba Allah
dan gembala umat Israel, Musa dikenal sebagai seorang yang berkenan di hati
Allah. Di pilihnya Musa, hambanya, diambil-Nya Musa dari antara orang Israel
dan dari antara orang Median yaitu Imam yitro dengan keluarga, dari tempat

108

domba-domba menyusui di datangkan-Nya Musa, dan menuntut orang dengan


kecakapan tangannya dengan pengantaraan Imam Harum.
Kadangkala sesuatu keadaan yang buruk menjadi lebih buruk lagi. Bila
pengharapan melemah dan pengharapan itu hancur, keputusasaan dapat membawa
setiap orang pada ketakutan bahkan kekecewaan. Waktu yang tergelap dalam
kehidupan Musa dating saat Musa mengetahui, seseorang yang dapat
menolongnya telah melupakan Musa. Penantian memberi pelajaran yang begitu
indah itdak bernilai kepada Musa bahwa pembebasannya tidak akan datang
melalui pemikirannya pemimpin sendiri/ lewat pengaruh orang lain, tetapi melalui
kuasa, kekuatan, dan campur tangan Allah. Musa mengetahui bahwa tidak ada
alasan kedua dalam hidupnya, kecuali mengakui pemimpin Allah dalam setiap
keadaan. Karena Musa tahu dengan pasti kemurahan Allah pada-Nya, Musa
menunjukkan kemurahan kepada saudara-saudaranya orang Israel. Berapa banyak
seharusnya setiap orang Kristen menunjukkan kemurahan kepada orang lain
karena setiap orang telah memahami pernyataan kemurahan Allah dalam
pengampunan dan penyucian dari dosanya melalui Kesus Kristus. Maksud Allah
dalam memilih dan membebaskan bangsa ini tercapai, yaitu bahwa Allah dapat
diam bersama orang percaya yang telah dibawa-Nya sendiri dengan darah
pengganti dan dengan kuasa yang menyelamatkan. Ia tinggal bersama orang
percaya sebagai akibat anugrah-Nya kepada orang percaya, menaklukkan diri
kepada-Nya dengan cinta kasih yang penuh syukur, untuk hidup buat Dia dan
kemuliaan-Nya sesuai dengan Taurat-Nya.
Kebaktian dan ketaatan mengalir dari hati yang dipebaharui, dan awan
kemulyaan Allah meneguhkan dan menyatakan kasih karunia dan kesenangan hati

109

Allah kepada orang yang percaya kepada-Nya. Lewat anugrah Allah segala
sesuatu yang merincikan perhambaan orang Israel yang begitu menindas itu telah
dihapuskan. Musuh Israel yang dahulu itu tidak melihat lagi. Perbudakan dan
kesengsaraan telah menjadi kenangan yang tidak di hubungkan kepada
perhambaan, melainkan kepada kelepasan, kebebasan dan itu merupakan alasan
untuk sukacita yang tak putus-putusnya. Pembebasan Israel ialah raja segala raja
dan untuk selama-lamanya, namun Ia diam bersama Israel, dan orang Israel atau
orang percaya bersama Dia.
Suatu tingkatan hidup dan keadaan telah terwujud di mana Allah
memuliakan dirinya sendiri dengan jalan mendengar, menjawab dan memberkati
umat-Nya.
Karena di bebaskan dan dipanggil menjadi milik yang berharga dari Allah
sendiri, Israel mengaku dengan gembira dan dengan bersatu bahwa Israel adalah
umat-Nya.
Segala Firman yang diucapkan oleh Tuhan itu, orang Israel telah lakukan.
Pelayanannya dan kehadirannya merupakan berkat bagi orang Israel.
Apakah semuanya ini bukan ciri-ciri asasi keluaran yang Tuhan Yesus telah
digenapi di Yerusalem pada waktu kematian-Nya. Bukankah Ia datang dengan
maksud supaya umat-Nya terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepadaNya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di dihadapan-Nya seumur hidup
umat-Nya. Dosa, kesalahan, penghukuman, kesengsaraan kekal dan kekuasaan
iblis, telah dihabisi semuanya oleh kekuasaan darah korban pengganti, yakni
kekuasaan darah anak Allah, yang membiarkan kebaruan hidup kepada orang
yang dibebaskan-Nya.

110

Saran
Melalui penulisan karya ilmiah penulisan ingin memberikan tentang beberapa
saran dalam penulisan ini sebagai berikut:
Agar setiap pemimpin di dalam Tuhan, khususnya pemimpin jemaat agar
dapat mengenal dan memakai karuniannya untuk melayani. Agar warga jemaat
juga memahami dan di mengerti peranannya sebagai anggota jemaat. Agar gereja
atau organisasi tersebut mendapat masukan untuk memperhatikan para pelayanpelayan yang melayani di dalam jemaat.
Penulis skripsi ini dapat dibaca dan mendapat hikmah yang baik bagi para
pemimpin jemaat Tuhan, anggota jemaat bahkan unat-Nya Kristiani agar para
pemimpin harus membayar harga, biar pun itu berapa pun harganya.
Agar pemimpin menyerahkan nyawanya bagi jemaat, seperti Tuhan Yesus
menyerahkan nyawa-Nya bagi umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai