DIGITALISASI ARSIP BERBASIS CLOUD GOOGLE DRIVE (DIA BULE) PADA DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KAPUAS HULU
DISUSUN OLEH :
Gita Sulika Sari, A.Md.
NIP. 19970724 202012 2 021
17
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran ALLAH SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul Digitalisasi Arsip
Berbasis Cloud google drive (DIA BULE) Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Kapuas Hulu. Rancangan aktualisasi ini penulis merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kapuas Hulu Tahun 2021.
Dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini penulis mendapatkan banyak bantuan, saran,
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
yang membangun agar dikemudian hari penulis dapat memperbaiki kekurangan ini. Dengan ini
penulis mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Analisis Prioritas Masalah Melalui Metode APKL ............................... 20
Tabel 4.2 Analisis Issu dengan USG .................................................................... 22
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi .......................................................................... 23
Tabel 4.4Jadwal Aktualisasi .................................................................................. 32
Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor ....................................................... 33
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi Dengan Coach ......................................................... 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ASN memegang peran strategis dalam penerapan berbagai kebijakan publik yang ada di
Indonesia. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 Undang-undang No.5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara, ASN sebagai bagian dari pemerintah mempunyai fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Dengan demikians sebagai ASN
yang profesional, perlu mengetahui tugas/fungsi dan tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil Negara.
Dalam pelaksanaannya ASN berperan menetapkan sejumlah keputusan-keputusan strategis baik
sejak merumuskan kebijakan, perencanaan pembangunan, dan implementasinya, serta pelayanan
pada masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN harus mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efesien agar CPNS
dapat memahami konsep nilai-nilai dasar profesi PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS
diimplementasikan menjadi habituasi dalam segala kegiatan dan tingkah-laku PNS dalam upaya
mencapai sasaran kinerjanya dan memelihara nilai-nilai yang terinternalisasi dalam sikap dan prilaku
ASN.
Aparatur Sipil Negara (ASN) hendaknya mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-
nilai dasar profesi ASN dengan baik dalam menjalankan tugas dan perannya. ASN mempunyai peran
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa dalam
menjalankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dengan penuh kesetiaan terhadap
negara. Untuk mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu
ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan
dengan efektif dan efisien. ASN harus mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN seperti10
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, serta menjalankan fungsi
Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan
perannya. Untuk dapat membentuk sosok ASN yang professional tersebut maka perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar).
Pelatihan Dasar CPNS ini dilaksanakan dalam rangka membentuk karakter pribadi ASN,
membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah
keragaman sosial kultural yang didasari oleh nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu, Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Berdasarkan kedudukan dan peran
ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas dan fungsi
jabatannya sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai wujud nyata bela negara seorang ASN.
Berdasarkan PERLAN No.1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yaitu
2
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan
merujuk pada pasal 63 ayat 3 dan 4, yang menyebutkan CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan dasar CPNS terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS terdapat empat agenda yang terdiri dari Agenda Sikap Bela Negara,
Agenda Nilai Dasar Negara ASN, Agenda Kedudukan dan Peran ASN, dan Agenda Habituasi. Dalam
sistem pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan
diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi. Kegiatan pembiasaan diri ini
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi di unit organisasi sehingga dapat berkontribusi terhadap
visi misi organisasi. Oleh karena itu dalam melaksanakan agenda habituasi, diperlukan rancangan
aktualisasi yang terstruktur dan disajikan dalam bentuk laporan kegiatan.
Berdasarkan hasil audit kearsipan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kapuas
Hulu menunjukkan bahwa pengelolaan kearsipan pada Dinas Pendidikan belum optimal. Oleh karena
itu hal ini memunculkan isu mengenai pengelolaan kearsipan pada Dinas Pendidikan. Kurangnya
sarana dan prasarana yang mendukung membuat terhambatnya proses pemnyimpanan arsip. Untuk
meminimalisir penggunaan sarana prasana dalam proses penyimpanan arsip maka dibutuhkan
digitalisasi arsip. Belum terdigitalisasinya dokumen berdampak pada kehilangan data dan arsip
semakin lama semakin menumpuk serta juga lambatnya pencarian data berkas untuk keperluan
pembuatan laporan dan sebagainya. Dengan dilakukan digitalisasi arsip diharapkan dapat
mengoptimalkan penyimpanan arsip sehingga arsip dapat mudah ditemukan. Selain itu belum adanya
daftar pencarian arsip menghambat lamanya proses pencarian dokumen.
Oleh sebab itu berdasarkan issu yang telah dipaparkan maka penulis mengambil gagasan
mengenai Digitalisasi dan Penyimpanan Arsip berbasis cloud pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kapuas Hulu. Adapun cloud yang akan digunakan yaitu Google Drive.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari aktualisasi ini sebagai berikut:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam
melaksanakan tugas.
2. ASN dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih professional
,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
3
3. Mampu menyelesaikan isu yang terjadi di unit organisasi dan berperan aktif dalam
mencapai visi dan misi organisasi.
C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
Tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan alamat di Jl.
Danau Luar No. 10 Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan dilaksanakan pada saat off class
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan 32 dari tanggal 5 Juli 2021 sampai dengan tanggal 7
Agustus 2021.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. PROFIL ORGANISASI
Pemerintah yang bersih merupakan persyaratan bagi setiap intansi pemerintah untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa, untuk itu diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas, sehingga
penyelengaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggungjawab. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu dibentuk
berdasarkan Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 59 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Kapuas Hulu, dalam rangka pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku, yaitu sebagai unsur pembantu pimpinan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kapuas Hulu dalam penyusunan kebijakan, pengkoordinasian administratif pelaksanaan
tugas perangkat daerah dan pelayanan administratif. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai tugas memimpin kegiatan pelayanan umum dan teknis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan kewenagan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
B. VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
1. Visi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
Terwujudnya Kapuas Hulu Yang Harmonis,Energik,Berdaya Saing,Amanah dan
Terampil “Kapuas Hulu HEBAT”
2. Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
Misi yang hendak dicapai adalah :
1. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang harmonis dalam kerukunan kehidupan
beragama,budaya dan keamanan.
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri,pengembangan aktifitas
ekonomi yang adil dan pro rakyat,serta ramah investasi.
3. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya,mandiri,cerdas dan inovatif
dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing.
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang bersih,berwibawa dan tersedianya
infrastruktur public yang berbasis transparansi,responsibilitas dan akuntabilitas.
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu bagi masyarakat
C. NILAI-NILAI ORGANISASI
Nilai-nilai Organisasi Dinas antara lain :
1. Pelayanan Prima untuk semua
5
2. Cepat
3. Akurat
4. Ramah dan Sepenuh Hati.
D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KAPUAS HULU 6
KEPALA DINAS
KELOMPOK
SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL
M. JUMRAN. H, S.Pd, M.Si IV/b
PENGAWAS SEKOLAH MADYA PRANATA KOMPUTER PERTAMA
NIP.196607181994121003 12/3/2007 6/12/2019
PENGADMINISTRASI KEUANGAN
NURHAJIMAH III/b
NIP. 196406121986012005 4/1/2006
SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKSI KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH SEKSI SARANA PRASARANA DAN SEKSI PELERTARIAN CAGAR BUDAYA DAN SEKSI PELESTARIAN KESENIAN DAN
SEKSI KURIKULUM SEKOLAH DASAR SEKSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEKSI PENDIDIKAN MASYARAKAT
SEKOLAH DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERTAMA KELEMBAGAAN PENDIDIKAN DASAR SEJARAH TRADISI
ADE AHADI, S.AP. III/c TONNY, A.Md. III/b SARMIN, S.Pd.SD. IV/a ELYA SUMARTIK, S.P. M.Pd. III/c MASUHARDI, S.Sos III/d ARIANTO, S.Sos. III/c TIOPILUS A, A.Ma.Pd., S.E. III/d JAWAWI, S.E. III/b LAMBERTUS SAWANG III/d
NIP.197706121998031005 1/9/2017 6/12/2019 NIP.196904101998021007 10/16/2017 6/12/2019 NIP.197010051991101001 10/16/2017 6/12/2019 NIP. 197910292010012006 12/20/2019 12/20/2019 NIP.196505151989031026 3/6/2012 6/12/2019 NIP. 197704022008011015 12/20/2019 12/20/2019 NIP. 196309091984051003 6/6/2008 6/12/2019 NIP.196809151996061001 10/16/2017 6/12/2019 NIP.196207211993031008 3/6/2012 6/12/2019
ANALIS DATA DAN INFORMASI ANALIS DATA DAN INFORMASI PENYUSUN PROGRAM
ANALIS KURIKULUM DAN ANALIS KURIKULUM DAN PENGAWAS BANGUANAN DAN ANALIS PEMBELAJARAN PEMBINAAN ANALIS PENETAPAN CAGAR BUDAYA ANALIS KESENIAN DAN BUDAYA
PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN GEDUNG PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN KOLEKSI MUSEUM DAERAH
KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN USIA DINI
PETRONELA, S.E. III/c RITA ROVITA, S.Si. III/d SYAMSU ARIFIN, S.E. III/d HONORIUS HONO, S.E. III/b MILY KODRAT MUHARAM, S.T. III/a FATMAWATI, S.Ak. III/a LILY YUNIZAR, S.Sos. M.Sos. III/b
NIP. 198510192009022001 4/1/2017 198311212011012008NIP. 4/1/2020 NIP. 198208212009021001 4/1/2018 NIP. 197801242014071001 10/1/2018 NIP. 198510042019031002 3/1/2019 NIP. 198112182014072001 10/1/2020 NIP.197306182014072002 10/1/2018
PENGELOLA DATA PENDIDIKAN DAN PENGELOLA DATA PENDIDIKAN DAN PENGELOLA DATA SARANA DAN PENGELOLA DATA KELEMBAGAAN PENGELOLA DATA CAGAR BUDAYA PENGADMINISTRASI KESENIAN DAN
PENGEMBANG KURIKULUM PENGELOLA KURIKULUM PENGOLAH DATA
EVALUASI EVALUASI PRASARANA PENDIDIKAN KURSUS DAN PELATIHAN DAN KOLEKSI KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN
MARIA SUMARSI, A.Md. III/b LAURA BRIGIDA TIWI, S.Sos. III/a ROBERTUS SURADI, A.Md. II/d ANTONIUS MISSELA III/a
NIP.197505202008012025 4/1/2020 NIP. 197705202011012001 4/1/2017 NIP. 198104222012121002 4/1/2017 nip. 196903272004011001 4/1/2020
PENGELOLA SARANA DAN
PENGADMINISRASI PENDIDIK DAN PENGADMINISRASI PENDIDIK DAN PENGELOLA SARANA DAN
PENGELOLA KURIKULUM PENGADMINISTRASI KURIKULUM PENGADMINISTRASI UMUM PRASARANA PENDIDIKAN NON PENGADMINISTRASI UMUM PENGADMINISTRASI UMUM
TENAGA KEPENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN PRASARANA PENDIDIKAN DASAR
FORMAL DAN INFORMAL
MIMIN AMINAH II/d MARTINUS LUTER II/b ACHMAD SAFARDI III/a YOYOK S. PRIONO EDI II/d DAMIANUS BOOT III/b DAENG ERNI ASKUPAH II/b
NIP. 197105142006042019 4/1/2018 nip. 198103052014071001 10/1/2018 nip. 197701221996061001 4/1/2020 NIP. 197111062006041014 4/1/2018 nip. 196405211987031020 4/1/2007 NIP. 198310132012122001 4/1/2017
Sekretaris Dinas dibantu 3 (tiga) Sub Bagian. 3 (tiga) Kepala Bidang, Koordinator Pendidikan
dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan lansung dibawah Kepala Dinas yaitu:
1. Sekretaris Dinas
Sekretaris Dinas membawahi 3 (tiga) bagian, yaitu:
a. Sub Bagian Program
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Aparatur
2. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:
a. Kepala Seksi Pendidikan Dasar
b. Kepala Seksi PAUD dan Pendidikan Masyarakat
3. Kepala Bidang Pendidikan Dasar
Kepala Bidang Pendidikan Dasar membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:
a. Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar
b. Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama
c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Kelambagaan Pendidikan Dasar
4. Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat
Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat membawahi 2 (dua) seksi,
yaitu:
a. Kepala Seksi Pendidikan PAUD
b. Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat
5. Kepala Bidang Kebudayaan
Kepala Bidang Kebudayaan membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:
a. Kepala Seksi Pelestarian Cagar Budaya dan Sejarah
b. Kepala Seksi Pelestarian Kesenian dan Tradisi
6. Koordinator Pendidikan
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan
2. Tugas dan Fungsi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan dan Bidang Kebudayaan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Untuk
menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan
8
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
A. NILAI-NILAI DASAR ASN
Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara
profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi; akuntabilitas; Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan
antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah.
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki tanggung jawab dalam
menjalankan setiap tugasnya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akuntabilitas vertikal
(vertical accountability) dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas
yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat pemerintah untuk
melaporkan “ke bawah” kepada publik. Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah
10
2. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik
menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,
sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan- ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
a. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:
b. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
c. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
d. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
3. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder
adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien,
inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh
mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai
oleh pelanggan.
b. Efisien
13
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan atau tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu. Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
a. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan di
pasar, teknologi dan persaingan.
b. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Indikator dalam Komitmen Mutu yaitu:
a. Efisiensi
b. Efektif
c. Inovasi
d. Berorientasi Mutu
4. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental
dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada 7 jenis
korupsi yaitu:
a. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik kedua pihak yang
sama-sama aktif demi keuntungan bersama;
b. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak pemberi untuk
menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan koleganya;
c. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya diharapkan dimasa
datang;
d. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus kepada kerabatnya dalam
suatu kedudukan;
14
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
1. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayananpublik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlumelibatkan masyarakat dalam merencanakan,melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
16
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yangdiselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakanantara
satu warga negara dengan warga negarayang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayananpublik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagaipersyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-
fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepadamasyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanyasecara
formal kepada atasan akan tetapiyang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secaraterbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapatdijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompoklemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Indikator pelayanan publik yaitu:
a. Jujur
b. Tanggap
c. Cepat
d. Tepat
e. Akurat
f. Berdaya guna
17
g. Berhasil guna
h. santun
2. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori\
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
h. Kepentingan Bersama
i. kesinambungan
19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN
Berdasarkan pengamatan dan observasi penulis selama 4 bulan serta diskusi yang dilakukan
bersama mentor maka ditemukannya isu-isu mengenai kearsipan pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kapuas hulu sebagai berikut:
1. Belum Digunakannya Teknologi dalam Pengelolaan Arsip/Dokumen yang ada di Dinas
Pendidikan dan kebudayaan Kapuas Hulu
Kemajuan teknologi memberikan pengaruh dalam kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi
menjadi lebih mudah dengan penggunaan teknologi yang ada. Salah satu kegiatan organisasi
yang berpengaruh dengan adanya kemajuan teknologi yaitu pengelolaan arsip. Pengelolaan
Arsip merupakan salah satu kegiatan sebuah organisasi yang penting. Dengan pengelolaan
arsip yang baik maka suatu organisasi mudah dalam menyediakan data atau dokumen yang
dibutuhkan. Adapun kegiatan dalam pengelolaan arsip yaitu meliputi penciptaan arsip,
penggunaan arsip, pemeliharaan arsip dan juga penyusutan arsip.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu belum memanfaatkan kemajuan teknologi
dalam proses pengelolaan arsip seperti dalam melakukan penyimpanan dokumen atau arsip
masih dilakukan secara manual atau arsip belum terdigitalisasi. Penyimpanan dokumen atau
arsip yang belum terdigitalisasi menyebabkan pengelolaan arsip kurang optimal dikarenakan
fisik arsip yang rawan rusak dan hilang. Selain itu belum terdigitalisasinya arsip menyulitkan
dalam melakukan temu kembali arsip seperti temu kembali arsip atau dokumen menjadi lebih
lama dan tidak efisien.
Berdasarkan issu yang penulis temukan mengenai belum digunakannya teknologi dalam
pengelolaan arsip, Kepala Sub Bagian Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas
Hulu memberikan arahan untuk mengoptimalisasi pengelolaan arsip/dokumen dengan
menggunakan teknologi berbasis cloud google drive.
2. Belum Memiliki SOP Alur Pengelolaan Arsip
Dalam pengelolaan arsip pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, dinas belum
memiliki SOP atau alur yang jelas dalam pengelolaan arsip. Hal ini berdampak pada
pengelolaan arsip yang tidak optimal. Banyak arsip yang belum dikelola dengan baik
dikarenkan belum memiliki SOP atau alur yang jelas.
3. Kurangnya Sarana dan Prasarana kearsipan
Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang penting dalam penunjang pengelolaan
kearsipan. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pengelolaan kearsipan
berdampak terjadinya penumpukan arsip dan tidak tertatanya arsip dengan baik. Sarana dan
20
prasarana pengelolaan kearsipan yang terdapat di Dinas Pendidikan Kapuas Hulu belum
memadai seperti filling cabinet di setiap bidang,gobi arsip dan juga lemari arsip. Kurangnya
sarana dan prasarana tersebut membuat sulitnya arsip ditemukan. Selain itu Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kapuas Hulu juga belum memiliki record center atau ruangan yang menjadi
tempat penyimpanan arsip yang menyebabkan banyaknya arsip yang belum tertata dan
menumpuk di masing-masing bidang. Kurangnya sarana dan prasarana penyimpanan arsip
dapat dibuktikan dengan hasil audit yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
yang menyatakan bahwa masih kurangnya sarana dan prasarana kearsipan pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu.
Dalam menyikapi isu-isu yang ditemukan, maka isu tersebut akan dianalisis dan
ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani. Penentuan isu aktual dilakukan
dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut: (1) = Tidak Penting; (2) = Kurang Penting; (3) = Cukup Penting; (4) = Penting dan
(5) = Sangat Penting. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu
bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Analisis Prioritas Masalah Melalui Metode APKL
Dari analisis isu dengan menggunakan analisis APKL di atas, maka yang menjadi Isu Prioritas
(nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan Aktualisasi serta akan dicarikan solusi
pemecahan masalahnya adalah: “Belum Digunakannya Teknologi dalam Pengelolaan
Arsip/Dokumen yang ada di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu”.
21
Setelah menetapkan isu yang menjadi prioritas, maka dilakukan analisis masalah yang
menjadi faktor-faktor penyebab adanya isu. Berikut beeberapa masalah faktor tersebut yaitu:
1. Pengelolaan arsip masih dilakukan secara manual
Dengan perkembangan teknologi yang pesat harusnya berdampak pula pada pengelolaan
arsip. Dalam melakukan pengelolaan arsip, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas
Hulu masih melakukan pengelolaan arsip secara manual. Adapun belum digunakannya
teknologi dalam pengelolaan arsip dapat dilihat pada proses penyimpanan arsip yang
masih dilakukan secara manual. Penyimpanan arsip secara manual menimbulkan
permasalahan seperti menumpuknya arsip/dokumen dan belum tertatatanya dokumen
yang membuat tidak optimalnya dinas dalam menyediakan dokumen yang dibutuhkan.
Kemajuan teknologi telah menyediakan kemudahan dalam melakukan penyimpanan
dokumen/arsip secara secara online. Tetapi hal ini belum dimanfaatkan oleh dinas dalam
mengelola arsip/dokumen yang ada.
2. Kurangnya kesadaran pentingya dalam menerapkan arsip berbasis digital
Digitalisasi arsip merupakan pengalih media arsip dari arsip berbentuk fisik menjadi
bentuk digital. Digitalisasi arsip ini bertujuan untuk melakukan penyelamatan arsip dari
kerusakan fisik arsip. selain itu dengan terdigitalisasinya arsip memudahkan dalam
mengakses kembali arsip yang dibutuhkan. Kurangnya kesadaran akan pentingya
digitalisasi arsip membuat arip arsip belum terdigitalisasi dan tidak terkelolanya arsip
dengan baik. Adapun masalah yang ditimbulkan yaitu arsip yang rusak tidak bisa terbaca
atau digunakan, dan juga tidak efisien dalam melakukan temu Kembali arsip,
membuthkan waktu yang lama dalam mencari arsip.
3. Kurangnya tenaga ahli pengelolaan arsip berbasis digital
Berdasarkan PERKA ANRI No. 7 Tahun 2017 tentang Gerakan Nasional Sadar Tertib
Arsip menyebutkan bahwa di setiap Eselon III minimal terdapat satu orang arsiparis.
Tetapi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu hanya memiliki
satu orang arsiparis oleh karena itu hal ini menyebabkan kurangnya tenaga ahli dalam
melakukan pengelolaan arsip khususnya arsip digital.
Untuk menentukan penyebab utama isu dalam rancangan aktualisasi ini, maka perlu dilakukan
dengan menggunakan alat bantu tapisan lainnya yaitu USG. U artinya urgency, S artinya Seriousness,
G artinya growth. Urgency sendiri diartinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalis dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera. Rentang penilaian rentang penilaian 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu tersebut
: (1) Sangat Tidak Penting, (2)
22
Berdasarkan hasil analisis masalah yang dilakukan dapat diketahui bahwa faktor utama yang
menjadi masalah pokok adalah “Pengelolaan Arsip yang masih dilakukan secara manual pada dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu”. Dengan mengetahui masalah pokok tersebut,
maka gagasan yang tepat untuk penulisan rancangan aktualisasi ini adalah “Digitalisasi Arsip
Berbasis Cloud google drive (DIA BULE) Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Kapuas Hulu”.
Cloud storage merupakan media penyimpanan file atau dokumen pada internet dengan
konsep dasar seperti halnya file server pada suatu perusahaan yang membedakan hanya saja
insfrastruktur pada media storage yang dikelola oleh cloud kemudian memberikan layanan
penyimpanan yang dapat diakses serta dikelola oleh setiap orang yang memiliki akses dengan cloud
storage tersebut dengan jaringan internet. Cloud storage memiliki berbagai jenis diantaranya google
drive, Dropbox, skyDrive, Amazon Cloud Drive dll. Google drive merupakan cloud storage berbasis
cloud computing memberi berbagai manfaat sebagai media penyimpanan bagi penguna atau user,
terdapat 5 manfaat google drive bagi pengguna yaitu dapat mengirim jenis file, penyimpanan
tersingkronisasi, editing melalui google aplikasi, memberikan hak akses, dan ruang penyimpanan
yang besar. Adapun dalam rancangan aktualisasi ini, penulis akan menggunakan Google Drive
sebagai digitalisasi media penyimpanan arsip di Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas
Hulu. Dengan Google Drive akan memudahkan dalam pengelolaan arsip/dokumen yaitu pada
penyimpanan arsip/dokumen. Apabila ada PNS yang akan mencari arsip dokumen/arsip, maka
melalui Google Drive akan dengan mudah menemukannya
Berdasarkan judul di atas, maka Rencana Kegiatan pada Rancangan Aktualisasi ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Melaporkan dan mendiskusikan kepada mentor dan coach terkait issu yang diangkat
23
issu yang akan 2. Saya akan melaporkan dan berkonstribusi Ramah dan
diaktualisasikan di OPD memaparkan mengenai issu Sepenuh Hati
dalam misi 1.
yang akan saya gunakan
untuk aktualisasi, nilai-nilai
ASN yang saya terapkan
yaitu: Akuntanbilitas:
Kejelasan Target.
3. Setelah saya memaparkan
issu dan yang akan saya
gunakan berikutnya saya
memohon kesediaan kepada
coach untuk mengarahkan
terkait issu yang akan saya
gunakan, nilai-nilai ASN
yang saya terapkan yaitu:
Nasionalisme: Hormat
Menghormati
4. Setelah diberikan arahan
oleh coach dan issu disetujui
selanjutnya saya melaporkan
Kembali kepada mentor
mengenai rancangan
aktualisasi yang akan
diterapkan dan siap
melaksanakan tugas,nilai-
nilai ASN yang saya terapkan
yaitu: Anti Korupsi:
Tanggung Jawab
Mempelajari 1.Saya akan menyiapkan 1. Saya akan menghidupkan Dengan Dengan
1. Referensi Artikel
dan mendalami perangkat keras dan laptop dan juga menyiapkan Mempelajari dan
Google Drive Mempelajari dan
sistem kerja Menghidupkan laptop peralatan seperti perangkat mendalami
2 2. Petunjuk teknis
Google Drive juga menyambungkan keras untuk melakukan akses mendalami sistem kerja
penggunaan Google
laptop dengan internet ke google drive, nilai-nilai Google Drive ,
drive sistem kerja
ASN yang saya terapkan saya ikut
26
kelompokknya berdasarkan
klasifikasi yang telah saya
buat, nilai-nilai ASN yang
saya terapkan yaitu : Etika
Publik: Cermat
4. Selanjutnya saya akan
bersungguh-sungguh dalam
menyelesaikan scan
arsip/dokumen, nilai-nilai
ASN yang saya terapkan
yaitu : Nasionalisme: Kerja
Keras
1.Saya akan membuat folder
1. Membuka akun
dengan cermat dan teliti,
google drive dan
nilai-nilai ASN yang saya
membuat folder
terapkan yaitu : Komitmen
penyimpanan
Mutu: Berorientasi Mutu Dengan
pada google
2. Saya akan memastikan
drive sesuai Dengan Mengunggah
folder yang saya buat sesuai
folder digitalisasi
dengan klasifikasi yang telah Mengunggah arsip/dokumen ke
dokumen/arsip
saya tentukan, nilai-nilai
Mengunggah yang telah arsip/dokumen dalam google
1. Tersimpannya ASN yang saya terapkan
arsip/dokumen tersimpan pada
arsip/dokumen yaitu : Akuntanbilitas: ke dalam google drive, saya ikut
5 ke dalam google laptop
ke dalam Kejelasan Target
drive 2. Membuat folder drive saya ikut berkontribusi
google drive 3. setelah saya membuat
pada googledrive
folder penyimpanan pada berkonstribusi dalam nilai-nilai
sesuai dengan
google drive selanjutnya saya
klasifikisasi dalam misi 3. organisasi yaitu
menunggah dokumen/arsip
3. Mengunggah
satu persatu, nilai-nilai ASN Akurat.
dokumen/arsip
yang saya terapkan yaitu :
pada google
Anti Korupsi: Tanggung
drive
Jawab
4. Memeriksa
4. Setelah semua
Kembali
arsip/dokumen diunggah ke
30
C. JADWAL IMPLEMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Anti Korupsi Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Pelayanan Publik: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Manajemen ASN: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Analisis Isu Konteporer: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 59 Tahun 2018 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas
Hulu
36
Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Tugas Jabatan Fungsional Arsiparis
Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Gerakan
Nasional Sadar Tertib Arsip