Anda di halaman 1dari 32

1

BAB III
PENGAJARAN MUSA TENTANG KEPEMIMPINAN KRISTEN

Pribadi pemimpin Sebagai Gembala jemaat, Israel


Istilah kepribadian dalam Bahasa Inggris personality yang berasal dari
kata latin persona. Kata persona menunjuk kepada topeng yang biasa di
gunakan oleh para pemain sandiwara di zaman Romawi. Lambat laun kata
personality berubah menjadi salah satu istilah yang mengacu kepada gambaran
sosial tertentu yang di terima oleh indivindu dari masyarakat, di mana indivindu
tersebut di harapkan bertingkah laku sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang
diterimanya itu.
Di samping itu kepribadian sering diartikan dengan cirri-ciri tertentu yang
menonjol pada setiap indivindu. Contoh: Orang yang pemalu di kenakan atribut
(sifat yang menjadi ciri khas) berkepribadian penuh. Orang yang supel
dikenakan atribut berkepribadian supel. Orang yang suka bertindak keras di
kenakan atribut berkepribadian keras.

Pemimpin Yang Rendah Hati


Terutama penulis menganalisakan tentang, nama Keluaran diambil dari
peristiwa penting yang di ceritakan dalam kitab Keluaran, yaitu keluarnya bangsa
Israel dari Mesir, tempat Israel diperbudak. Dalam kitab Keluaran ada tiga
bagian penting: pertama, pembebasan orang Ibrani dari perbudakan dan
perjalanan orang Israel ke gunung Sinai. Kedua, penjanjian Allah dengan umatNya di gunung Sinai. Ketiga, kepada bangsa Israel diberikan hukum-hukum

moral, sipil dan keagamaan untuk pedoman hidup. Pembuatan tempat ibadah
dengan segala peralatannya untuk bangsa Israel; peraturan-pertauran untuk para
imam dan cara beribadah kepada Allah. Jadi disini penulis menganalisakan
dengan membahas bahwa, dalam kitab Keluaran mengisahkan tentang apa yang
telah dilakukan oleh Allah, pada waktu Ia membebaskan umatNya yang
diperbudak oleh bangsa Mesir, lalu membina orang Israel sampai menjadi suatu
bangsa yang mempunyai harapan besar bagi masa depan orang Israel dengan anak
cucu, cicit orang Israel.
Dan sesungguhnya setiap orang percaya mengetahui bahwa dalam kitab
Keluaran itu ada seorang tokoh yang paling utama yaitu Musa, orang yang dipilih
Allah untuk memimpin umat Israel dari Mesir.
Kemudian di dalam kitab Keluaran di sana yang paling semua orang tahu
bahwa, bagian yang paling terkenal itu ialah daftar sepuluh perintah/ sepuluh
hukum dalam kitab Keluaran pasal 20.
Kemudian yang perlu diketahui dan dipelajari serta lebih jelas lagi bahwa,
orang Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; orang
Israel datang dengan keluarganya dan anak-anak masing-masing.
Sekalipun tidak ada bukti pengesahan kehadiran Israel di Mesir dalam
dokumen resmi Mesir, tidak ada alasan untuk menyangkal atau
menyangsikan pernyataan Alkitab dan mengatakan bahwa 12 orang anak
Yakub datan ke Mesir (Keluaran 1:1-5). Tapi pada umumnya pasti terjadi
pernyataan dan perdebatan dalam kehidupan setiap orang percaya, yaitu
timbul perdebatan mengenai tanggal terjadi Keluaran bangsa Israel itu, dan
ada dua rencana utama dikemukakan tentang penarikan masa Keluaran itu.
Jadi keduanya memang ditopang bukti dari dalam, tapi sampai sekarang
tidak ada yang seluruhnya bebas dari keberatan.1
Ternyata pada waktu pertama kali Allah telah menyatakan kemurahan-Nya
pada bangsa Israel bahwa, pada masa itu Allah membuat orang Mesir yang begitu
murah hati terhadap Israel, sehingga apa bila orang Israel pergi, mereka tidak
1

Keluaran 1:1-14, Jakarta 1996. 62.

pergi dengan tangan hampa, tetapi pada saat itu tiap-tiap perempuan yang tinggal
di rumahnya, dan pada saat itu juga pasti ada barang-barang perak dan emas kainkain, yang akan orang Israel kenakan kepada anak-anak Israel lelaki dan
perempuan; jadi demikian orang Israel akan merampasi orang Mesir.
Lalu sahut Musa:Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku atau
tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata; Tuhan tidak
menampakan diri kepadamu? Maka Tuhan berfirman kepadamu:Apakah
yang ada ditanganmu itu? jawab Musa:Tongkat, Firman Tuhan:
lemparkanlah tongakat itu ke tanah. Ketika dilemparkannya ke tanah,
maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.
Tetapi Firman Tuhan kepada Musa: ulurkanlah tanganmu dan peganlah
ekornya Musa mengulurkan tangannya, dan ditangkapnya ular itu lalu
berubah menjadi tongkat di tangannya-supaya mereka percaya, bahwa
Tuhan , Allah Abraham, Allah Isakh, dan Allah Yakub telah menampakan
diri kepadamu.2
Lalu setiap orang melihat dan belajar dengan memahami bahwa pada saat
itu ada pertanyaan dengan kerendahan hati Musa datang kepada Tuhan , lalu kata
Musa kepada Tuhan: Ah, Tuhan , aku tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan
sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan
berat lidah.
Tetapi Tuhan

berfirman kepadanya: siapakah yang membuat lidah

manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat
atau buta; bukankah Aku yakni Tuhan? Oleh sebab itu pergilah, Aku akan
menyertai lidahmu dan mengajarkan engkau, apa yang harus Musa katakan.
Tetapi pada saat itu juga Musa berkata:Ah, Tuhan , utuslah kiranya siapa
saja yang layak patut Kau utus. Bila kesempatan ini setiap orang mengetahui dan
memahami bahwa tingkat-tingkat pertama memang dalamnya itu maksud
pengadilan dan penyelamatan telah dinyatakan oleh Allah.
2

Keluaran 1:15-22, Jakarta 1996. 62.

Namun kita harus tahu namanya Musa dalam bahasa aslinya


bahwa :Moses dalam (NBD) mencerminkan kedua leluhurnya sebagai
anak angkat putri Firaun dan anak lelaki yang sebenarnya (sebagaimana
diakui oleh putri Firaun itu sendiri) dari orang ibrani. Mase (Ms, anak)
bahasa Ibrani menggambarkan gagasan pertama sang ibu yang
mengangkat anak itu, dan itu dibahasa Ibarani-kan sebagai Moseh berasal
dari kata kerja masa yang menarik keluar. Bentuk Moseh adalah partisip
aktif yakni seorang yang menarik keluar. Barang kali putri Firaun
tertolong mengambil bentuk ini dengan menunjuk kepada dirinya sendiri
yang menjadi seorang ibu dengan menarik keluar sang anak, atau bentuk
itu adalah doa dari pihak ibu yang sebenarnya, Tuhan menarik umatNya
keluar.3
Pada suatu ketika dengan segera Musa menyelamatkan dirinya dengan
segera terhadap orang-orang Israel yang tertindas itu, jadi pada masa itu telah
terjadinya dengan fakta bahwa itu bukan terjadi dengan orang-orang penindas,
jadi penulis bandingkan dengan Ibrani 7:24, yaitu: Tetapi karena Ia tetap selamalamanya, Imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Dan juga setiap
orang memahami di sana dengan membunuh orang Mesir itu Musa mengingkari
kedudukannya sebagai anak angkat Firaun, tapi setiap pemimpin memahami
bahwa pada saat itu keprihatinannya Musa tidak begitu dengan segera jelas
kepada bangsanya. Itulah kesungguhan yang telah terjadi di Mesir yaitu perbuatan
itu mengungkapkan bahwa, Musa masih belum siap untuk tugasnya Musa, sebab
ketika bangsanya akan mau dilepaskan dengan ketaatan dengan lemah lembut
Musa kepada Allah, (band.Bilangan 12:3; Yakobus 1:20), itu bukan dengan
amarah yang tidak benar, dan itu adalah oleh kekuasaan Allah yang memenuhi
dengan menuntun Musa, berarti itu dengan nyata bahwa bukan oleh karena
kekuasaan dari pada Musa itu sendiri. Disinilah setiap pemimpin boleh melihat
dalam kehidupan dan pelayanan Musa, dengan begitu disiplin dalam kepercayaan
3

Simanjuntak A, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih o/ OMF, Jakarta.
152.

dan ketaatan itu yang akan habis waktunya yang cukup lama yakni empat puluh
tahun lamanya. Demikianlah setiap orang boleh melihat dan belajar lebih lagi
dalam kelemah lembutan, ketaatan, ketekunan, kesetiaan dan kerendahan hati
Musa dalam kehidupanya setiap hari; itulah suatu teladan sebagai contoh setiap
orang pemimpin sekarang untuk di terima dan dipahami semuanya dan
menerapkan dalam keluarga, pelayanan, di masyarakat umum, bahkan khusus diri
pribadi setiap pemimpin masing-masing.
Dengan kerendahan hati Musa datang dihadapan hadirat Allah. Disini
dilakukan dengan pernyataan diri Allah sebagaimana Dia-Nya, Allah yang
hidup, yang kekal, yang tertinggi dan Allah yang berkuasa dari dulu,
sekarang dan kekal selama-lama-Nya. Semak duri yang menyala itu
memahami bahwa Allah itu hidup, semak duri yang menyala itu tidak di
makan api, justru itu memelihara diri sendiri; dan kudus (nyala api adalah
lambang kemurnian yang merupakan ancaman terhadap orang berdosa).4
Apa yang terjadi dengan Musa, yaitu pernyataan diri Allah terhadap Musa
itu bukan hanya terjadi begitu saja, tapi itu memberikan gambaran buat apa yang
akan terjadi dalam kehiudpan Musa menurut kehendak Allah, dan apa yang akan
terjadi itu merupakan sumber dan mata air induk untuk pelayannya: bukan bersifat
sekedarnya pengetahuan akan supra alamiah, bukan juga pembelaan, yang sematamata bersifat belas kasihan untuk orang Israel yang tertindas (2:11).
Tetapi setiap pemimpin memahami bahwa perhatian, kemuliaan Allah
dengan anugerah Allah sesungguhya untuk umat-Nya dan dengan siapa Ia
mengadakan perjanjian dengan Malaikat, agar pelayanan para malaikat, sampai
kepada Musa, adalah cara khusus Allah menyatakan Diri-Nya kepada seorang
yang dipilih yaitu Musa.

Ibit, 153.

Tetapi pernyataan Diri itu berhenti dari waktu Allah menyatakan Diri
kepada Musa, sebab kebenaran dan adat kebiasaan itu telah membuat kunjungan
Malaikat kurang diperlukan; berarti adalah teofani.
Seorang pemimpin haruslah rendah hati/ tunduk dihadapan Tuhan dan manusia
agar Visi dan Misi dari Tuhan yang di taruh di dalam hati dan pikira-Nya pasti
tercapai. Penulis melihat dalam I Petrus 5:1-3: Aku menasihati para penatua di
antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga
akan mendapat bagian dalam kemuliaan akan dinyatakan kelak: Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan janganlah kamu hendak mencari
keuntungan, tetapi dengan penuh pengabdian diri, janganlah kamu berbuat seolaholah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi
hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Penulis melihat bahwa ini pola kepemimpinan rasul Petrus yang perlu diteladani
oleh pemimpin masa kini dan masa yang akan datang.

Pemimpin Yang Murah Hati


Setiap pemimpin melihat dan memahami bahwa dari awalnya Musa telah
menerima kebenaran Allah dalam hal murah hati dari Allah sendiri dan Musa
menerapkan hal murah hati itu dalam kehidupan dan pelayananya.
Sebab itu Musa berkata kepada Harun: Ambillah sebuah buli-buli, itulah
manna di dalam segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan Tuhan untuk
disimpan turun-temurun. Jadi seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa,
demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk
disimpan. Orang Israel makan manna itu pada waktu empat puluh tahun lamanya
di padang gurun, sampai orang Israel tiba di tanah yang didiami orang Kanaan;

jadi orang Israel makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Adapun
segomer ialah sepersepuluh efa.5
Seorang pemimpin haruslah menjadi seorang pemberi yang murah hati
selama hidupnya. Tentang pelayanan kepada orang kudus/ yang tidak kudus itu
semuanya sesuai dengan kehidupannya, karena setiap pemimpin rohani menjadi
teladan bagi banyak orang yaitu, baik itu orang percaya Yesus maupun belum
percaya dalam hidupnya. Seorang pemimpin/ penatua haruslah menjadi pemberi
yang murah hati. Ada seorang yang bernama Frank Damazio mengatakan dalam
buku kunci-kunci efektif, bagi kepemimpinan yang sukses di sana menyatakan
bahwa pelayanan itu bukan kepada orang kudus saja, tetapi pelayanan kepada
orang yang belum percaya Yesus yang sesungguhnya di dalam hatinya juga.
Frank Damazio menyatakan dengan prinsip Paulus bahwa aku telah tahu
kerelaan hatimu tentang mana aku memegahkan kamu kepada orang-orang
Makedonia, kataku: Akhaya telah siap sejak setahun yang lalu. Dan
kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang. Aku mengutus
saudara-saudara itu, agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan
ternyata menjadi sia-sia, tetapi kamu benar-benar dengan aku, jangan
mereka mendapatkan kamu belum siap sedia, sehingga kami untuk tidak
mengatakan kamu merasa malu atas keyakinan kami itu. Sebab itu kami
merasa perlu menolong saudar-saudar dahulu mengurus pemberian yang
telah kamu janjikan sebelumnya, agar nanti tersedia sebagaai bukti
kemurahan hati kamu, dan bukan sebagai paksaan.6
Kemudian di dalam Alkitab mencatat, yakni Paulus menulis surat kepada
setiap Pemimpin bahwa, camkanlah hal ini: Orang yang menabur sedikit, akan
menuai sedikit, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula (2
Korintus 9:1-5). Musa dengan begitu jelas telah disertai dengan kemurahan hati
Tuhan , Musa boleh memimpin Israel dengan begitu rumitnya; tetapi Musa tetap
berpegang teguh pada kebenaran Allah, yaitu Musa tetap dengan murah hati
memimpin Israel. Kemudian segomer ditempatkan dihadapan Tuhan menjadi
5
6

Bapak Natanael, Kepemimpinan Kristen, Jakarta 2000,1


Kejadian 1:26, Jakarta 1996, 1.000

tanda kepada generasi-generasi yang akan datang bahwa Allah setia kepada umatNya. Mengajar orang Israel bahwa manusia hidup oleh kehendak Allah, bukan
dari roti saja; tetapi dari unsur rohani maupun jasmani adalah sama memelihara
keberadaan manusia, yang juga diakui oleh Kristus dalam pencobaan-Nya
(Ulangan 8:3; Matius 4:4; Lukas 4:4). Sebagaimana Yesus menjawab: Ada
tertulis: manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi setiap Firman yang keluar dari
mulut Allah. Datangnya manna itu mengajar orang israel mengenai kekudusan
hari sabat; dan kekejian yaitu disebutkan lagi, sebagian besar dalam hubungan
dengan penyembahan berhala dan kenajisan. Dikhususkan untuk dimusnahkan
(bahasa Ibrani herem). Kutukan itu dikelompokan di bawah tiga judul: Kutukan
perang, kutukan pengadillan; dan kutukan perorangan, yang mewakili tiga
pangkat kekerasan yang bermacam-macam.
Menumpas (dalam bahasa Ibrani diperlakukan sebagai (herem) adalah
kutukan pembasmian yang dalam Ulangan yang diterpkan kepada orang/ barang
yang dikhususkan bagi penyembahan kepada ilah-ilah palsu.
Pada suatu zaman dimana perang di pandang sebagai hal suci, kutukan
pembasmian, sekalipun dalam beberapa hal keras sekali, tidak memungkinkan
adanya perampok-perampok yang kacau dengan mengkhususkan rampasanrampasanya bagi Ilah yang menang. Bagi orang Ibrani, manusia dan barangbarang yang dikaitkan dengan upacara-upacara keagamaan kafir, harus dipandang
sebagai kekejian, seperti seharusnya senantiasa berlaku terhadap dosa, yang
adalah rusak dan merusak, dan tidak dapat dibinasakan tuntas, supaya kutukan
pembasmian tadi tidak jatuh lalu kepada mereka menyayangkan semua itu.
Kemudian manna itu menggambarkan Tuhan Yesus sendiri. Hanya Dialah yang

sungguh dapat memuaskan keinginan, kehausan dan kekosongan hati manusia.


Hanya Dia yang dapat memberikan kehidupan seseorang yaitu hidup yang bersifat
kekal (Injil Yohanes 6:48-51). Yesus berkata : Akulah roti yang memberi hidup.
Nenek moyangmu makan manna di padang gurun dan mereka mati juga. Tetapi
tidak demikian dengan roti yang turun dari sorga; orang yang makan roti itu tidak
akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan
dari roti ini, orang-orang percaya itu akan hidup selama-lamanya, roti yang
diberikn itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup di dunia.
Setiap pemimpin harus belajar dan memahami minimal 5/ hal yang
dipelajari Musa, dari pengalaman Musa dalam bagian-bagian Firman Tuahn.
Mengapa Musa tidak langsung berbalik dan membawa bangsa Israel kembali ke
Mesir ketika orang israel bersungut-sungut, tetapi Musa terus saja memimpin
bangsa Israel sesuai dengan kehendak Tuhan , nampak kepemimpinan Musa yang
takluk kepada kehendak Tuhan . Di sini pemimpin harus memahami kesetiaan
tentang pencobaan khusus apakah yang di alami Musa dalam kejadian tersebut.
Dengan mempelajari bagian ini, sarana apa yang akan setiap pemimpin berikan
kepada seorang hamba Allah yang masih muda, yang mulai gentar karena ada
kritik-kritik dari jemaat-jemaatnya dan semua keluarganya sendiri.
Marlin. Kunz Cayherine Schell mengatakan bahwa: Kita melihat dan
memahami tentang Musa pernah mengalami keputusasaan dalam memimpin
bangsa Israel yang gemar bersungut-sungut. Pada masa itu sikap orang Israel yang
buruk sekali menambah beban kepemimpinannya dan penderitaan orang Israel
sendiri. Melalui pengalaman orang Israel tersebut Musa mempelajari keterbatasan
kepemimpinan Musa, dan menyadari kebergantungan Musa kepada Allah. Musa
juga mempelajari nilai dukungan rekan-rekan sepelayanan Musa melalui
pertolongan Harun dan Hur.7
7

Frans Damazio, Kunci-kunci Efektif bagi kepemimpinan yang sukses, Yayasan Persekutuan
Kristen, Jakarta 1993, 26

10

Setiap pemimpin belajar dan akan memahami bahwa Musa terus-menerus


mengingatkan bangsa itu tentang sifat dasar bersungut-sungut dan tuntutan
mereka, lagi Musa berkata: jika memang Tuhan yang memberi kamu makan
daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi,
karena Tuhan telah mendengar bersungutnya Musa kepada Tuhan . Jadi mulailah
bangsa Israel itu bertengkar dengan Musa, kata orang Israel: Berikanlah air
kepada kami, supaya kami dapat minum. Tetapi Musa berkata kepada orang Israel
mengapakah kamu bertengkar dengan aku, mengapakah kamu mencobai Tuhan?
Bagaimana orang Isrel sepanjang kejadian itu, yaitu mereka tidak setia dengan
sungut-sungutan dari pada Musa yang paling setia kepada Allah. Kemudian
penulis berikan contoh praktis tentang bagaimana setiap orang sebagai pemimpin
dapat bersikap seperti Musa dan bukan seperti bangsa Israel. Bayangkanlah
perasaan yang dimiliki orang Israel; baru saja dibebaskan dari perbudakan yang
menekan, kemuidan orang Israel di serang oleh musuh-musuh lain. Apa yang
pernah dilakukan setiap pemimpin untuk menolong seseorang dalam situasi
seperti yang diuraikan dalam ayat 12.
Ingatlah bahwa tangan Tuhan yang terangkat melambangkan hati yang
terangkat dalam doa, yang juga menegarkan tentang kuasa doa dan
kebergantungan Iman sepenuhnya kepada Allah. Dengan penopang kedua belah
tangan Musa, Harun dan Hur juga memperkuat pikiran dan jiwanya Musa dalam
doa.
Musa adalah seorang pemimpin yang menjadi teladan dalam seluruh
keberadaannya, dengan kehidupanya, seluruh perkataannya, dan seluruh
tindakannya. Musa telah menjadi teladan dalam karakternya, gaya hidupnya,

11

kehidupan rumah tangganya, pekerjaannya, dan pernikahannya. Janganlah


seorang pemimpin berbuat seolah-olah seorang pemimpin mau memerintah atas
jemaat yang dipercayakan kepadanya, tetapi hendaklah seorang pemimpin
menjadi teladan bagi kawanan domba itu (jemaat). Inilah seorang pemimpin
belajar dan memahami suatu teladan Musa itu dengan fakta bahwa, teladan Musa
juga menjadi contoh buat seorang pemimpin sekarang untuk harus memiliki dan
melakukan di masa sekarang dan di masa yang akan dating.

Pemimpin Yang Bertanggung Jawab


Setiap pemimpin melihat dan memahami bahwa pada waktu bangsa Israel
membuat dosa besar di hadapan Tuhan , dan orang Israel tersebut layak menerima
murka Tuhan tetapi Musa adalah seorang yang lemah lembut hatinya dengan
memiliki kasih yang begitu dalam, sehingga Musa naik menghadap Tuhan , untuk
mengadakan pendamaian dengan Tuhan

karena dosa-dosa orang Israel itu.

Walaupun demikian Musa jatuh pada sifat yang bisanya merupakan kekuatannya
dalam suatu peristiwa, yaitu mengumpulkan bangsa Israel di depan bukit batu di
padang gurun paran.
Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan di depan bukit batu itu,
berkatalah ia kepada mereka: Dengarlah kepada-Ku Musa, hari orang durhaka,
apakah kamu harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini? Sesudah itu
Musa mengangkat tongkatnya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya
dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat
minum. Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun:Karena kamu tidak
percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang
Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri
yang akan Kuberikan kepada mereka.8

Ibid, 23

12

Itulah yang dinamakan mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan
Tuhan dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara orang Israel (Bilangan
20:1013). Oleh sebab itu bagaimana menggusarkan Dia dekat air Meriba itu
sehingga Musa kena celaka karena orang Israel; sebab bangsa Israel memahitkan
hatinya sehingga Musa teledor dengan

kata-katanya, (Mazmur 106:32-33).

Seorang pemimpin haruslah setia sampai mati, karena seorang sahabat menaruh
kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Dalam Keluaran 32:30-33:23 di sini setiap orang pemimpin dengan setiap
orang percaya melihat dan memahami bahwa pasal ini menjadi suatu pelajaran
untuk dipakai dalam pelayanan dengan di dalam kehidupan setiap orang
pemimpin setiap hari. Inilah Musa adalah salah satu pemimpin yang begitu
memiliki keberanian yang tinggi, sehingga Musa berani tertanggung jawab di
hadapan Tuhan dengan hati begitu benar-benar terharu dengan belas kasihan,
Musa memiliki dan membuktikan di hadapan orang Israel yang dipimpinya.
Dalam Keluaran 32:30-33:11 pada pengantaranya yang mula-mula, dan
kita melihat cintanya Musa kepada bangsa itu adalah sedemikian rupa,
sehingga damai sejahtera kepada bangsa itu, tapi Allah tidak menerima
korban persembahan semacam itu bagi diri sendiri atau bagi orang lain
(bandingkan Mazmur 49:8).9
Jadi setiap orang harus mengetahui dan memahami bahwa setiap orang/
tidak seorang pun tidak dapat berani membebaskan dirinya dari cengkraman Iblis,
atau memberikan tebusan kepada Allah sebagai ganti nyawanya, karena terlalu
mahal harga pembebasan nyawanya. Pada waktu itu doa Musa bukanlah
permohonan formil, tapi itu adalah kerinduan jiwa bahwa Musa melihat orang

Marlyn Kunzs, Cathterine Schull, Empat Tokoh Alkitab Persekutuan, Jakarta 1993, 47

13

Israel sedemikian rupa, sehingga mengalami keputusasaan dalam pelayanan


bandingkan Roma 9:2-3.
Di dalam pasal ini memang Musa pernah berkata bahwa hapuskanlah
kiranya namaku. Ungkapan ini memang dipinjamkan dari kebiasaan orang
Israel membuat daftar warga-warga kota. Kemuidan dalam Mazmur 69:29
dan Yesaya 4:3 di sana menunjukkan kepada orang Israel bertekun dalam
kesetiaan dan terpelihara hidupnya dalam zaman pengukuman.10
Inilah kalimat/ kata-kata tentang kehidupan dan pelayanan Musa sebagai
pelajaran bagi seorang pemimpin perlu karena ini sebagai orang yang ditetapkan/
gembala senior di suatu gereja. Kemudian dalam hal ini bukan untuk seorang
pendeta gembala senior saja, tetapi bagi mereka yang memimpin berbagai
departemen di dalam suatu gereja tersebut/ suatu tempat pelayanan juga perlu
mendengar dan memahami. Lalu ketika tanggung jawabnya bertumbuh, Musa
pernah mengalami dengan harus beralih posisi dari seorang penggembala menjadi
peternak.
Jadi penulis tidak memahami Musa kehilangan otoritas/ penggembalaanya,
melainkan Musa harus mengubah filosofi kepemimpinannya. Jadi setiap
pemimpin juga harus memperhatikan umat dengan suatu hubungan pribadi
dengan erat yang ditangani langsung. Kemudian setiap pemimpin juga harus
menasihati mengunjungi jemaat, konseling jemaat, dan sebagainya. Penulis juga
melihat dan memahami bahwa Musa pada dasarnya seperti seorang penggembala
yang dalam tugas.
Jadi pada saat gereja itu bertumbuh, akan seorang gembala senior harus
beralih dari penggembalaan yang ditangani langsung ke pengembalaan
yang lebih bersifat mengelolah (Manajerial). Musa pada saat itu seorang
peranan penting dalam memikul peran kepemimpinan dan manajemen
dengan mempercayakan administrasinya dari visi itu melalui
10

Keluaran 16:33-35, Jakarta 1996, 81

14

pendelegasian dan dengan memelihara kepemimpinan yang bijaksana.


Pekerjaan tersebut dapat dibagi-bagikan menjadi banyak tugas yang lebih
kecil, dengan seseorang yang bertanggung jawab atas setiap tugas.11
Dengan cara demikian setiap orang pemimpin dapat mengerjakan lebih
banyak, dan juga lebih baik. Setiap orang pemimpin memastikan dirinya akan
memberikan dukungan doa dengan membantu kepada orang-orang yang sangat
membutuhkan. Orang yang bertanggung jawab memastikan semua pekerjaannya
mendapatkan dukungan yang memadai.
Di dalam kitab Nehemia 13:10-11 juga ku dapati bahwa sumbangansumbangan bagi orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas
masing-masing lari ke ladangnya. Aku menyesali para penguasa, kataku:
Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja? Lalu kukumpulkan orangorang Lewi itu dan ku kembalikan pada tempatnya. Ketika setiap
pemimpin dalam organisasi Youth Waith a Mission, saya sering
menanyakan keadaan staf saya dalam soal keuangan. Ada 14.000 orang
hidup dengan iman dan mempercayakan biaya perjalanan biaya hidup.12
Original message menyatakan dengan pembahasan mengenai revivel,
penulis melihat dan memahami bahwa atas kasih setia Tuhan tetap melindungi
bangsa Israel dengan begitu terus-menerus, walaupun orang Israel selalu membuat
kejahatan dan ketidaksetiaan dengan bersungut-sungut di hadapan Tuhan maupun
di hadapan Musa, yaitu dalam Keluaran 33:12-14 menyatakan demikian.
Kemudian di dalam kitab Keluaran 32:12 menyatakan bahwa Musa hamba
Allah yang setia itu, memohon belas kasihan Allah, bukan bagi dirinya
saja, tapi terutama bagi jiwa-jiwa yang di gembalakannya. Dan sekali lagi
Musa, seperti itu juga bangsa Israel, mengerti bahwa ini adalah satu
kerugian besar jika Allah tidak membimbing mereka secara pribadi. Musa
menyatakan dengan kalimat, tetapi Engkau tidak memberitahukan
kepadaku, siapa yang akan Kau utus bersama-sama dengan aku.13

11

Keluaran 33:30, Jakarta 1996, 169


Simanjuntak A, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih 0/OMF, Jakarta
1982, 180
13
Frank Damzio, Kunci-kunci Efektif Bagi Kepemimpinan Kunci-kunci Efektif Bagi
Kepemimpinan Yang sukses, Yayasan Persekutuan Kristen, Jakarta 1993, 67
12

15

Dengan demikian setiap orang pemimpin dapat melihat dan mengetahui


kalimat berikutnya yaitu; Billya Kristanto mengatakan bahwa namun demikian
Engkau berfirman: Aku mengenal nama-Mu dan juga engkau mendapat kasih
karunia di hadapanKu.
Maka dari itu setiap pemimpin melihat bahwa Musa mengingat janji Allah.
Jadi Allah orang percaya adalah seperti Bapa yang senang bila anak-anak-Nya
mengingat janji-Nya, sebab dengan demikian itu membuktikan bahwa setiap
pemimpin sebagai anak-anakNya memperhatikan perkataan yang keluar dari
mulut-Nya. Orang karismatik suka menggunakn istilah mengklaim janji Tuhan,
setiap orang percaya lebih baik menggunakan istilah memohon belas kasihan dan
mengharapkan tetesan karunia Allah, karena setiap orang sebenarnya memang
tidak punya hak apa-apa terhadap berkat dari janji-janji tersebut. Namun sekali
lagi setiap orang percaya melihat disini poinya adalah bahwa setiap orang
pemimpin/ setiap orang percaya mengingat Allah akan perjanjian-Nya yang
tidak pernah digagalkan oleh ketidaksetiaan manusia itu (II Timotius 2:13), dan
Allah sungguh berkenan akan hal itu. Dan dengan terus terang Billy Kristanto
menyatakan bahwa: Kemudian setiap orang pemimpin dengan setiap orang
percaya melihat dalam ayat 13 Musa telah menaikan satu permohonan kepada
Allah yang seharusnya menjadi doa setiap orang percaya juga. Jadi setiap
pemimpin harus melihat bahwa apakah permohonan Musa, agar Tuhan
memberikan Kuasa kepadanya lebih besar lagi. Supaya Musa memiliki otoritas
dan

ketegasan

Allah

agar

bangsa

Israel

mendengar

dan

mentaati

kepemimpinannya atau tidak. Melainkan agar Tuhan memberitahukan kepada


Musa jalannya; yaitu Musa agar sanggup membawa orang Israel yang percaya

16

kepada Tuhan Allah-nya ke jalan yang benar dari Tuhan, maka orang Israel
menghargai kepemimpinan Musa. How Great was Moses! Dan berikutnya pada
ayat ini juga setiap orang pemimpin membaca dan setiap orang pemimpin
mengetahui bahwa ada sesuatu yang ganjil, jika setiap orang pemimpin
memperhatikan dengan keseluruhan.
Jadi jika melihat pada kalimat pertama di atas bahwa Musa telah
mengatakan bahwa Musa telah mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan ,
namun di akhir kalimat Musa mengatkan: Sekarang aku mengenal
Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan
ku.Bukankah Musa telah mendapat kasih karunia Allah ! Mengapa Musa
mengatakan aku sekarang mengenal Engkau dan lagi supaya aku tetap
mendapat kasih karunia di hadapan-Mu! Mungkin kehidupan seorang
yang telah mendapat kasih karunia Allah tidak mengenal Allah! Bukankah
ini absurd?14.
Namun justu inilah salah satu point yang sangat penting pada saat setiap
orang sungguh-sungguh mengenal bahkan tentang kebangunan rohani. Bahkan
boleh dikatakan ini oleh salah sebab itulah satu kunci yang terpenting untuk
pergumulan yang

terjadi menjelang masa kebangunan rohani. Inilah yang

menjadi kekurangan dan kelemahan banyak orang/ banyak hamba-bamba Tuhan


setiap orang pemimpin mengalami kasus tersebut di

Gereja, dan karena itu

mereka sendirilah yang tidak pernah mengalami kebangunan rohani. Pada saat
Musa mengatakan, Musa telah mendapat kasih karunia dari hadapan Tuhan,
namun Musa janji mengenal Allah, maksudnya Musa memang telah mengenal
Allah, namun Musa ingin masuk ke dalam pengenalan yang lebih dalam lagi.
Jadi di sini setiap orang pemimpin melihat bahwa Musa tidak mendapat kasih
karunia di hadapan Tuhan, Musa rindu untuk memperolehnya dengan
berkelimpahan!
14

Radi Loock, 101 Prinsip-prinsip Kepemimpinan, Jakarta 2004, 192

17

Bila perlu setiap orang percaya perhatikan secara khusus setiap


pengalaman seorang pemimpin bersama Allah dan dengan sesama yang akan
menjadi bagian penting dalam pertumbuhan dan pelayanan seorang pemimpin
tersebut.

Kemuidan setiap orang

percaya

harus

belajar/ renungkan latar

belakang keluarga seorang pemimpin, dan status sosialnya pada masa kehidupan
dan pelayannya. Dan khususnya setiap orang pemimpin dengan setiap orang
percaya selidiki pengalaman spiritual seorang tokoh seorang pemimpin tersebut
dan hubungan Musa dengan Allah.
Dan setiap orang pemimpin dengan setiap orang percaya belajar bahwa,
Musa memiliki keberanian yang kuat dan yang begitu luar biasa untuk
meninggalkan

rumahnya, istri dan anaknya, mertuanya hartanya dan pergi

menuju ke Mesir atas panggilan dan utusan Allah. Itulah sikap dan tindakan
yang berdasarkan dengan penuh kasih, yang telah di miliki Musa. Penulis
melihat dengan memahami dengan arti Musa dan ada hasilnya, uraikan secara
singkat apa yang merugikan muda dalam peristiwa dahsyat di pasal 32. Apa
akibat yang harus di tanggung karena pemberontakan bangsa Israel tersebut
kepada Allah.
Penulis memberikan satu ilustrasi/ satu gambaran tentang bagaimana
orang tua Kristen/ pemimpin Kristen yang mungkin mengalami kejadian yang
sama dan kesempatan yang sama utnuk campur tangan. Setiap orang pemimpin
harus renungkan sikap Musa dalam pasal satu sebagai contoh tentang tanggung
jawab dan pengorbanan pemimpin yang dewasa.

Dan ceritakan tentang

pertemuan yang kedua dengan Allah di gunung Sinai. Apakah yang di tekankan
disini tentang keberadaan Allah, dan bagaimana respon Musa dan apa

18

permohonannya. Disini ada bagian Allah dalam perjanjian dengan Firman-Nya:


Sungguh Aku mengadakan suatu perjanjian.
Di depan

seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan

yang ajaib, seperti yang pernah dijadikan di seluruh bumi antara segala bangsa;
seluruh bangsa, yagn di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan
Tuhan, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh
dahsyat.
Tetapi engkau, berpeganlah pada yang kuperintahkan keapdamu pada
hari ini, itu jawaban dari pada Tuhan . Terutama setiap orang pemimpin
melihat dan belajar dalam kehidupan Musa: model orang yang telah di tetapkan
Allah, seperti kebanyakan

orang

yang dipanggil untuk menggembalakan,

demikian juga Musa telah memberikan hatinya kepada orang Israel. Seperti juga
kebanyakan jemaat, orang-orang mempunyai banyak kebutuhan haruskah setiap
orang katakan masalahnya. Kalau manusia menemukan keseimbangan antara
kedua faktor ini memang semua orang memerlukan hikmat, pandangan ke depan,
dan kemampuan untuk mendelegasikan otoritas dalam kehidupan setiap orang.
Setiap orang pemimpin akan memahami karunia pelayanan yang Allah telah
berikan kepadanya sebelum gembala dapat melepaskan karunia itu kepada
orang lain. Dilema Musa dan metode pemecahanya memberikan penghayatan
yang berharga pada setiap pemimpin. Orang-orang yang baik tidak mungkin
seharusnya membunuh diri setiap pemimpin sendiri karena pekerjaan yang ekses,
kendatipun dalam pelayanan kepada Allah. Kemudian setiap pemimpin belajar
bahwa betapa berharganya yaitu sebuah akal pikiran yang kecil yang telah
memiliki setiap orang pemimpin untuk melayani Allah. Disinilah Musa dilatih dan

19

dididik di Mesir, seoran laki-laki dengan segala wujud kepercayaan. Namun utnuk
mengatasi masalah-masalah dalam setiap pelayanan dan kehidupan setiap
pemimpin/ penggembalaanya, Musa harus mengambil nasihat bukti-diri dari
seorang bercahaya dari padang gurun, yakni ayah mertuanya Musa sendiri
(Yitro).
Di dalam Keluaran 18:13-18 dan Bilangan 11:10-17 setiap pemimpin
menemukan dilemma dan jawaban-jawaban untuk dilemma itu. Musa orang yang
ditetapkan atas bangsa Israel, gembala senior dari jemaat Israel, pada saat itu
mendapatkan terlalu banyak masalah untuk satu orang dapat ditangani.

Hubungan Pemimpin Jemat dengan Orang Lain

Sebagai seorang pemimpin jemaat, seorang pemimpin tidak hanya


meimpin dan hidup di tengah-tengah jemaatnya saja, tetapi pemimpin juga hidup
di tengah-tengah masyarakat yang begitu hidup serasi dengan masyarakat
setempat dan di tempat lain juga. Untuk itu seorang pemipin jemaat juga harus
berhubungan dengan orang lain di tengah-tengah masyarakat dengan baik.
Dengan modal kepribadian yang baik, seperti yang sudah dijelaskan dalam bab
dua, seorang

pemimpin jemaat harus melangkah menjalin hubungan dengan

orang lain yang baik, karena setiap orang pemimpin itu yang menjadi teladan
bagi banyak orang dengan masyarakat. Dunia ini semakin lama semakin menjadi
satu, itulah sebabnya setiap orang pemimpin harus menjadi patokan/ menjadi
teladan bagi dunia.

20

Dasar-dasar dalam berhubungan dengan orang lain yaitu satu umat,


ciptaan Tuhan; satu bangsa, saling membantu. Hubungan antara bansa-bangsa,
Negara-negara, kebudayaan-kebudayaan dan benua-benua, semakin bertambah
dengan adanya komunikasi modern dan hubungan itu masih akan meningkat lagi
dengan tidak terduga. W.Y. Grant mengatakan sebagai berikut :
Waktu di sekolah Anda menghoramati bendera yang sedang dinaikan dan
setelah membaca undang-undang dasar Negara, Anda berkata:Kita semua
satu bangsa. Kalau segenap warga dari suatu dengan tetap baik hubungan
pribadinya dan bersatu, tidak mudah dapat ditakluka oleh Negara lain.15
Jadi salah satu alasan, mengapa setiap orang harus menjalin hubungan
yang baik dengan orang lain, karena semua orang satu nusa dan bangsa dan
dengan satu bahasa nasional, yaitu Negara Indonesia ini. Yang bertanggung jawab
untuk menjaga Negara, agar tetap aman dan tidak ada gangguan dari pihak lain
(pengacu). Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memelihara hubungan yang
baik dengan orang lain.
Kepada Timotius, Paulus berkata: Dialah yang menyelamatkan kita dan
memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan
kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang
telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan
zaman. (II Timotius 1:9)16
Di sini diingatkan, bahwa diselamatkan bukan berdasarkan perbuatan
baik, tetapi oleh karena kasih karuniaNya. Untuk itu dalam berhubungan dengan
orang lain pemimpin jemaat harus pelu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
pertama, tidak sombong; Kedua, memiliki tenggang rasa, tetapi tidak boleh
berkompromi dengan dosa; ketiga, menghargai orang lain sesuai dengan
kenyataan dan keberadaan-nya ; Keempat, bersedia berkorban untuk orang lain;
15
16

Original Message...,Bandung, 2000, 1


Ibid, 2

21

Kelima, berprilaku sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan; Keenam,


membiasakan melakukan perbuatan baik, seperti ramah, sabar, lemah lembut dan
suka menolong dan menghindari perbuatan yang jelek, seperti: Omong kosong
dan perbantahan

yang sering mengakibatkan perselisihan; Firaman Tuhan

berkata sebagai berikut :


Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu.
Hindarilah omong kosong yang bertentangan yang berasal dari apa yang
disebut pengetahuan.(I Timotius 6:20)17

Pemimpin Yang Penuh Kasih


Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan , Allahnya Musa, dengan
berkata mengapakah, Tuhan , murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah
Kau bawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan
tangan yang kuat? Mengapa orang Mesir akan berkata: Dia membawa Israel
keluar dengan maksud menimpahkan malapetaka kepada mereka dan membunuh
mereka digunung membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murkaMu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak
Kau datangkan kepada umat-Mu. Alkitab juga di sana mencatat bahwa :
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia itdak
memegahkan diri dan sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran bersukacita. Ia menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu.18

17
18

Keluaran 32:11, Jakarta 1996, 102


1 Petrus 5:1-3, 226

22

Dalam hal kasih itu setiap orang benar-benar merenungkan bahwa, kasih
yang dari pada Allah yang telah diturunkan dan telah menaruh di dalam hati dan
roh setiap orang percaya. Kemudian kasih dari pada Allah yang telah ada di
dalam diri manusia itu memang harus diterapkan/ dipraktekkan di setiap saat atau
setiap hari. Jadi, dalam hal kasih tersebut yang telah datang dari Allah tidak ada
berkesudahan, karena dalam I Korintus 13 ayat 8 membuktikan bahwa kasih Allah
/ tentang kasih itu secara manuisa tidak bisa mengukur, dan tidak ada batasanya
berarti kasih Allah dari dulu, sekarang sampai ke sorga pun tetap adanya.
Lalu Alkitab juga mencatat bahwa: kasih tidak berkesudahan; nubuat akan
berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan lenyap sebab
pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Dan Firman
Tuhan juga mengatakan bahwa, demikian tinggal ketiga hal ini, yaitu
iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah
kasih (I Korintus 13:13).18
Seorang pemimpin/ seorang Pendeta Gembala itu diharuskan perlu
mempunyai hati yang lemah lembut, penuh belas kasihan dalam kehidupan dan
pelayanannya. Seorang pemimpin/ seorang Pendeta Gembala senior harus
menangis, berdoa, dan berpuasa buat jemaat Tuhan dan pelayanannya dimana
Gebala melayani membina jemaat Tuhan tersebut. Itulah sebabnya Firman Tuhan
menyatakan bahwa setiap orang pemimpin harus tetap berlutut dan berdoa di
hadapan Tuhan, agar rahasia dari pada Tuhan dinyatakan dalam penuh kasih
untuk pelayanan kini dan di masa yang akan datang.
Nehemia demikian tergugah sehingga pola perilakunya berubah. Ia
berkabung, ia menangis, ia berpuasa dan berdoa. Nehemia 1:4:Aku
menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan
berdoa bila kita turut merasakan kepedihan dan penderitaan sesama, itu
menunjukkan kebesaran yang sejati. Yesus mengatakan: Menangislah
bersama orang yang menangis. Seorang pemimpin tahu bagaimana
caranya turut merasakan kepedihan sesamanya; ia tahu betul kebutuhan

23

nya. Direktur itu lebih dari sekedar terganggu oleh bencana, namun
keseluruhan kepribadiannya akan terpengaruh (Rasa saya sendiri belum
cukup menangis dan berpuasa ketika menerima kabar buruk).19
Dalam kitab Keluaran pasal 32:15-35 di sana setiap pemimpin memahami
bahwa apa yang dilakukan Musa, saat itu Musa kembali ke perkemahan orang
Israel. Dan penulis mengeahui dan memahami bahwa bagaimana caranya Musa
harus mencari jalan dari kejadian tersebut dalam ayat 25-29, yaitu membawa
persembahan korban akan terus berlangsung dalam upacara penyembahan dewadewa itu meskipun Musa kembali ke perkemaban dan ada tindakan dalam ayat
20. Setiap orang pemimpin memahami apa yang menunjukkan kasih bahwa Musa
tidak mau membalas dendam terhadap bangsa Israel, tetapi Musa membalas
dengan kebikan yaitu dengan kasihnya, sehingga pada saat itu Musa naik
menghadap Tuhan , agar akan mengadakan pendamaian karena dosa bangsa
Israel. Kemuidan setiap orang pemimpin tetap belajar dan memahami bahwa
dengan campur tangan Musa dan hasilnya orang Israel mendapat pendamaian
dengan Tuhan . Demikianlah setiap orang percaya boleh memberi gambaran
tentang bagaimana kalau orang tua Kristen/ pemimpin Kristen yang mungkin
mengalami kejadian yang sama dan kesempatan yang sama untuk campur tangan.
Dan di sinilah setiap orang pemimpin dan setiap orang percaya boleh renungkan
sikap Musa dalam hal ini sebagai contoh dan tanggung jawab dan pengorbanan
pemimpin yang dewasa. Dalam hal ini juga Musa menghadapi ujian
kepemimpinan yang begitu besar dan rumit.
Setiap orang pemimpin melihat dan memahami bahwa kisa Rut seperti
sebuah sisipan dalam secara sejarah Israel. Akan tetapi, setiap orang pemimpin
19

Keluaran 32:33, 103

24

memahami bahwa kisah Rut memiliki arti penting bagi iman Kristen. Rut adalah
seorang perempuan sing, seorang dari suku Moab.
Akan tetapi, sikap Rut dan menjadikan Allah Naomi menjadi Allahnya
Rut.
Tak mengherankan bila kemudian Rut menjadi istri Boas serta melahirkan
Obet, kakek Daud. Kemudian setiap orang pemimpin mengetahui bahwa perhatian
Allah terhadap Bangsa Asing diluar Orang Israel terlihat jelas dalam Kitab Yunus
ke Niwewe untuk membawi beritakan penting tentang pertobatan. Kemudian
setiap orang percaya memahami teguran dan bimbingan Allah terhadap Yunus
menjelaskan bahwa Allah juga mengasihi orang-orang Ninewe.
Ketaatan rakyat pada raja yaitu setiap orang mengetahui dalam Kitab I
Samuel, 1-2 Tawarikh di sana menyatakan raja Samuel adalah hakim orang Israel
terakhir yang merupakan pemimpin yang baik. Sayangnya, anak-anak tidak
layak menggantikan posisi Samuel, sehingga Samuel mengikuti tuntutan rakyat
dan Samuel mengangkat Saul sebagai raja Israel. Iman Saul lebih sehingga Saul
melakukan beberapa kesalahan fatal yang membuat Tuhan mencopot Saul dari
posisi sebagai raja, di dalam kitab 1 Samuel menyatakan demikian. Kemudian
setiap pemimpi melihat juga kehidupan Daud yaitu dia adalah seorang raja
yang saleh. Raja Daud juga memiliki kelemahan-kelemahan yang serius namun
Daud adalah seorang yang berkenan kepada Tuhan . Imannya menjadi tolak
ukur bagi raja-raja sesudah Daud. Namun ada kesalahan dalam mendidik anak,
sehingga terjadi

banyak pergolakan dalam keluarganya setiap orang melihat

dalam (2 Samuel). Kemudian setiap orang pemimpin melihat dan memahami


dalam Kitab 1-2 Raja-Raja dimulai dengan pengangkatan Salomo sebagai

25

pengganti Daud. Salomo adalah yang memiliki hikmat luar biasa; Akan tetapi,
Salomo tidak melihat tentang teladan yang baik dalam hal kehidupan berkeluarga
sehingga Salomo terjerumus dalam percintaan dengan wanita kafi yang membuat
Salomo tidak sepenuh hati mengikut Tuhan . Lalu ada terjadi pergantian dengan
Rehabeam, sehingga pada zamannya kerajaan Israel terpecah dua menjadi
kerajaan Yehuda di Selatan terdiri dari suku Yehuda, Benyamin, dan Lewi serta
kerajaan Israel di Utara terdiri dari suku-suku lainnya. Kerajaan Utara dipimpin
oleh raja-raja yang tidak beriman, sedangkan kerajaan Selatan dipimpin oleh
keturunan Daud yang sebagian beriman dan sebagian tidak.

Pemimpin Yang Rela Berkorban


Terutama setiap pemimpin melihat dan memahami bahwa, Musa adalah
seorang yang rela berkorban, karena Musa memiliki hati yang begitu lemah
lembut

dan rednah

hati dengan penuh kasih, sehingga Musa mengasihi

bangsanya lalu musa

berseru/ memohon kepada Tuhan, bahwa hapuskanlah

kiranya namaku. Musa adalah seorang senior yang telah memiliki penuh kasih
dan penuh rendah hati dengan kelemah lembutan, yaitu kelemah lembutan seperti
Tuhan yaitu Yesus, sehingga Musa berkomitmen untuk Israel berkorban bagi
Israel. Lalu Musa pergi lagi menghadap Tuhan dan berkata, Bangsa itu sudah
melakukan dosa besar, bangsa Israel membuat ilah dari emas. Maka dari itu Musa
berkata sudilah kiranya hapuskan namaku dari buku-buku orang hidup dalam
buku kehidupan yang kekal. Kemudian Tuhan menjawab, Hanya orang yang
telah berbuat dosa terhadap-Ku akan Ku hapuskan namanya dari buku itu.
Pergilah sekarang, dan bawalah mereka itu ke tempat yang telah Ku sebutkan

26

kepadamu. Dan Malaikat-Malaikat-Ku akan membimbingmu, tetapi saatnya akan


orang-orang itu Ku hukum karena dosa-dosa orang Israel. Lalu Tuhan
mendatangkan bencana kepada orang-orang Israel, karena orang lsrael memaksa
Harun membuat patung lembu emas itu. Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa:
Siapakah yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang Ku hapuskan dalam
kitab-Ku. Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Ku
sebutkan kepadamu; akan berjalan Malaikat Ku di depanmu, tetapi pada hari
pembalasan-Ku itu akan membalaskan dosa orang Israel kepada orang Israel.
Demikianlah Tuhan mulai bangsa itu, karena bangsa Israel telah menyuruh
membuat anak lembu buatan Harun itu. Jadi semua orang melihat bangsa Israel
ini benar-benar cukcp dengan sangat keras kepala sehingga bangsa Israel
membuat dosa di hadapan Tuhan, itu dengan membuat patung lembu emas yang
tidak punya kuasa dan tidak ada artinya dalam kehidupan orang Israel, itulah
bangsa Israel membuat dosa besar dengan cepat terhadap Tuhan dan Musa di
padang gurun.
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: pergilah, berjalanlah dari sini, Musa
dan bangsa itu yang kau pimpin keluar dari tanah Mesir,ke negri yang telah kau
janjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: kepada
keturunanmulah akan Ku berikan negri itu, Aku akan mengutus seorang Malaikat
berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het,
orang Feris, orang Lewi, dan orang Yebus, yakni ke suatu negri yang berlimpahlimpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan ditengah-tengahmu ,karena
engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau
dijalan.20
Dengan sungguh setiap orang pemimpin belajar dan memahami bahwa
Musa itu bersifat khas dan Musa adalah orang yang sangat lembut hatinya:
Rendah hati, memntingkan hal menjadi pelayan Tuhan dari pada hal memajukan
20

Keluaran 18:1-12, 82

27

kedudukanya sendiri. Kepemimpinan adalah menjadi pemimpin yang sungguhsungguh

berpengaruh

di

tenganh-tenganh

kehidupan

bangsa

Israel.

Kepemimpinan adalah benar-benar menjadi berpengaruh dan tidak ada yang lebih,
tidak ada yang kurang. Ini adalah tentang mempengruhi seseorang untuk alasan
yang bermanfaat. Ini juga tidak bergantung pada jabatan/ posisi seorang pemimpin
tersebut. Ini adalah tergantung pada seseorang menangkap Visi dan Misi dari
Tuhan, menggerakkan orang lain untuk bergabung dengan orang percaya dalam
penggenapannya. Ketika hal ini jadi, kepemimpinan timbul dalam bentuk yang
murni.
Pemimpin Yang Penuh Kesabaran
Suatu ketika kedengaranlah kepada Yitro, imam di Midian, mertua Musa,
segala yang di lakukan Allah kepada Musa dan bangsa Israel, umat-Nya, yakni
bahwa Tuhan telah membawa bangsa Israel, keluar dari tanah Mesir. Lalu Yitro
mertua Musa, membawa serta Zipora, istri Musa yang adalah dahulu disuruh
Musa pulang dan kedua anak laki-laki Zipora yang seorang yang bernama
Gersom, sebab kata Musa;
Allah bapa Ku adalah penolongku dan meyelamatkan aku dari pedang
Firaun. Ketika Yitro, mertua Musa, beserta anak-anak dan istri Musa sampai
kepadanya di padang gurun, tempat ia berkemah dekat gunung Allah,
disuruhnyalah mengatakan kepada Musa. Aku, mertuamu Yitro, datang
kepadamu membawa istrimu beserta kedua anak Musa. Lalu keluarlah Musa
menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya mereka
menyatakan keselamtan masing-masing, lalu masuk ke dalam kemah.21
Sesudah itu Musa menceritakan kepada Yitro segala yang di lakukan
Tuhan kepada Firaun dan kepada orang Israel, karena Israel dan segala kesusahan
orang Israel alami di jalan dan Tuhan menyelamatkan bangsa Israel.
21

Radi Lack, 101Prinsip-prinsip Kepemimpinan, Jakarta 2004, 36

28

Bersukacitalah Yitro atas kebaikan yang di berikan Tuhan kepada orang Israel,
bahwa ia telah menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Lalu kata
Yitro: Terpujilah Tuhan, yang telah menyelamatkan orang Israe dari tangan orang
Mesir dan dari tangan Firaun. Sekarang setiap pemimpin tahu, bahwa Tuhan lebih
besar dari segala Allah; sebab ia telah menyelamatkan bangsa Israel dari tangan
orang Mesir, karena orang-orang Mesir itu telah bertindak angkuh terhadap
bangsa Israel.
Lalu penulis memahami bahwa Musa adalah seorang pemimpin yang telah
memiliki penuh kesabaran, sebagai seorang Musa telah menangani pekerjaan
Allah; dan juga mengajari orang Israel ketetapan-ketetapan dan memberitahukan
kepada bangsa Israel jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus di
lakukan .
Engkau akan menjadi sangatlah lelah, baik engkau dan bangsa yang
beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takan sanggup
engkau melakukannya seorang diri saja. jadi sekarang dengarkanlah perkatanKu,
aku akan memberi nasehat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun
engkau, mewakili bangsa itu di hadapan Allah dan kau hadapkanlah perkaraperkara mereka dan kehadapan keputusan, dan memberitahukan kepada mereka
jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.22
Di samping itu Musa carilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang
cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci
kepada pengajaran suap; tempatkanlah orang-orang yang di antara bangsa itu
menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh
orang dan pemimpin sepuluh orang.
Lalu setiap pemimpin melihat bahwa Musa adalah seorang pemimpin yang
telah memiliki kesabaran, Musa telah menangani pekerjaan yang terlalu berat, dan
22

Ibid, 54

29

Musa telah menjadi mewakili bangsa Israel kepada Allah; dan juga ajari orang
Israel ketetapan-ketetapan dari pada Tuhan, dan dengan tempatkan pemimpinpemimpin atas bangsa tersebut. Itulah Musa telah mengajarkan kepada orang
Israel ketetapan-ketetapan, dan memberikan kepada orang Israel jalan yang harus
dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kemudian setiap orang belajar
dengan memahami bahwa Allah juga merasakan hati Firauan untuk menguji dan
mengajar Musa tentang penuh kesabaran dalam menghadapi masalah dengan
situasi apapun dimanapun Musa melayani Tuhan. Masalah ini tidak muda
dipecahkan dan mungkin pada akhirnya dari pada Tuhan setip pemimpin harus
mengaku pada hal ini masih kurang jelas bagi setiap pemimpin. Bagaimanapun
setiap pemimpin dapat memeriksa fakta-fakta dan berusaha dan mengerti dengan
tindakan Allah. Setiap orang pemimpin tahu dengan pasti bahwa, Allah itu selalu
tetap adil dan tidak pernah melakukan segala sesuatu yang kurang adil.
Dalam kesabaran, kesetiaan kepada bimbingan Allah dengan disertai
bimbingan kuasa roh kudus, dalam kisah kepemimpinan Musa dengan penuh
kesabaran/ kesetiaan Musa. Lihat adanya strategi dalam perjalanan Musa dari
Midian ke Mesir, dari Mesir ke padang gurun Sinai, sampai ke tanah kanaan.
Contohnya seperti dalam Kisah Para Rasul 2-7 setiap orang akan melihat adanya
strategi dalam perjalanan injil dari Yerusalem, ke Yudea, Samaria dan Syria (Kisah
Parah Rasul 8-12 ) dan kemudian ke Asia Minor dan Yunani terus ke Roma.
Dalam perjalanan Musa ada juga strtegi dalam kesaksiannya tentang kebenran
Allah, sesuai dengan panggilannya untuk

menyaksikan di dalam Allah ada

kebenaran Allah , kepada bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel (Kisah
Para Rasul 9:15) dan dalam Kisah Para Rasul 29 juga menggambarkan kesaksian

30

rasul Paulus kepada orang Israel. Dengan demikian setiap orang melihat adanya
strategi dan spesialisasi/ pengkhususan dalam perjalanan injil oleh Paulus itu.
Setiap orang percaya di catat juga peristiwa yang mempunyai arti strategi bagi
jalannya Injil dan sejarah dunia, yaitu keputusan untuk menyebrang dari Asia ke
Eropa untuk memberikan Injil kepada orang di sana
Sekiranya Paulus tidak mengabarkan Injil ke Eropa tetapi membatasi
pekerjaannya di Asia, maka sejarah gereja dan sejarah dunia agaknya akan lain
dari pada apa yang telah terjadi selama dua ribu tahun yang lalu. Demikian juga
kepemimpinan dan pelayanan Musa dengan begitu penuh kesabaran dalam
kehidupan bangsa Israel yang dua ribu tahun yang lampau. Dan setiap orang
pemimpin melihat sama halnya, yaitu sehubungan dengan hal yang terakhir ini
perlu di catat bahwa pada mulanya strategi Paulus memang memberikan injil itu
di Asiadan tidak mengizinkan orang Asia. Jadi walaupun Paulus mempunyai
strateginya sendiri, tetapi strategi itu harus tunduk kepada strategi Roh Kudus.
Roh kudus yang mengarahkan setiap orang percaya untuk menyebrang ke Eropa.
Kebanyakan

setiap

orang

pemimpin

yang

di panggil

oleh Tuhan

menggebalakan jiwa-jiwa, harus memberikan hatinya seorang pemimpin itu


kepada jiwa-jiwa yang telah Tuhan berikan dalam kehidupnnya. Demikian juga
sebagi contoh setiap orang pemimpin dan setip orang percaya sekarang, yaitu
Musa juga memberikan hatinya kepada orang-orangnya yaitu orang Israel. Ada
kebanyakan jemaat, orang-orang mempunyai banyak kebutuhan menemukan ada
keseimbangan antara kedua paktor ini selalu memerlukan hikmat, pandangan kedepan, dan kemampuan untuk mendelegasikan otoritas. Betapa berharganya
sebuah akal dan pikiran manusia yang kecil yang telah Tuhan memberikan kepada

31

manusia/ umat-Nya untuk mengerti dan memahami karunia untuk melayani


Tuhan. Begitu pula Musa telah memiliki akal pikiran yang berharga dalam
hidupnya, sehingga Musa dilatih dan dididik di Mesir, seorang laki-laki dengan
segala wujud kepercayaan. Namun untuk mengatasi masalah penggembalaannya,
Musa harus mengambil nasihat bukti dari diri seorang bersahaja dari padang
guruan lewat Imam Yitro sendiri.
Banyak kehidupan yang baik terhilang di dalam gereja melalui kerja
keras yang berlebihan. Kata-kata yang diucapkan kehidupan Musa oleh ayah
mertuanya adalah kata-kata hikmat dimana Allah sendiri telah letakan ke dalam
mulut Yitro. Imam Yitro berkata kepada Musa,engkau akan menjadi sangat lelah,
sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu. Engkau takan sanggup melakukan
seorang diri saja, dalam hal yang engkau lakukan tidak baik kalau pekerjaan itu
terlalu berat.23
Orang yang bertanggung jawab dengan menerima bantuan dari
sesamanya itu harus penuh kesabaraan, agar bisa menyelesaikan tugasnya dengan
baik dan tuntas. Lalu setip pemimpin harus belajar lebih dalam lagi tentang penuh
kesabaran untuk di pakai dalam pelayanan, dan juga setiap orang pemimpin
jangan sampai menjadi sombong karena ada yang menerima bantuan dari orang
kaya, itulah sebabnya setiap orang pemimpin melihat tentang kehidupan dan
pelayanan Nehemia tidak terlalu sombong karena ada bantuan yang di tawarkan
oleh orang yang tidak beriman/ orang berdosa.
Nehemia tidaklah terlalu sombong untuk menerima bantuan yang di
tawarkan dari raja yang masih meyembah berahala itu. Nehima 2:9:dan raja
menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai
aku.Nehima memandangnya dan juga memerimanya sebagai berkat bagi Allah.
Pemimpin akan menyadari akan kebutuhan mereka dan tidak menggap bahwa
mereka mengetahui segalanya dan sanggup berdiri sendiri. Mereka menyadari
bahwa kita membutuhkan satu sama lain dan tidak mungkin menjalankannya
seorang diri.24

23
24

Dr. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta1979, 13


Mei Saputra Silitonga, Diktat, Teologi Misi, Jakarta 1999, 1-2

32

Jadi memang dari awalnya Allah telah memiliki, memangil dan


menetapkan setiap orang untuk melayani dengan saling perhatian terhadap
sesama. Dan dalam pelayanan itu juga gereja mempunyai bisnis untuk perlu
menjangkau jiwa-jiwa dengan menunjang ekonomi/ kebutuhan jemaat dan sesama
lain serta menerima bantuan dari sumber daya di luar lingkup anggota jamaat
sendiri (setiap orang sendiri) kemudian setiap orang pemimpin mengtahui bahwa
Nehemia juga demi pelayanan demi jiwa-jiwa meningkatkan kehidupan yang
begitu mewah, harta dan kekayaannya dan Nehemia bersedia turun tangan dalam
pelayanan. Wirausahawan itu adalah seorang pemimpin yang mempunyai visi dan
misi yang telah Tuhan tahu dalam hati dan pikirannya itu disertai dengan penuh
kesabaran pasti tercapainya.
Bangsa Israel paham Nehemia mempunyai rencana yang telah
dipertimabangkan matang-matang. Ia memberi insfirasi kepada semua orang dan
orang-orang yakni terhadap Nehemia. Nehemia 2:17: Mari, kita bangun kembali
tembok Yerusalem. Usulan Nehemia memuat mereka bersemangat, sebab itulah
yang lama mereka impikan, tetapi tidak sanggup mereka kerjakan. Sekarang
mereka mempunyai keberanian untuk masa depan.25
Nehemia adalah orang yang tidak sombong dalam kehidupan ini dengan
sangat sungguh luar biasa dan ini semuanya suatu pelajaran, ini khusus bagi
penulis dan lain setiap hamba Tuhan atau setiap orang pemimpin semuanya.

25

Diktat, Pangilan dan Pertumbuhan Gereja, Jakarta 2000, 3

Anda mungkin juga menyukai