Anda di halaman 1dari 65

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

“Merangkum Seluruh Cerita Alkitab”

DISUSUN OLEH :

TRIATNO LAGANDESA

B 401 18 019

PRODI ILMU PEMERINTAHAN


JURUSAN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
Tugas :

Merangkum seluruh cerita dari perjanjian lama sampai perjanjian baru dari Alkitab.

Jawab :

AJARAN-AJARAN UTAMA KITAB-KITAB DALAM PERJANJIAN LAMA

Kitab Kejadian (I)

Pendahuluan

Penulis : Musa.

Isi Kitab : Kitab Kejadian adalah kitab yang pertama dalam Alkitab. Kitab ini dibagi atas 50
pasal dan berisi dua hal penting.
Pertama : Sejarah peristiwa-peristiwa penting.
Kedua : Sejarah Bapak-Bapak orang beriman.
Melalui dua pembagian ini, dapat dilihat kemahakuasaan Allah dalam setiap peristiwa
penting dan juga kemahakuasaan kehendak Allah yang bekerja dalam kehidupan setiap
Bapak orang beriman.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kejadian

(Bagian 1,pasal 1-11 ; Kej 1:1 – 11:32). Pasal-pasal pertama sampai sebelas memuat empat
peristiwa penting.

Pasal 1-2 (Kej 1:1-2:7). Peristiwa penciptaan langit dan bumi, serta segala isinya

Peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi dan dikerjakan Allah, karena tidak ada seorang
pun yang dapat membuat gunung, lautan, matahari, bulan dan bintang, serta manusia yang
dapat berpikir, berbicara, bernapas.

Pasal 2-5 (Kej 2:8-5:32). Peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa.

Setelah Tuhan menciptakan manusia, yaitu Adam dan Hawa, Tuhan menempatkan
mereka di taman Eden untuk hidup di sana menurut kehendak Allah. Di taman Eden
(Firdaus) ini Adam dan Hawa diperkenankan oleh Allah untuk hidup dengan berkat dan
kasih-Nya, tetapi setan menggoda mereka sehingga mereka melanggar perintah Allah dan
jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya, melalui kejatuhan Adam dan Hawa semua manusia
menjadi orang berdosa.

Pasal 6-10 (Kej 6:1-10:32). Peristiwa hukuman Allah kepada manusia melalui air bah.

Melalui Adam dan Hawa yang sudah berdosa itu, keturunannya mulai dari Kain dan
Habel sampai pada Set dan seterusnya, menjadi semakin jahat, sehingga akhirnya Tuhan
Allah Yang Mahakuasa itu menghukum manusia karena Allah sangat membenci kejahatan.
Allah menghukum dan menurunkan hujan selama 40 hari 40 malam yang disebut Air Bah.
Dalam hukuman Allah yang sangat dahsyat itu hanya satu keluarga yang diselamatkan oleh
Allah yaitu keluarga Nuh dan istrinya serta anak-anak bersama istri mereka. Setelah ini Allah
memberi pelangi sebagai tanda janji-Nya bahwa Ia tidak akan menghukum manusia dengan
Air Bah lagi.

Pasal 11 (Kej 11:1-32). Peristiwa terjadinya bermacam-macam bahasa di dunia.

Setelah Air Bah manusia mulai berkembang biak dengan pengetahuan dan
kemampuan yang tinggi. Dengan demikian manusia berusaha untuk mempertahankan
kehidupan bersama dalam satu bangsa dan satu bahasa di daerah tertentu saja, sehingga
mereka berusaha untuk membangun suatu menara yang tingginya sampai ke langit. Tetapi
maksud ini bertentangan dengan kehendak Allah terhadap manusia, yaitu untuk memenuhi
bumi ini. Oleh karena itu Allah menyatakan kemahakuasaan-Nya dengan mengacaukan
bahasa mereka sehingga pembangunan menara itu tidak dapat diselesaikan. Karena
kekacauan bahasa itu, maka kota dimana pembangunan menara itu dilaksanakan disebut
Babel.

II. Kesimpulan.
 Dalam peristiwa penciptaan, Allah menciptakan dunia dan isinya untuk kemuliaan-
Nya.
 Dalam peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah menyatakan kebesaran,
kasih dan keadilan-Nya kepada manusia.
 Dalam peristiwa Air Bah dan menara Babel Allah menyatakan kekudusan dan
kemahakuasaan-Nya kepada manusia.

KITAB KEJADIAN (II)

Pendahuluan

Penulis : Musa.

Isi Kitab : Setelah mengetahui dan mengerti betapa besar keagungan dan kemahakuasaan
Allah dalam sejarah peristiwa-peristiwa terbesar (pelajaran pertama), maka pelajaran ini
merupakan kelanjutan dari pelajaran tersebut. Pelajaran ini berisi bagaimana Allah
memelihara umat-Nya melalui kehidupan dari Bapa-bapa orang beriman.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kejadian

(Bagian II, Pasal 11-50; Kej 11:1-50:26). Dalam pasal-pasal sebelas sampai lima puluh akan
diuraikan empat orang tokoh penting sebagai Bapak-bapak orang beriman.

Sejarah kehidupan Abraham. Abraham adalah seorang yang kuat imannya. Ia menerima
panggilan Allah yang ajaib. Kemudian ia meninggalkan tempat kediamannya untuk
mengikuti panggilan Allah. Ia dituntun Allah menetap di Kanaan, dimana Abraham dengan
iman menantikan kelahiran putra Allah yang dijanjikan. Karena ketaatan Abraham, maka
Allah mengadakan perjanjian berkat bagi Abraham dan keturunannya.

Sejarah kehidupan Ishak. Ishak adalah anak perjanjian yang diberikan kepada Abraham.
Ishak dilahirkan melalui kelahiran yang ajaib, yaitu pada waktu Sara sudah tua. Ishak adalah
perantara yang menggenapi janji Allah. Melalui perjalanan hidup Ishak yang penuh suka dan
duka itu, dapatlah dilihat lambang kehidupan orang yang dipakai Tuhan. Ishak diberkati oleh
Tuhan.

Sejarah kehidupan Yakub. Ishak mempunyai dua anak kembar yaitu Yakub dan Esau (pasal
Kej 25:24). Dalam sejarah Bapak-bapak orang beriman Yakub terkenal karena membeli hak
kesulungan kakaknya Esau dengan sepiring kacang merah (Kej 25:34). Yakub sebelum
menjadi orang beriman mengalami banyak pengalaman hidup yang sulit, namun terlihat
kemahakuasaan Allah dalam memelihara Yakub. Akhirnya Yakub menjadi orang yang sangat
beriman dan dalam kehidupannya menjadi orang yang melayani.

Sejarah kehidupan Yusuf. Keturunan dari Yakub menurut kitab Kejadian ada 12 orang dan
diantaranya ada seorang yang mempunyai kisah hidup yang selalu berkenan kepada Allah,
namanya Yusuf. Dia sangat dibenci oleh saudara-saudaranya, sehingga ia dijual (pasal 37;
Kej 37:1-36). Sampai suatu saat dia dimasukkan penjara, tetapi hidupnya tetap berkenan
kepada Allah. Allah yang Mahakuasa itu setia membimbing setiap orang yang melakukan
kehendak- Nya, sehingga akhirnya Yusuf menjadi penguasa di Mesir (Kej 41:40), karena ia
dapat meramalkan mimpi raja Firaun (Kej 41:25-36). Sebagai orang yang penuh dengan roh
Allah, Yusuf dalam kehidupannya selalu berkenan kepada Allah. Saudara-saudaranya yang
pernah mengkhianati dia tetap dikasihinya dan pada akhirnya semua keluarga Yusuf itu
tinggal bersama dengan dia di tanah Mesir (pasal 12 Kej 47:11- 12).

II. Kesimpulan.
 Di dalam Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya, Ia selalu
memelihara dan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya itu.
 Ketaatan pada Firman Allah merupakan jalan untuk memperoleh kehidupan yang
berkelimpahan.
 Ketergantungan mutlak kepada Allah, merupakan jalan untuk mengalami atau
menerima kuasa Allah.
 Bapa Abraham merupakan contoh iman yang sejati.
 Bapa Ishak merupakan contoh akan ketaatan pada kehendak Allah dan orang tua.
 Bapa Yakub merupakan contoh akan kemenangan dari penderitaan yang membawa
kebahagiaan.
 Bapa Yusuf merupakan contoh akan kehidupan yang penuh akan kasih kepada Allah
dan sesama.

KITAB KELUARAN
Pendahuluan

Penulis : Musa.

Isi Kitab : Kitab Keluaran merupakan kitab kedua dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dan
terdiri dari 40 pasal. Isi kitab Keluaran dapat dibagi menjadi dua bagian yakni:
 Sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir
 Sejarah Perjalanan bangsa Israel di Padang Gurun.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Keluaran

Pasal 1-15 (Kel 1:1-15:21). Sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir

Setelah Yusuf meninggal, maka di kemudian hari muncul pemimpin Mesir yang
kejam. Bangsa Israel tidak hidup dengan tenang lagi di Mesir. Mereka hidup dalam
perbudakan. Tetapi Allah mengasihi umat-Nya, karena itu Ia memberikan seorang pemimpin
bagi bangsa Israel untuk keluar dari Mesir.

Pasal 15-40 (Kel 15:22-40:38). Sejarah perjalanan bangsa Israel di padang gurun

Dalam perjalanan bangsa Israel, pimpinan Tuhan selalu nyata. Waktu mereka tiba di
Mara, Allah, dengan tanda ajaib, menolong menyediakan air yang mereka butuhkan sehingga
dapat melanjutkan perjalanannya (pasal Kel 15:22-27). Dan ketika bangsa Israel tiba di
Gurun Sin dan mulai bersungut-sungut tentang makanan, Allah memberikan roti Mana.
Akhirnya mereka tiba di kaki gunung Sinai. Allah menampakkan diri dalam api dan awan
tebal di atas gunung Sinai lalu memberikan kesepuluh perintah-Nya. Dan juga Allah
memberikan peraturan hidup sehari-hari, sebagai umat Allah. Dalam kesempatan ini juga
umat Allah ini merencanakan pembangunan Kemah Suci yang menjadi lambang kebenaran
rohani yang sangat indah. Namun pembangunan terhambat karena umat Allah ini berbuat
dosa dengan menyembah patung anak lembu emas sebagai ilah mereka. Tuhan menghukum
mereka melalui Musa hamba-Nya. Setelah mereka bertobat, pembangunan dilanjutkan.
Akhirnya segala perlengkapan kebaktian dan Kemah Suci selesai. Kemuliaan Allah
memenuhi Kemah Suci tersebut.

II. Kesimpulan
 Allah di dalam kemahabesaran dan kesetiaan akan janji-Nya melepaskan umat-Nya
dari penderitaan dan perbudakan.
 Allah di dalam menjaga kekudusan bangsa dan umat-Nya, memberikan batasan-
batasan di dalam kehidupannya.
 Di dalam ketidaktaatan umat-Nya, Allah menunjukkan kesabaran dan kasih-Nya.

KITAB IMAMAT

Pendahuluan.

Penulis : Musa.

Isi Kitab : Setelah mengetahui bahwa Allah Yang Mahakuasa dan Setia merupakan pencipta,
pemelihara dunia dan isinya melalui Kitab Kejadian dan mengetahui bahwa Allah selalu setia
dan memperhatikan kehidupan umat-Nya melalui Kitab Keluaran, maka di dalam Kitab
Imamat Ia memberikan cara-cara persekutuan antara Diri-Nya dengan umat-Nya. Kitab ini
terbagi atas 27 pasal dan merupakan kitab yang ke tiga dari kitab-kitab dalam Perjanjian
Lama. Isi kitab Imamat dapat dibagi menjadi dua bagian yakni :
 Mengenai peraturan-peraturan tentang persembahan kepada Allah.
 Peraturan di dalam kehidupan ibadah dalam persekutuan dengan-Nya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Imamat

Pasal 1-17 (Im 1:1-17:16). Peraturan tentang persembahan-persembahan

Pasal 1-7 (Im 1:1-7:38). Bagian ini menjelaskan tentang persembahan-persembahan, yang
terdiri dari persembahan sebagai pujian dan pengabdian.

Pasal 8-10 (Im 8:1-10:20). Bagian ini menjelaskan tentang orang-orang khusus yang ditunjuk
sebagai imam-imam yang melayani persembahan-persembahan tersebut.

Pasal 11-17 (Im 11:1-17:16). Bagian ini menjelaskan tentang cara-cara menguduskan tubuh.

Pasal 18-27 (Im 18:1-27:34). Peraturan tentang kehidupan dan ibadah.

Pasal 18-22 (Im 18:1-22:33). Bagian ini menjelaskan kudusnya perkawinan, kudusnya hidup,
kudusnya umat Tuhan dan kudusnya para imam dan ibadah.

Pasal 23-24 (Im 23:1-24:23). Pada pasal-pasal ini dijelaskan tentang ibadah-ibadah yang
harus dilakukan tiap hari. Dan juga tentang perlengkapan ibadahnya.

Pasal 25-27 (Im 25:1-27:34). Pada pasal-pasal ini dijelaskan tentang apa yang dimaksud
dengan Tahun Sabat dan Tahun Yobel. Dan juga tentang berkat dari Allah dan Nazar kepada
Allah.

II. Kesimpulan.
 Allah melalui Kitab Imamat memberi jalan kepada umat-Nya untuk mengetahui
kehendak-Nya.
 Allah melalui Kitab Imamat mengajarkan kepada umat-Nya untuk memberikan
persembahan, sebagai tanda ketaatan dan pengucapan syukur atas pemeliharaan-Nya.
 Allah yang Mahakudus melalui Kitab Imamat mengajarkan kepada umat-Nya untuk
hidup di dalam kekudusan sebab Ia sebagai sesembahan adalah kudus.
 Allah yang memilih umat-Nya melalui Kitab Imamat mengajarkan kepada umat-Nya
untuk beribadah atau berhubungan dengan-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-
Nya.

KITAB BILANGAN

Pendahuluan

Penulis : Musa.

Isi Kitab : Kitab Bilangan adalah kitab ke 4 dalam urutan kitab. Kitab ini terbagi atas 36
pasal. Isi kitab Bilangan menceritakan tentang perjalanan umat Allah dari gunung Sinai
menuju ke Kadesy sampai ke Moab.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Bilangan

Pasal 1-14 (Bil 1:1-14:45). Perjalanan umat Allah dari Sinai ke Kadesy
Pada saat bangsa ini mulai bergerak dari Sinai menuju Kadesy, mereka mengalami
kegoncangan iman. Mereka mulai bersungut-sungut sehingga Tuhan memberikan peringatan
berupa api yang merajalela. Setelah itu terjadilah pemberontakan Miryam dan Harun kepada
Musa. Tetapi kemudian Allah mengampuni pemberontak-pemberontak itu, setelah mereka
bertobat.

Kemudian Tuhan menyuruh Musa mengirim beberapa orang untuk melihat tanah
Kanaan yang dijanjikan kepada bangsa Israel dan Musa mengirimkan 12 orang pengintai.
Walaupun para pengintai melihat orang-orang raksasa, tetapi 2 orang pengintai, yaitu Kaleb
dan Yosua dengan iman mereka percaya bahwa mereka dapat mengalahkannya. Akhir bagian
ini, karena takut terhadap orang-orang raksasa itu, maka bangsa Israel mengambil keputusan
untuk tidak mentaati perintah Tuhan agar mereka masuk ke daerah Kanaan. Kemudian Tuhan
menghukum mereka dengan membiarkan bangsa ini mengembara di padang gurun selama
empat puluh tahun.

Pasal 15-20 (Bil 15:1-20:29). Pengembaraan di padang gurun.

Bangsa Israel tidak dapat segera masuk ke tanah Kanaan yang dijanjikan, karena
ketidakpercayaan mereka kepada pimpinan Allah. Karena itu mereka mulai mengembara di
padang gurun. Dalam saat-saat pengembaraan ini, Allah tetap mempersiapkan mereka
melalui mengulangi segala perintah-Nya dengan tegas, yakni tentang tata kehidupan sebagai
umat Allah, yang akan masuk ke tanah perjanjian di Kanaan.

Pasal 21-36 (Bil 21:1-36:13). Perjalanan dari Kadesy ke Moab.

Bangsa Israel berhasil membuat perjalanan maju sampai Moab melalui peperangan.
Tetapi seseorang bernama Bileam dipanggil oleh Balak, raja dari Moab, supaya mengutuki
Israel, namun Tuhan menegur Bileam melalui Imedainya yang berbicara, sehingga Bileam
akhirnya memberkati Israel. Akhirnya Yosua dipilih untuk menggantikan Musa untuk
memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian di Kanaan.

II. Kesimpulan.
 Kitab Bilangan mengajarkan kemurahan Allah dalam mengampuni dan menyatakan
keadilan Allah terhadap umat-Nya yang berbuat dosa.
 Pemberontakan dan ketidaktaatan kepada Allah hanya menghasilkan murka dan
hukuman Allah.
 Hidup yang berkemenangan, hanya dapat diperoleh dengan iman yang penuh
kepercayaan dan ketergantungan terhadap Allah.

KITAB ULANGAN

Pendahuluan

Penulis : Musa.

Isi Kitab : Kitab Ulangan terdiri dari 34 pasal dan berisi khotbah Musa kepada umat Allah.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ulangan

Pasal 1-4 (Ul 1:1-4:49). Khotbah kesatu Musa, tentang sejarah perjanjian Allah dengan umat-
Nya.

Dalam khotbah yang pertama, Musa mengingatkan bangsa Israel akan segala
pemeliharaan Tuhan, mulai mereka berangkat dari gunung Horeb. Di bagian ini Musa
mengingatkan pula, bahwa bangsa Israel sejak keluar dari tanah Mesir selalu bersungut-
sungut dan memberontak. Oleh karena itu Musa memberikan suatu perintah yang besar
mengenai kehidupan yang berkenan kepada Allah, yaitu taat kepada Taurat dan mengasihi
Allah dengan sepenuh hati.

Pasal 5-28 (Ul 5:1-28:68). Khotbah kedua Musa, tentang syarat-syarat kehidupan umat Allah.

Dalam khotbah kedua ini, Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka adalah
bangsa pilihan Allah. Oleh karena itu mereka harus hidup memuliakan Allah, dengan hidup
menurut hukum Tuhan. Intisari dari hukum itu adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati
supaya diberkati.

Pasal 29-34 (Ul 29:1-34:12). Khotbah ketiga Musa, yaitu tentang persiapan terakhir dan
perpisahan.

Khotbah yang ketiga dari Musa berisi ajakan kepada bangsa Israel untuk
memperhatikan semua hukum Tuhan, agar dapat memiliki hidup yang penuh berkat. Pada
bagian yang terakhir sebagai persiapan, juga Musa mengangkat Yosua sebagai pengganti
(pasal Ul 31:7) dan para imam untuk mengajar. Sebelum Musa meninggal dunia dia sempat
memuji Tuhan dengan menyanyi (pasal Ul 32:1-43) serta membagi berkat kepada tiap-tiap
suku Israel. Kemudian Musa naik ke atas bukit Nebo untuk melihat tanah Kanaan yang
dijanjikan itu, karena dia sendiri tidak diperkenankan masuk ke Kanaan. Akhirnya Musa
meninggal dunia.

II. Kesimpulan
 Kitab Ulangan menceritakan riwayat bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah, yang
hanya dapat hidup melalui kuat kuasa Allah.
 Hidup dengan mengasihi Allah dengan segenap hati, kekuatan dan akal budi
merupakan jalan satu-satunya untuk mengalami kuasa dan kasih Allah.
 Hidup yang mengasihi Allah dengan segenap hati, kekuatan dan akal budi berarti
hidup dengan menjauhkan diri dari penyembahan berhala dan keinginan diri sendiri.
 Kitab Ulangan mengajarkan kasih setia Allah dalam kehidupan umat-Nya, baik
pengampunan-Nya maupun keadilan-Nya untuk kehidupan di masa yang akan datang.

KITAB YOSUA

Pendahuluan

Penulis : Yosua dan Pinehas.


Isi Kitab : Kitab Yosua terdiri dari 24 pasal, dan isinya menceritakan Kesetiaan Allah dalam
menggenapi janji-Nya kepada umat pilihan-Nya. Marilah melihat isi kitab Yosua lebih jelas
lagi melalui uraian berikut.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yosua

Pasal 1-12 (Yos 1:1-12:24). Bangsa Israel memasuki Kanaan

Yosua menerima perintah Tuhan untuk menyeberangi sungai Yordan dengan


mengirim dua orang untuk melihat-lihat kota Yerikho. Kemudian Yosua merayakan hari
Paskah dan mendirikan tanda peringatan. Akhirnya, dengan pertolongan Tuhan bangsa Israel
dapat merebut kota Yerikho. Tetapi ada seorang dari bangsa Israel bernama Akhan berbuat
dosa yang mengakibatkan bangsa Israel kalah dalam merebut kota Ai, tetapi setelah Akhan
dihukum, kota Ai dapat direbut. Dengan pimpinan Tuhan kepada bangsa Israel, maka mereka
berhasil mengalahkan raja-raja di Kanaan Tengah, Selatan, dan Utara sebagaimana janji
Tuhan.

Pasal 13-21 (Yos 13:1-21:45). Bangsa Israel membagi tanah Kanaan

Ada daerah-daerah di Kanaan yang belum direbut, tetapi daerah yang sudah direbut,
dibagi-bagikan kepada suku-suku bangsa Israel dari segala penjuru, sebagaimana yang
dijanjikan.

Pasal 22-24 (Yos 22:1-24:33). Bangsa Israel tinggal di Kanaan

Bangsa Israel tinggal di Kanaan dengan tenang, dan kemudian Yosua meninggal pada
usia seratus sepuluh tahun.

II. Kesimpulan
 Kitab Yosua mengajarkan tentang Allah yang setia dalam memenuhi janji- Nya.
 Dosa yang sekecil apapun akan mendatangkan murka dan penghukuman Allah, bila
tidak diakui dan mohon pengampunan-Nya.
 Hidup di dalam iman kepada Allah, merupakan hidup yang dituntut Allah dari anak-
anak-Nya (umat-Nya).

KITAB HAKIM-HAKIM

Pendahuluan

Penulis : Penulis kitab Hakim-hakim tidak disebutkan dengan jelas, tetapi ada kemungkinan
penulisnya adalah Samuel.

Isi Kitab : Kitab Hakim-hakim terdiri dari 21 pasal. Kitab Hakim-hakim menceritakan
keadaan umat Allah yang hidup dengan menuruti kemauannya sendiri dan memperlihatkan
keadaan umat-Nya yang melupakan Dia.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Hakim-hakim

Pasal 1-3 (Hak 1:1-3:4). Keadaan bangsa Israel sesudah kematian Yosua
Dalam bagian pertama ini terlihat suatu putaran yang terjadi dalam kehidupan bangsa
ini. Mereka berbuat dosa sehingga Tuhan memberikan hukuman. Di dalam penderitaan
mereka berteriak minta tolong, maka Tuhan menjawab doa mereka dengan mengutus hakim-
hakim untuk memimpin dan melindungi mereka. Tetapi setelah hakim itu mati, mereka
berbuat jahat lagi. Oleh karena itu Tuhan memberi hukuman lagi supaya mereka harus tetap
menurut jalan yang dikehendaki oleh Tuhan.

Pasal 3-16 (Hak 3:5-16:31). Riwayat Hakim-hakim dan pekerjaannya

Hakim-hakim yang diutus oleh Tuhan berjumlah 12 orang. Ada 6 hakim besar yaitu
yang menghasilkan banyak kemenangan. Mereka itu adalah Otniel, Ehud, Debora, Gideon,
Jefta dan Simson. Ada juga 6 hakim kecil yang menghasilkan kemenangan tapi tidak banyak
yang tertulis mengenai mereka. Mereka itu adalah Samgar, Tola, Yair, Ebzan, Elon dan
Abdon.

Pasal 17-21 (Hak 17:1-21:25). Dua contoh kehidupan umat Allah, dalam perbuatan yang
bejat

Bagian ini menjelaskan tentang: pertama, perbuatan Mikha dengan patungannya, yang
mengakibatkan bangsa Israel menyembah berhala.

Dan kedua, dosa perzinahan yang sangat keji dari suku Benyamin, yang mengakibatkan
terjadi perang saudara di antara bangsa Israel.

II. Kesimpulan
 Kitab Hakim-hakim mengajarkan kegagalan umat Allah dalam mentaati perjanjiannya
kepada Allah dan akibat yang harus mereka alami dari ketidaktaatan itu.
 Walaupun Allah melihat umat-Nya gagal dalam berjalan mengikut Dia karena
ketidaktaatan, tetapi Dia tetap mengasihi umat-Nya dengan memberi penyelamatan
untuk berdiri dari kejatuhannya.
 Penderitaan kadang kala merupakan cara Allah mengajar umat-Nya yang tidak mau
taat kepada-Nya.

KITAB RUT

Pendahuluan

Penulis :

Isi Kitab : Kitab Rut terdiri dari 4 Pasal. Isi kitab Rut menceritakan tentang sebuah keluarga
umat Allah dalam melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam keluarga yang
didasarkan pada kasih.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Rut

Pasal 1 (Rut 1:1-22). Keluarga Elimelek


Keluarga Naomi yaitu Elimelek serta kedua puteranya Mahlon dan Kilyon merantau
ke Moab (ayat 2; Rut 1:2). Waktu di Moab Mahlon dan Kilyon menikah dengan Orpa dan
Rut (ayat 4;+Rut 1:4). Setelah 10 tahun, Mahlon dan Kilyon meninggal dunia mengikuti
Elimelek yang telah meninggal lebih dahulu. Dengan demikian Naomi mengambil keputusan
untuk pulang ke Bethlehem. Orpa kembali ke rumahnya sedangkan Rut mengikut Naomi
karena mengasihi mertuanya itu.

Pasal 2 (Rut 2:1-23). Penderitaan Naomi dan Rut

Naomi hidup sangat kekurangan, sehingga Rut harus membantu mencari nafkah
dengan memungut jelai di ladang orang. Karena Rut hidup dengan penuh rendah hati dan
jujur serta sangat mengasihi mertuanya, maka dia selalu dipimpin oleh Tuhan sehingga
akhirnya dia bertemu dengan Boas yang menjadi penolong bagi Rut dan Naomi (ayat 18-23;
Rut 2:18-23).

Pasal 3 (Rut 3:1-18). Pertemuan Rut dengan Boas

Hubungan antara Rut dan Boas mulai berkembang dan Rut yang memiliki sifat yang
sangat menarik bagi Boas itu menyampaikan permintaan berdasarkan adat Ibrani yang sesuai
dengan Taurat Musa.

Permintaan Rut yang berdasarkan kasih itu adalah ayat 9; Rut 3:9. "Kembangkan
kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang yang wajib menebus
kami."

Pasal 4 (Rut 4:1-22). Pernikahan Boas dengan Rut

Boas berusaha untuk menikahkan Rut dengan penebus yang lain (ayat 5; Rut 4:5),
namun akhirnya Boas sendiri yang mengambil Rut menjadi isterinya (ayat 13;+Rut 4:13) dan
atas karunia Tuhan mereka memperoleh anak bernama Obed yang menjadi kakek dari Daud
(ayat 22;+Rut 4:22).

II. Kesimpulan.
 Kitab Rut menceritakan tentang kehidupan Rut yang penuh dengan kasih dan buah
yang dihasilkan oleh kasih itu.
 Kitab Rut mengajarkan bahwa Allah yang setia, selalu memperhatikan dan
memelihara kehidupan anak-anak-Nya.
 Kitab Rut mengajarkan, bahwa Allah sejak dahulu telah merencanakan keselamatan
kepada bangsa kafir (ingatlah bahwa Rut sebenarnya orang kafir/Moab).

KITAB 1 SAMUEL

Pendahuluan

Penulis : Samuel.

Isi Kitab: Kitab I Samuel terdiri dari 31 pasal. Kitab I Samuel menceritakan tentang tiga
tokoh utama dari bangsa Israel: nabi Samuel, raja Saul, dan raja Daud.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Samuel

Pasal 1-8 (1Sam 1:1-8:22). Kehidupan Samuel Samuel bekerja dengan penuh usaha
membangun kehidupan baik dan ketaatan agama bangsa Israel. Kemudian Samuel memegang
jabatan hakim. Ia berhasil mengalahkan bangsa Filistin dan mempersatukan bangsa Israel
(pasal 5-7; 1Sam 5:1-7:17). Pada waktu Samuel sudah menjadi tua, bangsa Israel ingin
memiliki seorang raja, karena itu ia melakukan perintah Tuhan untuk melantik seorang raja,
yakni Saul (pasal 8; 1Sam 8:1-22).

Pasal 9-15 (1Sam 9:1-15:35). Kehidupan raja Saul Raja Saul memulai pemerintahannya
dengan berhasil, tetapi pada akhirnya menjadi tidak taat pada Firman Tuhan. Hal ini
membuat Tuhan akhirnya menolak dia sebagai raja.

Pasal 16-31 (1Sam 16:1-31:13). Kehidupan Raja Daud Setelah Saul ditolak, maka Allah
memilih Daud sebagai Raja, menggantikan Saul.

II. Kesimpulan
 Keberhasilan Samuel di dalam pelayanan merupakan hasil dari kesetiaan pada
panggilan, suka berdoa dan tidak kompromi dengan dosa.
 Saul memulai pemerintahannya dengan rendah hati, sabar, tetapi diakhiri dengan
kesombongan dan menolak Firman Allah. Ini adalah penyebab kegagalannya.

KITAB 2 SAMUEL

Pendahuluan

Penulis : Samuel.

Isi Kitab : Kitab ini terbagi atas 24 pasal yang menjelaskan tentang Kerajaan Israel di bawah
pemerintahan raja Daud.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Samuel

Pasal 1-10 (2Sam 1:1-10:19). Kemenangan-kemenangan Raja Daud

Ketika Daud mendengar berita kematian Saul, ia sangat sedih sekali. Kemudian
bangsa Yehuda mengakui dia sebagai raja, sedang keluarga Saul mengangkat Isyboset
sebagai raja sehingga terjadi perang antara keluarga Saul dan keluarga Daud, tetapi karena
Tuhan berkenan akan Daud maka Daud menang dan menjadi raja atas seluruh Israel (pasal
2Sam 5:1-12). Kemudian, nabi Natan menyampaikan janji Tuhan kepada Daud bahwa Allah
menjadikan kerajaannya sebagai kerajaan yang kekal dan anak Daud akan mendirikan Bait
Allah.

Pasal 11-20 (2Sam 11:1-20:26). Kesusahan-kesusahan Raja Daud Daud berbuat dosa yaitu
berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria, suami Betsyeba itu, akibatnya nabi Natan
menegur Daud dan mulai terjadi kekacauan dalam istana Daud.
Pasal 21-24 (2Sam 21:1-24:25). Keterangan akhir Pasal 21-22; 2Sam 21:1-22:51mengenai
nasib anak-anak Saul dan peperangan antara bangsa Filistin dan Israel serta Mazmur
karangan Daud. Pasal 23;+2Sam 23:1-39kata-kata terakhir dari Daud dan akhirnya pasal
24;+2Sam 24:1-25tentang gambaran hukum Tuhan terhadap Daud.

II. Kesimpulan
 Allah memilih Daud menjadi raja bukan karena ketampanan, atau kegagahannya,
tetapi karena ketulusan hatinya kepada Allah.
 Melalui kejatuhan Daud ke dalam dosa, mengajarkan bahwa Allah mengampuni dosa
orang yang mau bertobat. Tetapi akibat dosa itu sendiri harus tetap diterima seseorang
yang hidup di dunia ini.

KITAB 1-2 RAJA-RAJA

Pendahuluan

Penulis : Penulis Kitab I dan II Raja-raja tidak jelas disebutkan dalam Kitab ini, tetapi
banyak ahli mengatakan bahwa penulisnya adalah Yeremia (nabi).

Isi Kitab : Isi kedua Kitab ini sesuai dengan namanya, menceritakan tentang kehidupan raja-
raja Israel.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I dan II Raja-raja

Pasal 1-11 (1Raj 1:1-11:43). Pemerintahan Raja Salomo

Dalam bagian ini dijelaskan, Salomo naik takhta dan memerintah. Ia menuruti pesan
Daud, yaitu bertindak seperti seorang laki-laki dan tetap berhubungan dengan Tuhan. Salomo
diberi hikmat oleh Tuhan karena sikapnya yang beribadah terhadap Tuhan dan menetapkan
pemerintahannya yang bersifat damai dan sejahtera. Salomo juga membangun rumah Tuhan
dan istana serta mentahbiskan rumah Tuhan sehingga ia diberkati secara luar biasa, yaitu
kepandaian, kemasyhuran dan kekayaan yang bertambah-tambah. Tetapi Salomo terpengaruh
oleh istri-istrinya dan ia menyembah berhala sehingga Tuhan marah kepadanya dan
menghancurkan kerajaan itu, akhir pasal 11; 1Raj 11:41-43menyebutkan wafatnya Salomo.

Pasal I Raja-raja 12 sampai II Raja-raja 17 (17:29 1Raj 12:1-2Raj 17:29). Kerajaan yang
terpecah

Setelah Salomo meninggal, kerajaan Israel terpecah lagi, dan mulai diperintah oleh
raja-raja yang memerintah secara jahat, oleh karena itu selalu mengalami kekacauan dan
menerima hukuman dari Tuhan. Tetapi karena cinta kasih Tuhan maka manusia selalu diberi
peringatan melalui nabi-nabi supaya bertobat.

Pasal 2Raj 17:7-23. Ini adalah kehancuran kerajaan Israel.

Pasal 2Raj 24:18-25:7. Ini adalah kehancuran kerajaan Yehuda.


II. Kesimpulan
 Dalam keadaan jaman yang sesat, Allah selalu memberi jalan kepada umat- Nya
untuk bertobat.
 Apabila kejahatan terjadi secara luar biasa maka Allah juga memperlihatkan keadilan-
Nya dengan hukuman yang luar biasa.
 Allah selalu memberkati orang-orang atau bangsa yang takut akan Dia.

KITAB 1-2 TAWARIKH

Pendahuluan

Penulis : Kitab I-II Tawarikh kemungkinan besar ditulis oleh Ezra.

Isi Kitab : Kitab I Tawarikh terdiri dari 29 pasal. Kitab II Tawarikh terdiri dari 36 pasal. Isi
dari kedua Kitab ini khususnya ialah daftar nama- nama atau silsilah bangsa Israel, dan
pengulangan sejarah kerajaan Daud. Namun untuk mengerti lebih jelas akan isi Kitab ini,
lihatlah uraian berikut.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Tawarikh

Pasal 1-9 (1Taw 1:1-9:44). Daftar silsilah bangsa Israel.

Bagian ini menjelaskan daftar silsilah-silsilah.

Daftar silsilah Adam sampai kepada Abraham dan sampai kepada Esau. 1Taw 1:1-54.

Daftar silsilah keturunan Yehuda. 1Taw 2:1-3:24.

Daftar keturunan Simeon, Lewi, dan Benyamin. 1Taw 4:1-8:28.

Daftar silsilah Saul. 1Taw 8:29-40.

Daftar penduduk Yerusalem sesudah peperangan bangsa Israel di Babel. 1Taw 9:1-44.

Pasal 10-29 (1Taw 10:1-29:30). Riwayat Daud dan kerajaannya.

Isi pasal-pasal ini diawali dengan riwayat kematian raja Saul, yang kemudian
dilanjutkan dengan riwayat raja Daud. Pada akhir pemerintahannya raja Daud memberi
amanat kepada Salomo, anaknya, untuk membangun Bait Allah bagi umat Israel.

II. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Tawarikh

Pasal 1-9 (2Taw 1:1-9:31). Riwayat tentang Salomo dan kerajaannya

Pasal-pasal ini menjelaskan bagaimana setelah Salomo diresmikan menjadi raja


bangsa Israel, dia mulai membangun Rumah Tuhan sebagaimana dipesan oleh Daud,
kemudian Salomo mentahbiskan Rumah Tuhan yang telah didirikannya itu, dengan
memberikan kurban persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Dalam pemerintahan
Salomo yang berkenan kepada Tuhan itu, dia menerima berkat kebesaran dan kemuliaan-
Nya, akhir pasal 9; 2Taw 9:1-31 menyebutkan wafatnya Salomo.
Pasal 10-36 (2Taw 10:1-36:23). Riwayat tentang raja-raja dalam kerajaan Yehuda

Dalam pasal-pasal ini, dijelaskan tentang raja-raja kerajaan Yehuda yang kebanyakan
dari mereka tidak mengindahkan Firman Tuhan. Akhirnya kerajaan Yehuda runtuh.

III. Kesimpulan
 Keberhasilan hanya dapat diperoleh apabila berada di pihak Allah.
 Allah tidak segan untuk melimpahkan berkat-berkatnya kepada orang yang percaya
dan tulus hati.
 Pertolongan yang sejati hanya ada pada Allah yang adalah sumber kekuasaan.

KITAB EZRA

Pendahuluan

Penulis : Ezra.

Isi Kitab : Menurut urutan peristiwa yang tertulis dalam Kitab Ezra ini. Ezra ingin
menjelaskan tentang, keadaan umat pilihan Allah dari pembuangan di Babel. Kitab ini terbagi
atas 10 pasal.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ezra

Pasal 1-6 (Ezr 1:1-6:22). Umat Allah kembali dari pembuangan di Babel dan membangun

Dalam pasal-pasal ini, dijelaskan tentang raja Koresy, yang berkuasa pada waktu itu,
mengijinkan umat Allah kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah.

Pasal 7-10 (Ezr 7:1-10:44). Pembaharuan oleh Ezra atas bangsa Israel

Ezra kembali ke Yerusalem dengan surat kuasa dari raja Artahsasta. Dan mulailah
pembaharuan terjadi di Yerusalem.

II. Kesimpulan
 Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan membuktikan bahwa Allah tetap
setia dalam memberikan pengampunan kepada umat-Nya yang jatuh ke dalam dosa.
 Dengan melihat pembangunan Rumah Tuhan oleh Ezra, jelaslah bahwa Allah
berkenan kepada pembangunan rumah-rumah ibadah kepada-Nya.
 Pernikahan anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang tidak mengenal-Nya,
merupakan dosa atau perzinahan di hadapan Allah.
 Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan, merupakan penggenapan Allah
terhadap Firman-Nya, melalui nubuatan nabi-nabi-Nya.

KITAB NEHEMIA

Pendahuluan

Penulis : Nehemia.
Isi Kitab : Kitab ini terbagi atas 13 pasal. Isinya merupakan kelanjutan dari Kitab Ezra, yaitu
pemulihan pemerintahan bangsa Israel, setelah kembali dari pembuangan.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nehemia

Pasal 1-11 (Neh 1:1-11:36). Keamanan kota Yerusalem dilaksanakan

Nehemia mendengar keadaan kota Yerusalem yang rusak berat. Langkah pertama
yang diambilnya ialah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Dalam melaksanakan
kembali tembok ini, Nehemia lebih dahulu berpuasa dan meminta bantuan dari raja,
kemudian Nehemia memeriksa kembali tembok-tembok yang sudah runtuh. Dalam
pembangunan ini, Nehemia menghadapi ancaman-ancaman dan tantangan, tetapi Nehemia
menanggapinya dengan berdoa dan penjagaan serta memberikan teladan-teladan yang baik
kepada penguasa-penguasa, akhirnya pembangunan tembok selesai, dan ditempatkan
penjaga- penjaga. Langkah kedua, Nehemia menambah jumlah penduduk di kota Yerusalem
dengan orang-orang yang baik di hadapan Tuhan, yaitu mereka yang mau mendengar Kitab
Taurat, mereka yang mengaku dosa dan suka berdoa, mereka yang membuat perjanjian
dengan Allah.

Pasal 12-13 (Neh 12:1-13:31). Keamanan hidup rohani umat Allah dilaksanakan

Pasal-pasal ini menjelaskan bahwa setelah tembok kota Yerusalem selesai dibangun,
Nehemia mulai mengadakan pembangunan rohani umat Allah. Hal ini dimulai dari kehidupan
rohani para imam, karena para imanlah yang memegang peranan penting dalam hidup rohani
umat Allah.

II. Kesimpulan
 Kitab Nehemia memberikan pengajaran untuk memperoleh kemenangan dari
tantangan yang berat melalui penyerahan, kepercayaan kepada kuasa Allah dan
disertai dengan usaha yang sungguh.
 Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang haruslah mempunyai sifat seperti
Nehemia, yakni rajin berdoa, bersemangat dan mempunyai penyerahan kepada Allah.
 Melalui kehidupan Nehemia, kita mengetahui bahwa Allah mau dan bisa memakai
siapa saja yang berbeban kepada pekerjaan-Nya.

KITAB ESTER

Pendahuluan

Penulis : Penulis Kitab Ester sangat sukar untuk dipastikan. Tetapi menurut para ahli
Alkitab, ada kemungkinan ditulis oleh Mordekhai atau Ester bahkan mungkin juga Nehemia.

Isi Kitab : Isi Kitab Ester menceritakan keadaan Bangsa Israel di pembuangan. Untuk dapat
mengerti isi Kitab Ester ini, kita akan mempelajari riwayat para pelaku dan peranannya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ester

Raja Ahasyweros

Pasal Est 1:1, raja Ahasyweros adalah raja yang memerintah 127 daerah, dari India
sampai Etiopia. Dia adalah salah satu raja yang terkenal pada zaman itu, namun dalam
pemerintahannya dia suka bertindak sewenang-wenang.

(Est 6:1-3,10-11). Ratu Wasti.

Ratu Wasti adalah orang yang dipecat oleh raja Ahasyweros, karena pada waktu raja
Ahasyweros menyuruh Wasti memperlihatkan kecantikannya pada pesta yang diadakannya,
ratu Wasti menolak. Hal ini bagi raja adalah satu penghinaan, maka raja memberikan
keputusan, bahwa ratu Wasti dipecat sebagai ratu dan akan dicari penggantinya.

(Est 2:17-18). Haman.

Haman adalah seorang yang menerima kebesaran dari raja Ahasyweros dengan
kenaikan pangkat dan kedudukan tertinggi di atas semua pembesar. Semua rakyat
diperintahkan menyembah Haman. Haman sangat memusuhi orang Yahudi karena
Mordekhai tidak mau menyembah dia. Haman diberi kuasa oleh raja untuk membunuh
bangsa Yahudi.

(Est 7:1-10). Mordekhai.

Mordekhai adalah orang Yahudi yang menjadi pegawai istana raja. Dia mempunyai
tugas duduk di pintu gerbang istana raja (pasal Est 2:5,19,21). Dan ia adalah seorang yang
tidak menyembah kepada Haman, karena menurut keyakinan Mordekhai hanya Tuhanlah
yang patut disembah. Dalam pasal 4 (Est 4:1-17) dijelaskan Mordekhai berdukacita dan
bersedih bersama orang Yahudi karena adanya keputusan raja memberi kuasa kepada Haman,
untuk membunuh orang Yahudi.

(10:1-3 Est 8:1-2; 9:4; 10:1-3). Ester.

Ester adalah seorang anak yatim bangsa Yahudi. Dia adalah saudara sepupu dari
Mordekhai. Ketika ratu Wsti dipecat dari kedudukannya sebagai ratu, maka Ester diangkat
menjadi ratu. Pada waktu orang Yahudi akan dibunuh, Ester menerima permohonan dari
Mordekhai untuk menolong membebaskan orang Yahudi (pasal Est 4:14).

II. Kesimpulan
 Kitab Ester membuktikan bahwa Allah tetap setia dalam memelihara dan menolong
umat-Nya yang berada dalam kesusahan dan kesulitan.
 Pengalaman Haman membuktikan bahwa kesombongan ketamakan akan
menghasilkan kerugian bagi diri sendiri.
KITAB AYUB

Pendahuluan

Penulis : Penulis Kitab Ayub tidak diketahui dengan jelas.

Isi Kitab: Kitab Ayub terdiri dari 42 pasal. Isi Kitab Ayub merupakan kisah nyata dari
seorang bernama Ayub yaitu mengisahkan kehidupan Ayub yang berbahagia karena
kesalehannya, tetapi kemudian hidup dalam penderitaan karena pencobaan iblis. Akhirnya dia
kembali memperoleh kebahagiaan, karena ketekunannya dalam beribadah walaupun
menderita.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ayub

Pasal 1 (Ayub 1:1-5). Keadaan Ayub sebelum pencobaan iblis.

Ayub adalah seorang yang hidup dalam kesalehan dan kelimpahan.

Pasal 1-3 (Ayub 1:6-3:26). Keadaan Ayub dalam pencobaan iblis.

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa iblis mengambil semua harta milik dan kesehatan
Ayub. Hal ini membuat Ayub sangat menderita.

Pasal 4-37 (Ayub 4:1-37:24). Percakapan Ayub dengan sahabat-sahabatnya.

Pada bagian ini dijelaskan tentang 3 orang sahabat Ayub yang bernama Elifas, Bildad,
dan Zofar. Mereka datang dan mengatakan bahwa penderitaan Ayub adalah akibat dari dosa
yang dibuat secara sembunyi-sembunyi. Mereka menyuruh Ayub supaya mengakui saja
dosanya, tetapi Ayub tetap bertahan, bahwa ia hidup benar di hadapan Allah. Setelah tiga
teman Ayub itu selesai berbicara, seorang muda bernama Elihu memperingatkan mereka
semua termasuk Ayub bahwa Tuhan adalah Maha besar dan mempunyai maksud yang baik
dalam penderitaan orang beriman. (dalam pasal Ayub 9:33).

Pasal 38-42 (Ayub 38:1-42:17). Jawaban Tuhan kepada Ayub.

Dalam bagian ini Ayub di tegur oleh Allah. Kemudian Ayub merendahkan diri
dihadapan Allah serta mencabut pembelaan dirinya. Setelah ini Ayub tidak lagi hidup
menderita, karena diberkati Allah.

II. Kesimpulan
 Kitab Ayub mengajarkan kepada orang beriman bahwa Iblis tidak berkuasa untuk
mencabut nyawa seseorang.
 Kitab Ayub mengajarkan bahwa Allah mengijinkan anak-anaknya mengalami
penderitaan untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya.
 Kitab Ayub mengajarkan bahwa penderitaan dapat menjadi suatu alat untuk
membawa seseorang pada pertumbuhan rohani yang dewasa.
 Kitab Ayub mengajarkan Ayub sebagai teladan orang yang menyembah Allah secara
benar, yaitu penyembahan yang didasari ketulusan hati.
KITAB MAZMUR

Pendahuluan

Penulis : Kitab Mazmur ditulis oleh banyak orang, di antaranya adalah Raja Daud, Musa,
Asaf, Anak-anak Korah, Heman, dan lain-lain. Tetapi Raja Daud merupakan penulis
terbanyak.

Isi Kitab : Kitab Mazmur terdiri dari 150 pasal. Isi kitab Mazmur mengungkapkan tanggapan
orang-orang beriman kepada Tuhannya, baik dalam bentuk doa atau nyanyian.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Mazmur

Pembagian isi Kitab Mazmur

Mazmur pujian terhadap Allah.

Contoh: 33:1-22; 68:1-35 Mazm 8:1-9; 29:1-11; 33:1-22; 68:1-35

117:1-2 Mazm 100:1-5; 103:1-105:45; 117:1-2

Mazm 145:1-150:6.

Mazmur pengucapan terimakasih kepada Allah.

Contoh: 32:1-11; 66:1-20 Mazm 9:1-20; 18:1-50; 32:1-11; 66:1-20

Mazm 76:1-12; 116:1-19.

Mazmur Pemujaan atas keagungan Allah sebagai raja.

Contoh: 21:1-13; 45:1-17; 47:1-9 Mazm 2:1-12; 20:1-9; 21:1-13; 45:1-17; 47:1-9

96:1-13; 97:1-12; 98:1-9 Mazm 72:1-20; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9

132:1-18 Mazm 99:1-9; 110:1-7; 132:1-18.

Mazmur Permohonan, Ratapan, dan Keluhan.

Contoh: 13:1-6; 22:1-31; 25:1-22 Mazm 3:1-8; 6:1-10; 13:1-6; 22:1-31; 25:1-22

38:1-22; 39:1-13; 42:1-11 Mazm 31:1-24; 35:1-28; 38:1-22; 39:1-13; 42:1-11

51:1-19; 63:1-11; 74:1-23 Mazm 43:1-5; 44:1-26; 51:1-19; 63:1-11; 74:1-23

83:1-18; 85:1-13; 86:1-17 Mazm 79:1-13; 80:1-19; 83:1-18; 85:1-13; 86:1-17

140:1-143:12 Mazm 102:1-28; 130:1-8; 140:1-143:12.

Mazmur tentang Ziarah.

Contoh: Mazm 84:1-12; 120:1-134:3.


Mazmur tentang Sejarah Bangsa Israel.

Contoh: 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8 Mazm 78:1-72; 95:1-11; 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8.

Mazmur tentang keagungan Firman Allah.

Contoh: Mazm 119:1-176.

II. Kesimpulan
 Kitab Mazmur mengajarkan bagaimana anak-anak Allah hidup dan berjalan
mengikuti Allah.
 Kitab Mazmur mengajarkan bagaimana Allah memberkati setiap orang yang mau
berpegang/hidup sesuai dengan Firman Allah.
 Kitab Mazmur mengungkapkan keagungan Allah sebagai pencipta alam semesta dan
sekaligus sebagai pemeliharaannya.
 Kitab Mazmur mengajarkan kebesaran dan kemuliaan sifat-sifat Allah.
 Kitab Mazmur mengajarkan tentang Allah yang tidak mau bergaul dengan orang-
orang yang hidup di dalam perbuatan dosa.

KITAB AMSAL

Pendahuluan
Penulis : Kitab Amsal ditulis oleh beberapa orang, tetapi penulis yang terbanyak adalah raja
Salomo. Sedangkan penulis-penulis lainnya adalah Agur dan ibu raja Lemuel.

Isi Kitab : Kitab Amsal terdiri dari 31 pasal. Kitab Amsal berisikan kata-kata hikmat yang
mengajarkan asas-asas dari kehidupan yang dijalankan dengan penuh rasa takut kepada
Tuhan.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Amsal

Pasal 1 (Ams 1:1-7). Tujuan Amsal-Amsal.

 Amsal memberi pengetahuan akan hikmat.


 Amsal memberikan kepandaian.
 Amsal memberikan kejujuran.
 Amsal memberikan pengetahuan tentang takut akan Tuhan.

Pasal 1-9 (Ams 1:8-9:18). Amsal tentang hikmat.

Bagian ini berisikan ajaran tentang pentingnya seorang muda mencari hikmat.

Pasal 10-24 (Ams 10:1-24:34). Amsal-Amsal Salomo sebagai anjuran supaya berakal budi.

Bagian ini menjelaskan tentang tindakan orang yang berakal budi dan yang tidak
berakal budi, serta segala suatu akibat dari tindakan tersebut.
Pasal 25-29 (Ams 25:1-29:27). Amsal-Amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai raja
Hizkia.

Bagian ini menjelaskan tentang cara mengatasi kesombongan.

Pasal 30-31 (Ams 30:1-31:31). Amsal Agur bin Yake dan Ibu Raja Lemuel.

Amsal ini berbicara mengenai doa dan ajaran hidup, serta tabiat seorang istri yang
baik.

II. Kesimpulan
 Kitab Amsal mengajarkan tentang kehidupan di dalam kebenaran, keadilan dan
kejujuran.
 Kitab Amsal mengajarkan arti dan tujuan dari kehidupan manusia.
 Kitab Amsal mengajarkan kemuliaan dari seorang istri yang bijaksana.
 Kitab Amsal mengajarkan akibat-akibat dari kemalasan.
 Kitab Amsal mengajarkan bahwa pengetahuan yang tidak disertai dengan takut akan
Allah merupakan suatu hal yang tidak berguna.
 Kitab Amsal membuat seorang yang tidak berpengalaman di dalam kehidupan dapat
mempunyai pengetahuan akan arti dan tujuan kehidupan.

KITAB PENGHOTBAH

Pendahuluan
Penulis : Raja Salomo.
Isi Kitab : Kitab Pengkhotbah terbagi atas 12 pasal, dan isi Kitab ini mengajarkan bahwa
segala sesuatu dari hidup manusia menjadi sia-sia apabila terpisah dari hubungan dengan
Allah.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Pengkhotbah

Pasal 1-2 (Pengkh 1:1-2:26). Ajaran tentang kehidupan yang terbaik

Bagian ini menjelaskan tentang kesia-siaan hidup dan segala yang terbaik bagi
manusia hanya diperoleh apabila berada di dalam Tuhan.

Pasal 3-6 (Pengkh 3:1-6:12). Ajaran tentang peranan Tuhan dalam hidup manusia

Pasal 3 (Pengkh 3:1-22) menjelaskan bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia itu ada
waktunya menurut pemberian Tuhan yang tak dapat ditambahkan atau dikurangi oleh
manusia. Pasal 3-6;+Pengkh 3:16-6:12 mengajar bahwa ketidakadilan yang terjadi di atas
dunia akan diadili. Segala usaha manusia berdasarkan kekuatan sendiri adalah sia- sia dan
segala kekayaan tidak berguna. Semuanya sia-sia kalau Tuhan tidak memberikan kuasa untuk
menikmatinya (pasal Pengkh 6:2).

Pasal 7-12 (Pengkh 7:1-12:14). Ajaran tentang dasar perbuatan baik


Pasal 7 (Pengkh 7:1-29) menjelaskan tentang hikmat yang memang berguna tetapi sukar
didapat. Pasal 8 (Pengkh 8:1-17) memberi nasihat supaya manusia mematuhi perintah raja.
Pimpinan Allah tidak dapat dimengerti karena orang saleh sering menderita sedangkan orang
fasik bahagia dan keduanya akan mati. Kesimpulan dalam pasal 11 (Pengkh 11:1-10)
walaupun nasib manusia tidak dapat diubah, namun dituntut untuk bekerja dengan rajin.
Karena hidup manusia adalah sia-sia, maka ia harus hidup dengan iman kepada Allah.

II. Kesimpulan
 Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa hidup yang tanpa iman kepada Allah,
merupakan kehidupan yang sia-sia.
 Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa, memiliki pengetahuan tanpa disertai iman
kepada Allah adalah kesia-siaan.
 Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa kebahagiaan di dalam hidup hanya bisa
sempurna kalau disertai dengan iman kepada Allah, Tuhan Yesus.
 Kebahagiaan dan kesusahan yang dialami manusia, mempunyai waktu dan
perubahannya sendiri.
 Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa di dunia ini keadilan yang sejati tidak ada,
tetapi oleh sebab itu ketidakadilan tersebut akan diadili.

KITAB KIDUNG AGUNG

Pendahuluan
Penulis : Raja Salomo.
Isi Kitab: Kitab Kidung Agung terbagi atas 8 pasal. Dan isi Kitab ini ialah, cerita tentang
kemesraan dan kekuatan cinta antara raja Salomo dengan kekasihnya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kidung Agung

Pasal 1-2 (Kid 1:1-2:7). Adegan di Istana.

Pasal Kid 1:2-8, pengantin perempuan dan puteri-puteri Yerusalem, dengan penuh kasih
sayang pengantin perempuan menyatakan ketaatan yang mesra kepada pengantin laki-laki.
Pasal Kid 1:9-2:7, pengantin laki-laki memuji-muji pengantin perempuan.

Pasal 2-8 (Kid 2:8-8:4). Adegan dalam impian pengantin perempuan.

Karena pengantin perempuan ini dari desa dan berkulit hitam, maka melalui
impiannya ia menghilangkan rasa rendah dirinya, yaitu berusaha agar layak dicintai dan
mencintai raja sebagai suaminya.

Pasal 8-14 (Kid 8:5-14). Adegan dari padang gurun.

Bagian ini menjelaskan bahwa kekuatan cinta yang memberikan kebahagiaan


melebihi kebahagiaan yang diberikan oleh harta benda dan kekayaan.
II. Kesimpulan
 Kitab Kidung Agung mengajarkan bahwa cinta yang terbaik adalah cinta yang
didasarkan pada kepercayaan yang penuh terhadap kekasihnya.
 Kitab Kidung Agung mengajarkan bahwa pernikahan merupakan anugerah daripada
Allah.
 Bagi seorang wanita yang percaya kepada Allah, ia mempunyai nilai yang tinggi,
tidak memandang ia itu orang desa atau kesederhanaannya.
 Kitab Kidung Agung mengajarkan bahwa kebahagiaan dari cinta hanya dapat
ditemukan/dialami kalau terjadi melalui cinta segitiga, yaitu antara suami, isteri, dan
Tuhan.

KITAB YESAYA

Pendahuluan
Penulis : Nabi Yesaya.
Isi Kitab: Kitab Yesaya terbagi atas 66 pasal. Isi Kitab ini dibagi ke dalam dua bagian utama.
Bagian pertama adalah nubuatan tentang hukuman yang akan jatuh atas bangsa Israel dan
bangsa-bangsa lain. Bagian kedua adalah penghiburan tentang anugerah Allah yang ada di
dalam Yesus Kristus, di mana kelahiran, penderitaan dan kemenangan Yesus dinubuatkan
dengan jelas.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yesaya

Pasal 1-35 (Yes 1:1-35:10). Israel, Umat Allah yang tidak setia.

Pasal-pasal ini menjelaskan tentang beberapa hal penting berikut ini.

Dosa bangsa ini (5:1-30 Yes 1:1-31; 3:1-26; 5:1-30).

Keadaan masa depannya (9:1-21; 11:1-16; 12:1-6; 25:1-35:10 Yes 2:1-22; 4:1-6; 9:1-21;
11:1-16; 12:1-6; 25:1-35:10).

Panggilan nabi Yesaya (Yes 6:1-13).

Raja-raja bangsa ini yang tidak percaya (Yes 7:1-25).

Hukuman Allah atas bangsa-bangsa yang memusuhi-Nya.

Babel (pasal 21:1-17 Yes 13:1-22; 14:1-32; 21:1-17).

Asyur (Yes 14:24-27).

Filistin (Yes 14:28-32).

Moab (pasal 15-16; Yes 15:1-16:14).

Damsyik (pasal 17; Yes 17:1-14).

Etiopia (pasal 18; Yes 18:1-7).


Mesir (pasal 19-20; Yes 19:1-20:6).

Arabia (Yes 21:13-17).

Tirus (pasal 23; Yes 23:1-18).

Edom (Yes 34:5-15).

Bangsa-bangsa di dunia (pasal 24-25; Yes 24:1-25:12).

Pasal 36-39 (Yes 36:1-39:8). Hizkia, hamba Allah yang penakut.

Pasal 40-66 (Yes 40:1-66:24). Nubuatan tentang Yesus Kristus, hamba Allah yang setia.

Dalam pasal-pasal ini, ada 3 bagian besar, yaitu:

 Pemberitaan tentang kemuliaan Allah dalam memberikan penyelamatan dan


penghiburan kepada bangsa Israel (pasal 40-48; Yes 40:1-48:22).
 Pemberitaan tentang kedatangan seorang penyelamat bangsa Israel dan penyelamat
bangsa lain. Dan juga pemberitaan tentang penderitaan yang akan dialami oleh
penyelamat (pasal 49-53; Yes 49:1-53:12).
 Pemberitaan keselamatan dan keadaan masa depan dalam pemerintahan raja
(Penyelamat) yang kekal (pasal 54-66; Yes 54:1-66:24).

II. Kesimpulan
 Kitab Yesaya mengajarkan tentang kekudusan Allah, karena Allah juga menuntut
hidup yang kudus dari umat-Nya.
 Kitab Yesaya mengajarkan bahwa kelahiran dan penderitaan dari Tuhan Yesus sudah
menjadi rencana Allah.
 Kitab Yesaya menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah perwujudan daripada Allah
yang perkasa, Penasehat yang Ajaib, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.
 Kitab Yesaya mengajarkan bahwa dunia akan mengalami masa penghukuman atau
kehancuran.
 Kitab Yesaya menegaskan bahwa Kristus Yesus merupakan korban dari dosa- dosa
manusia.

KITAB YEREMIA

Pendahuluan
Penulis : Nabi Yeremia.
Isi Kitab : Kitab Yeremia terbagi atas 52 pasal, yang berisi hal sejarah pemberitaan
penghukuman yang akan dialami oleh bangsa Israel karena ketidaktaatannya dan pemberitaan
tentang kelahiran Raja, tunas dari Daud serta keadaan dalam pemerintahannya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yeremia

Pasal 1 (Yer 1:1-19). Yeremia dipanggil menjadi hamba Allah.


Pasal 2-25 (Yer 2:1-25:38). Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa Israel dan
Yehuda.

Allah mencela kejahatan bangsa Yehuda. (Pasal 2-10; Yer 2:1-10:25).

Penganiayaan terhadap Yeremia di Anatot. (Pasal 11; Yer 11:1-23).

Yeremia memberitakan kejahatan dan dosa bangsa Yehuda (Pasal 13-20; Yer 13:1-20:18).

Pemberitaan tentang pembuangan bangsa Yehuda ke Babel selama 71 tahun (Pasal 25; Yer
25:1-38).

Pasal 26-45 (Yer 26:1-45:5). Penjelasan tentang pelayanan Yeremia.

Yeremia memberitakan kehancuran Bait Suci dan penganiayaan oleh Hananya terhadap
dirinya (pasal 26-29; Yer 26:1-29:32).

Yeremia memberitahukan janji Allah tentang pemulihan keadaan bangsa Israel, serta
diperbaharuinya janji Allah kepada bangsa Israel (pasal 30-34; Yer 30:1-34:22).

Yeremia dimasukkan ke dalam sumur karena pemberitaannya (pasal 37-39; Yer 37:1-39:18).

Yeremia terpaksa ikut mengungsi ke Mesir (pasal 40-45; Yer 40:1-45:5).

Pasal 46-51 (Yer 46:1-51:64). Pemberitaan tentang masa depan bangsa-bangsa lain.

Pemberitaan keadaan masa depan bangsa-bangsa Mesir, Filistin, Moab, Amon, Edom,
Damsyik (pasal 46-49; Yer 46:1-49:39).

Pemberitaan keadaan masa depan bangsa Babel (pasal 50-51; Yer 50:1-51:64).

Pasal 52 (Yer 52:1-34). Pemberitaan tentang kehancuran kota suci di Yerusalem.

II. Kesimpulan
 Kitab Yeremia mengajarkan bahwa di dalam melayani dan menjadi hamba Allah kita
tidak terlepas dari penderitaan dan aniaya.
 Panggilan Yeremia mengajarkan bahwa Allah mau memanggil seseorang untuk
menjadi hamba-Nya dengan sepenuh waktu.
 Kitab Yeremia mengajarkan bahwa Allah sangat membenci ketidaktaatan anak- anak-
Nya, tetapi Ia mengampuni anak-anak-Nya yang mau bertobat dari kesalahannya.

KITAB RATAPAN

Pendahuluan
Penulis : Nabi Yeremia.
Isi Kitab : Kitab Ratapan terbagi atas 5 pasal. Dan bersifat seruan hati dan getaran perasaan
nabi Yeremia atas kehancuran Yerusalem.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ratapan

Pasal 1 (Rat 1:1-22). Yeremia menangisi keadaan Yerusalem yang dihancurkan.

Pasal 2 (Rat 2:1-22). Yeremia dalam tangisnya menyatakan bahwa kerusakan dan kesukaran
Yerusalem, merupakan pernyataan daripada murka Allah.

Pasal 3 (Rat 3:1-66). Yeremia menunjukkan perasaannya dengan menangisi segala kesukaran
dan penderitaan bangsanya.

Pasal 4 (Rat 4:1-22). Yeremia dalam tangisnya menceritakan bahwa semua penderitaan dan
kesukaran yang terjadi adalah akibat dari perbuatan-perbuatan dosa bangsa Israel.

Pasal 5 (Rat 5:1-22). Yeremia dalam tangisnya memohonkan doa pada Allah untuk
memulihkan kembali keadaan bangsa Israel.

II. Kesimpulan
 Kitab Yeremia mengajarkan bahwa Yeremia merasakan kesedihan akan keadaan
bangsanya, karena dosa-dosa mereka. Hal ini juga mengajarkan agar setiap orang
Kristen mempunyai beban akan bangsanya yang belum mengenal Tuhan Yesus.
 Kehancuran kota Yerusalem merupakan pernyataan penghukuman Allah atas dosa
bangsa Israel. Dengan demikian berarti Allah juga pasti menghukum anak-anak-Nya
yang berbuat dosa.
 Dalam keadaan yang penuh penderitaan Yeremia berdoa untuk memohonkan
pertolongan dari Allah. Demikian pulalah hendaknya setiap orang percaya memohon
pertolongan Allah, ketika mengalami penderitaan.

KITAB YEHEZKIEL

Pendahuluan
Penulis : Nabi Yehezkiel.
Isi Kitab : Kitab Yehezkiel terdiri dari 48 pasal. Isi Kitab ini merupakan pemberitaan tentang
keadaan masa depan bangsa Israel dan bangsa- bangsa lain.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yehezkiel

Pasal 1-3 (Yeh 1:1-3:27). Allah memanggil Yehezkiel menjadi hambanya.

Allah memperlihatkan kemuliaan-Nya kepada Yehezkiel. (pasal 1; Yeh 1-28).

Allah memberikan tugas kepada Yehezkiel dalam melayani-Nya. (pasal 2-3; Yeh 2:1-3:27).

Pasal 4-24 (Yeh 4:1-24:27). Pemberitaan tentang penghukuman yang akan dialami oleh
bangsa Israel.

Perumpamaan-perumpamaan tentang penghukuman yang akan dialami bangsa Israel (pasal


3-7; Yeh 3:1-7:27).
Pemberitaan tentang penglihatan Yehezkiel atas dosa bangsa Israel (pasal 8-11; Yeh 8:1-
11:25).

Pemberitaan tentang penghakiman yang akan dialami bangsa Israel (pasal 12-19; Yeh 12:1-
19:14).

Gambaran tentang dosa-dosa daripada bangsa Israel (pasal 20-24; Yeh 20:1-24:27).

Pasal 25-32 (Yeh 25:1-32:32). Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa-bangsa.

Pasal 33-39 (Yeh 33:1-39:29). Pemberitaan akan pembaharuan yang akan diterima bangsa
Israel setelah penghakiman.

Pasal 40-48 (Yeh 40:1-48:35). Pemberitaan tentang keadaan masa depan dari zaman baru.

Pemberitahuan tentang ukuran dari pada Bait Allah (pasal 40-42; Yeh 40:1-42:20).

Petunjuk-petunjuk dalam ibadah (pasal 43-46; Yeh 43:1-46:24).

Pemberitahuan tentang keadaan dan pembagian tanah (pasal 47-48; Yeh 47:1-48:35).

II. Kesimpulan
 Panggilan atas Yehezkiel untuk menjadi pemberita Firman Allah, mengajarkan bahwa
Allah juga memanggil setiap orang percaya untuk bersaksi tentang Kristus.
 Tuntutan Allah terhadap tanggung jawab Yehezkiel dalam pemberitaannya,
mengajarkan juga bahwa Allah menuntut pertanggungjawaban setiap orang Kristen
dalam hal memberitakan Injil.
 Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain telah
digenapi, membuktikan bahwa apa yang dikatakan oleh Firman Allah itu benar.
 Apabila kehidupan di dalam zaman yang baru penuh dengan persekutuan, maka sudah
selayaknyalah setiap orang percaya untuk memulai hidup dengan penuh persekutuan
di dunia ini.

KITAB DANIEL

Pendahuluan
Penulis : Nabi Daniel.
Isi Kitab : Kitab Daniel terbagi atas 12 pasal, yang isinya berhubungan sejarah kekuasaan
bangsa-bangsa di dunia, dan juga tentang keadaan pada masa yang akan datang, ketika Tuhan
Yesus datang kembali ke dunia untuk yang kedua kali.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang isi Kitab Daniel, lihatlah uraian berikut:

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Daniel

Pasal 1-66 (Dan 1:1-6:28). Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa kehidupan Nabi Daniel.
Sejarah Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sebelum ke Babel sampai mereka menjadi
pejabat pemerintah Babel (Pasal 1; Dan 1:1-21).

Cerita tentang mimpi raja Nebukadnezar dan arti yang dijelaskan oleh Daniel (Pasal 2; Dan
2:1-49).

Cerita tentang ketaatan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dalam menyembah Allah walaupun
dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala (Pasal 3; Dan 3:1-30).

Pemberitahuan arti dari mimpi raja Nebukadnezar, dan penggenapannya (Pasal 4; Dan 4:1-
37).

Cerita tentang tulisan di dinding dan arti serta penggenapannya (Pasal 5; Dan 5:1-31).

Cerita ketaatan Daniel dalam beribadah kepada Allah walaupun dimasukkan ke dalam gua
singa (Pasal 6; Dan 6:1-28).

Pasal 7-12 (Dan 7:1-12:13). Penglihatan Nabi Daniel tentang keadaan bangsa-bangsa di akhir
zaman.

II. Kesimpulan
 Ketaatan Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego di dalam menyembah Allah
walaupun berada dalam ancaman, merupakan pengajaran terhadap setiap orang
Kristen untuk mempunyai kesetiaan dalam imannya ketika berada dalam bahaya.
 Pertolongan Allah terhadap Daniel dan teman-temannya, membuktikan bahwa Allah
tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya mengalami penderitaan seorang diri.
 Pada akhir zaman akan ada kesusahan-kesusahan besar, tetapi umat Allah akan
mendapat bagian dalam kerajaan Allah yang kekal.

KITAB HOSEA

Pendahuluan
Penulis : Nabi Hosea.
Isi Kitab : Kitab Hosea dibagi atas 14 pasal yang berisikan gambaran kehidupan bangsa Israel
dalam hubungannya sebagai umat pilihan Allah.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Hosea

Pasal 1-3 (Hos 1:1-3:5). Rumah tangga Nabi Hosea sebagai lambang hubungan bangsa Israel
dengan Allah

Istri Hosea yang melakukan perzinahan melambangkan bangsa Israel yang melakukan
penyembahan berhala.

Hosea sebagai suami yang mengampuni perzinahan istrinya, melambangkan betapa Allah
selalu mengampuni kesalahan (penyembahan berhala) bangsa Israel.

Pasal 4-10 (Hos 4:1-10:15). Kemurtadan bangsa Israel dari Firman Allah
Celaan atas pimpinan agama dan bangsa yang tidak setia (pasal 4; Hos 4:19).

Kemunafikan ibadah bangsa Israel (pasal 5-10; Hos 5:1-10:15).

Pasal 11-14 (Hos 11:1-14:9). Pembaharuan terhadap bangsa Israel

Kasih Allah mengatasi (mengalahkan) kedegilan hati bangsa Israel (pasal 11-13; Hos 11:1-
13:16).

Janji pengampunan Allah terhadap pertobatan bangsa Israel (pasal 14; Hos 14:1-9).

II. Kesimpulan
 Kitab Hosea mengajarkan bahwa Allah memberikan hukuman terhadap orang Kristen
yang masih menyembah berhala.
 Allah yang menjadi sumber keselamatan, adalah Allah yang Maha Pengampun.
 Walaupun dosa yang dilakukan sangat besar, tetapi bila bertobat dan mohon
pengampunan kepada Allah, maka ia akan setia mengampuni.

KITAB YOEL

Pendahuluan
Penulis : Nabi Yoel.
Isi Kitab : Kitab Yoel dibagi atas 3 pasal yang berisi tentang hari penghukuman yang dahsyat
atas bangsa-bangsa di dunia yang jahat atau tidak percaya. Tetapi pada saat itu ada
perlindungan atau keselamatan bagi bangsa yang bertobat dari kejahatan dan percaya kepada
Allah.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yoel

Pasal 1 (Yoel 1:1-20). Allah memberikan hukuman melalui tulah belalang.

Pasal 2 (Yoel 2:1-17). Allah menghimbau agar umat Allah mau bertobat.

Pasal 2-3 (Yoel 2:18-3:21). Allah memberkati bangsa yang bertobat.

II. Kesimpulan
 Kitab Yoel mengajarkan bahwa bencana yang dialami manusia dapat merupakan
teguran Allah.
 Allah menghendaki agar pertobatan dari manusia tidak ditunda-tunda.
 Hari Tuhan adalah hari kesukaan bagi orang yang percaya, tetapi menjadi hari yang
mencelakakan bagi orang yang tidak percaya.
 Allah senantiasa memperhatikan kehidupan umat-Nya, baik dalam kesusahan maupun
dalam kemenangan.
KITAB AMOS

Pendahuluan
Penulis : Nabi Amos.
Isi Kitab : Kitab Amos dibagi atas 9 pasal yang berisi tentang keadilan dan kesabaran Allah
terhadap perbuatan jahat manusia.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Amos

Pasal 1-2 (Am 1:1-2:16). Pemberitaan tentang hukuman dari Allah terhadap bangsa-bangsa.

Hukuman Allah atas bangsa Damsyik, Gaza, Tirus, Edom, Amon, Moab serta
hukuman atas Yehuda dan atas bangsa Israel. Hukuman ini diberikan Allah karena perbuatan
bangsa-bangsa yang durhaka itu telah melampaui batas kesabaran Allah. Hukuman itu
dilambangkan sebagai api, tanda hukuman yang paling berat. Dari semua hukuman pada
bagian pertama ini, dapat diketahui bahwa dosa yang mendatangkan hukuman itu adalah
kekejaman terhadap bangsa lain.

Pasal 3-6 (Am 3:1-6:14). Pemberitaan tentang tiga Firman Allah terhadap dosa bangsa Israel.

Pasal 3; Am 3:1-15. Firman Allah tentang kesalahan bangsa Israel, yaitu lalai melaksanakan
tugasnya sebagai umat pilihan Allah.

Pasal 4; Am 4:1-13. Firman Allah tentang kemunafikan dan kebobrokan moral bangsa Israel
dalam hidup beragama.

Pasal 5-6; Am 5:1-6:14. Firman Allah sebagai peringatan kepada bangsa Israel sebelum
mengalami hukuman.

Pasal 7-9 (Am 7:1-9:15). Penglihatan tentang hukuman dari Allah dan pelepasan bagi umat-
Nya.

Pasal Am 7:1-9:10. Penglihatan tentang belalang; Api sebagai alat penghakiman; Tali Sipat;
Bakul dan Buah-buahan; dan Tuhan di dekat Mezbah.

Pasal Am 9:11-15. Pemberitaan akan janji Allah untuk memulihkan kembali keadaan umat
Allah.

II. Kesimpulan
 Kitab Amos mengajarkan bahwa hukuman Allah akan jatuh ke atas segala bangsa
yang tidak mau beribadah kepada-Nya.
 Allah lebih mengutamakan kebenaran dan keadilan, daripada korban-korban atau
persembahan dalam ibadah.
 Amos sebagai seorang peternak di desa, dapat dipakai Allah dalam memberitakan
Firman-Nya, mengajarkan bahwa Allah bisa memakai orang yang tidak
berpendidikan.
KITAB OBAJA

Pendahuluan
Penulis : Penulis Kitab Obaja adalah Nabi Obaja.
Isi Kitab : Kitab Obaja terdiri dari satu pasal. Isi Kitab Obaja membicarakan tentang
penghukuman terhadap bangsa Edom.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Obaja

Ayat 1-4 (Ob 1:1-4). Pemberitaan tentang kesombongan bangsa Edom.

Ayat 5-16 (Ob 1:5-16). Pemberitaan tentang perbuatan dan sikap bangsa Edom terhadap
bangsa Israel. Dan penghakiman atau hukuman terhadap bangsa Edom.

Ayat 17-21 (Ob 1:17-21). Pemberitaan bahwa kelepasan hanya ada dari bangsa Israel.

II. Kesimpulan
 Kitab Obaja mengajarkan bahwa kesombongan merupakan dosa yang dibenci Allah.
 Kitab Obaja mengajarkan bahwa berbahagia karena orang lain mendapat kesulitan
sangat dicela oleh Allah.
 Kitab Obaja mengajarkan bahwa bertindak dengan kejam terhadap orang lain, tidak
berkenan di hadirat Allah.
 Kitab Obaja mengajarkan Edom sebagai perlambangan dari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah.

KITAB YUNUS

Pendahuluan
Penulis : Penulis Kitab Yunus ini tidak dapat diketahui dengan pasti.
Isi Kitab : Kitab Yunus berjumlah 4 pasal. Isi dari Kitab Yunus, dari seluruh pasal
menunjukkan perintah dari Tuhan yang penuh dengan belas kasihan. Dari keempat pasal
Kitab Yunus dapat diuraikan dalam 4 bagian yaitu:
Pasal 1 (Yun 1:1-17), Yunus dipanggil.

Pasal 2 (Yun 2:1-10), Yunus di dalam perut ikan.

Pasal 3 (Yun 3:1-10), Yunus dipanggil untuk kedua kali.

Pasal 4 (Yun 4:1-11), Yunus dengan Tuhan.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yunus

Pasal 1 (Yun 1:1-17) Yunus dipanggil Allah, untuk menjadi hamba-Nya.

Menurut pasal 1 (Yun 1:1-17) ini menceritakan bagaimana Nabi Yunus dipanggil
untuk pergi ke kota Niniwe menyampaikan khotbah karena kehidupan orang-orang di sana
penuh dengan kejahatan. Panggilan ini tidak dituruti oleh Yunus dan dia melarikan diri ke
Tarsis karena dia ingin supaya Niniwe tidak bertobat dan orang-orang Niniwe akan menerima
hukuman. Dalam perjalanan di atas kapal angin ribut menyerang mereka. Setelah diundi,
ternyata Yunuslah yang berdosa, maka Yunus dibuang ke dalam laut.

Pasal 2 (Yun 2:1-10). Yunus menyesali ketidaktaatannya.

Setelah Nabi Yunus dibuang ke laut, Tuhan menolong dia dengan menyuruh ikan
besar menelannya. Di dalam perut ikan besar itu Yunus berdoa. Doanya ucapan syukur,
pujian, penyesalan, dan penyerahan diri kembali kepada Tuhan. Akhirnya ikan itu
memuntahkan Yunus ke daratan.

Pasal 3 (Yun 3:1-10). Yunus dipanggil untuk kedua kali.

Dalam pasal 3; Yun 3:1-10 diterangkan bahwa Yunus disuruh oleh Tuhan untuk
kedua kalinya pergi ke kota Niniwe yang jahat untuk menyampaikan berita bahwa empat
puluh hari lagi Tuhan akan memberikan hukuman kepada seluruh kota Niniwe. Setelah
Yunus melaksanakan perintah Tuhan dan menyampaikan berita itu, maka semua penduduk
Niniwe beserta raja mengadakan suatu puasa besar dan bertobat dari dosanya. Oleh karena itu
Allah tidak menghukum mereka.

Pasal 4 (Yun 4:1-11). Allah mendidik Yunus untuk menginsyafi bahwa Allah juga mengasihi
bangsa-bangsa lain.

Pertobatan yang terjadi di kota Niniwe membuat Yunus merasa tidak puas dan
menjadi sangat marah bahkan mau mati. Tuhan datang dan berbicara kepadanya dengan
menggunakan pohon jarak, seekor ulat dan angin kencang. Dari ketiga hal ini Yunus
mendapat pelajaran yang penting dengan kesimpulan bahwa jikalau Yunus sayang akan
pohon jarak itu yang bukan Yunus buat, maka terlebih pula Tuhan mengasihi orang-orang
Niniwe (bangsa bukan Yahudi), ciptaan-Nya.

II. Kesimpulan
 Tuhan ingin menyelamatkan orang-orang jahat kalau mereka mau bertobat.
 Riwayat Nabi Yunus dalam Kitab ini menegur orang yang hanya mementingkan suku
atau bangsanya sendiri dan tidak memperdulikan suku atau bangsa lain.
 Manusia tidak dapat lari dari Tuhan apabila Tuhan memberi tugas, maka lebih baik
melaksanakannya daripada menolaknya.
 Kitab Yunus menunjukkan secara jelas bahwa Tuhan itu Mahakuasa

KITAB MIKHA

Pendahuluan
Penulis : Nabi Mikha.
Isi Kitab : Kitab Mikha, terbagi atas 7 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat hubungan
kedaulatan Allah dengan hidup dan sejarah manusia.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Mikha
Pasal 1-3 (Mi 1:1-3:12). Pemberitaan tentang hukuman atas Israel karena perbuatan dosanya.

Pasal 1 (Mi 1:1-16) memuat perkataan Mikha terhadap Israel mengenai dosa-dosanya
karena mencemarkan Yehuda dan Yerusalem. Nabi Mikha menekankan dosa penindasan
yang disebabkan oleh orang-orang kaya yang malas. Uraian tentang dosa mereka terdapat
dalam pasal 2-3 (Mi 2:1-3:12), yaitu bahwa orang-orang hanya melakukan pemerasan
terhadap orang-orang miskin. Ini didukung oleh nabi-nabi palsu dan pemimpin- pemimpin
bangsa. Dalam pasal-pasal ini Nabi Mikha memberikan teguran dan ancaman bagi mereka
itu.

Pasal 4-5 (Mi 4:1-5:15). Pemberitaan tentang keselamatan di masa depan.

Setelah nabi memberitahukan teguran dan hukuman bangsa itu dan semua orang yang
berbuat jahat, maka ia menyampaikan berita tentang zaman kedamaian yang kekal bagi
seluruh bangsa di dunia. Dalam nubuat Nabi Mikha, yang sangat penting adalah tentang
tempat kelahiran sang Mesias, Tuhan kita Yesus Kristus (Mikha 5:1) yang pengharapannya
sungguh tepat, yaitu di Betlehem.

Pasal 6-7 (Mi 6:1-7:20). Allah menuntut umat-Nya, karena kesalahan dan pelanggaran
mereka.

Akibat dari ibadah mereka kepada Allah yang tidak dengan sepenuh hati, semuanya
merupakan dosa bagi Tuhan, sehingga Tuhan menuntut kepada bangsa itu supaya berbuat
adil, setia dan berjalan bersama Tuhan dengan rendah hati. Akhirnya Tuhan menyatakan
kesetiaan-Nya dan rahmat-Nya kepada bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah.

II. Kesimpulan
 Nubuat nabi Mikha tentang kedatangan Penebus telah digenapi. Dengan demikian
Firman Allah itu benar dan janji-janji Allah yang belum tergenapi pasti akan digenapi
pada waktunya.
 Allah sangat membenci ibadah yang hanya berdasarkan hal-hal lahiriah.
 Mikha yang berasal dari pedalaman membuktikan bahwa Allah mau dan bisa
memakai orang yang tidak berpengalaman/berpendidikan tinggi.

KITAB NAHUM

Pendahuluan
Penulis : Nabi Nahum.
Isi Kitab : Kitab Nahum mempunyai hubungan dengan Kitab Yunus, karena keduanya berisi
nubuat tentang Niniwe. Pada jaman nabi Yunus, penduduk Niniwe bertobat. Tetapi lama
kelamaan mereka terjerumus lagi ke dalam kejahatan yang lebih besar. Dalam Kitab Yunus
ditunjukkan kesabaran Allah. Dalam Kitab Nahum ditunjukkan kemarahan Allah. Kitab
Nahum yang berjumlah 3 pasal dapat dibagi menurut isinya: pasal 1; Nah 1:1-15 berisi
pernyataan hukuman atas Niniwe, pasal 2;+Nah 2:1-13 berisi gambaran tentang hukuman
atas Niniwe dan pasal 3 Nah 3:1-19 berisi sebab-sebab hukuman atas Niniwe.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nahum

Pasal 1 (Nah 1:1-15). Nahum memberitakan hukuman atas bangsa Niniwe.

Dalam bagian ini Nahum melukiskan kebesaran Allah sebagai raja yang sabar dan
berkuasa atas seluruh dunia. Tetapi Allah juga adil dan suci, sehingga Ia menghukum
kejahatan.

Pasal 2 (Nah 2:1-13). Gambaran tentang hukuman atas Niniwe.

Hal ini merupakan gambaran atas suatu bangsa yang tidak mau bertobat.

Pasal 3 (Nah 3:1-19). Sebab-sebab hukuman atas kota Niniwe Nabi Nahum menjelaskan
bahwa pemusnahan kota Niniwe disebabkan karena bangsa itu tidak mau bertobat dari
dosanya.

II. Kesimpulan
 Kitab Nahum mengajarkan bahwa Allah adalah Allah Yang Mahapengampun dan
panjang sabar, tetapi Ia juga adalah Allah yang penuh kemurkaan terhadap
bangsa/orang yang tidak mau bertobat dari dosa-dosanya.
 Kehancuran kota Niniwe merupakan peringatan terhadap bangsa-bangsa yang tidak
mau mengenal Allah.
 Allah membalaskan perbuatan manusia sesuai dengan perbuatannya.

KITAB HABAKUK

Pendahuluan
Penulis : Nabi Habakuk.
Isi Kitab : Kitab Habakuk dibagi atas 3 pasal, yang berisi keluhan-keluhan tentang kekejaman
bangsa fasik dan ramalan akan kejatuhan bangsa seperti itu, sebagai jawaban terhadap
keluhan nabi itu.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nabi Habakuk

Pasal 1 (Hab 1:1-17). Keluhan-keluhan Nabi Habakuk dan jawaban Allah.

Tetapi Allah menjawab Nabi Habakuk bahwa Ialah yang membangkitkan bangsa Kasdim
yang menindas bangsa Yehuda (Hab 1:5-6).

Nabi Habakuk memberikan keluhan lagi karena tidak puas dengan jawaban Allah (Hab 1:12-
17).

Namun kemudian Nabi Habakuk merasa dikuatkan setelah memperoleh jawaban Allah
bahwa orang benar akan hidup oleh percayanya, tetapi orang sombong dan khianat akan tetap
berada dalam hukuman Allah (Hab 2:4).

Pasal 2 (Hab 2:1-20). Penglihatan Nabi Habakuk.


Bagian ini merupakan penglihatan yang diberikan oleh Tuhan kepada Nabi Habakuk. Ini
adalah jawaban secara rohani yang dapat dimengerti oleh orang beriman.

Nabi Habakuk juga mendapat penglihatan akan peristiwa di mana "bumi akan penuh dengan
pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut" (Hab 2:14).

Dalam pasal 2; Hab 2:1-20 ini terdapat lima kali kata "celakalah" Ini pun merupakan jawaban
atas penglihatan itu, bahwa orang- orang fasik akan dihancurkan, tetapi orang-orang benar
akan hidup karena imannya (Hab 2:4-5).

Pasal 3 (Hab 3:1-19). Doa dan syukur Nabi Habakuk

Bagian ini menjelaskan doa dan ucapan syukur Nabi Habakuk atas keadilan Tuhan serta atas
pengharapan keadaan yang akan datang.

II. Kesimpulan
 Pergumulan dalam hidup Nabi Habakuk membuktikan bahwa pergumulan hidup
merupakan hal yang biasa dialami oleh setiap orang beriman.
 Keteguhan Nabi Habakuk merupakan teladan kepada orang percaya, untuk memiliki
keteguhan iman di dalam berbagai keadaan.
 Kemahakuasaan Allah dengan jelas dinyatakan dalam Kitab Habakuk.
 Sumber sukacita dan kebahagiaan tidak ada pada orang lain selain pada Allah.

KITAB ZEFANYA

Pendahuluan
Penulis : Nabi Zefanya.
Isi Kitab : Kitab Zefanya dibagi atas 3 pasal. Kitab ini berisikan murka Allah terhadap
perbuatan jahat. Dan janji keselamatan serta kebahagiaan kepada orang yang percaya pada
akhir zaman (Hari Tuhan). Kitab ini ditulis pada waktu keadaan negeri Yehuda dan
Yerusalem penuh dengan penyembahan berhala (Zef 1:4), percaya pada bintang-bintang (Zef
1:5), percaya pada dewa-dewa (Zef 1:6), tidak mau tahu tentang Allah (Zef 1:12), mencintai
harta duniawi (Zef 1:18), banyak ajaran palsu dan hamba-hamba Tuhan menjadi murtad (Zef
3:1-7). Melalui Nabi Zefanya disampaikan mengenai akan datangnya hukuman atas orang-
orang yang sesat itu.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Zefanya

Isi Kitab Zefanya dalam pasal 1 (Zef 1:1-18) Dalam pasal 1;+Zef 1:1-18, Nabi Zefanya
melukiskan hukuman yang akan menimpa bangsa Yehuda, karena dosa-dosanya kepada
Allah. Hukuman tersebut dikatakan sebagai Hari Tuhan yang dahsyat (Zef 1:2-18).

Isi Kitab Zefanya dalam pasal 2 (Zef 2:1-15) Pasal Zef 2:1-3 menyatakan Kasih Allah kepada
umat manusia, yaitu memberikan kesempatan untuk bertobat dan kepada orang benar yang
ada di tengah-tengah bangsa yang berdosa agar tetap memiliki kesetiaan. Pasal Zef 2:4-15
menyatakan betapa dahsyat hukuman yang dialami oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, seperti: Filistin, Moab, Amon, dsb.
Isi Kitab Zefanya dalam pasal 3 (Zef 3:1-20) Hukuman Allah atas bangsa-bangsa itu
mempunyai tujuan supaya bangsa Yehuda yang diberi hak lebih dari bangsa lain akan
menjadi takut kepada Allah dan akan melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka,
tetapi akibatnya tidaklah demikian. Bagian akhir Kitab ini adalah nubuat tentang janji
pemulihan umat pilihan Allah di masa depan. Mereka akan diselamatkan dan dikumpulkan
lagi ke Palestina. Kesukaan akan terjadi karena Tuhan sudah mencabut hukuman-Nya, dan
orang yang menyusahkan mereka di hukum. Pasal Zef 3:1-8 menyatakan betapa dahsyat
hukuman Allah yang jatuh terhadap Yerusalem. Pasal Zef 3:9-20 menyatakan bahwa Allah
akan memulihkan keadaan bangsa-bangsa dengan memberikan hidup dalam sukacita dan
kebahagiaan.

II. Kesimpulan
 Hari Tuhan adalah hari yang dahsyat bagi seluruh dunia, karena itu hendaklah orang
percaya tetap hidup dalam ketaatan iman.
 Allah Yang Mahakuasa sangat membenci orang-orang yang hidup dalam
penyembahan kepada berhala.
 Pengharapan yang indah bagi orang percaya adalah keselamatan dan kesukaan besar
dari Allah.

KITAB HAGAI

Pendahuluan
Penulis : Nabi Hagai.
Isi Kitab : Kitab Hagai terdiri atas dua pasal. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat kelalaian
bangsa Israel dalam membangun Bait Suci, serta janji-janji Allah tentang berkat bagi umat-
Nya, yang mau membangun kembali Bait Suci.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Hagai

Pasal 1 (Hag 1:1-15). Panggilan untuk membangun kembali Bait Suci.

Pasal Hag 1:1-11. Allah menegur bangsa Israel yang hanya memikirkan pembangunan
rumahnya, sedangkan Bait Suci mereka biarkan dalam keadaan rusak. Karena kelalaian
bangsa Israel dalam membangun Bait Suci maka Allah menghukum mereka dengan menahan
berkat-berkat-Nya, seperti panen yang tidak berhasil.

Pasal Hag 1:13-2:1. Setelah mendengar teguran Allah, maka bangsa Israel bertobat dan mulai
mengadakan pembangunan Bait Suci kembali.

Pasal 2 (Hag 2:1-23). Penghiburan Allah dalam pembangunan kembali Bait Suci

Pasal Hag 2:1-10. Allah menghiburkan bangsa Israel dalam pembangunan kembali Bait Suci,
dengan mengatakan walaupun bangunan Bait Suci yang mereka bangun tidak seindah Bait
Suci yang pertama, tetapi nanti di masa depan Allah menunjukkan/memberikan Bait Suci
yang penuh kemegahan dan kemuliaan yang melebihi Bait Suci yang pertama.
Pasal Hag 2:11-15. Teguran Allah terhadap orang-orang najis yang ikut dalam pembangunan
kembali Bait Suci.

Pasal Hag 2:15-20. Allah memberitahukan bahwa Ia akan mencurahkan berkat-Nya kembali
terhadap bangsa Israel yang mau membangun kembali Bait Suci.

Pasal Hag 2:20-23. Allah memberikan janji kepada Zerubabel yang menjadi gambaran Yesus
Kristus, untuk menjadi hamba-Nya.

II. Kesimpulan
 Kitab Hagai mengajarkan bahwa pembangunan rumah ibadah kepada Allah, adalah
suatu perbuatan yang berkenan di hadirat-Nya, dan akan mendatangkan berkat.
 Melalaikan pembangunan rumah ibadah dapat berarti melalaikan pekerjaan Tuhan.
 Pada akhir zaman, Allah akan menghancurkan semua kerajaan bangsa-bangsa dan
mewujudkan kerajaan-Nya yang kekal.

KITAB ZAKHARIA

Pendahuluan
Penulis : Nabi Zakharia.
Isi Kitab : Kitab Zakharia, terbagi atas 14 pasal. Kitab ini menunjuk kepada kedatangan
Kristus yang pertama dan yang kedua kali.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Zakharia

Pasal 1 (Za 1:1-6). Panggilan Allah kepada bangsa Israel untuk bertobat.

Pasal 1-6 (Za 1:7-6:15). Nabi Zakharia memperoleh penglihatan-penglihatan.

Pasal Za 1:7-17. Penglihatan pertama: nabi Zakharia adalah penunggang kuda, yang
memberitakan tentang keamanan di bumi.

Pasal Za 1:18-21. Penglihatan yang kedua adalah empat tanduk dan empat tukang besi, yang
mempunyai arti bahwa kerajaan yang menindas bangsa Israel mengalami kehancuran.

Pasal Za 2:1-13. Penglihatan ketiga adalah orang yang memegang tali ukuran dan mengukur
kota Yerusalem, yang mengartikan bahwa Allah akan memanggil pulang umat-Nya.

Pasal Za 3:1-10. Penglihatan yang keempat adalah penglihatan tentang Yosua yang menjadi
imam besar yang menggambarkan Yesus Kristus sebagai Imam penghapus dosa manusia.

Pasal Za 4:1-14. Penglihatan yang kelima adalah mengenai kandil emas yang
menggambarkan Roh dan Firman Tuhan yang memberikan keberhasilan kepada Zerubabel.

Pasal Za 5:1-4. Penglihatan yang keenam adalah mengenai gulungan kitab yang terbang yang
mengartikan hukuman bagi semua orang yang menolak hukum Allah.
Pasal Za 5:5-11. Penglihatan ketujuh adalah mengenai perempuan dalam gantang yang
menggambarkan bahwa tanah Yehuda akan dibersihkan dari segala kejahatan.

Pasal Za 6:1-8. Penglihatan kedelapan adalah mengenai empat kereta yang menggambarkan
Allah yang menguasai seluruh dunia.

Pasal 7-8 (Za 7:1-8:23). Allah mengajarkan tentang ibadah puasa yang benar kepada bangsa
Israel, dan janji keselamatan bagi bangsa-bangsa

Pasal Za 9:1-8. Nubuatan tentang hukuman yang dijatuhkan kepada bangsa-bangsa.

Pasal Za 9:9-10. Nubuatan tentang kedatangan Raja yang kekal (Yesus Kristus).

Pasal Za 9:11-11:3. Nubuatan tentang pembebasan dan pemulihan kembali bangsa Israel.

Pasal Za 11:4-17. Nubuatan tentang penolakan bangsa Israel terhadap Gembala yang baik
(Yesus Kristus).

Pasal Za 12:1-14. Nubuatan tentang pembebasan dan pembaharuan Yerusalem.

Pasal Za 13:1-9. Nubuatan tentang pembersihan yang dilakukan Allah terhadap kota
Yerusalem.

Pasal Za 14:1-21. Nubuatan tentang kedatangan Tuhan sebagai Raja di Yerusalem.

II. Kesimpulan
 Kitab Zakharia mengajarkan bahwa segala sejarah dunia sudah berada dalam
pengetahuan Allah dan kuasa-Nya.
 Nubuatan akan kedatangan Yesus yang pertama telah terjadi, mengajarkan bahwa
nubuatan yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali pasti akan digenapi.
 Nubuatan-nubuatan yang sudah digenapi membuktikan bahwa Allah tidak pernah
berdusta/berbohong dalam perkataan-Nya.

KITAB MALEAKHI

Pendahuluan
Penulis : Nabi Maleakhi.
Isi Kitab : Kitab Maleakhi terbagi atas 4 pasal. Kitab ini adalah Kitab terakhir dalam urutan
Perjanjian Lama. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat kasih dan hukuman Allah terhadap
umat pilihan-Nya yang tidak menuruti Firman-Nya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Maleakhi

Pasal 1 (Mal 1:1-5). Allah menyatakan betapa besar kasih yang sudah diberikannya kepada
bangsa Israel, umat pilihan-Nya

Pasal 1-3 (Mal 1:6-3:5). Allah memberikan tuntutannya kepada bangsa Israel, yang sudah
menerima kasih dan kemurahan-Nya.
Pasal Mal 1:6-14. Allah menuntut penghormatan sebagai Bapa Israel, karena Dia sajalah
yang sudah memelihara dan memimpin kehidupan bangsa Israel.

Pasal Mal 2:1-9. Allah menuntut imam-imam bangsa Israel yang melakukan pelayanan
ibadah dengan tidak benar.

Pasal Mal 2:10-11. Allah menuntut bangsa Israel yang melakukan pernikahan dengan bangsa-
bangsa asing, yang bagi Allah merupakan suatu perbuatan zinah.

Pasal Mal 2:17-3:5. Allah memberikan hukuman dan tuntutan kepada bangsa pilihan-Nya
yang sudah melakukan penyembahan berhala.

Pasal Mal 3:6-12. Allah menuntut bangsa Israel karena melalaikan persembahan
persepuluhan yang diperintahkan Allah.

Pasal Mal 3:13-18. Allah menuntut bangsa Israel atas kelancangan mereka dalam berbicara,
serta Allah memberikan janji keselamatan kepada orang yang benar.

Pasal 4 (Mal 4:1-6). Allah menyatakan bahwa hari penghakiman (hari Tuhan) akan menjadi
suatu hari yang dahsyat dan membinasakan bagi orang-orang yang tidak bertobat.

II. Kesimpulan
 Tuntutan Allah kepada bangsa Israel untuk bertobat, mengajarkan bahwa Allah juga
menuntut semua umat manusia untuk bertobat karena Ia telah memberikan apa yang
ada pada manusia (setiap orang).
 Allah melalui Kitab Maleakhi mengajarkan bahwa Ia mengetahui isi hati orang yang
beribadah kepada-Nya.
 Kitab Maleakhi mengajarkan bahwa memberikan persembahan persepuluhan
merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya, karena itu merupakan
hak Allah.
 Kitab Maleakhi mengajarkan betapa besar murka Allah kepada umat-Nya yang masih
melakukan penyembahan berhala, sihir dsb.
AJARAN-AJARAN UTAMA KITAB-KITAB DALAM PERJANJIAN BARU

1. KITAB INJIL MATIUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Matius.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima: Orang-orang Kristen keturunan Yahudi, (dan juga setiap orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus).
Isi Kitab: Injil Matius terdiri dari 28 pasal. Menyatakan bahwa Yesus orang Nazaret
sungguhlah Mesias (Juruselamat), Raja yang dijanjikan, sebagai penggenapan nubuatan para
nabi dalam Kitab Perjanjian Lama.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Matius

Pasal 1-4 (Mat 1:1-4:1). Raja (Juruselamat) yang dinantikan sudah datang

Bagian ini memaparkan keturunan Yesus, dari Abraham, Ishak, dan Yakub, dengan
maksud untuk menunjukkan, bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat (Raja) yang diutus
Allah sebagai penggenap nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama.

Pasal 4-25 (Mat 4:12-25:46). Raja (Juruselamat) itu memberikan ajaran-ajaran

Bagian ini berisikan ajaran-ajaran dasar yang menjadi ciri hidup kerajaan-Nya. Dan
juga Yesus menunjukkan kuasa-Nya atas alam semesta, atas penyakit-penyakit melalui
mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya.

Pasal 26-27 (Mat 26:1-27:66). Raja (Juruselamat) mengorbankan dirinya untuk keselamatan
umat-Nya

Pasal Mat 26:26-28. Bagian ini menjelaskan, sebelum Raja itu mengorbankan diri-Nya, Ia

terlebih dahulu mengajak murid-murid-Nya untuk mengadakan perjamuan suci. Hal ini
merupakan lambang daripada pengorbanan-Nya di kayu salib. Dan Ia mengamanatkan agar
perjamuan yang serupa dilakukan oleh murid-murid-Nya, setelah kenaikan-Nya kesorga.
Perjamuan ini disebut Perjamuan Kudus. Ini berarti setiap orang yang percaya pada Yesus,
harus mengikuti upacara Perjamuan Kudus tersebut.

Pasal 28 (Mat 28:1-20). Raja (Juruselamat) itu memperlihatkan kemenangannya atas segala
kuasa di dunia dan di sorga

Bagian ini menjelaskan, bagaimana Raja yang mengorbankan diri-Nya itu berkuasa
atas segala kuasa kematian karena Dialah yang mempunyai segala kuasa baik di sorga
maupun di dunia.

Pasal Mat 28:1-10. Bagian ini menjelaskan bahwa Yesus bangkit persis seperti apa yang telah
Ia katakan tentang diri-Nya.
Pasal Mat 28:11-15. Berita bohong tentang Yesus tidak bangkit dari kematian itu, dibuat oleh
manusia. Jadi siapa yang percaya kepada berita itu, berarti percaya kepada berita bohong dari
manusia dan menjadi pengikut pembohong.

Menurut ayat 19 (Mat 28:19). Raja yang naik ke sorga memberikan Amanat Agung agar
murid-murid-Nya pergi ke seluruh dunia, untuk menjadikan semua bangsa murid-murid-Nya.
Amanat Agung ini berlaku untuk semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.

II. Kesimpulan
 Melalui Injil Matius, jelaslah bahwa Yesus Kristus adalah Raja yang kekal,
Juruselamat dan Penebus dosa yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Yesus Kristus
adalah Raja dari segala raja, karena Dialah yang mempunyai segala kuasa, baik di
sorga maupun di atas bumi.

KITAB MARKUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Markus.
Tahun : Sekitar tahun 50 Masehi.
Penerima: Orang-orang Kristen dari bangsa bukan Yahudi. (Dan juga setiap orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab : Injil Markus terdiri dari 16 pasal. Injil Markus menunjukkan bagaimana Yesus
Kristus, sebagai hamba yang setia, sibuk dengan pelayanan-Nya. Dalam Injil ini Tuhan Yesus
dilukiskan sebagai hamba yang setia.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Markus

Pasal 1-10 (Mr 1:1-10:52). Hamba yang setia ini melaksanakan tugas pelayanannya

Pasal Mr 1:35. Nats ini menceritakan bagaimana Hamba itu memulai pelayanan/tugas-Nya
dengan berdoa. Hal ini juga mengajarkan agar setiap orang percaya selalu memulai tugas dan
pekerjaannya dengan memohon pimpinan Tuhan atau berdoa.

Bacalah pasal Mr 10:45. Nats ini menyatakan bahwa Hamba itu datang bukanlah untuk
dilayani, tetapi untuk melayani dengan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan dosa
manusia. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang Kristen untuk memberikan pelayanan
kepada Allah, yaitu dengan memberitakan Injil dan melayani di dalam gereja.

Pasal 11-15 (Mr 11:1-15:47). Hamba yang setia memberikan dirinya mengalami penderitaan
dan kematian dalam melaksanakan tugasnya. Nats ini menjelaskan bagaimana Hamba itu
melayani dengan penuh kesetiaan, walaupun harus mengalami penderitaan bahkan sampai
kematian.

Pasal 16 (Mr 16:1-20). Hamba yang setia dipermuliakan. Nats ini menceritakan tentang
Hamba yang setia itu memperoleh kemuliaan melalui kebangkitan-Nya dari kematian.
Pasal Mr 16:1-19. Nats ini menjelaskan tentang Hamba yang setia itu membuktikan
kebangkitan-Nya. Ini mengajarkan kepada orang percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar
bangkit dari kematian-Nya.

II. Kesimpulan
 Melalui Injil Markus dibuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Hamba Allah yang
memberikan diri-Nya sebagai korban atas dosa-dosa manusia.

KITAB LUKAS

Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 62 SM.
Penerima : Theofilus (artinya sahabat Allah) Dan juga kepada orang-orang yang percaya pada
Yesus.
Isi Kitab : Injil Lukas terdiri atas 24 pasal. Isi Injil ini menjelaskan kasih karunia Allah bagi
segala bangsa. Orang-orang yang dipandang rendah oleh dunia, tidak dipandang rendah oleh
Allah, seperti kaum wanita dan juga orang-orang miskin. Di dalam Injil ini juga nampak
kesucian, kesederhanaan, dan keluhuran budi Tuhan Yesus sebagai manusia sejati. Bagi
orang Kristen Tuhan Yesus adalah satu-satunya teladan sempurna. Karena itu, orang Kristen
dipanggil untuk hidup seperti Yesus hidup.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Lukas

Bagian Pertama

Pengajaran tentang Yesus Kristus sebagai anak manusia, yang dibuktikan dengan
perasaan dan sikap yang diperlihatkannya terhadap orang-orang yang dianggap rendah oleh
masyarakat

Pasal Luk 7:37-50. Tuhan Yesus memperhatikan dan mengampuni wanita berdosa yang
bertobat.

Pasal Luk 10:25-37. Bagian ini menjelaskan perumpamaan Tuhan Yesus, tentang seorang
Samaria yang lebih baik hati dari para imam Yahudi. Hal ini mengajarkan kepada setiap
orang Kristen untuk mengasihi dengan tidak memandang suku bangsa, atau kaya miskin.

Pasal Luk 15:1-7. Tuhan Yesus bergaul dengan para pemungut cukai, karena mereka mau
mendengarkan perkataan Tuhan Yesus dan bertobat dari perbuatan pemerasan yang mereka
lakukan.

Pasal Luk 16:20-21. Bagian ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus mengasihi semua manusia,
sampai kepada para pengemis.

Pasal Luk 17:12. Bagian ini menjelaskan bahwa Tuhan Yesus mengasihi dan memperhatikan
orang-orang sakit.
Pasal Luk 23:40-43. Tuhan Yesus memperhatikan seorang penjahat dan juga mengampuni
dosanya, karena ia mau bertobat.

Bagian Kedua

Tuhan Yesus sebagai anak manusia, memberikan teladan dalam kehidupan doa,
khususnya berhubungan dengan peristiwa/kegiatan penting.

Bagian Ketiga

Tuhan Yesus sebagai anak manusia, mengasihi semua manusia di dunia

II. Kesimpulan
 Melalui Injil Lukas jelaslah kita lihat bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Manusia
sejati, yang dibuktikan melalui kehidupan-Nya sehari-hari.

KITAB YOHANES

Pendahuluan
Penulis : Rasul Yohanes.
Tahun : Sekitar tahun 91 sesudah Masehi.
Penerima: Setiap orang percaya.
Isi Kitab : Kitab Injil Yohanes ini terdiri atas 21 pasal. Di dalam Kitab ini Tuhan Yesus
disaksikan sebagai Firman yang menjadi manusia, Anak Allah. Karena itu, Injil Yohanes ini
langsung menantang setiap pembaca untuk segera mengambil keputusan sendiri, yakni
percaya kepada Tuhan Yesus untuk mendapat keselamatan, tetapi jika menolak Tuhan Yesus
pasti akan mendapat kebinasaan.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Yohanes

Untuk mengerti keseluruhan Kitab ini, perlu dimengerti tiga kata penting berikut ini.

Tanda Pengajaran tentang "tanda-tanda" ajaib yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, sebagai
bukti bahwa Ia adalah Allah yang menjadi manusia

Dalam Injil Yohanes, ada tujuh tanda penting yang dibuat oleh Tuhan Yesus, sebagai bukti
bahwa Ia adalah Allah yang menjadi manusia.

Pasal Yoh 2:1-11. Mujizat air diubah menjadi anggur.

Pasal Yoh 4:46-54. Tanda mujizat kedua, Tuhan Yesus menyembuhkan anak pegawai yang
sakit.

Pasal Yoh 5:1-47. Tanda mujizat ketiga, Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit di
Bethesda.
Pasal Yoh 6:1-14. Mujizat keempat, Tuhan Yesus memberikan makanan kepada 5010 orang
dengan lima potong roti kecil dan dua ekor ikan.

Pasal Yoh 6:15-21. Tuhan Yesus berjalan di atas air. Ini menunjukkan bahwa Ia berkuasa atas
alam raya.

Pasal Yoh 9:1-14. Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta.

Pasal Yoh 11:1-57. Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian.

Kesemua tanda ajaib ini hanya bisa dilakukan oleh Allah, karena itu tanda-tanda tersebut
membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Jadi jika seorang menolak
Tuhan Yesus, itu berarti ia menolak Allah. Demikian juga, jika seseorang menerima Tuhan
Yesus, ia menjadi anggota keluarga Allah (bacaan Yoh 1:12).

Percaya Pengajaran tentang "percaya" kepada pengakuan Tuhan Yesus tentang dirinya
sendiri

Pada dasarnya berita yang dibawa oleh Tuhan Yesus ialah berita tentang diri-Nya sendiri.
Dalam Injil Yohanes ini, Tuhan Yesus memberikan tujuh perumpamaan tentang diri-Nya.

Pasal Yoh 6:53,41,48; 14:6. Dalam nats-nats ini Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya adalah
sumber kehidupan. Ini berarti seseorang hanya dapat memiliki hidup yang kekal dan berarti
kalau ia datang kepada Tuhan Yesus.

Pasal Yoh 8:12. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Terang Dunia. Ini berarti Tuhan
Yesus sajalah yang dapat memberikan penerangan dalam kehidupan manusia yang berdosa.

Pasal Yoh 10:7,9. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pintu. Ini berarti hanya melalui
Tuhan Yesus sajalah seseorang dapat memasuki Sorga.

Pasal Yoh 10:11,14. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala. Ini berarti bahwa
Tuhan Yesus sajalah yang dapat memelihara dan menjaga kehidupan seseorang.

Pasal Yoh 11:25. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Kebangkitan. Ini berarti di
dalam diri-Nya tidak ada kematian, atau seseorang yang tidak menginginkan kematian, hanya
dapat memperolehnya di dalam Tuhan Yesus.

Pasal Yoh 14:6. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Ini
berarti seseorang yang ingin beribadah kepada Allah, hanya dapat memperoleh kalau orang
itu pergi dan datang kepada Tuhan Yesus saja.

Pasal Yoh 15:1-8. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pokok Anggur yang benar. Ini
berarti seseorang (orang percaya) dapat memberikan perbuatan dan kehidupan yang benar di
hadapan Allah kalau ia tetap hidup dengan menggantungkan diri kepada Tuhan Yesus.

Hidup Pengajaran tentang "hidup" bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus
Memilih Tuhan Yesus Kristus dan dimiliki oleh-Nya, berarti memiliki Allah dan hidup yang
benar.

KITAB KISAH PARA RASUL

Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima: Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah
berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen,
penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul

Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42). Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali

Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-
murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar
khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.

Pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41.

Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa
setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul
berkumpul di Yerusalem.

Pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.

Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan
kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah.

Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).

Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-
orang percaya. Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang-
orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala
penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.

Pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan
aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan
aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil.

Pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang
penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini
mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat
jahat sekalipun.

Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41). Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil

Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan
sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.

Bacalah pasal Kis 13:1-6.

Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil


kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja
untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.

Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31). Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh
dunia

Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus,
diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi
tentara dan orang-orang istana.

Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus
untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap
orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja
Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat
tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi
melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan
Gereja tetap bertumbuh.

KITAB ROMA

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus (Rom 1:1).
Tahun : Sekitar tahun 58 sesudah Masehi, dari kota Korintus.
Penerima: Orang-orang Kristen di kota Roma (dan juga setiap orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus).
Isi Kitab : Kitab Roma terbagi atas 16 pasal. Dalam kitab ini Rasul Paulus menjelaskan
tentang cara manusia yang berdosa diselamatkan, yaitu melalui iman saja kepada Tuhan
Yesus. Dan juga tentang cara hidup orang-orang yang telah diselamatkan tersebut.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Roma

Pasal 1-11 (Rom 1:1-11:36). Pengajaran tentang Injil merupakan kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap manusia
Pada bagian ini dijelaskan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan sudah tidak
mengenal Allah. Karena itu manusia berdosa sudah berada dalam penghukuman Allah, yaitu
kematian. Keselamatan dari kematian akibat dosa tidak dapat diperoleh melalui usaha
manusia atau melalui melakukan Hukum Taurat. Keselamatan itu hanya dapat diperoleh
dalam anugerah Allah yang ada pada Tuhan Yesus. Ini berarti keselamatan manusia hanya
dapat diperoleh melalui iman kepada anugerah Allah yang ada di dalam Tuhan Yesus.

Pasal 12-16 (Rom 12:1-16:27). Pengajaran tentang kehidupan orang Kristen setiap hari

Pada bagian ini, dijelaskan bagaimana seharusnya kehidupan dari setiap orang yang
sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-Nya.

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab Roma jelaslah bahwa Allah mengatakan bahwa semua orang telah
berbuat dosa, dan mengalami penghukuman, yaitu kematian. Allah juga dengan tegas
menyatakan bahwa semua usaha manusia untuk menyelamatkan diri dari kematian itu
sia-sia. Allah menyatakan bahwa manusia memperoleh keselamatan hanya melalui
iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

KITAB I KORINTUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 56 sesudah Masehi.
Penerima: Orang-orang Kristen di kota Korintus. (Dan juga orang-orang Kristen di seluruh
dunia).
Isi Kitab : Kitab I Korintus terbagi atas 16 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat ajaran
tentang cara-cara kehidupan anggota gereja.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Korintus

Pasal 1-4 (1Kor 1:1-4:21). Pengajaran tentang kenyataan bahwa setiap orang Kristen
hanyalah milik Tuhan Yesus

Dalam bagian ini Rasul Paulus menegur orang-orang Kristen karena adanya
perpecahan dan iri hati atau pertengkaran.

Pasal 5-6 (1Kor 5:1-6:20). Pengajaran tentang kehidupan moral di dalam jemaat

Di dalam bagian ini, Rasul Paulus menjelaskan persoalan yang timbul dalam jemaat
karena percabulan dan mencari keadilan pada orang-orang yang tidak beriman.

Pasal 7-16 (1Kor 7:1-16:24). Pengajaran tentang kemerdekaan orang Kristen dan kehidupan
dalam ibadah
Di bagian ini, Rasul Paulus menjawab pertanyaan dari jemaat tentang kemerdekaan
orang Kristen, sikap dalam kebaktian dan mengenai karunia-karunia Roh, juga tentang
kebangkitan orang-orang percaya.

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab I Korintus, Allah mengajarkan arti kehidupan menjadi murid Tuhan
Yesus dan bagaimana kehidupan sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan
(orang Kristen).

KITAB II KORINTUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 60 sesudah Masehi.
Penerima : Orang-orang Kristen (Jemaat) di kota Korintus. (Dan juga semua orang Kristen di
dunia).
Isi Kitab : Kitab II Korintus terbagi atas 13 pasal. Kitab ini merupakan kelanjutan dari Kitab I
Korintus. Di dalamnya kita dapat melihat kemurnian pelayanan Paulus sebagai Rasul Yesus
Kristus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Korintus

Pasal 1-5 (2Kor 1:1-5:21). Pembelaan Rasul Paulus atas kerasulannya

Bagian ini berisi pembelaan Rasul Paulus tentang ketulusan hatinya dalam melayani
Tuhan Yesus, serta membuktikan kerasulannya dan wewenangnya sebagai Rasul Tuhan
Yesus.

Pasal 6-9 (2Kor 6:1-9:15). Pengajaran tentang hal-hal rohani dan duniawi

Pada bagian ini, Rasul Paulus memberikan peringatan-peringatan mengenai campuran


hal-hal rohani dengan yang duniawi.

Pasal 10-13 (2Kor 10:1-13:14). Pengajaran tentang pembelaan Rasul Paulus terhadap
tuduhan-tuduhan yang disampaikan kepadanya

Dalam bagian ini, Rasul Paulus kembali membela dirinya atas tuduhan- tuduhan yang
ditujukan kepada dirinya.

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab II Korintus jelaslah bahwa Paulus adalah Rasul Tuhan Yesus yang sah.
Sebab yang memilih dia menjadi Rasul adalah Tuhan Yesus, dan mengenai hal itu ia
tidak berdusta. Rasul Paulus juga dalam memberitakan Injil tidak memberitakan
dirinya atau mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri.
KITAB GALATIA

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 49 sesudah Masehi.
Penerima : Jemaat Kristen di kota Galatia. (Dan juga setiap orang Kristen/jemaat Kristen di
seluruh dunia). Keadaan mereka sedang dibingungkan oleh orang-orang yang menjelek-
jelekkan dan memfitnah Rasul Paulus; mereka juga mengajarkan Injil lain (ajaran sesat).
Isi Kitab : Kitab Galatia terbagi atas 6 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas
uraian Rasul Paulus, bahwa orang-orang Kristen hidup oleh iman, bukan oleh hukum, serta
buah kehidupan Kristen timbul dari Roh, bukan dari daging.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Galatia

Pasal 1 (Gal 1:1-10). Pengajaran tentang Injil yang benar

Dalam nats ini Rasul Paulus mengatakan bahwa hanya ada satu Injil di dunia ini, yaitu
Injil Yesus Kristus.

Pasal 1-2 (Gal 1:11-2:21). Pengajaran tentang riwayat hidup Rasul Paulus dan kerasulannya
Dalam bagian ini, Rasul Paulus menceritakan siapa dirinya sebelum menjadi Rasul dan
sesudah menjadi Rasul.

Pasal 3-4 (Gal 3:1-4:31). Pengajaran tentang arti Injil Kristus yang benar

Dalam pasal-pasal ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah
penggenapan atas janji Allah kepada Abraham sebagai Bapa orang beriman dalam arti
menjadi anak-anak Allah karena penebusan Tuhan Yesus.

Pasal 5-6 (Gal 5:1-6:18). Pengajaran tentang orang-orang Kristen hidup dalam kemerdekaan
dari hukum Taurat

Dalam bagian ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa bila Yesus Kristus sudah
membebaskan orang percaya dari Hukum Taurat, mengapa harus memberikan diri hidup di
dalam perhambaan Hukum Taurat lagi.

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab Galatia ini, jelaslah kita lihat bahwa orang Kristen tidak berada di
bawah Hukum Taurat lagi. Orang Kristen sudah merdeka dari perhambaan Hukum
Taurat, sebab Injil Yesus Kristus lebih berkuasa daripada Hukum Taurat. Tetapi
walaupun demikian orang Kristen tidaklah boleh mempergunakan kemerdekaannya
itu dengan sembarangan.

KITAB EFESUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.

Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.

Penerima : Jemaat Kristen di kota Efesus. (Dan juga jemaat-jemaat Kristen di seluruh dunia).

Isi Kitab : Kitab Efesus terbagi atas 6 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas
uraian tentang arti Gereja yang benar.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Efesus

Pasal 1-3 (Ef 1:1-3:21). Pengajaran tentang keselamatan orang-orang percaya

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa keselamatan orang-orang percaya sudah berada
dalam rencana Allah, yaitu terhadap orang-orang yang dipilih-Nya dan orang-orang yang
mau menerima anugerah-Nya di dalam Kristus dengan iman.

Pasal 4-6 (Ef 4:6-6:9). Pengajaran tentang kesatuan orang percaya dan cara-cara kehidupan
sebagai orang percaya

Dalam bagian ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa setiap orang percaya sudah
menjadi saudara karena dipersatukan di dalam Tuhan Yesus. Juga Paulus menjelaskan
bagaimana orang-orang Kristen harus hidup di dalam gereja, keluarga dan masyarakat.

Pasal 6 (Ef 6:10-24). Pengajaran tentang perlengkapan rohani orang Kristen dalam mengikut
Yesus

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab Efesus, jelaslah kita lihat bahwa orang-orang percaya adalah Gereja
yang disebut juga Tubuh Kristus. Dan melalui Kitab ini juga dijelaskan tentang cara-
cara kehidupan Gereja itu.

KITAB FILIPI

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Jemaat Kristen di kota Filipi. (Dan juga semua orang percaya di seluruh dunia).
Isi Kitab : Kitab Filipi terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas
ajaran Rasul Paulus tentang kesukacitaan hidup di dalam Tuhan Yesus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Filipi

Pasal 1 (Fili 1:1-30). Pengajaran bahwa Kristus adalah hidup orang percaya

Dalam bagian ini, Rasul Paulus menyatakan bahwa seluruh hidupnya adalah untuk
memberitakan Injil, baik melalui perkataan maupun melalui perbuatan/sikap hidup.
Pasal 2 (Fili 2:1-30). Pengajaran tentang kehidupan Kristus merupakan teladan bagi
kehidupan orang Kristen

Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kerendahan hati,


kelemahlembutan, kasih, kesabaran dsb. dari sikap hidup Tuhan Yesus, merupakan teladan
bagi hidup segenap orang Kristen.

Pasal 3 (Fili 3:1-21). Pengajaran tentang pengenalan akan Kristus sebagai kebahagiaan bagi
kehidupan orang Kristen

Pasal 4 (Fili 4:1-23). Pengajaran tentang Kristus sebagai pendamaian bagi kehidupan orang
Kristen

II. Kesimpulan
 Dalam Kitab Filipi, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kehidupan yang bersukacita
senantiasa ada di dalam Tuhan Yesus, walaupun di dalam kesulitan dan kesusahan.

KITAB KOLOSE

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Jemaat Kristen di kota Kolose (Dan juga semua jemaat Kristen di seluruh dunia).
Di kota Kolose ada 3 ajaran palsu:
Ajaran palsu tentang sunat (Kol 2:11) dan tentang peraturan ibadah (Kol 2:16). Ajaran-ajaran
ini sebenarnya bukanlah dasar bagi keselamatan.
Ajaran palsu tentang kehidupan keagamaan, yang palsu (dibuat oleh manusia dan bukan dari
Allah -- Kol 2:8,21-23).
Ajaran palsu tentang kebatinan orang Timur (Kol 2:18,23).
Isi Kitab : Kitab Kolose terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas
keunggulan Tuhan Yesus dari agama-agama lain di dunia.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kolose

Pasal 1 (Kol 1:1-14). Salam dari Paulus kepada orang Kristen di Kolose dan seluruh dunia

Dalam bagian ini, Rasul Paulus memberikan salam dan doa agar orang-orang Kristen
membuahkan perbuatan baik, sabar dan tekun dalam menanggung sesuatu, karena Allah telah
melepaskan orang Kristen dari kuasa kegelapan, yaitu pengampunan dosa melalui Tuhan
Yesus Kristus.

Pasal 1 (Kol 1:15-29). Pengajaran tentang keunggulan Kristus


Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus Kristus lebih unggul dari segala sesuatu,
karena segala sesuatu ada dari Dia. Melalui Yesus Kristus, manusia yang sudah jauh dari
Allah kini menjadi dekat, karena telah diperdamaikan-Nya.

Pasal 2 (Kol 2:1-23). Pengajaran tentang keunggulan agama Kristen

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa, keunggulan agama Kristen adalah karena di
dalamnya kita dapat mengenal rahasia Allah, yaitu Yesus Kristus, karena di dalam Kristus
ada penebusan dosa dan kepastian keselamatan.

Pasal 3-4 (Kol 3:1-4:18). Pengajaran tentang keunggulan panggilan Kristen

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa panggilan Kristen adalah untuk menjadikan setiap
orang menjadi manusia baru. Baru dalam arti kehidupan sehari-hari dan baru dalam
hubungan dengan Allah.

II. Kesimpulan
 Melalui Kitab Kolose dapatlah diketahui dengan jelas bahwa Kekristenan melebihi
segala sesuatu di dunia ini, sebab Kristus adalah pencipta segala sesuatu dan
pendamai manusia dengan Allah.

KITAB I TESALONIKA

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 57 sesudah Masehi.
Penerima : Jemaat Kristus di Tesalonika. (Dan juga semua jemaat Kristen di seluruh dunia).
Isi Kitab : Kitab I Tesalonika terbagi atas 5 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan
jelas pengajaran tentang pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Tesalonika

Pasal 1-3 (1Tes 1:1-3:13). Pengajaran tentang kehidupan pertobatan orang-orang Kristen di
Tesalonika

Bagian ini menjelaskan pertobatan orang Kristen di Tesalonika yang membawa


perluasan pemberitaan Injil, karena mereka menerima Injil dengan sukacita, beriman kepada
Allah saja, menolak penyembahan kepada berhala-berhala dan hidup sesuai dengan Firman
Allah. Pertobatan orang-orang Tesalonika kepada Injil, dikarenakan pemberitaan Rasul

Pasal 4-5 (1Tes 4:1-5:28). Pengajaran tentang kehidupan dalam menantikan hari kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kali

Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang Kristen harus selalu
melakukan apa yang suci dan tidak mencemarkan diri. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali
adalah suatu penghiburan terhadap orang percaya (Kristen) yang pernah kehilangan keluarga
seiman, tetapi hari itu juga merupakan hari penghukuman bagi dunia dan orang yang tidak
percaya.

II. Kesimpulan
 Kitab I Tesalonika mengajarkan tentang kehidupan orang Kristen di dalam cara hidup
yang benar dan penuh pengharapan dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus yang
kedua kali.

KITAB II TESALONIKA

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 51 sesudah Masehi.
Penerima : Jemaat Kristen di Tesalonika (dan juga untuk setiap jemaat Kristen di seluruh
dunia).
Isi Kitab : Kitab II Tesalonika terbagi atas 3 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan
jelas penjelasan Rasul Paulus, dalam usaha meniadakan pengertian yang keliru tentang
kedatangan Kristus kedua kali, karena ada yang mengajarkan bahwa Kristus sudah datang
kedua kali ke dunia.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Tesalonika

Pasal 1 (2Tes 1:1-12). Pengajaran tentang kedatangan Kristus yang kedua kali

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua
kali adalah penghiburan besar di tengah-tengah penganiayaan dan kesukaran yang ditanggung
oleh orang-orang Kristen demi nama Kristus.

Pasal 2 (2Tes 2:1-17). Pengajaran tentang peringatan mengenai saat kedatangan Kristus
kedua kali

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa saat kedatangan Kristus kedua kali akan diawali
dengan adanya kedurhakaan besar. Karena itu kita perlu membenahi pikiran yang salah
tentang hari Tuhan dan cara-cara hidup yang benar dalam menantikan kedatangan-Nya yang
kedua kali.

Pasal 3 (2Tes 3:1-18). Pengajaran tentang berdoa dan bekerja

Dalam bagian ini dinasehatkan mengenai perkataan orang-orang Kristen dalam


menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali.

II. Kesimpulan
 Dalam Kitab II Tesalonika dapat diketahui bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali
belumlah terjadi, dan kedatangan Kristus ini merupakan pengharapan yang
memberikan penghiburan di dalam penganiayaan sebagai orang-orang Kristen.
KITAB I TIMOTIUS

I TIMOTIUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 63 Masehi.
Penerima : Seorang pendeta muda yang bernama Timotius, di kota Efesus. (Dan juga semua
jemaat Kristen di dunia). Keadaan di jemaat Efesus: ada orang yang menjadi guru, tetapi
tidak tahu Firman Allah. Mereka menyimpang dari ajaran Alkitab. Kehidupan rohani yang
tidak bertumbuh. Juga ada persoalan-persoalan pribadi dan persoalan kepemimpinan dalam
ibadah jemaat.
Isi Kitab : Kitab I Timotius terbagi atas 6 pasal. Kitab ini ditulis untuk meminta Timotius
tetap tinggal di Efesus, agar Timotius menasehati orang-orang tertentu yang mengajarkan
ajaran lain, dan membicarakan dongeng-dongeng yang justru membawa masalah bagi jemaat
(1Tim 1:3-4). Tujuan khusus, ialah Paulus hendak menguatkan iman Timotius karena
mungkin banyak orang tidak mau mendengarkan Timotius. Mereka itu adalah orang-orang
yang mau menjadi pemimpin tetapi sebenarnya tidak mengenal Firman Allah.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Timotius

Pasal 1 (1Tim 1:1-20). Pengajaran tentang tugas seorang pendeta jemaat setempat

Pasal 2 (1Tim 2:1-15).Pengajaran tentang ibadah jemaat dan sikap di dalam beribadah

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai isi doa anggota jemaat dan bagaimana sikap
laki-laki ketika beribadah dan bagaimana sikap seorang perempuan di dalam ibadah.

Pasal 3 (1Tim 3:1-16). Pengajaran tentang syarat-syarat pekerja-pekerja gereja


(Penatua/diaken)

Dalam bagian ini Rasul Paulus memberikan syarat-syarat seseorang yang akan dipilih
menjadi pekerja-pekerja gereja, penatua, dan diaken. Tetapi walaupun demikian syarat-syarat
ini juga merupakan pembuktian kedewasaan rohani setiap orang Kristen.

Pasal 4-6 (1Tim 4:1-6:21). Pengajaran tentang kehidupan seorang hamba Tuhan dan setiap
orang Kristen

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa seorang hamba Tuhan haruslah menjadi seorang
hamba Tuhan Yesus Kristus yang baik, yaitu tekun dalam mengajar dan setia kepada
kebenaran Firman Allah. Dan kehidupannya haruslah dapat menjadi teladan setiap orang,
khususnya dalam pergaulannya dengan semua anggota jemaat.
II. Kesimpulan
 Dalam I Timotius diajarkan dengan jelas akan kehidupan dari setiap orang Kristen
dalam melayani jemaat atau Gereja, baik ia seorang pendeta, penatua, maupun
anggota jemaat biasa. Ada empat hal penting yang Rasul Paulus ingatkan kepada
Timotius:

Larilah dari pertengkaran/pertentangan dan cinta akan uang.

Carilah buah-buah Roh.

Lawanlah ajaran sesat dengan iman yang teguh.

Peliharalah Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, dengan

melaksanakannya dalam sukacita.

KITAB II TIMOTIUS

II TIMOTIUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius.
Isi Kitab : Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat tuntutan
hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya sebagai
seorang hamba Yesus Kristus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius

Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13). Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk
tetap setia melaksanakan panggilan-Nya

Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang untuk melakukan panggilannya,
yaitu dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan. Dan memberikan
pengajaran terhadap orang lain.

Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9). Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir
zaman

Dalam bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan
pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan Firman
Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.

Pasal 3 (2Tim 3:10-17). Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan
kegunaan dari Firman Allah
Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang menjadi pegangan
seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman Allah.

II. Kesimpulan
 Dalam kitab II Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba Tuhan.
Dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta penjelasan
tentang perlengkapan dalam menunaikan tugas panggilan menjadi hamba Tuhan
Yesus Kristus.

KITAB TITUS

Pendahuluan

Penulis : Rasul Paulus.


Tahun : Sekitar tahun 65 Masehi.
Penerima : Titus (Tit 1:4). (Dan juga setiap orang Kristen). Di daerah Kreta ini,
perkembangan Injil terancam oleh orang-orang yang tidak tertib hidupnya. Dengan omongan-
omongan yang sia-sia mereka mau menyesatkan pikiran orang Kristen (Tit 1:10), yaitu
dengan ajaran-ajaran tentang penyunatan, yang sebenarnya tidak ada artinya sedikitpun di
dalam keselamatan.
Isi Kitab : Kitab Titus terbagi atas 3 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat pengajaran
Rasul Paulus dalam memperbaiki kehidupan jemaat, yang terancam termakan oleh kehidupan
yang tidak baik, omongan kosong, yang semuanya itu tidak sesuai dengan kehidupan sebagai
orang Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Titus

Pasal 1 (Tit 1:1-16). Pengajaran tentang persyaratan pekerja gereja

Dalam bagian ini, Rasul Paulus menyebut Titus sebagai anak rohaninya dan ia
meminta Titus agar tetap setia melayani di pulau Kreta. Kemudian ia mengajarkan tentang
syarat-syarat kehidupan seorang pekerja Gereja.

Pasal 2-3 (Tit 2:1-3:15). Pengajaran tentang kewajiban orang-orang Kristen

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa seorang Kristen baik ia seorang tua, muda, kaya
atau miskin hendaklah hidup dengan benar.

II. Kesimpulan
 Dalam Kitab Titus jelas diketahui tentang kehidupan sebagai pekerja gereja, hamba
Tuhan maupun kehidupan dari setiap orang Kristen.

KITAB FILEMON

Pendahuluan

Penulis : Rasul Paulus.


Tahun : Sekitar tahun 61 dari kota Roma.

Penerima : Filemon di kota Kolose. (Dan juga setiap orang percaya di seluruh dunia).

Isi Kitab : Kitab Filemon terbagi atas 1 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat ajaran
Rasul Paulus tentang cara hidup orang Kristen dalam menghadapi orang lain yang bersalah
dan mau bertobat.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Filemon

Pokok pengajaran Kitab Filemon

Dalam Kitab ini Rasul Paulus menulis surat kepada Filemon yang menjadi sahabatnya
di kota Kolose. Filemon nampaknya seorang ningrat. Di sini diceritakan tentang pembantu
(hamba) dari Filemon yang bernama Onesimus, yang melarikan diri dengan mencuri uang
dari tuannya. Tetapi di Roma Onesimus bertobat karena penginjilan Rasul Paulus, sehingga ia
sadar bahwa ia harus memperbaiki kesalahannya terhadap majikannya, Filemon. Hal itulah
yang menyebabkan Rasul Paulus menulis surat ini, agar Filemon dapat menerima kembali
Onesimus dengan tidak menghukumnya, tetapi menerimanya sebagai saudara dalam Kristus.
Dan sebaliknya Onesimus sebagai orang Kristen, haruslah menjadi seorang pembantu
(hamba) yang bekerja dengan baik terhadap majikannya.

II. Kesimpulan
 Surat Filemon ini dibuat dalam suasana kekeluargaan. Hal ini memberikan kepada
kita arti dan pengertian yang mendalam tentang rencana Allah bagi setiap orang
Kristen, baik ia sebagai majikan atau ia sebagai pekerja (buruh).

KITAB IBRANI

Pendahuluan
Penulis : Hanya Tuhan yang tahu (kemungkinan Rasul Paulus).
Tahun : Sekitar tahun 64-68 sesudah Masehi.
Penerima : Orang-orang percaya yang berlatar belakang Yahudi. Mereka sedang mengalami
penganiayaan dan ejekan karena iman Kristen. (Dan juga kepada semua jemaat Kristen di
dunia).
Isi Kitab : Kitab Ibrani terbagi atas 13 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat ajaran
penguatan iman Kristen bagi orang-orang yang sudah mulai mundur dari imannya, yang
disebabkan oleh penganiayaan dari orang-orang yang bukan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ibrani

Pasal 1-6 (Ibr 1:1-6:12). Pengajaran tentang Yesus yang memiliki kedudukan tertinggi.

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa semua yang mau kita ketahui tentang Allah dapat
diketahui melalui Tuhan Yesus, karena Ia adalah Cahaya Kemuliaan Allah, Penyuci dosa. Ia
adalah Pencipta, dan juga lebih tinggi dari para malaikat.
Pasal Ibr 1:2-4. Kalau Yesus lebih tinggi dari pada para malaikat dan Ia adalah Pencipta,
penyuci dosa, maka hendaknya setiap orang Kristen berhati- hati dalam kehidupannya sehari-
hari, karena Ia sudah mengambil keputusan untuk menerima Penebusnya.

Pasal 6-10 (Ibr 6:13-10:18). Pengajaran tentang Yesus sebagai imam besar yang paling
berkuasa.

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus adalah Jalan ke tempat kudus, karena Ia
telah membebaskan orang percaya dari Iblis dan maut serta ketakutan dari hukuman dosa.

Pasal Ibr 12:28; 13:5. Karena ada janji yang pasti dari Allah akan jaminan masa yang akan
datang dan sekarang, maka hendaknya sebagai orang-orang yang sudah ditebus dari dosa, kita
jangan mundur.

KITAB YAKOBUS

Pendahuluan
Penulis : Yakobus adalah seorang pemimpin jemaat di Yerusalem. Ia adalah saudara Tuhan
Yesus (Mat 13:55).
Tahun : Surat Yakobus ditulis sekitar tahun 40.
Penerima : Kedua belas suku di Perantauan (Yak 1:1). Mereka sedang mengalami
penderitaan dan pencobaan dari dalam kalangan jemaat, maupun dari kalangan orang-orang
yang bukan Kristen.
Isi Kitab : Kitab Yakobus terbagi atas 5 pasal. Yakobus ingin memberi nasehat dan
penghiburan kepada orang-orang Kristen yang mengalami pencobaan, kesusahan dan
penganiayaan karena iman Kristen. Dan juga Yakobus mengajarkan cara yang terbaik untuk
menghadapi pencobaan. Amanat dalam Kitab ini adalah bahwa iman Kristen sesungguhnya
wajib dinyatakan dalam perbuatan baik (orang Kristen wajib menyatakan imannya melalui
perbuatannya).
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yakobus

Pasal 1 (Yak 1:1-18). Pengajaran tentang menghadapi pencobaan dengan iman

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa pencobaan dapat menghasilkan hidup yang
berkemenangan jika ditanggapi dengan iman.

Pasal 1-5 (Yak 1:19-5:6). Pengajaran tentang jalan terbaik menghadapi cobaan

Dalam bagian ini ada tiga cara terbaik dalam menghadapi cobaan.

Cepat untuk mendengar (Yak 1:19-2:26).

Lambat untuk berkata-kata (Yak 1:19; 3:1-18).

Lambat untuk marah (Yak 1:19; 4:1-5:6).


Pasal 5 (Yak 5:7-20).

Pengajaran untuk bersabar karena hakim akan segera datang

Dalam bagian ini ada tiga contoh yang diberikan dalam hal kesabaran.

Petani yang sabar menanti hasil panennya.

Nabi-nabi yang tetap bersabar dalam penderitaan.

Ayub yang sabar, tekun, setia walaupun menderita.

Tuhan Yang Maha penyayang dan penuh belas kasihan, akan datang.

II. Kesimpulan
 Dengan mempelajari Kitab Yakobus, seseorang dituntun untuk hidup sebagai orang
Kristen yang dewasa dalam kerohanian.

KITAB I PETRUS

Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 63 Masehi.
Penerima : Orang-orang yang berlatar belakang bukan Yahudi (dan juga setiap orang percaya
di seluruh dunia). Mereka tersebar dan sedang mengalami ujian dan penderitaan. Karena itu
perlu dikuatkan.
Isi Kitab : I Petrus terbagi atas 5 pasal. Rasul Petrus mau menjelaskan kepada orang-orang
Kristen yang sedang menderita, bahwa keselamatan kekal yang dimiliki itu menjadi sumber
kekuatan dalam ketaatan. Ketaatan kepada Yesus Kristus adalah dasar yang kuat untuk dapat
mengatasi penderitaan yang datang. Sedangkan penderitaan sebenarnya bagi orang Kristen
adalah jalan untuk menghasilkan kematangan rohani. Tetapi perlu bagi jemaat yang sedang
mengalami penderitaan ini, seorang pemimpin yang baik. Jika tidak maka jemaat akan
menderita lebih hebat lagi.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Petrus

Pasal 1-2 (1Pet 1:1-2:10). Dalam bagian ini dijelaskan bahwa pengharapan akan keselamatan
dan kemuliaan yang pasti, adalah sumber kekuatan yang mendorong orang Kristen untuk
tetap taat kepada Yesus.

Pasal 2 (1Pet 2:11-12). Cara mengatasi penderitaan yang tidak wajar

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai cara hidup sebagai hamba Allah dalam
menghadapi atau mengatasi penderitaan, yaitu dengan hidup secara benar, dengan mengikuti
teladan Tuhan Yesus di dalam penderitaan-Nya.

Pasal 3-5 (1Pet 3:13-5:14). Tanggapan yang baik dalam menghadapi pencobaan
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa tanggapan yang baik dalam menghadapi
penderitaan akan menghasilkan kesaksian yang baik kepada orang lain dan akan membawa
keselamatan kepada orang lain melalui pengenalannya akan Kristus.

II. Kesimpulan
 Kitab I Petrus mengajarkan kepada orang-orang Kristen bahwa mengalami
penderitaan merupakan hal yang wajar, sebab melalui Penderitaan itu terbentuklah
kedewasaan rohani.

KITAB II PETRUS

Pendahuluan

Penulis : Kitab II Petrus ditulis oleh penulis yang sama dari Kitab I Petrus.

Tahun : Pada tahun 66 sesudah Masehi.

Isi Kitab : Isi Kitab II Petrus memperingatkan para pembacanya (orang-orang Kristen) untuk
bertumbuh di dalam imannya. Di mana pertumbuhan iman dapat berjalan terus, walaupun ada
pengajar-pengajar palsu yang datang, pengejek- pengejek menyerang, karena Allah telah
menganugerahkan kuasa Ilahi bagi orang Kristen yang melawannya.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Petrus

Pasal 1 (2Pet 1:1-21). Pengajaran tentang Kuasa Allah tersedia bagi setiap orang Kristen
untuk bertumbuh di dalam imannya.

Pasal 2 (2Pet 2:1-22). Pengajaran peringatan untuk orang Kristen agar sadar akan adanya
penghalang-penghalang dari guru-guru palsu.

Pasal 3 (2Pet 3:1-18). Pengajaran tentang menghadapi atau melawan para pengejek yang
berusaha menghancurkan pengharapan orang-orang Kristen.

II. Penutup

Pentingnya surat ini, karena orang-orang Kristen cepat lupa apa yang sudah diajarkan; yaitu
perintah-perintah Tuhan Yesus (2Petrus 1:12-15; 3:1-2).

KITAB I YOHANES

Pendahuluan
Penulis : Rasul Yohanes.
Tahun : Sekitar tahun 90, dari kota Efesus.
Penerima : Orang-orang Kristen yang sedang berhadapan dengan ajaran-ajaran sesat. Ajaran
sesat ini mengajarkan bahwa tidak mungkin Allah menjadi manusia. Selanjutnya ajaran sesat
ini juga mengajarkan bahwa tingkah laku yang baik itu tidak perlu. Kitab ini ditujukan juga
kepada semua orang percaya di seluruh dunia).
Isi Kitab : Kitab I Yohanes terbagi atas 5 pasal. Di dalam Kitab ini diuraikan dengan jelas
bagaimana seorang Kristen mengetahui ajaran sesat agar tidak termakan oleh ajaran sesat
tersebut. Dan juga diuraikan tanda- tanda bahwa seseorang memiliki hidup kekal.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Yohanes

Pasal 1 (1Yoh 1:1-4).

Pendahuluan

Pada pendahuluan dari surat Rasul Yohanes yang pertama kali, ia menjelaskan apa yang
dimaksudkan dengan persekutuan. Persekutuan terjadi, menurut Rasul Yohanes, kalau tujuan
hidup kita sesuai dengan rencana Allah bagi hidup orang Kristen.

Pasal 1-2 (1Yoh 1:5-2:28). Pengajaran tentang bersekutu dengan Allah yang terang

Bagian ini menjelaskan dasar dari persekutuan dengan Allah ialah Yesus Kristus.
Karena itu kalau kita berbuat dosa, maka kita harus mengakuinya di hadapan Allah. Kita juga
harus hidup dalam terang Firman Allah, yaitu dengan melakukan perintah-Nya, dan patuh
kepada kehendak-Nya. Buah dari hidup dalam terang adalah mengasihi saudara-saudara kita.

Pasal 2-4 (1Yoh 2:29-4:6). Pengajaran tentang bersekutu dengan Allah yang benar

Bagian ini menjelaskan bahwa karena Allah adalah benar, maka kita adalah anak-anak
kebenaran. Karena itu kita akan mendapat perlawanan dari ketidakbenaran. Dan berarti
bahwa anak-anak Allah tidak boleh terus menerus berada dalam perbuatan dosa, karena jika
demikian menunjukkan bahwa kita bukan anak-anak kebenaran.

Pasal 4-5 (1Yoh 4:7-5:5). Pengajaran tentang bersekutu dengan Allah yang kasih

Bagian ini menjelaskan bahwa setiap orang Kristen yang mengasihi berarti mengenal
dan berasal dari Allah, karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita melalui Tuhan Yesus.
Dan jika kita tetap mengasihi, maka Allah tetap berada di dalam kita. Tetapi jika kita
mengatakan kita memiliki hidup kekal dan membenci saudara-saudara kita, maka kita adalah
pembohong, karena kasih Allah itu dilihat dalam kehidupan anak-anak-Nya.

Pasal 5 (1Yoh 5:6-5:20). Pengajaran tentang kepastian-kepastian

Bagian ini menjelaskan bahwa kalau seseorang memiliki Anak Allah, ia memiliki
hidup kekal. Dan Allah akan menjawab doa-doanya. Tetapi harus diketahui bahwa setiap
orang yang mengaku bahwa ia adalah anak-anak Allah dan tetap berbuat kejahatan maka ia
bukanlah anak-anak Allah.

Penutup

Dalam bagian akhir surat (Kitab) ini, Rasul Yohanes memperingatkan agar anak-anak Allah
berhati-hati terhadap segala berhala. Atau dengan kata lain, seorang yang memiliki
persekutuan dengan Allah tidak boleh menyembah berhala. Jika ia tetap menyembah berhala,
maka sebenarnya ia tidak memiliki persekutuan dengan Allah, dan ia seorang pembohong.
II. Kesimpulan
 Kitab I Yohanes mengajarkan agar sukacita orang Kristen menjadi sempurna (1Yoh
1:4), orang Kristen tidak hidup dalam dosa (1Yoh 2:1), dapat menolak ajaran sesat
(1Yoh 2:26), dan mengetahui bahwa mereka memiliki hidup yang kekal (1Yoh 5:13).

KITAB II YOHANES

Pendahuluan
Penulis : Kitab II Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, dan
Tahun : Tahun penulisannya adalah sekitar tahun 90 Masehi.
Isi Kitab : Kitab II Yohanes hanya terdiri dari 1 pasal. Kitab ini pertama-tama ditujukan
kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anak-Nya" tetapi juga untuk semua orang Kristen di
dunia. Isi Kitab II Yohanes bertujuan memperingatkan agar para pengajar ajaran sesat tidak
diperbolehkan masuk ke dalam persekutuan orang Kristen, dan orang Kristen harus tetap
hidup dalam ajaran yang benar.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Yohanes

Ayat 1-3 (2Yoh 1:1-3). Pengajaran tentang kebenaran

Dalam bagian ini, Rasul Yohanes mengungkapkan sumber kebenaran orang Kristen.
Kebenaran itu tetap berada di dalam orang Kristen untuk selama-lamanya, yaitu keselamatan
oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Ayat 4-11 (2Yoh 1:4-11). Pengajaran dalam perintah

Bagian kedua adalah perintah dari Rasul Yohanes, agar setiap kegiatan orang Kristen
tetap berjalan di dalam kebenaran, yaitu dengan mengikuti ajaran Kristus. Karena tanda
daripada orang Kristen tetap berada dalam kebenaran adalah, kalau orang Kristen itu
memisahkan diri dari ajaran-ajaran yang bukan dari Tuhan Yesus (Firman Allah).

Ayat 12-17 (2Yoh 1:12-13). Pengajaran pengucapan syukur

Dalam bagian ini, Rasul Yohanes menyatakan hasil bagi setiap orang yang tetap
berada dalam ajaran Tuhan Yesus, yaitu kehidupan di dalam sukacita.

II. Kesimpulan
 Keadaan Jemaat pada waktu itu sedang diganggu oleh pengajar-pengajar sesat, yang
tidak mengakui Yesus Kristus sudah datang ke dunia sebagai Tuhan dan Juruselamat
manusia. Para penyesat itu berusaha menarik orang-orang Kristen untuk mengikuti
ajarannya. Tetapi Rasul Yohanes segera mencegahnya dengan ajaran-ajaran Firman
Allah.

KITAB III YOHANES


Pendahuluan
Penulis : Kitab III Yohanes ditulis oleh penulis yang sama dari Kitab I dan II Yohanes, yaitu
Rasul Yohanes.
Tahun : Tahun penulisan Kitab ini juga sama yaitu, sekitar tahun 90 Masehi dan ditulis dari
Kota Efesus.
Isi Kitab : Kitab III Yohanes terdiri dari 1 pasal. Tujuan utama penulisan Kitab III Yohanes
ialah, Rasul Yohanes ingin memberi perintah kepada orang-orang Kristen, agar mau
menerima dan memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang sedang dalam
perjalanan. Dan juga Rasul Yohanes ingin memperkenalkan kepada Gayus seseorang yang
bernama Demetrius.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab III Yohanes

Dalam Kitab III Yohanes dapat dilihat tiga macam kepribadian:

Demetrius. Demetrius adalah seorang yang karena nama Tuhan Yesus, melayani
berkeliling. Demetrius ini mempunyai kesaksian hidup yang baik, dan hidup dalam
kebenaran. Pribadi yang pertama ini, mewakili setiap pelayan/hamba Tuhan yang berkeliling.

Gayus. Gayus adalah seorang anggota jemaat yang membuka pintu/rumahnya untuk
memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang singgah di desanya.

Diotrefes. Diotrefes adalah seorang yang tidak mau menolong dan menerima hamba
Tuhan, karena ia terlalu mementingkan diri sendiri, dan ia mau menjadi seorang yang
terkemuka. Ia adalah seorang yang sombong. Ini menandakan keadaan hatinya yang tidak
memiliki kasih.

KITAB YUDAS

Pendahuluan
Penulis : Yudas, saudara Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
Tahun : Sekitar tahun 70-80 sesudah Masehi.
Penerima : Orang-orang Kristen (untuk semua yang percaya di seluruh dunia). Keadaan
mereka (penerima pertama) sama dengan penerima Kitab I, II, III Yohanes, yaitu sedang
menghadapi ajaran sesat yang tidak sesuai dengan Firman Allah.
Isi Kitab : Kitab Yudas hanya terdiri dari satu pasal. Di dalam Kitab ini Yudas menasehati
setiap orang Kristen untuk tetap berjuang mempertahankan iman yang telah disampaikan oleh
hamba-hamba Tuhan.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yudas
Ayat 1-4 (Yud 1:1-4). Salam dan tujuan

Bagian ini berisi doa untuk pertumbuhan rohani jemaat, agar tetap berjuang dalam
segala daya upaya bertahan pada iman yang teguh. Karena iman kepada Yesus Kristus
menuntut adanya hidup yang suci.

Ayat 5-16 (Yud 1:15-16). Pengajaran mengenal guru palsu

Bagian ini menjelaskan bahwa guru-guru palsu harus ditolak oleh orang Kristen.
Akhir hidup daripada guru-guru itu sudah ditentukan, yaitu penghukuman. Hal ini disebabkan
mereka telah merubah kasih karunia Allah dengan cara hidup di dalam dosa, dan mereka
menyangkal Tuhan Yesus Kristus. Sifat-sifat mereka disamakan dengan tiga tokoh Alkitab
yang jahat yaitu: Kain, Bileam, Korah.

Ayat 17-23 (Yud 1:17-23). Pengajaran tiga tugas orang Kristen dalam menghadapi guru-guru
palsu

Bagian ini menjelaskan tugas orang-orang Kristen dalam menghadapi guru-guru


palsu, yaitu:

 Pertama, mengingat ajaran-ajaran Firman Allah,


 Kedua, membangun di atas dasar iman yang suci dan berdoa dalam Roh Kudus.
 Ketiga, menunjukkan kebaikan kepada orang lain, dengan disertai rasa takut kepada
Tuhan, yaitu tidak mengikuti atau mengingini kejahatan/dosa, yang mencemarkan
hidup.

Penutup

Pujian karena Allah akan menjaga anak-anak-Nya, karena dalam Yesus Kristus
sajalah terletak kekuatan orang Kristen. Inilah dasar dari kemenangan akhir setiap orang
Kristen.

KITAB WAHYU

Pendahuluan
Penulis : Rasul Yohanes.
Tahun : Sekitar tahun 95-96 sesudah Masehi.
Penerima: Ketujuh jemaat di Asia Kecil (tetapi juga semua jemaat Yesus Kristus di seluruh
dunia).
Isi Kitab : Kitab Wahyu ini terdiri dari 22 pasal. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat
dengan jelas apa yang diwahyukan Allah kepadanya tentang apa yang terjadi sekarang, dan
apa yang akan terjadi kemudian atas seluruh umat manusia.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Wahyu
Pasal 1 (Wahy 1:9-12). Pengajaran tentang apa yang telah dilihat oleh Rasul Yohanes

Bagian ini menceritakan tentang rahasia ketujuh bintang dan ketujuh kaki dian emas.
(Wahy 1:17-20).

Pasal 2-3 (Wahy 2:1-3:22). Pengajaran tentang apa yang terjadi sekarang

Bagian ini berisi pesan kepada ketujuh jemaat. Ketujuh jemaat ini menggambarkan
keadaan jemaat Kristen di seluruh dunia.

Pasal 4-22 (Wahy 4:1-22:21). Pengajaran tentang apa yang terjadi di masa depan

Bagian ini berisikan tentang masa depan yang terjadi di dunia, yaitu siksaan besar
bagi isi dunia. Setelah malapetaka itu terjadi, Yesus Kristus datang untuk mendirikan
Kerajaan Seribu Tahun, dan sesudahnya Iblis dan pengikutnya dihancurkan akhirnya, dunia
dan langit ini akan dijadikan baru. Puncak dari isi Kitab Wahyu ini adalah berita dan janji
tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Anda mungkin juga menyukai