Anda di halaman 1dari 6

Laporan Bacaan Kepemimpinan Kristen

Dasar Alkitab Kepemimpinan Kristen

Oleh : Thedi Sahoa (1710548)

A. Dalam Perjanjian Lama


1. Mandat Adam
Pada hari keenam, Tuhan Allah menciptakan Adam dan Hawa,
salah satu maksud Tuhan Allah menciptakan manusia adalah untuk
menciptakan suatu pemimpin bersama di bawah kuasa ilahi Tuhan.
Adam jatuh ke dalam dosa karena menuruti suara penggoda. Dosa
masuk ke dalam kehidupan manusia dalam bentuk perkabungan,
jeritan, penderitaan dan kematian. Setan merusak kepemimpinan
manusia yang ramah tamah itu menjadi kekuasaan yang mementingkan
pribadi sendiri dan malah menjadi kekuasaan yang bersifat diktator
dan egoistis. Sejak kejatuhan itu, manusai telah lalai mentaati rencana
awal Tuhan mengenai kepemimpinan, bahkan sudah menggantinya
dengan pola kepemimpinan yang bersifat sesat, ganas dan kejam.
Menurut Herbert Lockyer, melalui ketidaktaatan manusia, Adam
dan Hawa menukarkan sampai habis warisan ilahi mereka. Bahkan
sudah menempatkan diri mereka terjual di bawah kuasa dosa. Di
bawah kuasa dosa, manusai tidak berdaya untuk menebus kehidupan
pribadinya maupun orang lain.
Michael Harper mengatakan bahwa kehancuran adalah akibat
persaingan manusia dari Tuhan. Buah pahit pertama yang manusia
harus petik pada saat kejatuhannya ialah manusia berubah menjadi
manusia yang terbelah.
2. Mandat Abraham
Tuhan memanggil Abraham meninggalkan negerinya, sanak
saudaranya, dan rumah tangga ayahnya dengan suatu janji. Tuhan akan
membuat dia akan menjadi berkat bagi semua bangsa-bangsa di dunia
ini (Kej. 12:1-3). Dengan iman ia hidup sebagai orang asing di luar
negeri, ia membangun tendanya disaat dan ditempat Tuhan
perintahkan. Karena iman, menurut pengarang surat Ibrani, Abraham
walaupun usianya sudah tidak muda tetapi Tuhan berjanji akan
memberikan keturunan seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi
laut yang tidak terhitung banyaknya.
Sewaktu Tuhan menguji imannya dengan mempersembahkan Ishak
karena ia berpikir bahwa Allah berkuasa membangkitkan anaknya.
Keturunan Abraham yaitu bani Israel sudah dipilih dan diangkat oleh
Tuhan supaya mereka melaksanankan rencana penebusan Tuhan.
Tuhan memanggil Abraham dan keturunannya untuk menjadi berkat
spesifik dan untuk melakukan misi khusus membagi berkat pada
seluruh bangsa dan semua keluarga yang hidup di atas bumi ini.
3. Mandat Musa
Kelahiran Musa anak Amran dan Yokhebed (Kel. 6:19) dari
keturunan keluarga Lewi (Kel. 2:1-2) bangsa Israel mengalami tekanan
hebat dari orang-orang Mesir. Firaun raja Mesir, menyuruh para bidan
untuk membunuh semua bayi laki-laki Ibrani. Namun mereka gagal
karena mereka takut akan Allah, sehingga diperintahkan lagi untuk
membuang setiap laki-laki bangsa Israel ke sungai Nil. Tetapi Musa
secara mujizat diselamatkan oleh putri Firaun yang kemudian
mengangkatnya sebagai anak sendiri.
Herbert Lockyer membagi riwayat hidup Musa selama 120 tahun
dalam tiga periode. 40 tahun pertama, Musa belajar bagaimana
menjadi orang penting. 40 tahun kedua, Musa hidup di tempat-tempat
belantara, dimana ia belajar menjadi orang tak berarti. Dan 40 tahun
ketiga, Musa sebagai pemimpin bani Israel dia belajar bahwa Allah
mengasihi setiap orang dan menerima mandat dari Tuhan untuk
memimpin bangsa Israel ke tanah perjanjian, tanah yang Tuhan
janjikan pada nenek moyang mereka.
Dalam beberapa kejadian, Nabi Musa telah membuktikan kualitas
kepemimpinannya, karena hatinya memiliki perasaan yang kuat
bersedia mematuhi secara mutlak semua perintah Allah. Dan
hendaklah apa yang dilakukan Musa dapat menjadi teladan baik dan
diikuti sepenuhnya oleh semua pemimpin Kristen. Sekarang ini semua
orang baik Yahudi, Islam maupun Kristen menganggap Nabi Musa
sebagai salah satu Nabi dan pemimpin yang terbesar di antara semua
Nabi dan pemimpin di antara sepanjang sejarah manusia
4. Mandat Yosua
Yosua putra Nun dari suku Efraim menjadi pengganti Musa
sebagai pemimpin bangsa Israel. Ia lahir pada masa-masa yang sukar
perbudakan di bawah Firaun. Ia sangat tahu soal dicambuk dengan
cemeti. Ia menjadi pemimpin tentara Musa dalam banyak pertempuran
yang menentukan melawan bangsa Amalek (Kel. 17:9-16). Pengintai
yang dikirim Musa mengatakan bahwa mereka tidak dapat menyerang
bangsa itu karena bangsa itu lebih kuat dari mereka. Tetapi Yosua dan
Kaleb menegaskan bahwa tanah itu adalah pemberian Tuhan dan
mereka harus maju untuk dapat memiliki tanah itu.
John Hanggai mengomentari bahwa cita-cita Yosua dan Kaleb
tidak dapat dimengerti jika dipandang dari sudut pandang kemampuan
manusia. Tetapi dengan keyakinan dan iman serta bersandar pada
hikmat dan kuasa Allah maka mereka dapat memberanikan diri untuk
maju.
Musa mengetahui roh yang ada dalam Yosua yaitu roh
kepemimpinan sama seperti dirinya. Maka Musa kemudian
menyerahkan kepemimpinan itu kepada Yosua. Musa melihat bahwa
Yosua adalah pengganti yang tepat yang dapat membawa bangsa itu
masuk ke tanah yang telah dijanjikan.
Trent Butler menerangkan, bahwa dalam Yosua 1:1-9 ada beberapa
kata kunci dan hal-hal yang penting sekali dan bentuk perintah yang
bersifat ilahi. Semua pemimpin Kristen dapat mengambil pelajaran
yang berguna bagi kehidupan Yosua, sebagai pemimpin bangsa Israel
yang potensial, dan yang telah berhasil memimpin bangsa Israel masuk
ke dalam tanah perjanjian.
B. Dalam Perjanjian Baru
1. Mandat Tuhan Yesus
Tuhan Yesus sudah datang ke dunia untuk memperbaiki kembali
pola ilahi kepemimpinan manusia sesuai dengan keadaan aslinya.
Berbelas kasih dan penuh tanggung jawab kepada sang Pencipta. Pola
kepemimpinan Kristus adalah Nabi, Imam, dan Penguasa.
Nama Imanuel “Allah beserta kita” memiliki makna yang luas serta
mendalam. Telah diberikan kepada bayi Yesus oleh malaikat sebelum
kelahiran-Nya. Dalam Alkitab, Imanuel ditemukan sebanyak tiga kali
yaitu dalam Yes. 7:14, 8:8 dan Mat. 1:23. Nubuatan yang terdapat
dalam kitab Yesaya telah digenapi Kristus. Sebagai Imanuel, misi
Tuhan Yesus dalam dunia ialah memperkenalkan Allah kepada
manusia dan mendamaikan kembali manusia dengan Allah. Keajaiban
Bayi Betlehem yang tak berdaya itu ialah di dalam Dia Allah menjadi
Manusia. Allah dan Manusia satu Kristus.
Sebagai Anak Manusia, Dia merasakan dan mengerti emosi,
pencobaan, kebutuhan dan penderitaan manusia. Tuhan Allah sudah
mengirim Putra-Nya ke dalam dunia dengan maksud memperkenalkan
kasih Allah kepada dunia.
Tuhan Yesus yang datang ke dalam dunia ini dengan satu misi,
menyembuhkan manusia secara menyeluruh, secara rohani, jiwani, dan
badani. Dia datang menempatkan kembali Kerajaan Allah di antara
manusia. Dia menyembuhkan kesehatan manusia, membebaskan
manusia dari kerasukan setan, dan membangkitkan manusia dari maut.
2. Mandat Para Rasul
Istilah bahasa Yunani apostolos berarti secara harafiah “pesuruh”
atau “diutus pergi”. Istilah ini dipergunakan sebagai gelar panggilan
kedua belas murid yang ditetapkan dan dipilih oleh Tuhan Yesus dari
antara semua pengikut-Nya (Mrk. 3:14). Dia memanggil dan melatih
mereka, memberi mereka mandat dan kuasa atas setan-setan dan
penyakit-penyakit dan memerintahkan mereka memberitakan Injil
(Mrk. 6:30).
Dari semua orang yang berkumpul, Tuhan Yesus memilih dua
belas orang yang Ia panggil Rasul-rasul. Tuhan Yesus merangkul
mereka menjadi dasar inti tubuh-Nya, mengikut sertakan mereka ke
dalam misi penebusan-Nya, dan bersama-sama mereka menanggung
semua rahasia misi-Nya. Tuhan Yesus mengizinkan para Rasul
dibaptis dengan baptisan-Nya, turut minum dari cawan yang Dia harus
minum, dan berjaga sambil berdoa dengan-Nya di Taman Getsemani.
Mereka diberi kehormatan menerima misi Gereja, memelihara misi
para Rasul melalui sokongan doa dan pelayanan.
Dalam pelayanan gereja, gereja harus senantiasa tunduk pada misi,
ajaran dan perintah para Rasul. Melalui penurutan mereka, mereka
menghormati misi Kristus. Tuhan Yesus mengutus para Rasul keluar,
mereka diberi ilham dan dilengkapi dengan kuasa Roh Kudus agar
mereka sanggup menyaksikan kepada seluruh dunia, bahwa Yesus
orang Nazaret sesungguhnya adalah inkarnasi Firman Allah.
Misi para Rasul adalah memproklamirkan, mencatat dan
menyaksikan bahwa Tuhan Yesus adalah jalan kebenaran dan
kehidupan. Tiada seorang pun dapat datang kepada Bapa kecuali
melalui Dia (Yoh. 14:6). Akhirnya misi para Rasul ialah memberitakan
pembaharuan dan kuasa ajaib Roh Pencipta. Sehingga akhirnya
seluruh dunia akan menaklukan diri dalam iman kepada Tuhan Yesus
Kristus dan Juruselamat.
3. Mandat Rasul Paulus
Rasul Paulus memberi penjelasan bahwa untuk menjadi orang
Kristen berarti mengalami perubahan di dalam hati oleh kuasa Roh
Kudus. Dia menerangkan bahwa semua orang beriman di Gereja
Yunani sudah menghasilkan suatu upacara baru, yang sama fungsinya
dengan hukum Musa, dalam kebiasaan kebudayaan mereka.
Rasul Paulus mengajar orang Yahudi seperti seorang yang tunduk
pada hukum Musa, akan tetapi ia mengajar hukum Kristus kepada
orang non-Yahudi yang tidak mengenal hukum Musa. Rasul Paulus
kepada orang di Galatia, pemberitaan Injil dapat menembus masuk ke
dalam bagian Eropa Selatan. Ratusan ribu warga negara Yunani dan
Romawi, semua orang yang berbahasa Celtik dan suku Gotik, bertobat
menjadi Kristen.
Fondasi Rasul Paulus adalah motivasi kita mengerjakan misi.
Roland Allen mengatakan rahasia keberhasilan misi Rasul Paulus
membangun gereja-gereja baru bergantung kepada cara dia
memandang pelbagai prinsip dasar seperti ajaran gereja harus baik dan
mudah dimengerti oleh jemaat, peranan gereja harus jelas dapat
dimengerti disetujui dan dipelihara oleh semua orang serta rencana
keuangan dan keadaan gereja yang jelas.
4. Mandat Semua Pemimpin Kristen
Orang-orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah wahyu Allah
dan sesuai dengan kehendak-Nya. Sehingga orang Kristen harus
mengerti soal landasan Alkitab dimana misi Kristen berdiri. Mandat
semua pemimpin Kristen adalah membangun suatu Gereja yang bisa
mengizinkan Roh Kudus menghembus nafas dan memberi hidup,
membangun suatu gereja yang bersedia menimba dari pancuran iman
dan menerima sorotan sinar terang roh Allah, membangun suatu gereja
dimana Roh Kudus mencurahkan dengan leluasa semua karunia Roh
dan talenta Roh kepada setiap orang. Masalah yang sering dihadapi
oleh pemimpin Kristen ialah sukar menemukan karunia-karunia roh
mereka.
Sebab inilah yang diperintahkan Tuhan kepada kami “Aku telah
menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke
ujung bumi” (Kisah Para Rasul 13:47). Kata misi berasal dari istilah
latin “mitto” yang berarti “mengutus”. Istilah Yunani yang
dipergunakan dalam Perjanjian Baru adalah “apostelle” yang berarti
“mengutus”. Misi Kristen berasal dari sifat ketuhanan Allah yang
disahkan oleh perintah agung Tuhan Yesus Kristus (Mat. 28:18-20).
C. Manfaat dalam Pelayanan dan diri sendiri
Dasar Alkitab untuk memahami dunia kepemimpinan begitu luas
dan Alkitab telah memberikan gambaran yang luas terkait kepemimpinan
tersebut. Ada beberapa mandat yang telah diuraikan baik dalam Perjanjian
Lama seperti mandat Adam, mandat Abraham, Mandat Musa dan mandat
Yosua, serta dalam Perjanjian Baru seperti Mandat Tuhan Yesus Kristus,
mandat para rasul, mandat rasul Paulus dan mandat semua pemimpin
Kristen. Tentu hal ini akan menjadi landasan maupun dasar baik bagi
gereja maupun pribadi untuk memulai suatu tugas menjadi seorang
pemimpin ataupun dalam menjalankan kepemimpinan. Dari berbagai
landasan kita perlu mengerti dan memahami bahwa semua mandat yang
diberikan memiliki tujuan yakni membawa misi keselamatan Yesus
Kristus untuk diberitakan dimanapun. Sehingga apa yang menjadi
tanggung jawab kita dapat berjalan dengan baik menurut kasih Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai