Anda di halaman 1dari 3

Tugas

Penekanan dalam tiga Gereja:


Katolik, Protestan dan Kharismatik

Disusun oleh :

Thedi Sahoa
17.10.548
Teologi/Kependetaan

Dosen Pengajar : Drs. Roberth Parengkuan, M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MARTURIA PALU


TAHUN 2022
A. Gereja Katolik
Gereja Katolik hadir setelah perpecahan (schisma) dengan Gereja
Timur (ortodoks) pada abad ke-4.1 Gereja ini merupakan gereja Kristen
terbesar di dunia. Katolik di pimpin oleh seorang Rohaniawan yang
disebut Paus. Semulanya, Katolik merupakan Kekristenan tertua. Namun,
dalam perjalanannya begitu banyak perpecahan yang terjadi yang
kemudian gereja ini terbagi-bagi hingga saat ini.
Gereja Katolik mengutamakan sakramen-sakramen yang diatur
dalam katekismus. Gereja Katolik. Gereja Katolik mengakui ada tujuh
sakramen yaitu sakramen baptisan, sakramen pengakuan dosa, sakramen
ekaristi, sakramen krisma/penguatan, sakramen imamat, sakramen
pernikahan, sakramen pengurapan orang sakit.
B. Gereja Protestan
Gereja Protestan lahir pada 31 Oktober 1517. Tanggal itu
merupakan peristiwa terbesar dalam sejarah gereja dimana Martin Luther
menempelkan dalilnya di pintu kapel Wittenberg, Jerman sebagai bentuk
protes atas beberapa praktik yang dilakukan oleh Gereja Katolik Roma. 2
Reformasi yang terjadi berlangsung begitu cepat dan kemudian tersebar ke
beberapa wilayah lain.
Protestan bukan berarti protes, tetapi secara etimologi berasal dari
bahasa Latin yaitu “Pro Testanum” yang dalam bahasa Inggris disebut
“Pro Testamen”. Kata “Pro” berarti memihak dan kata “testamen” berarti
perjanjian. Secara sederhana dapat kita artikan memihak kepada
perjanjian, dalam hal ini adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Protestan tidak hanya berkaitan dengan Luther, tetapi disamping
itu ada beberapa tokoh-tokoh reformasi. Secara garis besar kita mengenal
Calvin yang kemudian menjadi aliran gereja kita saat ini. Calvin dan
Luther mengutamakan Baptisan dan Perjamuan Kudus, Tata Ibadah, dasar
kepercayaan yaitu keselamatan sebagai anugerah dari Allah, serta sistem
gereja yang digunakan.
1
Th. Van den End, Harta dalam Bejana (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), hlm.75-76
2
Th. Van den End, Harta dalam Bejana. Hlm.163
C. Kharismatik
Dalam sejarahnya, dimulai dari lahirnya gerakan pentakosta awal
abad ke-20, lalu gerakan pembaruan kharismatik yang menggemparkan
tahun 1950-an dan 1960-an, kemudian gelombang ketiga diakhir abad ke-
20, dan akhirnya pada abad ke-21 terjadi apa yang dipercayai oleh orang-
orang beriman sebagai fenomena baru dari pencurahan roh kudus secara
global yang mendorong laju pertumbuhan melebihi yang pernah ada.
Pembaruan kharismatik telah menyentuh banyak bagian gereja,
mempengaruhi ribuan denominasi di hampir semua negara.3
Istilah kharismatik, kharismatisme atau kharismatisisme
merupakan suatu pribadi, teologi atau kelompok yang menyukai
pengadopsian dan pelaksanaan praktek-praktek, ideologi dan prinsip-
prinsip yang berkaitan dengan gerakan roh. Secara etimologis, istilah
“kharismatik” merupakan suatu perkembangan dari suatu istilah alkitabiah
Yunani “kharismata” yang dipakai untuk karunia-karunia rohani (Rm.
1:11, 12:6, 1 Kor. 12:4, 9, 28, 30 dan 1 Ptr. 4:10). Teks-teks tersebut
menunjukkan bahwa Kristus memberikan karunia-karunia rohani kepada
gereja untuk membawakan perbaikan pada dirinya melalui roh, sesuai
dengan hak istimewa dan anugerah ilahi. Satu bagian yang perlu
diperhatikan yang tampak dalam ayat-ayat itu adalah jaringan keterkaitan
antara “setia dalam Kristus” dan “berada dalam Roh” dan sebagai hasil
memiliki karunia-karunia Rohani. Tidak ada satu gereja pun yang dapat
mengklaim setia kepada Kristus dan tidak menjadi “kharismatik”.
Melalui uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kharismatik
mengutamakan atau menekankan karunia-karunia rohani.

3
JASON MANDRYK.Panduan untuk mendoakan semua bangsa di dunia. Hlm.55

Anda mungkin juga menyukai