Anda di halaman 1dari 13

Berdialog dengan Agama – Agama

A. Dialog dengan umat Kriten Protestan


1. Perpecahan Gereja
a. Gereja Lutheran
Keadaan Gereja pada abad XVI sangat jelek. Gereja terlibat dalam banyak urusan
duniawi:
 Paus menjadi sangat berkuasa dan memegang supremasi, baik dalam urusan
Gereja maupun kenegaraan.
 Pemilihan Paus yang tidak pantas seperti Paus Alexander VI dan Leo IX.
 Terjadi kasus korupsi dan komersialisasi jabatan Gereja.
 Banyak pejabat Gereja menjadi pangeran duniawi dan melalaikan tugas rohani
mereka
 Imam-imam paroki tidak terdidik hidup dengan istri gelap
 Sering kali bodoh, tidak mampu berkhotbah dan tidak mampu mengajar umat.
 Teologi skolastik menjadi mandul dan masalah dogmatis dianggap sebagai
perdebatan tentang hal sepele antara aneka aliran teologis.
 Banyak persoalan teologi mengambang dan tidak pasti.
 Banyak kebiasaan dalam umat belum seragam.
 Iman bercampur takhayul, kesalehan berbaur dengan kepentingan duniawi.
 Agama sering merupakan rutin sosial sehari-hari, yang profan dan yang suci
bercampur aduk.
Dalam situasi seperti itu, banyak orang yang bermaksud untuk memperbarui hidup
Gereja, namun tidak ditanggapi. Kemudian tampillah Martin Luther.
Luther mula-mula menyerang masalah penjualan surat INDULGENSI atau
(surat pengampunan dosa).
Kemudian ia membela beberapa pandangan baru khususnya ajaran
tentang “Pembenaran hanya karena Iman” (Sola Fide).
Luther menyerang wewenang paus dan menolak beberapa ajaran teologi
sebelumnya dengan bertumpu hanya pada Alkitab sesuai dengan tafsiran sendiri.
Luther semula pasti tidak menginginkan perpecahan.
Ia ingin memelopori pembaruan.
Tetapi
Ia terseret oleh arus yang disebabkan oleh,
rasa tidak puas yang umum dalam umat yang mendambakan pembaruan
yang bentuknya kurang jelas.
Ajaran-ajaran para teolog yang mendukung perbuatan-perbuatan saleh kini
diragukan Luther, seperti :
 Indulgensi
 Stipendia untuk Misa arwah
 Sumbangan untuk membangun Gereja bersama dengan patung-patung yang
menghiasinya
 Pajak untuk roma
 Ziarah dan puasa, relilui dan kaul-kaul, semua tidak ditemukan dalam Kitab
Suci, maka ditolak oleh Luther.
Luther menegaskan: semuanya itu tidak bermanfaat untuk memperoleh
keselamatan. Yang perlu hanya satu: beriman (Sola fide) orang yang percaya
dibenarkan Allah tanpa mengindahkan perbuatan baik manusia (sola
gratia). Lalu dengan sendirinya orang yang dibenarkan itu akan berbuat baik
dengan bebas dan tenang, bukan karena cemas akan keselamatanya.
Sola fide – fide ex audito –
“Hanya iman”, dan iman karena mendengar itu sudah cukup untuk menjamin
keselamatan.
Maka
Tujuh Sakramen tidak penting lagi
Selibat tidak berguna
Hidup membiara tidak berarti
Semuanya iti buatan paus saja untuk mengejar juasa dan untung. Maka imam,
membiara dan suster berbondong-bondong meninggalkan biara mereka masing-
masing.
Luther didukung oleh banyak kelompok dengan alasan berbeda-beda misalnya
 para bangsawan yang mengingini milik biara
 warga kota yang mendambakan kebebasan berpikir,
 para petani yang ingin lepas dari kerja rodi dan pajak
 para nasionalis yang membenci privilege Roma
 para humanis yang ingin membuang kunkungan teologi skolastik,
 pemerintahan kota-kota kerajaan yang mencium kesempatan memperluas
wewenang mereka dengan antusias.
Orang mengira akhirnya pembaruan sungguh-sunguh dimulai juga.
Mula-mula Roma kurang menyadari apa yang terjadi,
kemudian bereaksi salah, sehingga tidak mampu mengarahkannya lagi.
Banyak hal baru dimulai,
namun tidak jarang merupakan perusakan yang lama saja.
Bukan reformasi Gereja yang lama. Tetapi orang sudah menunggu terlalu lama.
Maka ekskomunikasi Luther oleh paus (1520) dan pengucilan oleh kaisar tidak
dapat membendung gerakan ini lagi. Roma tidak memahami reaksi dahsyat di
Jerman ini dan masih lama bertindak seperti pada abad-abad sebelumnya. Luther
lalu mulai juga menyerang umat yang setia kepada Paus. Tuntutannya semakin
radikal. Persatuan Gereja tidak dicari lagi, bahkan diboikot. Para bangsawan yang
mendukungnya tidak tertarik pada persatuan kembali, karena antara lain milik
gerejani yang mereka rampas tidak mau mereka kembalikan. Unsur keagamaan
politis dan pribadi di kedua pihak menyulitkan persatuan kembali. Reformasi
selesai; umat terpecah belah ke dalam kelompok Katolik, Lutheran, Kalvanis,
Aglikan dsb.

b. Gereja Kalvanis
Tokoh reformasi lain adalah Yohanes calvin (1509 – 1564).
Tokoh ini tidak jauh berbeda dengan Luther.
Ia ingin memperbaharui Gereja dalam terang Injil.
Calvin dalam bukunya yang berjudul “Institutio Christianae
Religionis” menggambarkan Gereja dalam dua dimensi, yakni:
o Gereja sebagai persekutuan orang-orang terpilih sejak awal dunia yang hanya
dikenal oleh Allah
o Gereja sebagai kumpulan mereka yang dalam keterbatasannya di dunia
mengakui diri sebagai penganut Kristus dengan ciri-ciri pewartaan Injil dan
pelayanan sakramen-sakramen. Pengaturan Gereja ditentukan oleh struktur
empat jabatan, yaitu pastor, pengajar, diakon dan penatua.

c. Gereja Anglikan
Anglikantisme bermula pada pemerintahan Henry VII 1509 – 1547. Di Inggris raja
Henry menobatkan dirinya sebagai kepala Gereja karena Paus di Roma menolak
perceraiannya. Anglikantisme menyerap pengaruh Reformasi, namun
mempertahankan beberapa corak Gereja (Uskup, Imam, Diakon) sehingga
berkembang dengan warna yang khas.

d. Gereja Katolik
Reaksi dari Gereja Katolik Roma atas gerakan reformasi ini adalah “Kontra –
Reformasi” atau gerakan pembaruan Katolik.
Gerakan pembaruan ini dimulai dengan menyelenggarakan konsili Trente. Melalui
Konsili Trente (1545 – 1563), Gereja Katolik berusaha untuk
 menyingkirkan kesesatan-kesesatan dalam Gereja
 menjaga kemurnian Injil.
 menegaskan posisi Katolik dalam hal-hal yang disangkal oleh pihak Reformasi,
seperti
- soal kitab suci dan tradisi
- penafsiran kitab suci
- pembenaran
- jumlah sakramen-sakramen
- kurban misa
- imamat dan tahbisan
- pembedaan imam dan awam dll
Konsili trente dan sesudahnya menekankan Gereja sebagai penjaga iman yang
benar dan utuh, yang ditandai dengan :
Sakramen-sakramen, khususnya ekaristi
yang dimengerti serta dirayakan sebagai kurban sejati.
Gereja bercorak hierakhis yang dilengkapi dengan jabatan-jabatan gerejani dan
imamat yang berwenang khusus dalam hal merayakan ekaristi,
melayani, pengakuan dosa,
Gereja yang kelihatan dan ini menjadi jelas dalam lembaga kepausan sebagai
puncaknya Gereja mewujudkan diri sebagai persekutuan para kudus lewat
penghormatan pada mereka (para kudus) Gereja menghormati Tradisi.

2. Ciri – ciri protestantisme


a. Gereja diadakan oleh rahmat Tuhan, oleh pilihan, sabda, sakramen dan anugrah
iman.
b. Gereja yang benar ini tidak kelihatan dan tidak identik dengan gereja-gereja yang
kita ketahui anggota dan susunannya
c. Gereja yang kudus adalah persekutuan orang yang benar-benar beriman
d. Gereja memberitakan sabda Allah dengan benar dan melayani sakramen
pembaptisan dan perjamuan Tuhan
e. Kitab suci adalah satu-satunya sumber ajaran dan susunan Gereja. Orang
diselamatkan karena Kitab Suci (Sola Scriptura).
f. Pembenaran orang dari semula sampai akhir semata-mata rahmat ilahi (Sola
Gratia). Tuhan menyatakan orang beriman benar bukan karena ia benar, tetapi
karena kebenaran yang lain.
g. Sabda ilahi adalah satu-satunya sarana rahmat yang dapat berbentuk Alkitab,
khotbah, sakramen dan pembicaraan rohani.
h. Imamat umum semua orang beriman saja yang diakui, sehingga pendeta dan awam
hanya berbeda fungsi.
Ciri-ciri tersebut yang membedakan Protestantisme dari Katolisisme, Ortodokisme,
sedangkan Anglikantisme berada di tengah-tengahnya. Di Protestantisme masih
terdapat perbedaan pandangan yang luas, karena kurangnya instansi yang dapat
mengambil keputusan yang mengikat, maka timbul banyak Gereja Kristen Protestan.

3. Hal-hal yang sama dan yang berbeda antara Gereja Katolik dan Gereja Kristen
Persamaan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan jelas sangat banyak dan
menyangkut hal-hal yang sangat fundamental, karena berasal dari Yesus Kristus yang
diakui oleh keduanya
Katolik Protestan
Tekanan ada pada sakramen dan pada Tekanan pada pewartaan sabda dan pada
segi sakramen dari karya keselamatan segi misteri karya Allah
Allah
Mementingkan kurban (Ekaristi). Terpusat pada pewartaan
Hubungan dengan Gereja menentukan Hubungan dengan Kristus menentukan
hubungan dengan Kristus hubungan dengan Gereja
Gereja bersifat hierarkis Segala pelayanan gerejawi adalah ciptaan
manusia
Kitab suci di baca dan dipahami dibawah Setiap orang membaca dan mengartikan
pimpinan hierarki Kitab Suci
Jumlah Kitab Suci 73, termasuk Jumlah Kitab Suci 66, tidak termasuk
Deuterokanonika, yaitu : 1,2 Makabe, Deuterokanonika
Sirakh, Kebijaksanaan, Tobit, Yudith
dan Barukh
Ada 7 sakramen Ada 2 sakramen, yaitu baptis dan
perjamuan
Ada devosi kepada para kudus Tidak menerima devosi kepada para kudus
Untuk menghindari kesalahpahaman maka diadakan dialog dan kerjasama antar
sesama Gereja Kristus, dilakukan dengan gerakan yang bernama gerakan
Ekumene yaitu kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk menanggapi bermacam-
macam kebutuhan Gereja dan berbagai situasi dalam rangka mendukung kesatuan
umat Kristen, misalnya :
- upaya untuk menghindari kata-kata, penilaian dan tindakan yang ditinjau dari
sudut keadilan dan kebenaran tidak cocok dengan situasi saudara-saudari yang
terpisah, dan karena itu mempersukar hubungan-hubungan dengan mereka
- pertemuan-pertemuan umat kristen dari berbagai gereja, dialog terutama dialog
kehidupan (hidup rukun dengan sesama umat Kristen) dan dialog karya (
berkarya bersama demi membantu kesejahteraan bersama)
- menggalang kerjasama demi kesejahteraan umum ; Aksi bersama untuk
membantu bencana alam
- doa bersama dan ibadat bersama

B. Dialog dengan umat Islam


Untuk mengakrabkan hubungan dengan umat Islam dan membangun dialog dan
kerjasama demi kepentingan bersama ada baiknya kita mengenal beberapa pokok agama
Islam yang sangat penting.
1. Islam dan Umat Islam
Islam (bahasa arab) berarti penyrahan diri sepenuhnya kepada Allah, masuk ke dalam
suasana damai, sejahtera dan hubungan serasi, baik antar sesama manusia maupun
manusia dengan dan Allah. Mereka mengimani bahwa agama Islam seluruhnya secara
lengkap, sebagai suatu sistem, berasal dari Allah sendiri yang mewahyukannya
kepada Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat jibril.
2. Tauhid, nama-nama dan sifat-sifat Allah
Islam merupakan agama monoteisme degan tekanan yang amat kuat pada Allah yang
maha besar (Allahu akbar). Syrik atau mensyarikatkan Allah, berarti menempatkan
sesuatu, betapapun kecilnya di samping atau sejajar dengan Allah. Syrik merupakan
dosa yang terbesar.
3. Iman Islam
Kesaksian pokok iman Islam dirumuskan dalam kalimat syahadat yang terdiri atas
dua kaimat (karena itu dinamakan juga dua kalimat syahadat). Yang pertama
kesaksian atas Allah yang Maha Kuasa, sedangkan yang kedua kesaksian atas
Muhammad sebagai rasul Allah. Kalimat ini diucapkan pada waktu orang menjadi
muslim. Syahadat1 akan Allah yang Maha Kuasa ini merupakan salah satu dari enam
rukun iman dalam Islam. Kelima rukun iman lainnya adalah percaya
pada malaikat2, Kitab Suci3, Rasul3, hari kiamat4 dan takdir ilahi5.
Islam mengajarkan bahwa dalam kurun waktu tertentu Allah memberikan wahyuNya
kepada manusia tertentu dengan perantaraan malaikat Jibril. Wahyu yang diberikan
kepada para nabi berupa sebuah Kitab Suci yang merupakan kutipan langsung
dari induk Kitab Suci yang tersimpan di surga. Allah memberikan Al-Quran kepada
segenap umat manusia melalui Muhhamad, dalam bahasa Arab dan merupakan Kitab
Suci terakhir dan tersempurna dari segala kitab yang pernah ada.
Kedudukan Al-Quran dalam kehidupan umat Islam sangatlah sentral, melebihi
kedudukan Muhammad sendiri. Karena itu Al-Quran sangat dihormati. Membacanya
pun merupakan suatu ibadat yang sangat mendatangkan pahala, tidak hanya bagi yang
membacanya tapi juga bagi yang mendengarkannya. Dalam Al-Quran disebutkan juga
berbagai tokoh dari perjanjian lama. Isa bin Maryam dengan panjang
lebar dikemukakan sebagai seorang nabi yang istimewa, lahir melalui mukjizat. Tanpa
ayah, mengajar dan membuat banyak mukjizat. Ia pun terberkati, kudus, murni, rasul
Allah, jalan orang saleh, pengantara, bahkan disebut sebagai Kalimat Allah dan Roh
Allah. Akan tetapi Dia bukanlah Allah. Maria diceritakan berkaitan dengan Isa al
Masih bi Maryam. Bagian Al-Quran yang memuat hal ini dinamakan surah al-
Maryam.
4. Ar-kan al – Islam / lima rukun Islam
Sebagai orang muslim sikap yang tepat bagi seorang dihadapan Allah adalah taqwa
dan takut kepada Allah. Maka dalam Islam dikenal dengan lima rukun Islam sebagai
wujud runduk dihadapan Tuhan. Lima rukun Islam iru adalah : syahadat, sholat lima
waktu, saum (puasa) zakat, dan haji.
5. Al Ahkam al Khamsa : Hukum Islam
Tujuan hidup manusia adalah mencari ridha ilahi, mencari perkenanan Allah, hidup
sedemikian rupa sehingga Allah tidak marah, melainkan berkenan. Perbuatan yang
berkenan disebut dengan halal, sdangkan yang membuat Allah marah disebut dengan
haram. Dalam Islam juga mengenal lima hukum Islam, yaitu :
a. Wajib atau Fardh : harus dijalankan
b. Sunnah atau Mustahab : sebaiknya dilakukan
c. Mubah atau Jaiz : diperbolehkan
d. Makruh : sebaiknya tidak dilakukan
e. Haram : dilarang
Halal haramnya sesuatu dapat diketahui dari Al-Quran sendiri. Bila tidak ada didalam
Al-quran, diaculah pada sumber yang kedua yaitu Sunnah Nabi, yakni perkataan,
tingkah laku, dan perbuatan nabi Muhhamad sendiri. Sunnah Nabi dikumpulkan
dalam kitab-kitab yang disebut Hadis berarti tradisi, tetapi di sini hanyalah tradisi atau
adat kebiasaan Muhammad itu sendiri.
6. Tasawwuf : Mistik dalam Islam
Dalam sejarah perkembangan umat Islam, ilmu Fiqh (hukum Islam) menempati
peranan yang utama. Karena terlalu menekankan hukum muncullah penghayatan
keagamaan yang legalitas. Hubungan dengan Allah menjadi kering, sehingga
muncullah gerakan mistik dalam umat Islam dan cara penghayatan keagamaan ini
terkenal dengan nama tasawwuf, sedangkan orang yang menjalankan cara hidup ini
disebut sufi. Hampir semua wali dari wali songo yang menyebarkan Islam di pulau
jawa adalah orang-orang sufi.
7. Ajaran agama Islam
a. Surat Al Baqarah 62
Dalam hubungannya dengan agama lain, Islam mempunyai sikap dasar toleransi
yang tinggi. Misalnya dalam surat Al Baqarah 62 disebutkan
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan orang Yahudi dan Nasrani dan Kaum shobiin itu
adalah orang-orang yang percaya kepda Allah, hari kiamat dan beramal soleh
maka mereka mendapat pahala disisi Tuhannya dan tidak ada ketakutan bagi
mereka dan juga tidaklah mereka merasa patah hati”
b. Surat Al Maidah 83
Dalam surat Al-Maidah juga disebutkan :
“Dan sesungguhnya kamu akan mendapatkan orang-orang yang paling dekat rasa
kasih sayangnya kepada orang-orang mukmin ialah mereka yang menyatakan
dirinya : kami adalah orang – orang Nasrani”
Dalam Islam juga ada keyakinan bahwa tidak ada paksaan dalam hal memeluk
agama. Bahkan nabi Muhammad SAW sendiri telah banyak memberi contoh
bagaimana ia menghormati dan menyanyangi orang yang beragam lain.
8. Ajaran Katolik tentang sikap kita terhadap Islam
Dalam dekrit konsili Vatikan II, tentang hubungan Gereja dengan agama-agama
bukan Kristen (Nostra Aetate Art 3), sikap Gereja Katolik terhadap Islam dirumuskan
sebagai berikut
“Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu – satunya, yang
hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan, mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang
telah bersabda kepada umat manusia. Kaum Muslim berusaha menyerahkan diri
dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia,
seperti dahulu ketetapan – ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu
Abraham – iman Islam dengan suka rela mengacu kepadanya – telah menyrahkan diri
kepada Allah. Memang mereka tidak mengikuti Yesus sebagai Allah, melainkan
menghormatiNya sebagai nabi. Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang
tetap perawan, dan pada saat –saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain
itu mereka mendambakan Hari Pengadilan, bila mereka juga menjunjung tinggi
kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi
sedekah dan berpuasa. Dan bersama – sama dengan umat lain mengembangkan
keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral, maupun perdamaian dan
kebenaran.
9. Dialog dengan Islam
Bentuk – bentuk dialog
a. dialog kehidupan
dialog kehidupan dalam masyarakat dengan berdampingan dan bertetangga
dengan sesama, untuk mencapai hidup rukun dan sejahtera saling bertegur sapa.
b. dialog karya
dialog dimana karya dan usaha kita diperuntukan demi kepentingan umum dan
kemanusiaan. Contoh aksi sosial.
c. dialog teologis ( doktrin)
dialog tentang ajaran agama yang mengarah kepada kebenaran dan keselamatan
d. dialog iman
dialog dimana orang saling mensharingkan kesaksian hidup sebagai seorang
beriman, yang apat meneguhkan.
10. Menghilangkan rasa curiga dan membangun persaudaraan sejati
a. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan dialog : curiga, isue kristenisasi dan
islamisasi, menutup diri dan menganggap paling baik agamanya.
b. Usaha yang dapat dilakukan : membuka diri, silahturahmi, bahu-membahu, saling
menghormati dll.
11. Agama Islam
Alquran. Kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS 26 : 192 – 195).
Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Ayat
pertama yang diturunkan ialah Al’Alaq: 1-5 dan diturunkan ketika nabi SAW sedang
berkhalwat di gua Hira (Mekah) pada tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran
nabi SAW (tanggal 6 Agustus 610 M). Turunnya ayat pertama itu disebut Nuzulul
Quran. Ayat terakhir yang diturunkan Alah ialah surat Al-Maaidah ayat 3, diturunkan
ketika nabi SAW sedang menunaikan ibadah haji (Wukuf di Arafah) pada tanggal 9
Zulhijah tahun ke 10 Hijriah (Maret 632 M).
Alquran terdiri dari 30 Juz (bagian), 114 surat yakni terbagi menjadi surat Makkiah
sebanyak 19/30 dari alquran dan surat Madaniah sebanyak 11/30 dari hukum-hukum,
tadzkir, sejarah dan dorongan untuk berpikir. Adapun kandungan ajaran Alquran
secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Aqidah
Yaitu kepercayaan yang wajib dimiliki setiap umat manusia di dunia. Aqidah yang
diajarkan oleh alquran adalah Aqidah tauhid yaitu keyakinan tentang
kemahaesaan Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta dengan segala isinya.
b. Ibadah
Kata ibadah berarti taat, menurut, mengikut dan tunduk. Ibadah ialah segala
ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridaan Allah dan mengharap
pahalaNya di akhirat. Pokok-pokok peribadahan dalam islam adalah rukun Islam
yang lima yakni : mengucap dua kali syahadat, mengerjaan salat, membayar zakat,
berpuasa di bulan ramadhan dan menunaikan haji jika mampu.
c. Akhlak
Tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir adalah untuk
menyempurnakan akhlak umat manusia.
d. Hulum-hukum
Hukum-hukum yang terkandung dalam alquran antara lain :
- Jinayat
Peraturan yang berhubungan dengan tindak kriminal seperti membunuh,
mencuri, berzina dll.
- Muamalat
Berkaitan dengan hukum perdata seperti jual beli, pinjam meminjam, ijarah,
qiradh dll
- Munakahat
Berhubungan dengan perkawinan, misalnya tentang mas kawin, thalaq
(perceraian) rujuk dll.
- Faraidh
Peraturan tentang cara-cara pembagian harta pusaka
- Jihad
Peraturan perang, seperti tawanan dan harta rampasan

C. Dialog dengan umat Hindu


Dalam agama hindu terdapat banyak aliran dan kelompok. Salah satunya yang ada di
Indonesia, sejak Mahasabda Hindu Dharma Indonesia (PHDI) tahun 1993, disebut
agama Hindu Dharma.
Beberapa pemahaman tentang agama Hindu
1. Ibadat
Ibadat dalam agam hindu pada umumnya, unsur pokok penghayatan agama Hindu
Dharma muncul dalam bentuk ibadat, khususnya berupa upacara-upacara harian yang
dilaksanakan di tempat-tempat dan pada saat-saat yang berkaitan erat dengan irama
hidup manusia setiap hari, seperti disekitar rumah tinggal, sumber-sumber air,
persawahan, pada waktu matahari terbit dan matahari terbenam, serta waktu-waktu
penting lainnya. Hal yang langsung berhubungan dengan ibadat adalah bangunan-
bangunan pura yang tidak hanya merupakan tempat upacara ibadah dilaksanakan
tetapi juga menjadi pusat kebudayaan dan hidup sosial.
2. Kitab-kitabnya
Dalam agama Hindu Dharma mengenal kitab-kitab Weda, Usana Bali dan juga
Upanisad. Isi tulisan suci ni beraneka ragam, tetapi bagian yang terbesar berupa doa
dan himne, juga ajaran mengenai ALLah (Brahman), dewa-dewa, alam dan manusia.
Jaran-ajaran tersebut tidak mengkat secara dogmatis, sehingga ada beraneka ragam
aliran dan pandangan dalam ajaran Hindu.
3. Ajaran yang pokok
Yang menjadi tujuan pokok hidup menusia menurut Hindu Dharma adalah Moksa,
yaitu pembebasan dari lingkaran reinkarnasi yang tak habis-habisnya (samsara).
Pembebasan atau moksha ini dapat dicapai melalui tiga jalan (tri marga), yaitu :
1Karma – marga, orang ingin mencapai moksha dengan melakukan karya, askse
badani, yoga, tapa, ketaatan pada aturan-aturan kasta. 2. Jnana-marga, yaitu penyucian
diri guna mencapai moksha dilakukan dengan jalan askese budi, mengheningkan cipta
dalam meditasi, dengan tujuan semakin menyadari kesatuan dirinya dengan sang
Brahma. Dan 3 Bhakti –marga yaitu orang menyucikan diri dengan penyerahan diri
seutuhnya enuju pertemuan dalam cita kasih dengan Tuhan.
4. Kasta-kasta
Agama Hindu memang mengenal pembagian masyarakat menjadi empat kasta
(caturwarna); brahmana, ksatria (keduanya adalah kasta bangsawan, rajawi), waiseya
(petani, prajurit dan pedagang) dan kasta sudra / jaba 9(rakyat jelata). Sebenarnya
diluar keempat kasta ini masih ada kelompok kelma yang disebut paria, yakni mereka
yang tersisih, tak mempunyai tempat sosial, marginal dan terbuang.
5. Hari raya
Hari raya nyepi merupakan hari besar keagamaan. Kendati hari nyepi ini jatuh pada
pergatian tahun baru saka, hari tersebut bukanlah hari mengadakan perayaan pesta,
melainkan hari untuk menyucikan dan memperkuat diri terhadap pengaruh roh-roh
jahat. Pada hari raya nyepi Hindu dilarang menyalakan api, melakukan pekerjaan,
berpergian, dan melangsungkan hubungan seks. Selain nyepi ada hari raya galungan
(yang jatuh pada hari rabu kliwon) dan wuku dungulan (setiap 210 hari sekali).
Tujuannya memohon ke hadapan Ida sanghyang Widhi, Bhatara – Bhatari, dan para
leluhur agar pemujanya dianugerahi keselamatan dan kesejahteraan.

D. Dialog dengan umat Budha


Beberapa pemahaman tentang agama Budha
1. Gautama Sidharta Pendiri Agama Budha
Agama Budha berasal dari Gauama Cakyamuni (554 – 478), seorang pangeran yang
dibesarkan dan dididik dalam lingkungan agama Hindu di India Utara. Pertemuannya
dengan kemewahan kehidupan istana yang dinikmatinya, mendorong dia untuk
meninggalkan semua kemewahan tersebut dan mengundurkan diri untuk bertapa di
hutan di bawah sebuah pohon yang kemudian diberi nama pohon Bodhi. Berkat
pemusatan cipta dan pikiran, akhirnya dia memperoleh pencerahan, penerangan
(bodhi). Sebagai seorang budha (yakni seorang yang telah memperoleh bodhi,
pencerahan, penerangan) dia mengkotbahkan jalan baru tersebut guna memperoleh
kebebasan dari lingkaran hukum karmasamsara (lingkaran reinkarnasi yang
ditentukan oleh perbuatan atau karma masing-masing orang selama hidupnya).
Ternyata dengan usaha sendiri, seseorang dapat terbebas dari karmasamsara; hal ini
tidak ditentukan oleh kedudukannya dalam kasta tertentu sebagaimana diajarkan oleh
agama Hindu.
2. Inti Ajaran Agama Budha
Inti ajaran Agma Budha trcantum dalam Catur Arya Satya, yang berarti empat
kasuyatan atau kebenaran Mulia, yaitu :
a. Dukha – Satya, yaitu Hidup dalam segala bentuk adalah pendertiaan
b. Samudaya – Satya, yaitu Penderitaan disebabkan karena manusia memiliki
keinginan dan nafsu
c. Nirodha Satya, yaitu penderitaan itu dapat dilenyapkan (moksya) dan orang
mencapai nirvana (kebahagiaan) dengan membuang segala keinginan dan nafsu
d. Marga – Satya, yaitu jalan untuk mencapai pelenyapan penderitaan sehingga dapat
masuk dalam nirvana adalah delapan jalan utama (asta – arya – marga),
yaitu 1keyakinan yang benar, 2pikiran yang benar, 3perkataan yang
4 5 6
benar, perbuatan yang benar, penghidupan yang benar, daya upaya yang
benar, 7perhatian yang benar, dan 8semedi yang benar.
Dalam hukum karmasamsara, manusia terikat oleh perbuatannya (karma) pada roda
kehidupannya (cakra). Dia lahir hinggs kematiannya, manusia berpindah-pindah
tempat pada berbagai alam dan ruang, yakni KAMALOKA (alam indera dan nafsu),
RUPALOKA (alam tanggapan) dan ARUPALOKA (alam bebas dari keinginan,
nafsu, dan pikiran. Dengan menjalani Marga – Satya, orang dapat mencapai
penerangan tertinggi (bodhi), yakni bila jiwa, batin atau diri manusia secara sempurna
dibebaskan dari segala ikatan ketiga ilusi benar tentang adanya roh, diri dan dunia,
karena ketiga-tiganya sebebnarnya adalah maya atau ilusi belaka. Dengan demikian,
orang mencapai kebahagiaan (suka) keamanan (bahaya) dan kedamaian (shanty) yang
olehnya ketiga ilusi besar taaadi diganti dengan tiga kebenaran, yakni tanpa diri
(anatman), tiada apa-apa (anitya) dan kekosongan sempurna (sunya). Inilah yang
dinamakan nirvana: kelenyapan diri yang total. Inilah jati segala-galanya dan
merupakan kebahagiaan sempurna.
Dalam Budah trdapat tiga aliran pokok: yaitu
a. Tryana, yaitu Theravada, di mana penganut-penganutnya mencari keselamatan
secara individual.
b. Mahayana, maksudnya orang yang sudah memperoleh penerangan tertinggi
menunda saat mencapai nirvana guna menolong orang lain mencapai tingkat ini.
c. Wajrayana (kendaraan intan), artinya Budha dipandang sebagai dhat (pribadi yang
gemilang bagaikan intan) yang menjadi asal dan tujuan hidup manusia.
3. Hari raya umat Budha yang terpenting adalah WAISAK, pesta peringatan kelahiran,
pencerahan dan kematian Budha.

E. Dialog dengan umat Khong Hu Cu


1. Pendirinya
Khonghucu adalah nabi dan pendiri agama Khonghucu. Ia lahir di kota Tsow di
negeri Lu di daratan Cina. Ia ditinggal bapaknya waktu ia masih berusia 3 tahun dan
pada usia 26 tahun ibunya juga meninggal dunia. Sejak kecil ia suka berdoa. Dalam
permainan dengan teman sebayanya, ia suka memerankan diri sebagai seorang yang
memimpin doa. Pada masa mudanya, ia sangat berhasil dalam tugasnya di dinas
pertanian dan pertenakan. Ia berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang adil
dan makmur. Khonghucu tumbuh menjadi seorang yang jujur, hidup sederhana dan
suka memberi nasihat orang lain. Ia dikenal sebagai guru dn pemimpin yang
bijaksana. Ajaran-ajaran Konghucu terus dipelihara oleh pengikutnya dan dihayati
secara pribadi sebagai jalan hidup.
2. Agama Khong Hu Cu di Indonesia
Agama konghucu pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno diakui sebagai agama
resmi di Indonesia. Karena politik pemerintahan ORBA, agama konghucu tidak
diakui sebagai agama yang resmi diakui pemerintah Indonesia. Baru pada
pemerintahan Abdulrahman Wahid, agama Konghucu mendapat angun segar kembali.
Kebijaksanaan Presiden Abdularahman Wahid itu juga diteguhkan oleh Presiden
Megawati Soekarno Putri. Imlek (hari raya umat Konghucu/hari pergantian tahun/
tahun baru cina) ditetapkan sebagai hari libur nasional.
3. Inti Ajaran Khong Hu Cu
Konghucu sangat memetingkan ajaran moral. Jika setiap orang dapat mengusahakan
keharmonisan dengan sesama, dengan alam dan dengan Tuhan maka akan tercipta
perdamaian Allah. Tujuan hidup yang dicita-citakan dalam konghucu adalah menjadi
seorang kuncu (manusia budiman). Seorang Kuncu adalah orang yang memiliki
moralitas tinggi yang mendekati moralitas sang Nabi (Konghucu). Agama khonghucu
sangat menghormati arwah leluhur. Tuhan yang Mha Esa disebut Tuhan.
Kerjasama antar umat Beragama membangun persaudaraan sejati
1. Fungsi agama
a. Mewartakan keselamatan, semua agama mewartakan dan menjanjikan
keselamatan, bukan bencana. Karena mewartakan dan menjanjikan
kesalamatan itulah, maka manusia memeluk suatu agama. Manusia
mendambakan keselamatan.
b. Mewartakan arti hidup
Agama memberikan pandangan hidup dan meyakinkan penganutnya untuk
menghayati pandangan hidup itu. Agama memberi jawabanatas pertanyaan
hidup, dari mana asal hidup manusia, apa makna hidup manusia, apa tujuan
hidup manusia. Menghayati hidup menurut agamanya akan membuat menusia
bahagia dan selamat
c. Mengajarkan cara hidup
Semua agama mengajarkan kepada para penganutnya untuk hidup baik, hidup
beretika dan hidup bermoral; hidup yang baik akan membahagiakan dan
menyelamatkan.

Evalusi :
1. Apa yang kamu ketahui tentang agama kristen dan katolik? Termasuk isi ajaran
agamanya.
2. Apa yang kamu ketahui tentang isi ajaran agama hindu, budha, dan khonghucu?
3. Sebutkan berbagai fakta kerusuhan antar pemeluk agama (3)!
4. Sebutkan sebab-sebab kerusuhan antar pemeluk agama! (3)
5. Sebutkan akibat kerusuhan antar pemeluk agama! (3)
6. Sebut dan jelaskan fungsi dari agama!
7. Jelaskan tentang peristiwa pecahnya Gereja! Jelaskan pula maksud dari reformasi
Gereja!

Anda mungkin juga menyukai