Anda di halaman 1dari 23

Nsama : Dwi Akselly Saragih

Mentari Nababan
Ria Siboro
Kelompok :1
Tingkat/ Jurusan : I-B/ Teologi
Mata Kuliah : Sejarah Gereja Umum I
Dosen Pengampu : Berthalyna Br. Tarigan, M.Th

LAHIRNYA GEREJA MULA-MULA, TANTANGAN DAN


HAMBATAN-HAMBATANNYA
I. Pendahuluan
Mempelajari sejarah adalah bagian dari pengalaman iman.Sebab, melalui
sejarah kita dapat melihat dan memahami bagaimana perjalanan Gereja Tuhan.
Pada kesempatan ini, topik yang akan dikaji oleh penyaji adalah tentang apa dan
bagaimana perjalanan sejarah gereja sejak zaman mula-mula yaitu pada peristiwa
Pentakosta. Kemudian juga di sini penyaji akan memaparkan tantangan dan
hambatan yang dialami oleh orang percaya/Kristen mula-mula dalam perjalanan
iman mereka.Tentu saja Gereja yang kita lihat dan kita pahami sekarang, tidak
terlepas dari gumul dan juang Gereja di masa lampau, termasuk di zaman mula-
mula. Dengan demikian, berikut penyaji paparkan bagaimana proses atau
perjalanan sejarah Gereja di zaman mula-mula beserta dengan tantangan dan
hambatannya.
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Gereja
Gereja berasal dari bahasa Yunani (ekklesia) yang berarti dipanggil
keluar dari kegelapan menuju terang yang Ajaib (1 Ptr. 2:9) Pengertian
Gereja dalam definisi non teknis adalah “ Kumpulan orang-orang percaya,
dalam jangka waktu yang tak terbatas di dunia ini, yang dipisahkan Allah
sebagai alatnya untuk menjadi saksiNya, memberitakan kasihnya, dan
yang membawa perubahan bagi dunia ini sebagai bagian dari rencana
kekekalannya. Gereja adalah Satu dan Am, namun untuk menggambarkan
rencana kekal Allah sepanjang zaman, saya menggunakan gambaran
gereja di tiga zaman, saya menggambarkan gereja di tiga zaman. 1 Kata
“Gereja” melalui kata Portugis “igreja” berasal dari kata Yunani
“ekklesia”. Di samping itu dalam bahasa Yunani ada suatu kata lain yang
berarti Gereja yaitu “kurakion” yang artinya rumah Tuhan. Ekkelesia
berarti mereka yang dipanggil. Yang pertama-tama dipanggil oleh Kristus
ialah para murid, Petrus dan lain-lain. Sesudah kenaikan Tuhan Yesus ke
Sorga dan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta para murid itu
menjadi Rasul artinya mereka yang diutus. Rasul-rasul lah yang diutus ke
dunia untuk mengabarkan berita kesukaaan sehingga lahirlah Gereja
Kristen.2
II.2. Cikal Bakal Gereja Mula-Mula
Sewaktu mereka berkumpul di balik pintu di Yerusalem pada
hari pertama-tama setelah kebangkitan Yesus, para murid mengetahui
bahwa lebih mudah berbicara tentang mengubah dunia dari pada pergi
keluar dan demikian. Tetapi tidak lama kemudian, sesuatu terjadi yang
bukan hanya mengubah jalan pikiran mereka, tetapi yang juga
memberanikan mereka untuk menyampaikan iman mereka dengan
cara yang menggoncangkan seluruh iman dunia Romawi.
Hanya lima puluh hari setelah kematian Yesus, Petrus berdiri di
depan suatu kerumunan orang banyak di Yerusalem, penuh dengan
peziarah-peziarah yang datang dari seluruh penjuru kekairan Roma
untuk merayakan pesta Pentakosta dan ketika Petrus berbicara, mereka
tidak hanya mengerti pemberitaannya tetapi juga, dalam jumlah yang
luar biasa besarnya, memberikan respon terhadapnya. KetikaPetrus
menyatakan mereka harus menjadi murid-murid Yesus dengan usia
dari dosa dan menerima hidup baru yang diberikan Allah, tiga ribu
orang menerima seruannya dan menyerahkan diri mereka kepada
Yesus. Sebagai akibat semuanya ini, para rasul dan orang-orang
Kristen baru begitu dikuasai oleh cinta kasih kepada Yesus yang hidup
dan rinduuntuk melayaninya sehingga kebutuhan-kebutuhan sehari-
hari terlupakan.3

1
Jimmy Oentoro,Gereja Impian (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2010), 30.
2
TH. VAN DEN END, Harta dan Bejana( Jakarta: BPK GUNUNG MULIA, 1987) 7.
3
JOHN DRANE, Memahami Perjanjian Baru ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) 256-257
II.3. Gereja Mula-Mula
II.3.1.Gereja Mula-Mula (Religio Illicito, 30M-313M)

Sesudah gereja muncul di tengah-tengah dunia Helenis


gereja mulai memperkembangkan bentuk organisasi, liturgi dan
theologia, walaupun seringkali terancam oleh dunia sekitarnya.

1. Bentuk organisasi atau tatagereja diperkembang gereja


berdasarkan organisasi yang terdapat di rumah-rumah ibadah
Yahudi ataupun di masyarakat. Rumah-rumah ibadah Yahudi
dipimpin oleh majelis orang-orang Tua, dalam bahasa Yunani
presbyteros (Tua-tua atau penatua). Perhimpunan-perhimpunan
di masyarakat Helenis dipimpin oleh pengawas atau penilik,
dalam bahasa Yunani episkopos (uskup), yang dibantu oleh
beberapa orang pembantu atau pelayan, dalam bahasa Yunani
diakonos (diaken atau syamas). Tatagereja yang menjadi hasil
perkembangan ini yang diterima di seluruh gereja, adalah
tatagereja episkopal. Dibedakan tiga jabatan, yakni uskup
(episkopos), presbyteros dan diakonos, yang merupakan suatu
hirarki (susunan tingkatan pangkat). Uskup dianggap lebih
tinggi dari presbyteros, dua-duanya lebih tinggi dari diakonos.
Setiap jemaat atau gereja di satu tempat dipimpin oleh satu
episkopos, yang dipilih dari antara para presbyteros. Tugas
seorang episkopos adalah mengatur kehi- dupan jemaat,
memimpin ibadah dan melayani sak- ramen-sakramen. Di
bawah pimpinan uskup bekerja para presbyteros, yang turut
memimpin jemaat dan melayani sakramen. Di kemudian hari,
waktu jemaat-jemaat menjadi lebih besar, kepada para
presbyteros dipercayakan pimpinan bagian-bagian jemaat yang
lebih kecil (paroki). Oleh karena pekerjaan seorang penatua
atau tua- tua di Indonesia ditentukan oleh perkembangan
sesudah Reformasi, maka sebaiknyalah istilah presbyteros
dalam gereja kuno diterjemahkan dengan imam (Inggeris priest,
yang berasal dari kata presbyteros ini). Uskup dan imam
dibantu oleh para diakonos, yang mempunyai tugas
rangkap.Dalam ibadah mereka melayankan, khususnya dengan
pemberitaan Firman dan pada meja Perjamuan
Kudus.Disamping itu mereka memberikan diakonia, pelayanan
kepada orang sakit dan miskin.

2. Theologia dikembangkan sebab gereja dipaksakan oleh


tantangan dari luar dan dari dalam untuk memper-
tanggungjawabkan imannya. Yang mempertanggungjawabkan
iman dan menjadi theolog-theolog pertama belumlah orang
yang khusus dilatih untuk itu, tetapi orang-orang yang
terkemuka di jemaat karena kedudukan (uskup-uskup) atau
karena pendidikan (umpamanya ahli-ahli filsafat yang masuk
menjadi Kristen).Gereja juga dipaksa untuk membela ajaran
yang ortodoks (benar) terhadap ajaran-ajaran yang sesat atau
bidat-bidat di dalam gereja.

Sebelum tahun 313, waktu gereja diberi kebebasan oleh


pemerintah kekaisaran Romawi, gereja selalu diancam oleh
penghambatan-penghambatan yang sewaktu-waktu terjadi.
Alasan adalah bahwa kelakuan orang Kristen berbeda dari gaya
hidup biasa. Mereka pula menolak untuk mempersembahkan
kepada dewa-dewi, antara lain kepada dewa pelin- dung kaisar,
sehingga mereka dicurigai sebagai musuh negara.Mula-mula,
sampai sekitar tahun 250, penghambatan bersifat insidental dan
lokal.Di tempat-tempat tertentu tiba- tiba rakyat mulai
menyiksa dan menganiayai kaum Kristen dengan atau tanpa
dukungan pemerintah setempat.

Sekitar tahun 250, penghambatan orang Kristen terjadi


secara sistematis di seluruh negara atas perintah kaisar
Romawi.Banyak orang Kristen mati syahid karena
penghambatan-penghambatan ini. Akan tetapi akibatnya adalah
lain sekali daripada yang diharapkan gereja tidak hilang,
melainkan bertambah anggotanya, sebab keberanian iman yang
diperlihatkan para syahid sangat mengesankan. Demikianlah,
dengan perkataan Tertullianus, seorang pembela agama
Kristen, darah para syahid menjadi benih gereja.

II.3.2. Gereja Mula-Mula (Religio Licito, 313M-590M)

Gereja diakui oleh pemerintah kekaisaran Romawi


(313-590). Titik-balik bagi gereja terjadi waktu kaisar
Konstantinus Agung merebut kuasa di kekaisaran Romawi.
Mulai dari saat ini gereja diberi dukungan besar dari
pemerintah sampai akhirnya menjadi kuasa yang menentukan
seluruh kehidupan di Eropah Barat.Theologia diperkembang
terus, sampai semua ajaran pokok atau dogma dirumuskan.

1. Pengakuan agama Kristen terjadi melalui dua tahap. Pada tahun


313 kaisar Konstantinus Agung, ketika berada di kota Milano,
Italia, mengeluarkan edikt (surat perintah), yang lazimnya
disebut edikt Milano, Dalam edikt ini diberi kebebasan kepada
warga negara Romawi untuk menganut agama Kristen. Agama
Kristen tidak dilarang lagi, melainkan dibolehkan. Oleh sebab
itu edikt tersebut adalah edikt toleransi. Dengan edikt Milano
mulailah periode baru bagi gereja. Gereja dapat berkembang
dalam kebebasan dan menikmati hak-hak yang sama dengan
agama-agama lain.
Agak cepat gereja mulai memperoleh bantuan dan hak-hak
istimewa dari pemerintah.Gedung-gedung yang dirusakkan
waktu penghambatan dibangun kembali dengan uang
negara.Hak para uskup untuk mengatur gereja diakui dan
dihormati oleh negara, Agama-agama lain lambat laun
mengalami hambatan-hambatan, sedangkan agama Kristen
mendapat posisi istimewa.

Keadaan ini menjadi hukum negara pada tahun 380, waktu


kaisar Theodosius mengeluarkan edikt.Dalam edikt Theolosius
agama Kristen dijadikan agama negara, dan semua warga
negara Romawi diwajibkan menjadi anggota gereja katolik
(am) dan ortodoks (benar). Ini ber- arti bahwa tidak hanya
agama-agama kafir dilarang, tetapi juga bidat-bidat dan sekte-
sekte Kristen di luar gereja am, sebagai gereja yang memelihara
persekutuan dengan uskup Roma.

Akibat-akibat perkembangan ini bagi gereja, pada satu


pihak, adalah sangat positip.Karena kebebasan dan du- kungan
yang diberikan negara, gereja dapat maju dan mekar. Pada
pihak lain juga ada akibat negatip. Sekaligus dibuka
kesempatan bagi negara untuk campur-tangan dalam hal-hal
gerejani.Gereja di samping lembaga rohani, juga menjadi kuasa
politik.Demikian uskup-uskup, khususnya di kota-kota besar,
bukan tokoh rohani saja, tetapi sekarang juga diberi peran
politik. Itulah sebabnya kadang-kadang mereka mulai memakai
cara politik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam
gereja. Jumlah anggota gereja bertambah besar, tetapi yang
masuk Kristen tidak semua didorong lagi karena keyakinan
murni saja.Juga ada yang menjadi anggota gereja karena wajib
atau karena karier.

2. Sesudah edikt Milano memberikan kebebasan kepada gereja,


gereja juga diberi kemungkinan untuk mendiskusikan soal- soal
mengenai ajaran secara terbuka. Sejak abad kedua telah mulai
timbul pertikaian-pertikaian tentang Kristus, yang pada periode
ini dibicarakan dan diputuskan pada konsili-konsili oikumenis,
yaitu sidang-sidang yang dihadiri oleh uskup-uskup dari
seluruh gereja (walaupun juga wakil- wakil dari gereja di Eropa
Barat hadir, dalam praktek kebanyakan uskup berasal dari
Eropa Timur dan Asia Barat. Ajaran atau dogma yang
dirumuskan adalah bahwa dalam Allah ada tiga oknum (Bapa,
Anak dan Roh) yang mempunyai hakekat ilahi yang sama
(supaya keesaan Allah terjamin): satu hakekat, tiga oknum.
b. soal Kristologia (konsili Chalcedon 451) mengenai pertanyaan
apakah dan bagaimanakah Kristus betul- betul manusia. Ajaran
atau dogma yang dirumuskan adalah bahwa dalam satu oknum
Kristus ada dua ta- biat, tabiat ilahi dan tabiat manusiawi: satu
oknum dua tabiat.Karena tidak semua gereja setuju dengan apa
yang dipu- tuskan, terjadilah perpisahan (skhisma) dalam
gereja.Karena gereja tidak lagi merupakan kelompok yang di-
ancam, melainkan lembaga yang dihormati, maka banyak orang
masuk Kristen dan suasana menjadi lain. Gereja menjadi gereja
rakyat.Sejajar dengan perkembangan ini timbul kerinduan dalam
hati orang-orang dan kelompok- kelompok tertentu untuk
mengundurkan diri dari pergaulan hidup sehari-hari untuk
merenungkan iman mereka di tem- pat-tempat yang sunyi. Di sana
mereka hidup, secara per- orangan atau bersama-sama dalam
kelompok-kelompok, sam- bil berpuasa, bermeditasi dan berdoa.
Pada abad ke-4 ke- lompok-kelompok tersebut mulai hidup
menurut peraturan- peraturan tetap dalam biara-biara Pada awal
abad ke-6 di Eropa Barat biara-biara dikumpul menjadi suatu ordo,
di mana setiap biara mengikuti peraturan yang sama. Demikianlah
kebiaraan menjadi suatu struktur dan organisasi gerejani, yang
memainkan peran yang sangat penting dalam periode-periode
berikut.Hal itu menjadi mungkin karena biara-biara tidak hanya
berfungsi sebagai lembaga iman saja.4

II.4. Sitz In Leben (Konteks Kehidupan)Gereja Mula-Mula


II.4.1. Secara Politis,

Dunia yang didalamnya Gereja lahir dan berkembang terbagi


atas dua Negara besar yaitu, Kekaisaran Roma dan Kekaisaran
Partia.Ketika berbicara Kekristenan peran Kekaisaran Roma sangat
kental.Walaupun Kekristenan mengalami tekanan dan aniaya pada
masa Kekaisaran Roma justru pada masa Gereja mengalami
perkembangan dan penyebaran ke berbagai Negara.Semakin
4
C. DE JONCE, Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 53-59.
mendapat tekanan Kekristenan justru semakin berkembang.Roma
sendiri menjadi pusat ke kristenan, pusat perkembangan Gereja
katolik yang berada di Roma.5

II.4.2. Secara Agama


Di bidang keagamaan, dalam wilayah gereja terdapat beraneka-
ragam agama, mulai dari agama-agama suku sampai berbagai
macam aliran kepercayaan.Dengan keberadaan agama Yahudi yang
dikenal dengan ketaatan dalam menjalankan ajarannya itu
membuat beberapa agama atau aliran kepercayaan bermunculan
saat itu, di antaranya adalah kekristenan. Kekaisaran Roma
menganggap agama Yahudi dengan Kristen sama. Namun, orang
Yahudi menolak anggapan itu.Bahkan, orang Yahudi menganggap
bahwa kekristenan itu adalah sekte atau (kelompok).6

II.4.3. Secara Ekonomi

Orang-orang Yunani tanpa henti-hentinya berhubungan dengan


bangsa-bangsa di Timur Tengah selama hampir 8 abad,
membangun kota-kota yang lengkap di pantai Asia kecil,
membangun pos perdagangan dipantai Syiria, berdagang dengan
orang-orang Fenisia dan mengadaptasi sistem tulisan mereka, serta
mengunjungi Mesir untuk berdagang, wisata dan bekerja sebagai
tentara bayaran. Sistem keagamaan di kekaisaran Romawi yang
menganut politeisme dan penyembahan berhala secara tidak
langsung telah menyumbang dalam kehidupa ekonomi masyarakat
pada waktu itu terutama penyembahan patung.Hal itu adalah
profesi dari para pengrajin-pengrajin, tukang-tukang bahkan ada
kuil yang dibuat dari perak, sehingga ini sangat membantu dalam
hal kehidupan ekonomi.7

5
Jonar T.H Sejarah Gereja Umum( Yogyakarta: ANDI, 2014), 13.
6
Ibid, 14.
7
Ibid, 15
II.4.4. Secara Sosial-Budaya
Kebudayaan dimana gereja lahir dan berkembang adalah
kebudayaan Helenisme.Helenisme pada dasarnya adalah
kebudayaan Yunani yang disebarkan diseluruh wilayah kekaisaran
Romawi, khususnya dibagian Timur.Karena penyebarannya
wilayah ini mulai bercampuran dengan unsur-unsur dari
kebudayaan lain, umpamanya di Asia Barat, Mesir dan Italia.
Demikian lah Helenisme menjadi kebudayaan yang menentukan
cara berpikir dan percaya semua pendidikan berada di kekaisaran
Romawi termasuk orang kristen.8

II.5. Tantangan dan Hambatan-Hambatannya


II.5.1. Secara Internal
A. Keadaannya secara lahiriah. Dunia tempat Gereja mulai
timbul ialah kekaisaran Romawi. Luasnya kekaisaran itu dari
selat Gibraltar sampai sungai Efrat dan dari tanah Mesir sampai
Inggris. Batasnya di sebelah utara ialah sungai Rin dan Donau,
akan tetapi kuasa tentara Romawi dirasai sampai jauh di luar
batas itu. Pusat kekaisaran yang besar itu ialah kota Roma,
tempat kaisar-kaisar bersemayam. Sungguhpun kaisar-kaisar itu
nampaknya masih memberi hak kepada rakyat untuk turut
memerintah negara itu, seperti ketika Romawi masih suatu
republik (sebelum kaisar pertama Augustus naik takhta pada
tahun 29 SM), tetapi sebenarnya kaisar sendiri sajalah yang
memegang kuasa (monarkhia mutlak).
Dunia barat tidak pernah mengalami persatuan yang
besar itu. Hanya satu bahasa pergaulan dipakai, yaitu bahasa
Yunani, yang pada zaman itu disebut bahasa Koine, artinya
bahasa umum (bandingkan dengan bahasa Indonesia sekarang).
Perjanjian Baru juga dikarang dalam bahasa Koine itu.Tak ada
batas-batas di dalam kekaisaran Romawi itu, yang mungkin
8
Ibid, 16
merin- tangi kesatuannya.Di mana-mana terdapat jalan raya
yang baik, yang bukan saja berguna bagi saudagar-saudagar
dan pasukan-pasukan kaisar, tetapi juga bagi rasul-rasul dan
penginjil-penginjil yang perlu bepergian ke mana-mana untuk
mamasyhurkan Nama Tuhan.Perdagangan dan lalu lintas di
darat dan di laut mempererat hubungan antara semua bagian
kerajaan.Ketenteraman dan ketertiban terdapat di semua
daerah. Perjalanan-perjalanan Paulus dan perkembangan Gereja
yang pesat itu akan sukar diartikan, jika tidak mengingat
keadaan dunia zaman itu, seperti yang diterangkan tadi.
B. Keadaannya secara batiniah. Sudah tentu kesemuanya itu
belum berarti suatu kesatuan batiniah. Sekalipun bangsa-bangsa
di daerah-daerah perbatasan takluk kepada Roma secara politik
fumpamanya orang Kopt di Mesir, orang Siria atau Syam,
orang Yahudi, dan sebagainya), tetapi kebudayaan tinggi, yang
menguasai hidup rohani pusat kekaisaran Romavi itu, kurang
mempengaruhi bangsa-bangsa itu. Mereka masih memelihara
sifat dan adanya sendiri. Sedangkan negeri-negeri sekitar pusat
kekaisaran itu pun kurang ber satu secara batiniah. Semangat
Romawi di bagian barat berbeda jauh dengan suasana Yunani,
di bagian timur.
II.5.2. Secara eksternal
A. Pengaruh agama-agama timur. Kehidupan yang penuh
kesusahan di bumi ini dipandang sebagai persediaan saja untuk
kehidupan yang sempurna dan baka di akhirat kelak. Tujuan
yang indah dan mulia itu harus dikejar dengan beraskese, yakni
bertarak, menahan diri, mematikan hawa nafsu daging, dan
dengan ambil bagian dalam bermacam-macam tahbisan dan
lain- lain upacara rahasia ("misteri"), yang melukiskan dan
mengusahakan keme- nangan hidup atas maut. Tambahan pula
agama-agama ini memberi kepada manusia suatu ilmu
kebajikan yang baru, suatu perasaan keamanan dan per-
lindungan yang menghiburkan hati, serta pengharapan yang
sungguh akan dibebaskan kelak dari segala kesulitan dan
kesengsaraan yang diderita oleh tubuh dan jiwa dalam hidup
yang fana ini.
Dari abad yang pertama sampai abad yang ketiga
berkembanglah ibadat kepada dewa-dewa asing itu di seluruh
kekaisaran. Dewa-dewa itu antara lain: dewi Isis dan dewa
Osiris di negeri Mesir, Baal di Siria, dewa Mitras di Persia dan
dewi Kybele di Asia Kecil. Ilmu nujum (astrologia) dari Babel
tak kurang pula diselidiki, dan agama-agama rahasia (misteri)
dari Yunani pun bertambah besar pengaruhnya.
B. Pengaruh Yahudi. Banyak orang kafir sakit hati karena adat
dan agama orang Yahudi serta sikap mereka yang sombong itu.
Tetapi banyak pula yang mulai menghargai agama itu, karena
dilihatnya: kaum Yahudi sehati sepakat, sebab merasa dirinya
sebagai umat Allah, umat yang terpilih; mereka menyembah
satu Allah saja (jadi mereka "monotheis"); ibadatnya rohani
dan tidak memakai patung-patung; kitab kudusnya sangat tua
dan indah, dan hidup amalnya sangat baik. Orang kafir yang
sungguh-sungguh telah masuk agama Yahudi dan takluk
kepada taurat, disebut "proselit" (atau penganut agama Yahudi.
C. Penyembahan kepada kaisar. Ibadat kepada kaisar adalah
salah satu pernyataan yang sangat penting dari hidup
keagamaan pada permulaan tarikh Masehi. Kebiasaan ini
timbul dari pandangan umum di timur, yaitu bahwa kaisar
mengandung khasiat yang mengatasi dunia kodrati (alamiah)
ini..bahkan ia berasal daripada dunia ilahi. Ia dianggap sebagai
Anak Ilah dan Tuhan. Demikianlah misalnya perasaan orang
terhadap Alexander Agung (Iskandar Zulkarnain), raja
Makedonia yang membawa tentaranya sampai di India (325
s.M.), sehingga namanya masyhur di Asia Timur sampai kini.
Kaisar-kaisar ilahi itu menjadi lambang keesaan kekaisarannya
yang sangat luas. Mula-mula mereka hanya disembah sesudah
mangkat, tetapi kemudian negara menuntut korban bagi kaisar
yang masih hidup, dari semua pen- duduk negeri, sebagai tanda
dan bukti bahwa mereka setia kepada kepala negara dan orang-
orang yang dapat dipercaya dalam politik. Siapa yang tak mau
berbakti kepada kaisar dianggap musuh negara.9
III. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penyaji menyimpulkan bahwa
perjalanan sejarah gereja mula-mula, awalnya dilatarbelakangi oleh peristiwa
pentakosta di Yerusalem. Pasca Pentakosta, orang-orang Kristen pergi menyebar
ke berbagai wilayah.Gereja mula-mula tidak terlepas dari yang namanya
tantangan dan hambatan, seperti hambatan dan tantangan dari dalam dan
tantangan dari luar. Tantangan dari dalam seperti keadaannya secara lahirlah,
keadaannya secara batinlah dan tantangan dari luar seperti pengaruh agama-agama
timur, penyembahan kepada kaisar dan pengaruh Yahudi. Dengan demikian, dapat
dilihat dan dipahami bahwa Gereja mula-mula (religio illicito dan Licito) semakin
berkembang walaupun banyaknya hambatan dan tantangan.

 TAMBAHAN DARI PENJELASAN DOSEN


Gereja hadir dimulai dari hari Pentakosta, Yesus tidak melahirkan atau
mendirikan Gereja, akan tetapi Yesus memberikan pengajaran-pengajaran yang
kemudian dianut oleh rasul-rasul dan kemudian para rasul tersebut memberikan

Kekristenan tidak berkembang di Yerusalem karena adanya penganiayaan,


kemudian kekristenan dihambat, kekristenan dianggap sebagai agama yang tidak sah,
agama Kristen selalu di kambing hitamkan karena tidak menyembah kaisar
sebagaimana kaisar itu adalah Dewa yang dianggap bahwa bencana itu datang akibat
dari orang Kristen yang tidak menyembah kaisar, Agama Kristen juga dianggap
sebagai kanibal karena orang Kristen dilihat memakan tubuh dan meminum darah,
lalu agama Kristen juga tidak disahkan karena tidak memiliki simbol ataupun gambar
siapa yang disembah. Akhirnya, mengakibatkan orang-orang membuat gambar Yesus,
gambar Maria untuk menunjukkan bahwa itu adalah gambar Tuhan yang disembah
oleh Agama Kristen.Setelah itu, agama Kristen baru diakui menjadi agama yang
resmi di wilayah kekaisaran Romawi oleh Kaisar Konstantinus Agung yaitu pada
tahun 312/313 dan pada tahun 380 Agama Kristen menjadi agama Negara oleh
Theodosius Agung. Setelah itu akan terjadi nantinya perayaan-perayaan Gerejawi

9
Berkhof, Sejarah Gereja ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986)1-6
yang lebih meriah karena sebelum agama Kristen diakui mereka bersembunyi di
rumah-rumah tertentu, katakope untuk beribadah. Mereka juga kemudian
menghadirkan tanda-tanda kepada yang lain, misalnya gambar ikan yang artinya
Yesus kristus Tuhan dan Juruselamat, kemudian ada gambar Jangkar. Begitulah
Gereja hadir dengan membuat simbol-simbol bersama.

Kemudian, setelah agama Kristen diakui menjadi agama Negara pada tahun 380
oleh Theodosius Agung, pada masa itu Theodosius Agung memberikan hadiah bagi
siapa yang dibaptis dengan memberikan Jubah putih dan dua keping emas. Oleh
karena itu, sampai saat ini siapapun yang dibaptis menggunakan jubah putih karena
itu adalah tradisi dari Theodosius Agung.Memakai Jubah putih karena Jubah itu
“Toga” yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Togere” yang artinya
“Menutupi”.Jubah itu umumnya ada dua yaitu Jubah putih untuk anak-anak
bangsawan atau kerajaan dan Jubah Hitam untuk para Hamba. Oleh karena itu, orang
yang dibaptis akan menjadi warga kerajaan Allah. Kemudian, hadiah kedua yang
diberikan oleh Theodosius Agung adalah dua keping emas supaya kekristenan itu
menjadi warna kehidupan di masyarakat pada masa itu.Agama Kristen sangat pesat
berkembang di Eropa dan sulit berkembang di Asia karena Asia adalah tempat
lahirnya Agama-agama tinggi di dunia yaitu yang memiliki tokoh, memiliki pengikut
dan memiliki Kitab suci.Agama tinggi yang ada di Asia seperti Konghucu, Hindu,
Buddha, Kristen dan Islam.Sementara di wilayah Eropa hanya terdiri dari agama suku
sehingga biasanya agama suku itu dipimpin oleh Kepala suku ataupun Raja-raja
setempat.Oleh karena itu, ketika kepala suku atau rajanya menganut sebuah agama
maka rakyatnya mengikut.Hal itulah yang disebut dengan istilah “Cuius Regio Euis
Religio” yang berarti siapa yang punya wilayah maka agamanya yang berlaku
sehingga ketika raja-rja yang ada di eropa itu digeserkan maka rakyatnya mengikut.
Karena pada dasarnya, siapa yang menjadi pemimpin maka rakyatnya akan
mengikutnya. Hal itulah yang membuat agama Kristen sangat pesat berkembang.

Selanjutnya mengenai tantangan dan hambatan sebagaimana bahwa tantangan itu


berasal dari luar dan hambatan itu berasal dari dalam.Tantangan yang dihadapi berupa
Yahudi, masyarakat Romawi, Kekaisaran Romawi dan sekte-sekte (Gnostik, Marcion dan
Montanisme).Sementara Hambatan merupakan sesuatu yang berasal dari dalam gereja
sehingga menghalangi kemajuan atau pencapaian suatu gereja tersebut. Berbagai
hambatan yang mungkin terjadi antara lain seperti banyak orang yang tidak tahan dengan
penderitaan sehingga kemudian banyak yang murtad, tidak adanya rumah ibadah
sehingga membuat gereja tersebut susah berkembang, tidak bebas dalam melakukan
peribadahan dan melakukan pengungsian karena dianiaya serta sistem keuangan atau
ekonomi yang sulit sehingga pada Kisah Para Rasul 2 dan 4 ada saja yang menjual
hartanya lalu memberikannya kepada Rasul dan membagikannya kepada orang-orang
miskin.Sejak tahun 312/313 agama Kristen menjadi agama yang diakui di kekaisaran
Romawi.Konstantinus Agung membuat suatu hal yaitu Minggu disahkan sebagai hari
libur.

Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Gereja??? Maka diciptakan tiga senjata
Gereja yaitu pertama Kanon (Ukuran) artinya Gereja menetapkan sebanyak 66 Kitab
sebagai Kitab suci yaitu 39 Kitab Perjanjian Lama dan 27 Kitab Perjanjian Baru. Kedua
yaitu Pengakuan Iman (Credo), pengakuan Iman yang tertua itu adalah Yesus Kristus
Tuhan dan Juruselamat.Ketiga, yaitu Pewarisan Jabatan Rasuli (Successio Apostolica).

 Hambatan
 Marcion
Marcion adalah seorang kaya dibandar sinope di pesisir laut
hitam, dan ada perusahaan perkapalanya di daerah itu gereja
pandangan-pandanganya yang baru tentang injil. Akan tetapi gereja
menolak ajaranya pada tahun 144 ia dikucilkan oleh jemaat di
Romia. Marcion mengatakan bahwa Kristus bukan manusia sejati
dan Marcion sangat bersemangat dan seorang organisator yang
cakap.la membentuk sebuah gereja baru, yang berkembang dengan
cepat, sehingga beberapa puluhan kemudian hamper sama
berkembang dengan gereja katolik.
 Montanisme
Serangan yang ketiga, yang dialami Gereja pada abad ke, di
samping serangan-serangan gnostik dan Marcion, adalah serangan
dari pihak Montanisme.Gerakan pembangunan rohani timbul di
pedalaman Asia Kecil kira-kira tahun 160.Banyak orang Kristen
merasa kecewa, oleh karena kuasa Roh Kudus tidak menyatakan
dirinya lagi dengan hebat dan ajaib di dalam Gereja seperti
dahulu.Hal nubuat, ekstase dan glosolalia, sudah hilang
lenyap.Kaum Kristen hanya mementingkan jabatan yang tetap dan
organisasinya.
 Gnostik
Kata "Gnostik" berasal dari kata Yunani
"gnosis"pengetahuan.Istilah "Gnostik" secara khusus dipakai
sebagai sebutan bagi beberapa "aliran kepercayaan" dalam abad ke-
2, misalnya aliranValentinus dan aliran Basilides.Penganut-
penganut Gnostik menyusun beberapa kitab "Injil", antara lain
"Injil Thomas". Di dalamnya terdapat kata-kata Yesus yang asli,
tetapi kata-kata itu digarap sedemikian rupa, hingga membenarkan
pandangan-pandangan Gnostik.Namun di samping bahan-bahan
yang asli itu bisa ditemukan pula bermacam-macam dongeng
mengenai Yesus. Penganut-penganut Gnostik mengatakan bahwa
di dalam Kitab-kitab Injil itu termuat hikmat rahasia yang, kata
mereka, dipercayakan oleh Kristus hanya kepada murid-murid-Nya
yang paling akrab, dan yang karena itu tidak terdapat dalam Injil-
Injil biasa. Maksudnya ialah untuk membuktikan keaslian ajaran
Gnostik dengan adanya "Injil" itu.("Injil Barnabas" yang terkenal
itu tidak termasuk kitab-kitab Gnostik itu, tetapi merupakan
karangan dari abad ke-16).
Bagi gereja Kristen, Gnostik merupakan tantangan yang
berat.Pada satu pihak, Gnostik membawa ajaran yang rasanya
bertolak belakang dengan asas-asas iman Kristen seperti yang
dianut oleh mayoritas jemaat-jemaat Kristen. Pada lain pihak, ia
memakai istilah-istilah Kristen dan rupanya hanya
mengembangkan gagasan-gagasan yang sudah terdapat dalam
Alkitab dan dalam gereja Kristen sendiri.

I.1.1. Tantangan
1. Kaisar Nero (37-68M)
Nero adalah anak dari Gnareus Domiticus, ibunya bernama
Agrippina.Nero lahir di Antium, 15 Desember37, Sembilan bulan
setelah Tiberius wafat. Matahari sedang bersinar cerah, dan sinar
pertamanyamenyentuh bayi yang baru lahir itu sebelum ia diletakan di
atas tanah. penyiksaan pertama dari pihaak Romawi. Terhadap orang
Kristen terjadi di Roma dan diprakarsai Oleh kaisar Nero. Kaisar nero
dikenal sebagai orang yang gila membangun gedung-gedung baru yang
megah, dan kebakaran itu dan keakaran itu memberikan kesempatan
besar untuk melaksanakan keinginannya itu.
2. Dominitianus
Nama lengkapnya adalah Titus Flavius Domitianus Augustus.la
menjadi kaisar pada 81-91. la dilahirkan di roma, adik bungsu dari raja
titus. Dikenal juga dengan Domitian Salah satu peristiwa kekejaman
Domitianus adalah hukuman yang diberlakukan pada polikarpus,
uskup dari Smirna Berbagai kebohongan dibuat selama masa itu
mencelakakan orang Kristen Uang ditawarkan kepada orang-orang
yang mau bersaksi melawan orang-orang Kristen. Ia menghukum mati
sejumlah orang Romawi yang masuk Kristen dan mengusi banyak
orang Yahudi-Kristen dari Roma, dengan tuduhan bahwa mereka
adalah ateis dalam arti tidak menyembah para ilah Romawi-Yunani.
3. Decius
Nama lengkapnya adalah Meccius Qointus Decius.Decius
adalah seorang yang perkasa dan berkemauan baja.Masa
pemerintahannya berlangsung singkat (249-251).Decius menaruh
perhatian yang besar kepada negaranya.la berusaha untuk memulihkan
kembali keadaan Kekaisaran Romawi seperti pada zaman Augustus,
termasuk juga dalam bidang keagamaan. Ia mau menghidupkan
kembali agama Roma Kuna. Dalam rangka usaha tersebut, agama
Kristen menjadi hambatan baginya.tulah sebabnya pada tahun 250
Decius mengeluarkan keputusan untuk mengadakan penghambatan
terhadap orang Kristen dalam seluruh wilayah kekaisaran.Inilah
penghambatan pertama yang diadakan oleh kaisar secara berencana
dan sistematis.
I.2. Tokoh-tokoh Gereja Mula-Mula Dalam Konteks Reigio Illicito
1. Stefanus
Stefanus merupakan orang Kristen yang pertama yang mati karena
mempertahankan imanya kepada Kristus. Stefamus adalah seorang dari tujuh
orang:yang diangkat oleh para rasul untuk menjadi diaken. Pengangkatan para
diaken itu disebabkan oleh timbulaya keresahaan dikalangan oleh para janda
anggota jemaat yang berbahasa Yunani di Yerusalem, yang diabaikan dalam
pelayanan diakonia. Stefanus adalah seorang yang memperoleh karunia dari
Tuhan Allah, sehingga ia dapat mengadakan tanda-tanda mujizat. Ia berkotbah
dengan penuh kuasa kepada orang-orang Yahudi, sehingga banyak orahg yang
bertobat. Dalam perdebatan, orang-orang Yahudi tidak dapat mengalahkaNya
sehingga munculah kedengkian di kalangan oraf orang Yahudi.Mereka
memuduh Stefanus menghujat Allah dan melanggar hukum Musa.Dengan
tuduhan itu, Stefanus diseret kedepan Mahkamah Agama Yahudi dan mereka
menampilkan saksi-saksi dusta yang memperkuat tuduhan terhadap
Stefanus.Stefanus nlmenyampaikan pembelaanya mulai dari pemanggilan
Abraham sampai aksi pembunuhan Yesus Kistus.Ia berbalik menuduh orang-
orang Yahudi yang menerima hukun taurat, namun tidak memperlalukanNya
di kehidupan mereka anggota Mahkama Agama sangat marah kepada
Stefanus. Tetapi Stefanus melihat langit terbuka lalu Yesus bediri disebelah
kanan Allah anggota Mahkamah Agama bersama dengan orang Yahudi
menyerbu serta menyeret Stefanus keluar kota Disana la dilempari batu
sampai meninggal, sementara dilemapari batu-Stefanus berdoa kepada Allah.
2. Petrus
Petrus merupakan murid Yesus yang terkemuka.Tuhan Yesus
menjadikan Petrus sebagai murid-Nya dengan perantaraan Andreas,
saudaranya. Yesus memberi nama kepadanya Kefas, yang artinya batu karang
(Yoh. 1:42).Dalam beberapa peristiwa yang terpenting, hanya Petrus dengan
Yohanes dan Yakobus yang dibawa oleh Yesus, yaitu ketika la dipermuliakan
di atas bukit, atau saat membangkitkan anak Yairus, dan pada waktu la berdoa
di Taman Getsemani. Petrus juga merupakan seorang yang selalu ingin tampil
terdepan di antara para murid yang lain, namun imannya sering goyah.etrus
adalah juru bicara para murid. Dialah yang bertanya kepada Tuhan Yesus
tentang arti perumpamaan yang diucapkanNya (Mat. 15:15); berapa kali harus
mengampuni (Mat. 18:21).Pada hari Pentakosta, Petrus berkhotbah dengan
sangat berani sehingga mendorong banyak orang untuk bertobat (Kis. 2:14
3:12).la giat memberitakan Injil di Yerusalem dan banyak membuat tarsa
mujizat. Petrus sudah berada di Roma ketika Paulus datang.Penduduk Roma
meminta kepada gubernur agar keduanya dibunuh.Baik Paulus maupun Petrus
mengajar di Roma dan banyak yang telah bertobat. Istri Nero, yaitu Libia dan
Aggripina, teman Agrippa, bertobat dan meninggalkan suaminya. Banyak
tentara Roma yang bertobat dan tidak mau menjadi tentara lagi.Di Roma ada
pula seorang tukang sihir yang bernama Simon.Banyak orang yang percaya
kepadanya.Orang memberitahukan tentang Simon, tukang sihir itu, kepada
Nero yang kemudian bersimpati kepadanya. Nero memanggil Simon ke istana
untuk memperlihatkan kebolehannya, antara lain dapat berubah dalam
berbagai bentuk. Nero menyangka bahwa Simon adalah Anak Allah.Petrus
menyatakan bahwa Simon adalah penipu.Semua perbuatan Simon menentang
kehendak Allah yang benar.Simon mengatakan kepada Nero bahwa dialah
Anak Allah yang telah turun dari sorga.la mengatakan bahwa sekarang ia
mengalami kesulitan karena Petrus danPaulus yang menyatakan diri sebagai
rasul. Mereka mau menghacurkan kekaisaran Roma.Melihat itu, Kaisar Nero
marah dan menyuruh untuk menyiksa Petrus. Setelah itu, ia dimasukkan ke
dalam penjara. Kaisar Nero meminta pendapat Herodes Aggrippa dengan cara
apa Petrus dan Paulus dihukum mati. Aggrippa mengusulkan agar Paulus
dipancung dan Petrus disalibkan.Tetapi Petrus meminta supaya disablikan
dengan kaki keatas dan kepala kebawah.Kemudian Petrus berdoa dan
menyerahkan nyawanya kepada Allah.Dengan demikian matilah Petrus
sebagai martir sekitar tahun 64.
3. Polikarpus
Polikarpus dilahirkan sekitar tahun 69. Menurut Irenaeus, Polikarpus
adalah murid KristenAsia kecil pada pertengahan abad kedua dan la dikenal
sebagai seorang mata dari tradisi pengajaran gereja yang masih berbentuk
lisan. Ia mengenal dengan baik Anicetus,uskup Roma. Polikarpus juga dikenal
sebagai uskup yang sangat membela ajaran gereja yang ortodoks serta sangat
membenci ajaran sesat. Sebagai seorang uskup di Smima, Asia kecil, ia
berhadapan dengan kelompok Marcion disebut sebagai anak sulung iblis.
Sikap kerasnya terhadap aliran-aliran sesat naipak dalam suratnya kepada
jemaat Filipi, antara lain berbunyi sebagai berikut : "Barang siapa tidak
mengakui bahwa Kristus telah datang dalam daging maka ia adalah
antikristus; dan barangsiapa tidak mengakui rahasia salib, maka ia adalah jahat
dan ia yang berpegang pada firman Tuhan menurut keinginannya sendiri; dan
berkata bahwa tidak ada kebangkitan dan penghakiman, maka ia adalah anak
sulung iblis.
Pada tahun 154 Polikarpus pergi ke Roma untuk menyelesaikan
pertikaian tentang perayaan paskah, dengan jemaat Roma.Tidak lama sesudah
kembali dari Roma ditangkap dan digiring ke Roma.Ia diminta oleh kaisar
untuk menyangkal Kristus serta mengutuk Kristus, namun Polikarpus tidak
mau. Dengan tegas dan teguh imanya Kristus Polikarplus menjawab kepada
kaisar dengan perkataan sebagai berikut:" Aku telah melayani Kristusku 86
tahun lamanya, namun belum pernah sekalipun, dia berbuat jahat kepadaku.
Bagaimana aku dapat mengutuk Kristusku, Juruselamatku ?"Kemudian
Polikarpus dibakar dan sisa-sisa tubuhnya dibawa orang dan dikuburkan di
Smima.
4. Ignatius dari Antiokhia
Ignatius mungkin berasal dari Siria dan dilahirkan sekitar tahun 35.
Sebelum menjadi Kristen, ia adalah seorang kafir dan diduga turut
menganiaya orang Kristen.
Di Antiokhia, kaisar mengancam orang-orang yang tidak mau
mempersembahkan kurban bagi dewa-dewa dengan hukuman mati. Ignatius
mempertahankan imannya dan menolak untuk mempersembahkan kurban
kepada dewa-dewa. Ia menolak untuk menyangkal Kristus. Oleh karena itu, ia
dijatuhi hukuman mati dengan dibuang ke dalam Koloseum di Roma. Dengan
tangan yang terantai serta dikawal oleh sepuluh orang tentara, ia digiring ke
Roma.
Ajarannya pada umumnya berbau ortodoks. Ia melawan ajaran-ajaran
sesat, seperti Dosetisme. Menurut dia, Yesus yang disalibkan adalah Allah
yang menjadi manusia, Kristus sungguh-sungguh lahir dari anak dara Maria
dan mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Kematian Kristus adalah
sumber kehidupan orang percaya.
Ignatius juga dipandang sebagai seorang pembela keesaan gereja.
Uskup baginya adalah penjaga dan pembela keesaan gereja. Keesaan gereja itu
didasarkannya pada keesaan antara Allah dengan Yesus Kristus dan di dalam
Ekarist. Bahkan Ignatius menyamakan uskup dengan gereja dan gereja dengan
uskup.
5. Yustinus Martir
la merupakan seorang apologet Kristen yang terkemuka dalam gereja
abad ke-2. Dilahirkan di Flavia Neapolis (Nablus) atau Sikhem (nama pada
zaman kuna) di Samaria, pada tahun 95. Ayahnya adalah seorang kafir.
Yustinus adalah seorang pencari kebenaran yang sejati. Ia telah mencarinya di
dalam filsafat Pythagoras, Aristoteles, Plato, Filsafat Stoa, Neo-Platonisme
namun filsafat-filsafat itu tidak menyuguhkan kepadanya suatu kebenaran
yang sejati.
Kemudian Yustinus bertemu dengan seorang tua yang bertapa di padang yang
sunyi di Palestina. Orang tua ini mengajarkan kepadanya tentang Kitab Suci,
tentang para nabi da lam Perjanjian Lama. Yustinus menemukan bahwa
sekarang ia menemukan kebenaran yang sejati di dalam agama Kristen. Oleh
karena itu, ia bertobat menjadi Kristen pada tahun 130. )
Sesudah pertobatannya menjadi Kristen, Yustinus mengajar di Efesus.
Di sini ia terlibat dalam suatu polemik dengan seorang Yahud yang bernama
Trypho. Karya polemiknya dengan Trypho ini mungkin ditulis sekitar tahun
135. Judul karya itu adalah Dialog dengan Trypho.
Kemudian Yustinus pindah ke Roma dan di sini ia membuka sebuah
sekolah dan ia sendiri menjadi pemimpinnya. Yustinus mengajarkan agama
Kristen di Roma yang dihayatinya sebagai suatu ajaran filsafat Kristen. Di
Roma ia menghasilkan dua tulisan yang masih ada hingga sekarang, yaitu
Apologia I dan II.
Yustinus memberikan informasi yang sangat berharga kepada kita
mengenai tata ibadah, Baptisan dan Perjamuan Kudus dalam gereja pada abad
ke-2. Mengenai tata ibadah dikatakannya, bahwa ibadah dilakukan pada hari
Minggu. Ibadah dilakukan pada hari itu, menurut Yustinus, karena Allah
menciptakan segala sesuatu selama enam hari dan Tuhan Allah beristirahat
pada hari yang ketujuh. Jemaat beribadah pada hari itu juga karena Kristus
bangkit pada hari tersebut.
Ajarannya mengenai Logos dikatakan bahwa Logos dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu Logos dalam Allah dan Logos yang ke luar dari Allah.
Yustinus melukiskan proses kelahiran Logos sebagai kelahiran tanpa
pemisahan dan pengurangan terhadap hakikat Allah. Logos adalah Putra Allah
yang tunggal. Logos dilahirkan sebelum penciptaan dan keluar dari kehendak
bebas Allah. Logos itu sudah ada di antara manusia sebagai benih-benih
kebenara (Logos Spermatikos).
6. Irenaeus
Irenaeus adalah salah seorang Bapa Gereja Timur yang terpenting pada
abad kedua. Riwayat hidupnya sangat sedikit kita ketahui kecuali lewat
tulisan-tulisannya. Bilamana ia lahir kurang diketahui dengan pasti. Yang kita
ketahui adalah bahwa Irenaeus dilahirkan dalam sebuah keluarga Kristen. Ia
berasal dari Asia Kecil, mungkin dari Smirna. Masa mudanya ia habiskan di
Asia Kecil. Dikatakan bahwa ia biasa mendengar khotbah-khotbah dari
Polikarpus, uskup Smirna, sedangkan Polikarpus sendiri adalah murid dari
Rasul Yohanes. Dengan demikian Irenaeus adalah seorang saksi mata tradisi
rasuli serta penerus. Irenaeus diduga lahir sekitar tahun 115 sampai tahun 125.
Irenaeus adalah seorang pembela kesatuan gereja. Ajaran dan aliran
sesat dilawannya dengan keras. Tulisannya yang sangat penting adalah
Adversus Haeresias (Melawam Aliranaliran Sesat) yang terdiri dari lima jilid.
Dalam karangannya ini ia menguraikan secara panjang lebar ajaran Gnostik
dan ia memberikan jawaban-jawaban kepada Gnostik. Dengan jawaban
terhadap Gnostik tersebut, tersusunlah suatu pengajaran Kristen yang teratur
dan baik. Pengetahuan kita tentang Gnostik hanya kita peroleh dari karangan
Irenaeus tersebut.
7. Tertulianus
Nama lengkapnya adalah Quintus Septimius Florens Tertullianus. Ia
adalah Bapa Teologi Latin yang menulis banyak karya dalam bahasabahasa
Latin. Tertullianus adalah pembela iman Katolik ortodoks yang gigih, namun
pada tahuntahun akhir hidupnya ia meninggalkan gereja yang am dan menjadi
anggota serta pemimpin aliran Montanisme di Kartago, Afrika Utara.
Tertullianus dibesarkan di dalam kekafiran. Pertobatannya menjadi
Kristen terjadi kirakira sebelum tahun 197 karena tulisan Apologianya terbit
pada tahun tersebut. Hieronimus mengatakan bahwa Tertullianus adalah
seorang imam, namun dalam tulisan-tulisannya tidak ada tanda bahwa ia
seorang imam. Diketahui bahwa ia mempunyai istri. Dalam suratnya kepada
istrinya, ia meminta bila ia mati terlebih dahulu, istrinya jangan kawin lagi
atau jikalau mau kawin kembali haruslah dengan seorang Kristen juga.
Kemungkinan Tertullianus tetap sebagai seorang awam.
Tertullianus memiliki watak yang keras. Itulah sebabnya ia memilih
Montanisme yang bersikap keras terhadap orang-orang yang murtad dalam
penghambatan.
Dari tangannya keluarlah banyak tulisan. Tulisan tersebut dapat
digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu karya-karya apologetik. polemik,
dan asketik. Dalam tulisannya tampaklah pandangan-pandangan teologinya.
Dalam perlawanannya melawan ajaran Dosetisme dan Patripasianisme,
ia mengajarkan bahwa kemanusiaan Kristus sama sekali bebas dari dosa.
Allah Bapa tidak dapat menderita dan la berada di luar ikatan dan batas apa
pun juga serta Allah Bapa tidak pernah berubah.
8. Origenes
Origenes adalah seorang genius yang menulis banyak buku sehingga ia
diberi julukan Adamantius. Pandangan-pandangan teologinya
sangatberpengaruh pada zamannya, bahkan melewati zamannya sendiri.
Pandangan teologinya menimbulkan pertikaian panjang, yang pada akhirnya
beberapa pokok ajarannya dinyatakan sesat sesudah tiga abad kemudian dari
masa hidupnya.
Origenes lahir dari sebuah keluarga Kristen yang sangat saleh pada
tahun 185 di kota Aleksandria, Mesir. Tampaknya ia telah dibaptis sejak kecil
sesuai dengan kebiasaan gereja disana. Ayahnya adalah seorang ahli pidato
sehingga ia sendiri mengajarkan ilmu retorika kepada anaknya. Origenes
belajar teologi pada Clemens dari Aleksandria. Sedangkan filsafat
dipelajarinya dari Ammonius Saccas, yang dipandang sebagai pendiri aliran
filsafat Neo-Platonisme.
Dalam bidang ilmu teologi, Origenes mencatat beberapa prestasi yang
gemilang. Dalam eksegesis (tafsiran Alkitab) ia dipandang sebagai bapa
metode penafsiran alegoris. Ia memandang bahwa Alkitab sebagai suatu
organisme yang hidup, yang terdiri dari tiga unsur yang memberikan jawaban
kepada tubuh, jiwa dan roh. Ayat-ayat Alkitab mempunyai tiga arti, yaitu
harfiah, etis, dan mistis. Pemakaian penafsiran alegoris yang berlebihan
menyebabkan ia jatuh ke dalam kesalahan.
Origenes adalah seorang bapa apologetika yang gigih mempertahankan
kebenaran iman Kristen. Karyanya yang masih ada pada kita adalah Contra
Celsum. Karya ini ditulis untuk membela kebenaran iman Kristen atas
serangan Celsus, seorang filsuf Epikurean.
9. Diokletianus
Diocletianus dilahirkan pada tahun 245 di Salona, Dalmatia.
Orangtuanya adalah seorang yang miskin, bahkan dikatakan seorang budak. la
memulai kariernya sebagai tentara dan kariernya ini sangat menanjak pada
masa pemerintahan Aurelius dan Probus, kaisar Romawi. Pada tahun 284 ia
menjadi komandan pengawal istana. Setelah Numerianus wafat, tentara
mengangkatnya sebagai kaisar Romawi.
Diocletianus adalah seorang yang sangat bersemangat, seorang
negarawan dan seorang organisator. Tujuan utamanya ialah menjadikan
Kekaisaran Roma sebagai kekaisaran yang berwibawa, kuat dan stabil. Segera
ia melihat kelemahan-kelemahan kaisar-kaisar yang lampau, yaitu bahwa
wilayah kekaisaran sangat luas dan kaisar kurang berwibawa. Oleh karena itu,
ia mulai memerintah dengan cara absolut. la menyebut dirinya Sacratissimus
Dominus Noster (Tuan Kami yang Suci). la menuntut agar dirinya dihormati
sebagai llah (Dewa).

IV. Daftar Pustaka


OentoroJimmy, Gereja Impian, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2010.
ENDDEN. VAN,TH., Harta dan Bejana, Jakarta: BPK GUNUNG MULIA, 1987.
DRANE ,Memahami Perjanjian Baru,Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
JONCE, C. DE ,Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2015.
Berkhof, Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986.

Anda mungkin juga menyukai