Anda di halaman 1dari 16

Kimberly Michaeline Sidarta

XII MIPA 1
03
RANGKUMAN AGAMA

BAB DIALOG DAN KERJA SAMA ANTARUMAT BERAGAMA

A. Kekhasan Agama-Agama di Indonesia

I. Mendalami kekhasan agama Kristen Protestan


1. Sejarah singkat Pemisahan Gereja
a. Gereja Lutheran
Gereja mengalami kemerosotan moral yang memprihatinkan pada abad ke XVI
dikarekan Gereja terlibat terlalu jauh dalam urusan duniawi. Paus menjadi berkuasa dan
memegang tidak hanya urusan Gereja namun juga kenegaraan sehingga tampil sebagai
penguasa tunggal yang terkesan otoriter. Pemilihan Paus pada masa itu diwarnai dengan
kasus politik uang seperti pada pemilihan Paus Aleksander VI dan Leo IX. Tokoh-tokoh
Gereja melupakan tugas utama mereka dan terbengkalai begitu saja. Hal ini terjadi cukup
lama dan banyak masalah teologi yang muncul pada zaman itu.
Akibatnya banyak kebiasaan dalam umat yang tidak seram seperti bercampurnya
takhayul dalam iman dan kepentingan duniawi yang memasuki kesalehan. Kegiatan
Aagama dicampurkan dengan hal-hal profan dan hanya dianggap sebagai rutinitas sosial
sehari-hari. Setelah kejadian seperti ini, memang banyak orang yang ingin
memperbaharui hidup Gereja. Sayangnya keinginan mereka tidak ditanggapi, hingga
munculah Martin Luther yang mulanya menyerang masalah penjualan indulgensi.
Indulgensi sendiri adalah orang yang dapat menghapus dosanya dengan cara memberikan
sejumlah uang kepada Gerja. Martin membela beberapa pandangan baru terutama ajaran
tentang ‘pembenaran hanya karena iman’. Martin menyerang wewenang Paus dan
menolak beberapa ajaran teologi sebelumnya. Ia berpegang hanya pada Alkitab sesuai
dengan tafsirannya.
Luther hanya ingin memulai pembaharuan dalam Gereja namun ia terseret oleh
rasa tidak puas yang biasa dalam umat temui ketika menginginkan pembaharuan yang
bentuknya kurang jelas. Luther kemudian meragukan ajaran-ajaran para teolog yang
mendukung perbuatan-perbuatan saleh seperti idnulgensi, stipendium untuk misa arwah,
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
sumbangan pembangunan gereja, dan masih banyak lagi. Luther menganggap bahwa hal-
hal tersebut tidak bisa untuk mendapatkan keselamatan. Satu hal yang diperlukan
hanyalah beriman, orang yang percaya dibenarkan Allah tanpa mengindahkan perbuatan
baik manusia (Sola gratia). Orang yang dibenarkan akan secara otomatis berbuat baik
dengan bebas dan tenang bukan akrena cemas akan keselamatannya. Khotbah Luther
kemudian tersebar ke seluruh Jerman. Luther didukung oleh banyak kelompok dengan
alasan berbeda-beda. Lucas dianggap sebagai pahlawan pembebasan dan disambut
dengan antusias. Sejak saat itu pembaharuan sungguh-sungguh dimulai.
Pada awalnya Roma tidak menyadari dan berekasi salah sehingga tidak mampu
mengarahkannya lagi. Roma tidak memahami reaksi luar biasa di Jerman dan bertindak
seperti pada abad-abad sebelumnya. Selain itu Luther juga menyerang umat yang setia
pada Paus dengan tuntutan yang semakin radikal. Para bangsawan yang mendukungnya
tidak tertarik pd persatuan kembali, persatuan Gereja diboikot. Umat terpecah belah ke
dalam kelompok Katolik, Luteran, Kalvinis, Anglikan, dsb.

b. Gereja Kalvinis
Yohanes Calvin (1509-1564) adalah tokoh reformasi yang ingin memperbaharui
Gereja dalam terang Injil. Ia menggambarkan Gereja dalam dua dimensi yaitu Gereja
sebagai persekutuan orang-orang terpilih sejak awal dunia yang hanya dikenal oleh Allah
dan Gereja sebagai kumpulan mereka yang dalam keterbatasannya di dunia mengaku diri
sebagai penganut Kristus dengan ciri-ciri pewartaan Injil dan pelayanan sakramen-
sakramen. Pengaturan Gereja ditentukan oleh empat jabatan yaitu pastor, pengajar,
diakon, dan penatua.

c. Gereja Anglikan
Bermula ketika raja Henry VII menobatkan dirinya sebegai kepala Gereja karena
Paus di Roma menolak perceraiannya. Anglikantisme terpengaruh reformasi namun
mempertahankan beberapa corak Gereja yaitu Uskup-Imam-Diakon sehingga
berkembang dengan warna yang khas.
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
Konsili mengeaskan posisi Katolik dalam hal yang disangkal oleh pihak
Reformasi yakni soal Kitab Suci adnTradisi, Penafsiran Kitab Suci dan hal lainnya.
Konsili Trente menekankan Gereja sebagai penjaga iman yang benar dan utuh ditandai
dengan sakramen-sakramen. Gereja tampil sebagai persekutuan para kuduslewat
penghormatan pada mereka dan Gereja menghormati tradisi.

2. Usaha untuk bersatu antar-Sesama Gereja Kristus

Berpegang pada Gerakan Ekumenis yaitu kegiatan dan suaha yang menanggapi
bermacam-macam kebutuhan Gereja dan berbagai situasi yang diadakan ditujukan untuk
mendukung kesatuan umat kristen seperti menghindari kata-kata yang merusak persatuan.
Selain itu menyelenggarakan dialog agar semua peserta memperoleh pengertian yang
lebih cermat tentang ajaran dan perihidup setiap Gereja serta penghargaan yang sesuai
dengan kenyataan. Kemudian Gereja dapat menggalang kerja sama dengan lingkung
lebih luas melalui berbagai usaha demi kesejahteraan umum menurut tuntutan suara hari
kristen jika memungkinkan mereka bertemu dalam doa sehati sejiwa. Pemeriksaan batin
mengenai kesetiaan terhadap kehendak Kristus mengenai Gereja juga hendaknya
dilakukan dan dijalankan dengan tekun usaha pembaharuan dan perombakan.

Apabila dilakukan dengan bijaksana dan sabar serta dibawah pengawasan para
gembala maka akan membantu terwujudnya nilai keadilan, kebenaran, kerukunan,
kerjasama, dan semangat persaudaraan dan persetauan. Sehingga dapat terwujud
persekutuan gerejawi yang sempurna. Dalam kegiatan Ekumenis umat katolik
menunjukkan perhatian sepenuhnya terhadap saudari yang terpisah dengan mendoakan
mereka, bertukar pandangan, dan mengambil langkah-langkah pendekatan terhadap
mereka. Namun hal yg paling utama adalah memperbaharui kehidupan keluarga sehingga
dapat memberikan kesaksian lebih setia dan jelas tentang ajaran dan segala sesuatu yang
ditetapkan oleh Kristus dan diwariskan melalui para Raul.

Segenap umat Katolik wajib menuju kesempurnaan krsiten dan mengusahakan


agar Gereja makin dibersihkan dan diperbaharui. Semoga dengan memelihara kesatuan
Gereja-Gereja, sesuai dengan tugas-kewajiban masing-masing, baik dalam aneka bentuk
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
hidup rohani dan tertib gerejawi, maupun dalam tata upacara Liturgi, bahkan dalam
mengembangkan refleksi teologis tentang kebenaran yang diwahyukan tetap memupuk
kebebasan yang sewajarnya dalam kasih. Sehingga keapostolikan Gereja dapat
ditampilkan secara penuh.

Umat katolik perlu mengakui dan menghargai nilai-nilai kristen yang berasal dari
warisan bersama. Kekayaan Kristus serta kuasa-Nya dalam berkarya di kehidupan orang
harus diakui. Segala sesuatu yang bersifat kristen tidak pernah berlawanan dengan nilai-
nilai iman sejati. Bagi gereja, perpecahan umat kristen merupakan penghalang untuk
mewujudkan ciri katolik dalam diri putera-puterinya.

II. Mengenal kekhasan agama Islam


1. Asal mula Agama Islam
Islam berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dalam suasana damai,
sejahtera, dan hubungan serasi baik antara sesama manusia maupun antara manusai dan
Allah. Agama Islam diimani secara lengkap sebagai suatu sistem dari Allah sendiri
kemudian Nabi Muhammad menerima wahyunya dengan perantaraan malaika Jibril.
Orang-orang muslimin merupakan sebuah kelompok yang terjalin erat berkat iman pada
agama yang sama. Sejak hancurnya ke-khalifah-an tahun 1256 karena dihancurleburkan
oleh paskan Mongol Hulagu, umat Islam mengalami kekosongan kepemimpinan sampai
sekarang.
2. Tauhid, Nama-Nama, dan Sifat-Sifat Allah
Islam adalah agama monoteis yang ditekankan sehingga tidak ada toleransi sedikit
pun terhadap apa pun yang dapat mengakurkan keesaan Allah. Syirk adalah dosa terbesar
yang berarti menempatkan sesuatu betapapun kecilnya sejajar dengan Allah.
3. Iman Islam
Dirumuskan dalam kalimat syahadat kesaksian atas Allah Yang Maha Esa dan
kesaksian atas Muhammad sebagai rasul Allah. Kalimat syahadat diucapkan pada waktu
orang menjadi muslim. Islam mengajarkan bahwa dalam kurun waktu tertentu Allah
memberikan wahyu-Nya kepada manusia tertentu dengan perantaraan malaikat Jibril.
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
Orang yang mendapat wahyu disebut nabi dan bila diutus untuk mewartakan wahyu
maka disebut sebagai rasul (utusan Allah).
4. Kitab Suci Agama Islam
Allah memberikan Al-Quran kepada semua umat manusia melalui Muhammad
dalam bahasa Arab yang merupakan Kitab Suci terakhir dan tersempurna dari segala
kitab yang pernah ada. Kedudukan Al-Quran sangat sentral melebihi kedudukan
Muhammad. Al-Quran memuat wahyu ilahi secara sempurna dan did dalamnya terdapat
semua yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia dalam segala aspek kehidupan.
5. Arkan al-Islam
Islam berarti penyerahan diri secara total kepada Allah. Kewajiban pokok yang
harus dijalankan orang muslim adalah lima rukun islam atau pilar penyangga keislamana
yakni syahadat, sholat lima waktu, saum (puasa dalam bulan Ramadhan), zakat, dan haji
(naik haji ke Mekah).
6. Al Ahkam al Khamsa : Hukum Islam
Ada 5 hukum Islam yakni:
a. Wajib atau Fardh : harus dilakukan
b. Sunnah atau Mustahab : sebaiknya dilakukan
c. Mubah atau Jaiz : diperbolehkan
d. Makruh : sebaiknya tidak dilakukan
e. Haram : dilarang
Halal haramnya sesuatu dapat diketahui dari Al-Quran sendiri.
7. Sikap agama Islam terhadap agama lain
Terungkap dalam:
a. Surat Al Baqarah 62: sikap dasar toleransi yang tinggi.
b. Surat Al Maidah 83: tidak ada paksaan dalam hal memeluk agama
8. Hari Raya Agama Islam
Idul Fitri, Idul Adha, Maulud Nabi, dan tahun baru 1 Muharam.
9. Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Islam
Dinyatakan dalam Dekrit Konsili Vatikan II yang berisi bahwa Gereja
mengahrgai umat Islam dan konsili suci mendorong agar melupakan peristiwa yang
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
sudah berlalu. Gereja dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami: bersama-
sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, menghormati
nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan.

III. Mengenal Kekhasan Agama Hindu


1. Aliran dalam Agama Hindu
Terdapat banyak aliran dan kelompok salah satunya Hindu Dharma sejak tahun
1993.
2. Ibadat
Berupa upacara-upacara harian yang dilaksanakan di tempat-tempat tertentu dan
pada saat-saat yang berkaitan erat dengan irama hidup manusia. Bangunan-bangunan
pura tidak hanya sebagai tempat upacara ibadah dilaksanakan, tetapi juga menjadi pusat
kebudayaan dan hidup sosial.
3. Kitab Suci Agama Hindu
Terkenal kitab-kitab Weda, Usana Bali, dan Upanisad. Ajaran didalamnya tidak
mengikat secara ketat dogmatis, sehingga ada beraneka ragam aliran dan pandangan
dalam ajaran Hindu.
4. Ajaran yang Pokok
Tujuan pokok hidup manusia menurut Hindu Dharma adalah Moksha yang ebrarti
pembebasan dari lingkaran reinkarnasi yang tak ada habisnya (samsara). Dapat dicapai
melalui tiga jalan yaitu karma-marga, jnana-marga, dan bhakti-marga.
5. Kasta-Kasta
Dikenal pembagian masyrakat menjadi empat kasta yaitu brahmana, ksatria,
waisya, dan sudra/jaba. Diluar keempatn kasta masih ada kelompok kelima yaitu paria
yang merupakan mereka yang tersisih. Namun dalam agama Hindu pembagian tersebut
tinggal sisa-sisanya yang tak begitu berarti lagi.
6. Hari Raya Agama Hindu
Hari besar agama Hindu adalah hari raya Nyepi yang jatuh pada pergantian tahun
baru Saka namun bukanlah hari mengadakan perayaan pesta melainkan hari untuk
menyucikan dan memperkuat diri terhadap pengaruh roh-roh jahat. Umat Hindu dilarang
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
menyalakan api, melakukan pekerjaan, berpergian, dan hubungan seks. Selain itu terdapat
hari raya lain berupa Galungan dan Wuku Dungulan.
7. Pandangan Agama Katolik terhadap Agama Hindu
Hinduisme: manusia menyelidiki misteri ilahi dan mengungkapkannya dengan
mitos yang melimpah dan usaha filsafat yang mendalam. Hinduisme mencari
pembebasan dari kesesakan keadaan manusia. Sikap Gereja Katolik adalah tidak menolak
apapun yang dalam agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus,
Gereja merenungkan cara bertindak dan hidup, kaidah serta ajaran yang memang banyak
berbeda tetapi tidak jarang memantulkan kebenaran.
Sikap kita sebagai orang Katolik terhadap sesama warga negara Indonesia yang
beragama Hindu adalah saling menghargai, saling menghormati dan saling bekerja sama
membangun bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia yaitu
masyarakat yang adil dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

IV. Mengenal Kekhasan Agama Buddha


1. Sidharta Gautama, Pendiri Agama Buddha
Agama Buddha adalah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India
yang berisi beragam tradisi kepercayaan. Kebanyakan berdasarkan ajaran yang dikaitkan
dengan Siddharta Gautama yang lebih dikenal sebagai Sang Buddha. Sang Buddha
dikenal oleh para umat Buddha sebagai guru yang telah sadar atau tercerahkan yang
membagi wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri kebodohan,
kehausan, dan penderitaan. Dengan menyadari sebab saling bergantungan dan sunyatam
dan mencapai Nirvana.
2. Kitab Suci Agama Buddha
Berpegang pada Tripitaka sebagai rujukan utama yang di dalamnya tercatat sabda
dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Ajaran diklasifikasikan dalam 3 buku yaitu
Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka.
3. Inti Ajaran Agama Buddha
Tercantum dalam Catur Arya Satya (empat kasunyatan atau kebenaran mulia)
a. Dukha Satya : hidup dalam penderitaan
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
b. Samudaya-Satya : penderitaan karna keinginan dan nafsu manusia
c. Nirodha-Satya : penderitaan dapat dilenyapkan dan orang mencapai nirvana dengan
membuang keingnan dan nafsu.
d. Marga-Satya: jalan mencapai pelenyapan penderitaan agar dapat masuk ke dalam
Nirvana adalah Delapan Jalan Utama.
Dari lahir hingga kematian manusia berpindah tempat pada berbagai alam dan
ruang yakni kamaloka, rupaloka, dan arupaloka. Terdapat tiga aliran pokok dalam
Buddhisme yaitu:
a. Therevada : penganut mencari keselamatan secara individiual.
b. Mahayana : orang yang sudah memperoleh penerangan tertinggi menunda saat
mencapai nirvana guna menolong orang lain mencapai tingkat ini. Buddha diberi
kedudukan transenden dan disembah sebagai dewa.
c. Wajrayana : Buddha dipandang sebagai dhat atau pribadi yang gemilang bagaikan
intan yang menjadi asal dan tujuan hidup manusia.
4. Hari Raya Agama Buddha
Terdapat beberapa hari penting yaitu:
a. Waisak : peringatan tiga peristiwa penting dalam Buddha yaitu kelahiran Pangeran
Siddharta, hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa Gautana, dan hari Sang
Buddha wafat.
b. Kathina
c. Asdha
c. Magha Puja
5. Mendalami Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Buddha
Buddhisme artinya mengakui bahwa dunia yang serba berubah ini sama sekali
tidak mencukupi, mengajarkan kepada manusai jalan, dengan jiwa penuh bakti dan
kepercayaan untuk memperoleh keadaan kebebasan yang sempurna, entah dengan usaha
sendiri atau berkat bantuan dari atas, mencapai penerangan yang tertinggi.
Sikap Gereja Katolik adalah tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu
serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara
bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan
sinar kebenaran.

V. Mengenal Kekhasan Agama Khonghucu


1. Pendiri Agama Khonghucu
Nabi dan pendiri agama Khonghucu bernama Khonghucu yang lahir di kota Tsow
negeri Lu di dataran Cina. Sejak kecil ia suka berdoa dan sering memerankan diri sebagai
seorang yang memimpin doa. Khonghucu berhasil menciptakan kehidupan masyarakat
yang adil dan makmur serta tumbuh menjadi orang yang jujur, hidup sederhana, dan suka
memberi nasihat orang lain. Dikenal sebagai guru dan pemimpin yang bijaksana. Ajaran
Khonghucu terus dipelihara oleh pengikutnya dan dihayati secara pribadi sebagai jalan
hidup.
2. Inti Ajaran Khonghucu
Sangat mementingkan ajaran moral. Jika setiap orang dapat mengusahakan
keharmonisan dengan sesama, dengan alam, dan dengan Tuhan maka akan tercipta
perdamaian Allah. Tujuan hidup yang dicita-citakan Khonghucu adalah menjadi seorang
Kuncu (manusia budiman). Seorang Kuncu adalah orang yang memiliki moralitas tinggi
yang mendekati moralitas Sang Nabi (Khonghucu). Agama honghucu sangat
menghormati arwah leluhur.
3. Hari Raya Agama Khonghucu
Hari raya umat Khonghucu adalah Imlek yang merupakan hari pergantian tahun
baru Cina. Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak masa pemerintahan presiden
Gus Dur dan Megawati Soekarno Putri.
4. Agama Khonghucu di Indonesia.
Diakui sebagai agama resmi sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Karena
keadaan politik pemerintah Orde Baru, agama Khonghucu tidak diakui sebagai agama
yang resmi. Diakui kembali pada pemerintahan Presiden Gus Dur yang diteguhkan oleh
Presiden Megawati.
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
5. Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Khonghucu
Sikap Gereja Katolik adalah tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu
serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara
bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal
berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan
sinar kebenaran.

VI. Mendalami Agama Asli dan Aliran Kepercayaan


a. Agama Asli
Masih tetap berpengaruh dalam hidup keagamaan banyak orang, walaupun telah
menganut salah satu agama di dunia khususnya Agama Kristen Katolik. Ajaran kosmis
yaitu ajaran tentang jagad raya, bagaimana itu dajikan, bagaimana perkembangannya, dan
bagaimana cara menggunakannyamasih melekat dalam hidup keagamaan orang
Indonesia.
1. Dasar dan Ajaran
Dasar yang mendalam dari agama suku adalah dongeng mengenai ciptaan dan di
dalamnya ada hubungan ke-Allah-an dan ciptaan. Dua tema pokok dalam cerita yaitu
perang suci antara dunia atas dan dunia bawah yang disusul dengan perceraian serta
keterangan tentang terjadinya bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang diperlukan oleh
manusia untuk dapat hidup dankenyataan bahwa manusia akan mati suatu saat nanti.
Cerita penciptaan menerangkan tentang terciptanya alam semesta dan segala
isinya. Dalam agama asli/suku inilah pada umumnya timbul kepercayaan bahwa tidak
hanya manusia saja yang berjiwa melainkan tumbuh—tumbuhan dan hewan yang
berujung pada penghormatan pada alam. Sebagian besar agama asli juga percaya bahwa
seorang yang telah meninggal tetap berhubungan dengan para anggota suku yang masih
hidup. Orang tersebut mempunyai pengaruh yang langsung dan kuat atas orang yang
masih hiduo.
2. Agama-Agama Asli di indonesia
Terdapat berbagai macam agama asli di Indonesia, antara lain, Lera wulan Tana
Ekan di Flores Timur dan Lembata; wiwitan di Sunda; Aluk To Dollo di Sulawesi;
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
Sabulungan di Mentawai; Merapu di Sumba; Kaharingan di Kalimantan. Ada pula yang
disebut agama-agama suku, seperti yang dianut oleh penduduk beberapa pulau sebelah
barat Sumatera; beberapa suku kecil dan bagian suku-suku yang besar di Sumatera;
kelompok-kelompok besar dari suku Dayak di Kalimantan; Toraja di Sulawesi; penduduk
pulau Sumba; dan penduduk Irian Jaya. Selain itu, masih terdapat apa yang kini
dinamakan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menurut negara sama
kedudukannya denganagama dalam hal pengalaman ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

b. Aliran Kepercayaan
1. Ajaran
Aliran kepercayaan dalam dokumen Nostra Aetate disebut juga kepercayaan
terhadap Yang Mahatinggi. Aliran Kepercayaan mengajarkan tentang sikap batin dan
berkisar pada ilham dari diri sendiri, yakni:
a) Peningkatan integrasi diri manusia (melawan pengasingan).
b) Pengalaman batin bahwa diri pribadi beralih ke kesatuan dan persatuan yang lebih
tinggi.
c) Partisipasi dalam tata tertib sempurna yang mengatasi daya kemampuan manusia
biasa.
2. Hubungan Aliran Kepercayaan dan Agama Asli
Aliran kepercayaan tidak langsung berkembang dari agama asli, tetapi unsur
kebatinan, kerohanian, atau mistisisme dan kejiwaan yang mengembangkan budi pekerti
serta adat etis.
Agama-agama asli di Indonesia dalam peredaran zaman mengalami banyak
tantangan, tidak hanya dari yang disebut “agama internasional”, tetapi juga dari
perkembangan kebudayaan dan modernisasi. Menurut kepercayaan asli seluruh alam
merupakan satu kesatuan sakral, yang didekati manusia melalui sistem penggolongan dan
pembagian. Pandangan hidup ini tidak cocok dengan alam pikiran modern, dan memaksa
para penganut agama asli mengubah cara berpikir dan mereka menemukannya pada
Aliran Kepercayaan itu. Orang mulai menggali harta terpendam dari pusaka kebudayaan
asli. Dengan demikian, tradisi nenek moyang berkembang menjadi suatu kebudayaan
rohani, yang unsur-unsurnya menyangkut perilaku, hukum, dan ilmu suci.
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
c. Sikap Gereja Katolik terhadap Aliran Kepercayaan dan Agama Asli
Gereja dengan penuh keyakinan menegaskan bahwa iman dan wahyu orang bukan
Kristen dapat bersifat menyelamtkan dangereja harus menolak semua sarana yang
memaksa dalam pewartaan imannya seperti sifat fanatisme yang berlebihan. Lembaga
gereja dan tradisinya, dalam orang-orang kudus dan kitab-kitab sucinya, pesan kristiani
secara aktif disingkapkan oleh Roh Kudus di tengah-tengah kita dan melampaui
rintangan budaya, seturut janji yang Yesus berikan kepada para Rasul-Nya.

C. Membangun Persaudaraan Sejati Melalui Kerja Sama Antarumat Beragama dan Kepercayaan
Lain

I. Menggali Pemahaman tentang Membangun Persaudaraan Sejati, Melalui Kerja Sama


Antarumat Beragama

1. Berbagai Fakta Kerusuhan Antarpemeluk Agamaa.


a. Di Irlandia Utara sering terjadi kerusuhan dan perang antara umat Katolik dan umat
Protestan. Kerusuhan ini sudah berlangsung sangat lama.
b) Di Khasmir sering ada kerusuhan dan perang antara umat Hindu dan Islam.
c) Di beberapa negara Timur Tengah hingga kini terjadi kekerasan terhadap penganut-
penganut agama kristen. Banyak umat kristen telah diusir atau dipaksa masuk agama
tertentu. Begitupun di Afrika sering terjadi kerusuhan antar-pemeluk agama Kristen dan
Islam.
d) Di Eropa dan Amerika sering terjadi intimidasi terhadap agama
minoritas (Islam).
e). Di Tanah Air sudah sering terjadi kerusuhan antar-pemeluk agama, khususnya antara
umat Islam dan Kristen di beberapa tempat, baik dalam skala kecil maupun besar.
2. Sebab-Sebab Kerusuhan Antarpemeluk Agama
Beberapa sebab kerusuhan bernuansa agama:
a. Agama diperalat demi kepentingan politis dan ekonomis
b. Fanatisme sempit
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
c. Mereasa posisi dan pengaruhnya terancan karena adanya agama lain. Merasa agama lain
sebagai saingan
d. Pencemaran simbol agama oleh pemeluk agama lain.
3. Akibat Kerusuhan Antarpemeluk Agama
a) Hilangnya banyak nyawa secara sia-sia, bahkan nyawa orangorang yang tidak berdosa.
b) Terjadinya gelombang pengungsian, sebab mereka takut dan sudah kehilangan segala-
galanya.
c) Hancurnya sarana-sarana ibadat serta rumah-rumah penduduk serta properti lainnya.
d) Trauma yang berkepanjangan bagi mereka yang telah mengalaminya.
e) Kegiatan baik ekonomi, pendidikan, maupun keagamaan terganggu sehingga
menyengsarakan masyarakat pada umumnya.
4. Masalah Mendasar dalam Kehidupan Agama
a. Fanatisme : sikap yang hanya menonjolkan agamanya sendiri dengan kecenderungan
menghina agama lain dan mengurangi hak hidupnya. Mengarah pada dominasi politik
dan cita-cita mendirikan negara agama. Bisa disebabkan karena kurang mengenal agama
lain karena hidup dalam daerah tertutup, pendidikan agama sempit, rasa bangga
berlebihan, dan lain-lain. Fanatisme adalah sikap mental yang berbahaya bagi
perkembangan pribadi, kesatuan bangsa dan kerukunan inernasional. Juga cenderung
mencurigai hasil ilmu pengetahuan. Sejarah agama besar banyak dinodai oleh fanatisme
agama yang berujung pada perang dahsyat seperti Perang Salib anttara penganut agama
Kristen dan Islam.
b. Takhayul : kepercayaan yang terlalu besar akan benda atau perayaan tertentu, untuk
mendapat bantuan dari Tuhan. Lebih percaya akan benda atau perayaan daripada Tuhan.
Biasanya merajalela dikalangan bangsa yang menganut animisme. Tempat tertentu
khususnya kuburan dianggap keramat. Takhayul dapat berkembang menuju ilmu hitam
jika ia bermaksud dengan abntuan dari roh-roh merugikan sesama manusia, dimana ia
mengabdikan Tuhan, atau kekuasaan adikodrati untuk kepentingannya sendiri. Takhayul
merusak iman sejati, menutup terhadap ilmu pengetahuan, dan memboroskan uang.
c. Fatalisme : sikap mudah menyerah pada nasib sering kali disebabkan karena
kekurangan tenaga dibantu oleh alasan religius. Nasib dianggap sebagai takdir oleh
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
Tuhan. Mengakibatkan manusia kurang berusaha menentang sengsara, terlalu mudah
menghibur diri dan lain-lain. Akibatnya menjadi mempunyai pandangan tentang Tuhan
yang picik dan paham yang tidak realisis tentang dunia.
5. Fungsi Agama
a. Mewartakan keselamatan bukan bencana. Oleh karena itu manusia memeluk suatu
agama dan mendambakan keselamatan.
b. Mewartakan arti hidup. Agama memberi jawaban atas pertanyaan hidup. Menghayati
pandangan hidup menruut agamanya akan membuat manusia bahagia dan selamat.
c. Mengajarkan cara hidup. Semua agama mengajarkan kepada penagnutnya untuk hidup
baik, beretika, dan bermoral agar dapat membawa bahagia dan menyelamatkan.

II. Mendalami Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Membangun Persaudaraan
Antarpemeluk Agama
1. Konsili Vatikan II dalam dokumen Nostra Aetate Art. 1 dan 2 mengatakan bahwa kita
hendaknya menghormati agama-agama dan kepercayaan lain, sebab dalam agama-agama itu
terdapat pula kebenaran dan keselamatan. kita hendaknya berusaha dan bersatu dalam
persaudaraan sejati demi keselamatan manusia dan bumi tempat tinggal kita.
2. Nostra Aetate juga menegaskan bahwa setiap orang yang tidak mencintai sesamanya dan
tidak mau bersikap sebagai saudara dengan umat dari agama yang lain, maka ia tidak
mengenal Allah. Hal ini terinspirasi dari Injil.
3. Gereja melalui dokumen ini ingin mengecam segala bentuk diskriminasi berdasarkan
keturunan atau warna kulit, kondisi hidup atau agama, atau lainnya yang berlawanan dengan
semangat Kristus.

III. Mendalami Usaha-Usaha Konkrit untuk Membangun Persaudaraan Sejati antar-Pemeluk


Agama dan Kepercayaan Lain
Dewasa ini dialog agama terasa amat kuat pengaruhnya. Pengaruh nyata tidak
hanya dalam hidup Gereja partikular Asia yang menganut pola masyarakat pluri-religius,
melainkan juga telah mewarnai Gereja universal pada umumnya.
1. Dialog Kehidupan
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
Diperuntukan bagi semua orang dan merupakan level dialog paling mendasar.
Ciri kehidupan bersama sehari-hari dalam masyarakat majemuk yang paling umum dan
mendasar ialah ciri dialogis. Dalam hidup bersama itu, kita tentu berusaha untuk bertegur
sapa, bergaul, saling mendukung, dan saling membantu satu sama lain. Hal itu dilakukan
bukan saja demi tuntutan sopan santun dan etika pergaulan, tetapi juga tuntutan iman kita.
2. Dialog Karya
Kerjasama yang lebih intens dan mendalam dengan para pengikut agama lain.
Sasaran yang hendak diraih jelas dan tegas yakni pembangunan manusia dan peningkatan
martabat manusia. Kerap berlangsung dalam kerangka kerjasama organisasi internasional
dimana orang-orang Kristen dan para pengikut gam lain bersama-sama menghadapi
masalah dunia. Kita bekerja sama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, kegiatan sosial
karitatif, kegiatan rekreatif, dan sebagainya. Kita dapat lebih saling mengenal dan
menghargai.
3. Dialog Pengalaman Iman
Merupakan dialog tingkat tinggi dan dimaksudkan untuk saling memperkaya dan
memajukan penghayatan nilai-nilai tertinggi dan cita-cita rohani masing-masing pribadi.
Dalam hidup beriman dapat saling memperkaya walaupun berbeda agama. Lebih dari itu,
semua orang ternyata mempunyai perjuangan yang sama dalam menghayati ajaran imannya
sehingga dapat saling belajar, saling meneguhkan dan saling memperkaya.
Kita dapat memperoleh banyak hal dari agama-agama lain seperti:
a. Agama Islam : belajar sikap pasrag, kepercayaan yang teguh pada Allah Yang Maha Esa,
ketekunan dalam berdoa secara teratur, dan sikap tegar menolak kemaksiatan.
b. Agama Hindu dan Buddha : penekanan pada hal-hal batin.
c. Konghucu : penekanan dan penghayatan umatnya pada hidup moral dan perilaku.
Menekankan praktek hidup yang baik. Merupakan agama moral.
d. Aliran kepercayaan dan agama asli : dapat belajar tentang kedekatan mereka pada alam
lingkungan hidup.
4. Sikap yang perlu kita miliki
a. Bersikap dewasa, kritis, agar agama tidak diperalat demi kepentingan politik dan
ekonomi
Kimberly Michaeline Sidarta
XII MIPA 1
03
b. Menjauhkan diri dari setiap provoaksi yang muncul dari fanatisme buta.
c. Berani mencegah terjadinya pencemaran terhadap simbol-simbol agama manapun.

Anda mungkin juga menyukai