Anda di halaman 1dari 8

UAS SEMESTER 1,3,7

MK HISTORIKA

Dosen : Adri A Sepang,MTh,MMis,MPd.

Nama : Fredo Simanjuntak (semester 3)

NIM : 202102457

Soal & jawaban

1. Jelaskan Sikap para Pekabar Injil terhadap Agama Suku yang engkau ketahui
pada masa penjajahan kolonial Belanda. Jawab:
kegiatan zending di Indonesia meliputi menyebarkan agama Kristen
protestan, di Maluku ,Sangir ,Talaud, Timor,Tapanuli dan kota-kota besar di
Jawa dan Sumatera,
Ketika VOC dibubarkan tahun 1799 digantikan kekuasaan pemerintahan
kerajaan Belanda kegiatan penggambaran Injil dilakukan melalui dua wadah
yakni GPI dan Pi, GPI adalah wadah untuk mengorganisir seluruh gereja
yang ditinggal VOC sementara Pi adalah para zending atau apa kabar Injil
yang mendapat izin dari pemerintah Belanda
Sikap para pekabar Injil terhadap agama yang saya ketahui adalah
• memiliki batasan-batasan dalam menyampaikan ajaran dimana
mereka tidak memakai nilai-nilai budaya dalam mengkomunikasikan Injil.
• memiliki tolak ukur untuk menilai dari nilai-nilai mana saja yang
harus ditiadakan dan mana yang harus dipakai.
• memberi batasan-batasan dan menjadikan Yesus Kristus sebagai
tolok ukur, para pekabar Injil jangan single fighter, melainkan harus
membawa rekan sebagai tim.
2. Sebutkan gereja-gereja yang didirikan oleh lembaga zending yang bercorak
Calvinis dan jelaskan tokoh pendiri gereja-gereja tersebut.
Jawaban:
Gereja-gereja Calvinis adalah gereja-gereja yang mewarisi ajaran-ajaran
Johannes Calvin, seorang reformator dari Swiss (1509-1564). Aliran atau
denominasi Calvinis lebih sering disebut Reformed atau pun Presbyterian.
Banyak tokoh pendiri gereja yang bercorak Calvinis seperti
Gereja Jawi Wetan (GKJW) ditentukan oleh dua orang yang sangat
berlainan coraknya yaitu Bapa Emde dan Coolen
GKJ yang didirikan oleh Kiai Sadrach
Gereja kristen pasundan oleh J. Iken, D. Abednego, Tan Goan Tjong
Gereja protestan maluku didirikan oleh Pendeta JE Staap
Gereja kalimantan evangelis didirikan oleh seorang penginjil dari Danisch-
Halliche Mission, Berger, Tahun 1839

3. Sebutkan gereja-gereja yang didirikan oleh lembaga Zending yang bercorak


Lutheran dan jelaskan tokoh pendiri gereja tersebut.

Jawab :

HKBP lahir dari kolaborasi misi zending Rheinisce Mission Gesellschaft(RMG)


Jerman, yang dipelopori misionaris Johann Carl Klammer dan Wilhelm Carl
Heine, dan misi zending “Emerlo” Belanda, yang dipelopori misionaris van
Asselt dan Betz Pendirinya adalah Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th

HKI merupakan perwujudan dan pertumbuhan dari hadirnya Injil di tanah


Batak yang disampaikan oleh penginjil yang diutus oleh Badan Zending RMG
(Rheinische Mission Gesellschaft) dari negeri Jerman ,pendirinya adalah Ds. J.
Sinaga pada tanggal 18 Mei 1965.

4. Mengapa Indonesia tidak menjadi mayoritas kristen padahal di jajah oleh


kolonial Belanda selama 350 tahun lamanya dan kehadirannya di Indonesia
disertai dengan misi lembaga-lembaga Zending yang bertujuan untuk
memberitakan Injil di Indonesia. Jelaskan hambatan-hambatannya.

Jawab :

Ada beberapa hal yang menyebabkan Kristen tidak menjadi mayoritas meskipun
Indonesia lama sekali dijajah belanda:
 Pada saat itu penjajah belanda lumayan rasis: begitu rasisnya hingga
mengajarkan tentang kristen pun ke pribumi Indonesia sifatnya pilih-pilih,
hanya mereka yang mendukung penjajahan belanda yang diajarkan tentang
Kristen dan hanya sebagian kecil dari penganut Kristen tersebut yang boleh
berbagi gereja dengan orang asli Belanda.
 Perlawanan terhadap belanda sejak awal sudah menggunakan isu agama. Ini
tentu mempersulit penyebaran agama Kristen karena siapapun yang berani
seagama dengan penjajah bisa otomatis dianggap penghianat. Bahkan
penganut Kristen katolik pun (yang sudah lebih dulu disebarkan portugis)
juga lumayan anti dengan Kristen-nya belanda di masa itu.

5.Jelaskan mengenai gerakan Pantekosta di Indonesia

Jawab :

Pentecostalism di Indonesia sering disebut juga Pantekosta - adalah sebuah


gerakan di kalangan Protestanisme yang sangat menekankan peranan karunia-
karunia Roh Kudus.

•Gerekan Pentakosta memiliki ciri-ciri umum seperti


Sangat menekankan keyakinan akan peranan Roh Kudus dan karunia-karunia
Roh Kudus di dalam kehidupan sehari-hari para pengikutnya.
Pembaharuan infrastruktur ibadah, antara lain lagu-lagu rohani yang
digunakan lebih modern dibandingkan dengan lagu-lagu lama yang bernuansa
Gregorian.
Gereja mengizinkan peran kaum perempuan dalam pelayanan.
Desakralisasi hubungan antara imam dan jemaat yang lebih ditekankan pada
nilai kekeluargaan, sehingga jauh dari kesan kesenjangan tingkat kerohanian.

6.Jelasksn mengenai gerakan Injili di Indonesia.

Jawab :

Gerakan Injili adalah ungkapan yang digunakan untuk membahas gerakan


dalam agama Kristen Protestan yang menekankan sebuah hubungan pribadi
dengan Yesus Kristus. Hubungan pribadi ini dimulai ketika seseorang
menerima pengampunan Kristus dan dilahirkan baru.
• Istilah Injili sendiri berasal dari kata Yunani euangelion, yang berarti "kabar
baik," dan euangelizomai, yang berarti "mengabarkan sebagai berita yang
baik."
• Kabar baiknya ialah bahwa "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai
dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah
dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah
menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-
Nya" (1 Korintus 15:3b-5).
• Kabar baik ini, yang adalah injil Kristus, dan pengabarannya menjadi basis
bagi aliran Injili.

7.Jelaskan mengenai gerakan kharismatik di Indonesia

Jawab :

Gerakan Kharismatik dikenal juga dengan nama “Gerakan Pentakostal Baru”.


Gerakan Kharismatik berpangkal pada gerakan Pentakostal.
• Ciri utama yang menunjukkan bahwa gerakan Kharismatik berpangkal dan
mirip dengan gerakan Pentakostal ialah, keduanya memberi tekanan pada
“Baptisan Roh” dan “Penyembuhan Ilahi).
• Cikal bakal Gerakan Kharismatik ini adalah sebuah organisasi para pengusaha
Kristen yang bernama The Full Gospel Business Men’s Fellowship (FGBMF), yang
dibentuk oleh Demos Shakarian, seorang milyuner di kota California, Amerika
Serikat.

• Sejak semula kalangan FGBMF sudah menggunakan nama “Persekutuan


Kharismatik” untuk pertemuan-pertemuan mereka.

• Sebagai awal kemunculan gerakan Kharismatik ini ialah peristiwa yang terjadi
di lingkungan Gereja Episkopal di sekitar kota Los Angeles-California, pada
tahun 1959.
Dalam peristiwa tersebut sepasang suami-istri yang masih muda, John dan Joan
Baker, menerima Baptisan Roh disertai tanda berbahasa lidah, setelah
bersentuhan dengan kalangan Pentakostal.
• Segera menyusul 10 orang lagi, lalu mereka berhimpun mengadakan
kebaktian sendiri. Peristiwa ini (Baptisan Roh) kemudian dialami pula oleh
jemaat-jemaat Episkopal di sekitarnya, dan mengakibatkan api kharismatik
menyulut kobaran di mana-mana.

8. PGI merumuskan kemandirian gereja dalam tiga aspek. Sebutkan dan jelaskan
ketiga aspek tersebut.

Jawab:

1.KEMANDIRIAN TEOLOGI

Kemandirian di bidang teologi pada hakikatnya adalah kemampuan gereja yaitu


untuk menetapkan pandangan dan sikap serta keterlibatan secara positif,
kreatif, kritis, dan realities, dalam menjawab persoalan-persoalan dan
tantangan-tantangan kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, gereja dan
Negara, yang berpedoman pada petunjuk dan motivasi yang diperoleh dari
pemahaman akan Firman Tuhan.

2.KEMANDIRIAN DI BIDANG DAYA

Kemandirian di bidang daya diartikan sebagai usaha untuk melengkapi


meningkatkan mutu dan memanfaatkan setiap warga gereja, lembaga-
lembaga dan badan-badan Kristen lainnya untuk menjalankan tugas kesaksian
dan pelayanannya dengan terarah, tepat dan kontekstual.
Faktor pokok dalam kemandirian gereja dibidang daya terletak pada
kedewasaan iman, mental, pengetahuan, dan keterampilan.

3.KEMANDIRIAN DI BIDANG DANA

Kemandirian di bidang dana harus dipahami sebagai kemampuan gereja untuk


menggali sumber-sumber kekayaan dan untuk melipatgandakan,
mengamankan, dan menggunakan secara tepat guna harta benda yang
diberikan Tuhan untuk pelaksanaan misi gereja.
Program kemandirian di bidang dana harus ditujukan pada peningkatan
kemampuan gereja dan warganya untuk mengelola dengan sebaik-baiknya.
Program kemandirian gereja di bidang dana harus ditandai oleh kemurnian
kasih dalam wujud saling menopang demi peningkatan kemampuan bersama
untuk memecahkan masalah dan melakukan tugas Bersama.

9. Jelaskan latar belakang sehingga terjadinya kemandirian gereja pada zaman


penjajahan.

Jawab:

Lahirnya gerakan kemandirian didalam gereja, timbul akibat kesadaran ingin


melepaskan diri dari genggaman bangsa asing.
Kedatangan penjajah sudah mampu menguasai hampir seluruh aspek
kehidupan masyarakat, termasuk dalam gereja.
Dalam hal kekuasaan, manajemen dan pelayanan lainnya diambil alih oleh
badan asing.
Berangkat dari ketidaknyamanan tersebut, maka orang kristen menganggap
betapa pentingnya bagi gereja untuk merombak pemikiran akan kesadaran
kemandirian gereja

Di samping itu, bakal gereja-gereja yang ada di bawah pimpinan para


zending Eropa, tidak berjalan efektik oleh sebab pelayan pribumi hanya di
pakai sebagai pembantu zendeling Eropa.
Faktor lain juga, di masa kejayaan kolonialisme Eropa, agama Kristen di
Indonesia bersifat Eropa-sentris.Di dalamnya amanat Kristen, peradaban
Barat, rasa superior para zendeling dan missionaris Eropa seakan
ditakdirkan untuk berkuasa. Oleh karena itu gereja gereja pertama-tama
hanya dapat mengikuti nilai-nilai agama Kristen yang bersifat Eropa-sentris

10. Sebutkan Tri tugas gereja dan jelaskan masing-masing fungsinya.


Jawab :

1.Koinonia (bersekutu)

koinonia (persekutuan) mempunyai dasar dan tujuan yang berasal dari Yesus
Kristus. Dasar dan tujuan ini tidak dapat diganti dengan dasar dan tujuan yang
lain.jikalau persekutuan ini menganti dasar, yang sudah diletakkan oleh dan di
dalam Yesus Kristus maka persekutuan ini kehilangan hakekatnya dan secara
azasi bukan persekutuan (koinonia) lagi. Koinonia adalah persekutuan jemaat
di dalam Kristus, walaupun banyak anggota namun membentuk satu tubuh
Kristus. Di dalam Koinonia ini kita tidak hanya sekedar bersekutu, tetapi kita
mengambarkan Injil Kerajaan Allah melalui perkataan / kesaksian (Marturia)
maupun perbuatan /pelayanan (Diakonia) dimana saja kita berada.

2.Marturia (bersaksi)

Tujuannya agar kita menjadi pribadi yang sungguh mengasihi dan mengenal
Kristus,Tuhan mampu membuat orang orang bertobat tanpa bantuan kita,tapi
Dia ingin kita semua menjadi kawan sekerja Allah

3.Diakonein (melayani)

Tujuan melayani adalah untuk kemuliaan Tuhan sehingga apa yang kita
perbuat hanya tertuju kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai