MK HISTORIKA
NIM : 202102457
1. Jelaskan Sikap para Pekabar Injil terhadap Agama Suku yang engkau ketahui
pada masa penjajahan kolonial Belanda. Jawab:
kegiatan zending di Indonesia meliputi menyebarkan agama Kristen
protestan, di Maluku ,Sangir ,Talaud, Timor,Tapanuli dan kota-kota besar di
Jawa dan Sumatera,
Ketika VOC dibubarkan tahun 1799 digantikan kekuasaan pemerintahan
kerajaan Belanda kegiatan penggambaran Injil dilakukan melalui dua wadah
yakni GPI dan Pi, GPI adalah wadah untuk mengorganisir seluruh gereja
yang ditinggal VOC sementara Pi adalah para zending atau apa kabar Injil
yang mendapat izin dari pemerintah Belanda
Sikap para pekabar Injil terhadap agama yang saya ketahui adalah
• memiliki batasan-batasan dalam menyampaikan ajaran dimana
mereka tidak memakai nilai-nilai budaya dalam mengkomunikasikan Injil.
• memiliki tolak ukur untuk menilai dari nilai-nilai mana saja yang
harus ditiadakan dan mana yang harus dipakai.
• memberi batasan-batasan dan menjadikan Yesus Kristus sebagai
tolok ukur, para pekabar Injil jangan single fighter, melainkan harus
membawa rekan sebagai tim.
2. Sebutkan gereja-gereja yang didirikan oleh lembaga zending yang bercorak
Calvinis dan jelaskan tokoh pendiri gereja-gereja tersebut.
Jawaban:
Gereja-gereja Calvinis adalah gereja-gereja yang mewarisi ajaran-ajaran
Johannes Calvin, seorang reformator dari Swiss (1509-1564). Aliran atau
denominasi Calvinis lebih sering disebut Reformed atau pun Presbyterian.
Banyak tokoh pendiri gereja yang bercorak Calvinis seperti
Gereja Jawi Wetan (GKJW) ditentukan oleh dua orang yang sangat
berlainan coraknya yaitu Bapa Emde dan Coolen
GKJ yang didirikan oleh Kiai Sadrach
Gereja kristen pasundan oleh J. Iken, D. Abednego, Tan Goan Tjong
Gereja protestan maluku didirikan oleh Pendeta JE Staap
Gereja kalimantan evangelis didirikan oleh seorang penginjil dari Danisch-
Halliche Mission, Berger, Tahun 1839
Jawab :
Jawab :
Ada beberapa hal yang menyebabkan Kristen tidak menjadi mayoritas meskipun
Indonesia lama sekali dijajah belanda:
Pada saat itu penjajah belanda lumayan rasis: begitu rasisnya hingga
mengajarkan tentang kristen pun ke pribumi Indonesia sifatnya pilih-pilih,
hanya mereka yang mendukung penjajahan belanda yang diajarkan tentang
Kristen dan hanya sebagian kecil dari penganut Kristen tersebut yang boleh
berbagi gereja dengan orang asli Belanda.
Perlawanan terhadap belanda sejak awal sudah menggunakan isu agama. Ini
tentu mempersulit penyebaran agama Kristen karena siapapun yang berani
seagama dengan penjajah bisa otomatis dianggap penghianat. Bahkan
penganut Kristen katolik pun (yang sudah lebih dulu disebarkan portugis)
juga lumayan anti dengan Kristen-nya belanda di masa itu.
Jawab :
Jawab :
Jawab :
• Sebagai awal kemunculan gerakan Kharismatik ini ialah peristiwa yang terjadi
di lingkungan Gereja Episkopal di sekitar kota Los Angeles-California, pada
tahun 1959.
Dalam peristiwa tersebut sepasang suami-istri yang masih muda, John dan Joan
Baker, menerima Baptisan Roh disertai tanda berbahasa lidah, setelah
bersentuhan dengan kalangan Pentakostal.
• Segera menyusul 10 orang lagi, lalu mereka berhimpun mengadakan
kebaktian sendiri. Peristiwa ini (Baptisan Roh) kemudian dialami pula oleh
jemaat-jemaat Episkopal di sekitarnya, dan mengakibatkan api kharismatik
menyulut kobaran di mana-mana.
8. PGI merumuskan kemandirian gereja dalam tiga aspek. Sebutkan dan jelaskan
ketiga aspek tersebut.
Jawab:
1.KEMANDIRIAN TEOLOGI
Jawab:
1.Koinonia (bersekutu)
koinonia (persekutuan) mempunyai dasar dan tujuan yang berasal dari Yesus
Kristus. Dasar dan tujuan ini tidak dapat diganti dengan dasar dan tujuan yang
lain.jikalau persekutuan ini menganti dasar, yang sudah diletakkan oleh dan di
dalam Yesus Kristus maka persekutuan ini kehilangan hakekatnya dan secara
azasi bukan persekutuan (koinonia) lagi. Koinonia adalah persekutuan jemaat
di dalam Kristus, walaupun banyak anggota namun membentuk satu tubuh
Kristus. Di dalam Koinonia ini kita tidak hanya sekedar bersekutu, tetapi kita
mengambarkan Injil Kerajaan Allah melalui perkataan / kesaksian (Marturia)
maupun perbuatan /pelayanan (Diakonia) dimana saja kita berada.
2.Marturia (bersaksi)
Tujuannya agar kita menjadi pribadi yang sungguh mengasihi dan mengenal
Kristus,Tuhan mampu membuat orang orang bertobat tanpa bantuan kita,tapi
Dia ingin kita semua menjadi kawan sekerja Allah
3.Diakonein (melayani)
Tujuan melayani adalah untuk kemuliaan Tuhan sehingga apa yang kita
perbuat hanya tertuju kepada Tuhan.