Anda di halaman 1dari 5

OCEANIA

negara -> Australia

---> Reformasi Agama Protestan

Reformasi Agama Protestan adalah gerakan reformasi yang dimulai pada abad ke-16 oleh Martin Luther
di Jerman. Pada saat itu, Gereja Katolik Roma memiliki banyak masalah internal dan eksternal, termasuk
korupsi, penjualan jabatan gereja, dan penyalahgunaan kuasa oleh para pemimpin gereja. Selain itu,
banyak orang merasa bahwa ajaran-ajaran gereja tidak lagi relevan dan tidak mencerminkan ajaran
Alkitab.

Gerakan reformasi yang dimulai oleh Luther kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan menimbulkan
perpecahan dalam Gereja Kristen Barat. Beberapa pemimpin gereja Protestan lainnya seperti John Calvin
dan Ulrich Zwingli juga memimpin gerakan reformasi yang serupa di Swiss dan Prancis.

Reformasi Agama Protestan membawa perubahan besar dalam cara orang beribadah dan berpikir
tentang agama. Beberapa denominasi Protestan yang terkenal saat ini termasuk Lutheran, Presbiterian,
Metodis, Baptis, dan Pentakosta. Reformasi ini juga membuka jalan bagi penyebaran ideologi baru
seperti toleransi, persamaan, dan kemerdekaan individu yang kemudian menjadi nilai-nilai penting
dalam masyarakat Barat modern.

---> Pembagian Aliran Diagama Protestan

Di Kristen Protestan, ada aliran Lutheran, Calvinis, Anabaptis (Menonite), Metodis, Pentakosta,
Kharismatik, Advent, dll. Masing-masing aliran memiliki ciri khas masing-masing.

- Aliran Lutheran, umumnya berpatokan pada ajaran tokoh mereka, Marthin Luther, yang terkenal
dengan semboyan sola fide (hanya oleh iman), sola gratia (hanya oleh anugrah), sola scriptura (hanya
oleh firman). Contoh gereja Lutheran di Indonesia adalah HKBP dan GLI (Gereja Lutheran Indonesia).

- Aliran Johannes Calvin, kemudian melengkapi ajaran Marthin Luther dengan berbagai penambahan di
sana sini. Pemikiran Calvin tertuang di salah satu buku babon kekristenan, Institutio. Gereja beraliran
Calvinis memiliki banyak pengikut di Indonesia. Beberapa di antaranya, GKI, Gereja Reformed Injili
Indonesia, dan gereja-gereja suku, seperti GMIT, dll. Marthin Luther di Jerman, Johannes Calvin dan
Huldrych Zwingli di Swiss, menjadi ikon reformasi gereja di masa itu.

- Selanjutnya, Konrad Grebel dan Felix Sanz memimpin gerakan yang memprotes prosesi baptisan anak.
Inilah cikal bakal aliran Anabaptis (kaum Menonite). Protes terhadap kelompok mapan tersebut terus
meruncing hingga mengakibatkan konfrontasi yang hebat. Bahkan sempat terjadi penganiayaan
terhadap kelompok Anabaptis. GKMI (Gereja Kristen Muria Indonesia) menjadi contoh gereja beraliran
Anabaptis (Menonite).

- Kemudian, pencerahan yang dialami seorang tokoh bernama John Wesley, menjadi awal mula adanya
gereja beraliran Metodis (Wesleyan). Adanya “gerakan kesucian” di zaman itu, membuat orang Kristen
tidak puas dengan praktik ibadah yang hanya “begitu-begitu saja”. Mereka ingin menghidupi laku
imannya dengan lebih mendalam. Para pengikut aliran ini berkumpul secara berkelompok, saling berbagi
kisah hidup, dan saling mengaku dosa. Mereka memiliki keteraturan dalam menjalankan laku
spiritualnya. Itu sebabnya, mereka dinamakan Metodis, sesuai dengan metode yang disepakati bersama.
Gereja Metodis masih eksis sampai saat ini. Waktu berkuliah di Jogja, saya memiliki teman yang
berjemaat di Gereja Metodis.

- Aliran Evangelikal adalah sebuah gerakan keagamaan Kristen yang mengutamakan pentingnya iman
dan keyakinan personal dalam hidup orang percaya, serta menekankan pada pentingnya mengabarkan
Injil Kristus kepada orang lain. Gerakan ini juga seringkali menekankan pada kembali ke akar-akar iman
Kristen yang diyakini sebagai dasar ajaran Alkitab.

- Selepas itu, muncul aliran Pentakosta yang menekankan pentingnya peran Roh Kudus dalam kehidupan
orang Kristen. Tanpa bantuan Roh Kudus, sebagus apa pun metode laku spiritual seseorang, ia pada
akhirnya tak akan mampu hidup sesuai kebenaran (firman Tuhan). Ciri khas dari pengikut aliran ini
adalah tata ibadah yang tidak kaku, nyanyian (puji-pujian) yang dinyanyikan dengan ekspresif, dan
bahasa roh sebagai tanda seseorang dipenuhi Roh Kudus (topik ini yang sering diperdebatkan sekaligus
dipergunjingkan oleh penganut aliran lain). Gereja beraliran Pentakosta cukup banyak tersebar di
Indonesia. GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia), GPPS (Gereja Pantekosta Pusat Surabaya), GP (Gereja
Pantekosta) adalah beberapa contohnya.

- Rupa-rupanya, selepas Pentakosta, masih muncul lagi aliran bernama Kharismatik. Bagi mereka,
Pentakosta tidak cukup untuk mengakomodasi karunia-karunia (charisma) Roh Kudus di tengah
peribadatan. Mereka begitu menekankan penggunaan karunia-karunia Roh Kudus sebagai kelengkapan
bagi umat Tuhan. Itu sebabnya, gereja beraliran Kharismatik cukup getol dengan ibadah-ibadah
semacam KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) Kesembuhan Ilahi, baik di gereja maupun di lapangan
terbuka. Contoh gereja beraliran kharismatik adalah GBI (Gereja Bethel Indonesia), GMS (Gereja Mawar
Sharon), JKI (Jemaat Kristen Indonesia), dll.

--> Persebaran Agama Protestan Di Inggris

agama Protestan tidak dibawa ke Inggris oleh Jerman secara langsung. Sebaliknya, Reformasi Protestan
yang dimulai di Jerman pada abad ke-16, dipelopori oleh Martin Luther, mempengaruhi perkembangan
agama Protestan di seluruh Eropa termasuk Inggris.

Pengaruh Reformasi Protestan di Jerman pada awalnya menyebar ke negara-negara di sekitarnya,


termasuk Denmark, Swedia, Norwegia, dan Skotlandia. Namun, Reformasi Protestan juga menyebar ke
Inggris melalui berbagai saluran, termasuk melalui pengajaran dan penerjemahan Alkitab ke dalam
bahasa Inggris.

Salah satu contoh yang paling terkenal adalah terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris oleh William
Tyndale pada abad ke-16. Tyndale melakukan penerjemahan Alkitab dari bahasa aslinya yaitu bahasa
Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Inggris modern yang mudah dipahami, sehingga memungkinkan
orang biasa untuk membaca dan memahami isi Alkitab. Terjemahan ini menjadi sangat populer di
kalangan rakyat biasa di Inggris dan berpengaruh dalam mengembangkan agama Protestan di Inggris.

Reformasi Protestan di Inggris juga dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti John Wycliffe, yang
menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris pada abad ke-14, dan John Knox, yang membawa ajaran
Reformasi ke Skotlandia dan mempengaruhi gereja-gereja di Inggris.

selain itu, Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam membawa Reformasi Protestan ke Inggris
adalah Raja Henry VIII.
Pada awalnya, Henry VIII adalah seorang yang taat dalam agama Katolik, tetapi ia memutuskan untuk
memisahkan Inggris dari kekuasaan Paus di Roma setelah Paus menolak memberikan izin pernikahan
yang ia inginkan. Pada tahun 1534, Henry VIII mengeluarkan Undang-Undang Kepercayaan yang
memisahkan Gereja Inggris dari Gereja Katolik Roma dan menetapkan dirinya sebagai Kepala Gereja
Inggris.

Meskipun awalnya Gereja Inggris masih mengekalkan banyak ajaran Katolik, Reformasi Protestan
semakin mempengaruhi Gereja Inggris pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, yang menetapkan
Gereja Inggris sebagai Gereja Negara dan mengadopsi ajaran Protestantisme yang lebih jelas.

---> Aliran Yang Di Anut Pertama kali Oleh Inggris

Di Inggris, agama Protestan mengalami perkembangan yang kompleks dan beragam, sehingga sulit untuk
merumuskan aliran Protestan yang secara khusus diajarkan di Inggris. Namun, ada beberapa aliran
Protestan yang cukup populer di Inggris.

Pada awalnya, setelah terjadinya Reformasi Protestan di Inggris pada abad ke-16, Gereja Inggris masih
mempertahankan banyak ajaran Katolik, termasuk doktrin transubstansiasi dan hierarki gerejawi yang
kuat. Namun, selama pemerintahan Ratu Elizabeth I pada akhir abad ke-16, Gereja Inggris mengalami
perubahan yang signifikan dan mengadopsi doktrin Protestantisme yang lebih jelas.

Beberapa aliran Protestan yang cukup populer di Inggris pada masa itu antara lain adalah Calvinisme dan
Puritanisme. Calvinisme, yang berakar dari ajaran John Calvin, mengajarkan prinsip predestinasi, yaitu
bahwa keputusan Tuhan tentang keselamatan atau kebinasaan seseorang telah ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Puritanisme adalah gerakan Protestan yang menuntut pemurnian gereja dari unsur-unsur
Katolik yang masih ada.

---> Persebaran Agama Protestan DI Autralia

Inggris membawa agama Protestan ke Australia melalui proses kolonisasi pada abad ke-18. Pemimpin
kolonis Inggris pertama di Australia adalah Kapten James Cook, seorang navigator Inggris yang
melakukan perjalanan ke Australia pada tahun 1770 dan mengklaimnya sebagai milik Inggris atas nama
Raja George III. Setelah itu, pada tahun 1788, Kapten Arthur Phillip dipilih oleh pemerintah Inggris untuk
memimpin misi kolonisasi pertama di Australia, yang dikenal sebagai First Fleet.

Pada saat itu, Inggris mulai mendirikan koloni di Australia sebagai tempat untuk mengirim para tahanan
dari penjara di Inggris dan juga sebagai basis ekonomi baru.

Kolonisasi Inggris membawa banyak pengaruh budaya dan agama ke Australia, termasuk agama
Protestan. Agama Protestan pertama yang dibawa ke Australia oleh Inggris adalah denominasi Anglikan,
yang merupakan denominasi Kristen resmi Inggris. Gereja Anglikan menjadi agama yang dominan di
Australia selama beberapa dekade, meskipun terdapat juga denominasi-denominasi Protestan lainnya
yang berkembang di Australia.

Di samping denominasi Anglikan, gerakan Methodis dan Baptis juga mulai berkembang di Australia pada
abad ke-19. Gereja Methodist dan Baptist memiliki pengikut yang semakin banyak dan mengembangkan
banyak jemaat di seluruh Australia. Pada akhirnya, denominasi-denominasi Protestan lainnya juga mulai
berkembang di Australia, seperti Gereja Presbiterian, Gereja Pentakosta, dan Gereja Lutheran.
---> kondisi agama protestan saat ini di asutralia

Agama Protestan masih menjadi salah satu agama yang signifikan di Australia saat ini, meskipun terdapat
berbagai agama dan kepercayaan yang berbeda-beda yang juga diikuti oleh masyarakat Australia.
Sebagaimana dalam sensus nasional terakhir pada tahun 2016, sekitar 23,1% penduduk Australia
menyatakan diri sebagai Protestan.

Di Australia, terdapat berbagai denominasi Protestan yang aktif, seperti Gereja Anglikan, Gereja Kristen
Ortodoks Timur, Gereja Baptis, Gereja Reformasi, Gereja Pentakosta, Gereja Kristen, dan masih banyak
lagi. Gereja Anglikan sendiri merupakan denominasi Protestan terbesar di Australia, diikuti oleh Gereja
Katolik Roma dan agama-agama non-Kristen.

Selain itu, seperti di negara lain, agama Protestan di Australia juga mengalami pergeseran dalam
berbagai isu teologis dan sosial. Ada beberapa kelompok Protestan yang berpegang pada ajaran dan
tradisi yang lebih konservatif dan ortodoks, sedangkan kelompok lainnya lebih liberal dan terbuka
terhadap perubahan sosial dan budaya.

Namun, meskipun terdapat perbedaan dalam hal pandangan dan praktik, banyak denominasi Protestan
di Australia masih aktif dalam mempromosikan nilai-nilai kepercayaan mereka dan juga terlibat dalam
berbagai kegiatan sosial dan misionaris di komunitas lokal maupun internasional.

Kondisi agama Protestan di Australia saat ini tentu akan terus berubah dan berkembang sesuai dengan
perubahan dalam masyarakat dan budaya Australia secara keseluruhan.

Cultural aspects -> idea, activities, products


(Segi kultur => Jerman & Australia)

Agama Protestan pertama kali muncul di Jerman pada abad ke-16 sebagai hasil dari gerakan Reformasi
Protestan yang dipelopori oleh Martin Luther. Sedangkan di Australia, agama Protestan tiba dengan
kedatangan para penjajah Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Meskipun kedua negara memiliki akar yang
sama dalam Reformasi Protestan, namun ada perbedaan dalam segi kultur agama Protestan pertama kali
di Jerman dan di Australia.

- Sejarah dan pengaruh agama: Di Jerman, agama Protestan telah berakar selama ratusan tahun dan
memainkan peran penting dalam sejarah dan budaya negara itu. Sebaliknya, di Australia, agama
Protestan adalah agama minoritas yang dibawa oleh para imigran dari Eropa dan tidak memiliki
pengaruh sejarah yang sama seperti di Jerman.
- Gaya hidup: Di Jerman, agama Protestan seringkali terkait erat dengan gaya hidup, khususnya dalam hal
etika kerja dan disiplin. Hal ini tercermin dalam konsep "Protestanisme Kerja" yang menganggap bahwa
kerja keras dan produktivitas merupakan nilai-nilai yang penting dalam agama Protestan. Di Australia,
agama Protestan lebih dilihat sebagai aspek pribadi dan keagamaan yang kurang terkait dengan gaya
hidup.
- Liturgi dan tradisi: Di Jerman, agama Protestan cenderung lebih terpusat pada tradisi dan liturgi yang
formal, seperti penggunaan organ dan paduan suara gereja dalam ibadah. Sementara di Australia, agama
Protestan lebih condong pada gaya ibadah yang lebih informal dan cenderung lebih fleksibel dalam
penggunaan musik dan bentuk ibadah.
- Hubungan dengan gereja: Di Jerman, hubungan dengan gereja seringkali merupakan aspek penting dari
identitas sosial dan budaya. Ada banyak gereja Protestan yang terkenal dan bersejarah di Jerman, dan
keanggotaan dalam gereja seringkali dianggap sebagai tanda status sosial. Sementara di Australia, agama
Protestan lebih dilihat sebagai aspek keagamaan yang pribadi dan kurang terkait dengan identitas sosial.

Secara umum, agama Protestan pertama kali di Jerman dan di Australia memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap budaya dan sejarah negara masing-masing, dan praktek agama Protestan juga bisa bervariasi
tergantung pada konteks budaya dan sejarah di mana agama tersebut muncul.

Activities

Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen, aktivitas yang dilakukan
agama Kristen di Australia sangatlah beragam dan luas. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang
dilakukan agama Kristen di Australia:

- Kegiatan Sosial: Banyak gereja di Australia yang mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, aksi
amal, dan kegiatan yang membantu masyarakat yang membutuhkan
- Pendidikan: Beberapa gereja di Australia memiliki sekolah yang dikelola oleh organisasi agama Kristen.
Sekolah-sekolah ini biasanya mengajarkan agama Kristen dalam kurikulum mereka.
- Perayaan Keagamaan: Di Australia, perayaan-perayaan keagamaan seperti Natal dan Paskah sangat
penting dan diadakan secara meriah oleh gereja-gereja Kristen.

Products

Gabungan antara kultur dan agama Kristen Protestan di Australia menghasilkan produk-produk budaya
yang beragam, termasuk seni, musik, dan sastra. Di antara produk-produk tersebut adalah:

- Musik gereja: Musik gereja Kristen Protestan di Australia mencakup berbagai genre musik, mulai dari
musik klasik hingga musik kontemporer. Beberapa musisi Kristen Protestan terkenal di Australia adalah
Hillsong Worship, Brooke Fraser, dan Darlene Zschech.
- Festival: Festival-festival Kristen Protestan di Australia, seperti Easterfest dan Parachute Music Festival,
merupakan ajang pertunjukan musik, seminar, dan kegiatan rohani yang diikuti oleh ribuan orang setiap
tahunnya.
- Seni dan Sastra: Banyak seniman dan penulis Kristen Protestan di Australia menciptakan karya seni dan
sastra yang mengekspresikan keyakinan dan nilai-nilai Kristen. Beberapa seniman dan penulis Kristen
Protestan terkenal di Australia adalah Tim Winton, Garth Nix, dan Margaret Preston.

Anda mungkin juga menyukai