Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Reformasi Gereja Di Eropa

Oleh

Aninda Thesa Pamangin

(210602500016)

Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum

Universitas Negeri Makassar


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama
kepada petinggi gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi, paus sebagai
bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannya dengan wanita seperti Alexander VI yang
memiliki 8 anak haram dari hasil hubungannya dengan wanita simpannya, penjualan surat-surat
pengampunan dosa (indulgencies). Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus
pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan menimbulkan
takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan
manusia yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat, korupsi atas
nama negara, pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan lokal,
kebangkitan nasionalisme di Eropa, perkembangankapitalisme dan krisis-krisis ekonomi di kawasan
Imperium Roma.

B.Rumusan Masalah

1.Apa definisi dari reformasi gereja?

2.Apa tujuan adanya reformasi gereja?

3.Bagaimana latar belakang lahirnya reformasi gereja?

4.Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam reformasi gereja?

5.Bagaimana perkembangan reformasi gereja?

6.Negara mana saja yang berperan dalam adanya reformasi gereja?

7.Apa dampak dari adanya reformasi gereja?


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Reformasi Gereja

Reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang didominasi oleh otokrasi
gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah sebuah upaya perbaikan dan kembali pada ajaran
gereja yang lurus, gerakan reformasi berupa sikap kritis terhadap penyimpangan- penyimpangan yang
dilakukan oleh pihak gereja Katolik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan
dosa.

B. Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja

Tujuan dari gerakan Reformasi gereja adalah untuk mengembalikan ajaran Katolik. Tokohnya adalah
Marthin Luther (1517), Jean Calvin, Zwingli. Dalam perkembangannya mereka kemudian mendirikan
agama Kristen. Perkembangan gerakan ini sangat pesat terutama di Jerman, Prancis dan Inggris.

C.Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja

Reformasi gereja tercetus pertama kali pada abad ke-16 yang terjadi diEropa Barat. Reformasi Gereja
1483-1546 terjadi karena banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada agama khususnya
umat kristiani. Antara lain yaitu adanya penjualan surat pengampunan dosa yang disebut surat aflat.
Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-
13, Kebiasaan penjualan Surat pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi
pembangunan gereja. Dan dilakukan penyogokkan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar
mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi. Serta adanya penyimpangan terhadap
acara sakramen suci atauritus pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal,

seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama dengan yang
lainnya menganggap dirinya keramat. Reformasi ini terjadi akibat banyaknya ketidakpuasan terhadap
Gereja Katolik Roma pada saat itu. Ketidakpuasan ini terjadi di Bohemia, Inggris dandi tempat-tempat
yang lain. Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara munafik dan bertentangan dengan Kitab
Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan moral gereja yang bahkan melebihi kerusakan moral dalam
kalangan orang biasa. Tetapi rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan bahwa para
pemimpin adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka. Keadaan ini membuat orang-orang
mulai meninggalkan gereja, namun merekatetap terikat oleh gereja sebab adanya pandangan yang
mengatakan bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam gereja dan di luar gereja pasti binasa. Pada
abad ke-16 M, Eropa mengalami zaman renaissance (kelahiran kembali) yang diawali dengan reformasi
gereja, ketika itu peran gereja sangatkuat bagi kehidupan, sehingga dengan adanya reformasi gereja,
Barat mulai bangkit dari zaman kegelapan. Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisans pada
abad pertengahan, menghasilkan pemikiran Barat ke arah modern dan mempunyai rujukan jelas menuju
liberalisme dan kebebasan. Renaisans adalah masa kelahiran atau kebangkitan kembali manusia Barat
setelah tertidur lama pada masa yang disebut “abad kegelapan” (dark ages). Kata ini berasal dari bahasa
Itali, rinascimento, yang berarti “terlahir kembali.”Periode kegelapan (dark ages) adalah masa yang
terbentang selama“abad pertengahan” (medieval ), yakni masa-masa di mana masyarakat
Eropadidominasi oleh pemerintahan dan kekuasaan agama. Para sejarawan biasanya merujuk antara
abad ke-4 hingga abad ke-15 sebagai masa-masa peradaban skolastik atau peradaban yang dikuasai oleh
para penguasa Gereja. Masa-masa ini adalah periode yang ingin dikubur oleh tokoh renaisans.

1.Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:

a. Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka memperoleh
kedudukan sosial keagamaan yangtinggi.

b. Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannya dengan wanita seperti
Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasil hubungannya dengan wanita simpanannya.

c.Penjualan surat-surat pengampunan dosa ( indulgencies ).

d.Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaan terhadap benda-benda
keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak
masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama
dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat.

2.Korupsi atas nama Negara

3.Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan local

4.Kebangkitan nasionalisme di Eropa

5.Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi di kawasanImperium Roma.

D.Tokoh-tokoh dan Perannya dalam Reformasi Gereja1.Martin Luther (1483-1546)

Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Jerman.Seorang tokoh yang paling
berpengaruh dalam gereja bahkan di kalanganProtestan setelah era Reformasi di mana Luther
merupakan salah satutokoh utamanya. Luther membawa pembaharuan besar di Jerman. Dalam
persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman.Luther
membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu.Dalam persembunyian dia menerjemahkan
Kitab Suci Perjanjian Baru kedalam bahasa Jerman. Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi
perubahan dan kemerdekaan berpikir. Selama 1500-an tahun, yang berhak membaca Kitab Suci hanya
segelintir orang dan yang berhak menafsirkannya hanya para petinggi gereja seperti Paus di
Roma.Penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman juga membawa pembaharuan tidak hanya
dalam kehidupan beragama tetapi juga dalam bidang non-agamis seperti seni dan budaya.

2.Erasmus Desiderius Roterodamus


Adalah seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis Reformasi. Karyanya edisi perjanjian
Baru diterbitkan pada tahun 1516dalam Bahasa Yunani mendorong reformasi Luther. Erasmus dilahirkan
27oktober 1466. Ia tinggal dalam biara Augustinus selama 5 tahun (1486-1491). Pada waktu selama itu
ia menulis sejumlah puisi dan karangan prosa dan lain. Dalam tulisannya sudah tampak kritiknya pada
kekuasaan gereja. Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi gereja yang
dipimpin oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa Yunani yang dikeluarkan oleh Erasamus.
Erasamus juga mengeritik keburukan-keburukan yang ada di gereja dan menasahati paus supaya
mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524Erasamus bersimpati pada
reformasi Luther.

3.Zwingli

Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484 adalah pemimpin Reformasi Swiss, dan
pendiri Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli didukung oleh pemerintah dan penduduk Zürich, dan
menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam kehidupan masyarakat,dan urusan-urusan negara
di Zürich. Gerakan ini, khususnya dikenal karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis
dan para pengikut Kristus lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich
ke lima kantong Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat pada pandangan iman
Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kantong-
kantong Katolik.

4.John Calvin (1509-1564)

Yohanes Calvin atau John Calvin lahir di Noyon, KerajaanPerancis, 10 Juli 1509 Swiss. Ia adalah teolog
Kristen terkemuka pada masa Reformasi Protestan yang berasal dari Prancis. Seorang pemimpin
Reformasi Gerakan Gereja di Swiss. Merupakan generasi kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin
reformasi gereja abad ke-16 peranannya sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja
yang mengikuti ajaran tata gereja yang digariskan Calvin tersebar. Dikenal dengan gereja Calvinisme.
Sebagai pelopor Reformasi Gereja, ia menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja
Reformasi yang benar itu ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologidari mayoritas
Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian tertentu dari Jerman dan berpengaruh di
Prancis, Hongaria khususnya di Transilvania dan Polandia.

5.John Knox

Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi
imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540. Ia adalah salah seorang
tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia merupakan salah satu murid Calvin di
Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan
kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan
yang dapat diselesaikan bersama.

6.John Wycliff
John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas Oxford, Inggris, yang dikenal sebagai
filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di Inggris. Ia dikenal melalui
karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1382, yang
dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe". Karya inilah yang mempengaruhi terjemahan-terjemahan Alkitab
kemudian. Padatahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai kekayaan gereja dianggap cocok bagi
pemerintah sekuler saat itu, sebab gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh
tanah di Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari pemerintah.Doktrin-
doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan
begitu pemerintah dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.

E.Perkembangan Reformasi Gereja

Dalam perkembangannya muncul sikap kritis terhadap penyimpanganyang di lakukan oleh pihak Gereja
Katolik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (surat alfat). Surat
pengampunan dosa itu di jual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad ke-
11-13. kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan untuk mengumpulkan dana
bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan
untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-
negaraEropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederick II dari Rusia dengan Paus Innocencius
pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari Prancis denganPaus Bonifacius pada abad ke-14.

F.Negara-negara yang Berperan dalam Reformasi Gereja1.Reformasi di Jerman

Martin Luther (1483-1546) Tokoh Reformasi Gereja Di JermanAwal gerakan reformasi gereja Protestan
terjadi di Jerman dengan tokoh utamanya Martin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns
danRalph dalam Suhelmi, Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni:a.Jerman yang sekitar abad
XV-XVI (15M-16M) masih merupakan negara agraris atau negara yang masih terbelakang jika
dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Sektor Industri perdagangan dan manufaktur belum
berkembang seperti di Inggris dan Italia. Dan Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara ini.
Penyembahan terhadap tokoh atau pun benda-benda keramat dianggap kepercayaan yang wajib di
yakini. Penjualan surat-surat pengampunan dosa paling banyak dijual di Jerman melebihi negara-negara
lainnya diEropa.

b.Rakyat Jerman pada saat itu sebagian besar adalah masyarakat petani yang merupakan kelompok
sosial yang paling menderita akibatadanya kekuasaan gereja Katolisisme. Pajak-pajak yang
memberatkan,urusan kepemilikan tanah yang dipersulit oleh pihak gereja, hartakekayaan yang sering
diambil oleh pihak gereja tanpa alasan yang jelas. Faktor-faktor tersebut belum berdampak serius untuk
munculnyagerakan reformasi, tetapi faktor fundamental yang memicu munculnyagerakan reformasi
adalah pada saat itu Jerman berada dalam fasetransisi ekonomi, dimana Jerman sedang berusaha
berpindah darimasyarakat Feodal ke masyarakat Ekonomi Frofit (menuju masyarakatkapitalis). Fase
transisi ini, sebagaimana di negara-negara lain,merupakan fase kritis dan rawan. Gerakan-gerakan sosial,
keagamaanatau pun politik akan mudah terjadi hanya karena dimulai olehkerusuhan-kerusuhan kecil.
Dalam keadaan seperti itu, muncullah sosok Martin Luther yang mempelopori keharusan adanya
pembaharuan keagamaan. Ia adalah seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen
Jerman. Pada 1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap Gereja
meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu Gereja Wittenberg. Pendapatnya antara lain:

a.Amal yang baik keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan. Hanya orang yang percaya
kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterima Tuhan

b.Tiada orang yang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja. Tiap orang yang
menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak di perlukan adanya surat
pengampunan dosa.

c.Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah kepalanya sehingga kedudukan Paus
selaku pemimpin agama tidak dapat diterimanya. Ia mencetuskan gerakan Reformasi Protestan
diJerman dengan melakukan berbagai protes Sosial-Keagamaan kepada kekuasaan Paus.

2.Reformasi Gereja di Inggris

Eksistensi kaum Lollards (pengikut John Wycliffe) yang tidak pernah habis dan terus-menerus
menekankan otoritas Alkitab dan relasi pribadi dengan Kristus. Mereka menjadi para pengkhotbah
awam yang sangat berpengaruh di masyarakat biasa. Munculnya semangat kebangsaan di bawah
pemerintahan keluarga Tudor yang memerintah Inggris tahun1485-1603. Munculnya kalangan
menengah ke atas yang menolak dominasi Roma dengan pertimbangan ekonomi. Mereka merasa
mendapat jaminan keamanan yang sangat penting bagi bisnis mereka. Mereka juga memilik ikesamaan
pendirian dengan keluarga Tudor tentang tanah yang dimiliki oleh paus, pajak kepada kepausan, dan
pengadilan gereja. Keduanya sama-sama menolak hal-hal ini. Pengaruh dari kaum intelektual yang
termasuk biblikal-humanis. Mereka mempelajari Alkitab dari bahasa asli (dari edisi Erasmus) dan
akhirnya menemukan berbagai penyimpangan dalam gereja. William Tyndale dan Miles Coverdale
menyediakan terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris (PB oleh Tyndale tahun 1525; PL & PB oleh
Coverdaletahun 1535).Pengaruh tulisan-tulisan Luther yang sudah tersebar diInggris, terutama
tulisannya tentang Babylonian Captivity (pemindahan pusat kepausan dari Roma ke Avignon). Berbagai
tulisan ini membawa pengaruh penting bagi Tyndale dan Thomas Cranmer (salah satu tokoh penting
reformasi Anglikan). Kepentingan politik-pribadi dari Raja Henry VIII. Faktor inilah yang menjadi
penyebab langsung dari reformasi di Inggris.

G.Dampak Reformasi Gereja bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa

Dampak dari adanya Gerakan Reformasi Protestan di bawah Luther dan Calvin adalah:

Pertama, dampak sosial dan politik terhadap Eropa dan negara-negara Barat pada umumnya. Reformasi
ini menimbulkan Western Christendom sehingga munculnya negara-negara nasional kecil tanpa
memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga Kepausan Roma. Menumbuhkan benih-
benih demokratisasi politik, kesadaran individual akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu.
Sehingga menjadi dasar timbulnya gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter dan
keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan. Tetapi dengan adanya gerakan
reformasi Protestan ini juga lahirnya kekuasaan absolut di Eropa. Banyaknya pertikaian antara
Calvinisme denganKatolik, peperangan saudara dan penghancuran karya-karya seni, patung,lukisan yang
berbau katolisisme. Reformasi juga haris bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian massal dalam
peristiwa berdarah pada malam St.Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi pemberontakan petani yang
menolak membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran Philip mereka semua dibantai. Dan pengikut
Protestan dianggap pengkhianat dan selama enam tahun terjadi teror dan pembunuhan terhadap kaum
Protestan.

Kedua, Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen menjadi sekte-sekte kecil; Lutherisme,
Calvinisme, Anglicanisme,Quakerisme, Katholikisme. Meskipun ditunjau dari segi doktrin-
doktrinfundamentalnya sekte-sekte itu tidak memiliki prinsip yang berbeda, tetapi timbulnya hal
tersebut menyebabkan keretakan serius dalam agama kristen. Akibat adanya sekte-sekte ini, Eropa
terbelah secara keagamaan; Jerman Utara dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia),
menganut Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut Calvinisme dan
negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia menganut katolisisme (Ortodoks). Reformasi
menyebabkan terpecahna agama Kristen menjadi banyak aliran-aliran atau kepercayaan. Aliran tersebut
seperti Lutherisme,Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme. Meskipunmemiliki nama
aliran yang berbeda-beda akan tetapi tetap saja dasar dari aliran tersebut adalah sama. Akibat dari
adanya aliran atau kepercayan yang banyak ini, Eropa terpecah secara keagamaan. Jerman Utara dan
negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut aliran Lutheranisme;Skotlandia, Belanda,
Switzerland dan Prancis menganut aliran Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol
dan Italia menganut aliran Katolik atau Ortodoks.Selain itu, dengan adanya reformasi gereja
menimbulkan reformasi-reformasi yang lain di segala bidang. Sehingga adanya perubahan yang
mengarah pada tuntutan zaman dan meninggalkan tradisi-tradisi lama yang dianggap sudah
menyimpang serta mengarah kepada kehidupan yang merdeka.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan Kristiani terlebih dalam
kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang reformasi maka tidak akan terlepas dari pengaruh
Renaisanns (abad pencerahan) dan humanisme yang terjadi di Eropa. Keduanya memberiaspirasi baru
bagi kehidupan manusia hingga saat sekarang. Renaisanns yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan
puncaknya padatahun 1500 telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia
mulai melihat kembali siapakah dia yang sebenarnya, sehingga manusia mulai keluar dari kehidupannya
yang sebelumnya. Pada masa ini juga mulai muncul bahasa Jerman (bahasa nasional). Ada beberapa
penyebab berkembangnya Renaissans ini, yaitu:

1.Asimilasi pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab


2.Struktur sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi melainkan negara-negara
kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan politik, dan Kematian hitam, dimana orang mulai tidak
percaya pada agama sehingga ilmu pengetahuan mulai dikembangkan di Eropa.

3.Reinassans mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaisansmulai muncul percetakan-


percetakan yang membantu para reformator.

DAFTAR PUSTAKA

http://sejarahwew.blogspot.co.id/2012/11/reformasi-gereja.htmlhttp://elingeuyizz.blogspot.co.id/
2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.htmlhttp://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-
gereja.htmlhttp://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gerejahttps://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/
2015/11/makalah-reformasi-gereja12

Anda mungkin juga menyukai