REFORMASI GEREJA
Disusun Oleh :
RENITA RECILINA
Kelas :
XI IPS 2
Guru Pengajar :
Hery Purwanto, S.S
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reformasi Gereja................................................................2
B. Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja.................................................3
C. Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja.........................................5
D. Tokoh-tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja..........................7
E. Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara
Luar Eropa............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Reformasi Gereja ?
B. Apa Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja ?
C. Apa Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja ?
D. Siapa Tokoh-tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja ?
E. Apa Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara Luar
Eropa ?
C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui Pengertian Reformasi Gereja
B. Mengetahui Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja
C. Mengetahui Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja
D. Mengetahui Tokoh-tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja
E. Mengetahui Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara
Luar Eropa
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hingga abad ke-16, gagasan Luther tersebut semakin berkembang dan
tersebar ke seluruh dunia menjadi sebuah reformasi yang juga menimbulkan
revolusi, perang, dan persekusi. Berikut beberapa catatan peristiwa sejarahnya:
Berkembangnya Protestanisme dengan berbagai nama di beberapa Negara
Eropa seperti Calvinis di Belanda, Presbyterianism di Skotlandia, dan
Puritans di Inggris.
Terjadi beberapa konflik agama di Perancis yang berujung perang.
Spanyol dan Perancis berperang melawan Protestan Belanda.
Di Jerman terjadi konflik berdarah yang lebih dikenal dengan Perang Tiga
Puluh Tahun (1618-1648) dan menewaskan sekitar 7,5 juta jiwa.
3
John Wycliffe adalah seorang dosen, filsuf, teolog, pengkhotbah, dan
penerjamah. Ia juga merupakan orang yang menerjemahkan alkitab dari
Bahasa Latin ke dalam Bahasa Inggris. Doktrinnya didukung oleh
pemerinta Inggris. Doktrinnya juga sering dipakai untuk meminta secara
paksa para rohaniawan yang segan untuk membayar pajak. Dengan cara
ini lah mereka dapat membiayai perang melawan Prancis.
4
C. Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja
Reformasi gereja tercetus pertama kali pada abad ke-16 yang terjadi di
Eropa Barat. Reformasi Gereja 1483-1546 terjadi karena banyaknya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada agama khususnya umat
kristiani. Antara lain yaitu adanya penjualan surat pengampunan dosa yang
disebut surat aflat. Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak
dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-13, Kebiasaan penjualan Surat
pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi
pembangunan gereja.
Dan dilakukan penyogokkan oleh pemuka agama kepada petinggi
gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi.
Serta adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaan
terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan
menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para
pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama
dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat. Reformasi ini terjadi
akibat banyaknya ketidakpuasan terhadap Gereja Katolik Roma pada saat itu.
Ketidakpuasan ini terjadi di Bohemia, Inggris dan di tempat-tempat yang lain.
Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara munafik dan
bertentangan dengan Kitab Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan moral gereja
yang bahkan melebihi kerusakan moral dalam kalangan orang biasa. Tetapi
rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan bahwa para pemimpin
adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka.
Keadaan ini membuat orang-orang mulai meninggalkan gereja, namun
mereka tetap terikat oleh gereja sebab adanya pandangan yang mengatakan
bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam gereja dan di luar gereja pasti
binasa. Pada abad ke-16 M, Eropa mengalami zaman renaissance (kelahiran
kembali) yang diawali dengan refomasi gereja, ketika itu peran gereja sangat
kuat bagi kehidupan, sehingga dengan adanya reformasi gereja, Barat mulai
bangkit dari zaman kegelapan.
5
Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisan pada abad
pertengahan, menghasilkan pemikiran Barat kearah modern dan mempunyai
rujukan jelas menuju liberalisme dan kebebasan. Renaisans adalah masa
kelahiran atau kebangkitan kembali manusia Barat setelah tertidur lama pada
masa yang disebut “abad kegelapan” (dark ages). Kata ini berasal dari bahasa
Itali, rinascimento, yang berarti “terlahir kembali.”
Periode kegelapan (dark ages) adalah masa yang terbentang selama
“abad pertengahan” (medieval), yakni masa-masa di mana masyarakat Eropa
didominiasi oleh pemerintahan dan kekuasaan agama. Para sejarawan
biasanya merujuk antara abad ke-4 hingga abad ke-15 sebagai masa-masa
peradaban skolastik atau peradaban yang dikuasai oleh para penguasa Gereja.
Masa-masa ini adalah periode yang ingin dikubur oleh tokoh renaisans. Yaitu :
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:
Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja
agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi.
Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut
hubungan-nya dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8
anak haram dari hasil hubungannya dengan wanita simapannya.
Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus
pemujaaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak
masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia
yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya menganggap
dirinya keramat.
2. Korupsi atas nama Negara
3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan
local
4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi dikawasan imperium
Roma.
6
D. Tokoh-Tokoh dan Perannya dalam Reformasi Gereja
1. Martin Luther (1483-1546)
Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Jerman.
Seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan
Protestan setelah era Reformasi di mana Luther merupakan salah satu
tokoh utamanya. Luther membawa pembaharuan besar di Jerman. Dalam
persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Jerman.
Luther membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu.
Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke
dalam bahasa Jerman. Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi
perubahan dan kemerdekaan berpikir. Selama 1500- an tahun, yang berhak
membaca Kitab Suci hanya segelintir orang dan yang berhak
menafsirkannya hanya para petinggi gereja seperti Paus di Roma.
Penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman juga membawa
pembaharuan tidak hanya dalam kehidupan beragama tetapi juga dalam
bidang non-agamis seperti seni dan budaya.
7
mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524
Erasamus bersimpati pada reformasi Luther.
8
5. John Knox
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas
St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan
menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540. Ia adalah salah seorang
tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia merupakan
salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis
sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan
nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya merupakan
suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.
6. John Wycliff
John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas
Oxford, Inggris, yang dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah,
penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di Inggris. Ia dikenal melalui
karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa
Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe".
Karya inilah yang mempengaruhi terjemahan-terjemahan Alkitab
kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai kekayaan
gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab gereja
sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di
Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari
pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa para
rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan begitu pemerintah
dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.
E. Dampak Reformasi Gereja bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa
Dampak dari adanya Gerakan Reformasi Protestan dibawah Luther dan
Calvin adalah: pertama, dampak sosial dan politikterhadap Eropa dan negara-
negara Barat pada umumnya. Reformasi ini menimbulkan Western
Christendom sehingga munculnya negara-negara nasional kecil tanpa
memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga Kepausan
9
Roma. Menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual
akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar
timbulnya gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter
dan keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.
Tetapi dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya
kekuasaan absolut di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan
katolik, peperangan saudara dan penghancuran karya-karya seni, patung,
lukisan yang berbau katolisisme. Reformasi juga haris bertanggung jawab atas
terjadinya pembantaian massal dalam peristiwa berdarah pada malam St.
Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi pemberontakan petani yang menolak
membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran Philip mereka semua dibantai.
Dan pengikut Protestan dianggap pengkhianat dan selama enam tahun terjadi
teror dan pembunuhan terhadap kaum protestan.
Kedua, Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen
menjadi sekte-sekte kecil; Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme,
Quakerisme, Katholikisme. Meskipun ditunjau dari segi doktrin-doktrin
fundamentalnya sekte-sekte itu tidak memiliki prinsip yang berbeda, tetapi
timbulnya hal tersebut menyebabkan keretakan serius dalam agama kristen.
Akibat adanya sekte-sekte ini, Eropa terbelah secara keagamaan; Jerman Utara
dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut
Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut
Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia
menganut katolisisme (Ortodoks).
Reformasi menyebabkan terpecahna agama Kristen menjadi banyak
aliran-aliran atau kepercayaan. Aliran tersebut seperti Lutherisme, Calvinisme,
Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme. Meskipun memiliki nama
aliran yang berbeda-beda akan tetapi tetap saja dasar dari aliran tersebut
adalah sama. Akibat dari adanya aliran atau kepercayan yang banyak ini,
Eropa terpecah secara keagamaan. Jerman Utara dan negara-negara
Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut aliran Lutheranisme;
Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut aliran Calvinisme dan
10
negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia menganut aliran
Katolik atau Ortodoks.
Selain itu, dengan adanya reformasi gereja menimbulkan reformasi-
reformasi yang lain di segala bidang. Sehingga adanya perubahan yang
mengarah pada tuntutan zaman dan meninggalkan tradisi-tradisi lama yang
dianggap sudah menyimpang serta mengarah kepada kehidupan yang
merdeka.
11
BAB III
KESIMPULAN
Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan
Kristiani terlebih ddalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang
reformasi maka tidak akan terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad pencerahan)
dan humanisme yang terjadi di Eropa. Keduanya memberi aspirasi baru bagi
kehidupan manusia hingga saat sekarang.
Renaisanns yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan puncaknya pada tahun
1500 telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia
mulai melihat kembali siapakah dia yang sebenarnya, sehingga manusia mulai
keluar dari kehidupannya yang sebelumnya. Pada masa ini juga mulai muncul
bahasa Jerman (bahasa nasional). Ada beberapa penyebab berkembangnya
Renaissans ini, yaitu :
1. Asimilasi pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab
2. Struktur sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi
melainkan negara-negara kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan politik,
dan Kematian hitam, dimana orang mulai tidak percaya pada agama sehingga
ilmu pengetahuan mulai dikembangkan di Eropa.
3. Reinassans mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaissans mulai
muncul percetakan-percetakan yang membantu para reformator.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarahwew.blogspot.co.id/2012/11/reformasi-gereja.html
https://tuhanyesus.org/tujuan-dari-reformasi-gereja
http://elingeuyizz.blogspot.co.id/2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.html
http://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-gereja.html
http://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gereja
https://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/2015/11/makalah-reformasi-gereja
13