Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

REFORMASI GEREJA

Disusun Oleh :
RENITA RECILINA

Kelas :
XI IPS 2

Guru Pengajar :
Hery Purwanto, S.S

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 3


KOTA BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Reformasi Gereja”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bengkulu, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reformasi Gereja................................................................2
B. Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja.................................................3
C. Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja.........................................5
D. Tokoh-tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja..........................7
E. Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara
Luar Eropa............................................................................................9

BAB III KESIMPULAN................................................................................12


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu dilakukannya
penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka
memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi, paus sebagai bapak
suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannya dengan wanita seperti
Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasil hubungannya dengan
wanita simpannya, penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus
pemujaaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal,
seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat
yang sama dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat, korupsi atas
nama negara, pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum
bangsawan lokal, kebangkitan nasionalisme di Eropa, perkembangan
kapitalisme dan krisiskrisis ekonomi dikawasan imperium Roma.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Reformasi Gereja ?
B. Apa Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja ?
C. Apa Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja ?
D. Siapa Tokoh-tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja ?
E. Apa Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara Luar
Eropa ?

C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui Pengertian Reformasi Gereja
B. Mengetahui Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja
C. Mengetahui Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja
D. Mengetahui Tokoh-tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja
E. Mengetahui Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara
Luar Eropa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reformasi Gereja


Reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan
kehidupanyang didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi
gereja adalah sebuahupaya perbaikan dan kembali pada ajaran gereja yang
lurus, gerakan reformasi berupasikap kritis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak gerejakatoliik pada waktu itu
terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa.
Pada tahun 1519, Luther mengkritik Gereja Katolik dalam debat publik
di Leipzig yang menyebutkan bahwa, “orang awam yang dipersenjatai kitab
suci lebih unggul dari Paus beserta dewan kardinalnya.” Atas kritiknya
tersebut, Luther mendapatkan ancaman pengucilan dari anggota gereja dan
tidak boleh ikut sakramen.
Kemudian pada tahun 1520, Luther menerbitkan tiga risalah sebagai
jawaban dari ancaman yang diterimanya, antara lain:
1. “Seruan kepada Bangsawan Kristen”, yang berpendapat bahwa semua
orang Kristen adalah imam dan mendesak pihak penguasa gereja untuk
melakukan reformasi.
2. “Tawanan Babilonia Gereja”, yang berisi pengurangan tujuh sakramen
menjadi dua yakni pembaptisan dan perjamuan kudus.
3. “Tentang Kebebasan Seorang Kristen”, yang menyatakan bahwa orang-
orang Kristen sudah terbebas dari hukum Taurat dan seorang Kristen
adalah tuan semua orang yang bebas sepenuhnya, tidak tunduk pada
siapapun.

Selanjutnya Luther mendirikan Gereja Protestan yang dinamakan


Lutheran Church. Di gereja ini ia menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke
dalam bahasa Jerman agar lebih banyak orang yang dapat membacanya dan
juga mengerti. 

2
Hingga abad ke-16, gagasan Luther tersebut semakin berkembang dan
tersebar ke seluruh dunia menjadi sebuah reformasi yang juga menimbulkan
revolusi, perang, dan persekusi. Berikut beberapa catatan peristiwa sejarahnya:
 Berkembangnya Protestanisme dengan berbagai nama di beberapa Negara
Eropa seperti Calvinis di Belanda, Presbyterianism di Skotlandia, dan
Puritans di Inggris.
 Terjadi beberapa konflik agama di Perancis yang berujung perang.
 Spanyol dan Perancis berperang melawan Protestan Belanda.
 Di Jerman terjadi konflik berdarah yang lebih dikenal dengan Perang Tiga
Puluh Tahun (1618-1648) dan menewaskan sekitar 7,5 juta jiwa.

B. Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja


Maksud Tujuan dari gerakan Reformasi gereja adalah untuk
mengembalikan ajaran Katholik. Tokohnya adalah Marthin Luther (1517),
Jean Calvin, Zwingli. Dalam perkembangannya mereka kemudian mendirikan
agama Kristen. Perkembangan gerakan ini sangat pesat terutama di Jerman,
Perancis dan Inggris. Ada pun tokoh-tokohnya adalah:
 Marthin Luther seorang biarawan yang tidak terkenal di masyarakat tetapi
seorang teolog yang brilian
 John Calvin seorang teolog dari Prancis
 John Knox adalah murid dari John Calvin. Knox adalah seorang imam
Katholik dan notaris kepausan. Karena ajaran dari Calvin, menurutnya
kekristenan dan kemerdekaan nasionalis dapat berjalan beriringan
 Erasmus Desiderius Roterodamus adalah seorang humanis. Ia menulis
beberapa puisi dan prosa berupa kritikan untuk gereja. Ia juga menerbitkan
perjanjian baru dalam Bahasa Yunani. Hasil terbitannya inilah yang
menjadikan dasar bagi Luther untuk reformasi gereja
 Zwingli adalah seorang pemimpin reformasi gereja di Swiss. Ia
mendapatkan dukungann dari pemerintah dan penduduk Zurich untuk
membawa perubahan ke dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

3
 John Wycliffe adalah seorang dosen, filsuf, teolog, pengkhotbah, dan
penerjamah. Ia juga merupakan orang yang menerjemahkan alkitab dari
Bahasa Latin ke dalam Bahasa Inggris. Doktrinnya didukung oleh
pemerinta Inggris. Doktrinnya juga sering dipakai untuk meminta secara
paksa para rohaniawan yang segan untuk membayar pajak. Dengan cara
ini lah mereka dapat membiayai perang melawan Prancis.

Ada pula gerakan kontra reformasi yakni gerakan yang melawan


terjadinya reformasi agar Agama Katholik tidak terpecah akibat reformasi
gereja. Tokohnya adalah para penganut setia Katholik Roma yang tidak rela
agamanya terpecah belah yakni Paus Pius V, Raja Filipus II, Santo Ignatius
dari Loyola, dan masih banyak lagi. Dan tujuannya adalah:
 Menghentikan perpecahan yang terus terjadi pada Agama Katholik
 Mengajak umat untuk kembali kepada Agama Katholik

Semenjak terjadinya perang agama, maka dikenal lah 2 agama berbeda


yaitu Kristen Protestan dan Kristen Katholik. Perbedaan kedua agama ini
terletak pada tatanan gereja dan beberapa kepercayaannya. Karena perang
agama dan peran serta reformasi gereja lah agama ini terpecah menjadi 2.
Mengingat kembali apa itu reformasi gereja? Reformasi gereja adalah suatu
proses sejarah di mana sekelompok orang memisahkan diri dari Gereja
Katholik dan menyatakan diri sebagai Kristen Protestan. Peristiwa ini juga
merupakan kelanjutan dari renaissans.
Renaissans mempunyai prinsip untuk menikmati hidup dan
mengutamakan manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan reformasi
mempunyai prinsip yang bertolak belakang dengan renaissans yaitu manusia
adalah makhluk jahat dan bejat sehingga manusia membutuhkan iman Kristen
yang sesungguhnya. Walau pun berbeda prinsip, mereka berdua memiliki
kesamaan yaitu sama-sama menentang Gereja Katholik saat itu yang
mendominasi pada abad pertengahan.

4
C. Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja
Reformasi gereja tercetus pertama kali pada abad ke-16 yang terjadi di
Eropa Barat. Reformasi Gereja 1483-1546 terjadi karena banyaknya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada agama khususnya umat
kristiani. Antara lain yaitu adanya penjualan surat pengampunan dosa yang
disebut surat aflat. Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak
dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-13, Kebiasaan penjualan Surat
pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi
pembangunan gereja.
Dan dilakukan penyogokkan oleh pemuka agama kepada petinggi
gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi.
Serta adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaan
terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan
menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para
pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama
dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat. Reformasi ini terjadi
akibat banyaknya ketidakpuasan terhadap Gereja Katolik Roma pada saat itu.
Ketidakpuasan ini terjadi di Bohemia, Inggris dan di tempat-tempat yang lain.
Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara munafik dan
bertentangan dengan Kitab Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan moral gereja
yang bahkan melebihi kerusakan moral dalam kalangan orang biasa. Tetapi
rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan bahwa para pemimpin
adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka.
Keadaan ini membuat orang-orang mulai meninggalkan gereja, namun
mereka tetap terikat oleh gereja sebab adanya pandangan yang mengatakan
bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam gereja dan di luar gereja pasti
binasa. Pada abad ke-16 M, Eropa mengalami zaman renaissance (kelahiran
kembali) yang diawali dengan refomasi gereja, ketika itu peran gereja sangat
kuat bagi kehidupan, sehingga dengan adanya reformasi gereja, Barat mulai
bangkit dari zaman kegelapan.

5
Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisan pada abad
pertengahan, menghasilkan pemikiran Barat kearah modern dan mempunyai
rujukan jelas menuju liberalisme dan kebebasan. Renaisans adalah masa
kelahiran atau kebangkitan kembali manusia Barat setelah tertidur lama pada
masa yang disebut “abad kegelapan” (dark ages). Kata ini berasal dari bahasa
Itali, rinascimento, yang berarti “terlahir kembali.”
Periode kegelapan (dark ages) adalah masa yang terbentang selama
“abad pertengahan” (medieval), yakni masa-masa di mana masyarakat Eropa
didominiasi oleh pemerintahan dan kekuasaan agama. Para sejarawan
biasanya merujuk antara abad ke-4 hingga abad ke-15 sebagai masa-masa
peradaban skolastik atau peradaban yang dikuasai oleh para penguasa Gereja.
Masa-masa ini adalah periode yang ingin dikubur oleh tokoh renaisans. Yaitu :
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:
 Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja
agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi.
 Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut
hubungan-nya dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8
anak haram dari hasil hubungannya dengan wanita simapannya.
 Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
 Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus
pemujaaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak
masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia
yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya menganggap
dirinya keramat.
2. Korupsi atas nama Negara
3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan
local
4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi dikawasan imperium
Roma.

6
D. Tokoh-Tokoh dan Perannya dalam Reformasi Gereja
1. Martin Luther (1483-1546)
Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Jerman.
Seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan
Protestan setelah era Reformasi di mana Luther merupakan salah satu
tokoh utamanya. Luther membawa pembaharuan besar di Jerman. Dalam
persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Jerman.
Luther membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu.
Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke
dalam bahasa Jerman. Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi
perubahan dan kemerdekaan berpikir. Selama 1500- an tahun, yang berhak
membaca Kitab Suci hanya segelintir orang dan yang berhak
menafsirkannya hanya para petinggi gereja seperti Paus di Roma.
Penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman juga membawa
pembaharuan tidak hanya dalam kehidupan beragama tetapi juga dalam
bidang non-agamis seperti seni dan budaya.

2. Erasmus Desiderius Roterodamus


Adalah seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis
Reformasi. Karyanya edisi perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1516
dalam Bahasa Yunani mendorong reformasi Luther. Erasmus dilahirkan
27 oktober 1466. Ia tinggal dalam biara Augustinus selama 5 tahun (1486-
1491). Pada waktu selama itu ia menulis sejumlah puisi dan karangan
prosa dan lain. Dalam tulisannya sudah tampak kritiknya pada kekuasaan
gereja.
Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi
gereja yang dipimpin oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa
Yunani yang dikeluarkan oleh Erasamus. Erasamus juga mengeritik
keburukan-keburukan yang ada di gereja dan menasahati paus supaya

7
mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524
Erasamus bersimpati pada reformasi Luther.

3. Zwingli Huldrych (atau Ulrich)


Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484 adalah pemimpin Reformasi
Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli didukung
oleh pemerintah dan penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-
perubahan penting dalam kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan
negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal karena tanpa mengenal
kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus lainnya
yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke
lima kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat
pada pandangan iman Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel am
Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kanton-kanton Katolik.

4. John Calvin (1509-1564)


Yohanes Calvin atau John Calvin lahir di Noyon, Kerajaan
Perancis, 10 Juli 1509 Swiss. Ia adalah teolog Kristen terkemuka pada
masa Reformasi Protestan yang berasal dari Perancis. Seorang pemimpin
Reformasi Gerakan Gereja di Swiss. Merupakan generasi kedua dalam
jajaran pelopor dan pemimpin reformasi gereja abad ke-16 peranannya
sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang
mengikuti ajaran tata gereja yang digariskan Calvin tersebar.
Dikenal dengan gereja Calvinisme. Sebagai pelopor Reformasi
Gereja, ia menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja
Reformasi yang benar itu ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi
sistem teologi dari mayoritas Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan
bagian-bagian tertentu dari Jerman dan berpengaruh di Perancis, Hongaria
khususnya di Transilvania dan Polandia.

8
5. John Knox
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas
St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan
menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540. Ia adalah salah seorang
tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia merupakan
salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis
sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan
nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya merupakan
suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.

6. John Wycliff
John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas
Oxford, Inggris, yang dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah,
penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di Inggris. Ia dikenal melalui
karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa
Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe".
Karya inilah yang mempengaruhi terjemahan-terjemahan Alkitab
kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai kekayaan
gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab gereja
sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di
Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari
pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa para
rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan begitu pemerintah
dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.

E. Dampak Reformasi Gereja bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa
Dampak dari adanya Gerakan Reformasi Protestan dibawah Luther dan
Calvin adalah: pertama, dampak sosial dan politikterhadap Eropa dan negara-
negara Barat pada umumnya. Reformasi ini menimbulkan Western
Christendom sehingga munculnya negara-negara nasional kecil tanpa
memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga Kepausan

9
Roma. Menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual
akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar
timbulnya gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter
dan keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.
Tetapi dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya
kekuasaan absolut di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan
katolik, peperangan saudara dan penghancuran karya-karya seni, patung,
lukisan yang berbau katolisisme. Reformasi juga haris bertanggung jawab atas
terjadinya pembantaian massal dalam peristiwa berdarah pada malam St.
Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi pemberontakan petani yang menolak
membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran Philip mereka semua dibantai.
Dan pengikut Protestan dianggap pengkhianat dan selama enam tahun terjadi
teror dan pembunuhan terhadap kaum protestan.
Kedua, Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen
menjadi sekte-sekte kecil; Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme,
Quakerisme, Katholikisme. Meskipun ditunjau dari segi doktrin-doktrin
fundamentalnya sekte-sekte itu tidak memiliki prinsip yang berbeda, tetapi
timbulnya hal tersebut menyebabkan keretakan serius dalam agama kristen.
Akibat adanya sekte-sekte ini, Eropa terbelah secara keagamaan; Jerman Utara
dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut
Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut
Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia
menganut katolisisme (Ortodoks).
Reformasi menyebabkan terpecahna agama Kristen menjadi banyak
aliran-aliran atau kepercayaan. Aliran tersebut seperti Lutherisme, Calvinisme,
Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme. Meskipun memiliki nama
aliran yang berbeda-beda akan tetapi tetap saja dasar dari aliran tersebut
adalah sama. Akibat dari adanya aliran atau kepercayan yang banyak ini,
Eropa terpecah secara keagamaan. Jerman Utara dan negara-negara
Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut aliran Lutheranisme;
Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut aliran Calvinisme dan

10
negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia menganut aliran
Katolik atau Ortodoks.
Selain itu, dengan adanya reformasi gereja menimbulkan reformasi-
reformasi yang lain di segala bidang. Sehingga adanya perubahan yang
mengarah pada tuntutan zaman dan meninggalkan tradisi-tradisi lama yang
dianggap sudah menyimpang serta mengarah kepada kehidupan yang
merdeka.

11
BAB III
KESIMPULAN

Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan
Kristiani terlebih ddalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang
reformasi maka tidak akan terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad pencerahan)
dan humanisme yang terjadi di Eropa. Keduanya memberi aspirasi baru bagi
kehidupan manusia hingga saat sekarang.
Renaisanns yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan puncaknya pada tahun
1500 telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia
mulai melihat kembali siapakah dia yang sebenarnya, sehingga manusia mulai
keluar dari kehidupannya yang sebelumnya. Pada masa ini juga mulai muncul
bahasa Jerman (bahasa nasional). Ada beberapa penyebab berkembangnya
Renaissans ini, yaitu :
1. Asimilasi pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab
2. Struktur sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi
melainkan negara-negara kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan politik,
dan Kematian hitam, dimana orang mulai tidak percaya pada agama sehingga
ilmu pengetahuan mulai dikembangkan di Eropa.
3. Reinassans mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaissans mulai
muncul percetakan-percetakan yang membantu para reformator.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://sejarahwew.blogspot.co.id/2012/11/reformasi-gereja.html
https://tuhanyesus.org/tujuan-dari-reformasi-gereja
http://elingeuyizz.blogspot.co.id/2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.html
http://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-gereja.html
http://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gereja
https://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/2015/11/makalah-reformasi-gereja

13

Anda mungkin juga menyukai