Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEJARAH

" REFORMASI GEREJA"

GURU PEMBIMBING : Febri Hayasman, S.Pd

Disusun oleh kelompok :

Dwi Inal Mukromin

Felisya Riri Monica

Rianta

Viareta Salsabila

Yulita Rabma Sari

SMA NEGERI 1 PERHENTIAN RAJA


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan ini.
Adapun makalah ini tentang definisi gereja, tujuan didirikannya reformasi
gereja, dan apa saja dampak reformasi gereja bagi negara Eropa dan negara luar
Eropa ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reformasi Gereja.....................................................
B. Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja......................................
C. Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja...............................
D. Tokoh-Tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja..............
E. Perkembangan Reformasi Gereja...............................................
F. Negara-Negara yang Berperan Dalam Reformasi Gereja..........
G. Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara
Luar Eropa..................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu dilakukannya
penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka
memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi, paus sebagai bapak
suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannya dengan wanita seperti
Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasil hubungannya dengan
wanita simpannya, penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus
pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya
akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti
para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang
sama dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat, korupsi atas nama
negara, pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum
bangsawan lokal, kebangkitan nasionalisme di Eropa, perkembangan
kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi di kawasan Imperium Roma.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari reformasi gereja?
2. Apa tujuan adanya reformasi gereja?
3. Bagaimana latar belakang lahirnya reformasi gereja?
4. Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam reformasi gereja?
5. Bagaimana perkembangan reformasi gereja?
6. Negara mana saja yang berperan dalam adanya reformasi gereja?
7. Apa dampak dari adanya reformasi gereja

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reformasi Gereja


Reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan
kehidupan yang didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi
gereja adalah sebuah upaya perbaikan dan kembali pada ajaran gereja yang
lurus, gerakan reformasi berupa sikap kritis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak gereja Katolik pada waktu itu
terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa.

B. Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja


Tujuan dari gerakan Reformasi gereja adalah untuk mengembalikan
ajaran Katolik. Tokohnya adalah Marthin Luther (1517), Jean Calvin, Zwingli.
Dalam perkembangannya mereka kemudian mendirikan agama Kristen.
Perkembangan gerakan ini sangat pesat terutama di Jerman, Prancis dan
Inggris.

C. Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja


Reformasi gereja tercetus pertama kali pada abad ke-16 yang terjadi di
Eropa Barat. Reformasi Gereja 1483-1546 terjadi karena banyaknya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada agama khususnya umat
kristiani. Antara lain yaitu adanya penjualan surat pengampunan dosa yang
disebut surat aflat. Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak
dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-13, Kebiasaan penjualan Surat
pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi
pembangunan gereja. Dan dilakukan penyogokkan oleh pemuka agama
kepada petinggi gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan
yang tinggi. Serta adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau
ritus pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal,
seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat
yang sama dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat.

2
Reformasi ini terjadi akibat banyaknya ketidakpuasan terhadap Gereja
Katolik Roma pada saat itu. Ketidakpuasan ini terjadi di Bohemia, Inggris dan
di tempat-tempat yang lain. Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara
munafik dan bertentangan dengan Kitab Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan
moral gereja yang bahkan melebihi kerusakan moral dalam kalangan orang
biasa. Tetapi rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan bahwa
para pemimpin adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka.
Keadaan ini membuat orang-orang mulai meninggalkan gereja, namun mereka
tetap terikat oleh gereja sebab adanya pandangan yang mengatakan bahwa
keselamatan hanya terdapat di dalam gereja dan di luar gereja pasti binasa.
Pada abad ke-16 M, Eropa mengalami zaman renaissance (kelahiran
kembali) yang diawali dengan reformasi gereja, ketika itu peran gereja sangat
kuat bagi kehidupan, sehingga dengan adanya reformasi gereja, Barat mulai
bangkit dari zaman kegelapan.
Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisans pada abad
pertengahan, menghasilkan pemikiran Barat ke arah modern dan mempunyai
rujukan jelas menuju liberalisme dan kebebasan. Renaisans adalah masa
kelahiran atau kebangkitan kembali manusia Barat setelah tertidur lama pada
masa yang disebut “abad kegelapan” (dark ages). Kata ini berasal dari bahasa
Itali, rinascimento, yang berarti “terlahir kembali.”
Periode kegelapan (dark ages) adalah masa yang terbentang selama
“abad pertengahan” (medieval), yakni masa-masa di mana masyarakat Eropa
didominasi oleh pemerintahan dan kekuasaan agama. Para sejarawan biasanya
merujuk antara abad ke-4 hingga abad ke-15 sebagai masa-masa peradaban
skolastik atau peradaban yang dikuasai oleh para penguasa Gereja. Masa-masa
ini adalah periode yang ingin dikubur oleh tokoh renaisans.
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:
a. Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja
agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi.
b. Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut
hubungannya dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8
anak haram dari hasil hubungannya dengan wanita simpanannya.

3
c. Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
d. Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus
pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak
masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia
yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya menganggap
dirinya keramat.
2. Korupsi atas nama Negara
3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan
local
4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi di kawasan
Imperium Roma.

D. Tokoh-tokoh dan Perannya dalam Reformasi Gereja


1. Martin Luther (1483-1546)
Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Jerman.
Seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan
Protestan setelah era Reformasi di mana Luther merupakan salah satu
tokoh utamanya. Luther membawa pembaharuan besar di Jerman. Dalam
persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Jerman.
Luther membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu.
Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke
dalam bahasa Jerman. Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi
perubahan dan kemerdekaan berpikir. Selama 1500-an tahun, yang berhak
membaca Kitab Suci hanya segelintir orang dan yang berhak
menafsirkannya hanya para petinggi gereja seperti Paus di Roma.
Penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman juga membawa
pembaharuan tidak hanya dalam kehidupan beragama tetapi juga dalam
bidang non-agamis seperti seni dan budaya.

4
2. Erasmus Desiderius Roterodamus
Adalah seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis
Reformasi. Karyanya edisi perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1516
dalam Bahasa Yunani mendorong reformasi Luther. Erasmus dilahirkan
27 oktober 1466. Ia tinggal dalam biara Augustinus selama 5 tahun (1486-
1491). Pada waktu selama itu ia menulis sejumlah puisi dan karangan
prosa dan lain. Dalam tulisannya sudah tampak kritiknya pada kekuasaan
gereja.
Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi
gereja yang dipimpin oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa
Yunani yang dikeluarkan oleh Erasamus. Erasamus juga mengeritik
keburukan-keburukan yang ada di gereja dan menasahati paus supaya
mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524
Erasamus bersimpati pada reformasi Luther.

3. Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484
adalah pemimpin Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss.
Reformasi Zwingli didukung oleh pemerintah dan penduduk Zürich, dan
menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam kehidupan masyarakat,
dan urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal
karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para
pengikut Kristus lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi
menyebar dari Zürich ke lima kantong Swiss lainnya, sementara yang lima
lainnya berpegang kuat pada pandangan iman Gereja Katolik. Zwingli
terbunuh di Kappel am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan
kantong-kantong Katolik.

4. John Calvin (1509-1564)


Yohanes Calvin atau John Calvin lahir di Noyon, Kerajaan
Perancis, 10 Juli 1509 Swiss. Ia adalah teolog Kristen terkemuka pada
masa Reformasi Protestan yang berasal dari Prancis. Seorang pemimpin
Reformasi Gerakan Gereja di Swiss. Merupakan generasi kedua dalam

5
jajaran pelopor dan pemimpin reformasi gereja abad ke-16 peranannya
sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang
mengikuti ajaran tata gereja yang digariskan Calvin tersebar. Dikenal
dengan gereja Calvinisme. Sebagai pelopor Reformasi Gereja, ia
menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi
yang benar itu ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi
dari mayoritas Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian
tertentu dari Jerman dan berpengaruh di Prancis, Hongaria khususnya di
Transilvania dan Polandia.

5. John Knox
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas
St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan
menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540. Ia adalah salah seorang
tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia merupakan
salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis
sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan
nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya merupakan
suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.

6. John Wycliff
John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas
Oxford, Inggris, yang dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah,
penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di Inggris. Ia dikenal melalui
karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa
Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe". Karya
inilah yang mempengaruhi terjemahan-terjemahan Alkitab kemudian.
Pada tahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai kekayaan gereja
dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab gereja sangat kaya
dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di Inggris. Namun
demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari pemerintah.
Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang
segan membayar, sehingga dengan begitu pemerintah dapat membiayai
perang yang mahal melawan Prancis.

6
E. Perkembangan Reformasi Gereja
Dalam perkembangannya muncul sikap kritis terhadap penyimpangan
yang di lakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama adanya
penjualan surat pengampunan dosa (surat alfat). Surat pengampunan dosa itu
di jual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad
ke-11-13.
kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan
untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor
lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan
diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara
Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederick II dari Rusia
dengan Paus Innocencius pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari Prancis
dengan Paus Bonifacius pada abad ke-14.

F. Negara-negara yang Berperan dalam Reformasi Gereja


1. Reformasi di Jerman
Martin Luther (1483-1546) Tokoh Reformasi Gereja Di Jerman
Awal gerakan reformasi gereja Protestan terjadi di Jerman dengan tokoh
utamanya Martin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns dan
Ralph dalam Suhelmi, Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni:
a. Jerman yang sekitar abad XV-XVI (15M-16M) masih merupakan
negara agraris atau negara yang masih terbelakang jika dibandingkan
dengan negara-negara Eropa lainnya. Sektor Industri perdagangan dan
manufaktur belum berkembang seperti di Inggris dan Italia. Dan
Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara ini.
Penyembahan terhadap tokoh atau pun benda-benda keramat dianggap
kepercayaan yang wajib di yakini. Penjualan surat-surat pengampunan
dosa paling banyak dijual di Jerman melebihi negara-negara lainnya di
Eropa.
b. Rakyat Jerman pada saat itu sebagian besar adalah masyarakat petani
yang merupakan kelompok sosial yang paling menderita akibat adanya
kekuasaan gereja Katolisisme. Pajak-pajak yang memberatkan, urusan
kepemilikan tanah yang dipersulit oleh pihak gereja, harta kekayaan

7
yang sering diambil oleh pihak gereja tanpa alasan yang jelas. Faktor-
faktor tersebut belum berdampak serius untuk munculnya gerakan
reformasi, tetapi faktor fundamental yang memicu munculnya gerakan
reformasi adalah pada saat itu Jerman berada dalam fase transisi
ekonomi, dimana Jerman sedang berusaha berpindah dari masyarakat
Feodal ke masyarakat Ekonomi Frofit (menuju masyarakat kapitalis).
Fase transisi ini, sebagaimana di negara-negara lain, merupakan fase
kritis dan rawan. Gerakan-gerakan sosial, keagamaan atau pun politik
akan mudah terjadi hanya karena dimulai oleh kerusuhan-kerusuhan
kecil.
Dalam keadaan seperti itu, muncullah sosok Martin Luther yang
mempelopori keharusan adanya pembaharuan keagamaan. Ia adalah
seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman.
Pada 1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai
kritikan terhadap Gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu
Gereja Wittenberg. Pendapatnya antara lain:
a. Amal yang baik keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat di
terima Tuhan
b. Tiada orang yang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa
perantara Gereja. Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan
terlepas dari hukuman sehingga tidak di perlukan adanya surat
pengampunan dosa.
c. Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah
kepalanya sehingga kedudukan Paus selaku pemimpin agama tidak
dapat diterimanya. Ia mencetuskan gerakan Reformasi Protestan di
Jerman dengan melakukan berbagai protes Sosial-Keagamaan kepada
kekuasaan Paus.

2. Reformasi Gereja di Inggris


eksistensi kaum Lollards (pengikut John Wycliffe) yang tidak
pernah habis dan terus-menerus menekankan otoritas Alkitab dan relasi
pribadi dengan Kristus. Mereka menjadi para pengkhotbah awam yang

8
sangat berpengaruh di masyarakat biasa. Munculnya semangat kebangsaan
di bawah pemerintahan keluarga Tudor yang memerintah Inggris tahun
1485-1603.
Munculnya kalangan menengah ke atas yang menolak dominasi
Roma dengan pertimbangan ekonomi. Mereka merasa mendapat jaminan
keamanan yang sangat penting bagi bisnis mereka. Mereka juga memiliki
kesamaan pendirian dengan keluarga Tudor tentang tanah yang dimiliki
oleh paus, pajak kepada kepausan, dan pengadilan gereja. Keduanya sama-
sama menolak hal-hal ini.
Pengaruh dari kaum intelektual yang termasuk biblikal-humanis.
Mereka mempelajari Alkitab dari bahasa asli (dari edisi Erasmus) dan
akhirnya menemukan berbagai penyimpangan dalam gereja. William
Tyndale dan Miles Coverdale menyediakan terjemahan Alkitab dalam
bahasa Inggris (PB oleh Tyndale tahun 1525; PL & PB oleh Coverdale
tahun 1535).Pengaruh tulisan-tulisan Luther yang sudah tersebar di
Inggris, terutama tulisannya tentang Babylonian Captivity (pemindahan
pusat kepausan dari Roma ke Avignon). Berbagai tulisan ini membawa
pengaruh penting bagi Tyndale dan Thomas Cranmer (salah satu tokoh
penting reformasi Anglikan).
Kepentingan politik-pribadi dari Raja Henry VIII. Faktor inilah
yang menjadi penyebab langsung dari reformasi di Inggris.

G. Dampak Reformasi Gereja bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa
Dampak dari adanya Gerakan Reformasi Protestan di bawah Luther
dan Calvin adalah: pertama, dampak sosial dan politik terhadap Eropa dan
negara-negara Barat pada umumnya. Reformasi ini menimbulkan Western
Christendom sehingga munculnya negara-negara nasional kecil tanpa
memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga Kepausan
Roma. Menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual
akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar
timbulnya gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter
dan keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.

9
Tetapi dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya
kekuasaan absolut di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan
Katolik, peperangan saudara dan penghancuran karya-karya seni, patung,
lukisan yang berbau katolisisme. Reformasi juga haris bertanggung jawab atas
terjadinya pembantaian massal dalam peristiwa berdarah pada malam St.
Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi pemberontakan petani yang menolak
membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran Philip mereka semua dibantai.
Dan pengikut Protestan dianggap pengkhianat dan selama enam tahun terjadi
teror dan pembunuhan terhadap kaum Protestan.
Kedua, Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen
menjadi sekte-sekte kecil; Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme,
Quakerisme, Katholikisme. Meskipun ditunjau dari segi doktrin-doktrin
fundamentalnya sekte-sekte itu tidak memiliki prinsip yang berbeda, tetapi
timbulnya hal tersebut menyebabkan keretakan serius dalam agama kristen.
Akibat adanya sekte-sekte ini, Eropa terbelah secara keagamaan; Jerman Utara
dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut
Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut
Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia
menganut katolisisme (Ortodoks).
Reformasi menyebabkan terpecahna agama Kristen menjadi banyak
aliran-aliran atau kepercayaan. Aliran tersebut seperti Lutherisme,
Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme. Meskipun
memiliki nama aliran yang berbeda-beda akan tetapi tetap saja dasar dari
aliran tersebut adalah sama. Akibat dari adanya aliran atau kepercayan yang
banyak ini, Eropa terpecah secara keagamaan. Jerman Utara dan negara-
negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut aliran Lutheranisme;
Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut aliran Calvinisme
dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia menganut aliran
Katolik atau Ortodoks.Selain itu, dengan adanya reformasi gereja
menimbulkan reformasi-reformasi yang lain di segala bidang. Sehingga
adanya perubahan yang mengarah pada tuntutan zaman dan meninggalkan
tradisi-tradisi lama yang dianggap sudah menyimpang serta mengarah kepada
kehidupan yang merdeka.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam
lingkungan Kristiani terlebih dalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara
tentang reformasi maka tidak akan terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad
pencerahan) dan humanisme yang terjadi di Eropa. Keduanya memberi
aspirasi baru bagi kehidupan manusia hingga saat sekarang.
Renaisanns yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan puncaknya pada
tahun 1500 telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia.
Manusia mulai melihat kembali siapakah dia yang sebenarnya, sehingga
manusia mulai keluar dari kehidupannya yang sebelumnya. Pada masa ini juga
mulai muncul bahasa Jerman (bahasa nasional). Ada beberapa penyebab
berkembangnya Renaissans ini, yaitu:
1. Asimilasi pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab
2. Struktur sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi
melainkan negara-negara kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan
politik, dan Kematian hitam, dimana orang mulai tidak percaya pada
agama sehingga ilmu pengetahuan mulai dikembangkan di Eropa.
3. Reinassans mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaisans mulai
muncul percetakan-percetakan yang membantu para reformator.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://sejarahwew.blogspot.co.id/2012/11/reformasi-gereja.html
http://elingeuyizz.blogspot.co.id/2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.html
http://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-gereja.html
http://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gereja
https://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/2015/11/makalah-reformasi-gereja

12
LAM PIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai