Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

REFORMASI GEREJA

GURU PEMBIMBING
ENGELS OKTAVIA H.,S.Pd.

DI SUSUN OLEH
1. Akhmad sano abdul S (XI IPS 1)
2. Alyssa Cheinaka F (XI IPS 1)
3. Andini Purnama S (XI IPS 1)
4. Ari Arga J (XI IPS 1)
5. Damai Novianti B (XI IPS 1)

SMA MARDI YUANA SUKABUMI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YME yang senantiasa melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Reformasi Gereja” yang diajukan untuk memenuhi tugas Sejarah
Peminatan.
Kami berterima kasih kepada Ibu Engels selaku guru mata pelajaran
yang telah membantu membimbing dalam materi Reformasi Gereja.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi ibu Engels
Untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi
tercapainya makalah yang lebih baik.

2
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 4

1.1 Latar Belakang.......................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN. ............................................................. 6

2.1 Landasan Teori ........................................................... 6

2.2 Sejarah ....................................................................... 7

BAB III DAMPAK DAN TUJUAN ............................................ 8

3.1 Dampak ...................................................................... 8

3.2 Tujuan ........................................................................ 8

BAB IV TOKOH TOKOH REFORMASI GEREJA ............... 9

Bab V PENUTUP ………………….......................................... 11

5.1 Kesimpulan ……..................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………….......................... 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada 31 Oktober 1517, Martin Luther yang seorang biarawan Jerman


menghadap gereja di Wittenberg dan menuliskan 95 dalil yang berisi kritik
terhadap otoritas Gereja Katolik. Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal
gerakan Reformasi Gereja di Eropa dan meluas ke seluruh dunia yang
selanjutnya melahirkan gagasan atau kepercayaan Protestantisme.

Luther menilai begitu banyak penyalahgunaan yang telah dilakukan oleh


pihak Gereja Katolik terhadap ajaran Kristiani seperti, penjualan indulgensi,
penyimpangan sakramen suci, mitologisasi dan takhayul, bahkan praktik
korupsi berupa pajak yang membebani masyarakat.

Pada tahun 1519, Luther mengkritik Gereja Katolik dalam debat publik di
Leipzig yang menyebutkan bahwa, “orang awam yang dipersenjatai kitab suci
lebih unggul dari Paus beserta dewan kardinalnya.” Atas kritiknya tersebut,
Luther mendapatkan ancaman pengucilan dari anggota gereja dan tidak boleh
ikut sakramen.

Kemudian pada tahun 1520, Luther menerbitkan tiga risalah sebagai jawaban
dari ancaman yang diterimanya, antara lain:

1. “Seruan kepada Bangsawan Kristen”, yang berpendapat bahwa semua


orang Kristen adalah imam dan mendesak pihak penguasa gereja untuk
melakukan reformasi.
2. “Tawanan Babilonia Gereja”, yang berisi pengurangan tujuh sakramen
menjadi dua yakni pembaptisan dan perjamuan kudus.
3. “Tentang Kebebasan Seorang Kristen”, yang menyatakan bahwa orang-
orang Kristen sudah terbebas dari hukum Taurat dan seorang Kristen
adalah tuan semua orang yang bebas sepenuhnya, tidak tunduk pada
siapapun.

Selanjutnya Luther mendirikan Gereja Protestan yang dinamakan Lutheran


Church. Di gereja ini ia menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam
bahasa Jerman agar lebih banyak orang yang dapat membacanya dan juga
mengerti. 

4
Hingga abad ke-16, gagasan Luther tersebut semakin berkembang dan
tersebar ke seluruh dunia menjadi sebuah reformasi yang juga menimbulkan
revolusi, perang, dan persekusi.

5
BAB 2
PEMBAHSAN
2.1 Landasan Teori
Reformasi Gereja adalah upaya untuk melakukan perubahan ajaran
kekristenan, agar sesuai dengan Alkitab. Reformasi Gereja di Eropa
berlangsung pada pertengahan abad ke-15 Masehi.
Reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang
didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah
sebuah upaya perbaikan dan kembali pada ajaran gereja yang lurus, gerakan
reformasi berupasikap kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh pihak GerejaKatoliik pada waktu itu terutama adanya penjualan
surat pengampunan dosa (disebut surat aflat).

6
2.2 Sejarah
Reformasi Gereja dipelopori oleh Martin Luther (1483-1548) yang merupakan
seorang pastor dan profesor di Universitas Wittenberg, Jerman.
Martin Luther pada tahun 1517 mengeluarkan 95 tesis yang berisikan protes
terhadap konsep pengampunan dosa (indulgensi) yang dilaksanakan oleh Paus.
Tesis tersebut disebar oleh Martin Luther di berbagai pintu gereja di
Wittenberg. Peristiwa tersebut merupakan awal mula dari gerakan Reformasi
Gereja di Eropa.
Gerakan protes dari Martin Luther mendapatkan reaksi yang keras dari pihak
gereja. Pada tahun 1521, gereja melakukan pengucilan terhadap Martin Luther.
Pengucilan Martin Luther tidak membuat gerakan Reformasi Gereja surut.
Gerakan Martin Luther yang mendapatkan dukungan dari pemimpin-pemimpin
Jerman mampu meruntuhkan kekuasaan Paus di wilayah Jerman.
Untuk mengganti gereja lama, Martin Luther mendirikan Gereja Lutheran
yang menjadi gereja negara Jerman. Reformasi Gereja juga berkembang di
negara-negara Eropa lain.
Menurut buku Sejarah Pemikiran Reformasi (1997) karya Allister McGrath,
Jean Calvin dari Perancis (1509-1564) memimpin sebuah ajaran bernama
Calvinis yang pengikutnya berasal dari Belanda, Inggris dan Skotlandia. Selain
itu, mucul pula ajaran anglikanisme yang dipimpin oleh raja Henry VIII Tudor
di Inggris.

7
BAB 3
Dampak dan Tujuan
3.1 Dampak
Dampak Positif reformasi Gereja :
1. Dibukanya kembali jalan yang murni atas gereja yang kembali kejalannya
untuk memperhatikan kaum yang tertindas dan tidak memberatkan kaum
jemaatnya.
2. Memulai babak baru didalam Hak Asasi Manusia dan demokrasi
3. Berkembang nya Ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah, dan tidak berfokus
pada teologi.

Dampak Negatif reformasi Gereja


1. Peran Gereja sebagai sentral agama berkurang Karena dendam yang sudah
dilakukan Oleh gereja yang cenderung Mengambil keuntungan kepada jemaat
2. Berkurang nya pengaruh agama diEropa
3. Munculnya Paham Sekularisme atau memisah kan antara urusan agama
dengan urusan negara

3.2 Tujuan

Tujuan dari reformasi gereja adalah mereformasi kepercayaan, doktrin,


praktik dalam Gereja Katolik Roma dan mengembalikan fungsi ajaran Katholik.

8
BAB 4

TOKOH TOKOH REFORMASI GEREJA

Tokoh:
1. Martin Luther

Martin Luther dianggap membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa


itu. ia di dalam persembunyian menerjemahkan kitab suci pejanjian baru
kedalam bahasa Jerman. Ada 3 hal yang secara substansial menjadi doktrin atau
ajaran teologis Martin Luther dalam usahanya memperbarui atau mereformasi
Gereja, di antaranya adalah:

 Ajaran tentang yustifikasi (pembenaran) yang radikal atas manusia


melalui sola fide.
 Ajaran tentang infalibilitas (ketidaksesatan) Alkitab, yang dipandang
sebagai satu-satunya sumber kebenaran.
 Ajaran tentang imamat umum dalam hubungannya dengan kuasa untuk
menafsirkan Alkitab.

2. Erasmus Desiderius Roterodamus

Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi gereja
yang dipimpin oleh Luther. Ia memegang doktrin Katolik mengenai kehendak
bebas, yang ditolak oleh beberapa orang reformis karena doktrin predestinasi
yang mereka anut. Pendekatan jalan tengah dari Desiderius yang disebut dengan
"Via Media" ternyata mengecewakan, bahkan membuat marah kalangan
akademisi di kedua belah pihak.

3. Ulrich  Zwingli

Zwingli dalah pemimpin Reformasi Swiss sekaligus  pendiri Gerja reformasi


Swiss. Reformasi Zwingli didukung oleh pemerintah dan penduduk Zurich,
yang menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam masyarakat. Zwingli
dalam teologisnya berpandangan bahwa sakramen atau baptisan merupakan
tindakan simbolis, yang menunjuk kepada keselamatan yang diberikan Kristus
dan yang dipakai oleh orang-orang percaya untuk memperingati dan untuk
menyatakan iman mereka.

4. John Calvin

9
John Calvin merupakan salah satu  teolog Kristen terkemuka pada masa
reformasi protestan yang berasal dari Perancis. Di dalam pemikiran mengenai
reformasi gereja, Calvin menganggap bahwa orang yang percaya Yesus ikut
serta  di dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Di samping itu ia
mengatakan bahwa orang percaya menjadi satu dengan Kristus. Konsekuensi
dari ikatan baptisan dengan keanggotaan gereja bagi Calvin adalah bahwa
pelayanan baptisan harus terjadi di dalam kebaktian jemaat, oleh pejabat yang
ditentukan oleh gereja, yaitu Pendeta.

Pandangan selanjutnya tentang reformasi gereja adalah mengenai perjamuan


kudus. Calvin berpandangan bahwa Perjamuan Kudus adalah tanda, tetapi
bukan tanda kosong, sebab tanda ini diberikan Allah melalui Anak-Nya, supaya
orang percaya melalui roti dan anggur betul-betul dipersatukan dengan tubuh
dan darah Kristus.

5. John Knox

Knox merupakan seorang imam Katolik yang menemukan Injil melalui studi
Kitab Suci. Di dalam pemikirannya mengenai reformasi gereja, ia berkhotbah
dan berpandangan bahwa keselamatan hanya oleh anugerah, otoritas Alkitab. Ia
pada masa itu menentang misa Katolik dan purgatori. john Knox adalah seorang
yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia, yang juga merupakan
salah satu murid John Calvin di Jenewa.

6. John Wycliffe

Wycliffe merupakan seorang pengajar di Universitas Oxford di Inggris. Ia


dikenal filsuf, teolog, pengkhotbah, penerjemah, dan tokoh reformasi Kristen di
Inggris. John Wycliffe disebut-sebut  sebagai “The Morning Star of the
Reformation” atau bintang pagi reformasi.  ia dipandang sebagai seseorang
yang pertama kali  menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dari bahasa
Latin. Di dalam pemikirannya sendiri, ia berkotbah sepenuhnya bersandari
kepada kitab suci.

10
BAB 5

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan
Kristiani terlebih dalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang
reformasi maka tidak akan terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad pencerahan)
dan humanisme yang terjadi di Eropa. Keduanya memberi aspirasi baru bagi
kehidupan manusia hingga saat sekarang. Renaisanns yang terjadi pada akhir
abad 14-17 dan puncaknya pada tahun 1500 telah membawa banyak perubahan
dalam kehidupan manusia. Manusia mulai melihat kembali siapakah dia yang
sebenarnya, sehingga manusia mulai keluar dari kehidupannya yang
sebelumnya.

11
DAFTA PUSTAKA

http://elingeuyizz.blogspot.co.id/2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.html
http://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-gereja.html
http://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gereja
https://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/2015/11/makalah-reformasi-gereja 12
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/12/141832269/reformasi-gereja-
di-eropa

12

Anda mungkin juga menyukai