Anda di halaman 1dari 62

LUTHERAN

LUTHERAN
• Gereja2 Lutheran sedunia memahami
persekutuan mereka sebagai suatu
ungkapan dari gereja yang Esa,
kudus, am dan rasuli. Jadi mereka
terpanggil untuk mewujudkan karya
keesaan gereja yang dianugrahkan di
dalam Yesus kristus.
• Nama Martin Luther tidak asing bagi
semua aliran2 gereja. Oleh karena itu
gereja Lutheran mengambil nama ini
sebagai nama gereja mereka dengan
alasan bahwa mereka berpedoman
pada ajaran2 Luther, kendati Luther
sendiri tidak ingin namanya di acu
dalam nama sebuah aliran atau gereja.
• Dalam lingkungan gereja2 Protestan sedunia,
aliran atau denominasi inilah yang paling tua dan
memiliki jumlah anggota yang terbanyak, yaitu
sekitar 60 juta jiwa yang tersebar dihampir
100 negara di 5 benua: Eropa, Amerika,
Afrika, Asia dan Australia. Sekitar 90 %
gereja yang termasuk rumpun Lutheran, yaitu
105 organisasi gereja, bergabung dalam The
Lutheran World Federation (LWF; 1947)
• ada 8 organisasi gereja yang mengaku
mengikuti paham Lutheran ini dan
menjadi anggota LWF, yaitu:HKBP,
GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI,
GKPA dan GKPM; s
• Ke-8 gerejan ini adalah buah pekerjaan
Rhsinische Missions-gesellschaft (RMG;
lembaga pekabaran Injil dari kawasan
Rheinland, jerman) yang menganut juga
faham Uniert (campuran Lutheran dan
Calvinis). Lembaga ini bekerja sejak tahun
1861 di Sumatra Utara, termasuk pulau
Nias dan sekitarnya.
Latar belakangnya
(1). Di bidang kerohanian atau
kegerejaan
supremasi atau keunggulannya atas
seluruh gereja, paling tidak di Eropa
ajaran gereja (KR) yang tidak hanya
bersumber pada Alkitab, melainkan
juga dari Tradisi
• Purgatorium (api penyucian), Aflat
(surat pengampunan dosa), Bunda
Maria, Selibat, dll.
• jika manusia ingin selamat ia harus
melintasi api penyucian (Purgatorium)
menuju kepada kehidupan kekal.
• Banyak pejabat gereja
memperlihatkan perilaku yang jauh
dari kesucian dan kesalehan. Banyak
hidup dalam kemewahan dan amoral.
Sebelum Luther sudah ada
para reformator perintis
• John Wycliff (+1329-1384) di Inggris.
Dan Johanes Hus (1373-1315) di
bohemia (ceko).
• Pada saman Luther, keadaan sudah
sangat matang, sehingga Luther bisa
berperan sebagai penarik picu alat
peledak yang membongkar sistem yang
sebelumnya sudah sangat mapan namun
juga meresahkan dan mulai keropos.
(2) Di bidang sosial-politik
• di kalangan bangsa Jerman bangkit
semangat nasionalisme yang
menekankan kesetaraan dengan –
bahkan keunggulan atas – bangsa-
bangsa lain, dan karena itu tidak mau
lagi tunduk di bawah kekuasaan yang
berasal dari negara atau bangsa lain,
dalam hal ini paus di Roma.
• Nanti raja-raja wilayah ini sangat
banyak berperan mendukung dan
memajukan gerakan Reformasi yang
dicanangkan Luther dan kawan-kawan.
Tanpa peranan mereka sulit
membayangkan keberhasilan
Reformasi di Jerman dan
perluasannya ke negara-negara lain
(3) Di bidang kebudayaan
• sejak abad ke-15 timbul Renaisans
(Renaissance), yaitu semangat untuk
kembali ke kejayaan masa lalu, dan untuk
itu perlu menggali sumber-sumber dan
menemukan kekayaan masa lalu sekaligus
mengembangkannya dalam bentuk-bentuk
baru. Maka bangkitlah semangat untuk
menggali sumber-sumber asli dari zaman
kejayaan Yunani-Romawi.
• . Semangat ini nanti ikut
menghinggapi Luther sehingga ia
bekerja keras mendalami Alkitab
dalam bahasa asli Ibrani dan Yunani,
lalu menerjemahkannya ke dalam
bahasa Jerman
• Banyak pula di antara pendukung Renaissance
ini yang berupaya menggabungkan filsafat
Yunani dengan iman kristiani; upaya itu
antara lain melahirkan paham Humanisme, dan
salah satu tokohnya yang terkenal adalah
Desiderius Erasmus, seorang Belanda, yang
dengannya kelak Luther banyak berdiskusi
dan berpolemik
• Renaissance ini juga mendorong bangkitnya
semangat mengembangkan ilmu dan
teknologi modern. Salah satu hasilnya
adalah penemuan mesin cetak oleh
Johannes Gutenberg, dan penemuan ini
kelak sangat berjasa mendukung
penggandaan dan penyebaran tulisan-
tulisan para reformator, terutama Luther.
(4) Di bidang ekonomi
• Sejak akhir abad ke-15 bangkit kelas
pedagang dan pengusaha di bidang
perdagangan dan industri, yang
menjadi cikal-bakal kapitalisme. Ini
menggeser dominasi feodalisme yang
sudah berlangsung berabad-abad,
yang di dalamnya gereja juga terlibat.
Selayang-pandang Riwayat
Hidup dan Awal Pergumulan
Luther
• Martinus Luther (1483-1546) lahir di
Eisleben 10 November 1483 di
lingkungan keluarga yang sangat setia
pada GKR
• Ia adalah putra sulung dari Margaretha
dan Hans Luther. Ayahnya terakhir
bekerja di tambang tembaga dekat kota
Eisleben, Jerman. Lambat laun Hans
mampu mengumpulkan uang yang tidak
sedikit jumlahnya, untuk membeli
tambang pribadinya sehingga dia mampu
membeli saham dari sejumlah tambang
lainnya.
• Pada usia 21 tahun, setelah empat
tahun menjadi mahasiswa Hukum di
Universitas Erfurt sesuai dengan
cita-cita ayahnya, ia menghentikan
studi lalu menjadi rahib (biarawan) di
biara Santo Augustin (berdasarkan
nama Bapa Gereja Augustinus) yang
terkenal keras.
• Keputusan ini diambil dan
diucapkannya dalam bentuk kaul
(nazar) setelah mendapat pengalaman
mendebarkan, selamat dari sambaran
geledek ketika sedang berjalan pulang
ke rumah orangtuanya.
• Tetapi masa depannya yang sudah jelas
pada saat itu segera diubah seratus
delapan puluh derajat karena
pengalamannya di tengah jalan ke Erfurt
sesudah mengunjungi orangtuanya. Hujan
Badai semakin dasyat. Kemudain halilintar
menyambar tanah dekat Luther, sehingga
menjahtukannya ke bumi.
• Dalam keadaan tak berdaya itu, dia berseru
kepada Santa Anna yang dipercayai lebih
prihatin khusus kepada yang berpergian. Dalam
kegelisahan bahkan ketakutan sengat tersebut
dia bersumpah, “Tolonglah aku Santa Anna,
• dan aku berjanji menjadi biarawan.”[1]
[1] Robert R. Boehlke, Ph. D, Sejarah
Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen dari Plato sampai Ig. Loyola,
(Jakarta : BPK Gunung Mulia, cet. Ke-4, 2000),
hal. 309.
• Luther menjadi rahib yang sangat
serius dan tekun, didukung oleh
kecakapan intelektual yang tinggi di
biara Santo Agustin yang terkenal
keras. Melihat itu pimpinan biara
menugaskannya belajar teologi.
• Pendidikannya diteruskan sampai pada
tahun 1505 tatkala dia meraih gelar
Magister Artes dari Universitas
Erfurt pada umur 21 tahun.
Kemamampuannya nyata dari nilai
lulusnya yang paling tinggi kedua
diantara ketujuh belas rekan-
rekannya.
• Sesudah tamat, ayahnya ingin agar
anak pandai itu masuk ke fakultas
hukum. Kebanggaan Hans terhadap
prestasi Martin itu nampak dalam
cara menyapanya, yaitu Sie
(penggunaan kata ganti Jerman
formal untuk tanda kehormatan) dan
bukan du.
• Dua tahun kemudian, 1507, ia
ditabiskan menjadi imam. Dengan
cepat ia menjadi terkemuka dalam
ordonya. Pada tahun 1510 ia di utus
ordonya, Agustinian menghadap paus
di Roma untuk mengurus masalah
tertentu menyangkut ordonya.
• Pengalaman ini sangat mengesankan dan
membekas saat ia menaiki setiap anak
tangga Pilatus. Pada setiap anak tangga
tersebut dia mengucapkan doa Bapa Kami
agar kakeknya dilepaskan dari segala
siksaan yang masih berlaku didunia
seberang. Usaha yang sungguh-sungguh
ini semakin membebani hatinya
• Pada anak tangga yang terakhir , dia
berhenti sebentar sambil menanyakan
dirinya, “Benarkah seluruhnya ini?”
• Kembalinya ke Wittenberg, dia lebih
rajin dalam keputusan mendisiplin
tubuhnya; begitupun jalan”mistis”
dicobanya tanpa hasil memuaskan.
• Di depan Pater von Staupitz, Luther mengakui
dosanya sampai sang Pater sendiri pusing
kepala, bahkan dia tidak menahan perasaannya
lagi. Katanya, “Wah bukan Tuhan yang murka
kepada anda, melainkan justru anda sendirilah
yang murka akan Dia. Tidakkah anda ketahui
bahwa Allah bermaksud agar anda mempunyai
harapan?” Dengan nasehat Staupitz Dia mulai
mempelajari Alkitab dengan teliti.
• . Untuk menemukan suatu pertanyaan
yang sangat merisaukan hatinya, yaitu
bagaimana manusia dapat selamat?
Baginya, keterlibatan penelaan
Alkitab tersebut merupakan jalan ke
Damsyik?
• Pada tahun 1514 Luther menemukan
jalan keluar dari kegelisahan itu.
Roma 1:17 dibaca ulang, yang rasul
Pulus kutip dari Habakuk 2:4b, “…
Orang yang benar akan hidup oleh
percayanya.” Dengan demikian
nyatalah bahwa firman Tuhan sendiri
yang membebaskan Luther
Permulaan Reformator
Luther.
• Pemicu Reformasih itu adalah penjualan
surat penghapusan siksa (aflat) atau
Indulgensia di Jerman oleh Johan
Tetzel. Menentang propaganda Tetzel,
Luther menyusun 95 dalil, lalu ia
tempelkan pada pintu gedung gereja
Wittenberg pada tanggal 31 Oktober
1517 (tanggal ini kelak diperingati
gereja-gereja Protestan sebagai hari
Reformasih).
• Peristiwa ini terjadi pada hari raya
“All Saints.” Bahwa semua orang
kudus telah dekat. Luther menolak
apa yang dibawakan oleh Tetzel
dengan memakukan 95 dalil di gedung
gerja Wittenberg. Tindakan Luther
ini menyebabkan penjualan surat aflat
merosot tajam.
• Jelas hal ini menimbulkan reaksi
keras dari Gereja Roma Khatolik
teristimewa Paus di Roma, yakni Paus
Leo X, bahwa Luther adalah seorang
penyesat. Untuk kasus seperti ini
harus dieksekusi mati.
• Lalu paus menuntut Luther untuk
mencabut dalil-dalilnya itu dalam jangka
waktu 60 hari. Luther coba menjelaskan
kepada paus melalui sepucuk surat
dengan sikap hormat. Tetapi paus tidak
menerimanya dan memanggil dia untuk
mengahadap hakim di Roma. Hal ini
berarti kematian baginya
• Untung bagi Luther, keadaan politik di
Jerman menolongnya. Elektor Saksen,
Frederick yang bijaksana, melindungi
Luther dengan cara menahan atau tidak
menyerahaknnya kepada paus di Roma.
Jadi Luhter di adili di Jerman,
Augsburg, yang kelak menjadi salah satu
pusat gerakan reformasih Luther, pada
bulan Oktober 1518.
• Tetapi Luther menjawab menjawab dengan
kata-kata yang kemudian sangat
terkenal:”Aku tak ubahnya seperti
Yeremia, seorang yang bertikai dan
berselish; tetapi semakin banyak
ancaman mereka, semakin banyak
kesukaanku… mereka sudah
menghancurkan kehormatanku dan nama
baikku.
Hanya tinggal satu perkara saja yang tersisa; ialah
tubuhku yang kasar : biarlah mereka mengambilnya.
Barangsiapa yang rindu memberitakan perkataan kristus
kepada dunia, harus bersiap-siap menghadapi kematian
setiap saat.
• ”[1] Juga Luther mengatakan “Disana pun Kristus
berkuasa. Semoga Kristus hidup, walau Martinus harus
binasa bersama setiap oang berdosa.”[2]
• kata-kata yang tak kalah terkenal, bahkan
yang mencerminkan dan meringkaskan
seluruh sikap dan jawaban terhadap Gereja
Khatokik Roma: “Di sini aku berdiri; aku
tidak bisa berbuat lain!”[1]

[1] Ibid, hal 30.
• Pada tahun 1520 itu juga keluarlah bulla
(surat resmi ) paus, berisi peringatan
terakhir agar Luther bertobat. Luther
menolak bulla itu dan membalasnya denga
tulisan, melawan Bulla yang Terkutuk dari
si Antikristus, sambil membakar bulla itu
di depan para guru besar dan mahasiswa
Universitas Wittenberg.[1]
[1] Ibid, hal 31.
• Sesudah itu kelurlah bullah baru
berisi kutuk atas dirinya, dan ajaran
Luther dicap sebagai ajaran sesat.
Pokok-pokok ajaran Luther disusun
oleh seorang temannya yang bernama
Philip Melanchthon, seorang Humanis
Kristen dan guru besar di Universitas
Wittenberg.
• Kaisar Charles V turun tangan,
tanggal 16 April 1521 Luther berada
di kota Worms, tempat majelis
bersidang. Luther dituntut memberi
jawaban yang jelas, apakah dia akan
bertobat atau tidak
• Dan jawaban yang terkenal: “ . . . Disini
saya berdiri, saya tidak bisa berbuat
lain. Semoga Allah menolong saya.
Amin”[1]

[1] Robert R. Boehlke, Ph. D, Sejarah
Perkembangan Pikran dan Praktek
Pendidikan Agama Kristen dari Plato sampai
Ig. Loyola, (Jakarta : BPK Gunung Mulia,
cet. Ke-4, 2000), hal. 316.
• Kaisar Charles V menolak kebenaran-
kebenaran yang disampaikan Luther.
“Dengan tegas aku memutuskan
untuk mengikuti teladan para
leluhurku,” tulis sang kaisar.
• Pada masa kini banyak orang yang
bergantung sedemikian rupa pada adat
kebiasaan dan tradisi nenek moyang
mereka. Bilamana Tuhan mengirim
terang tambahan kepada mereka, mereka
tidak mau menerimanya, oleh sebab
belum diberikan kepada nenek moyang
mereka
• Kita tidak ditempatkan di mana para
leluhur kita berada, secara bertanggung-
jawab terhadap kewajiban-kewajiban dan
tanggung jawab kita yang tidak sama
dengan tanggung jawab mereka. Allah
tidak akan menyetujui bilamana kita
memandang kepada contoh para leluhur
kita untuk menentukan kewajiban kita
gantinya kita sendiri yang menyelidiki
firman kebenaran itu
• Tanggung jawab kita lebih besar dari
pada para leluhur kita. Kita bertanggung
jawab untuk terang yang mereka
terima, dan yang diturunkan sebagai
warisan bagi kita, dan kita juga
bsertanggung jawab untuk terang
tambahan yang sekarang bersinar ke
atas kita dari Firman Allah
• . Kepada orang-orang Yahudi yang
tidak percaya, Kristus berkata:
“Sekiranya Aku tidak datang dan
berkata-kata kepada mereka, mereka
tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang
mereka tidak mempunyai dalih bagi
dosa mereka.” Yohanes 15:22.
• Pada usia 41 tahun (tahun 1525) Luter
menikah dengan Katharina von Bora.
Dengan itu ia menegaskan protesnya
terhadap kehidupan selibat.
• Pada than 1980 Paus Yohanes Paulus
kedua mengakuinya sebagai suatu
kesalahan.
• Pada suatu hari musim dingin tahun
1546 terdengar derap telapak kaki
kuda ketika seorang pengendara kuda
masuk ke pekarangan rumah Luther.
Utusan itu membawa suatu pesan
mendesak untuk Dr. Marthen Luther
dari para pangeran di Mansfeld.
• Mereka sedang menghadapi pertikaian
serius mengenai pembagian harta, dan
maukah Dr. Luther yang terhormat
datang untuk menolong membereskan
kesulitan mereka? “Tidak!” kata
Kathie dengan keras. Tapi Marthin
bersikeras harus pergi. Sahabatnya
yang setia Yustus Jonas berjalan
bersama dengan dia
• Berhari-hari lamanya digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut,
yang akhirnya dapat diselesaikan.
Kemudian Luther, bersiap-siap untuk
kembali ke rumah yang disayanginya
bersama istrinya yang tercinta
• Tapi hal itu tidak kesampaian. Pada
malam itu ia jatuh sakit. Ketika
malam semakin larut mereka melihat
Luther telah dalam keadaan untuk
menghabiskan peperangnnya yang
terakhir.
• “Bapa yang Terhormat.” Kata Yustus
Jonas, yang berdiri di sampingnya,
“maukah Anda berdiri dengan Kristus dan
doktrin yang kau telah ajarkan?” Dr.
Luther segera bangun sendiri dan dengan
lantang mengatakan “Ya.” Itulah
perkataan yang terakhir. Duapuluh menit
kemudian ia menutup matanya dan pergi
dengan damai untuk bersuah pada pagi
kebangkitan itu.
• 18 Februari 1546, telah berpulang
seorang inspirator Reformasih
terbesar pada abad pertengahan,
lonceng-lonceng bergema dengan
sedihnya diseluruh negeri. Peti yang
berisi jenazah alm.
• Reformator besar itu di arak sepanjang
jalan-jalan di kota-kota kecil dan besar
di negaranya yang tercinta. Orang-
orang yang beribu-ribu keluar untuk
menyaksikan pawai belasungkawa itu,
sambil menagis karena mereka menyadari
bahwa pemimpin besar mereka tidak lagi
bersama mereka.
• Ny. Ellen G. White mengatakan;
“Martin Luther adalah seorang yang
terkemuka dari orang-orang yang
terpanggil untuk memimpin gereja
keluar dari kegelapan kepausan
kepada terang iman yang lebih murni.
• Seorang yang bersemangat, rajin dan berserah,
tidak mengenal rasa takut, kecuali takut
kepada Allah dan mengakui tidak ada dasar
iman keagamaan kecuali Alkitab . . . Melalui
dia Allah melakukan pekerjaan-pekerjaan besar
untuk pembaharuan geraja dan menerangi
dunia.”[1]

[1] Ellen G. White, Alfa dan Omega: Kemengan


Akhir, Jld. 8. (Bandung: IPH, 1999), hal 126.
Righteousness.
1. A Christian does what is right because he
is a Christian, never in order to be one.
John 15:5.
2. Righteousness equals Jesus. We have no
righteousness apart from Him. Romans
1:16, 17.
3. The only way to seek righteousness is to
seek Jesus. Romans 4:4,5.
4. Christianity and salvation are not based on what
you do but on whom you know. Romans 3:28.
5. Doing right by not doing wrong not doing right.
Being good by not being bad is not being bad is
not being good. Matthew 23:27,28.
6. Righteousness will make you moral, but morality
will not make you righteous. Matthew 5:20.
7. Our good works have nothing to do with causing
us to be saved. Our bad works have n nothing to
do with causing us to be lost. Romans 3:20.
[1] Marten luther Reformator.
(Jakarta: Penerbit Sendimas Permata,
1989), hal. 34
[2] Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai
Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja,
(Jakarta:BPK Gunung Mulia, Cet.5.
2001), hal. 30.

Anda mungkin juga menyukai