Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

FAKULTAS TEOLOGI
Jl. Adisucipto, Oesapa – Kupang – Nusa Tenggara Timur
PO Box 1013 Kode Pos 85010, Tlp. 0380 - 88140
e-Mail: fteologi.ukaw@gmail.com

PERTIKAIAN TENTANG TRINITAS, KRISTOLOGI,


MONOTHELITEISME DAN IKONOKLASTIK

A. Trinitas
Latar belakang
1. Gereja telah berkembang ke luar Palestina dan tersebar di seluruh wilayah
kekaisaran Roma;
2. Orang Yunani-Roma suka berpikir logis jika dibandingkan dengan orang
Yahudi dalam hal agama;
3. Penghambatan telah berakhir. Gereja telah menjadi gereja negara. Muncul
pertikaian di dalam ketika musuh bersama dari luar hilang;
4. Ini sudah muncul sejak abad ke-2: Adoptionisme; Irenaeus dan Origenes
abad ke-2 dan 3
5. Pertikaian Trinitas adalah pertikaian yang muncul pada abad ke-4 yang
mempersoalkan hubungan keilahian Kristus dan Tuhan Allah. Alkitab
mengatakan bahwa Kristus adalah Anak Allah bahkan Allah sendiri.
Bagaimana hubungan antara Tuhan Yesus dangan Tuhan Allah
6. Pertikaian pecah pada abad ke-4 antara Arius dan Alexander, Uskup
Aleksandria.
7. Arius meneruskan ajaran Origenes tapi dalam bentuk yang keras. Alexander
meneruskan ajaran Irenaeus.
Ajaran Arius: Kristus berada di bawah Allah; tidak kekal, mempunyai
permulaan (ada waktu Kristus belum ada), Kristus adalah makhluk dan
karena itu dapat binasa dan berdosa, karena ketaatan-Nya kepada Allah,

1
maka Ia tidak binasa dan tidak berdosa. Kristus adalah salah satu malaikat
yang tertinggi dan yang tidak jatuh, yang diangkat menjadi Anak Allah.
Alkitab menyatakan bahwa Allah Anak (Yesus Kristus berbeda dengan
Allah Bapa. Allah Anak berada di bawah Allah Bapa dan terbatas:
Parousia tidak diketahui, Yesus Kristus mati, disalibkan, dan dikuburkan,
lapar, haus, dsbnya. Allah Bapa tidak)
Ajaran Alexander: meneruskan ajaran Irenaeus. Yesus Kristus sungguh
Allah dan sungguh manusia. Jemaat di Aleksandria terpecah dua:
pendukung Arius dan pendukung Alexander. Alexander memanggil
sinode di Aleksandria tahun 320. Arius dikutuk. Tahun 328 Alexander mati
dan digantikan oleh Athanasius. Pertikaian terus berlanjut hingga
mengganggu keamanan kekaisaran Roma. Kaisar Konstantinus turun
tangan memanggil Konsili Nisea (325). Konsili Nisea tidak berhasil malah
pertikaian menjadi lebih parah tetapi menghasilkan Pengakuan Iman
Nisea: Aku percaya kepada satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta
segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, dan kepada satu Tuhan,
Yesus Kristus, Anak Allah yang diperanakkan dari Bapa, yang dari hakikat
Bapa, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah sejati dari Allah sejati,
yang diperanakkan bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa, yang olehNya
segala sesuatu ada yaitu apa yang ada di surga dan yang di bumi. Yang
demi kita manusia, dan demi keselamatan kita, turun dan menjadi daging,
menjelma menjadi manusia, menderita sengsara dan bangkit pula pada hari
yang ketiga, naik ke surga, dan akan datang untuk menghakimi orang yang
hidup dan yang mati. Dan kepada Roh Kudus. (Lih. Kamus Sejarah Gereja
[KSG], hlm. 240-241)
Konsili Nisea merupakan konsili ekumenis pertama.
1. Keputusan Konsili Nisea:
1) Pengakuan Iman Nisea disahkan
2) Arius diusir dari wilayah kekaisaran Roma dan ajarannya dikutuk
serta dinyatakan sebagai ajaran sesat
3) Jemaat Roma merupakan jemaat yang utama.
2. Akibat Konsili Nisea:

2
1) Terjadi perpecahan gereja yaitu dengan munculmya aliran
Arianisme

2) Timbulnya 4 kelompok yaitu:


(1) Golongan anhomousios, yang mengajarkan bahwa hakikat
Allah Bapa tidak sama dengan hakikat Allah Anak
(2) Arius: Homoios mengajarkan bahwa hakikat Allah Anak seperti
hakikat Allah Bapa: Eusebius dari Nikomedia
(3) Homioousios mengajarkan bahwa hakikat Allah Anak mirip
dengan hakikat Allah Bapa: Eusebius dari Kaesarea
(4) Homousios mengajarkan bahwa hakikat Allah Anak sama
dengan hakikat Allah Bapa: Alexander, Athanasius.
Thn 381 diadakan Konsili Konstantinopel dan dipanggil oleh Kaisar
Theodosius. Ia berhasil menyelesaikan pertikaian Trinitas dengan
menetapkan Pengakuan Iman Nisea-Konstantinopel (tanpa kalimat “dan
Anak” = masalah “Filioque”). Pecahnya Gereja Barat dan Gereja Timur.
Konsili Konstanopel (I) merupakan konsili ekumenis kedua.

B. Kristologi
Perjanjian Baru (PB) menyatakan bahwa Yesus mempunyai dua tabiat yaitu
ilahi dan manusia. Tuhan Yesus adalah Allah dan sekaligus adalah manusia.
Muncul pertanyaan bagaimana hubungan kedua tabiat dalam satu oknum
yaitu Tuhan Yesus. Terjadi pertikaian yang disebut Pertikaian Kristologi;
Pertikaian sudah dimulai pada abad ke-4. Apolinaris, Uskup Laodekia
mengajarkan bahwa Kristus terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh sama dengan
manusia namun Yesus Kristus adalah Anak Allah dan bedanya dengan
manusia pada jiwanya, yaitu jiwa ilahi;
Ajaran Apolinaris dikutuk dan Apolinaris mendirikan gerejanya sendiri
namun kemudian hilang.
Kemudian muncul pertikaian yang lebih hebat antara Nestorius, Uskup
Konstantinopel dan Sirillus, Uskup Aleksandria, Ajaran Nestorius:

3
1. Menolak Teotokos untuk Maria. Teotokos menghina Allah dan Maria
lebih tinggi dari Allah. Yang benar adalah sebutan Kristotokos. Maria
hanya melahirkan Yesus Kristus;
2. Kristus mempunyai dua tabiat: ilahi dan manusia. Dalam diri Yesus
kedua tabiat selalu terpisah dan tidak tercampur seperti minyak dan air
dalam sebuah gelas.
Ajaran Sirillus. Sirillus, uskup Aleksandria mempertahankan ajaran gereja
resmi yaitu Kristus mempunyai dua tabiat, yakni: tabiat ilahi dan tabiat
manusia. Dalam Yesus kedua tabiat itu menjadi satu. Ada kesatuan tabiat
(seperti air dan susu);
Untuk menyelesaikannya, maka dipanggil untuk Konsili di Kalsedon pada
tahun 451 yang diundang oleh Kaisar Marsianus;
Keputusan Konsili:
1) Tuhan Yesus (TY) mempunyai 2 tabiat yang kedua-duanya sempurna
2) TY memiliki kemanusiaan yang sempurna yaitu tubuh, jiwa, dan Roh
3) TY sehakikat dengan manusia
4) TY adalah satu oknum
5) Gelar Teotokos bagi Maria sah dan benar
6) Ajaran Nestorius dikutuk dan Nestiorius dkk diusir dari wilayah
kekaisaran Roma.
Akibat Keputusan Konsili Kalsedon:
1. Pertikaian Kristologi selesai;
2. Terjadinya perpecahan dalam gereja yaitu dengan lahirnya Gereja
Nestorian. Gereja ini berkembang di Persia (sekarang Irak dan Iran)
dan giat memberitakan Injil. Gereja Nestorian terdapat di India, Cina,
Korea dan Indonesia namun hilang pada abad ke-9 (KSG hal 305-306);
3. Timbulnya Gereja Monofisit yang mengajarkan bahwa Yesus hanya
mempunyai satu tabiat dan Gereja duofisit Yesus mempunyai dua tabiat
yang terpisah (Lih. KSG, hlm. 291

4
DAFTAR KONSILI EKUMENIS
MILLENIUM PERTAMA

PENGUN- TGL, BLN,


KONSILI TEMPAT PESERTA PAUS PEMIMPIN
DANG THN
Nicea I Kaisar Istana 20 Mei – 25 222 orang Silvester I Kaisar
Konstantinus Kaisar Juli 325 dari Gereja mengutus Konstanti-
I Timur, 5 Vitus – nus I
orang dari Vincentius
Gereja Barat
Konstantinopel Kaisar Istana Mei – Juli 150 orang Paus Damasus Melekius
I Teodosius I Kaisar 381 dari Gereja I tidak Uskup
Timur, tak mengutus Antiokhia;
seorang pun seorangpun Gregorius
dari Gereja Nazianze;
Barat Uskup
Kontanti-
nopel
Nektarius
Efesus I Kaisar Basilika St. 22 Juni – 180 orang Salestinus I Sirilus,
Teodosius II Maria, Juli 431 dari Gereja mengutus 2 Patriak
istana Timur, 3 orang uskup, Alexandria
Uskup orang dari 1 orang imam
Gereja Barat
Kalsedon I Kaisar Gereja St. 8 Oktober 350 orang Leo I Utusan Paus
Marcianus Euphemie –1 dari Gereja mengutus 2 dan
November Timur, 5 orang Uskup, Marsianus
451 orang dari 2 orang imam
Gereja Barat
Kontantinopel Kaisar Aula Hagia 5 Mei – 2 168 orang Paus Vigilius Eutikhe
II Yustinianus Sofia, Juni 553 dari Gereja sendiri (Konstanti-
istana Timur, 10 menghadiri nopel);
Kaisar orang dari konsili Apolinaris
Gereja Barat (Alexan-dria);
Domus
Antiokhia
Kontantinopel Kaisar Ruangan 7 174 orang Agato utus 2 Kaisar
III Konstantinus kekaisaran November dari Gereja orang imam, Konstantinus
IV 680 – 17 Timur, 3 1 orang IV
September orang dari diakon, 1
681 Gereja Barat orang
subdiakon
Nicea II Irene, ibu Gereja 24 Septe. – 365 orang Paus Adrianus Tarasius,
Kontantinus Santa Sofia 23 Okt. 787 semuanya I mengirim 2 Batrik
VI dari Gereja orang utusan Konstanti-
Timur nopel
Konstantinopel Kaisar Gereja 5 Okt. 869 12 orang dari Paus Nikola I; Utusan Paus:
IV Basilius I Santa Sofia – 28 gereja Timur Paus Adrianus Donatus-
Pebruari di sesi I, dan II mengutus Ostia;
870 102 di sesi dua orang Etienne-Nepi;
berikutnya Uskup, 1 Diakon
orang diakon Marinus

5
C. Monotheilitisme
Pertikaian Monothelitisme adalah pertikaian apakah TY mempunyai satu
kehendak atau dua kehendak sesuai dengan tabiatnya. Ajaran
Monothelitisme muncul pada abad ke-7. Diselesaikan oleh Konsili
Konstantinopel III yang dipanggil oleh Kaisar Konstantinus IV;
Keputusan Konsili:
1) Ajaran Monothelitisme dikutuk
2) YK mempunyai satu kehendak yaitu kehendak ilahi - kehendak
manusia. Lih. KSG, hal 292-293.

D. Ikonoklastik
Ikon adalah gambar, lukisan kudus yang dihormati dan dipergunakan
dalam ibadah gereja mulai abad ke-5. Ikon dipandang keramat. Pada abad
ke-8 muncul pertikaian tersebut. Untuk menyelesaikannya dipanggil
Konsili di Nisea oleh Ratu Irene pada tahun 787;
Konsili memutuskan: Harus dibedakan antara penghormatan (proskunesis)
dengan penyembahan (latreia). Ikon dilarang disembah atau dipuja tetapi
mendapat penghormatan saja. Konsili ini dikenal sebagai Konsili
Oikumenis ke-7.
Ada sejumlah Konsili Oikumenis yang diakui oleh Gereja Ortodoks,
Protestan dan Katolik, yaitu:
1. Nisea I, II (325,787)
2. Konstantinopel I, II, III (381, 553, 680)
3. Efesus (431)
4. Kalsedon (451) namun Gereja Katolik meneruskannya dengan Konsili-
konsili yang diadakannya
5. Konsili Vatikan I, 1870
6. Konsili terakhir adalah Konsili Vatikan II, 1962.

6
DAFTAR KONSILI EKUMENIS MILLENIUM KEDUA
KONSILI WAKTU PAUS KETETAPAN HASIL
Lateran I 18 Maret – 6 Kaliktus II Meneguhkan Konkordat Worms 25 Kanon
April 1123
Lateran II April 1139 Innocentius II Skisma Anakletus II 30 Kanon
Lateran III 5 – 22 Maret Alexander III Pemilihan Paus membutuhkan 27 Bab
1179 mayoritas 2/3 jumlah suara
Lateran IV 11 – 30 Nop. Innocentius III Pengakuan Iman melawan 70 Bab
1215 Cathar; Transubtantiasi ekaristi;
Pengakuan dan komuni tahunan
Lyon I 28 Juni – 17 Juli Innocentius IV Pemecatan Kaisar Frederich II 31 Kanon
1245
Lyon II 7 Mei – 17 Juli Gregorius X Aturan tentang konklaf; Kesatuan
1274 dengan orang Yunani dan Perang
Salib
Vienne 16 Okt. 1311 – 6 Klemens V Penindasan terhadap Ordo
Mei 1312 Templar; Diskusi tenteng
kemiskinan Fransiskan; Dekrit
tentang Reformasi
Konstanz 5 Nop. 1414 – 22 Gregorius XII Pemecatan 3 orang Paus dan
Maret 1418 Pemilihaqn Paus Martinus V;
Mengecam dan menghukum Jan
Huss; Konsiliaarime
Bassel-Ferrara- 23 Juli – 1431 – 7 Eugenes IV Persekutuan dengan orang-orang
Firense Mei 1437 Yunani; Armenia; Yakobit
Lateran V 10 Mei 1512 – 16 Yulius II; Leo X Menentang Konsili Skismatik Pisa;
Maret 1517 Dekrit tentang Reformasi
Trente 13 Des. 1545 – 4 Paulus III; Yulius Doktrin tentang ekaristi, tradisi,
Des. 1563 III dosa asal, yustifikasi, sakremen,
kurban ekaristi, kultus para suci
Vatikan I 8 Des. 1869 – 18 Pius IX Doktrin tentang iman Katolik dan
Juli 1870 primat infallibilitas paus
Vatikan II 11 Okt. 1962 – 8 Yohanes XIII; 4 Konstitusi (Liturgi, Gereja,
Des. 1965 Paulus VI Wahyu, Gereja di dunia); 9 Dekrit
(Sarana Kosmos, Ekumenisme,
Gereja Timur, Tugas Pastoral
para Uskup, Tarekat, Formasi
iman, Kerasulan Awam, Misi,
Pelayanan dan Hidup Religius); 3
Deklarasi (Pendidikan Kristen,
Agama-agama non Kristen,
Kebebasan Beragama).

7
LITERATUR
1. A. Kenneth Curtis, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1999.
2. Chr de Jonge, Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1999.
3. EddyKristiyanto, Visi Historis Komprehensif, Sebuah Pengantar, Yogyakarta:
Kanisius, 2003.
4. F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokok dalam Sejarah Gereja,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
5. F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.
6. F.D. Wellem, Hidupku Bagi Kristus, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
7. Hans von Campenhausen, The Fathers of The Greek Church, London: Adam
and Charles Black, 1989.
8. Hans von Campenhausen, The Fathers of Latin Chuch, London: Adam abd
Charles Black, 1990.
9. Herman Embuiru, Gereja Sepanjang Masa, Arnoldus: Ende, 1967.
10. Th. van den End, Harta dalam Bejana, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
11. Tony Lane, Runtut Pijar, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.

Kupang, 2 September 2021


Pengasuh,

Tdt.

Pdt. Dr. Yuda D. Hawu Haba, M.Th


NIDN. 0802027001
HP/WA 085 253 421 441
E-mail: raihawu56@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai