“INDISCHE KERK”
Tugas pribadi
Disusun Oleh:
Nim: 21.20.463
Semester: III
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
limpahan rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Dengan judul yang saya bahas pada makalah kali ini megenai
“Hermeneutik”
Dalam pembuatan makalah ini tidak jauh dari dukungan teman, keluarga, maupun
dosen yang sangat berharga bagi terciptanya makalah ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Maha Esa, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena sebagai manusia biasa saya tidak lepas dari kesalahan, maka
dari itu kami mohon dukungan dari berbagai pihak demi kebaikan kedepannya.
Demikianlah makalah ini saya buat, atas perhatian dan kesempatannya untuk
membaca saya ucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Protestan mula-mula masuk ke Indonesia oleh orang-orang Belanda yang
datang ke Indonesia mulai tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelius de Houtman. Alasan
yang mendorong kedatangan Belanda ke Indonesia yang paling menonjol ialah untuk
berdagang. Mereka ingin memonopoli perdangangan antara Asia dan Eropa. Dengan
kebijakan pemerintah Belanda, saudagar-saudagar Belanda itu dipersatukan dalam satu
kompeni (serikat) yang bernama: “Verenigde Oostindische Compagnie” (Persatuan Maskapai
di India Timur) yang disingkat dengan VOC, 20 Maret tahun 1602. Pada masa itulah agama
Protestan masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal dengan
3G, yaitu Gold, Glory, dan Gospel.
VOC ini kemudian menjadi pemerintah atau penguasa di Indonesia, karena kepadanya
pemerintah Belanda memberi hak dan kekuasaan untuk mengangkat militernya, membuat
mata uang, dan mengadakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Dengan usaha
ini VOC bisa bertindak keras di Indonesia demi memajukan usaha perdagangan mereka.
Sebagai saudagar, orang-orang Belanda tidak begitu mengutamakan usaha penginjilan, usaha
penyebaran injil kepada orang-orang pribumi hanya dilakukan apabila usaha itu diperkirakan
membawa keuntungan bagi usaha dagangnya. Apabila ada suatu suku tertentu mau
dikristenkan, adalah dengan maksud supaya suku itu dapat mudah dikuasai dan bisa setia
kepada penguasa Belanda.
Untuk daerah-daerah yang sudah Islam, VOC tidak mengusahakan PI, karena mereka
takut akan memperoleh perlawanan dari masyarakat Islam tersebut. Di wilayah-wilayah yang
sudah dikuasai oleh VOC gereja didirikan, semua pendetanya digaji oleh VOC itu diambil
ahli oleh pemerintah Belanda. Gereja-gereja yang berada di tangan pemerintah Belanda ini
disebut: Gereja Protestan di Indonesia (Indische Kerk).1
B. Rumusan Masalah
Bagaiamana Gereja Protestan di Indonesia (Indische kerk)?
C. Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang asal mula Gereja Protestan di Indonesia (Indische
Kerk)
1
https://www.academia.edu/43228417/Sejarah_Gereja_di_Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gereja Protestan di Indonesia (Indische Kerk)
Gereja Protestan di Indonesia (GPI) lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1605, dengan
nama De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie, atau dikenal dengan Indische Kerk.
Gereja Protestan ini mewarisi jemaat-jemaat yang ditinggalkan oleh misi Portugis.2
Pemerintah Belanda setelah penyerahan kekuasaan oleh VOC menempatkan Gereja di
Indonesia di bawah urusan kementrian Perdagangan dan Penjajahan. Pemerintah Hindia
Belanda melalui keputusan Raja Belanda Willem I tertanggal menyatukan gereja-gereja
protestan (Calvinis dan Lutheran) menjadi Gereja Protestan Indonesia (GPI), yang berada di
bawah urusan negara, yaitu pemerintah Belanda.
Akan tetapi keberadaan gereja seperti ini tidak sesuai dengan esensi gereja, maka
gereja-gereja di Indonesia pada waktu itu berusaha untuk memisahkan diri dari negara,
keberhasilan pertama: gereja memisahkan diri dengan negara dalam hal administrasi (1935),
beberapa tahun kemudian pada tahun (1950) gereja-gereja protestan aliran Calvinis yang
merupakan hasil misi zaman VOC dan Belanda memisahkan diri dari negara (pemerintah
Belanda) dalam bidang keuangan.
2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gereja_Protestan_di_Indonesia
2
1. Gerakan pencerahan: pencerahan adalah satu aliran berpikir di Eropa yang
menyatakan bahwa manusia telah menjadi dewasa dan harus berani berdikari,
melepaskan diri dari dogma, dan segala bentuk keagamaan yang tidak sesuai dengan
rasio. Tuntutan kebebasan dalam beragama, dan negara tidak berhak mengkalim
bahwa hanya satu gereja/dominasi yang sah baginya, memisahkan gereja dan
pemerintah; secara praktisnya pemerintah yang berdemokrasi dan bukan gereja yang
dikira berpikiran picik perdagangan yang mewakili rakyat sesungguhnya (sekuler di
atas rohani).3
3
Wendy Sepmady, “Sejarah Gereja Indonesia”, 2017, halaman 60-61.
3
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebijakan VOC yang mengorbankan misi atas kepentingan perdagangan
menyebabkan penyebaran keristenan berjalan dengan lambat. Sama seperti VOC pemerintah
Belanda tidak memperhatikan penginjil di Samudra India, Belanda dating ke Indonesia hanya
kepentingan dagang dan bukan misi murni untuk melakukan PI. Jadi tidak heran kalau VOC
dan pemerintah Belanda hanya mengutamakan misi perdagangan.
4
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hutahaean Sepmady Wendi, S.e., M.Th. Sejarah Gereja Indonesia, 2017, Ahlimedio
Press: Malang.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gereja_Protestan_di_Indonesia
https://www.academia.edu/43228417/Sejarah_Gereja_di_Indonesia