Oleh :
TOMOHON
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah Tritunggal, karena berkat tuntunan dan hikmat-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan segala baik. Adapun tema
Tidak lupa Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Tilma Mamahit,
S.Pd. yang telah menuntun Penulis dalam proses pembuatan hingga penyelesaian Karya
Ilmiah dengan judul “Masuknya Riedel dan Schwarz di Tanah Minahasa”. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Juri Lomba Karya Tulis Ilmiah yang telah
Ilmiah ini.
Penulis juga menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan dalam Karya Ilmiah kali ini. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan. Dan Penulis berharap kiranya Karya Ilmiah ini
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
C. TUJUAN.....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. Organisasi NZG....................................................................................................4
B. Riedel dan Schwarz..............................................................................................4
C. Perkembangan Minahasa Setelah Kehadiran Riedel dan Schwarz.......................7
D. Gereja Protestan Hindia Belanda..........................................................................8
E. Berdirinya GMIM.................................................................................................9
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................................10
B. SARAN...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Minahasa sebelumnya dikenal dengan nama Malesung. Kata Minahasa berasal dari kata
Minaesa yang berarti “menjadi satu”. Nama Minaesa muncul pertama kali di saat para
“Tonaas” berkumpul di Watu Pinawetengan dan Nama Minahasa di mashyurkan oleh orang
bangsa Eropa sejak abad ke-16 yang diprakarsai oleh misionaris-misionaris Spanyol.
Pekabaran Injil di Tanah Minahasa telah mulai sejak tahun 1563 hingga 1660 yang
dilakukan oleh para pekabar Injil Katolik Roma. Dengan sebab pergantian politik pada
1657, pekabaran Injil Katolik Roma dapat disebutkan berhenti. Selanjutnya pengajaran
Pekabaran Injil yang dilakukan VOC berawal dari kunjungan Pendeta Belanda Ds
Burun pada 1662. Pendeta VOC yang tinggal di Ternate terkadang datang mengunjungi
Minahasa untuk mengabarkan Injil. Kemudian pada 1800-1831 Minahasa sering didatangi
pendeta-pendeta dari Ternate. Pada saat itu Minahasa mendapatkan kunjungan oleh pendeta
1
J. Kam dari Maluku pendeta D.Lenting dari Semarang, dan Pendeta J. Chr. Jungmichel dari
Pada tahun 12 Juni 1831, tibalah misionaris yang diutus Nederlandse Zendeling
Genootschap (NZG) yaitu Johan Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz di
Minahasa. Setelah NZG, pemberitaan Injil dilanjutkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa latar belakang diutusnya Riedel dan Schwartz oleh organisasi NZG?
Hindia Belanda?
sendiri?
C. TUJUAN
organisasi NZG
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi NZG
Timbul suatu Gerakan kebangunan rohani di Belanda yang disebut aliran Pietisme pada
akhir abad ke-17. Semangat Pietisme memerupakan sifat kesalehan pribadi, kerendahan
Pada akhir abad ke-18, didirikan Nederlandse Zendeling Genootschap atau NZG. NZG
merupakan lembaga yang berkecimpung dalam bidang Pekabaran Injil dan penyebar agama
Kristen. Organisasi ini berpusat di kota Rotterdam, Belanda. Pendiri dari organisasi ini
yaitu sejumlah tokoh pietisme seperti J. Th van der Kemp, dan J. L. Verster, serta H. J.
Krom.
Zending mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1814 saat masa pendudukan Inggris,
yang datang dari Belanda serta memulai aktivitas keagamaan mereka yang ditujukan
kepada penduduk lokal. Organisasi ini mengutus Joseph Kam pada tahun 1814 ke ambon
3
B. Riedel dan Schwarz
Johann Friedrich Riedel yang lahir di Erfurt, Jerman, pada 8 Juni 1798 dan Johann
Gottlieb Schwarz yang lahir di Koningsberg, Jerman, 21 April 1800 adalah dua nama
misionaris yang datang di tanah Minahasa pada 12 Juni tahun 1831. Mereka berdua diutus
Ds. G.J. Hellendorn merupakan seorang penginjil yang memulai tugasnya pada tahun
sempat melaporkan kepada badan NZG, bahwa Minahsa adalah lahan penginjilan yang luas
Kedatangan kedua misionaris ini di Tanah Minahasa hanya untuk memberitakan kabar
baik, yaitu memberitakan misi dari Tuhan. Mereka juga dilatar belakangi oleh semangat
Riedel dan Schwarz telah berada di Jawa, Indonesia sejak pertengahan Januari tahun
1830. Disana mereka berdua sempat berusaha untuk mempelajari Bahasa Melayu.
Kemudian pada akhir Oktober mereka meninggalkan pulau Jawa dan menuju ke Ambon.
Di Ambon, Riedel dan Schwarz tinggal dirumah seorang pekabar Injil Kam. Saat mereka
disana, mereka berlatih untuk menggunakan Bahasa Melayu yang telah mereka pelajari saat
berada di Jawa.
4
Tiba di Manado, mereka diharuskan menunggu empat bulan sebelum mereka menjunu
Minahasa.
Setelah empat bulan penantian, Riedel dan Schwarz diberikan tugas masing-masing
untuk melayani di wilayah yang ditetapkan NZG. Riedel diutus untuk melayani di wilayah
tiba dan menetap di Tondano pada 14 Oktober 1831. Di Tondano, Riedel mendapati sebuah
gereja kecil dari kayu, kira-kira ada sekitar 200 orang penganut agama Kristen yang telah
dibaptis. Namun jemaat kecil itu memiliki pengenalan tentang Kekristenan yang tidak
seberapa. Oleh karena itu, Riedel mengunjungi rumah-rumah panggung dan mengadakan
percakapan dengan penghuni rumah itu. Ia juga mencari kesempatan untuk menceritakan
hal-hal keagamaan dalam kesempatan tertentu. Riedel beserta isterinya menyuguhkan kue-
kue untuk para pendengar saat pertama kali ia memberitakan Injil, namun kemudian
mereka telah biasa untuk mendengar cerita keagamaan. Penyuguhan kue-kue seperti yang
dilakukan Riedel beserta isterinya, telah menjadi suatu kebiasaan dalam kumpulan-
Riedel mulai membuat perubahan pada suatu sekolah yang ia dapati dan memberikan
arahan pada guru yang menjadi pemimpin di sekolah tersebut. Pada awal mula, gereja yang
menjadi tempat pelayanan Riedel kurang dikunjungi orang. Namun pada 1834 terjadi suatu
Gerakan yang membuat orang-orang Alifuru mulai datang dan meminta untuk dibaptis.
5
Mulanya gereja ini hanya mempunyai sepuluh orang yang menjadi pendengar, namun kini
telah berlipat ganda menjadi seratus orang. Setelah enam tahun Riedel melakukan
Berbeda dengan Riedel. Schwarz memiliki permulaan yang tak lancar untuk
menjalankan pekabaran Injil di Langowan. Gerakan untuk dibaptis, baru dapat terjadi pada
1843, yaitu sesudah Schwarz bekerja selama 12 tahun. Schwarz adalah pekabar Injil yang
pertama mengangkat seorang pembantu pekabaran Injil pada 1847, yaitu Adrianus
dari Riedel. Untuk sepuluh tahun pertama, ia belum dapat membaptiskan seseorang. Ia
mendapati halangan atau hambatan dari Majoor Langowan, kepala pemerintah setempat.
Kemudian setelah kepala pemerintah ini dipecat oleh Gubernur Maluku pada 1838,
Semangat para rasul ditiru oleh para misionaris ini. Mereka adalah utusan yang taat
kepada siapa yang mengutus mereka, yaitu Tuhan. Meskipun dalam rintangan dan
halangan, mereka tetap memiliki kesetiaan untuk menjadi pekabar Injil Keselamatan.
Kehadiran Riedel dan Schwarz memberi banyak dampak bagi orang-orang di Minahasa.
Keberhasilan yang telah dilakukan antara lain, orang-orang Minahasa mulai meninggalkan
6
kebiasaan lama dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang mulai berpakaian yang wajar
mulai dikuburkan di tempat kuburan sendiri menurut cara Kristen, mengadakan pernikahan
Selain itu, rumah-rumah orang Minahasa mulai didirikan secara teratur mereka juga
bekerja sama dengan pemerintah. Jalan-jalan pada setiap kampung lurus, dan setiap
kampung, dibagian tengah telah berdiri sebuah gereja. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20 orang Minahasa makin berkembang dengan mengikuti pelajaran di sekolah dengan
baik. Pada saat itu, kebanyakan dari orang Minahasa telah memiliki kemampuan untuk
membaca dan menulis, kaum wanita juga demikian. Di sekolah dasar, perbandingan kaum
Pada 1864 beban pembiayaan dari NZG di Minahasa semakin berat. Pada waktu itu,
mulailah terpikirkan bagi NZG apakah lebih baik menarik diri dari Minahasa. Namun
Terpikirkan juga bagi NZG untuk menyerahkan wilayah pelayanan kepada pekabaran
Inggris, namun pemikiran tersebut tidak diizinkan pemerintah belanda. Namun pada
akhirnya dipikirkan untuk menyerahkannya kepada gereja Negara, yaitu kepada Gereja
Protestan di Hindia Belanda (Indische Kerk) pada saat itu. Penyerahan ini berjalan dengan
7
memiliki tahap demi tahap. Pada 1875 NZG mendesak agar pekerja yang telah berdinas
lama untuk melapor pada gereja Protestan (Indische Kerk). Pada 1876 diputuskan untuk
penyerahan Minahasa dari NZG kepada Gereja Protestan (Indische Kerk) telah sampai pada
tahap akhir.
E. Berdirinya GMIM
Pada 1933 diadakan sidang raya di Batavia, dalam sidang tersebut ditetapkan bahwa
Minahasa akan mendirikan gereja yang berdiri sendiri. Pada tahun 30 September 1934
diadakan suatu upacara yang bertempat di ruang Gereja Sion di Tomohon, oleh Gubernur
Jendral B.C. de Jonge, diberitahukan bahwa saat hari itu juga pimpinan Gereja Protestan
(Indische Kerk) menyatakan dirinya Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) sebagai suatu
gereja yang berdiri sendiri tetapi dalam hubungan dengan Gereja Protestan. Pada saat itu
Dr. E.A. de Vreede menjadi Ketua Sinode yang pertama GMIM, Ds. A.Z.R Wenas menjadi
Ketua Klasis Tomohon dan Direktur STOVIL menjadi Ketua II, Ds. B Moendoeng Ketua
Pada Januari 1942 masuknya Jepang ke Indonesia, menyebabkan jabatan Ketua Sinode
dipegang oleh Ds. A.Z.R. Wenas dan sejak itu hak pimpinan sinode benar-benar berada di
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat kita ketahui bahwa Pengajaran Kristen yang dilakukan
para Pekabar Injil di Tanah Minahasa terdapat banyak lika-liku dalam pelayanan. Mulai
dari pengajaran Kristen yang dilakukan oleh misionaris yang berasal dari Spanyol hingga
dua misionaris Riedel dan Schwarz yang diutus oleh Lembaga NZG.
NZG adalah lembaga di kota Rotterdam, Belanda yang berkarya pada bidang Pekabaran
Injil juga menyebarkan agama Kristen. Selain itu, lembaga ini didirikan oleh sejumlah
Misionaris Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz diutus oleh lembaga
NZG yang berawal dari rekomendasi Ds. G.J Hellendorn yang melapor bahwa Tanah
Sejak datangnya Dua Misionaris di Minahasa yang memiliki tugas untuk mengabarkan
Minahasa mulai meninggalkan kebiasaan lama yang tentunya kebiasaan buruk. Mulai dari
9
NZG mulai terpikir untuk menyerahkan daerah atau wilayah Penginjilan NZG kepada
Gereja Protestan (Indische Kerk). Penyerahan ini disebabkan oleh faktor pembiayaan yang
semakin berat di Minahasa. Sehingga pada 1882 wilayah Penginjilan NZG secara resmi
sendiri. Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) secara resmi menyatakan dirinya berdiri
B. SARAN
Melihat dari kesimpulan diatas, maka beberapa hal yang dapat penulis sampaikan
terdapat beberapa bahkan banyak Remaja dan Pemuda GMIM yang kurang
10
DAFTAR PUSTAKA
Antropologi.
Pinontoan, Denni H.R. (2015). Menuju Teologi Identitas : Kajian atas Rekonstruksi dan
Journal of Theology.
Bujung, Marni. (2018). Perkembangan Jemaat GMIM Syalom Sentrum Amurang Tahun
1982-2017 (Online),
2023)
BARAT: Kajian Historis Berdirinya Gereja Kristen Pasundan Tahun 1863 – 1934.
(https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Nederlandsch_Zendeling_Genootschap, diakses 12
Juni 2023)
11
Sejarah Sekilas Minahasa. (Online), (https://minahasa.go.id/situs/sekilas-minahasa/,
12