Anda di halaman 1dari 12

Nama : Josua S.M.

Manurung

Mula P. Lumbantoruan

Sudirman B. Nababan

Tingkat/Jurusan : III-C/Teologia

Mata Kuliah : Liturgika II

Dosen : Mery Ulina Ginting, M. Si. Teol

Ibadah Pemakaman GKPA

I. Pendahuluan
Setiap agama dan kepercayaan di Indonesia maupun di dunia, memiliki tradisi
upacara kematian yang berbeda-beda. Contohnya umat Hindu di Bali yang terkenal
dengan upacara Nagben, di mana mayat atau jenazah di bakar agar jiwa mereka
terbebaskan dan lahir kembali. Demikian juga dengan orang Kristen, terdapat
beberapa ibadah seperti ibadah penghiburan, ibadah penutupan peti, hingga ibadah
saat penguburan. Ibadah penghiburan biasanya diadakan sebelum peti akan di tutup.
Ibadah penghiburan bertujuan untuk memberikan kekuatan kepada keluarga yang di
tinggalkan, serta memberi pengertian tentang kematian itu sendiri menurut kebenaran
Firman Tuhan. Ibadah pennutupn peti dilakukan saat peti akan di tutup. Lalu saat
ibadah penguburan dilakukan di tempat jenazah akan di kubur di tempat jenazah akan
di kubur, dan merupakan ibadah terakhir dari upacara pemakamanan orang Kristen.
Untuk itu, dalam makalah ini secara khusus akan di bahas mengenai ibadah
pemakaman di GKPA. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dari
pembacanya.
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Ibadah
Menurut kepercayaan dan iman umat Kristiani ibadah adalah segala
aktivitas, perbuatan, perkataan dan pikiran yang ditujukan demi kemuliaan nama
Kristus dan dapat mengusir iblis. Sehingga pengertian ibadah yang hanya
merupakan suatu aktivitas kristiani di dalam sebuah bangunan gereja bukanlah
pengertian yang benar. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan bagian-bagian dari
ibadah yang menjadi wujud ucapan syukur jemaat dan terekspresikan melalui
pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Gereja Kristiani percaya bahwa di dalam
setiap perayaan ibadah Allah hadir bersam-sama Gereja-Nya dan bertahan di atas
pujian umat-Nya. Aktivitas ibadah Kristiani biasa terbagi menjadi dua bagian,
yaitu Pujian dan Penyembahan dan Khotbah. Pujan dan penyembahan mempunyai
makna bahwa gereja memberikan ungkapan iman dan syukur kepada Tuhan
melalui nyanyian, tari-tarian, dan doa. Sedangkan Khotbah memiliki makna
bahwa Tuhan berbicara kepada gereja-Nya melalui Pengkhotbah/Pendeta dalam
penyampaian Firman-Nya. Makana secara dari ibadah dalam agama Kristiani
adalah suatu wujud hubungan antara Tuhan dan Gereja, hubungan ini bersifat dua
arah sehingga ibadah ini juga merupakan komunikasi Tuhan dan jemaatNya.
Komunikasi ini memberikan pengalaman religious yang suci. Kata religius
berhubungan dengankata religare, bahasa Latin yang berarti mengikat, sehingga
religius berarti ikatan. Jadi ibadah bukan hanya sebagai pengalaman filosofis dan
intelektual semata, tetapi juga melibatkan perasaan dan tindakan manusia dalam
ikatan hubungannya dengan Tuhan.1
II.2. Pengertian Pemakaman
Makam adalah tempat tinggal, kediaman, bersemayam yang merupakan
tempat persinggahan terakhir manusia yang sudah meninggal dunia dan kuburan
adalah tamah tempat menguburkan mayat.2
II.3. Pengertian Ibadah Pemakaman
Pemakaman Kristen dipraktikkan untuk menghibur orang-orang berduka
dan mempercayakan orang mati kepada Allah. Hal ini tampaknya mungkin bukan
merupakan satu pokok yang penuh sorak-sorai. Namun, praktik ini benar-benar
memperlihatkan bahwa seluruh kehidupan orang Kristen juga amelibatkan pujian
kepada Allah mulai dari baptisan sampai penguburan. Penyelenggaraan upacara

1
Laskmi Kusuma Wardani, Simbolisme Liturgi Ekaristi dalam Gereja Katolik-Sebuah Konsepsi dan Aplikasi
Simbol, (Dimensi Interior, 2006), 18.
2
W. J. S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 1057.
kematian Kristen mempunyai banyak hal untuk diaturkan kepada kita tentang
kehidupan Kristen itu sendiri.3
II.4. Sejarah GKPA
Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA)4 adalah satu Badan Gereja,
bagian dari Gereja yang Kudus dan Am5 yang bertujuan meningkatkan dan
mengembangkan kesadaran dan kemampuan GKPA sebagai gereja yang mandiri. 6
GKPA yang sebelumnya bernama HKBPA berdiri pada 26 Oktober 1975 setelah
resmi mendapat Panjaeon De Facto dari HKBP di Bunga Bondar dengan nama
resmi Huria Kristen Batak Protestan Angkola (HKBP-A). Acara ini dihadiri
langsung oleh Pucuk Pimpinan HKBP dan Gubernur Sumatera Utara dan pada
saat itu diadakan penandatangan Naskah Panjaeon HKBPA.7
Nama GKPA sebenarnya belum dipergunakan sampai pada tahun 1988.
Awalnya gereja ini bernama Huria Kristen Batak Protestan Angkola, namun
melalui Sinode Am VIII8 yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 1988, maka
diresmikanlah perubahan nama dari HKBPA menjadi GKPA. Selain membahas
perubahan nama secara organisasi, GKPA melalui Synode juga menetapkan
perpindahan Kantor Pusat GKPA dari Kecamatan Sipirok ke Kota
Padangsidempuan. Perpindahan Kantor Pusat ini sebelumnya telah direalisasikan
pada tanggal 26 Januari 1987 sesuai dengan persetujuan seluruh Resort HKBPA
melalui dinamika Synode Am VII.
Pasca HKBPA mendapat pengakuan secara de facto dan de jure, maka
sesuai dengan surat panjaeon HKBPA oleh HKBP, Pdt. Meanchton Pakpahan
menjadi Ephorus GKPA dan Pdt Zending S.Harahap menjadi Sekretaris Jenderal
GKPA dan bertugas memimpin organisasi gereja serta segera melaksanakan
Synode. Synode yang diinginkan dapat dilaksanakan pada 30 Oktober sampai 1
3
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 306.
4
Berdasarkan SK DepartemenDirjen Bimas Kristen Protestan NoE/Ket/413/1592/77, 19 Oktober 1977,
diperbaharui melalui pengakuan No. 75 Tahun 1988, tanggal 10 Maret 1988, setelah GKPA menerima Pancasila
menjadi azas bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai UU No.8/1985
5
Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), Ditetapkan pada Sinode AM XIV
di Padangsidempuan pada tanggal 11 Juni 2003, BAB I, Pasal 1, hlm. 3.
6
Ibid, 3.
7
GKPA, Bertumbuh Menuju Kedewasaan: Kantor Pusat GKPA, 92.
8
Synode Am adalah lembaga tertinggi dalam Organisasi GKPA, yang berfungsi memusyawarahkan dan
mengambil keputusan terakhir segala sesuatu demi terwujudnya maksud dan tujuan GKPA.
November 1976 di Padang Sidempuan dengan segala kekurangan, kendala,
kesukaran, keprihatinan, dan kekecewaan sesuai dengan Laporan Pucuk Pimpinan
HKBPA.
Melihat situasi yang kurang baik, maka Pucuk Pimpinan berinisiatif
menyelenggarakan Rapat Pendeta Pertama di Sipirok yang dilaksanakan pada
tanggal 25-26 Februari 1976. Hal-hal penting yang dibahas dalam rapat tersebut
mengenai sumber biaya gereja yang sangat sulit didapatkan dan kesulitan
membiayai Para Pendeta yang melayani di HKBPA.
Di usianya yang masih satu tahun, HKBPA mendapat dukungan serta
kepercayaaan menjadi sebuah organisasi gereja yang besar. Hal ini terlihat dengan
penggabungan Gereja Mennonite Mandailing (GMM) dengan HKBPA pada
tanggal 27 Maret 1976. Hal ini menjadi menarik mengingat HKBPA dan GMM
memiliki aliran gereja yang berbeda yaitu. HKBPA memiliki Aliran Lutheran dan
GMM memiliki Aliran Mennonite.
HKBPA yang masih berusia 5 tahun harus menghadapi persoalan dan
perbedaan pendapat antara anggota jemaat sehingga mengakibatkan perpecahan
yang luar biasa. Perselisihan ini terus berlanjut sehingga berita perselisihan
tersebut sampai ke Kantor Pusat HKBPA yang mengakibatkan perpecahan
HKBPA dan melahirkan gereja baru yaitu Gereja Kristen Angkola (GKA).
Namun pada tahun 1988 kembali menemui jalan tengan dan perdamaian
sehingga GPA meleburkan diri ke dalam GKPA.
GKPA sebagai suatu gereja yang bersifat kesukuan tidak hanya menerima
warga jemaat dari suku yang sma, namun GKPA terbuka bagi setiap suku yang
ada, dan tidak mewajibkan Tata Ibadah Gereja menggunakan bahasa Angkola,
namun menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah yang menjadi
bahasa mayoritas warga jemaat gereja, sesuai dengan keputusan warga jemaat dan
Pengurus Gereja.
II.5. Ibadah Pemakaman GKPA
II.5.1. Acara Di Rumah
A. Pemakaman Dewasa
1. Bernyanyi:
2. Votum :
Di dalam Nama Allah Bapa, AnakNya Tuhan Yesus
Kristus dan Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi,
Amen.
Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup
untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati
untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, hidup kita untuk
Tuhan, dan jika ia mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup
atau mati, kita adalah milik Tuhan. (Roma 14:7-8).
3. Doa : Marilah kita berdoa
Ya Yesus Tuhan Kami! Engkau melihat kami yang dalam
keadaan duka dan penuh penderitaan dalam menghadapi
saudara kami yang telah bercerai dari kami oleh karena
kematian. Kami dalam keadaan isak tangis. Pikiran kami dalam
keadaan gelap serta penuh beban berat oleh penderitaan yang
kami hadapi ini.
Ya Tuhan Allah kami, lihat dan arahkanlah pandanganMu
kepada kami. Materaikanlah kepada kami penghiburan yang
sejati yang daripadaMu, agar kami dimampukan untuk
menerimanya dan iman percaya kami tetap tegar dalam
kesusahan ini serta kami memperoleh kekuatan untuk tetap
bersandar padaMu, Sang Juruselamat kami, Amin.
4. Khotbah
5. Doa
Ya Tuhan Allah, Bapa Kami yang di surga, yang
kekuatanmu tiada taranya, yang awal dan yang akhir.
Tuhan telah memberikan keselamatan dan keampunan dosa
bagi kami melalui AnakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan Kami.
Kami mohon kepadaMu, kiranya Tuhan meneguhkan iman
percaya kami dan pengharapan kami pada saat kami dalam
keadaan duka oleh karena kematian ini. Kuatknlah kami demi
pembaharuan hati kami demi menggapai kehidupan yang kekal
yang telah Tuhan sediakan, agar kami tetap bersama Engkau,
baik pada saat kami hidup ataupun setelah kami meninggal.
Arahkanlah mataMu ya Tuhan kepada saudara kami ini
yang dalam keadaan duka juga seluruh kerabat keluarganya.
Teguhkanlah hati mereka untuk senantiasa bersandar padaMu.
Hiburlah hati mereka dan berilah sukacita bagi mereka yang
berduka. Amin.
6. Bernyanyi
7. Menutup Peti Jenazah
Dunia ini hanya tempat perhentian sementara bagi kita,
tidak ada yang abadi dan kekal tetapi kita berjalan menuju
Sorga, tempat yang kekal abadi sampai selama-lamanya.
Doa Penutup Peti Jenazah
Ya Tuhan Allah! Hidup kami hanya tergantung
kepadaMu! Ke dalam kasih seetiaMu, kami serahkan saudara
kami ini..
Tuhan Allah menjaga si … ini keluar masuknya dari
sekarang sampai selama-lamanya. Amin!
Marilah kita hantar saudara kita yang telah meninggal ini
ke tempat perhentiannya dengan sukacita dalam Tuhan.
8. Bernyanyi (Sambil menutup peti jenazah dan dalam
perjalanan)
B. Anak-anak
1. Bernyanyi:
2. Votum :
3. Di dalam Nama Allah Bapa dan AnakNya Tuhan Yesus
Kristus dan Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
Amin!
4. Yesus berkata: “ Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu,
jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerjaan Allah. Aku berkata
kepadaMu : Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut
Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan
masuk ke dalamnya”. (Markus 10:14-15)
Marilah kita berdoa!
Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui Tuhan kami Yesus
Kristus. Tuhan melihat keadaan kami yang dalam keadaan
duka, kasihanilah kami, arahkanlah pandanganMu kepada kami
yang dalam keadaan penuh duka dan penuh kesedihan ini
meratapi anak ini yang adalah sukacita bagi kami sebelumnya.
Dalam umur yang pendek anak ini telah meninggalkan
kami. Kasih setiaMu dan hatiMu yang begitu baik kepada
anak-anak senantiasa kami ingat dan kami pegang di dalam
keadaan dukacita ini. Teguhkanlah iman percaya kami untuk
mengimani dan memberikan keyakinan kepada kami bahwa
Engkaulah yang menuntun anak ini, nyawanya dan rohnya ke
sisiMu dan mohon agar Tuhan memberi kesempatan baginya
untuk menerima kemuliaanMu.
Teguhkanlah dan hiburkanlah orangtuanya, meteraikanlah
FirmanMu dan janjiMu ke dalam hati mereja agar mereka
sabar menghadapai oenderitaan ini dan mereka bisa menang
dalam pencobaan ini serta agar iman percaya mereka tetap
teguh. Bimbinglah mereka dalam kehidupan mereka agara
mereka senantiasa dalam keyakinan yang teguh pada
FirmanMu, serta seluruh perbuatan dan kelakuan mereka rerap
senantiasa memuji dan memuliakan NamaMu yang kudus.
Amin.
5. Bernyanyi:
6. Khotbah :
7. Bernyanyi:
8. Doa :
Marilah kita berdoa!
Ya Tuhan Allah Bapa kami pengasih dan penyayang
terhadap anak-anak! Anak ini yang telah meninggalkan kami,
kami serahkan ke dalam genggaman tanganMu.
Benarkanlah dia di dalam anugerah dan kasih setiaMu,
terimalah dia di dalam kerajaanMu, yaitu kehidupan yang
kekal di sisiMu sesuai dengan janjiMu uang kudus. Amin.
(saat menutup peti jenazah)
Dunia adalah hanya tempat perhentian sementara, tidak
ada yang kekal, tetapi kita berjalan menuju sorga, yaitu tempat
yang abadi selama-lamanya.
(Doa menutup peti jenazah)
Ya Tuhan Allah! Hidup kami hanya tergantung kepadaMu,
sekarang kami serahkan anak ini ke dalam tangan
pengasihanMu.
Tuhan Allah menjaga si … ini keluar masuknya
sekarang sampai selama-lamanya. Amin!
Marilah kita menghantar anak yang telah meninggal ini ke
tempat peristirahatannya dengan sukacita dalam Tuhan.
9. Bernyanyi : (pada saat menutup peti jenazah dan juga
dalam perjalanan menuju kuburan)

II.5.2. Di Gereja
1. Bernyanyi :
2. Nats Firman Tuhan :
Yesus berkata : Akulah kebangkitan dan hidup,
barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah
mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu,
tidak akan mati selama-lamanya. (Yohanes 11:25-26)
3. Doa : Marilah kita berdoa
Ya Yesus Tuhan Kami! Engkau melihat kami yang dalam
keadaan duka dan penuh penderitaan dalam menghadapi saudara
kami yang telah berpisah dari kami oleh karena kematian. Kami
dalam keadaan isak tangis. Pikiran kami dalam keadan gelap serta
penuh beban berat oleh penderitaan yang kami hadapi ini.
Ya Allah Tuhan kami, lihat dan arahkanlah pandanganMu
kepada kami. meteraikanlah kepada kami penghiburan yang sejati
daripadaMu, agar kami dimampukan untuk menerimanya dan iman
percaya kami tetap tegar dalam kesusahan ini serta kami
memperoleh kekuatan untuk tetap bersandar padaMu, Sang
Juruselamat kami. Amin.
4. Khotbah :
5. Bernanyi :
6. Doa : Marilah kita berdoa
Ya Yesus Tuhan Kami! Engkaulah tempat kami berlindung
dan sumber penghiburan bagi kami, maka kami datang
kehadiratMu. Arahkanlah Tuhan pandanganMu kepada saudara
kami ini yang dalam keadaan sedih. Kiranya Tuhan menyatakan
anugerah dan kasih setiaMu kepada mereka agar mereka mengenal
Engkau serta mereka menyadari bahwa hidup kami adalah
tergantung kepadaMu sehingga baik penderitaan ataupun
pencobaan adalah merupakan saluran berkat Tuhan bagi kami.
Terangilah hati kami dan ingatkanlah kami agar kami juga
senantiasa mengingat akan akhir hidup kami, dan berupaya untuk
mencari kehidupan yang kekal di sisiMu. Amin
7. Bernyanyi : (Diberi kesempatan kepada keluarga untuk
melihat mayat dalam peti jenazah)
8. Menutup Peti Jenazah
Dunia ini hanya tempat perhentian sementara bagi kita,
tidak ada yang abdai dan kekal tetapi kita berjalan menuju sorga,
tempat yang kekal abadi sampai selama-lamanya.
Doa menutup peti jenazah
Ya Tuhan Allah! Hidup kami hanya tergantung padaMu!
Ke dalam Kasih setiaMu kami serahkan saudara kami ini.
Tuhan Allah menjaga si … ini keluar masuknya dari
sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Marilah kita hantar saudara kita yang telah meninggal ini
ke tempat perhentiannya dengan sukacita dalam Tuhan.
9. Bernyanyi : (sambil menutup peti jenazah dan dalam
perjalanan)

II.5.3. Pelaksanaan Di Kuburan


Peti jenazah dimasukkan ke dalam kuburan
1. Bernyanyi :
2. Pembacaan Firman :
Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirya Ia akan
bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak,
tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan
melihat memihak kepadaku ; mataku sendiri menyaksikanNya dan
bukan orang lain. hati sanubariku merana karena rindu. (Ayub
19:25-27)
3. Doa : Marilah kita berdoa
(Jika yang meninggal telah tua)
Ya Tuhan Allah Bapa kami Pengasih dan Penyayang di
dalam Yesus Kristus Juruselamat kami, sekarang kami serahkan
saudara kami ini ke dalam tanganMu. Terlebih dahulu kami
mengucapkan terimakasih kehadapanMu mengenang betapa
besarnya kasih karuniaMu yang telah kau limpahkan kepada
orangtua kami ini selama masa hidupnya.
Ke dalam tangan pengasihanMu kami serahkan dia. Karena
itu, jaga dan peliharalah, bombing dan tuntunlah kami kaum
kerabatnya agar kami makin sungguh-sungguh mengikuti Engkau
Sang Juruselamat dan Penebus kami, agar kami senantiasa hidup
dalam iman percaya kami dan penuh pengharapan. FirmanMu
yang kudus dan janji setiaMu yang abadi kiranya menguhkan dan
memelihara tubuh dan jiwa kami menuju hidup yang kekal yang
telah Tuhan persiapkan bagi kami di dalam kerajaanMu. Amin!
4. Bernyanyi :
5. Doa Penyerahan :
Dari debu tanah adanya awal si … ini, sekarang ia akan
kembali jadi debu tanah!
Tuhan Allah yang menciptakan dia, dan Tuhan Yesus
Kristus yang menebus dia serta Roh Kudus yang menuntun
jemaatNya menuju kehidupan yang kekal, yang memelihara
dia hingga hari terakhir, hari kebangkitan yang agung. Amin.
(diberi kesempatan kepada keluarga untuk menjatuhkan tanah ke
dalam liang kubur)
Marilah kita bersama-sama mengucapkan doa Bapa kami! …
6. Berkat :
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih setia Allah Bapa serta
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Amin.

III. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas penyaji dapat menyimpulkan, bahw ibadah pemakaman
berarti upaya yang dilakukan untuk menghibur orang yang berduka dan menyerahkan
orang yang meninggal kepada Allah berdasarkan kepercayaannya masing-masing. Dalam
ibadah pemakaman orang Kristen, mempunyai bentuk peribadahan yang dilayankan
kepada orang yang berduka. Seperti dalam Gereja GKPA, yang merupakan organisasi
kekristenan yang lahir, berakar dan tumbuh di dalam Yesus Kristus, dimana gereja ini
melayankan ibadah pemakaman dari anak-anak hingga orang dewasa. Dalam
pelaksanaanya, ibadah tersebut dilksanakan sebagai upaya penyerahan kepada Allah.
IV. Daftar Pustaka
Poerwodarminto, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1993.
Wardani, Laskmi Kusuma. Simbolisme Liturgi Ekaristi dalam Gereja Katolik-Sebuah
Konsepsi dan Aplikasi Simbol. Dimensi Interior, 2006.
White, James F., Pengantar Ibadah Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Berdasarkan SK DepartemenDirjen Bimas Kristen Protestan
NoE/Ket/413/1592/77, 19 Oktober 1977, diperbaharui melalui pengakuan No. 75
Tahun 1988, tanggal 10 Maret 1988, setelah GKPA menerima Pancasila menjadi
azas bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai UU No.8/198.
GKPA, Bertumbuh Menuju Kedewasaan: Kantor Pusat GKPA.
Synode Am adalah lembaga tertinggi dalam Organisasi GKPA, yang berfungsi
memusyawarahkan dan mengambil keputusan terakhir segala sesuatu demi
terwujudnya maksud dan tujuan GKPA.
Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA),
Ditetapkan pada Sinode AM XIV di Padangsidempuan pada tanggal 11 Juni 2003,
BAB I, Pasal 1.

Anda mungkin juga menyukai