Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KELOMPOK

PENGURUS DALAM MANAJEMEN GEREJA DAN


DASAR-DASAR MANAJEMEN GEREJA

DOSEN PENGAMPU

Pdt. P. Tonapa, M. Th.

DISUSUN OLEH

Kelompok 2

Dorce Du’pa (2020196674) Pince Parung (2020197123)

Gabrielle H. Tanjung (2020197229) Sindi Rante Lembang (2020196655)

Kelas : G Teologi

PROGRAM STUDI TEOLOGI KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA

ANGKATAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur kepada Allah atas segala berkat dan penyertaan-Nya yang senantiasa Ia
curahkan bagi umat-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengurus Dalam Manajemen Gereja dan Dasar-Dasar Administrasi Gereja” dapat
terselesaikan.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pengampu pada
mata kuliah Manajemen Gereja. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang arti kesetaraan gender secara umum dan secara alkitabiah juga menemukan
fakta lapangan dan upaya penaggulangan kekerasan berbasis gender bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pdt. P. Tonapa, M. Th., selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Manajemen Gereja yang memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan jurusan yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Mengkendek , 10 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Sampul ....................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan .................................................................................................................... 2
A. Definisi Manajemen Dan Administrasi .......................................................................... 2
B. Pengurus Dalam Manajemen Gereja .............................................................................. 5
C. Pengurus Dalam Beberapa Denominasi Gereja ............................................................ 10
D. Pendetasentris ............................................................................................................... 14
E. Dasar-Dasar Administrasi Gereja ................................................................................. 14
F. Meneladani Manajemen Yesus ..................................................................................... 19
Bab III Penutup ........................................................................................................................ 20
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................................................. 20
Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Allah merupakan perancang alam semesta. Pada mulanya, Ia menciptakan terang.
Kemudian cakrawala, daratan, benda-benda penerang, hewan-hewan, dan terakhir yaitu
manusia. Setelah Allah menciptakan semuanya itu, Allah bersabda bahwa ciptaan-Nya
tersebut sungguh amat baik. Kemudian pada hari yang ketujuh, Allah berhenti hari
ketujuh. Tentu dalam menciptakan semua itu, Allah memiliki perencanaan sehingga
semuanya dapat terjadi sungguh amat baik. Perencanaan dan manajemen Allah sungguh
tercermin dengan sangat baik dalam kisah penciptaan. Di mana Allah menciptakan
terlebih dahulu semua yang dibutuhkan manusia sehingga pada hari keenam, manusia
dapat beraktivitas karena Allah telah memberikan sarana tersebut. Allah juga memberikan
tugas manajemen kepada manusia untuk dapat mengusahakan dan memelihara taman
tersebut. Dalam PB, kita dapat melihat ketika Yesus mengutus para murid berdua-dua
dalam menyebarkan Injil Kerajaan Allah, serta menunjuk Petrus sebagai ketua bagi
murid-murid yang lain.
Berdasarkan hal tersebut maka, dalam gereja dibutuhkan pengurus-pengurus yang
mampu dalam memelihara dan mengusahakan ladang Allah di tengah dunia, dan terus-
menerus menebarkan berita Injil kebenaran Allah dalam menjalankan fungsi dan
wewenangnya berdasarkan nilai-nilai Kristiani. Oleh karena itu, makalah ini akan
berfokus dalam membahas pengurus dalam manajemen gereja dan dasar-dasar
administrasi gereja.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun berikut adalah rumusan masalah yang telah dibentuk, yaitu :
1. Apa definisi manajemen dan administrasi ?
2. Bagaimana pengurus dalam manajemen gereja ?
3. Bagaimana dasar-dasar administrasi gereja ?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan definisi Manajemen dan Administrasi
2. Untuk menjelaskan pengurus dalam Manajemen Gereja
3. Untuk menjelaskan dasar-dasar administrasi gereja

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI


1. Etimologi dan Terminologi
a. Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu Manus yang
berarti tangan.1 Maka, dapat diartikan dengan seseorang yang mengontrol atau
menangani suatu pekerjaan dengan tangannya sendiri atau dengan tangan orang
lain. Sehingga pekerjaan tersebut dapat terkendali dan terselesaikan dengan baik
dan memberikan manfaat. Dalam KBBI, manajemen diartikan dari dua sudut
pandang, yakni penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. 2
Sedangkan dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary, management is the act
of running and controlling a business or similar organization, atau perbuatan
menjalankan dan mengontrol suatu bisnis/urusan atau organisasi lain. 3
Jika ditinjau dari ketiga etimologi tersebut, maka dapat diberikan etimologi
bahwa manajemen adalah suatu perbuatan yang menangani dan mengontrol suatu
pekerjaan baik dengan tangan sendiri atau melibatkan orang lain, demi
pemanfaatan sumber daya alam atau manusia secara efektif dalam suatu bisnis
atau organisasi.
b. Administrasi
Secara etimologis "administration" berasal dan akar kata "administer" atau
kata Latin "administrare", yang artinya tidak lain daripada melayani. Jadi,
administrasi merupakan cuma alat yang dipakai untuk melayani tujuan dari
organisasi atau gereja itu. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary,
administration is the activities that are done in order to plan, organize and run a
business, school or the other institution atau kegiatan yang dilakukan untuk
merencanakan, mengorganisakan, dan menjalankan bisnis, sekolah atau institusi
lain. Sedangkan Administrasi dalam KBBI berarti usaha dan kegiatan yang
meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan
organisasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terminologi dari
1
Kamus Latin-Indonesia (Prent c. m., Drs. K., Kamus Latin-Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius,1969)
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007)
3
Oxford Advanced Learner’s Dictionary (Wehmeier, Sally, Oxford Advanced Learner’s Dictionary. New York:
Oxford University Press, 2010)

2
administrasi adalah kegiatan atau usaha yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, dan menjalankan tujuan serta cara-cara dalam mewujudkan
tujuan dalam suatu organisasi tersebut.
2. Definisi Manajemen dan Administrasi Menurut Para Ahli
Adapun berikut adalah pandangan para ahli mengenai definisi manajemen dan
administrasi, yaitu :
a. John D. Millett menjabarkan bahwa manajemen merupakan proses memenuhi
target dengan mengarahkan dan memberikan sarana kerja bagi orang yang
diorganisasikan dalam kelompok formal.4
b. James A. F. Stoner & Charles Wankel, mendefinisikan manajemen sebagai proses
mencapai organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemiminan,
pengendalian, dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi. 5
c. Dale Carnegie & Associates, mengemukakan bahwa manajemen adalah
kompetensi dalam pemanfaatan sumber daya secara efektif dalam kelompok
untuk memberikan hasil yang diinginkan.6
d. P. I. Oey Liang Lee, manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan dari pada
benda dan tenaga manusia, khususnya tenaga manusia untuk mencapai tujuan
yang ditentukan lebih dahulu.7
e. Robbin & Coulter, manajemen adalah serangkaian aktivitas kerja yang
melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan ecara efisien dan efektif.8
f. Ulbert, administrasi adalah penyediaan keterangan dan informasi yang dicatat
serta disusun secara sistematis secara internal dan eksternal untuk memudahkan
dalam memperoleh suatu data.9
g. WH Evans, administrasi adalah fungsi yang menyangkut manajemen dan
pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan
keterangan, komunikasi dan ingatan organisasi.10

4
H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), 1
5
Ibid, 2
6
Sugiyanto Wiryoputro, Dasar-Dasar Manajemen Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 1
7
Ibid, 2
8
V. D. W. Aryanto, Manajemen Dalam Konteks Indonesia (Yogyakarta: Kanisius, 2013), 3
9
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/08/190000569/pengertian-administrasi-menurut-para-ahli-
?page=all, diakses 17 September 2022
10
Ibid.

3
Dari definisi para ahli maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
proses dan kompetensi untuk mencapai suatu tujuan dengan melakukan perencanaan
pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, dan penggunaan sumber daya
dalam organisasi secara efisien dan efektif, termasuk manusia yang ada di dalamnya.
Sedangakan administrasi adalah penyediaan dan fungsi yang berkenaan dengan
manajemen serta pengarahan semua tahap operasi perusahaan dalam mengelola data
dan penyediaan informasi dalam organisasi yang disusun secara sistematis baik
internal maupun eksternal.
3. Istilah Pendeta dalam Alkitab11

Penggunaan kata “pastor” tidaklah melanggar prinsip-prinsip kebenaran Allah


dari Alkitab. Dalam agama Kristen, pendeta adalah seorang pengajar umum dalam
jemaat, ia memiliki kewajiban untuk menentukan suasana dalam jemaat sehingga
jemaat dapat lebih giat memenuhi panggilannya sebagai sebuah persekutuan yang
belajar-mengajar.
Dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama, digunakan kata ‫( הער‬ra’ah) dalam
bahasa Ibrani untuk “gembala”. Kata ini digunakan 173 kali untuk menggambarkan
tindakan memberi makan kepada domba-domba seperti dalam Kitab Kejadian 29:7
dan juga sehubungan dengan manusia seperti dalam Yeremia 3:15, “Aku akan
mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan
menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian”. Sedangkan dalam
Perjanjian Baru, kata dalam bahasa Yunani, ποιμην (poimēn) digunakan dan biasanya
diterjemahkan sebagai gembala. Kata ini digunakan 18 kali dalam Perjanjian Baru.
Misalnya, Surat Efesus 4:11, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-
pengajar”. Yesus juga menyebut dirinya sebagai “Gembala yang Baik” dalam
Yohanes10:11.
Para penulis Perjanjian Baru tampaknya menggunakan kata pastor atau
gembala sebagai sinonim untuk jabatan gereja penatua (presbuteros) atau penilik
jemaat atau uskup (episkopos). Misalnya, dalam Kisah Para Rasul 20:17, Rasul
Paulus mengimbau para penatua gereja di Efesus untuk menyampaikan pesan terakhir
kepada mereka. Dalam prosesnya, dalam Kisah Para Rasul 20:28, ia mengatakan

11
https://imanyonggi.wordpress.com/2018/04/07/apakah-kata-pendeta-sesuai-dengan-alkitab-dan-melanggar-
prinsip-prinsip-firman-allah/ diakses 20 September 2022

4
kepada mereka bahwa Roh Kudus telah membuat mereka penilik, dan bahwa tugas
mereka adalah menggembalakan gereja mereka. Petrus menggunakan bahasa yang
sama dalam 1 Petrus 5:1-2, dan mengatakan bahwa para penatua di antara para
pembacanya bahwa mereka pun harus “menggembalakan” kawanan domba yang
dipercayakan kepada mereka, dan bertindak sebagai “penilik jemaat”. Paulus juga
menyebutkan daftar persyaratan dari orang-orang yang melayani jabatan ini. Dalam 1
Timotius 3:1-7, Paulus menyebutkan daftar persyaratan dari mereka yang melayani
sebagai bishop (penilik jemaat). Dalam Titus1:5-9, diberikan pula sebuah daftar yang
sangat mirip, kali ini untuk para penatua, yang juga dirujuk pada 1:7 sebagai penilik
jemaat.
Secara etimologis, gembala memiliki dua pengertian yaitu: pertama, orang
yang menggembalakan ternak, dan kedua, orang yang mengasuh dan membina
manusia, yaitu gembala yang bersifat ilahi maupun fana. “Gembala” dalam bahasa
Yunani disebut ποιμήν – poimên yang berarti penjaga atau yang memelihara. Di
dalam Alkitab, gembala digambarkan seperti Yesus yang berjalan di depan dan
memimpin dombanya, dan domba ikut dari belakang (Yohanes 10).
Di dalam dalam Yohanes 21 : 15-19, Petrus mendapat pesan agar menjalankan tugas
pengembalaan kepada domba-domba yaitu umat Tuhan yang di tinggalkanNya. Yesus
menggunakan terminologi “penggembalaan” untuk menegaskan maksud
pemeliharaan iman umatNya.
Kata gembala dalam Alkitab secara keseluruhan mulai dari PL sampai PB
kurang lebih ada 217 kali ditulis. Misal terdapat dalam 1 Samuel 16 : 11 yang
menceritakan latar belakang Daud bahwa sebelum ia menjadi seorang pemimpin
bangsa (raja), ia bekerja sebagai seorang gembala. Secara khusus dalam Perjanjian
Lama, beberapa kisah para Nabi banyak menyoroti posisi gembala dalam dua hal
namun memiliki makna yang sama. Pertama, Gembala dikaitkan dengan tugas
memelihara ternak (bdk : Kejadian 4:2, 29:9, 37:2 ; 1 Samuel 16:11, 17:15, Kel 22:5,
33:1, Lukas 2:8), dan kedua, gembala di pandang sebagai pemimpin (2 Samuel 5:2, 1
Raja-raja 22:17, Yeremia 3:15, Zak 10:2, 11:6, Bilangan 27:17, Yehezkiel 13:15,
34:23,31 ; Mikha 5:4).

B. PENGURUS DALAM MANAJEMEN GEREJA


Menurut Edgar Walz, sekurang-kurangnya dalam gereja dan yayasan yang
dimiliki terdapat 11 (sebelas) jabatan pengurus yang harus ada atau yang menyerupai.

5
Kemudian setiap pengurus perlu memahami fungsinya dalam menjalankan tugas yang
diemban. Adapun jabatan tersebut adalah :
1. Pendeta12
Sebagai seorang pendeta, pendeta perlu tampil sebagai pertama, pendeta dan
soko guru bagi jemaat. Maksudnya adalah pendeta yang terpangil sebagai pelayan
Firman dan juga berperan sebagai penilik di gereja di mana ia melayani. Sebagai
pelayan Firman yang terpangil dan sudah terdidik secara teologis, sebagai pendeta
tidak hanya cukup melayani tetapi juga sebagai pendeta melakukan banyak tugas
yang di ketahui sebagai fungsi-fungsi pastoral. Sebagai pendeta ia mampu
menjalankan peran sebagai pemimpin rohani ketika bekerja sama dengan orang-
orang lain dalam pelayanan dalam pelayanan. Pendeta juga mampu menjadi
penasehat rohani bagi individu baik kepada departemen maupun kelompok dalam
jemaat.
Kedua, Pendeta sebagai pemimpin rohani serta administratif utama segera
akan mendapatkan orang lain yang membantunya dalam kepemimpinan peran
administratif paling penting bagi seorang pendeta adalah mengembangkan hubungan
antar-kelompok. Karena itu, mungkin lebih baik memperkerjakan seorang manajer
bisnis atau sekretaris eksekutif untuk menjalankan berbagai rincian manajemen
gereja, sehingga memungkinkan pendeta mencurahkan sebagian besar waktu dan
tenaganya untuk melakukan fungsi-fungsi pastoral ( Kis 6:2-4)
2. Sekretaris Kantor Gereja13
Sekretaris adalah menyediakan pusat informasi sedangkan kantor gereja
adalah tempat mencari informasi menggenai kegiatan gereja. Adapun tugas sekretaris
dalam geraja yakitu:
a. Menyediakan komunikasi tertulis
b. Memberikan jasa keuangan
c. Menyediakan informasi untuk para pemimpin gereja
d. Melayani sebagai pembantu eksekutif bagi pendeta, pemimpin jemaat, bendahara
dan staf lainnya
e. Menyediakan bantuan kepada secretarial
f. Mengatur jadwal penggunaan fasilitas gereja
g. Berperan penting penting sebagai petugas arsip

12
Edgar Walz, Bagaimana Mengelola Gereja Anda ?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013)
13
Ibid, 13-17

6
Sekretaris gereja mampu berkerja bagi semua orang serta mampu bertindak
sebagai pembantu utama pendeta, profesonal dalam sistem menggedalikan telepon
dan mesin tik modern untuk memperlengkapi standar setiap setiap kantor gereja.
Posisi seorang sekretaris membantu menciptakan citra positif bagi gereja dan
membangun perasaan yang baik antara para anggota dan pengunjung.
3. Organis dan Pemimpin Paduan Suara14
Organis dan pemimpin paduan suara dipandang lebih berperan sebagai
seorang yang tampil daripada seorang manajer. Manajemen yang dilakukan oragnis
dan pemimpin paduan suara adalah merencanakan mengorganisasikan, menempatkan
staf, mengatur keuangan, memotivasi, mengarahkan den mengevaluasi seluruh
program music untuk jemaat departemen-departemen di gereja serta kegiatan
pendidikan dan rekreasi.
Sebagai manajer organis dan pemimpin paduan suara harus bekerja sama
dengan pendeta dalam menrencanakan pelayanan ibadah minggu maupun ibadah
khusus. Selain itu organis dan pemimpin juga bekerja sama dengan sekretaris dan
bendahara untuk memperlengkapi apa yang menjadi kebutuhan depertemen music.
4. Koster15
Pekerjaan seorang koster kadang dianggap remeh oleh beberapa orang. Namun
seorang koster memegang peranan penting pula walaupun dianggap sepele. Koster
bertugas dalam menjaga kebersihan dan kelayakan bangunan gereja agar nyaman
ditempati. Juga menjaga agar semuanya berfungsi dengan baik dan menyiapkan
tempat beribadah. Jadi dapat dilihat bahwa seorang koster memiliki peran yang
sangat penting dalam suatu gereja, dan seorang koster diharapkan adalah orang yang
serba bisa dalam berbagai hal dan tentunya siap untuk melayani dengan sungguh
seperti pengurus lainnya. Seorang koster perlu diapresiasi dalam suatu gereja sebab
mereka-merekalah yang berperan secara luarbiasa dalam berbagai kegiatan.
Seorang koster harus mampu dalam mengenali kondisi gereja dan
kelayakannya. Sehingga ketika renovasi dilakukan, seorang koster perlu menjadi
yang paling berperan di dalamnya. Oleh karena itu dibutuhkan pula peralatan yang
lengkap dan memadai untuk menunjang kinerja dari koster tersebut.
5. Ketua Jemaat16

14
Ibid, 18-21
15
Ibid, 22-26
16
Ibid, 27-30

7
Ketua jemaat adalah penilik yang mengawasi dan memimpin mereka yang
menjalankan pelayanan. Walaupun cukup memperhatikan prioritas rohani dalam misi
dan pelayanan, pengawasannya berkonsentrasi terhadap aspek organisasi kegiatan-
kegiatan jemaat. Ketua jemaat berbagi dengan pendeta dalam hal kepemimpinan.
Tetapi otoritas ketua jemaat diperoleh dari pengangkatannya oleh jemaat, sedangkan
otoritas pendeta berasal dari panggilannya. Dan perlu kerja sama antara pendeta
dengan ketua jemaat sangat penting untuk manajemen gereja yang efektif. 17
Adapun tugas yang diembankan kepada ketua jemaat adalah bersama-sama
dengan gembala untuk memimpin jemaat menuju kesejahteraan, mengadakan
pertemuan dan evaluasi dengan pendeta, serta memimpin rapat atau pertemuan
gereja. Kemudian ketua jemaat selain menjalin hubungan kerja sama dengan pendeta,
juga harus menjalin relasi dengan pengurus yang lain.
6. Bendahara18
Bendahara adalah pengurus keuangan utama (chief financial officer) dalam
gereja. Ia menjaga uang gereja dan mengeluarkannya sesuai anggaran. Bendahara
adalah orang yang bimbing pendeta dan pengurus lainnya dalam aspek keuangan dan
pendanaan. Secara ideal, ia seharusnya menangani seluruh uang yang diterima gereja
dan semua departemen serta organisasinya. Bendahara melayani sebagai pengawas
keuangan. Ia menyiapkan anggaran serta menyerahkannya kepada majelis dan sidang
jemaat untuk memperoleh persetujuan. Jadi bendahara adalah seorang yang berperan
penting dalam hal keuangan dalam gereja dan diperlukan orang yang berkompetensi
dan bermoral yang baik untuk bisa menjadi seorang bendahara dalam suatu gereja.
Dan seorang bendahara sangat sangat diharpakan teliti dan bertanggung jawab dalam
setiap tanggunjawabnya, dan sebaiknya seorang bendahara memiliki pekerjaan tetap
agar terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan dalam kepengurusan. Agar terjadi
transparansi, bendahara perlu menjalin kerja sama dengan pengurus yang lain dalam
pelaporan.
7. Sekretaris Keuangan19
Fungsi dan wewenang dari sekretaris keuangan adalah bertanggung jawab
dalam mencatat, menyiapkan, memelihara menyiapkan, serta menyerahkan pelaporan
keuangan dalam jemaat yang secara berkala diperiksa dan dilaporkan. Laporan

17
Ibid. 27
18
Ibid, 31-35
19
Ibid, 36-43

8
Pertanggungjawaban tersebut merupakan data-data persembahan tentang arus kas
yang mengalir dalam jemaat, baik pemasukan maupun pengeluaran. Kemudian
berkerja sama dengan bendahara dalam mengamankan dana gereja dalam membantu
data pelaporan dan memberikan pelayanan dalam hal diakonia bagi jemaat. Selain
menjalin kerja sama dengan bendahara, Sekretaris Keuangan juga menjalin kerja
sama dengan sekretaris kantor gereja agar terjadi transparansi antara bendahara,
sekretaris keuangan, dan sekretaris kantor gereja.
8. Ketua Sekolah Minggu20
Posisi ketua sekolah minggu berbeda-beda antara satu gereja dengan gereja
lainnya. ketua sekolah minggu bertanggung jawab atas seluruh organisasi pendidikan
di gereja termasuk sekolah minggu, organisasi pemuda, kelas Alkitab dewasa, sekolah
Alkitab selama liburan dan kelompok penelahan Alkitab mingguan. Oleh karena
ketua sekolah minggu harus bekerja sama dengan berdahara dan sekretaris dalam
pengelolaan keuangan.
9. Majelis Gereja21
Majelis gereja terdiri dari orang-orang dipilih dari jemaat serta kepala berbagai
departemen fungsional dalam gereja majelis gereja melayani sebagai kelompok
koordinasi dari para pengurus departemen, menerima informasi mengenai kinerja
masing –masing departemen. Sebagai kelompok koordinasi, majelis membantu
departemen-departemen untuk mengingat dan mencapai tujuan serta sasaran jemaat.
10. Ketua Kelompok Pendukung22
Kelompok pendukung adalah perkumpulan kaum wanita, perkumpulan kaum
pria, organisasi pemuda, perkumpulan kaum lajang, perkumpulan pasangan.
Termasuk kelompok-kelompok perkumpulan misi, kelompok pelayanan sosial dan
kelompok bidang khusus lainnya. Setiap kelompok tersebut tersebut masing-masing
mempunyai ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara untuk mewakili
kelompoknya berkomunikasi dengan pemimpin jemaat.
11. Kepala Sekolah Kristen 23
Kepala sekolah Kristen adalah seorang professional yang terlatih yang di
panggil gereja untuk mengatur sekolah milik gereja . Bertanggung jawab sepenuhnya
sebagai administrator yang bekerja penuh waktu.

20
Ibid, 44-47
21
Ibid, 48-50
22
Ibid, 51-53
23
Ibid, 54-59

9
C. PENGURUS DALAM BEBERAPA DENOMINASI GEREJA
Adapun dalam beberapa denominasi gereja, terdapat beberapa contoh struktur
kepengurusan, yaitu :
1. Gereja Toraja24
Dalam Gereja Toraja, terdapat beberapa pengurus yang dibuat di dalamnya untuk
membangun pembangunan terlebih pelayanan bagi jemaat, yakni
a. Pimpinan Majelis Jemaat :
1) Pendeta yang menjadi Ketua Umum.
2) Sekretaris dan wakilnya
3) Bendahara
b. Ketua Komisi Berakar
1) Ketua Bidang Pelayanan :
a) Koordinator dan anggota Unit Pengaturan Pelayanan
b) Koordinator dan anggota Unit Liturgi dan Musik
c) Koordinator dan anggota Unit Kelompok Sel/Pendampingan
2) Ketua Bidang Pembinaan
a) Koordinator dan anggota Unit Pembekalan dan Pengembangan SDM
b) Koordinator dan anggota Unit Katekisasi
c) Koordinator dan anggota Unit Paduan Suara dan Kantoria
c. Ketua Komisi Bertumbuh :
1) Ketua Bidang Organ Gerejawi
a) Koordinator dan anggota Unit Pendampingan Sekolah Minggu
b) Koordinator dan anggota Unit Pendampingan PPGT
c) Koordinator dan anggota Unit Pendampingan PWGT
d) Koordinator dan anggota Unit Pendampingan PKBGT
e) Koordinator dan anggota Unit Pendampingan Lansia
2) Ketua Bidang Sarana dan Prasarana
a) Koordinator dan anggota Unit Perlengkapan dan Pembangunan
b) Koordinator dan anggota Unit Urusan Rumah Tangga
c) Koordinator dan anggota Unit Multimedia
d. Ketua Komisi Berbuah :

24
Program Kerja majelis Gereja Toraja Jemaat Karambe Periode 2022-2024 (Rantepao: tahun 2022), 36-38

10
1) Koordinator dan anggota Unit
2) Koordinator dan anggota Unit Pekabar Injil
3) Koordinator dan anggota Unit Diakonia
4) Koordinator dan anggota Unit Pendidikan dan Kesehatan
5) Koordinator dan anggota Unit Hubungan Masyarakat
e. Komisi Verifikasi :
1) Koordinator dan anggota Unit Urusan Pemeriksaan Keuangan dan Kinerja
2) Koordinator dan anggota Unit Pendataan dan Pemeriksaan Aset
3) Koordinator Kelompok
2. Gereja Kristen Indonesia 25
a. Ketua Umum :
1) Ketua 1
2) Ketua 2
3) Ketua 3
b. Sekretaris Umum :
1) Sekretaris 1
2) Sekretaris 2
c. Bendahara Umum :
1) Bendahara 1
2) Bendahara 2
d. Bidang Persekutuan :
1) Ketua Bidang
2) Sekretaris Bidang
3) Bendahara Bidang
4) Seksi Suka-Duka
5) Seksi Kepanitiaan dan Koordinator Wilayah
6) Seksi Atestasi
7) Pendampingan Komisi
8) Pendamping Tim
9) Komisi Perlawatan
10) Komisi Muger
11) Tim Multimedia

25
https://gkiraha.or.id/so/ diakses 19 September 2022.

11
12) Pengurus Wilayah
e. Bidang Pembinaan dan Ajaran :
1) Ketua Bidang
2) Sekretaris Bidang
3) Bendahara Bidang
4) Seksi Bina dan Ajaran
5) Pendamping Komisi
6) Pendamping Tim
7) Komisi Anak
8) Komisi Remaja
9) Komisi Pemuda
10) Komisi Dewasa
11) Komisi Lansia
12) Tim Perpustakaan
13) Tim Doa Pagi
f. Bidang Kesaksian dan Pelayanan :
1) Ketua Bidang
2) Sekretaris Bidang
3) Bendahara Bidang
4) Seksi Hubpemas dan Kepedulian
5) Seksi Hubungan Antar Gereja
6) Seksi Tabitha
7) Pendamping Komisi
8) Pendamping Tim
9) Komisi Kesehatan
10) Komisi Diakonia
11) Komisi Guru PAK dan Anak Asuh
12) Tim Gampala
13) Tim Wirausaha
g. Bidang Riset dan Pengembangan :
1) Ketua Bidang
2) Sekretaris Bidang
3) Bendahara Bidang
4) Seksi Statistik dan LKKJ

12
5) Seksi Evaluasi dan Laporan
6) Seksi Perencanaan dan Pengembangan
7) Pendampingan Tim
8) Redaksi Majalah GARAM
9) Tim Website
10) Tim LKKJ
11) Tim Fotografi
h. Bidang Sarana dan Penunjang :
1) Ketua Bidang
2) Sekretaris Bidang
3) Bendahara Bidang
4) Seksi Rumah Tangga
5) Seksi Inventaris dan Pemeliharaan
6) Seksi Personalia
3. Gereja Bethel Indonesia26
a. Gembala pembina
b. Gembala Rayon
c. Wakil Gembala
d. Kabid Pelayanan Jemaat
e. Koordinator Ibadah Raya :
1) Koordinator Ibadah WBI
2) Koordinator Ibadah Umas
3) Doa Pengurapan
4) Koordinator IR
5) Ibadah Raya Cabang-Cabang
f. Bendahara dan Staf Finance
g. Ketua Pembangunan dan Staf Bidang Pembangunan
h. Sekretariat
1) Fulltimer
2) Umum
3) Pelayanan lainnya
i. Kabid Komisi Pemuda Anak

26
https://gbimpi.org/struktur-organisasi-gbi-mpi-palembang/ diakses 19 September 2022

13
j. Kadep Sekolah Minggu
k. Kadep Junior Church
l. Kadep Youth
m. Kadep Dewasa Muda
n. Kadip KOM dan BPN
o. Kabid Cool dan Staf Cool

D. PENDETASENTRIS
Dalam menjalankan fungsi manajemen gereja, adapun kasus yag sering terjadi di
jemaat adalah Pendetasentris. Pendetasentris jika ditinjau dari sisi etimologis, merupakan
penggabungan dari 2 kata, yaitu pendeta dan sentral. Pendeta berarti orang yang
memimpin jemaat, sedangkan sentral berarti pusat atau berpusat. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pendetasentris adalah suatu penyimpangan dalam menjalankan fungsi
manajemen gereja, di mana seorang pendeta mengambil alih semua pekerjaan dan fungsi
dalam manajemen dalam jemaat. Sehingga ia dituntut untuk sempurna dan dapat
melakukan semuanya. Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya pandangan dari jemaat
bahwa seorang pemimpin utamanya seorang pendeta, harus dapat menguasai segala hal
dalam urusan jemaat dan dituntut untuk menjadi sempurna.

E. DASAR-DASAR ADMINISTRASI GEREJA


Gereja merupakan salah satu organisasi agama, yang tentu membutuhkan
administrasi, namun administrasi gereja tidak pernah berdiri sendiri. Administrasi
gereja tanpa teologi adalah administrasi yang sekular dan tanpa arah. Bisa dilihat
melalui surat-surat Paulus 90% dari surat-suratnya itu ditulis karena persoalan
administrasi gereja. Misalnya (1 Kor. 3) yang berbicara persoalan organisasi dan
administrasi, Namun dapat dilihat bahwa Paulus tidak menyelesaikannya secara
organisatoris. Melainkan ia menasihati mereka dan mencoba mengembalikan
pengertian yang benar tentang keberadaan dan panggilan gereja, dimana mereka
dipanggil untuk menjadi teman-teman sekerja Allah. 27Jadi administrasi gereja
seharusnya tidak boleh berjalan sendiri tanpa kontrol dari teologi sebab akan
mengalami penyimpangan.

27
Yakub B. Susanta, Administrasi Gereja (Malang: Gandum Mas, 2006), 24

14
Teologi tentang keberadaan dan panggilan gereja (nature dan missi) adalah
dasar-dasar utama dari administrasi gereja. Administrasi gereja yang benar paling
tidak harus dibangun atas teologi yang dikembangkan dari dua pengertian yang
benar tentang hakikat gereja.
1. Gereja adalah persekutuan dari orang-orang yang dipilih Allah
Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Baru, menyaksikan dengan jelas
tentang fakta bahwa pemilikan Allah dasar utama dari berdirinya gereja. Gereja
adalah persekutuan orang-orang yang dipilih Allah, diselamatkan dan
dipersiapkan Allah untuk menjadi teman-teman sekerja-Nya dalam
mengerjakan misi Allah di muka bumi ini. 28 Jadi gereja ini bukan terbentuk
karena kehendak dari pada manusia melainkan karena kehendak Allah sendiri
yang memilih orang-orang dengan tujuan untuk diselamatkan dan untuk
menjadi teman sekerja Allah dalam berkarya. Gereja tidak dipanggil untuk
berdiam diri (pasif) namun untuk mengusahkan apa yang Allah kehendaki atas
gereja itu. Ada 4 keunikan gereja yaitu:
a. Gereja lahir dari insiatif kasih Allah, artinya bahwa gereja ini hadir semata-
mata karena kasih Allah kepada umatNya melalui Yesus Kristus.
b. Allah yang menyucikan gereja
c. Allah yang memberkati dan memperlengkapi gereja
d. Allah yang mengutus gereja supaya menjadi berkat (Kej. 12:2-3) dan
menjadi teman sekerja-Nya (II Kor. 5:17-18; Ef. 2:10, dsb).29
Dari beberapa keunikan gereja dapat di pahami bahwa secara mutlak
gereja ini dibawah kontrol Allah dan disini juga terlihat bahwa gereja memiliki
kerbatasan sehingga selalu membutuhkan Allah dan jelas bahwa gereja tidak
dapat hidup diluar kendali Allah.
Maka dari itu administrasi gereja dalam mengapresiasikan imannya harus
menyadari tanggungnya yang utama:
a. Mempersiapkan gereja supaya menjadi gereja yang bersaksi bahwa kasih
Allah sepanjang zaman. Administrasi gereja tidak boleh terlepas dari amanat
agung (Mat. 28:19-20).

28
Ibid.
29
Ibid,24-25.

15
b. Mempersiapkan dan memperlengkapi orang-orang percaya untuk menjadi
teman-teman sekerja Allah. Gereja adalah gereja yang bersekutu, yang saling
melengkapi (Kol. 3:12-17). Gereja harus menjadi bagian integral dari karya
penyucian Allah seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli administrasi
gereja: "Church administration is a dynamic interaction of persons, no one of
whom are alike and no one of whom remains the same as his life unfolds."
c. Menyediakan jalan bagi orang-orang percaya untuk melayani. Namun
sebagian besar dari anggota gereja dan orang-orang percaya sampai
sekarang ini belum melayani. Dan itu tejadi karena gereja tidak memberi
ruang dan tidak mengajarkan kepada mereka untuk melayani. Juga pelayanan
digereja juga terbatas dan tujuanya tidak jelas mau kemana.30
Jadi melalui administrasi, gereja harus menjadi saksi atas kasih Allah,
menjadi wadah bagi orang-orang percaya untuk menjadi teman sekerja Allah
dalam ladang pelayanan.
2. Gereja sebagai Tubuh Kristus
Alkitab menyaksikan bahwa Kristus adalah kepala gereja dan gereja
adalah tubuhNya(I Kor. 12; Rm. 12; Ef. 14). Jadi Kristus dan gerejanya tidak
dapat dipisahkan. Maka ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan oleh
administrasi gereja:
a. Kristus adalah kepala gereja, maka setiap langkah dan setiap bagian dari
administrasi gereja haruslah secara langsung diatur oleh-Nya. Perintah-Nya
dan kehendak-Nya harus dikenali dan didengar dan dituruti gereja. Alkitab
yang adalah firman-Nya dan kehendak-Nya harus mendapat tempat yang
paling sentral dalam seluruh perencanaan administrasi gereja.31 Jadi
menjadi tanggung jawab gereja untuk menolong setiap orang percaya untuk
mengenal Alkitab secara benar agar mereka menyadari bahwa firman Allah
adalah pengontrol semua aspek kehidupan manusia. Dan administrasi gereja
harus menjadi alat untuk tidak memberi kesempatan kepada manusia
mengambil alih kedududukan Kristus sebagai kepala gereja atau
menyadarkan manusia akan posisinya dalam suatu organisasi gereja.

30
Ibid, 26.
31
Ibid, 26-27.

16
b. Jikalau Kristus adalah satu-satunya kepala, maka gereja sebagai tubuh-Nya
juga adalah satu kesatuan. Jadi sebagai anggota maka gereja harus memiliki
hubungan yang harmonis dengan anggota tubuh lainnya. Rasul Paulus dalam
surat-suratnya menekankan bahwa anugerah-anugerah Roh Kudus
diberikan pada setiap anggota supaya mereka saling melengkapi dalam
membangun tubuh yang satu itu (1 Kor. 12, Rm. 12; Ef. 4. ) Jika dilihat
melalui implikasinya dalam administrasi gereja, maka administrasi gereja
memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk mewujudkan kesatuan
itu secara nyata. Dalam hal ini gereja harus berhati-hati agar tidak menjadi
batu sandungan atau hambatan bagi pekerjaan Roh Allah

Beberapa hal yang perlu disadari administrasi gereja agar tidak menjadi
hambatan yaitu:

a. Setiap anggota tubuh itu penting


Rasul Paulus mengatakan dalam I Kor. 12: 21-22, "Jadi mata tidak
dapat berkata kepada tangan: Aku tidak membutuhkan engkau, malahan
justru anggota-anggota tubuh yang tampaknya paling lemah, itulah yang
paling dibutuhkan.....". 32Jadi setiap anggota tubuh itu sama pentingnya maka
dalam konteks gereja setiap anggota jemaat itu sama penting untuk ditolong
dalam menemukan potensi dalam dirinya yang telah dianugerahkan oleh Roh
kudus, selain itu gereja juga membantu dalam mengembangkan potensi-
potensi tersebut melalui administrasi gereja.
b. Masing-masing anggota terikat satu dengan yang lain.
Kesatuan dari tubuh inilah hakikat dari gereja yang benar. Sayang
sekali hampir semua gereja gagal untuk memelihara dan mempertahankan
milik yang paling berharga ini. Dan kegagalan dalam bidang ini adalah
kegagalan dalam segala galanya. Ini terjadi karena beberapa hal berikut ini:
1) Gereja kurang mengusahakan hal-hal yang melibatkan seluruh kehidupan
tiap anggotanya (padahal keselamatan di dalam Kristus adalah
keselamatan total).
2) Gereja memperbesar dan memperkaya diri sendiri dan mengembangkan
ketakutan menghadapi fakta perpecahan (schisma-phobi).

32
Ibid, 27.

17
c. Semua karunia berasal dari Roh yang sama diberikan untuk maksud
membangun tubuh, oleh sebab itu tidak boleh disia-siakan. Menjadi tanggung
jawab administrasi gereja untuk mengatur pemakainnya dalam menyalurkan
bakat dan karunia-karunia dari Roh Kudus itu. Jadi peranan administrasi
gereja dalam menyalurkan bakat anggota jemaat sangat penting. Jika tidak
dijalankan dengan baik maka tentu akan menghambat pekerjaan Roh Kudus
dalam gereja.
d. Semua dipersekutukan dalam kasih.
Tuhan Yesus mengingatkan dalam Yohanes 13:35, "Dengan demikian
semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau
kamu saling mengasihi." Persekutuan, bekerjasama dan saling
kebergantungan antara anggota-anggota tubuh Kristus adalah unik, dan tidak
dimiliki oleh organisasi atau agama mana pun juga, oleh karena adanya
elemen kasih agape. Jadi gereja harus memaknai hal ini secara benar. Sebab
administrasi gereja yang direncanakan dan diatur dengan berlandaskan
kasih akan menjadi wadah inkarnasi Firman( kehadiran Kristus) ditengah-
tengah gereja, sebab Kristus hanya hadir dalam persekutuan kasih
(Mat.18:20).33
c. Gereja adalah tubuh Kristus, maka gereja merupakan kehadiran Kristus di
atas muka bumi ini.
Dalam Matius 28:20, Tuhan Yesus menjanjikan penyertaan-Nya
sampai kesudahan alam. "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim
piatu, Akut datang kembali kepadamu" (Yoh. 14:18). Peranan Roh
Kudus penting sekali, bukan untuk menciptakan hal-hal yang baru tetapi
melanjutkan apa yang sudah digenapi (Yoh. 19:30; 16:13-14).34
Jadi gereja melalui tuntunan Roh kudus hanya meneruskan apa yang
sudah digenapi oleh Kristus. Administrasi gereja ini lahir bukan dari pemikiran
pemimpin organisasi gereja karena semuanya ini lahir dari iman pemimpin
gereja melalui suara Roh Kudus. Oleh karena itu gereja sangat bergantung pada
tuntunan Roh kudus dalam administrasi gereja sebab tanpa pekerjaan dari Roh

33
Ibid, 28-29.
34
Ibid, 30.

18
Kudus melalui pemimpin maka tentu administrasi dalam gereja tidak akan
berjalan dengan baik.
Adapun administrasi gereja adalah pertanggungjawaban pemimpin gereja
dalam menyediakan wadah yang tepat di mana inkarnasi firman itu menjadi
kenyataan. Jadi, secara lebih konkret, fungsi administrasi gereja sebenarnya adalah
menentukan dan menetapkan (atas dasar pengertiannya tentang hakikat dan penggilan
gereja) apa tujuan misi gereja, kemudian menyiapkan jalan untuk mencapai tujuan itu.
F. MENELADANI MANAJEMEN YESUS
Yesus merupakan tokoh sentral dalam Alkitab. Di mana Ia menjadi Patron bagi
orang percaya untuk meneladani perilakunya, sebab Ia sendiri adalah Allah yang
transenden yang menjadi imanen. Adapun bukti manajemen Yesus tercermin dalam kisah
ketika Ia memberi makan 5000 orang. Dalam Mrk 6:39, Yesus menyuruh orang-orang
tersebut untuk duduk berkelompok-kelompok agar pembagian makanan menjadi mudah.
Kemudian, memanfaatkan makanan yang masih tersisa untuk menjadi bahan perbekalan.
Demikian pula yang dilakukan Yesus ketika memberi makan 4000 orang (Mat 15:38).
Dalam kejadian yang lain, dalam rangka memberitakan kerajaan Allah dan mengadakan
mukjizat, Yesus mengutus murid-muridnya berdua-dua untuk memberitakan Injil,
memberi mereka kuasa, dan pergi ke kota sekitar (Mrk 6:7-13). Sehingga ini pun menjadi
dasar bahwa Yesus pernah melakukan teknik manajemen dan kepemimpinan yang
sederhana untuk menjadi teladan bagi orang percaya.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa
kepengurusan dalam gereja memiliki beragam peran, fungsi, dan wewenang. Adapun
pengurus satu tidak dapat merendahkan yang lain dan menganggapnya sepele. Demikian
Paulus pernah berkata bahwa Kristus adalah kepala dan gereja adalah tubuh-Nya. Gereja
memiliki beragam anggota dan fungsi, oleh karena itu, sikap saling menghargai dan
menghormati sangat diperlukan.
Kemudian dalam hal dasar-dasar administrasi adalah dalam menjalankan suatu
administrasi gereja, dibutuhkan konsep yang benar di dalamnya. Konsep tersebut adalah
bahwa administrasi gereja merupakan pelayanan bagi tubuh Kristus agar terjadi
pemerataan pelayanan dalam jemaatnya. Sehingga semua menjadi menerima pelayanan
yang sama tanpa adanya perbedaan.
B. SARAN
Bagi gereja pada dewasa ini, setiap pengurus perlu memahami peran dan
fungsinya masing-masing tanpa saling merendahkan. Kemudian dalam menjalankan suatu
administrasi gereja diperlukan pemahaman yang benar bahwa manajemen dan
administrasi gereja merupakan pelayanan bagi perkembangan gereja ke depannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007

Aryanto, V. D. W., Manajemen Dalam Konteks Indonesia.Yogyakarta: Kanisius, 2013

https://gbimpi.org/struktur-organisasi-gbi-mpi-palembang/ diakses 19 September 2022

https://gkiraha.or.id/so/ diakses 19 September 2022.

https://imanyonggi.wordpress.com/2018/04/07/apakah-kata-pendeta-sesuai-dengan-alkitab-
dan-melanggar-prinsip-prinsip-firman-allah/ diakses 20 September 2020

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/08/190000569/pengertian-administrasi-
menurut-para-ahli-?page=all, diakses 17 September 2022

Prent c. m., Drs. K., Kamus Latin-Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius,1969


Program Kerja majelis Gereja Toraja Jemaat Karambe Periode 2022-2024, Rantepao: tahun
2022

Siswanto, H. B., Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005

Susanta, Yakub B., Administrasi Gereja. Malang: Gandum Mas, 2006

Walz, Edgar, Bagaimana Mengelola Gereja Anda ?. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013

Wehmeier, Sally, Oxford Advanced Learner’s Dictionary. New York: Oxford University
Press, 2010

Wiryoputro, Sugiyanto, Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia,


2004

Anda mungkin juga menyukai