Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan ini. 

Adapun makalah ini tentang Definisi gereja, tujuan di dirikannya reformasi gereja, dan
apa saja dampak reformasi gereja bagi Negara eropa dan Negara luar eropa ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
 
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
 
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................................... iii

Peta Konsep..................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reformasi Gereja................................................................................... 2

2.2 Maksud dan Tujuan Reformsai Gereja.................................................................... 2

2.3 Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja............................................................ 2

2.4 Tokoh-Tokoh dan Perannya Dalam Reformasi Gereja............................................ 4

2.5 Perkembangan Reformasi Gereja............................................................................ 6

2.6 Negara-Negara yang Berperan Dalam Reformasi Gereja........................................ 6

2.7 Kebijakan-Kebijakan dalam Reformasi Gereja....................................................... 8

2.8 Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa................. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

A.

ii
B.

PETA KONSEP

REFORMASI
GEREJA

DEFINISI TUJUAN
REFORMASI REFORMASI
GEREJA GEREJA

TOKOH-TOKOH
LATAR BELAKANG
REFORMASI
REFORMASI
GEREJA
GEREJA

PERKEMBANGAN NEGARA YANG BERPERAN


REFORMASI DALAM
GEREJA REFORMASI GEREJA

KEBIJAKAN DAMPAK
REFORMASI REFORMASI
GEREJA REFORMASI GEREJA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu dilakukannya penyogokan oleh
pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial
keagamaaan yang tinggi, paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut
hubungannya dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasil
hubungannya dengan wanita simpannya, penjualan surat-surat pengampunan dosa
(indulgencies).
Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaaan terhadap
benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan menimbulkan takhayul dan
mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan
manusia yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat,
korupsi atas nama negara, pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum
bangsawan lokal, kebangkitan nasionalisme di Eropa, perkembangan kapitalisme dan krisis-
krisis ekonomi dikawasan imperium Roma.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari reformasi gereja?
2. Apa tujuan adanya reformasi gereja?
3. Bagaimana latar belakang lahirnya reformasi gerea?
4. Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam reformasi gereja?
5. Bagaimana perkembangan reformasi gereja?
6. Negara mana saja yang berperan dalam adanya reformasi gereja?
7. Apa dampak dari adanya reformasi gereja

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reformasi Gereja


Reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupanyang didominasi
oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah sebuahupaya perbaikan dan
kembali pada ajaran gereja yang lurus, gerakan reformasi berupasikap kritis terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak gerejakatoliik pada waktu itu
terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa.

2.2 Maksud dan Tujuan Reformasi Gereja


Tujuan dari gerakan Reformasi gereja adalah untuk mengembalikan ajaran Katholik.
Tokohnya adalah Marthin Luther (1517), Jean Calvin, Zwingli. Dalam perkembangannya
mereka kemudian mendirikan agama Kristen. Perkembangan gerakan ini sangat pesat
terutama di Jerman, Perancis dan Inggris.

2.3 Latar Belakang Lahirnya Reformasi Gereja


Reformasi gereja tercetus pertama kali pada abad ke-16 yang terjadi di Eropa
Barat. Reformasi Gereja 1483-1546 terjadi karena banyaknya penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi pada agama khususnya umat kristiani. Antara lain yaitu adanya penjualan surat
pengampunan dosa yang disebut surat aflat. Surat pengampunan itu dijual kepada mereka
yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-13, Kebiasaan penjualan Surat
pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan
gereja. Dan dilakukan penyogokkan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka
memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi. Serta adanya penyimpangan terhadap
acara sakramen suci atau ritus pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh
suci yang nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal,
seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama
dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat.
Reformasi ini terjadi akibat banyaknya ketidakpuasan terhadap Gereja Katolik Roma
pada saat itu. Ketidakpuasan ini terjadi di Bohemia, Inggris dan di tempat-tempat yang lain.

2
Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara munafik dan bertentangan dengan Kitab
Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan moral gereja yang bahkan melebihi kerusakan moral
dalam kalangan orang biasa. Tetapi rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan
bahwa para pemimpin adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka. Keadaan ini
membuat orang-orang mulai meninggalkan gereja, namun mereka tetap terikat oleh gereja
sebab adanya pandangan yang mengatakan bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam
gereja dan di luar gereja pasti binasa.
Pada abad ke-16 M, Eropa mengalami zaman renaissance (kelahiran kembali) yang
diawali dengan refomasi gereja, ketika itu peran gereja sangat kuat bagi kehidupan, sehingga
dengan adanya reformasi gereja, Barat mulai bangkit dari zaman kegelapan.
Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisan pada abad pertengahan,
menghasilkan pemikiran Barat kearah modern dan mempunyai rujukan jelas menuju
liberalisme dan kebebasan. Renaisans adalah masa kelahiran atau kebangkitan
kembali manusia Barat setelah tertidur lama pada masa yang disebut “abad kegelapan” (dark
ages). Kata ini berasal dari bahasa Itali, rinascimento, yang berarti “terlahir kembali.”
Periode kegelapan (dark ages) adalah masa yang terbentang selama “abad
pertengahan” (medieval), yakni masa-masa di mana masyarakat Eropa didominiasi oleh
pemerintahan dan kekuasaan agama. Para sejarawan biasanya merujuk antara abad ke-4
hingga abad ke-15 sebagai masa-masa peradaban skolastik atau peradaban yang dikuasai oleh
para penguasa Gereja. Masa-masa ini adalah periode yang ingin dikubur oleh tokoh
renaisans.

1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:


 Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka
memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi.
 Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannya
dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasil
hubungannya dengan wanita simapannya.
 Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
 Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaaan terhadap
benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan menimbulkan
takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para pastor yang semata-

3
mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya
menganggap dirinya keramat.

2. Korupsi atas nama Negara


3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawan local
4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi dikawasan imperium Roma.

2.4 Tokoh-Tokoh dan Perannya dalam Reformasi Gereja


1. Martin Luther (1483-1546)
Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Jerman. Seorang tokoh yang
paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan Protestan setelah era Reformasi di mana
Luther merupakan salah satu tokoh utamanya. Luther membawa pembaharuan besar di
Jerman. Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Jerman.
Luther membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu. Dalam
persembunyian  dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman. Ini
sangat penting sebagai sebuah pintu bagi perubahan dan kemerdekaan berpikir. Selama 1500-
an tahun, yang berhak membaca Kitab Suci hanya segelintir orang dan yang berhak
menafsirkannya hanya para petinggi gereja seperti Paus di Roma. Penerjemahan Kitab Suci
ke dalam bahasa Jerman juga membawa pembaharuan tidak hanya dalam kehidupan
beragama tetapi juga dalam bidang non-agamis seperti seni dan budaya.

2. Erasmus Desiderius Roterodamus


Adalah seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis Reformasi. Karyanya
edisi perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1516 dalam Bahasa Yunani mendorong reformasi
Luther. Erasmus dilahirkan 27 oktober 1466. Ia tinggal dalam biara Augustinus selama 5
tahun (1486-1491). Pada waktu selama itu ia menulis sejumlah puisi dan karangan prosa dan
lain. Dalam tulisannya sudah tampak kritiknya pada kekuasaan gereja.
Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi gereja yang dipimpin
oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa Yunani yang dikeluarkan oleh Erasamus.
Erasamus juga mengeritik keburukan-keburukan yang ada di gereja dan menasahati paus

4
supaya mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524 Erasamus
bersimpati pada reformasi Luther.

3. Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484 adalah pemimpin
Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli didukung oleh
pemerintah dan penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam
kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal
karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus
lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke lima
kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat pada pandangan iman
Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan
kanton-kanton Katolik.

4. John Calvin (1509-1564)


Yohanes Calvin atau John Calvin lahir di Noyon, Kerajaan Perancis, 10 Juli 1509 Swiss.
Ia adalah  teolog Kristen terkemuka pada masa Reformasi Protestan yang berasal dari
Perancis. Seorang pemimpin Reformasi Gerakan Gereja di Swiss. Merupakan generasi kedua
dalam jajaran pelopor dan pemimpin reformasi gereja abad ke-16 peranannya sangat besar
dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang mengikuti ajaran tata gereja yang
digariskan Calvin tersebar. Dikenal dengan gereja Calvinisme. Sebagai pelopor Reformasi
Gereja, ia menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi yang
benar itu ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas Gereja
Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian tertentu dari Jerman dan berpengaruh di
Perancis, Hongaria khususnya di Transilvania dan Polandia.

5. John Knox
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu
ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun
1540. Ia adalah salah seorang tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia
merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat
kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat
5
ditemukan bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan
bersama.

6. John Wycliff
John Wycliffe  lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas Oxford, Inggris, yang
dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di
Inggris. Ia dikenal melalui karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam
bahasa Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe". Karya inilah yang
mempengaruhi terjemahan-terjemahan Alkitab kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin
Wycliffe mengenai kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab
gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di Inggris. Namun
demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe
dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan begitu
pemerintah dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.

2.5 Perkembangan Reformasi Gereja


Dalam perkembangannya muncul sikap kritis terhadap penyimpangan yang di lakukan
oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa
(surat alfat). Surat pengampunan dosa itu di jual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam
perang salib antara abad ke-11-13.
kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan untuk
mengumpulkan dana bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor lain dari munculnya
Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus
terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara
Raja Frederick II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari
prancis dengan Paus bonifacius pada abad ke-14.

2.6 Negara-Negara yang Berperan dalam Reformasi Gereja


1. Reformasi di Jerman
Martin Luther (1483-1546) Tokoh Reformasi Gereja Di Jerman
Awal gerakan reformasi gereja Protestan terjadi di jerman dengan tokoh utamanya

6
Martin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns dan Ralph dalam
Suhelmi,Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni:
1. Jerman yang sekitar abad XV-XVI (15M-16M) masih merupakan negara agraris atau
negara yang masih terbelakang jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa
lainnya. Sektor Industri perdagangan dan manafaktur belum berkembang seperti di
Inggris dan Italia. Dan Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara ini.
Penyembahan terhadap tokoh atau pun benda-benda keramat dianggap kepercayaan
yang wajib di yakini. Penjualan surat-surat pengampunan dosa paling banyak dijual
di Jerman melebihi negara-negara lainnya di Eropa.
2. Rakyat Jerman pada saat itu sebagian besar adalah masyarakat petani yang
merupakan kelompok sosial yang paling menderita akibat adanya kekuasaan gereja
Katolisisme. Pajak-pajak yang memberatkan, urusan kepemilikkan tanah yang
dipersulit oleh pihak gereja, harta kekayaan yang sering diambil oleh pihak geraja
tanpa alasan yang jelas. Faktor-faktor tersebut belum berdampak serius untuk
munculnya gerakan reformasi, tetapi faktor fundamental yang memicu munculnya
gerakan reformasi adalah pada saat itu jerman berada dalam fase transisi ekonomi,
dimna jerman sedang berusaha berpindah dari masyarakat Feodal ke masyarakat
Ekonomi Frofit (menuju masyarkat kapitalis). Fase transisi ini , sebagaimana di
negara-negara lain, merupakan fase kritis dan rawan. Gerakan-gerakan sosial,
keagamaan atau pun politik akan mudah terjadi hanya karena dimulai oleh
kerusuhan-kerusuhan kecil.
Dalam keadaan seperti itu, munculah sosok Martin Luther yang mempelopori
keharusan adanya pembaharuan keagamaan. Ia adalah seorang pastor dan guru besar
Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman. Pada 1517 Martin Luther mengemukakan
pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap Gereja meliputi 95 dalil yang
kemudian ditempel di pintu Greja Wittenberg. Pendapatnya antara lain :
Amal yang baik keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat di terima Tuhan  
 Tiada orang yang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja
Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas  dari hukuman sehingga tidak
di perlukan adanya surat pengampunan dosa.
Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah kepalanya sehingga
kedudukan Paus selaku pemimpin agama tidak dapat diterimanya.

7
 Ia mencetuskan gerakan Reformasi Protestan di Jerman dengan melakukan berbagai
protes Sosial-Keagamaaan kepada kekuasaan Paus.

2. Reformasi Gereja di Inggris


eksistensi kaum Lollards (pengikut John Wycliffe) yang tidak pernah habis dan
terus-menerus menekankan otoritas Alkitab dan relasi pribadi dengan Kristus. Mereka
menjadi para pengkhotbah awam yang sangat berpengaruh di masyarakat biasa.
Munculnya semangat kebangsaan di bawah pemerintahan keluarga Tudor yang
memerintah Inggris tahun 1485-1603.
Munculnya kalangan menengah ke atas yang menolak dominasi Roma dengan
pertimbangan ekonomi. Mereka merasa mendapat jaminan keamanan yang sangat
penting bagi bisnis mereka. Mereka juga memiliki kesamaan pendirian dengan keluarga
Tudor tentang tanah yang dimiliki oleh paus, pajak kepada kepausan, dan pengadilan
gereja. Keduanya sama-sama menolak hal-hal ini.
Pengaruh dari kaum intelektual yang termasuk biblikal-humanis. Mereka
mempelajari Alkitab dari bahasa asli (dari edisi Erasmus) dan akhirnya menemukan
berbagai penyimpangan dalam gereja. William Tyndale dan Miles Coverdale
menyediakan terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris (PB oleh Tyndale tahun 1525; PL
& PB oleh Coverdale tahun 1535).Pengaruh tulisan-tulisan Luther yang sudah tersebar di
Inggris, terutama tulisannya tentang Babylonian Captivity (pemindahan pusat kepausan
dari Roma ke Avignon). Berbagai tulisan ini membawa pengaruh penting bagi Tyndale
dan Thomas Cranmer (salah satu tokoh penting reformasi Anglikan).
Kepentingan politik-pribadi dari Raja Henry VIII. Faktor inilah yang menjadi
penyebab langsung dari reformasi di Inggris.

2.7 Kebijakan-Kebijakan dalam Reformasi Gereja

2.8 Dampak Reformasi Gereja bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa

Dampak dari adanya Gerakan Reformasi Protestan dibawah Luther dan Calvin adalah:
pertama, dampak sosial dan politikterhadap Eropa dan negara-negara Barat pada umumnya.
Reformasi ini menimbulkan Western Christendom sehingga munculnya negara-negara
nasional kecil tanpa memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga
Kepausan Roma. Menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual

8
akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar timbulnya
gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter dan keberanian rakyat untuk
selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.

Tetapi dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya kekuasaan absolut
di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan katolik, peperangan saudara dan
penghancuran karya-karya seni, patung, lukisan yang berbau katolisisme. Reformasi juga
haris bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian massal dalam peristiwa berdarah pada
malam St. Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi pemberontakan petani yang menolak
membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran Philip mereka semua dibantai. Dan pengikut
Protestan dianggap pengkhianat dan selama enam tahun terjadi teror dan pembunuhan
terhadap kaum protestan.

Kedua, Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen menjadi sekte-sekte


kecil; Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, Katholikisme. Meskipun ditunjau
dari segi doktrin-doktrin fundamentalnya sekte-sekte itu tidak memiliki prinsip yang berbeda,
tetapi timbulnya hal tersebut menyebabkan keretakan serius dalam agama kristen. Akibat
adanya sekte-sekte ini, Eropa terbelah secara keagamaan; Jerman Utara dan negara-negara
Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut Lutheranisme; Skotlandia, Belanda,
Switzerland dan Prancis menganut Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti
Spanyol dan Italia menganut katolisisme (Ortodoks).

Reformasi menyebabkan terpecahna agama Kristen menjadi banyak aliran-aliran atau


kepercayaan. Aliran tersebut seperti Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan
Katholikisme. Meskipun memiliki nama aliran yang berbeda-beda akan tetapi tetap saja dasar
dari aliran tersebut adalah sama. Akibat dari adanya aliran atau kepercayan yang banyak ini,
Eropa terpecah secara keagamaan. Jerman Utara dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan
Norwegia), menganut aliran Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis
menganut aliran Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia
menganut aliran Katolik atau Ortodoks.

Selain itu, dengan adanya reformasi gereja menimbulkan reformasi-reformasi yang lain
di segala bidang. Sehingga adanya perubahan yang mengarah pada tuntutan zaman dan
meninggalkan tradisi-tradisi lama yang dianggap sudah menyimpang serta mengarah kepada
kehidupan yang merdeka.

9
10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan Kristiani
terlebih ddalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang reformasi maka tidak akan
terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad pencerahan) dan humanisme yang terjadi di Eropa.
Keduanya memberi aspirasi baru bagi kehidupan manusia hingga saat sekarang.
Renaisanns yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan puncaknya pada tahun 1500 telah
membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia mulai melihat kembali
siapakah dia yang sebenarnya, sehingga manusia mulai keluar dari kehidupannya yang
sebelumnya. Pada masa ini juga mulai muncul bahasa Jerman (bahasa nasional). Ada
beberapa penyebab berkembangnya Renaissans ini, yaitu :
1. Asimilasi pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab
2. Struktur sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi melainkan
negara-negara kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan politik, dan Kematian hitam,
dimana orang mulai tidak percaya pada agama sehingga ilmu pengetahuan mulai
dikembangkan di Eropa.
3. Reinassans mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaissans mulai muncul
percetakan-percetakan yang membantu para reformator.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://sejarahwew.blogspot.co.id/2012/11/reformasi-gereja.html
http://elingeuyizz.blogspot.co.id/2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.html
http://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-gereja.html
http://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gereja
https://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/2015/11/makalah-reformasi-gereja

12

Anda mungkin juga menyukai