Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan ini.
Adapun makalah ini tentang Definisi gereja, tujuan di dirikannya reformasi gereja, dan
apa saja dampak reformasi gereja bagi Negara eropa dan Negara luar eropa ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ ii
Peta Konsep..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.8 Dampak Reformasi Gereja Bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa................. 8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
A.
ii
B.
PETA KONSEP
REFORMASI
GEREJA
DEFINISI TUJUAN
REFORMASI REFORMASI
GEREJA GEREJA
TOKOH-TOKOH
LATAR BELAKANG
REFORMASI
REFORMASI
GEREJA
GEREJA
KEBIJAKAN DAMPAK
REFORMASI REFORMASI
GEREJA REFORMASI GEREJA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara munafik dan bertentangan dengan Kitab
Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan moral gereja yang bahkan melebihi kerusakan moral
dalam kalangan orang biasa. Tetapi rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan
bahwa para pemimpin adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka. Keadaan ini
membuat orang-orang mulai meninggalkan gereja, namun mereka tetap terikat oleh gereja
sebab adanya pandangan yang mengatakan bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam
gereja dan di luar gereja pasti binasa.
Pada abad ke-16 M, Eropa mengalami zaman renaissance (kelahiran kembali) yang
diawali dengan refomasi gereja, ketika itu peran gereja sangat kuat bagi kehidupan, sehingga
dengan adanya reformasi gereja, Barat mulai bangkit dari zaman kegelapan.
Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisan pada abad pertengahan,
menghasilkan pemikiran Barat kearah modern dan mempunyai rujukan jelas menuju
liberalisme dan kebebasan. Renaisans adalah masa kelahiran atau kebangkitan
kembali manusia Barat setelah tertidur lama pada masa yang disebut “abad kegelapan” (dark
ages). Kata ini berasal dari bahasa Itali, rinascimento, yang berarti “terlahir kembali.”
Periode kegelapan (dark ages) adalah masa yang terbentang selama “abad
pertengahan” (medieval), yakni masa-masa di mana masyarakat Eropa didominiasi oleh
pemerintahan dan kekuasaan agama. Para sejarawan biasanya merujuk antara abad ke-4
hingga abad ke-15 sebagai masa-masa peradaban skolastik atau peradaban yang dikuasai oleh
para penguasa Gereja. Masa-masa ini adalah periode yang ingin dikubur oleh tokoh
renaisans.
3
mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya
menganggap dirinya keramat.
4
supaya mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524 Erasamus
bersimpati pada reformasi Luther.
3. Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484 adalah pemimpin
Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli didukung oleh
pemerintah dan penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam
kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal
karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus
lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke lima
kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat pada pandangan iman
Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan
kanton-kanton Katolik.
5. John Knox
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu
ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun
1540. Ia adalah salah seorang tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia
merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat
kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat
5
ditemukan bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan
bersama.
6. John Wycliff
John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas Oxford, Inggris, yang
dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di
Inggris. Ia dikenal melalui karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam
bahasa Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe". Karya inilah yang
mempengaruhi terjemahan-terjemahan Alkitab kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin
Wycliffe mengenai kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab
gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di Inggris. Namun
demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe
dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan begitu
pemerintah dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.
6
Martin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns dan Ralph dalam
Suhelmi,Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni:
1. Jerman yang sekitar abad XV-XVI (15M-16M) masih merupakan negara agraris atau
negara yang masih terbelakang jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa
lainnya. Sektor Industri perdagangan dan manafaktur belum berkembang seperti di
Inggris dan Italia. Dan Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara ini.
Penyembahan terhadap tokoh atau pun benda-benda keramat dianggap kepercayaan
yang wajib di yakini. Penjualan surat-surat pengampunan dosa paling banyak dijual
di Jerman melebihi negara-negara lainnya di Eropa.
2. Rakyat Jerman pada saat itu sebagian besar adalah masyarakat petani yang
merupakan kelompok sosial yang paling menderita akibat adanya kekuasaan gereja
Katolisisme. Pajak-pajak yang memberatkan, urusan kepemilikkan tanah yang
dipersulit oleh pihak gereja, harta kekayaan yang sering diambil oleh pihak geraja
tanpa alasan yang jelas. Faktor-faktor tersebut belum berdampak serius untuk
munculnya gerakan reformasi, tetapi faktor fundamental yang memicu munculnya
gerakan reformasi adalah pada saat itu jerman berada dalam fase transisi ekonomi,
dimna jerman sedang berusaha berpindah dari masyarakat Feodal ke masyarakat
Ekonomi Frofit (menuju masyarkat kapitalis). Fase transisi ini , sebagaimana di
negara-negara lain, merupakan fase kritis dan rawan. Gerakan-gerakan sosial,
keagamaan atau pun politik akan mudah terjadi hanya karena dimulai oleh
kerusuhan-kerusuhan kecil.
Dalam keadaan seperti itu, munculah sosok Martin Luther yang mempelopori
keharusan adanya pembaharuan keagamaan. Ia adalah seorang pastor dan guru besar
Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman. Pada 1517 Martin Luther mengemukakan
pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap Gereja meliputi 95 dalil yang
kemudian ditempel di pintu Greja Wittenberg. Pendapatnya antara lain :
Amal yang baik keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat di terima Tuhan
Tiada orang yang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja
Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak
di perlukan adanya surat pengampunan dosa.
Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah kepalanya sehingga
kedudukan Paus selaku pemimpin agama tidak dapat diterimanya.
7
Ia mencetuskan gerakan Reformasi Protestan di Jerman dengan melakukan berbagai
protes Sosial-Keagamaaan kepada kekuasaan Paus.
2.8 Dampak Reformasi Gereja bagi Negara Eropa dan Negara Luar Eropa
Dampak dari adanya Gerakan Reformasi Protestan dibawah Luther dan Calvin adalah:
pertama, dampak sosial dan politikterhadap Eropa dan negara-negara Barat pada umumnya.
Reformasi ini menimbulkan Western Christendom sehingga munculnya negara-negara
nasional kecil tanpa memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga
Kepausan Roma. Menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual
8
akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar timbulnya
gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter dan keberanian rakyat untuk
selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.
Tetapi dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya kekuasaan absolut
di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan katolik, peperangan saudara dan
penghancuran karya-karya seni, patung, lukisan yang berbau katolisisme. Reformasi juga
haris bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian massal dalam peristiwa berdarah pada
malam St. Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi pemberontakan petani yang menolak
membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran Philip mereka semua dibantai. Dan pengikut
Protestan dianggap pengkhianat dan selama enam tahun terjadi teror dan pembunuhan
terhadap kaum protestan.
Selain itu, dengan adanya reformasi gereja menimbulkan reformasi-reformasi yang lain
di segala bidang. Sehingga adanya perubahan yang mengarah pada tuntutan zaman dan
meninggalkan tradisi-tradisi lama yang dianggap sudah menyimpang serta mengarah kepada
kehidupan yang merdeka.
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reformasi gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan Kristiani
terlebih ddalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang reformasi maka tidak akan
terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad pencerahan) dan humanisme yang terjadi di Eropa.
Keduanya memberi aspirasi baru bagi kehidupan manusia hingga saat sekarang.
Renaisanns yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan puncaknya pada tahun 1500 telah
membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia mulai melihat kembali
siapakah dia yang sebenarnya, sehingga manusia mulai keluar dari kehidupannya yang
sebelumnya. Pada masa ini juga mulai muncul bahasa Jerman (bahasa nasional). Ada
beberapa penyebab berkembangnya Renaissans ini, yaitu :
1. Asimilasi pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab
2. Struktur sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi melainkan
negara-negara kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan politik, dan Kematian hitam,
dimana orang mulai tidak percaya pada agama sehingga ilmu pengetahuan mulai
dikembangkan di Eropa.
3. Reinassans mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaissans mulai muncul
percetakan-percetakan yang membantu para reformator.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarahwew.blogspot.co.id/2012/11/reformasi-gereja.html
http://elingeuyizz.blogspot.co.id/2010/10/reformasi-gereja-1483-1546.html
http://han70war.blogspot.co.id/2014/09/reformasi-gereja.html
http://tuhanyesus.org/sejarah-reformas-gereja
https://ilmu-ilmu-sosial.blogspot.co.id/2015/11/makalah-reformasi-gereja
12