Supaya kalian lebih paham tentang bagian struktur teks editorial, berikut ada
contoh teksnya. Contoh teks editorialnya berjudul “Perlukah Ujian Nasional
Online Diadakan ?”
Pernyataan pendapat/tesis :
Di bawah ini merupakan sudut pandang penulis terhadap isu/masalahnya. Isu
yang diangkat yaitu pelaksanaan ujian nasional daring. Kemudian
ditambahkan beberapa kalimat yang menegaskan sudut pandang penulis.
Argumentasi :
Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap
dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya
infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik. Coba
bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa yang akan
mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh
pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini?
Tsunami adalah istilah yang berasal dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan
name yang berarti ‘pelabuhan’ dan ‘gelombang’. Para ilmuan mengartikannya
sebagai gelombang pasang atau gelombang laut akibat gempa. Tsunami
adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba
menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivias
gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya
gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam
daratan pantai.
Dari contoh teks eksplanasi di atas, kita dapat melihat bahwa struktur teks
ekplanasi adalah:
1. Pernyataan Umum
Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa
berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Dalam contoh
teks di atas. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa
gambaran secara umum tentang tsunami, mengapa tsunami terjadi, dan
bagaimana proses peristiwa tsunami tersebut bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas
Berisi tentang penjelasan proses mengapa tsunami bisa terjadi atau tercipta
dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan
dan merincikan penyebab dan akibat dari tsunami.
3. Interpretasi (Opsional)
Teks penutup yang bersifat pilihan, dan bukan keharusan. Teks penutup yang
dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari
pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa
tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam
teks tersebut.
Untuk mempermudah penyusunan resensi, perlu diperhatikan unsur atau hal-hal
yang harus ada dalam sebuah resensi, yaitu:
1. Judul resensi (judul resensi sebaiknya tidak sama dengan judul buku dan
hendaknya dibuat agar pembaca tertarik)
2. Identittas novel (judul, pengarang, penerbit, kota dan tahun terbit, jumlah
halaman, jika perlu harga buku)
2. Mencatat identitas novel, baik judul, pengarang, penerbit, kota dan tahun
terbit, jumlah halaman, maupun harga buku jika diperlukan.