Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LITURGIKA

LITURGI GEREJA KATOLIK, GEREJA KRISTEN PROTESTAN, DAN GEREJA


KRISTEN KARISMATIK

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Nama : Raya Hosea Manuella
NIM : 17.02.14.0036
Jurusan : Musik Gereja
Semester : VI(Enam)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN)
PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya yang telah memberikan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan kekuatan
yang di berikan, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga dapat
menyelesaikan pembuatan makalah LITURGIKA ini.
Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, baik bantuan moral atau pun materi. Semoga makalah yang kami
buat ini bisa berguna dalam pembelajaran PAK, dan menarik untuk dibaca dan diterapkan.

Palangka Raya, 31 Maret 2020

Penulis

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 2


DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................
I. Latar Belakang....................................................................................................
II. Rumusan Masalah...............................................................................................
III. Tujuan.................................................................................................................
IV. Manfaat...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
I. Pengertian dan Sejarah Liturgi............................................................................
II. Unsur dan Simbol................................................................................................
III. Liturgi Yang Kreatif............................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
I. Kesimpulan.........................................................................................................
II. Tanggapan...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 3


BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Gereja memiliki peran yang amat menentukan perwujudan narasi injil
Yesus Kristus kepada semua orang. Secara khusus kepada warga jemaat dala
berbagai kesempatan peribadatan yag dikembangkan agar diselamatkan dalam
kehidupan yang kekal. Pemberitaan injil yang objektif bukan hanya melalui
pengabdian diri kepada badan injil atau misi atau pun lembaga tertentu kemudian
ditempatkan di daerah untuk menginjili, tetapi bisa dalam bentuk yang sederhana
seperti pemantapan pola ibadah formal yang dikembangkan, seperti liturgi yang
digunakan dalam setiap ibadah agar lebih up to
date, kreatif, inovatif serta memberi warna baru yang mengesankan, namun tetap
pada koridor semata-mata untuk memuliakan Tuhan.
II. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai
berikut :
1. Pengertian dan Sejarah Liturgi
2. Unsur dan Simbol
3. Liturgi Yang Kreatif
III. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan makalah ini aalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan Sejarah Liturgi
2. Untuk mengetahui tentang Unsur dan Simbol
3. Untuk mengetahui bagaimana Liturgi Yang Kreatif
IV. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
serta pengetahuan, baik bagi penulis maupun para pembaca mengenaiLiturgi.

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 4


BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian dan Sejarah Liturgi


Secara etimologis istilah liturgi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu leitourgia (leitourgia). Kata leitourgia ini berasal dari dua kata, leitos (leitos)
kata sifat dari laos (laos) yang berarti bangsa, masyarakat atau negara,
dan ergon (ergon) yang berarti karya, fungsi atau pelayanan.
Sehingga leitourgia berarti fungsi umum atau proyek negara. Leitourgia juga
berarti kerja atau pelayanan yang dibaktikan bagi kepentingan bangsa oleh
pribadi-pribadi. Dalam masyarakat Yunani kuno, kata leitourgia itu menunjukkan
karya pembaktian yang tidak dibayar, sumbangan orang yang kaya atau pajak
untuk masyarakat atau negara. Dalam perkembangan pada zaman hellenistik,
kata leitourgia mempunyai arti yang lebih luas, termasuk pelayanan yang
dilaksanakan oleh para budak kepada majikan mereka dan juga perbuatan-
perbuatan kecil yang mereka laksanakan terhadap teman-teman. Jadi
kata leitourgia pada mulanya mempunyai arti profan-politis, dan bukan kultis
seperti yang dipahami pada masa ini. Dan pada abad ke 4 SM,
kata leitourgia semakin diperluas mencakup berbagai macam karya pelayanan.
Istilah leitourgia mendapat arti kultis sejak abad ke 2 SM, yang berarti
pelayanan ibadat. Kata ini dipakai dalam penerjemahan Kitab Suci dari bahasa
Ibrani ke bahasa Yunani (Teks Septuaginta). Teks Septuaginta memakai kata
liturgi sebayak 170 kali untuk menunjuk ibadat kaum Lewi. Ini sesuai dengan
pengertian ibadat kamu Lewi sebagai institusi ilahi yang dipercayakan kepada
bangsawan Israel, para imam kaum Lewi.
Dalam Perjanjian Baru, kata liturgi muncul sebanyak 15 kali dengan
berbagai variasi arti. Istilah ini dipakai untuk menunjuk fungsi duniawi para
pemerintah (Rm. 13:6), pelayanan imamat Perjanjian Lama Zakaria (Luk. 1:23),
kurban persembahan atau imamat Kristus dengannya Dia menjadi leitourgos (Ibr.
8:1), kurban rohani orang-orang kristen (Rm 15:60, ibadat orang-orang Kristen
“yang merayakan liturgi kepada Tuhan” di Antiokhia (Kis. 13:2). Penggunaan
kata liturgi yang bervariasi juga mempunyai beberapa makna yang berbeda-beda.
Kis. 13:2 adalah satu-satunya teks Perjanjian Baru yang menggunakan kata liturgi
menurut arti yang biasa kita mengerti pada masa sekarang yakni untuk menunjuk
STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 5
ibadat atau doa kristiani. Dari sinilah muncul nama yang kemudian hari disebut
liturgi kristen. Dan kesimpulannya menunjukkan bahwa kata liturgi dalam
Perjanjian Baru dihubungkan dengan pelayanan kepada Allah dan sesama.
Pelayanan kepada Allah dan sesama itu tidak terbatas pada kegiatan ibadat saja,
tapi juga pada aneka bidang kehidupan lain. Akan tetapi istilah liturgi dalam
Perjanjian Baru tidak menunjuk pada pelayanan kultus dari pemimpin jemaat
Kristen, sebab pemahaman tentang imamat Perjanjian Baru tidak lagi berdasar
pada imamat Perjanjian Lama. Bila dalam Perjanjian Lama imamat dihubungkan
dengan imamat kaum Lewi, dalam Perjanjian Baru satu-satunya imam adalah
Yesus Kristus. Perjanjian Baru mengenal satu imamat saja, yaitu imamat Yesus
Kristus. Sedangkan imamat umum dan imamat khusus yang diterima umat Allah
selalu merupakan partisipasi pada imamat Yesus Kristus.
II. Unsur dan Simbol
1. Gereja Katolik
Liturgi merupakan unsur sentral dalam gereja Katolik. Perlu ditegaskan
bahwa Liturgi dalam Gereja Katolik setua Gereja itu sendiri. Itu artinya, untuk
memahami dengan lebih menyeluruh bagaimana asal mula liturgi,
perkembangannya dalam zaman, dan praktik yang masih kita lihat hari ini
dalam Gereja, kita perlu sebentar melihat sejarah lahirnya Gereja. Hal itu akan
menjadi bahasan awal dalam paper ini.Ketika masuk dalam gereja katolok
misalnya, orang akan terpesona atau malah bertanya-tanya melihat banyaknya
(barangkali rumitnya) cara orang Katolik berdoa. Kita ambil contoh perayaan
Ekaristi yang memiliki tata liturgis yang padat mulai dari perarakan masuk
dan nyanyian, salam pembuka, bacaan, liturgi ekaristi, lalu liturgi penutup.
Nimbus adalah lambang kemuliaan yang digunakan pada lukisan atau
gambar yang biasa bentuknya bulat. Nimbus itu biasanya digambarkan pada
orang-orang kudus. Coba perhatikan gambar nimbus pada gambar Yesus,
Maria atau orang kudus lainnya. Gereja meyakini para kudus ini sudah mulia
di dalam surga.
Lambang pedang dihubungkan dengan Santo Paulus. Paulus mati
sebagai martir dengan cara dipenggal kepalanya dengan pedang. Ia seorang
Romawi maka ia tidak disalibkan seperti para murid Yahudi lain yang mati di
salib. Peraturan Romawi tidak memperbolehkan warganya mati di salib karena

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 6


mati di salib dianggap cara mati yang paling hina. Penyaliban hanya
diperuntukkan bagi penjahat atau budak.
Pelangi menjadi lambang kesetiaan Allah. Dalam kitab Kej 4: 8-17
dikisahkan Allah mendatangkan banjir besar setelah hujan selama 40 hari.
Semua makhluk di bumi mati, hanya keluarga Nuh dan hewan-hewannya yang
masuk ke dalam bahtera Nuh yang selamat. Nuh adalah orang yang saleh dan
memuliakan Allah dan Allah senang dengan apa yang dibuat Nuh. Dan Allah
berjanji tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi. Allah
berfirman: “Pelangi Kutaruh di awan menjadi tanda-tanda perjanjianKu itu”.
Oleh karena itu kita senang setiap kali melihat pelangi di langit. Selain karena
warnanya yang indah, kita pun lalu ingat pada janji Allah yang tidak akan
mendatangkan banjir besar lagi.
Roti biasanya dibuat dari gandum. Anggur bagi beberapa bangsa
menjadi minuman utama. Roti dan anggur menjadi lambang Ekaristi. Dua
hasil bumi ini menjadi bahan persembahan pokok yang akan diubah menjadi
Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi.
Kerang, terutama  cangkang kerang laut, adalah simbol Pembaptisan.
Lambang ini banyak ditemukan di alat-alat baptis yang digunakan oleh Romo.

2. Gereja Protestan
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau
denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan
95dalilnya. Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang
menolak ajaran maupun otoritas gereja katolik.Pada kenyataannya, gerakan
Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther bukanlah yang
pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada
gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter
Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada
pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan
Jan Hus atau Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di
Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti
Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung
dengan Gereja Calvinis.
STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 7
Alfa & Omega, Alfa dan Omega merupakan huruf pertama dan terakhir
dalam alfabet Yunani. Simbol ini biasa digunakan sebagai makna kebangkitan
Yesus untuk melambangkan kekekalan Allah. Mulai dari awal mula diciptakannya
dunia ini, hingga sampai ke akhirat, Yesus tetap berkuasa atas semesta alam.
Altar, adalah tempat dimana Yesus dan murid-Nya mengadakan
perjamuan. Termasuk saat perjamuan malam terakhir. Selain itu altar juga
digunakan untuk menaruh kolekte/persembahan.
Salib, salib merupakan lambang pengenal yang menandakan agama
kristiani

3. Gereja kharismatik
Gerakan Karismatik dalam berbagai hal memiliki ciri-ciri khas
Pentakosta, khususnya dalam hal karunia-karunia Roh seperti tercatat dalam
Alkitab (bahasa lidah/bahasa roh/glossolalia, nubuat, dan lain-lain). Gerakan
ini pada awalnya bersifat antardenominasi di dalam gereja-gereja arus utama
Protestan dan Katolik. Banyak kaum Karismatik pada akhirnya kemudian
membentuk denominasi terpisah dalam gereja-gereja baru.

Kitab Kisah Para Rasul mencatat (mengisahkan) mengenai manifestasi Roh


Kudus seperti kesembuhan ilahi, mujizat, dan glossolalia yang terjadi pada
masa gereja mula-mula pada awal abad pertama. Karismatik merupakan
sebuah istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan kaum Kristiani yang
percaya bahwa manifestasi Roh Kudus tersebut juga bisa terjadi dan
seharusnya dipraktikkan sebagai pengalaman pribadi setiap orang-orang
percaya pada masa sekarang ini.

Kata karismatik berasal dari sebuah kata Yunani charis yang berarti kasih
karunia. Kata charis digunakan dalam Alkitab untuk menjelaskan mengenai
berbagai-bagai pengalaman supranatural (khususnya dalam 1 Korintus 12-14).

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 8


III. Liturgi

1. Gereja Katolik
a. Bagian Pertama: Pemberitaan Firman
1) Pembacaan kitab nabi-nabi dan surat-surat
2) Pengajaran/nasehat
3) Doa-doa
4) Mazmur dan hymnes

b. Bagian Kedua: Perjamuan


1) Cium salam
5) Pengumpulan pemberian jemaat, bahan-bahan perjamuan di bawa masuk
6) Doa konsekrasi
7) Ucapan syukur atas ciptaan, pemeliharaan dan kelepasan “Allah”
8) Pernyataan sengsara Tuhan
9) Persembahan pemberian
10) Doa agar roh kudus turun
11) Doa syafaat, jemaat mengamininya
12) Pemecahan roti
13) Komuni
14) Bubar (missa)

2. Gereja Protestan
1.Panggilan Beribadah
2.Pujian
3.Tahbisan & Salam
4.Pujian
5.Pengakuan Dosa
6.Pujian
7.Pelayanan Firman Tuhan
- Doa
- Pemberitaan Firman Tuhan
8.Doa syafaat
9.Persembahan Syukur
- Nats persembahan
- Pujian persembahan
- Doa Persembahan
10. Pujian Pengutusan (berdiri)
11. Pengutusan & Berkat

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 9


12. Pujian Penutup.

3. Gereja Kharismatik
1. Puji-pujian
2. Doa pembuka Ibadah
3. Pujian & penyembahan
4. Ruang Kesaksian
5. Pujian sebelum Firman Tuhan
6. Penyampaian Firman Tuhan
7. Persembahan
- Doa Persembahan
- Puji-pujian Persembahan
8. Pujian Penutup
9. Doa syafaat
10. Doa Berkat

IV. Perbedaan Gereja


Adapun perbedaan liturgi hari Minggu dalam Kristen Protestan dan Katolik
ialah dari segi pelaksanaan liturgi hari Minggu, dalam GPIB Bukit Zaitun dan
Gereja
Santo Yakobus dapat dilihat dari Penjelasan sebelumnya bahwa pelaksanaan
liturgi
sangat berbeda dari kedua gereja. Perbedaannya ialah:

1) Dari pimpinan ibadah hari Minggu, gereja Protestan disebut dengan Pendeta,
pendeta ini adalah yang membuka ibadah yaitu Pelayan 2 yang bertugas pada saat
liturgi yang mengucapkan selamat dan mengajak umat berdiri untuk
melaksanakan
ibadah sedangkan dalam gereja Katolik disebut dengan Pastor yang di dampingi
oleh
putra putri altar, pastor ini ialah yang memimpin ibadah sampai selesai.
2). Dari Kitab Suci
Protestan mimiliki alkitab dengan jumlah 66 kitab, sedangkan gereja Katolik
memiliki alkitab dengan jumlah 73 kitab. Ada bagian yang oleh Katolik diakui
sebagai kitab suci, sedangkan Protestan tidak mengakui.

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 10


Umat Protestan berpegang kepada kitab suci saja sebagai satu-satunya sumber
kebenaran (Sola Scriptura).
Sedangkan penganut Katolik berpegang pada tiga pilar kebenaran, yaitu kitab
suci,tradisi dan magisterium gereja. katolik tidak menolak bahwa kitab suci adalah
pilar kebenaran, namun mereka tidak menganggap bahwa satu-satunya pilar
hanyalah kitab suci.

BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Kedua liturgi dari dua agama tersebut memiliki persamaan begitupun
perbedaan. Perbedaan disini lebih pada persoalan teknis liturgi seperti, persoalan
nama pimpinan, konsepsi Alkitab dan tahapan pelaksanaan liturgi. Sedangkan
persamaannya dapat ditentukan kerena pada hubungan agama ini adalah satu
kemudian menjadi atau memisahkan karena paham yang berbeda. Adapun
persamaannya ialah kedua liturgi tersebut sama-sama memiliki doa baik pribadi (dari
jemaat) maupun pembacaan doa dari pendeta atau pastor. Kemudian kedua agama
tersebut malaksanakan nyanyian-nyanyian dan khotbah sebagai pemberitaan Firman
yang disampaikan kepada para jemaat.

II. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi materi, isi materi, cara penulisan karya tulis ini, dan lain-
lain, untuk itu penulis meminta saran dari pembaca agar dapat membantu
memperbaiki makalah ini agar lebih sempurna lagi untuk penulisan berikutnya. Atas
perhatian pembaca, penulis ucapkan terima kasih.

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 11


DAFTAR PUSTAKA

Jacobus Tarian, Memahami Liturgi, Jakarta: Cahaya Pineleng, 2011


https://inforekat.wordpress.com/2012/01/09/simbol-simbol-dalam-gereja-katolik/
https://apaperbedaan.com/katolik-dan-protestan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Liturgi_Protestan
https://tuhanyesus.org/pengertian-liturgi-dalam-gereja
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/14356/1/HARYANTI_30500113007.pdf

STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 12

Anda mungkin juga menyukai