Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nama : Raya Hosea Manuella
NIM : 17.02.14.0036
Jurusan : Musik Gereja
Semester : VI(Enam)
Segala puji dan syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya yang telah memberikan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan kekuatan
yang di berikan, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga dapat
menyelesaikan pembuatan makalah LITURGIKA ini.
Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, baik bantuan moral atau pun materi. Semoga makalah yang kami
buat ini bisa berguna dalam pembelajaran PAK, dan menarik untuk dibaca dan diterapkan.
Penulis
COVER....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................
I. Latar Belakang....................................................................................................
II. Rumusan Masalah...............................................................................................
III. Tujuan.................................................................................................................
IV. Manfaat...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
I. Pengertian dan Sejarah Liturgi............................................................................
II. Unsur dan Simbol................................................................................................
III. Liturgi Yang Kreatif............................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
I. Kesimpulan.........................................................................................................
II. Tanggapan...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
I. Latar Belakang
Gereja memiliki peran yang amat menentukan perwujudan narasi injil
Yesus Kristus kepada semua orang. Secara khusus kepada warga jemaat dala
berbagai kesempatan peribadatan yag dikembangkan agar diselamatkan dalam
kehidupan yang kekal. Pemberitaan injil yang objektif bukan hanya melalui
pengabdian diri kepada badan injil atau misi atau pun lembaga tertentu kemudian
ditempatkan di daerah untuk menginjili, tetapi bisa dalam bentuk yang sederhana
seperti pemantapan pola ibadah formal yang dikembangkan, seperti liturgi yang
digunakan dalam setiap ibadah agar lebih up to
date, kreatif, inovatif serta memberi warna baru yang mengesankan, namun tetap
pada koridor semata-mata untuk memuliakan Tuhan.
II. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai
berikut :
1. Pengertian dan Sejarah Liturgi
2. Unsur dan Simbol
3. Liturgi Yang Kreatif
III. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan makalah ini aalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan Sejarah Liturgi
2. Untuk mengetahui tentang Unsur dan Simbol
3. Untuk mengetahui bagaimana Liturgi Yang Kreatif
IV. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
serta pengetahuan, baik bagi penulis maupun para pembaca mengenaiLiturgi.
2. Gereja Protestan
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau
denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan
95dalilnya. Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang
menolak ajaran maupun otoritas gereja katolik.Pada kenyataannya, gerakan
Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther bukanlah yang
pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada
gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter
Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada
pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan
Jan Hus atau Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di
Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti
Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung
dengan Gereja Calvinis.
STAKN Palangka Raya | LITURGIKA 7
Alfa & Omega, Alfa dan Omega merupakan huruf pertama dan terakhir
dalam alfabet Yunani. Simbol ini biasa digunakan sebagai makna kebangkitan
Yesus untuk melambangkan kekekalan Allah. Mulai dari awal mula diciptakannya
dunia ini, hingga sampai ke akhirat, Yesus tetap berkuasa atas semesta alam.
Altar, adalah tempat dimana Yesus dan murid-Nya mengadakan
perjamuan. Termasuk saat perjamuan malam terakhir. Selain itu altar juga
digunakan untuk menaruh kolekte/persembahan.
Salib, salib merupakan lambang pengenal yang menandakan agama
kristiani
3. Gereja kharismatik
Gerakan Karismatik dalam berbagai hal memiliki ciri-ciri khas
Pentakosta, khususnya dalam hal karunia-karunia Roh seperti tercatat dalam
Alkitab (bahasa lidah/bahasa roh/glossolalia, nubuat, dan lain-lain). Gerakan
ini pada awalnya bersifat antardenominasi di dalam gereja-gereja arus utama
Protestan dan Katolik. Banyak kaum Karismatik pada akhirnya kemudian
membentuk denominasi terpisah dalam gereja-gereja baru.
Kata karismatik berasal dari sebuah kata Yunani charis yang berarti kasih
karunia. Kata charis digunakan dalam Alkitab untuk menjelaskan mengenai
berbagai-bagai pengalaman supranatural (khususnya dalam 1 Korintus 12-14).
1. Gereja Katolik
a. Bagian Pertama: Pemberitaan Firman
1) Pembacaan kitab nabi-nabi dan surat-surat
2) Pengajaran/nasehat
3) Doa-doa
4) Mazmur dan hymnes
2. Gereja Protestan
1.Panggilan Beribadah
2.Pujian
3.Tahbisan & Salam
4.Pujian
5.Pengakuan Dosa
6.Pujian
7.Pelayanan Firman Tuhan
- Doa
- Pemberitaan Firman Tuhan
8.Doa syafaat
9.Persembahan Syukur
- Nats persembahan
- Pujian persembahan
- Doa Persembahan
10. Pujian Pengutusan (berdiri)
11. Pengutusan & Berkat
3. Gereja Kharismatik
1. Puji-pujian
2. Doa pembuka Ibadah
3. Pujian & penyembahan
4. Ruang Kesaksian
5. Pujian sebelum Firman Tuhan
6. Penyampaian Firman Tuhan
7. Persembahan
- Doa Persembahan
- Puji-pujian Persembahan
8. Pujian Penutup
9. Doa syafaat
10. Doa Berkat
1) Dari pimpinan ibadah hari Minggu, gereja Protestan disebut dengan Pendeta,
pendeta ini adalah yang membuka ibadah yaitu Pelayan 2 yang bertugas pada saat
liturgi yang mengucapkan selamat dan mengajak umat berdiri untuk
melaksanakan
ibadah sedangkan dalam gereja Katolik disebut dengan Pastor yang di dampingi
oleh
putra putri altar, pastor ini ialah yang memimpin ibadah sampai selesai.
2). Dari Kitab Suci
Protestan mimiliki alkitab dengan jumlah 66 kitab, sedangkan gereja Katolik
memiliki alkitab dengan jumlah 73 kitab. Ada bagian yang oleh Katolik diakui
sebagai kitab suci, sedangkan Protestan tidak mengakui.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Kedua liturgi dari dua agama tersebut memiliki persamaan begitupun
perbedaan. Perbedaan disini lebih pada persoalan teknis liturgi seperti, persoalan
nama pimpinan, konsepsi Alkitab dan tahapan pelaksanaan liturgi. Sedangkan
persamaannya dapat ditentukan kerena pada hubungan agama ini adalah satu
kemudian menjadi atau memisahkan karena paham yang berbeda. Adapun
persamaannya ialah kedua liturgi tersebut sama-sama memiliki doa baik pribadi (dari
jemaat) maupun pembacaan doa dari pendeta atau pastor. Kemudian kedua agama
tersebut malaksanakan nyanyian-nyanyian dan khotbah sebagai pemberitaan Firman
yang disampaikan kepada para jemaat.
II. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi materi, isi materi, cara penulisan karya tulis ini, dan lain-
lain, untuk itu penulis meminta saran dari pembaca agar dapat membantu
memperbaiki makalah ini agar lebih sempurna lagi untuk penulisan berikutnya. Atas
perhatian pembaca, penulis ucapkan terima kasih.