Disusun Oleh:
Gladys Monica Lehman (12)
Grace Tedjokusumo (13)
Pieter Randy Putra Hutagalung (24)
William Marvincent Tan (32)
Zeraohime Crysantzea C. J. (33)
X MIPA 4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
menganugerahkan hikmat serta karuniaNya sehingga makalah agama ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Kami sangat menghargai usaha teman-teman
yang sudah berkontribusi dan mendukung makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk kita memahami konsep pembelajaran
agama, serta diharapkan makalah ini untuk menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan.
Dengan demikian, semoga makalah ini dapat menjadi bacaan bagi kalian untuk
mempelajari sebuah karakter dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk
kebaikan diri sendiri, orang-orang, dan lingkungan di sekitar kita, serta mendorong kita
untuk mempelajari agama secara lebih mendalam.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang sudah membuat
makalah ini maupun pembaca. Semoga Tuhan Yesus Krisuts memberkati segala
usaha kita. Amin.
2
DAFTAR ISI
Judul 1
Kata Pengantar 2
BAB 1: PENDAHULUAN 4
BAB 3: PEMBAHASAN 6
3.1 Tindakan Martin Luther 6
3.2 Tantangan yang Ia Hadapi 6
3.3 Teladan dari Martin Luther 7
BAB 4: KESIMPULAN 8
Daftar Pustaka 9
3
BAB 1: PENDAHULUAN
Reformasi gereja adalah suatu upaya perbaikan dan kembali kepada ajaran
gereja yang lurus, dan bersifat kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh gereja Katolik pada zaman tersebut. Upaya reformasi gereja pertama
kali diprakarsai oleh Martin Luther King pada tahun 1517 di Jerman, dilanjutkan oleh
Ulrich Zwingli pada tahun 1522 di Swiss, dan kemudian ada juga tokoh bernama
Yohanes Calvin pada tahun 1536 di Prancis.
Faktor yang paling mendasari reformasi di Jerman karena adanya fase transisi
ekonomi di Jerman, dimana pada waktu itu terjadi proses perubahan dari masyarakat
deodal menuju masyarakat profit (kapitalis).
Alasan dan latar belakang mengapa reformasi gereja terjadi adalah banyaknya
penyimpangan keagamaan yang dilakukan oleh pemuka agama, contohnya seperti
penyogokkan (untuk memperoleh kedudukan sosial keagamaan), Paus yang adalah
“bapak suci” melakukan perilaku tak bermoral, penjualan surat pengampunan dosa
(indulgencies), acara sakramen suci atau pemujaan kepada benda-benda keramat
ataupun tokoh-tokoh suci.
Kemudian, ada pula kasus korupsi atas nama negara, adanya pajak-pajak yang
memberatkan karena ambisi kaum bangsawan, lalu juga ada kebangkitan nasional di
Eropa serta perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi di kawasan Roma.
Lalu, apa sajakah dampak dari gerakan reformasi ini terhadap gereja-gereja?
Ada dampak sosial dan politik terhadap Eropa dan negara-negara Barat, yaitu
menimbulkan Western Christendom yang membuat negara-negara kecil tanpa pusat
kekuasaan bermunculan. Dengan adanya reformasi ini juga membuat kekuasaan
absolut lahir di Eropa. Reformasi ini juga mengakibatkan agama Kristen terbelah
menjadi sekte-sekte kecil (Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan
Katholikisme).
4
BAB 2: LATAR BELAKANG
Hans yang ambisius ingin agar Luther menjadi seorang pengacara. Karena itu
di usia tujuh tahun ayahnya mengirim Luther ke sekolah bahasa Latin di Mansfeld,
kemudian ke Magdeburg di tahun 1497. Setahun kemudian, dia pun kembali ke
Eisleben dan mempelajari tata bahasa, retorika, dan logika. Pelajaran itu disebutnya
"Pembersihan dan Neraka". Pada 1501 saat dia berusia 17 tahun, dia masuk
Universitas Erfurt dan memperoleh gelar Master of Art di bidang tata bahasa, logika,
retorika, dan metafisika.
Pada 2 Juli 1505, Luther sedang dalam perjalanan untuk kembali ke kampus.
Saat hujan badai, ada petir yang menyambar dekat Luther. Ia menceritakan hal itu
kepada ayahnya dan mengatakan bahwa ia takut akan kematian dan penghakiman
abadi. Setelah kejadian itu, ia memutuskan untuk berhenti dari sekolah umum, lalu
menjual bukunya dan masuk Biara St. Augustine di Erfurt pada 17 Juli 1505. Tindakan
ini menuai respons negatif dari keluarga dan teman-temannya.
5
BAB 3: ISI
3.1 Tindakan Martin Luther
Pada tahun 1519, Martin Luther mengalami konflik dengan gereja Katolik ketika
bersama seorang biarawan Imam Ordo Dominikan bernama John Tetzel datang ke
Wittenberg dengan menjual indulgensi.
Indulgensi adalah sumbangan ke gereja yang datang dengan janji dari paus
untuk mengurangi waktu orang berdosa di api penyucian atau penghapusan
sepenuhnya hukuman temporal akibat dosa dalam bentuk surat pengampunan.
Luther tidak suka melihat umatnya menyerahkan uang tidak mereka miliki untuk
secarik kertas yang dia yakini tidak ada artinya, jadi sebagaj tanggapan, ia menulis 95
tesis menentang indulgensi dan kemudian secara dramatis memakunya ke pintu
Gereja agar semua orang melihatnya sebagai tanpa sebuah protes di 31 Oktober
1517. Luther juga menulis surat kepada von Brandenbrug, seorang Uskup Agung di
gereja tersebut untuk memprotes penjualan surat pengampunan demi mendapat dana
membangun Basilik Santo Petrus di Roma.
Ia pun merenungkan hal tersebut dan pahan bahwa kunci keselamatan rohani
bukan diperbudak oleh dogma agama atau ritual gereja melainkan kepercayaan
bahwa iman itu sendiri yang membawa keselamatan bagi jiwa. Periode ini yang ia
alami perbuaham besar dalam hidupnya sekaligus menandai terjadinya Reformasi
Protestan.
6
Luther percaya bahwa dia dapat mereformasi Gereja Roma dengan tesisnya,
tetapi Kepausan (lembaga yang dipegang oleh Paus sebagai Gereja Katolik Roma)
mengucilkan Luther pada 15 Juni 1520 dengan kertas mengatakan dia tidak memiliki
izin untuk ke Surga dan Luther membakar kertas tersebut di depan umum dan
menunjukkan bahwa dia tidak mematuhi Gereja pada saat itu.
Martin Luther melewati banyak tantangan yaitu dia dianggap sebagai penjahat
karena mengatakan bahwa indulgensi salah dan melawan peraturan dari Gereja
Katolik di Roma karena peraturan tersebut bertentangan dengan Alkitab dan harus
bersembunyi di kastil selama 10 bulan.
7
BAB 4: KESIMPULAN
Namun semua yang dilakukan oleh Marthin Luther agaknya tidak direspon oleh
para pejabat-pejabat kegerejaan. Mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan
oleh Marthin dianggap meremehkan orang-orang pihak gereja. Dan sampai akhirnya
Martin Luther hidup dengan sesak hingga sampai akhir hayat hidupnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://renoafriano.wordpress.com/2017/09/17/pos-blog-
pertama/#:~:text=Reformasi%20gereja%20adalah%20sebuah%20upaya,Ger
eja%20Katolik%20pada%20waktu%20itu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Reformasi_Protestan
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sebab-dan-dampak-terjadinya-
reformasi-gereja-6726/
https://www.google.com/amp/s/manado.tribunnews.com/amp/2018/12/02/mart
in-luther-tokoh-reformasi-protestan
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/internasional/read/2018/11/
07/21355921/biografi-tokoh-dunia-martin-luther-tokoh-reformasi-protestan
https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/21355921/biografi-tokoh-
dunia-martin-luther-tokoh-reformasi-protestan?page=all
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther
https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/21355921/biografi-tokoh-
dunia-martin-luther-tokoh-reformasi-protestan
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/martin-luther-dan-reformasi-agama-
di-eropa-21dM5TYrm3/full