Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TOKOH REFORMASI GEREJA: MARTIN LUTHER

Disusun Oleh:
Gladys Monica Lehman (12)
Grace Tedjokusumo (13)
Pieter Randy Putra Hutagalung (24)
William Marvincent Tan (32)
Zeraohime Crysantzea C. J. (33)

X MIPA 4

SMAK Penabur Gading Serpong


2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
menganugerahkan hikmat serta karuniaNya sehingga makalah agama ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Kami sangat menghargai usaha teman-teman
yang sudah berkontribusi dan mendukung makalah ini.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk kita memahami konsep pembelajaran
agama, serta diharapkan makalah ini untuk menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan.

Kami mengucapkan permintaan maaf apabila terdapat kesalahan dalam


makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat mebangun
selalu sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Dengan demikian, semoga makalah ini dapat menjadi bacaan bagi kalian untuk
mempelajari sebuah karakter dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk
kebaikan diri sendiri, orang-orang, dan lingkungan di sekitar kita, serta mendorong kita
untuk mempelajari agama secara lebih mendalam.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang sudah membuat
makalah ini maupun pembaca. Semoga Tuhan Yesus Krisuts memberkati segala
usaha kita. Amin.

Gading Serpong, 10 November 2020.


Kelompok VI.

2
DAFTAR ISI

Judul 1

Kata Pengantar 2

BAB 1: PENDAHULUAN 4

BAB 2: LATAR BELAKANG 5

BAB 3: PEMBAHASAN 6
3.1 Tindakan Martin Luther 6
3.2 Tantangan yang Ia Hadapi 6
3.3 Teladan dari Martin Luther 7

BAB 4: KESIMPULAN 8

Daftar Pustaka 9

3
BAB 1: PENDAHULUAN

Sebelum membahas mengenai cerita reformasi gereja yang dilakukan oleh


Martin Luther, ada baiknya kalau kita mengenal dulu hal apa yang dimaksud oleh kata
“reformasi gereja”.

Reformasi gereja adalah suatu upaya perbaikan dan kembali kepada ajaran
gereja yang lurus, dan bersifat kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh gereja Katolik pada zaman tersebut. Upaya reformasi gereja pertama
kali diprakarsai oleh Martin Luther King pada tahun 1517 di Jerman, dilanjutkan oleh
Ulrich Zwingli pada tahun 1522 di Swiss, dan kemudian ada juga tokoh bernama
Yohanes Calvin pada tahun 1536 di Prancis.

Faktor yang paling mendasari reformasi di Jerman karena adanya fase transisi
ekonomi di Jerman, dimana pada waktu itu terjadi proses perubahan dari masyarakat
deodal menuju masyarakat profit (kapitalis).

Alasan dan latar belakang mengapa reformasi gereja terjadi adalah banyaknya
penyimpangan keagamaan yang dilakukan oleh pemuka agama, contohnya seperti
penyogokkan (untuk memperoleh kedudukan sosial keagamaan), Paus yang adalah
“bapak suci” melakukan perilaku tak bermoral, penjualan surat pengampunan dosa
(indulgencies), acara sakramen suci atau pemujaan kepada benda-benda keramat
ataupun tokoh-tokoh suci.

Kemudian, ada pula kasus korupsi atas nama negara, adanya pajak-pajak yang
memberatkan karena ambisi kaum bangsawan, lalu juga ada kebangkitan nasional di
Eropa serta perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi di kawasan Roma.

Lalu, apa sajakah dampak dari gerakan reformasi ini terhadap gereja-gereja?
Ada dampak sosial dan politik terhadap Eropa dan negara-negara Barat, yaitu
menimbulkan Western Christendom yang membuat negara-negara kecil tanpa pusat
kekuasaan bermunculan. Dengan adanya reformasi ini juga membuat kekuasaan
absolut lahir di Eropa. Reformasi ini juga mengakibatkan agama Kristen terbelah
menjadi sekte-sekte kecil (Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan
Katholikisme).

4
BAB 2: LATAR BELAKANG

Martin Luther lahir pada 10 November 1483, di Lutherstadt Eisleben, Jerman.


Ia merupaka anak dari pasangan Putra dari pasangan Hans Luther dan Margarethe
Lindemann. Orangtua Martin Lurther merupakan petani meski Hans juga menuai
kesuksesan dalam bidang pertambangan. Ayah Martin Luther ingin agar anaknya
menjadi seorang pengacara

Hans yang ambisius ingin agar Luther menjadi seorang pengacara. Karena itu
di usia tujuh tahun ayahnya mengirim Luther ke sekolah bahasa Latin di Mansfeld,
kemudian ke Magdeburg di tahun 1497. Setahun kemudian, dia pun kembali ke
Eisleben dan mempelajari tata bahasa, retorika, dan logika. Pelajaran itu disebutnya
"Pembersihan dan Neraka". Pada 1501 saat dia berusia 17 tahun, dia masuk
Universitas Erfurt dan memperoleh gelar Master of Art di bidang tata bahasa, logika,
retorika, dan metafisika.

Pada 2 Juli 1505, Luther sedang dalam perjalanan untuk kembali ke kampus.
Saat hujan badai, ada petir yang menyambar dekat Luther. Ia menceritakan hal itu
kepada ayahnya dan mengatakan bahwa ia takut akan kematian dan penghakiman
abadi. Setelah kejadian itu, ia memutuskan untuk berhenti dari sekolah umum, lalu
menjual bukunya dan masuk Biara St. Augustine di Erfurt pada 17 Juli 1505. Tindakan
ini menuai respons negatif dari keluarga dan teman-temannya.

Menurut Luther, selama dia sekolah hukum, ia tidak menemukan pencerahan


rohani yang ia cari, namun setelah masuk ke biara, ia merasa lega dan mendapat
kepuasan rohani yang ia cari-cari selama ini. Mentor Luther bernama Johann von
Staupitz mengajarinya dan kemudian Luther ditahbiskan oleh Bishop Brandenburg
Jerome Schults, kemudian ia dikirim untuk mengajar Teologi di Universitas Wittenberg.

5
BAB 3: ISI
3.1 Tindakan Martin Luther
Pada tahun 1519, Martin Luther mengalami konflik dengan gereja Katolik ketika
bersama seorang biarawan Imam Ordo Dominikan bernama John Tetzel datang ke
Wittenberg dengan menjual indulgensi.

Indulgensi adalah sumbangan ke gereja yang datang dengan janji dari paus
untuk mengurangi waktu orang berdosa di api penyucian atau penghapusan
sepenuhnya hukuman temporal akibat dosa dalam bentuk surat pengampunan.

3.2 Tantangan yang Dihadapi


Luther merasa bahwa hal itu seharusnya bukanlah hal yang untuk
diperjualbelikan. Harga dari surat pengampunan tersebut adalah tiga mark atau
mungkin sekitar setengah tahun gaji untuk seorang buruh.

Ia mempertanyakan ajaran Gereja Barat dan gagasannya tentang penebusan


dosa. Saat itu, Gereja Katolik menjual surat pengampunan dosa yang diperjualbelikan.
Mereka menjual indulgensi agar dapat pergi ke Surga lebih cepat yang pastinya tidak
benar. Jika itu benar, orang miskin tidak dapat pergi ke Surga dan pendeta-pendeta
di Gereja akan menjadi kaya. Luther mengira ini salah dan sangat bertentangan
dengan Alkitab.

Luther tidak suka melihat umatnya menyerahkan uang tidak mereka miliki untuk
secarik kertas yang dia yakini tidak ada artinya, jadi sebagaj tanggapan, ia menulis 95
tesis menentang indulgensi dan kemudian secara dramatis memakunya ke pintu
Gereja agar semua orang melihatnya sebagai tanpa sebuah protes di 31 Oktober
1517. Luther juga menulis surat kepada von Brandenbrug, seorang Uskup Agung di
gereja tersebut untuk memprotes penjualan surat pengampunan demi mendapat dana
membangun Basilik Santo Petrus di Roma.

Luther kemudian berkesempatan menjadi delegasi konferensi Gereja Katolik di


Roma. Di sana, ia merasa sedih dengan korupsi dan perbuatan perbuatan amoral
diantara imam-imam.

Saat Luther sedang berada di studinya tentang Kitab Suci, ia mengalami


sebuah pencerahan saat sedang mempersiapkan bahan kuliah. Di Mazmur 22,
tertera ratapan dan penderitaan Yesus ketika menghadapi penyaliban. Dua tahun
kemudian, ketika mempersiapkan bahan kuliah tentang Surat Rasul Paulus kepada
jemaat di Roma, ia membaca "orang benar akan hidup oleh iman."

Ia pun merenungkan hal tersebut dan pahan bahwa kunci keselamatan rohani
bukan diperbudak oleh dogma agama atau ritual gereja melainkan kepercayaan
bahwa iman itu sendiri yang membawa keselamatan bagi jiwa. Periode ini yang ia
alami perbuaham besar dalam hidupnya sekaligus menandai terjadinya Reformasi
Protestan.

6
Luther percaya bahwa dia dapat mereformasi Gereja Roma dengan tesisnya,
tetapi Kepausan (lembaga yang dipegang oleh Paus sebagai Gereja Katolik Roma)
mengucilkan Luther pada 15 Juni 1520 dengan kertas mengatakan dia tidak memiliki
izin untuk ke Surga dan Luther membakar kertas tersebut di depan umum dan
menunjukkan bahwa dia tidak mematuhi Gereja pada saat itu.

Emperor Charles V mendengarkan kasus tersebut dan menurut Luther, ini


adalah kesempatan terakhir untuk memberi tahu bahwa mereka salah. Tetapi, Luther
tidak dapat merubah peraturannya dan Luther dinyatakan sebagai penjahat. Luther
dibantu temannya dan dia bersumbunyi di Kastil Wartburg sambil menerjemahkan
Alkitab ke bahasa Jerman agar lebih banyak orang yang dapat memahaminya.
Setelah itu, Luther memulai Gerejanya sendiri yang disebut Gereja Lutheran dengan
Philip Melanchthon dan Luther meninggal pada 18 Februari 1546.

Martin Luther melewati banyak tantangan yaitu dia dianggap sebagai penjahat
karena mengatakan bahwa indulgensi salah dan melawan peraturan dari Gereja
Katolik di Roma karena peraturan tersebut bertentangan dengan Alkitab dan harus
bersembunyi di kastil selama 10 bulan.

3.3 Teladan dari Martin Luther


Dari perjalanan hidup Martin Luther, kita dapat meneladani karakternya seperti
tidak egois, disiplin dan bertanggung jawab karena dia selalu ingin belajar. Dia juga
jujur, sabar, dan dia berani untuk menyampaikan suatu kebenaran.

7
BAB 4: KESIMPULAN

Martin Luther mengecam keburukan-keburukan yang ada di dalam gereja,


terutama penyelewengan surat penghapusan. Luther juga menyerang ajaran
substansiasi (pemahaman tentang hakekat Perjamuan Kudus yang dianut oleh Gereja
Katolik Roma.

Namun semua yang dilakukan oleh Marthin Luther agaknya tidak direspon oleh
para pejabat-pejabat kegerejaan. Mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan
oleh Marthin dianggap meremehkan orang-orang pihak gereja. Dan sampai akhirnya
Martin Luther hidup dengan sesak hingga sampai akhir hayat hidupnya.

Martin Luther telah mengusahakan reformasi gereja agar bergerak ke arah


yang sesuai dan benar, dan itu jugalah yang menjadi tugas kita untuk menjaga prinsip
gereja yang benar dan sesuai agar perintah Allah mengenai tugas gereja terlaksana.

8
DAFTAR PUSTAKA

 https://renoafriano.wordpress.com/2017/09/17/pos-blog-
pertama/#:~:text=Reformasi%20gereja%20adalah%20sebuah%20upaya,Ger
eja%20Katolik%20pada%20waktu%20itu.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Reformasi_Protestan

 https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sebab-dan-dampak-terjadinya-
reformasi-gereja-6726/

 https://www.google.com/amp/s/manado.tribunnews.com/amp/2018/12/02/mart
in-luther-tokoh-reformasi-protestan

 https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/internasional/read/2018/11/
07/21355921/biografi-tokoh-dunia-martin-luther-tokoh-reformasi-protestan

 https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/21355921/biografi-tokoh-
dunia-martin-luther-tokoh-reformasi-protestan?page=all

 https://en.m.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther

 https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/21355921/biografi-tokoh-
dunia-martin-luther-tokoh-reformasi-protestan

 https://kumparan.com/potongan-nostalgia/martin-luther-dan-reformasi-agama-
di-eropa-21dM5TYrm3/full

Anda mungkin juga menyukai