Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KITAB RUT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

Nama : Wedley Ray Warda Pasaribu


Mata Kuliah : Pembimbing Perjanjian Lama
Dosen Pengampuh : Dimas Maslan Lumbanraja
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PEMBAHASAN
1. PENULIS KITAB RUT........................................................................
2. SEJARAH KITAB RUT.......................................................................
3. YANG TERJADI PADA ZAMAN RUT.............................................
4. IMAN RUT...........................................................................................
5. HASIL DARI IMAN RUT...................................................................
6. DAUD DAN LELUHURNYA.............................................................
7. ADAT ISTIADAT PADA ZAMAN RUT...........................................
8. MAKSUD PENULISAN KITAB RUT................................................

BAB II PENUTUP
1. KESIMPULAN..................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN

1. PENULIS KITAB RUT


Pengarang kitab ini tidak dikenal. Ada yang berpendapat
pengarangnya seorang wanita, sebab dua tokoh utamanya adalah
perempuan dan diseluruh kitab ini mereka ditampilkan secara
menonjol. Pengarangnya tentu seorang penulis cerita-cerita yang
sempurna: cerita itu sendiri dipuji kalangan luas sebagai karya sastra
yang agung (lihat di bawah ini).
Ajaran Talmud mengaitkan kitab ini dengan Samuel (Baba
bathra 14b), Namun, sekarang para sarjana memberikan penanggalan
lebih akhir. Misalnya, mereka yang menganggap kitab ini sebagai
polemik terhadap reformasi perkawinan oleh Nehemia, dan mereka
yang melihat pengaruh kuat budaya Aram terhadap pemakaian
bahasa dalam kitab ini mengemukakan pendapat tentang tanggal
sesudah masa pembuangan dalam abad kelima atau keempat sM.
Sedang mereka yang berpendapat kitab ini merupakan bentuk
legimitasi kepada sistem monarkhi Daud memberikan penanggalan
sama dengan zaman kerajaan, tetapi kapan tepatnya tidak diketahui
keterangan dalam perikop 4:7 bahwa pada masa sebelumnya terdapat
praktik atau kebiasaan penebusan seperti yang akan dilakukan Boas
sebagai ‘’kaum terdekat.’’ Maka pasti ada cukup selang waktu antara
tanggal kejadian dengan tanggal penulisannya, sehingga orang
banyak bisa melupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada sebelumnya,
tetapi ini pun tidak bisa demikian. Beberapa orang mencatat bahwa
teologi serta gaya penyampaian cerita ini sangat mirip dengan cerita-
cerita kuno Israel lainnya, seperti dalam kitab kejadian, Hakim-
hakim, dan ‘’sejarah tentang Daud di istana’’ dalam kitab II Samuel.
Sekarang ini ada kesepakatan yang masuk akal bahwa kitab Rut
ditulis pada permulaan sistem kerajaan, mungkin pada masa
pemerintahan Salomo atau sebelum itu (pemerintahan Daud).1
Penulis kitab ini tidak dikenal, namanya tidak disebutkan dan
tidak ada petunjuk di dalamnya, ajaran Talmud menyebut Samuel
sebagai penulis kitab ini. Yang jelas, peristiwa yang diceritakan
terjadi pada zaman para hakim. Silsilah yang terdapat dalam pasal 4
berhenti sampai Daud kemungkinan besar kitab ini ditulis pada masa
sesudah pemerintahan Daud (kemungkinan pada masa Salomo).
Kesulitan menerima pandangan Talmud, adalah bahwa Samuel telah
mati sebelum masa Salomo (1 Sam 25:1). Kitab Rut tidak
mencantumkan nama penulisnya. Tradisi menganggap cerita
kehidupan desa yang indah ini ditulis oleh Hakim terakhir, Samuel,
nabi yang juga adalah imam. Latar belakangnya adalah zaman
Hakim-hakim (Rut 1:1), tapi ditulis dikemudian hari, karna penulis
memaparkan tradisi dulu (Rut 4:1-12).
Tarikh penulisannya dugaan saja, ada yang menduga
tarikhnya masa awal pra- pembuangan. Dugaan lainya ialah masa
sesudah pembuangan. Gaya klasik dan bahasanya mengacu pada
masa dini, demikian juga sikap terhadap perkawinan asing, sebab
menurut UI orang Moab tidak boleh masuk ke dalam umat Tuhan (UI
23:3). Pandangan bahwa kitab Rut ditulis pada masa kemudian,
didasarkan pada kecenderungan terhadap hal-hal kuno dalam kitab
itu, dan pada dugaan bahwa kitab itu berkaitan dengan pembaharuan
1
David M. Howard jr. Kitab-Kitab Sejarah Dalam Perjanjian Lama, Malang: 2009,
hal. 154-155
pada zaman Ezra dan Nehemia. Beberapa ahli menemukan dalam Rut
fakta-fakta baik dari masa awal maupun masa kemudian, dengan
anggapan bahwa silsilah Daud (Rut 4:18-22) dan penjelasan
mengenai tradisi dulu adalah yang ditambahkan ada kitab itu. Banyak
usul telah dikemukakan mengenal tujuan Rut, diantaranya yang
berikut ini. a). Rut dimaksudkan untuk memberikan silsilah raja
akbar Israel, Daud yang dikeluarkan dari Sam.2
Kisah pengembalaan yang manis dan menarik ini ditulis oleh
seorang penulis yang sama sekali tidak dikenal, meski pun kitab
tersebut dikaitkan dengan Samuel, Hizkia, dan Ezra. Kita tidak Dapat
menentukan siapa yang menulisnya. Tetapi adalah beralasan untuk
menduga bahwa kitab tersebut ditulis pada masa Raja Daud, karena
kitab tersebut menyebut dirinya (Rut 4:18-22) dan tidak menyebutkan
tentang Salomo, anaknya.3

2. SEJARAH KITAB RUT


Masnyarakat pada umumnya mencari-cari berbagai jalan untuk
menerobos benteng-benteng keeksklusikan itu. Masih ada pengikut-
pengikut mazhab Yesaya II, yang pandangannya lebih universal
mungkin kalangan-kalangan yang demikian yang menghasilkan kitab
seperti kitab Yunus, yang menguraikan prinsip bahwa Israel
bertanggung jawab dihadapan Allah untuk dunia non-Yahudi.
Demikian juga kitab Rut, yang menentang peraturan-peraturan anti-
kawin campuran itu, dengan mengutip contoh nenek moyang Daud
sendiri. Kitab Rut itu mendesak, supaya orang-orang asing seperti
2
Maslan Lumbanraja. Sejarah Ringkas Kitab Kejadian-Maleaki, Pematang Siantar:
2021, hal.72

3
J. I. Packer Merrill C. Tenney William White, Jr. Ensiklopedi Fakta Alkitab Bible
Almanac-2, Malang: 2004, hal. 1178
Rut, yang ingin berpartisipasi dalam kehidupan dan keagamaan
masnyarakat Yahudi, diperkenankan masuk (Rut 1:7-18)4
Ada lima kitab khusus yang disebut “Kitab kudus’’ atau ‘’lima
megilot’’. Lima megillot ini termasuk dalam dalam buku-buku kecil
yang awalnya ditulis dalam gulungan-gulungan perkamen dann
dibacakan dalam sinagoge pada hari tertentu, seperti:
• Kitab Kidung Agung dibaca pada hari Paskah.
• Kitab Rut dibaca pada hari raya Pentakosta.
• Kitab Ratapan dibaca pada tanggal 9 bulan Av, untuk
memperingati pemusnahan bait Allah.
• Kitab Pengkhotbah dibaca pada hari raya Sukot atu hari raya
Pondok Daun.
• Kitab Ester dibaca pada hari raya Purim, yaitu pesta undi-
undian.5

2. YANG TERJADI PADA ZAMAN RUT


Rut menikah dengan Mahlon (Rut 4:10), putra sulung Elimelekh
dan Naomi dari Bethlehem-Yehuda, yang datang ke Moab karena
bala kelaparan. Naomi menjadi janda, dan kedua putranya meninggal
tanpa ahli waris. Setelah Naomi memutuskan untuk kembali ke
negeri asalnya, Rut bertekad menyertai dia. Untuk itu Rut ganti
kebangsaan dan ia meninggalkan semua ilahnya, lalu memutuskan
hanya menyembah Allah. Hanya kematian yang Dapat memisahkan
mereka (Rut 1:17).6

4
Th.c. Vriezen. Agama Israel Kuno, Jakarta: 2013, hal.286
5
Jonar T. H. Situmorang, M. A. Bibliologi Menyikap Sejarah Perjalanan Alkitab dari
Massa ke Masa, Yogyakarta: 2013, hal.53-54
6
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jakarta: 2013, hal. 334
Dalam kitab Rut , fokusnya itu beralih kepada keturunan yang
dibicarakan ialah pribadi yang akan lahir dari suku Yehuda dan akan
memerintah umat Allah (Kej. 49:10).7
Bersama mertuanya, Naomi, (Rut. 1); bertemu dengan Boas,
(Rut. 2); dengan Boas di tempat pengirikan, (Rut. 3); menjadi isteri
Boas, (Rut. 4).8
Ada tiga doa pendek dalam Kitab Rut, yaitu doa Naomi (Rut
1:8,9); dan Boas (Rut 2:12); dan tua-tua kota itu (Rut 4:11,12).9
Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan
roh….’’ Itulah juga yang dikatakan oleh Boas terhadap Rut:
‘’Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala
sesuatu yang engkau lakukan….’’ (Rut. 2:12).10
Dalam kitab Rut, pembagian pasal (yang dilakukan pada abad
pertengahan) bertepatan cocok. Pasal 1 dan 4 saling berhadapan:
kepahitan wabah kelaparan dan kematian mencirikan Naomi dalam
pasal 1, dan ini dihilangkan oleh manisnya perkawinan Rut dengan
Boas, serta kehamilannya pada pasal 4. Di antaranya, bertemulah
Boas dan Rut dalam pasal 2, padang siang hari diladang panen, dan
dalam pasal 3, pada malam hari di tempat pengirikan. Demikianlah
muncul pola AB-B’A’.11
4. IMAN RUT
Percaya kepada Elohim tidak dihasilkan karena pemaksaan
kehendak seseorang. Bukan karena diperintahkan untuk percaya.

7
Teologi Alkitabiah Perjanjian Lama, Malang: 2005, hal.204
8
D.F. Walker. Konkordansi Alkitab, Jakarta: 2012, hal.399
9
J. Wesley Brill. Doa-Doa Dalam Perjanjian Lama, Bandung: 1998, hal.33
10
Timotius Subekti. Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman, Yogyakarta: 1994, hal.123
11
Dr. Jan Fokkelman. Dibalik Kisah-Kisah Alkitab, Jakarta: 2008, hal.220
Tetapi timbul dari gerakan hati seseorang, seperti yang dialami oleh
Rut.12
Lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap
berpaut kepadanya. Berkatalah Naomi: ‘’telah pulang iparmu kepada
bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu
itu. ‘’tetapi kata Rut: ‘’ janganlah desak aku meninggalkan engkau
dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab kemana engkau
pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan dimana engkau bermalam, disitu
jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku Allah-mulah Allah-
ku; dimana engkau mati, aku pun mati disana, dan disanalah aku
dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku bahkan lebih
lagi dari itu, jikalau sesusatu apapun memisahkan aku dari engkau,
selain dari pada maut!’’ ketika Naomi melihat bahwa Rut berkeras
untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata
kepadanya.13
Rut sanggup melakukan apapun karena ia dan mertuanya harus
hidup. Mungkin kalau Rut tidak mengikuti Naomi, ia tidak perlu
bersusah-susah dalam hidup, sebab di tanah Moab Rut Dapat kembali
kepada keluarganya. Namun, imannya kepada Allah Naomi dan
cintanya kepada Naomi mendorong hatinya untuk memilih kehidupan
seperti yang dihadapinya sekarang ini Rut. Rut lebih mencintai
Betlehem-Yehuda daripada Moab. Ia lebih mencintai Allah Israel
dari pada allah-allahnya.14
Orpa memandang penjelasan ini meyakinkan dan pulang ke
kampung halamannya. Naomi tidak menyalakan dia; sebenarnya ia
12
Pdt. Dr. Indrawan Eleeas. Isu Masa Kini Tentang Nama Allah, Malang: 2008,
hal.39
13
David Atkinson. Seri Pemahaman Dan Penerapan Amanat Alkitab Masa Kini,
Jakarta: 2000, hal.68
14
Retnowati. Perempuan-Perempuan Dalam Alkitab, Jakarta, hal.19
menganjurkan Rut untuk juga berbuat hal yang sama, kembali kepada
kaumnya sendiri dan kepada para ilahnya (Khemosh), yakni ilah
bangsa Moab.
Sekarang menjadi teranglah betapa Rut tidak lagi ingin melayani
Khemosh, tapi telah memutuskan untuk mempertaruhkan
kesetiaannya kepada Allah Israel, yang dikenalnya melalui hidup dan
kesaksian suaminya dan Naomi. Kata-kata yang dicatat dalam ay 16,
17 menyatakan kesetiaan yang luhur dan pengabdian yang tidak
mementingkan diri sendiri.15
Ke mana engkau pergi, kesitu jugalah aku pergi, Allahmulah
yang akan menjadi Allahku. Di Moab Rut pastilah diharapkan untuk
menyembah Kamos (Bil. 21:29). Namun dengan pergi ke Yehuda,
dia harus menyembah Allah Israel. Hal itu merupakan kesaksian
kepada suaminya almarhum dan juga kepada ibu mertuanya bahwa
Rut bersedia untuk menyerahkan diri kepada Allah yang mereka
sembah.
Rut tetap berpaut pada padanya. Rut tidak bisa diubah lagi
pendiriannya. Dia telah berketetapan untuk tinggal bersama Naomi
apa pun resikonya, dan hasilnya dari pilihannya itu adalah dia
menjadi nenek moyang Daud.16

5. HASIL DARI IMAN RUT


Rut memang tidak salah pilih. Kesediaannya untuk menyerahkan
diri kepada Allah Israel, telah menyebabkanya menjadi orang penting
dalam sejarah Israel. Disini lah terbukti bahwa Allah dengan senang

15
Tafsiran Alkitab Masa Kini Kejadian-Ester, Jakarta: 1983, hal.431
16
Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison. The Wycliffe Bible Commentary,
Malang: 2011, hal. 725
hati menyambut siapa yang mau dating kepada-Nya sekalipun bukan
bangsa pilihan-Nya.17
Sikap moral Rut yang berlaku setia mengabdi dan melayani
Naomi mertuanya, menjadikan ia diberkati Tuhan dengan heran. Ia
memperoleh suami dari kerabatnya sesuai hukum Tuhan dan ia
adalah orang kaya. Setelah menikah, Rut diberkati dengan
melahirkan anak lelaki yang keturunanya diantaranya adalah raja
Daud. Hidup yang susah tetapi tetap setia pada Tuhan akhirnya
diberkati melimpah, yang namanya tidak akan terhapus dalam sejarah
Israel dan tetap tertulis dalam Alkitab (Rut. 1-4).18
Orang luar, orang ‘’Moab, yang sebagai seorang janda menikah
masuk ke dalam suku ‘’Yehuda di ‘’Betlehem. Putranya adalah kakek
dari ‘’Daud, maka Rut muncul dalam silsilah Yesus (Mat. 1:5).19
Janda mudah bangsa Moab yang pindah ke Betlehem di Yehuda
dengan ibu mertuanya Naomi (Rut 1:3-5). Kemudian ia menikah
dengan Boaz dan menjadi salah seorang moyang raja Daud dan
Tuhan Yesus (Rut 4:13-22).20
Ada empat kebenaran PB yang djelaskan dalam kitab ini. (1)
Kesengsaraan yang dialami manusia menjadi kesempatan bagi Allah
untuk memajukan maksud-maksud penebusan-Nya yang akbar (bd,
Flp 1:12). (2) Termasuknya Rut dalam penebusan menunjukkan
bahwa keikutsertaan dalam Kerajaan Allah bukanlah karena
keturunan, tapi karena menyesuaikan kehidupan dengan kehendak
Allah oleh ketaatan yang tumbuh karena iman (Rm 1:5; bd. 16:26).
(3) Kedudukan Rut dalam daftar keturunan Daud dan Yesus (lih. Mat
17
Sostenis Nggebu, S. Th. Dari Ur-Kasdim Sampai Ke Babel, Bandung: 2007, hal.106
18
Pdt. Dr. Karel Sosipater. Etika Perjanjian Lama, Jakarta: 2010, hal.273
19
W. R. F. Browning. Kamus Alkitab, Jakarta: 2010, hal.391
20
W. N. Mcelrath-Billy Mathias. Ensiklopedi Alkitab Praktis, Bandung: 2003,
hal.123
1:5) menandakan bahwa semua bangsa akan diwakili didalam
kerajaan ‘’Putera Daud’’ (Why 5:9; 7:9). (4) Boas sebagai penebus-
kerabat adalah lambang dan Penebus agung, Yesus Kristus (Mat
20:28; lih. Rut 4:10).21
Rut bekerja ditanah milik laki-laki bernama Boas. Ia adalah
saudara Naomi dan akhirnya menikahi Rut. Keturunan mereka
termasuk raja Daud dan akhirnya Yesus (Rut 4:9-22; Mat. 1:1-6).22

6. DAUD DAN LELUHURNYA


Pembaca kitab Rut adalah oran-orang yang hidup pada masa
kerajaan Daud. Hal ini terlihat dari 4:17b-22 “dialah ayah Isai, ayah
Daud. Inilah keturunan Peres: Peres memperanakkan Hezron, Hezron
memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadad
memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
Salmon memperanakkan Boas, Boas memperanakkan Obed, Obed
memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud.23
7. ADAT ISTIADAT PADA ZAMAN KITA RUT
Almarhum suami Naomi, Elimelekh, memiliki tanah di
Betlehem yang terpaksa dijualnya karena kemiskinan (Rut 4:3).
Elimelekh memiliki kerabat dekat yang memiliki hak untuk membeli
kembali atau menebus tanah itu agar tetap menjadi milik keluarga.
Namun, kerabat yang tidak disebutkan namanya ini
melepaskan haknya dengan melepaskan kasutnya. Hanya pemilik
lahan yang berhak berjalan diatas lahan tersebut. Melepaskan kasut
21
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: 2013, hal.409
22
Jean Fischer. 199 Tokoh, Tempat dan Istilah Dalam Alkitab yang perlu Anda
Ketahui, Yogyakarta: 2010, hal.138
23
Andrew E. Hill Dan John H. Walton. Survey Perjanjian Lama, Malang: 1996,
ha.294
menandakan bahwa ia melepaskan haknya dan menyerahkannya
kepada Boas, yang kemudian Dapat melanjutkan proses pembelian
kembali tanah tersebut dari pemilik sekarang.24
Juga Boas yang mengijinkan Rut memungut jelai yang
terjatuh, (Rut 2:3,8). Patokan ini, yang tak dikenal bangsa lain,
menyadarkan umat bahwa Tuhanlah yang mempunyai tanah dan ia
memberikannya kepada seluruh umat-Nya, dan secara khusus ia
memperhatikan yang lemah.25
8. MAKSUD PENULISAN KITAB RUT
Kisah Rut yang ditulis untuk umat Israel memperlihatkan
bagaimana Allah mempergunakan orang Yahudi dan Bangsa lain
untuk melaksanakan rencana-Nya didunia. Rut bukan orang Israel,
melainkan orang Moab. Jaminan perlindungan dari keluarganya
sendiri ia lepaskan untuk hidup di Israel bersama mertuanya, Naomi,
seorang janda Israel yang kedua anak laki-lakinya telah meninggal.
Ayat-ayat terakhir kisah ini (4:13-22) menceritakan bagaimana Rut
dan keturunanya menjadi nenek moyang Daud, raja terbesar Israel.26

24
George W. Knight. Adat istiadat Alkitab dan keunikan dalam gambar, Jakarta:
2014, hal. 85
25
Dr. Christoph Barth Marie-Claire-Frommel, M.Th. Teologi Perjanjian Lama2,
Jakarta: 2010, hal.35
26
Alkitab Edisi Studi, Jakarta: 2004, hal.423

Anda mungkin juga menyukai