Anda di halaman 1dari 17

DOGMATIKA

SOTERIOLOGI (DOKTRIN TENTANG KESELAMATAN)

NAMA: Vernandito Marita

PRODI: Musik Gereja

KELAS: (A) Semester 1

NIM: 190301013

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas tuntunan-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Soteriologi (Doktrin Tentang
Keselamatan)

Semoga dengan makalah ini bisa menambah wawasan dan kiranya ada kritik dan
saran yang membangun bagi saya
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………...

Daftar Isi……………………………………………………………………...........

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………

1. Latar Belakang…………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah…………………………………………………….......
3. Tujuan Penulisan………………………………………………………….

Bab II Pembahasan……………………………………………………………….

Bab III Penutup……………………………………………………………………

1. Kesimpulan………………………………………………………………..

Daftar Pustaka……………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ajaran tentang keselamatan sangat penting bagi orang percaya. Jika ajaran
tentang keselamatan tidak dimengerti secara jelas, maka dapat menyebabkan
1
pemberitaan Injil yang palsu dan atau menyesatkan .

Salah satu tema penting dalam doktrin Kristen ialah soteriologi. Yang
mana membicarakan hal keselamatan bagi umat manusia yang hanya
diperoleh melalui Yesus Kristus. Maka manusia bisa memperoleh keselamatan
dengan penebusan yang dikerjakan-nya melalui Kayu Salib (Rm. 5:8).
Manusia disediakan sebagai anugerah dari Allah yang adil yang memberikan
2
kasih karunia-Nya kepada manusia yang telah jatuh ke dalam dosa .

Pada mulanya hubungan Allah dengan manusia terjalin dengan baik


sampai pada saat dimana manusia tergoda, jatuh ke dalam dosa dan hal itu
merusak hubungan tersebut dengan tidak menaati apa yang telah dilarang oleh
3
Allah .

Oleh sebab itu, akan dibahas mengenai konsep keselamatan atau


soteriology yang akan membawa manusia kepada bagaimana keselamatan
dalam Allah melalui Yesus Kristus.

B. Rumusan Masalah

1
Philipus P. Sulistya. Konsep Keselamatan dalam PL. Jurnal Pistis. Vol XI. Tahun 2013. H 46
2
Shaman. Jurnal PAK. Vol 1, no 2. Tahun 2017. H 22
3
Philipus P. Sulistya. Konsep Keselamatan dalam PL. Jurnal Pistis. Vol XI. Tahun 2013. H 47
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, muncullah rumusan masalah,
yaitu:

1. Apakah definisi dari Soteriologi?


2. Apa saja urutan keselamatan (Ordo Salutis)?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam keselamatan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang dikemukakan berdasarkan rumusan


masalah, yakni:

1. Untuk mengetahui definisi dari soteriology.


2. Untuk mengetahui urutan keselamatan (Ordo Salutis).
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam keselamatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Soteriologi

Kata soteriologi berasal dari bahasa Yunani ​soteria yang berarti


keselamatan. Kata soteria berasal dari kata ​soter yang artinya juruselamat.
Soteriologi adalah doktrin atau pengajaran tentang keselamatan yang
dilakukan oleh Allah dalam dan melalui Yesus Kristus. Disebut rencana
keselamatan karena segala sesuatu yang berkaitan dengan karya
keselamatan, sudah dirancang, ditetapkan oleh Allah jauh sebelum
manusia diciptakan. Rencana dan keputusan Allah untuk mengutus Yesus
4
sebagai penebus dosa sudah dibuat Allah sebelum dunia dijadikan .

Penerapan keselamatan karena rencana dan ketetapan Allah


tersebut direalisasikan melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib
5
dengan adanya penebusan orang-orang berdosa .

Pembahasan doktrin soteriologi ini mencakup:

1. Doktrin soteriologi berhubungan erat dengan Karya Roh Kudus.


Dalam bebarapa buku dogmatika pembahasan bagian ini dimulai

4
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. hal 3
5
Ibid,.. hal 4
dengan karya Roh Kudus itu. Hal tidak dibahas dalam diktat ini,
karena karya Roh Kudus ini dibicarakan dalam pneumatologi.
2. Doktrin soteriologi dapat dianggap sebagai hasil karya Kristus.
Dialah juruselamat (Luk. 2:1; Titus 2:13). Karya-Nya disebut
keselamatan (Yoh. 4:22; Kis. 4:12; Ef. 1:13). Jadi, walaupun ada
hubungan yang erat dengan Roh Kudus, pekerjaan Yesus juga
penting sekali.
3. Dalam soteriologi tidak berarti hanya dibahas bahwa keselamatan
diaplikasikan oleh Roh Kudus kepada kita, tetapi juga tentang
keselamatan itu sendiri, mengenai Apakah keselamatan yang
dikerjakan Yesus Kristus, dan yang kita peroleh melalui Roh
Kudus.
4. Menurut Berkhof soteriologi berkaitan dengan penerapan dari
6
karya Roh Kudus . Yang dibahas disini adalah isi dan arti
keselamatan itu.
5. Menurut Hoekma, Soteriologi hanya mencakup studi mengenai
penerapan berkat-berkat keselamatan di dalam diri umat Allah, dan
pemulihan diri mereka sehingga diperkenan oleh Allah dan berada
dalam hidup persekutuan dengan Allah di dalam Kristus.

7
Lima penekanan dalam soteriologi Reformed :
1. Walaupun manusia harus mengambil keputusan, namun faktor
utama yang menentukan siapa yang diselamatkan dari dosa adalah
kedaulatan anugrah Allah.
2. Akar penerapan keselamatan adalah ketetapan kekal Allah,
berdasarkan kerelaan kehendak-Nya, bukan berdasarkan kebaikan
manusia yang dipilih-Nya.

6
Louis Berkhof. Teologi Sistematika 4. Momentum. 2016. Jakarta. hal. 6
7
Anthony Hoekma. Diselamatkan oleh anugrah. Momentum. Surabaya. hal 14-15
3. Semua orang dengan sungguh-sungguh dipanggil untuk menerima
Injil, namun anugerah Allah bersifat partikuler (tertentu), yaitu
yang dikaruniakan kepada kaum pilihan Allah.
4. Itu berarti bahwa Allah tidak akan membiarkan kaum pilihan-Nya
kehilangan keselamatan mereka. Karena itu jaminan rohani
orang-orang percaya tergantung terutama kepada pegangan Allah
terhadap mereka, dan bukannya atas pegangan mereka kepada
Allah.
5. Dalam penerapan keselamatan memang kehendak dan karya
manusia memainkan peranan, tetapi penerapan itu terutama adalah
karya Roh Kudus. Kedaulatan Allah tidak meniadakan tanggung
jawab manusia. Di dalam beberapa aspek keselamatan (pertobatan,
iman, pengudusan progresif, dan ketekunan). Allah berkarya dan
kita berkarya. Pengudusan kita misalnya pada saat yang sama
adalah seratus persen karya Allah juga seratus persen karya kita
(Filipi 2:2:12-13).

Lima Pokok Calvinis:

Dalam buku Edwin Palmer (5 Pokok Calvinis) dibahas lima


pokok yang sangat penting dalam ajaran Reformed. Dalam bahasa
Inggris dipakai Singkatan TULIP yaitu :

1. Total depravity (kerusakan total)


2. Unconditional election (pemilihan tak bersyarat)
3. Limitid atonement (penebusan terbatas)
4. Irresistible grace (anugrah yang tak dapat ditolak)
5. Perseverance of the saints (ketekunan orang-orang kudus)

Kelima pokok Calvinis ini akan diberikan keterangan singkat


mengenai kelima pokok ini (lihat tulisan Reymond, hal. 1123-1126)
1. Kerusakan total : oleh karena dosa turunan dan dosa-dosa manusia
sendiri semua manusia kecuali Yesus Kristus adalah mengalami
kerusakan total dan jahat secara total, walaupun mereka, oleh
karena anugerah Allah yang bersifat umum, ditahan sehingga
mereka tidak melakukan kejahatan tanpa batas. Mereka tidak
mampu sama sekali untuk menyelamatkan diri sendiri.
2. Pemilihan tak bersyarat : sebelum dunia dijadikan, Allah memilih
banyak orang berdosa untuk diselamatkan secara total, hanya oleh
karena anugerah dan kasih-Nya yang berdaulat. Mereka dipilih
bukan atas dasar iman atau perbuatan baik yang akan mereka
lakukan. Pemilihan ini tidak bersyarat, tetapi hanya berdasarkan
kasih Allah, bukan berdasarkan orang-orang pilihan itu sendiri.
3. Penebusan terbatas : kematian Kristus hanya menyelamatkan
orang-orang pilihan, walaupun kematian-Nya cukup untuk dosa
semua orang, dan walaupun Allah menuntut pertobatan dan
kepercayaan dalam Kristus dari semua orang, sehingga Injil harus
diberitakan kepada semua orang. Mungkin penebusan tertentu,
pertikuler, atau efektif lebih cocok dari pada istilah penebusan
terbatas. Kata terbatas dapat disalah pahami, dan baik kaum
Calvinis maupun kaum Armenian setuju dengan kata terbatas,
walaupun pemahamannya berbeda (Calvinis : terbatas karena
hanya yang dimaksudkan bagi kaum pilihan; sedangkan Armenian
: terbatas karena tidak semua orang menerima Injil Yesus Kristus).
4. Anugerah yang tak dapat ditolak : itu berarti bahwa orang yang
tidak dipilih tidak dapat menolak anugerah ini, karena anugerah
yang menyelamatkan itu tidak diberikan kepada mereka (Kis. 7:51:
Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati
dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti
nenek moyangmu, demikian juga kamu). Tetapi kaum pilihan tidak
dapat menolak anugerah ini terus menerus. Pada waktu yang
ditentukan Allah, orang-orang pilihan akan ditarik kepada Allah,
dengan meninggalkan permusuhan mereka dan membuat mereka
bersedia untuk memeluk Kristus.
5. Ketekunan orang-orang Kudus : Kaum pilihan mendapat kepastian
yang kekal dalam Kristus, karena Dia memegang dan memberi
kekuatan kepada mereka untuk bertekun di dalam Dia sampai pada
kesudahan. Tetapi orang-orang Kristen yang menjadi murtad (1
Tim. 4:1) keluar dari jemaat, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh
termasuk kepada kita ( 1Yoh. 2:19).

B. Ordo Salutis (​ Urutan Keselamatan)

Istilah lain yang dipakai untuk bidang dogmatika ini adalah dalam
bahasa latin ​Ordo salutis yang artinya : urutan keselamatan. Ada dua aspek
dalam istilah ini :

1. Keselamatan yang Kristus kerjakan bagi kita (​Kristus pro nobis


bagi kita)
2. Kristus membuat kita mengambil bagian dalam keselamatan itu
oleh Roh Kudus (​Kristus in nobis,​ di dalam kita)

Dalam pembahasan ​Ordo salutis dibahas hasil karya Kristus, dan


juga apa yang dikerjakan Roh Kudus di dalam kita. Kita tidak mulai
dengan manusia dan pengalamannya, ataupun dengan kepastian yang dia
cari atau peroleh. Melainkan kita mulai dengan Kristus sebagai
juruselamat dan apa yang dikerjakan-Nya bagi kita, dengan cara apa
Kristus memberikan keselamatan itu kepada kita.

Ordo salutis tidak berarti bahwa adanya urutan kronologis tertentu,


atau urutan satu-satunya dalam penghayatan keselamatan. Kata ​Ordo
mengacu kepada hubungan antara aspek-aspek keselamatan
masing-masing dengan Kristus, kita peroleh semuanya berdasarkan
anugerahkan-Nya. ​Ordo salutis memang ada tetapi belum adanya urutan
yang kronologis. Yang harus diperhatikan dalam ​Ordo Salutis adalah :
pengudusan tidak mendahului pembenaran, melainkan menyusul.
Pertobatan terjadi sesudah panggilan. Ketekunan bukan hal yang pertama
melainkan hal yang terakhir. Aspek-aspek ini tidak boleh dibahas dalam
urutan sembarangan, karena ada kaitan teologis. ​Ordo salutis ini alkitab
tidak mencatat secara eksplisit (jelas), namun Alkitab memberikan kita
dasar yang cukup untuk urutan tertentu. Di dalam Roma 8:29,30, juga Kis.
26:17-18. Alkitab tetap melakukan beberapa hal yang memungkinkan kita
8
menyusun suatu urutan tertentu .

1. Alkitab memperlengkapi kita dengan penjelasan yang penuh dan


lengkap mengenai pekerjaan Roh Kudus.
2. Kudus dalam menerapkan karya Kristus bagi orang berdosa secara
individu dan juga Alkitab menjelaskan berkat-berkat keselamatan
yang dicurahkan atas mereka. Banyak istilah yang dipakai Alkitab.
3. Alkitab menunjukkan hubungan dimana berbagai gerakan dalam
karya penebusan saling berkaitan dalam berbagai ayatnya dan
dengan berbagai cara (Roma 3:30; 5:1; Gal. 2:16-20) dibenarkan
hanya melalui iman; (Roma 6:18-22) dibebaskan dari dosa untuk
menjadi hamba-hamba kebenaran, dan beroleh buah pengudusan;
(Roma 8:15-17; Galatia 4:4-6) kita diangkat menjadi anak, dan
karena itu kita juga adalah ahli waris; (Roma 10:17) iman timbul
akan pendengaran akan Firman Tuhan; (Efesus 1:13-14) ketika kita
percaya, kita dimeteraikan dengan Roh Kudus; (Efesus 4:1-2) kita
sangat perlu berjalan dalam panggilan; (1 Petrus 1:23) kita
dilahirkan kembali oleh Firman Tuhan. Ayat ini menunjukkan
hubungan dari berbagai gerakan karya penebusan antara yang satu
dengan yang lain dan dengan demikian memberikan dasar bagi
9
penyusunan suatu ​Ordo Salutis .

8
Louis Berkhof. Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan. hal. 9-10
9
Ibid,.. hal 10
C. Langkah-langkah dalam Keselamatan

o Penebusan

Penebusan kata dasarnya ialah tebus yang berarti membeli kembali.


Dalam bentuk kata kerjanya ialah menebus yang artinya memberikan
sesuatu akan pemebli atau pengganti sesuatu. Menebus adalah membayar
10
lunas .

Paulus menyatakabahwa oenebusan terjadi di dalam Kristus (Kol.


1:14) dan Kristus merupakan perwujudan penebusan kita (1 Kor12:30).
Salib itulah yang paling unggul bagi Kristus untuk melaksanakan karya
11
penebusan-Nya .

Orang-orang berdosa telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma oleh


anugerah penebusan Yesus Kristus di Kayu Salib. Hal yang dilakukan
Allah melalui Yesus Kristus tentu tidaklah sia-sia. Pengobanan yang
sungguh besar bagi manusia orang berdosa, yang dilepaskan dari belenggu
12
dosa sehingga menjadi orang merdeka karena adanya penebusan.s

o Pertobatan

Pertobatan kata dasarnya adalah tobat, yang berarti sesal atau


menyesal akan dosanya (perbuatan yang jahat) dan berniat untuk tetap
hendak memperbaiki hidup. Dalam kekristenan, pertobatan merupakan
13
bukti responsnya atas hal yang dipercayai dan diimani .

Secara umum, pertobatan selalu mempunyai arti, berbalik dari


jalan semula, berubah-berbalik dari dosa dan dari jalan kita sendiri

10
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 189
11
Ibid,.. h 205.
12
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 206
13
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 93
kepada Allah. Intinya bahwa perobatan adalah menuju kepada suatu
perubahan yang tentunya mengarah kepada hal-hal yang baik dan
14
benar .

Dalam Alkitab ada istilah untuk pertobatan, yaitu:

1. Istilah dalam PL memakai dua istilah; a) ​nacham,​ yang artinya


adanya perasaan yang mendalam, baik perasaan yang menderita
(menyesal dan penyesalan dengan adanya perubahan melalui
tindakan) maupun perasaan yang terlepas (menghibur atau
15
menghibur diri sendiri) . b) ​ erupakan kata ynag
Shubh m
paling umum yang artinya berbalik, berbalik kembali, atau
kembali. Arti ini menunjuk kepada bagaimana Israel berbalik
16
kepada Allah ketika mereka meninggalkan Dia .
2. Istilah dalam PB ada dua, yakni: a) ​Metanoia, dari dua suku
kata ​meta d​ an ​nous. ​Meta m
​ enunjukkan pada hal yang
mengikutinya. Sementara untuk ​nous, yaitu pikiran, cara
berpikir, karakter atau kesadaran moral. Jadi, ​Metanoia lebih
kepada banyak aspek daripada sekadar penyesalan atas dosa
dan perubahan intelektual, melainkan tentang perubahan
17
pikiran, perasaan dan kehendak . b) ​Epistrophe terus dipakai
18
dalam pengertian ​berbalik lagi/berbalik kembali .

Dalam pertobatan ada tiga unsur yang saling menopang satu sama
lain, antara lain:

❖ Unsur menyangkut intelek (pikiran)


❖ Unsur menyangkut emosi
19
❖ Unsur menyangkut kehendak

14
Ibid,.. h 94
15
Louis Berkhof. Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan. H 149
16
Ibid,.. h 150
17
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 96
18
Ibid,.. H 98
19
Ibid,… h 103-105
o Iman

Iman adalah Anugerah Allah. Iman merupakan langkah sukarela


dan sikap seorang pribadi di mana ia meletakkan beban kebutuhannya dan
membiarkan kegiatannya dikendalikan oleh sesuatu yang dipercayainya.
Dalam Alkitab, sesuatu yang dipercayainya tersebut ialah Allah dan
langkah sukarela yang timbul karena dengan percaya mendengar
firman-Nya.

Dalam Ibrani 11:6, disana didefinisikan iman yang paling lengkap


20
dan jelas . Iman bagi orang Kristen adalah seperti fondasi bagi sebuah
rumah. Apabila seorang percaya mempunyai iman, hal itu merupakan cara
Allah untuk memberikan kepadanya keyakinan dan jaminan bahwa hal
yang menjanjikan itu akan dialami. Hal ini tentu berkaitan dengan kesetian
21
Allah .

Iman yang bertumbuh ialah iman yang mengalami adanya


peningkatan dan atau pendewasaan iman. Berikut empat jenis iman, yakni
1) Iman yang wajar, 2) Iman logika, 3) Iman yang dilatih, dan 4) Iman
22
yang rohani .

o Regenerasi atau lahir baru

Regenerasi merujuk kepada permulaan yang baru. Di mana adanya


perubahan yang harus dimulai dari dalam diri. Tentunya semua terjadi atas
karya Allah dalam hidup manusia, melalui kuasa Roh Kudus. Itulah
mengapa manusia membutuhkan lahir kembali, supaya kehidupan yang
lama, seperti kedagingan dimatikan oleh kuasa Roh Kudus. Sehingga yang
tampak dalam pribadi manusia, ialah buah-buah Roh (Gal 5:22-23) yang

20
Jonar S. Soteriology Doktrin Keselamatan. H 113
21
Ibid,… h 121
22
Ibid,… h 136-137
23
untuk memuliakan nama Tuhan . Maka dari itu, hendaklah menanamkan
prinsip hidup baru dalam jiwa dan lahir mbali atau kelahiran baru ini dapat
24
mulai bertindak .

Dalam doktrin soteriology, topic kelahiran baru mengungkapkan


peristiwa keluar dari kebinasaan dan masuk ke dalam kehidupan yang
rohani. Perubahan ini terjadi bukan karena kekuatan atau kemampuan
25
manusia, melainkan terjadi dari Allah, yaitu melalui kuasa Roh Kudus .

Firman Allah menyucikan manusia sehingga memampukan untuk


mengalami bagaimana hidup yang baru. Roh Allah (Roh Kudus) adalah
yang melahirkan dan firman Allah adalah “benih” (1 Yoh 3:9)yang dipakai
26
oleh Allah .

Sekali lagi, kelahiran baru menghasilkan hidup baru dan kehidupan


itu harus bertumbuh. Harus ada bukti-bukti bahwa sudah mengalami hidup
yang baru, yaitu adanya Buah Roh dalam pribadi manusia (Gal 5:22-23)
27
dan inilah kehidupan rohani yang bertumbuh .

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian penjelasan diatas mengenai doktrin soteriology


(keselamatan) yang mana bahwa orang Kristen harus mengerti ajaran
mengenai soteriology atau keselamatan. Soteriologi adalah doktrin atau
pengajaran tentang keselamatan yang dilakukan oleh Allah dalam dan melalui

23
Ibid,… h 140
24
Louis Berkhof. Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan. H 118
25
Jonar S. Soteriology Doktrin Keselamatan. H 148
26
Jonar S. Soteriology Doktrin Keselamatan. H 153
27
Ibid,.. h 160
Yesus Kristus. Dalam doktrin ini ada urutan keselamatan ataudalam bahasa
latin ​Ordo Salutis​.

Kemudian adanya langkah-langkah dalam keselamatan, yang mana


kelopok mengambil 4 langkah yang diantaranya ialah:

a). Penebusan

b). Pertobatan

c). Iman, dan

d). ​Regenerasi​ atau lahir baru atau kelahiran baru

Daftar Pustaka

Situmorang, Jonar. ​Soteriologi Doktrin Keselamatan.​ Yogyakarta: ANDI.


2015
Berkhof, Louis. ​Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan.​ Jakarta:
Momentum. 2016

Hoekma, Anthony. ​Diselamatkan Oleh Anugerah​. Surabaya: Momentum.


2010

Philipus P. Sulistya. Konsep Keselamatan dalam PL. Jurnal Pistis. Vol XI.
Tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai