NIM: 190301013
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas tuntunan-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Soteriologi (Doktrin Tentang
Keselamatan)
Semoga dengan makalah ini bisa menambah wawasan dan kiranya ada kritik dan
saran yang membangun bagi saya
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………...
Daftar Isi……………………………………………………………………...........
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………
1. Latar Belakang…………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah…………………………………………………….......
3. Tujuan Penulisan………………………………………………………….
Bab II Pembahasan……………………………………………………………….
1. Kesimpulan………………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajaran tentang keselamatan sangat penting bagi orang percaya. Jika ajaran
tentang keselamatan tidak dimengerti secara jelas, maka dapat menyebabkan
1
pemberitaan Injil yang palsu dan atau menyesatkan .
Salah satu tema penting dalam doktrin Kristen ialah soteriologi. Yang
mana membicarakan hal keselamatan bagi umat manusia yang hanya
diperoleh melalui Yesus Kristus. Maka manusia bisa memperoleh keselamatan
dengan penebusan yang dikerjakan-nya melalui Kayu Salib (Rm. 5:8).
Manusia disediakan sebagai anugerah dari Allah yang adil yang memberikan
2
kasih karunia-Nya kepada manusia yang telah jatuh ke dalam dosa .
B. Rumusan Masalah
1
Philipus P. Sulistya. Konsep Keselamatan dalam PL. Jurnal Pistis. Vol XI. Tahun 2013. H 46
2
Shaman. Jurnal PAK. Vol 1, no 2. Tahun 2017. H 22
3
Philipus P. Sulistya. Konsep Keselamatan dalam PL. Jurnal Pistis. Vol XI. Tahun 2013. H 47
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, muncullah rumusan masalah,
yaitu:
C. Tujuan Penulisan
A. Definisi Soteriologi
4
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. hal 3
5
Ibid,.. hal 4
dengan karya Roh Kudus itu. Hal tidak dibahas dalam diktat ini,
karena karya Roh Kudus ini dibicarakan dalam pneumatologi.
2. Doktrin soteriologi dapat dianggap sebagai hasil karya Kristus.
Dialah juruselamat (Luk. 2:1; Titus 2:13). Karya-Nya disebut
keselamatan (Yoh. 4:22; Kis. 4:12; Ef. 1:13). Jadi, walaupun ada
hubungan yang erat dengan Roh Kudus, pekerjaan Yesus juga
penting sekali.
3. Dalam soteriologi tidak berarti hanya dibahas bahwa keselamatan
diaplikasikan oleh Roh Kudus kepada kita, tetapi juga tentang
keselamatan itu sendiri, mengenai Apakah keselamatan yang
dikerjakan Yesus Kristus, dan yang kita peroleh melalui Roh
Kudus.
4. Menurut Berkhof soteriologi berkaitan dengan penerapan dari
6
karya Roh Kudus . Yang dibahas disini adalah isi dan arti
keselamatan itu.
5. Menurut Hoekma, Soteriologi hanya mencakup studi mengenai
penerapan berkat-berkat keselamatan di dalam diri umat Allah, dan
pemulihan diri mereka sehingga diperkenan oleh Allah dan berada
dalam hidup persekutuan dengan Allah di dalam Kristus.
7
Lima penekanan dalam soteriologi Reformed :
1. Walaupun manusia harus mengambil keputusan, namun faktor
utama yang menentukan siapa yang diselamatkan dari dosa adalah
kedaulatan anugrah Allah.
2. Akar penerapan keselamatan adalah ketetapan kekal Allah,
berdasarkan kerelaan kehendak-Nya, bukan berdasarkan kebaikan
manusia yang dipilih-Nya.
6
Louis Berkhof. Teologi Sistematika 4. Momentum. 2016. Jakarta. hal. 6
7
Anthony Hoekma. Diselamatkan oleh anugrah. Momentum. Surabaya. hal 14-15
3. Semua orang dengan sungguh-sungguh dipanggil untuk menerima
Injil, namun anugerah Allah bersifat partikuler (tertentu), yaitu
yang dikaruniakan kepada kaum pilihan Allah.
4. Itu berarti bahwa Allah tidak akan membiarkan kaum pilihan-Nya
kehilangan keselamatan mereka. Karena itu jaminan rohani
orang-orang percaya tergantung terutama kepada pegangan Allah
terhadap mereka, dan bukannya atas pegangan mereka kepada
Allah.
5. Dalam penerapan keselamatan memang kehendak dan karya
manusia memainkan peranan, tetapi penerapan itu terutama adalah
karya Roh Kudus. Kedaulatan Allah tidak meniadakan tanggung
jawab manusia. Di dalam beberapa aspek keselamatan (pertobatan,
iman, pengudusan progresif, dan ketekunan). Allah berkarya dan
kita berkarya. Pengudusan kita misalnya pada saat yang sama
adalah seratus persen karya Allah juga seratus persen karya kita
(Filipi 2:2:12-13).
Istilah lain yang dipakai untuk bidang dogmatika ini adalah dalam
bahasa latin Ordo salutis yang artinya : urutan keselamatan. Ada dua aspek
dalam istilah ini :
8
Louis Berkhof. Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan. hal. 9-10
9
Ibid,.. hal 10
C. Langkah-langkah dalam Keselamatan
o Penebusan
o Pertobatan
10
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 189
11
Ibid,.. h 205.
12
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 206
13
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 93
kepada Allah. Intinya bahwa perobatan adalah menuju kepada suatu
perubahan yang tentunya mengarah kepada hal-hal yang baik dan
14
benar .
Dalam pertobatan ada tiga unsur yang saling menopang satu sama
lain, antara lain:
14
Ibid,.. h 94
15
Louis Berkhof. Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan. H 149
16
Ibid,.. h 150
17
Jonar S. Soteriologi Doktrin Keselamatan. H 96
18
Ibid,.. H 98
19
Ibid,… h 103-105
o Iman
20
Jonar S. Soteriology Doktrin Keselamatan. H 113
21
Ibid,… h 121
22
Ibid,… h 136-137
23
untuk memuliakan nama Tuhan . Maka dari itu, hendaklah menanamkan
prinsip hidup baru dalam jiwa dan lahir mbali atau kelahiran baru ini dapat
24
mulai bertindak .
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
23
Ibid,… h 140
24
Louis Berkhof. Teologi Sistematika Doktrin Keselamatan. H 118
25
Jonar S. Soteriology Doktrin Keselamatan. H 148
26
Jonar S. Soteriology Doktrin Keselamatan. H 153
27
Ibid,.. h 160
Yesus Kristus. Dalam doktrin ini ada urutan keselamatan ataudalam bahasa
latin Ordo Salutis.
a). Penebusan
b). Pertobatan
Daftar Pustaka
Philipus P. Sulistya. Konsep Keselamatan dalam PL. Jurnal Pistis. Vol XI.
Tahun 2013.