Anda di halaman 1dari 9

BOOK REPORT

Judul Buku : Survei Perjanjian Baru


Pengarang : Merrill C. Tenney
Penerbit : Gandum Mas
Tahun Terbit : 1961
Tebal Buku : 555 halaman

Buku Survei Perjanjian baru karangan Merrill C. Ternney ini pertama kali
terbit pada 1953 dan telah direvisi pada 1961. Buku yang luas isinya ini selama lebih
dari 3 dasawarsa sudah membantu memperkenalkan dunia perjanjian baru beserta
pesannya kepada setiap orang yang ingin tahu tentang pengantar perjanjian baru. Buku
ini merupakan buku survei yang sangat berguna tentang seluruh bidang Perjanjian Baru
yang ditulis dengan gaya sangat bermanfaat bagi mahasiswa theology khususnya.

Buku survei Perjanjian Baru ini ditulis dengan gaya yang jelas dan tidak
bersifat teknis, buku survei ini merupakan suatu survei historis dan analitik yang
menyajikan pesan perjanjian baru dengan dilatar belakangi keadaan dunia abad
pertama. Tenney mulai dengan survei tentang latar belakang agama, ekonomi, politik,
dan sosial yang menyeluruh dari perjanjian baru. Kemudian ia memeriksa berbagai
kelompok kitab perjanjian baru dengan menempatkan masing-masing kitab pada
ligkungannya sendiri dan menjelaskan pokok-pokok pemikiran utamanya. Buku ini
diakhiri dengan suatu studi yang singkat tatapi mendalam mengenai kanon dan naskah
perjanjian baru.

Kini Walter M. Dunnett telah merevisi dan memperbaharui buku standar ini
untuk ganerasi baru. Dikerjakan atas permintaan Dr. Tenney dan dipersiapkan dengan
persetujuan penuhnya, revisi ini mencakup satu bab baru tentang latar belakang Yahudi
dari perjanjian baru, dan juga beberapa bagian singkat yang baru, termasuk bahan
mengenai kitab-kitab injil dan kanon perjanjian baru. Bibliografinya telah diperluas dan
diperbaharui, dan banyak ilustrasi, peta, serta grafik juga baru. Sudah diusahakan
sebaik-baiknya agar jiwa dan mutu karya asli tetap terpelihara dengan memastikan
bahwa buku akan tetap merupakan standar pada tahun-tahun mendatang.

Banyak hal yang penulis dapatkan ketika membaca buku ini yang membawa
penulis untuk lebih percaya kepada Kristus. Buku ini juga membuat penulis lebih
mengerti tentang pengantar perjanjian baru yang merukan dasar untuk lebih mendalami
pengetahuan akan alkitab khususnya perjanjian baru. Buku ini terbagi atas lima bagian
yaitu:

1. Dunia Pada Masa Perjanjian Baru

a.Latar Belakang Politik

Kekaisaran Roma, negara ini didirikan pada tahun 753 SM, dan mula-mula
merupakan kelompok masyarakat yang terdiri dari gabungan beberapa desa di wilayah
sekitarnya serta diperintahkan oleh seorang raja. Sekitar permulaan abad ke-5 SM,
kerajaan ini telah berkembang menjadi suatu organisasi politik yang agak mantap
terbentuk pemerintahan republik. Melalui perserikatan dengan kelompok-kelompok
masyarakat lain disekitarnya, dan melalui serangkaian peperangan yang panjang
dengan bangsa etruska disebelah utara, serta berbagai suku bangsa lain disebelah
selatan, negara Roma mengepalai seluruh semenanjung Italia pada tahun 265 SM.
Mereka yang terkalahkan terikat perjanjian untuk memelihara perdamaian denga Roma
dan lambat-laun melebur diri dam daerah kekuasaan Romawi.

Pemerintahan Propinsi, kekaisaran Romawi terdiri dari aneka ragam kota yang
berdaulat, negara teritori yang berdiri sendiri yang semuaya tunduk pada pemerintahan
pusat. Sebagian daripadanya bergabung dengan Romawi atas kehendak sendiri;
sebagian lainnya direbut dalam suatu penyerbuan. Sebaimana Roma memaklumkan
kedaulatannya atas negara-negara sekutu maka pakar-pakar pemerintahannya
mengikuti sistem pemerintahan propinsi Romawi.

Kerajaan-Kerajaan Helenistik, corak kebudayaan pada abad permulaan Masehi itu


tidak hanya dipengaruhi oleh situasi politik romawi melainkan juga oleh penyebaran
semangat helenis yang telah menembus Timur maupun Barat.

b. Latar Belakang Sosial dan Ekonomi


Latar Belakang sosial, keadaan dunia diabad pertama tidak jauh berbeda dengan
keadaan duni modern diabad kedua puluh ini. Orang kaya dan miskin, baik dan jahat,
majikan dan budak, hidup berdampingan. Dalam banyak hal keadaan sosial dan
ekonomi yang berlangsung pada masa itu pun menyerupai keaadaan di masa sekarang.

Latar Belakang ekonomi, sama seperti sekarang, orang kristen pada abad pertama
masehi harus bekerja untuk menunjang kehidupannya. Dan sama pula seperti sekarang
perkembangan dan pelaksanaan ibadah mereka dipengaruhi oleh ekonomi yang berlaku
pada waktu itu. Pertanian, perindustarian, keuangan, dan pengangkutan serta perjalanan
semuanya berpengaruh terhadap penyebaran Injil.

c. Latar Belakang Keagamaan

Pada saat itu agama kristen tidak tumbuh dari sebuah kalangan masyarakat yang
tidak mempunyai agama, di mana masyarakat yang tidak mempunyai pegangan
menunggu-nunggu sesuatu untuk mereka yakini. Sebaliknya, kepercayaan yang baru
didalam Kristus ini berjuang melawan pelbagai kepercayaan tahyul yang lemah dan
upacara-upacara yang tidak ada artinya; sebagian lainnya masih relatif baru dan penuh
semangat. Secara umum terdapat lima jenis agama yaitu; Panthetoan Romawi,
Pemujaan Kaisar, Agama-agama Rashasia, Pemujaan Alam Gaib dan Filsafat-filsafat.

d. Agama Yahudi (Yudaisme)

Diantara agama-agama lain dalam negara Romawi pada abad yang pertama,
Yudaisme menempati suatu tempat khusus. Agama ini adalah agama nasional dan
berasal dari bangsa yahudi, tetapi pengikutnya tidak terbatas dikalangan mereka saja
melainkan banyak anaggota baru yang berasal dari luar. Ia bukanlah satu-satunya
kepercayaan yang menyembah satu tuhan, tetapi berbeda dengan yang lainnya
pengertian monoteis merekan lebih ketat, dalam arti para pengikutnya tidak
diperkenankan untuk menyembah atau bahkan mengakui keberadaan tuhan ilah-ilah
lain. Sama seperti agama-agama lain mereka juga mempunyai rumah ibadat dengan
tempat kudus tetapi tidak berpatung, memainkan peranan yang sedemikian besarnya
dan mempersatukan sedemikian banyak umat. Yudaisme didasarkan pada suatu wahyu
dari Allah yang dituangkan dalam Kitab Suci yang berisi hukum dan nubuat para nabi,
yang diakui sebagai firman Allah sendiri pada wakt ia berbicara pada para hamba
pilihan-Nya.

2. Kitab-Kitab Injil: Kisah Kehidupan Kristus

a.Perjajian Baru: Nama dan Isinya

Nama “perjanjian baru” yang merupakan bagian yang kedua dari Kitab Suci,
berasal dari bahasa Latin Novum Testamentum, yang merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani He Kaine Diatheke. Istilah Yunani ini biasa digunakan untuk menyatakan
“suatu pesan atau wasiat terakhir,” seperti yang tersirat dalam terjemahan latinnya,
tetapi masih ada makna lain yang tidak tuntas terjemahannya. Sesungguhnya kata-kata
ini berarti suatu ketetapan yang telah dibuat oleh suatu pihak yang mungkin akan
diterima atau ditolak oleh pihak lain, namun tidak dapat diubah oleh pihak yang lain itu
dan bila diterima, akan mengikat kedua pihak. Karena surat-wasiat adalah contoh yang
terbaik dari perkara ini, kata latin Testamentum, diinggriskan menjadi Testament.

Isi dari perjanjian baru terdiri pembukaan rahasia tentang janji Allah yang baru melalui
catatann kata-kata yang diucapkan oleh Yesus Kristus dan para pengikut-
Nya.perjanjian baru meliputi dua puluh tujuh artikel yang berbeda dari sembilan orang
penulis; atu delapan , bila Paulus dianggap dianggap penulis kitab Ibrani. Dokumentasi
ini ditulis dalam kurun waktu setengah abad lebih sedikit, mungkin paling tidak sejak
tahun 45 hingga tahun 100. Latar belakang sejarah yang terasa didalamnya meliputi
seluruh abad yang pertama, dan latar belakang pemikiran kebudayaannya mundur
hingga abad keempat atau kelima sebelum masehi.

Isi dari kitab perjanjian baru ini dapat dikelompokkan berdasarkan tiga cara:

a.Sifat Kesusasteraan

kelima buku perjanjian baru yang pertama, Matius, Markus, Lukas, Yohanes,
dan Kisah Para Rasul berisi sejarah. Buku-buku lainnya, pada umumnya berisi
pengajaran atau doktrin; Roma, I dan II Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, I dan
II Tesalonika, Ibrani, Yakobus, I dan II Petrus, I Yohanes, Yudas. Namun , ada satu
kelompok yang dapat disebut bersifat pribadi; I dan II Timotius, Titus, Filemon, II dan
III Yohanes. Kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru. Bersifat nubuat.

b.Penulis

Kitab-kitab ini dapat pua dikelompokkan berdasarkan penulisnya. Semua


penulis ini, kecuali Lukas, berbangsa Yahudi. Tiga irang di antaranya, mungkin Matius,
Petrus, dan Yohanes, adalah anggota kelompok apostolik. Markus, Yudas, dan Yakobus
telah aktif dalam jemaat yang pertama, atau telah berhubungan dengan kelompok
apostolik sejak sebelum kematian Yesus. Lukas dan Paulus, meskipun tidak
menyaksikan sendiri kehidupan Yesus, dikenal baik oleh mereka yang menyaksikan,
dan tentu dapat mencocokkan catatannya dengan mereka bila perlu. Tidak ada
pengetahuan mengenai tidak tercantum dalam ikhtisar tulisannya.

c.periode

Kitab-kitab perjanjian baru tidak ditulis berdasarkan susunan yang lazim didalm
kitab suci. Kita tidak dapat mengatakan bahwa karena Injil dalam kitab perjanjian baru
diletakkan dibagian yang lebih awal daripada surat-surat Paulus ia pasti lebih tua
usianya. Lagi pula, mungkin ada kesenjangan waktu yang cukup besar diantara saat
penulisan naskah dan saat kejadian yang sesungguhnya. Injil Markus, misalnya saja,
mengisahkan kejadian-kejadian dalam kehidupan Yesus yang berlangsung dalam akhir
dekade ketiga abad yang pertama, tetapi Injil ini mungkin belum beredar hingga sekitar
tahun 65 sampai tahun 70.

b. Kitab-kitab Injil Sebagai Karya Sastera

Artinya agama kristen sebagai suatu gerakan pada diri serta karya Yesus
Kristus, pendiri serta pemimpinnya. Kecuali beberapa penggal kutipan, rekaman
kehidupan Yesus yang asli hanya terdapat dalam keempar Injil, Matius, Markus, Lukas
dan Yohanes, yang sejak awal telah dijadikan dasar hukum oleh Gereja Kristus.
Meskipun banyak Injil lain yang dimaksudkan untuk memberikan data-data mengenai
kehidupan Yesus yang tidak terekam dalam eempat Injil yang termasyur ini, yang
disebut kitab-kitab Injil apokrifa, ini biasanya ditulis lebih belakangan dan
kebenarannya diragukan. Mereka tidak banyak mengandung keterangan yang belum
termuat dalam Injil kanonik, dan apa yang adakalanya terungkap dari bahasa yang
mereka gunakan bahwa sebenarnya naskah-naskah ini ditulis untuk mengetengahkan
pandangan beberapa sekte tertentu yang tidak mewakili aliran induk melainkan suatu
kelompok yang berbeda pendapat atau suatu pecahan yang memberontak.

c. Injil Matius

Ini merupakan Injil yang pertama menurut tradisi dianggap tulisan Matius Lewi,
seorang pemungut cukai, yang dipanggil oleh Yesus Kristus menjadi salh seorang
kedua belas murid-Nya. Dapat dikatakan adalagi yang diketahui mengenai dia selain
nama dama dan pekerjaannya. Kapan tepatnya Injil ini ditulis tidak diketahui. Sedikit
sekali kemungkinannya bahwa ia ditulis sebelum orang-orang kristen mulai
meninggalkan Yerusalem, karena gereja di Yerusalem tentu tidak membutuhkan suatu
Injil yang tertulis karena masih ada para Rasul yang akan menjawab setiap pertanyaan
serta memberikan pengajaran. Tema dari Injil Matius ini dinyatakan pada kata-kata
pembukaannya: “Silsilah Yesus Kristus.anak Daud, anak Abraham”.

d. Injil Markus

Tidak banyak diketahui mengenai penulis Injil ini. Namanya tidak pernah
disebut-sebut disepanjang buku ini; dapat dikatakan sedikit sekali ayat-ayat yang
memberikan tentang minat dan kepribadiannya, apalagi jati dirinya. Menurut tradisi ia
adalah Yohanes Markus, keturunan suatu keluarga kristen di Yerusalem, pembantu dan
wakil Paulus, Barnabas, dan mungkin Petrus. Injil Markus adalah suatu kisah sejarah
yang menyajikan suatu gambaran tentang diri dan karya Tuhan Yesus Kristus. Tetapi
Injil ini bukanlah semata-mata sebuah riwayat hidup, karena ia tidak berbicara tentang
asal-usul keturunan, latar belakang lingkungan, kelahiran, pendidikan, atau keluaraga
tokoh utamanya, ia juga tidak berusaha memberikan keterangan lengkap mengenai
tahap tertentu dalam kehidupan Yesus.

e. Injil Lukas

Diantara ketega Injil sinoptis, Lukaslah yang paling banyak memberikan


keterangan mengenai asal usulnya sendiri. Sang penulis yang tidak memberitahukan
namanya, menyertakan suatu bab pembukaan yang menyatakan tujuannya dalam
menulis Injil ini, metode yang ia gunakan dan hubungannya dengan rekan-rekan
sezamannya yang sudah mencoba melakukan hal yang sama. Ada dua batas waktu yang
menandai perkiraan masa penulisan Injil Lukas; yaitu sebelum Kisah Para Rasul dan
setelah perkembangan agama Kristen sampai kepada saat ketika ia mulai menarik minat
orang asing seperti Teofilus. Secara umum Injil Lukas mengikuti urutan peristiwa-
peristiwa seperti yang termuat didalam Metius dan Markus, disertai beberapa tambahan
khas. Catatan tentang kelahirann Yohanes Pembaptis dan kelahiran serta masa kecil
Yesus, silsilah Yesus, pengajaran di Nazaret, panggilan khusu kepada Petrus, enam
mukjizat, kesembilan belas perumpamaan, cerita tentang pertemuan dengan Zakheus,
penghinaan Herodes kepada Yesus, dan penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya
diajalan menuju ke Emaus adalah tambahan penting dlam Injil Lukas.

f. Injil Yohanes

Injil Yohanes adalah yang paling berbeda dan mungkin yang paling berharga
diantara keempat Injil kanonik. Meskipun ia memuat tentang wawasan peristiwa yang
sama dengan yang termuat dalam kitab-kitab Injil lainnya, ia sangat berbeda dalam
sruktur maupun gayanya. Ia tidak memuat kisah perumpamaan dan hanya tujuh
mukjizat, lima diantaranya tidak termuat dalam kitab-kitab Injil lainnya. Pengajaran
Yesus yang dikutip didalamnya lebih banyak menyangkut pribadi-Nya daripada ajaran
etiaka tentang kerajaan. Percakapan pribadi jauh lebih banyak, dan hubungan pribadi
Yesus lebih ditekankan daripada hubungan umum-Nya dengan masyarakat.Injil ini
sangat bercorak teologis, dan terutama membahas sifat-sifat pribadi Yesus serta makna
iman kepada-Nya. Perkiraan waktu penulisan Injil kempat sangat bervariasi berkisar
antara tahun 40 hingga 140, bahkan lebih belakangan daripada itu.

3. Kisah Gereja Yang Mula-Mula

Kisah gereja mula-mula ini merupakan periode penyerbarluasan yaitu tahun 30-
60 yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul mana yang mana dimulai dari berdirinya
gereja (kis 1:1-8:3), masa transisi (kis 8:4-11:18), gereja bukan Yahudi dan misi Paulus
(kis 11:19-15:35), program pelayanan Paulus (kis 15:36-21:16) ini merupakan waktu
dimana Paulus menulis surat kepada jemaat di Tesalonika dan jemaat di Korintus, masa
Paulus dpenjarakan (kis 21:17-28:31) pada waktu ia dipenjarakan Paulus menulis surat
kepada jemaat di Filemon,Efesus,Kolose,dan Filipi.
4. Permasalahan Dalam Gereja Yang Mula-Mula

a.Lembaga Gereja: Surat-Surat Pengembalaan

Surat-surat pengembalaan (I Timotius,Titus dan II Timotius), secara


keseluruhannya merupakan sumber pengetahuan terbaik yang ada untuk memahami
kehidupan gereja pada masa transisi di antara akhir periode perintisan dan pertumbuhan
organisasi kelembagaan yang terlukis dalam surat kepada ignatius.

b. Gereja Yang Menderita: I Petrus

Nilai utama dari surat ini adalah bahwa ia menunjukkan kepada orang Kristen
bagaimana harus mempertahankan penebusan mereka ditengah-tengah dunia yang
memusuhi mereka. Keselamatan mungkin akan melibatkan penderitaan, tetapi ia juga
membawa pengharapan, ketika kasih karunia Allah dinyatakan dalam diri masing-
masing orang.

c. Perpecahan Pecahan dengan Yudaisme: Ibrani

Nilai tertinggi dari kitab Ibrani adalah ajarannya tentang pelayanan dan imamat
Kristus sekarang. Ibrani adalah suatu contoh yang sangat bagus dari ajaran didalam
gereja yang pertama. Berbeda dengan kebanyakan surat-surat Paulus, ia tidak dipenuhi
oleh pelbagai pertanyaan yang tidak mempunyai hubungan hubungan khusus satu
dengan yang lainnya, ia juga tidak merupakan suatu khotbah pemberitaan Injil yang
ditujukan pada kelompok pendengar yang tidak tertentu.

d. Bahaya Dari Bidat (Ajaran Sesat):II Petrus;Yudas;I, II, III Yohanes

Lima Buah surat pendek ini ditulis untuk menanggulangi bahaya dari bidat yang
ada pada saat itu yang menjurus kearah pengajaran palsu didalam gereja. Perdebatan
bukanlah tujuan mereka satu-satunya, demikian pula pokok pembicaraannya tidak
semata-mata ditujukan untuk menyerang ajaran sesat.

e. Gereja Yang Menantikan: Wahyu

Kitab wahyu adalah unik dalam banyak hal. Ia adalah satu-satunya buku
perjanjian baru yang bergantung sepenuhnya pada nubuatan. Hampir seluruh
perbandingannya dihubungkan dengan tokoh-tokoh yang ada dalam kitab-kitab nubuat
yang ada dalam perjanjian lama, dan sebagian isinya berupa ramalan, yang menyangkut
masa depan.

5. Kanon Naskah Perjanjian Baru

a.Kanon Perjanjian Baru

Kanon bukanlah hasil penilaian sewenang-wenang siapapun, jadi bukan hasil


suatu keputusan suatu konsili apa pun. Ia adalah hasil dari penggunaannya dalam
pelbagai tulisan yang telah membuktikan keunggulan serta keharmonisannya oleh daya
penggerak yang dikandungnya. Beberapa diantaranya lebih lambat memperoleh
pengakuan oleh karena isisnya yang terlalu singkat, sifat tujuannya yang pribadi atau
terpencil, atau nama pengarangnya yang tidak jelas, atau isinya yang dirasa kurang
dapat memenuhi kebutuhan gereja yang mendesak. Tidak satu pun diantara faktor-
faktor ini yang mengurangi ilham dari kitab-kitab ini, atau membatalkan tempatnya
dalam keseluruhan firman Tuhan yang berkuasa.

Anda mungkin juga menyukai