Anda di halaman 1dari 6

Hari pertama:

Semuanya Diawali dengan ALLAH


Setelah saya membaca renungan hari pertama,saya baru sadar apakah tujuan hidup saya
dalam dunia ini.Jujur saya selalu berfikir menggunakan pikiran saya sendiri.Saya selalu
bertanya-tanya mau jadi apa saya kelak.apa tujuan hidup saya dalam dunia ini.Dan setelah
membaca buku ini saya mengetahui bahwa memusatkan perhatian pada diri sendiri tidak akan
pernah menyingkapkan tujuan hidupku.Alkitab juga berkata bahwa didalam tangan-Nya terletak
nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia.Jadi saya tidak akan pernah sampai pada
tujuan hidup saya bila saya memulainya dengan berpusat pada diri sendiri,saya harus
mengawalinya dengan Allah pencipta saya.Karena bukan saya.yang menciptakan diri saya,jadi
saya sama sekali tidak mengetahui untuk apa saya diciptakan!Saya ada hanya karna Allah yang
menghendaki saya ada.Sekarang saya mengetahui bahwa didalam Allah saya menemukan asal-
usul,hidup,identitas,makna.tujuan dan pentingnya saya serta masa depan saya ada dalam tangan-
Nya.Jika saya mengandalkan diri saya membawa kepada jalan buntu.Alkitab berkata “karena
memikirkan hal-hal yang dari daging merupakan jalan buntu;perhatian kepada Allah membawa
kita ketempat terbuka,yaitu kepada kehidupan yang bebas dan luas.
Jadi saya ingin mengubah pola pikr saya menjadi ingin mengetahui/menemukan tujuan
hidup saya dan saya harus menanyakan kepada Allah dan bukan berdasarkan hikmat
dunia.Karena Allah bukan sekadar titik awal dalam kehidupan saya;Dialah sumber
kehidupan.Tanpa Allah hidup tidak bisa dipahami.Ini frasa yang harus saya ingat .Saya senang
karena saya akan segera masuk kedalam terang dan saya mau bersama-sama dengan Allah
hingga kematiaan menjemput sebab segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Hari Kedua:

Anda Ada Bukan Karna Kebetulan


Sebelum saya membaca buku ini saya memang sudah tahu bahwa saya diciptakan bukan
karna kebetulan namun Allah sudah merangcangnya terlebih dahulu.Tetapi saya masih sering
kali tidak bisa percaya diri ,saya sering bertanya mengapa saya tidak diciptakan seganteng
dengan dia dan mengapa saya dilahirkan dikeluarga yang miskin.
Setelah saya membaca renungan hari kedua ini saya diingatkan lagi dan diberitahukan
banyak lagi tentang keberadaan saya bukanlah kebetulan tetapi Allah telah merancangnya jauh
sebelum saya berada dalam kandungan Ibu saya.Saya juga menjadi lebih tahu bahwa ternyata
Ras dan Kebangsaan saya juga bukanlah suatu kebetulan,namun Allah yang sudah merancang
semuanya itu.Yang paling mengagumkan lagi,ternyata Allah juga sudah menentukan bagaimana
saya akan dilahirkan.Tanpa memandang kondisi kelahiran saya dan siapa orang tua saya,Allah
memiliki rencana tersendiri ketika akan meciptakan saya dalam dunia ini.Jujur orang tua saya
masih hidup/terikat dengan dosa,khususnya dosa perjudian dan saya sangat tidak terima dengan
semua itu.Sampai saya sering bertanya mengapa tidak dilahirkan oleh orang tua yang takut akan
Tuhan.Namun saya diingatkan lagi oleh buku ini bahwa Allah tidak peduli apakah orang-tua
saya seburuk apapun atau acuh tak acuh akan perintah Allah.Allah mengetahui bahwa orang-tua
saya memiliki sifat-sifat genetic yang tepat untuk menciptakan saya yang sudah ada dalam
pikiran-pikiran Allah dan orang-tua saya memiliki DNA yang Allah inginkan untuk menjadikan
saya.Saya juga mengetahui bahwa orang yang hamil diluar nikah dan mempunyai anak itu adalah
rencana Allah juga.Walau pun orang-tuanya tidak sah,tetapi anaknya itu adalah sah dimata
Allah.
Jadi saya ingin mengubah pola pikir saya menjadi lebih percaya kepada kristus dan mahu
lebih percaya diri untuk memberitakan firman-Nya kepada semua orang,karena saya ada itu
semua atas kehendak Allah.

Hari Ketiga:

Apa Yang Mendorong Kehidupan Anda?


Setelah saya membaca renungan hari ketiga, saya baru tahu bahwa ada 5 faktor paling
umum yang mendorong seseorang.Ketika saya membaca buku ini saya mulai merenungi
perjalanan hidup saya dan ternyata dari kelima faktor tersebut rata-rata saya pernah
mengalaminya,dan ada satu yang masih melekat dalam diri saya yaitu saya masih didorong oleh
rasa takut yang membuat saya tidak bisa maju.Itu karna saya mempunyai pengalaman masa kecil
dan teringat terus sampai sekarang ini dan itu membuat saya trauma.Saya sering mencari aman
dan,menghindari risiko-risiko untuk saya bisa maju.Dan buku ini menegur saya bahwa saya
harus melawannya dengan senjata iman dan kasih.
Dibuku ini.khususnya hari ketiga ini juga memberitahukan kepada saya bahwa ada lima
manfaat besar dari kehidupan yang memimiliki tujuan.Pertama “mengenali tujuan memberi
makna bagi kehidupan saya”,hidup dengan Allah hidup saya akan lebih bermakna,dan tahu
ketika hidup saya bermakna maka hidup saya akan memiliki arti dan harapan.Kedua “mengenali
tujuan memudahkan kehidupan saya”ini mengajarkan bahwa saya harus bisa
mengendalikan/mengatur waktu sebaik mungkin sesuai dengan kehendak yang sudah Allah buat
untuk saya.Ketiga ‘mengenali tujuan membuat kehidupan saya memiliki fokus”saya sebelumnya
belum memiliki fokus yang utama namun disini mengajarkan saya harus seperti Rasul Paulus
yang memiliki focus,Rasul Paulus berkata ‘aku menfokuskan diriku pada satu hal ini:Melupakan
apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri pada apa yang dihadapanku”.Jadi sekarang
saya akan mengubah sikap saya menjadi ingin menfokuskan diri pada satu tujuan yaitu untuk
mengabarkan kristus kepada semua orang.Keempat “mengenali tujuan akan memotivasi
kehidupan anda”lagi-lagi ini memberitahukan bahwa saya harus memiliki tujuan yang
jelas,karena dengan tujuan yng jelas tersebut membuat saya lebih termotivasi untuk lebih maju
lagi.Kelima “mengenali tujuan saya akan akan mempersiapkan saya untuk menghadapi
kekekalan”saya mau menghabiskan hidup saya memberitakan kristus.karena buku ini
memberitahukan bahwa kehidupan yang kekal bukan didunia ini tetapi kehidupan yang kekal
kelak adalah setelah kematian saya.

Hari Keempat:

Diciptakan Untuk Kekekalan


setelah saya membaca renungan hari keempat,saya baru mengerti bahwa setiap hari, saya
harus berjaga-jaga,saya hidup didunia ini hanyalah sementara atau sebagian kecil dari kehidupan
dikekekalan.Saya tidak mengetahui kapan saya akan dipanggil.di bumi saya ibaratnya hanya
mengikuti gladi bersih atau daerah pra sekolah sebelum pergi ke kekekalan.Disni mengajarkan
kepada saya harus mengisi kehidupan saya dengan hal-hal yang baik yang memuliakan
Allah.Jika saya sudah lakukan itu saya tahu bahwa saya pasti akan bersama-sama Allah di surga
nanti kelak setelah saya meninggalkan dunia ini
Jadi sekarang saya ingin mengubah pola pikir saya menjadi mau berjaga-jaga dengan
tetap hidup didalam kristus dan menghasilkan buah serta menjadi saksi didalam dunia ini.saya
tidak mahu sia-siakan sisa hidup ini dengan acuh tak acuh akan Allah namun saya akan mengisi
hari-hari hidup saya ini dengan hal-hal yang positif dan melakukan perintah Allah semua itu saya
lakukan untuk kemuliaan-Nya,Karena saya tidak tau kapan saya akan dipanggil Tuhan.

Hari Kelima

Memandang Kehidupan Dari Sudut

Pandang ALLAH
Setelah saya membaca renungan hari kelima ini,saya baru mengerti bahwa cara saya
memandang kehidupan saya membentuk kehidupan saya.Jujur saya sering merasa iri ketika
seorang bisa melakukan sedangkan saya tidak,itu semua karna saya memandang bahwa saya
tidak bisa melakukan nya.Tetapi disini mengajar saya bahwa harus memandang diri kita bisa dan
mau berusaha,karna ketika saya mau berusaha itu menentukan masa depan saya.Saya menyadari
sekarang bahwa kehidupan ini adalah sebuah ujian,kehidupan adalah sebuah kepercayaan,dan
kehidupan adalah sebuah penugasan sementara.Jadi saya harus berjaga-jaga karena saya tidak
tahu kapan Tuhan akan memanggil saya.Disini juga mengajar say bahwa jika kita merasa Allah
tidak bersama saya,maka saya harus tetap kuat dalam iman karna Allah ingin menguji kesetiaan
saya.Apakah saya tetap setia ketika ada suatu masalah dan jawabannya adalah saya harus tetap
setia Allah ingin menguji iman saya dan Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan diatas
kemampuan saya serta Allah itu selalu memperhatikan gerak-gerik saya,bahkan tindakan-
tindakan paling sederhana yang saya lakukan Tuhan juga memperhatikan.karena suatu saat Allah
akan mengevaluasi dan seberapa baik saya mengurus apa yang Allah telah percayakan kepada
saya serta buah apa yang saya hasilkan selama didunia ini.
Saya akan mengubah pola pikir saya tentang kehidupan saya bahwa kehidupan saya ini
bermakna dimata Tuhan jadi itu secara tidak lansung akan mengubah kehidupan saya kearah
yang lebih baik bahkan mengubah masa depan saya kearah yang lebih baik karena jika saya
salah memandang kehidupan saya akan berpengaruh terhadap masa depan saya .

Hari Keenam

Kehidupan adalah Suatu Penugasan Sementara

Setelah saya membaca renungan hari keenam ini,saya baru lebih memahami bahwa saya
didunia ini tidak lah lama dibandingkan di kekekalan jadi saya tidak boleh terikat dengan hal-hal
yan bersifat dunia.Saya harus minta tolong kapada Allah agar menyadarkan kepada saya bahwa
hidup saya didunia ini tidaklah lama karena saya didunia ini bagaikan orang
asing,peziarah,pendatang,pengunjung dan musafir didunia ini.Saya harus menyadari bahwa tanah
air saya adalah surga dan untuk bisa kembali kesana saya haru melakukan tugas saya didunia ini
yaitu percaya sungguh-sungguh kepada Yesus dan melakukan perintah-Nya.Karena saya
bukanlah penghuni tetap dunia ini maka membuktikan kepada saya sebagai pengikut-pengikut
Yesus saya akan mengalami kesulitan,penderitaan dan penolakan didalam dunia ini.Saya senang
dengan ilustrasi dalam buku ini yang mengatakan seekor ikan tidak pernah bahagia hidup
didaratan,karena ikan dijadikan untuk air serta seekor elang tidak pernah bisa merasa puas jika
hewan itu tidak dibolehkan terbbang.jadi begitu juga dengan hidupku bahwa saya tidak akan
pernah merasa benar-benar puas dibumi,karena saya dijadikan untuk sesuatu yang lebih dari itu
yaitu kekekalan bersama dengan Yesus.
Jadi saya akan mengubah pola prilaku saya untuk berbuat apa yang baik dalam dunia ini
dan melakukan setiap tugas yang diberikan Allah kepada saya dalam waktu yang singkat didunia
ini dan saat kematiaan menjemput saya itu bukanlah akhir tapi itu adalah awal dari kehidupan
saya bersama-sama Allah disurga nanti karena bagi Allah ,pahlawan-pahlawan iman yang paling
besar bukanlah orang-orang yang mencapai kemakmuran,keberhasilan dan kuasa didalam dunia
ini,tetapi orang yang memperlakukan kehidupan ini sebagai suatu penugasan sementara dan
melayani dengan setia,sambil mengharapkan upah yang dijanjikan Allah kepada saya
dikekekalan.
Hari Ketujuh

Alasan Untuk Segala Sesuatu

Setelah saya membaca renungan hari ketujuh ini,saya lebih mengerti bahwa apa yang
saya lakukan didunia ini adalah semua harus untuk Kemuliaan Allah.Kemuliaan Allah itu
tampak dalam diri Yesus.Karena Yesus saya lebih memahami kemuliaan Allah itu.Saya juga
menjadi tahu bahwa didalam dunia ini ada dua ciptaan Allah yang tidak memuliakan nama-
Nya,yaitu malaikat-malaikat yang berdosa(setan) dan kita manusia.Saja juga menjadi lebih tahu
bahwa banyak cara untuk memuliakan Allah,contohnya seperti saya bisa mendatangkan
kemuliaan bagi Allah dengan menyembah-NYA,saya bisa mendatangkan kemuliaan bagi Allah
dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya,saya bisa mendatngkan kemuliaan bagi Allah
dengan menjadi seperti kristus dan saya bisa mendatangkan kemuliaan bagi Allah dengan cara
melayani orang lain dengan karunia-karunia yang saya miliki serta saya bisa mendatangkan
kemuliaan bagi Allah dengan menberitakan kepda orang lain tentang Yesus Kristus.
Jadi saya akan mengubah pola prilaku saya menjadi apa yang saya lakukan arus untuk
kemuliaan Allah.Saya akan berusaha memikul salib saya.saya tahu hari-hari kedepan ini pasti
akan banyak pilihan yang bisa menjatuhkan iman saya namun saya tahu Allah selalu ada buat
saya untuk memberi kekuatan kepada saya.Karena iblis tidak akan pernah diam untuk mau
menjatuhkan saya namun saya akan terus berusaha untuk mencapai tujuan hidup saya yaitu
untuk memuliakan Allah.
REFLEKSI DARI BUKU

“THE PURPOSE DRIVEN LIFE’

(RICK WARREN)

OLEH:

RUDI MARTHIN

PRODI:

MUSIK GEREJAWI

Sekolah Tinggi Teologia Internasional Harvest

Tanggerang

September 2014

Anda mungkin juga menyukai