Anda di halaman 1dari 6

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 4

DI SEKOLAH DASAR KASIH KEMULIAAN


Rudi Marthin (01669200013)
rudimarthin@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Pada masa pandemi, terdapat beberapa
siswa yang menunjukkan ciri-ciri kurang termotivasi
dalam belajar, di tunjukkan dari tugas yang di kumpulkan
tidak tepat waktu, tidak menjawab ketika di beri
pertanyaan juga mendapat hasil yang kurang baik dalam
beberapa tugas dan ujian.
Tujuan penelitian: Sehingga peneliti ingin melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengukur tingkat motivasi
siswa saat pandemi ini dan mengetahui faktor yang
menyebabkan rendahnya motivasi siswa.
Metode: Metode yang peneliti pakai dari penelitian ini
adalah survey dengan 25 item kuesioner dengan prinsip
skala guttman yaitu dua pilihan jawaban (Ya/Tidak) yang
diisi oleh 30 siswa kelas 4 SD Kasih Kemuliaan di Jakarta.
Reliabilitas data diukur dengan Chronbach’s Alpha (>60)
dan analisis data yang peneliti gunakan adalah kuantitatif
deskriptif.
Hasil: Berdasarkan hasil Penelitian, terdapat 3 (10%)
siswa yang tergolong dalam kategori bermotivasi sangat
tinggi, 21 (70%) siswa bermotivasi tinggi, 6 (20%) siswa
bermotivasi sedang dan tidak ada siswa yang berada pada
motivasi yang rendah atau sangat rendah. Berdasarkan dari
analisis setiap item yang termasuk ke dalam kategori
tinggi sebanyak 88%, kategori sedang sebanyak 12% dan
untuk kategori sangat rendah, rendah dan sangat tinggi
0%.
Kesimpulan: Sebagian besar siswa (70%) dalam
penelitian ini memiliki motivasi yang baik. Namun dapat
menjadi pertimbangan guru untuk meningkatkan motivasi
siswa dalam penyajian materi agar lebih menarik lagi.

Pendahuluan
Tahun 2020 merupakan tahun dimana seluruh dunia terdampak wabah covid 19. banyak
sektor yang mengharuskan untuk berkerja dari rumah. Sektor pendidikan salah satunya yang
mengharuskan guru dan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah. Para guru
beranggapan pembelajaran kurang efektif karena tidak dapat memantau langsung kegiatan
siswa selama belajar. Bukan itu saja, guru juga mendapati motivasi siswa yang kurang selama
pembelajaran jarak jauh ini. Sedangkan Keberhasilan siswa dalam belajar adalah ketika siswa
itu sendiri memiliki kemauan untuk belajar. Kemauan yang tampak dari siswa untuk belajar
merupakan faktor penting yang juga biasa di sebut sebagai motivasi. Terdapat dua faktor
yang menyebabkan siswa itu menjadi kurang termotivasi dalam belajar, yaitu faktor intrinsik
dan ekstrinsik. Dikatakan intrinsik karena merupakan faktor yang timbul dari diri siswa itu
sendiri untuk belajar sedangkan faktor ekstrinsik merupakan faktor dari luar yang mendukung
siswa untuk belajar.
Dari pengamatan peneliti pada siswa kelas 4 di sekolah dasar kasih kemuliaan terdapat
beberapa siswa yang menunjukkan ciri-ciri kurang termotivasi dalam belajar, di tunjukkan
dari tugas yang di kumpulkan tidak tepat waktu, tidak menjawab ketika di beri pertanyaan
juga mendapat hasil yang kurang baik dalam beberapa tugas dan ujian.
Berdasarkan dari masalah diatas maka penelitian ini dibatasi berdasarkan masalah yang
termuat yaitu tingkat motivasi belajar siswa kelas 4 di sekolah dasar kasih kemuliaan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat motivasi siswa saat pandemi
ini dan mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi siswa.

Tinjauan Pustaka
Motivasi
Motivasi merupakan faktor penting dalam pendidikan sebagai tindak lanjut untuk mendidik
atau dengan kata lain untuk membelajarkan siswa, baik dalam linkup pendidikan formal,
nonformal maupun informal. Motivasi dapat dikatakan sebagai kemauan yang tampak dari
dalam diri siswa untuk mencapai tujuan yang ingin di capai (martini, 2012). Motivasi itu
sendiri merupakan asal kata dari motif, yang dapat dikatakan sebagai suatu kekuatan yang
ada pada setiap individu yang mendorong untuk melakukan sesuatu (Uno, 2009). Motivasi
sendiri sangat berkaitan dengan kejiwaan, emosi yang menjadi penentu perilaku individu.
Karena motivasi dapat timbul dari suatu aksi, yang akan timbul jika terdapat tujuan yang jelas
(Purwanto dalam Zafar Sidik dan sobandi, 2018). Jadi dapat di katakan motivasi merupakan
faktor penting dalam lingkup pendidikan karena merupakan suatu hasrat dan dorongan yang
ada pada setiap individu untuk melakukan sesuatu.
Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai suatu hal yang di lakukan secara sadar untuk megalami suatu
perubahan tingkah laku kearah yang lebih positif yang selalu berkaitan dengan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik (Hosnan dalam Emda,2017). Belajar juga dapat dikatakan
sebagai sebuah proses yang di lalui setiap individu sehingga mengalami sebuah perubahan
tingkah laku yang menjadi sebuah pengalaman baru dalam diri individu tersebut dari hasil
pada setiap interaksi (Uno, 2009). Dari pendapat di atas dapat di beri sebuah kesimpulan
bahwa belajar merupakan sebuah proses yang di lakukan secara sadar untuk mengalami
sebuah perubahan tingkah laku kearah yang lebih positif.

Motivasi belajar

Motivasi dapat didefinisikan sebagai hasrat yang tampak pada diri individu untuk melakukan
suatu aktivitas belajar yang dapat timbul dari diri sendiri maupun dari luar individu (Monika
dan Adman dalam Andriani dan Rasto , 2019). Motivasi Belajar juga dapat di artikan sebagai
suatu gerakan mental yang mendorong perubahan perilaku manusia, yang memunculkan
keinginan untuk belajar dalam mencapai tujuan belajar itu sendiri (Makmum dalam Yuliani
dan Winata, 2017). Dari pendapat di atas dapat di beri sebuah kesimpulan bahwa motivasi
belajar ini merupakan sebuah hasrat dan dorongan yang timbul dari dalam maupun dari luar
individu untuk melakukan aktivitas belajar dalam upaya menuju perubahan ke arah yang
lebih baik.
Terdapat beberapa unsur yang dapat mempengaruhi motivasi belajar seseorang yaitu: 1) Cita-cita
dan aspirasi siswa. 2) Kemampuan Siswa , 3) Kondisi Siswa , 4) Kondisi Lingkungan Siswa
(Kompri dalam Emda, 2017 ). Selain itu juga terdapat beberapa ciri-ciri siswa yang dapat
dikatakan termotivasi dalam belajar yaitu : 1) mempunyai hasrat dan kemauan untuk berhasil,
2) mempunyai dorongan dan kebutuhan untuk belajar, 3) mempunyai harapan dan cita-cita,
4) mempunyai penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6)
adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2009).

Metodologi

Metode yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah survey dengan jenis penelitian
kuantitatif deskriptif. Metode ini digunakan dengan anggapan bahwa metode ini di anggap
tepat untuk meneliti tingkat motivasi siswa yang mana merupakan informasi yang faktual
melalui pengguanaan kuosioner. Tempat penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 Sekolah
Dasar Kasih Kemuliaan di Jakarta dengan responden sebanyak 30 orang siswa.
Untuk pengumpulan data peniliti menggunakan angket. Instrumen yang di gunakan
merupakan adopsi dari penelitian yang di lakukan oleh Arini Aloysiana (2016). Adapun item
dalam angket telah peneliti sesuaikan untuk responden yang akan di teliti dengan berbagai
petimbangan, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh. Peneliti menggunakan
prinsip skala Guttman yang mana merupakan sebuah skala yang mengukur satu variabel yang
multidimensi. Skala Guttman adalah sebuah skala dengan jawaban berupa dua pilihan seperti
ya/tidak, benar/salah, setuju/tidak setuju dan juga pernah/tidak pernah. Item soal hanya berupa
item positif sehimgga jika responden memilih benar, ya, setuju, pernah ankan di berika angka
1 dan jika responden memilih salah, tidak, tidak setuju, tidak pernah akan diberi angka 0.
Berikut merupakan kisi-kisi pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Aspek Indikator Nomor Item Jumlah


1. hasrat dan 1,3,12,18,22
5
keinginan (Uno)
2. dorongan dan kebutuhan (Uno) 2,5,9,21,23 5
Motivasi Intrinsik
3. harapan dan 6,10,14,24,25
5
cita-cita (Kompri)
4. Adanya penghargaan dalam belajar16,17,26,27,28
5
Motivasi (Uno)
Ekstrinsik 5. kegiatan yang menarik (Uno) 4,7,13,15,29
5

6. Adanya lingkungan belajar yang8,11,19,20,30


kondusif 5
(Kompri)
TOTAL 30
Validitas item di ukur berdasarkan korelasi item jika nilai r hitung > r tabel maka dapat di
katakan adanya korelasi antar variabel atau bisa disebut item tersebut valid, namun jika r
hitung < dari r tabel maka dikatakan tidak ada korelasi antar variabel atau dapat dikatakan
item tidak valid. R tabel pada pengukuran validitas ini adalah 0,361 yang di ambil
berdasarkan jumlah responden. Jadi jika r hitung > 0,361 maka di katakan valid dan jika r
hitung < 0,361 maka tidak valid dan item di buang. Hasil dari perhitungan dari 30 item, di
dapati 25 item yang valid dan 5 item yang tidak valid dan kelima item tersebut di buang.
Realibilitas item dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan yang ada pada
angket penelitian. Uji reliabilitas ini dilakukan berdasarkan jika nilai cronbach alpha >, 0,60
maka angket dinyatakan reliabel begitu sebaliknya jika nilai cronbach alpha < 0,60 maka
angket ridak reliabel. Dari pengukuran yang dilakukan dari 25 item valid di daptkan nilai
cronbach alpha sebesar 0,64. Oleh sebab itu dapat di simpulkan bahwa 25 item dapat
dikatakan reliabel karena nilai cronbach alpha 0,64 > 0,60.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Hasil analisis dari angket yang di sebarkan kepada 30 murid kelas 4 di SD Kasih Kemuliaan
tahun ajaran 2020-2021, berikut pemaparan hasil angket tingkat motivasi belajar siswa.
analisis data di lakukan dengan teknik deskriptif , yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tingkat Motivasi Siswa


NILAI X
Interpretasi F Prosentase
(%)
Sangat
0 0 0%
Rendah
1 – 33 Rendah 0 0%
34 – 66 Sedang 6 20%
67 – 99 Tinggi 21 70%
100 Sangat Tinggi 3 10%

Hasil dari tabel menunjukan:


1. Ditemukan 0 siswa (0%) yang tergolong pada bagian tingkat sangat rendah.
2. Ditemukan 0 siswa (0%) yang tergolong pada bagian tingkat rendah.
3. Ditemukan 6 siswa (20%) yang tergolong pada bagian tingkat sedang.
4. Ditemukan 21 siswa (70%) yang tergolong pada bagian tingkat tinggi.
5. Ditemukan 3 siswa (10%) yang tergolong pada bagian tingkat sangat tinggi.
Jadi dapat di simpulkan siswa kelas 4 SD Kasih Kemuliaan yang tergolong dalam kelompok
yang mempunyai motivasi sangat tinggi sebanyak 10%, yang tergolong dalam kelompok
tinggi sebanyak 70%, yang tergolong dalam kelompok sedang sebanyak 20% dan tidak ada
siswa yang mempunyi tingkat motivasi belajar yang rendah dan sangat rendah.
Hasil Skor Item Belajar
Dari hasil analisis data dengan menghapus item pertanyaan yang tidak valid, maka berikut
adalah hasil yang di peroleh pada setiap item:

Skor Item
NILAI X
Interpretasi F Prosentase
(%)
0 (Sangat Rendah) 0 0%
1 – 33 (Rendah) 0 0%
34 – 66 (Sedang) 3 12%
67 – 99 (Tinggi) 22 88%
100 (Sangat Tinggi) 0 0%

Hasil dari tabel menunjukkan:


1. Ditemukan 0 item (0%) yang ada pada bagian tingkat sangat rendah.
2. Ditemukan 0 item (0%) yang ada pada bagian tingkat rendah.
3. Ditemukan 3 item (12%) yang ada pada bagian tingkat sedang.
4. Ditemukan 22 item (88%) yang ada pada bagian tingkat tinggi.
5. Ditemukan 0 item (0%) yang ada pada bagian tingkat sangat tinggi.

Jadi dapat di simpulkan bahwa item yang termasuk ke dalam kategori tinggi sebanyak 88%,
kategori sedang sebanyak 12% dan untuk kategori sangat rendah, rendah dan sangat tinggi
0%. Adapun item yang termasuk dalam bagian sedang adalah sebagai berikut:
No Aspek Indikator Pernyataan
1. Motivasi Intrinsik Dorongan dan “Saya memiliki
kebutuhan keinginan untuk
membaca ulang
catatan pelajaran
yang sudah saya
buat.”
2. Motivasi Ekstrinsik Adanya kegiatan “Saya senang
yang menarik bermain tanya jawab
dengan teman
mengenai pelajaran
yang akan di
ujiankan.”
“Saya senang belajar
dengan
menggunakan
video.”
Dari hasil analisis data di atas dapat diberi sebuah kesimpulan bahwa sebagian besar siswa
kelas 4 SD Kasih Kemuliaan telah memiliki morivasi belajar yang tinggi atau dapat dikatakan
memiliki motivasi belajar yang baik. Hal menunjukkaan bahwa secara keseluruhan siswa
sudah memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan belajar namun belum maksimal. Di
katakan belum optimal karena siswa masih berproses untuk lebih memiliki motivasi belajar
dalam hal dorongan dan kebutuhan dalam belajar dan juga aktivitas yang menarik dalam
pembelajaran.

Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini bertolak belakang dengan dugaan awal peneliti bahwa tingkat
motivasi dari sebagian besar siswa kelas 4 SD Kasih Kemuliaan itu rendah yang mana di
tunjukkan dari tugas yang di kumpulkan tidak tepat waktu, tidak menjawab ketika di beri
pertanyaan juga mendapat hasil yang kurang baik dalam beberapa tugas dan ujian. Namun
dari hasil yang di dapatkan membuktikan bahwa sebenarnya tingkat motivasi belajar siswa
kelas 4 SD Kasih Kemuliaan baik karena sebagian besar siswa sudah ada pada bagian
motivasi belajar yang tinggi di tunjukkan dari hasil 70% siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi.
Hasil dari pengukuran item untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa juga sudah cukup
baik yang di tunjukkan dari hasil presentase 88% atau sebanyak 22 item tergolong dalam item
yang memiliki kategori tinggi, namun ada 3 atau 12% item yang berada pada kelompok
sedang, yaitu : keinginan untuk mempelajari lagi catatan sebelumnya, rasa senang dari tanya
jawab mengenai materi yang akan di ujiankan dan rasa senang dari materi yang di sampaikan
melalui video.
Dari item yang tergolong dalam kelompok sedang dapat menjadi pertimbangan guru agar
dapat memperbaiki ke tiga item ini dalam proses belajar mengajar. Sehingga ini dapat
menjadi indikator yang akan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai