Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode
demonstrasi terhadap peningkatan minat siswa dalam belajar SKI di MTs Daarul
Maarif Pasawahan. Karena penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya
kurangnya minat belajar SKI dan disebabkan karena metode yang di gunakan
kurang menarik bagi anak sehingga proses pembelajaran SKI kurang efektif.
Selanjutnya, metode yang di gunakan yaitu menggunakan metode demostrasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen,
desain penelitian pre-eksperimental dengan tipe one group pretest-postest design.
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa di MTs Daarul Maarif
Pasawahan, dan sampel yang diambil terdiri dari 26 siswa. Dengan demikian
dilihat dari hasil penelitian peserta didik yaitu efektif dengan menggunakan
metode demostrasi dalam meningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran
SKI di MTs Daarul Maarif Pasawahan.
Pendahuluan
Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih dan tidak
mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Tanpa adanya minat
belajar yang tinggi, sebaik apapun fasilitas yang ada di sekolah, maka
siswa akan tetap malas untuk belajar. Rata-rata siswa kurang mampu
menjawab degan tepat terhadap soal yang diberikan pada kegiatan
evaluasi pembelajaran. seperti yang ditemukan pada observasi dan
wawancara di MTs Daarul Maarif Pasawahan, jum’at 26 Mei 2023, pada saat
evaluasi hasil belajar ada 10 siswa kelas IX yang mengikuti pembelajaran
SKI memiliki nilai baik diatas nilai KKM pembelajaran SKI yaitu 75.
Sedangkan 16 lainnya memiliki nilai di bawah KKM yang artinya kurang
dari 75, jadi total dalam satu kelas terdiri dari 26 siswa. Dan ini
menunjukan nilai yang dicapai siswa juga kurang memuaskan. Untuk itu
perlu diciptakan model pembelajaran yang mampu menjembatani jurang
pemisah antara teori dengan praktek agar mampu memecahkan salah satu
permasalahan yang dihadapi pendidikan di Indonesia seperti yang
dituangkan dalam propenas 2000-2004, yaitu rendahnya kualitas dan
relevansi pendidikan.
Metodologi
Teknik analisis data pada angket minat belajar siswa, data minat yang diambil
setiap akhir siklus selanjutnya di hitung skor totalnya untuk setiap peserta didik sesuai
skala yang digunakan. Selanjutnya skor diubah menjadi persentase (%). Untuk
mengetahui meningkat minat tidaknya, maka persentase minat setiap peserta didik
dibandingkan dari siklus 1-2 sedangkan untuk mengetahui peningkatan minat secara
keseluruhan, maka dihitung rerata % minat untuk setiap siklus. Peneliti menggunakan
pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif untuk melihat kriteria minat tersebut
sangat baik atau sebaliknya. (Robert Ebel L., 1972: 266)
Persentase Minat (Kuantitatif) Kriteria Minat (kualitatif)
80%-100% Sangat tinggi
60%-79% Tinggi
40%-59% Sedang
20%-39% Rendah
0%-19% Sangat rendah
Tabel. 3 Hasil analisis angket minat belajar siswa pra siklus, siklus I
dan siklus II
No Tahapan Presentase Kriteria
1 Pra siklus 59,93% Sedang
2 Siklus I 73,14% Tinggi
3 Siklus II 80,38% Sangat tinggi
Berdasarkan pengamatan awal sebelum menggunakan
metode demonstrasi (Pra Siklus), bahwa minat belajar siswa pada
mata pelajaran SKI tergolong sedang. Hal ini ditunjukan bahwa
persentase sebesar 59,93% dari data angket minat belajar.
Permasalahan yang diperoleh peneliti bahwa siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran berlangsung dan selama
pembelajaran siswa lebih banyak mendengar serta tidak
memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Selain itu siswa
merasa bosan, sehingga siswa tidak bersemangat dalam belajar. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa kurang berminat untuk
memperhatikan pelajaran.
Pada pembelajaran siklus I minat belajar siswa baru
dibangkitkan dengan pemanfaatan metode demonstrasi. Dari
permasalahan yang dialami oleh siswa, maka pada siklus I melalui
pemanfaatan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan
minat belajar siswa terhadap mata pelajaran SKI.
Pada siklus I materi yang disampaikan adalah pembaharun
perkembangan masuknya islam ke Indonesia. Tindakan pada
siklus I menerapkan metode demonstrasi dengan penggunaan
media pembelajaran yaitu power point. Pada awal pembelajaran
guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru menyampaikan materi dengan menarik
perhatian siswa serta memperhatikan keadaan siswa. Guru
melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru
memberi pertanyaan kepada siswa terkait materi yang
disampaikan dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan hal
yang mereka ketahui terkait materi tersebut.
Dari hasil data angket minat belajar siswa pada
pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode demonstrasi,
menunjukan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan
yang cukup signifikan dengan ditunjukkan dari persentase
(59,93%) sebelum tindakan menjadi (73,14%) setelah tindakan.
Namun pada siklus I ini, selama proses pembelajaran masih
banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan
berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Karenanya siswa
perlu diberi bimbingan dan dorongan motivasi agar siswa
mempunyai semangat mengikuti pembelajaran mata pelajaran SKI.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan
tentang minat belajar siswa melalui metode demonstrasi di MTs Daarul
Maarif Pasawahan, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran SKI.
Dengan demikian persentase minat belajar siswa sebelum
menggunakan metode demonstrasi sekitar 59,93% yang dianggap sedang
atau cukup minat. Adapun setelah menggunakan metode demonstrasi,
anak mengalami peningkatan mencapai 80,38%, meskipun masih ada
beberapa anak yang masih dikategorikan sedang akan tetapi sebuah
peningkatan yang lumayan signifikat sebagian besar siswa minat
belajarnya meningkat baik. Artinya dari kegiatan pretest dan post test ini
terdapat selisih peningkatan yaitu sekitar 20,45%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi
dapat meningkatkan minat belajar siswa dan mengefektifkan kegiata
pembelajaran SKI, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan
guru dan penulis menjadikan peserta didik mampu meningkatkan
minatnya dalam belajar SKI.
Daftar Pustaka
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, (2009). Metode dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung : PT Refika Aditama.
Anas Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Paja Grafindo
Persada.
Arko Pujadi, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Mahasiswa, Jurnal Universitas Bunda Mulia Jakarta.
Jaali, Haji. 2012. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Bumi aksara.
Martinis, Yamin, 2009. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Putra Grafika.
Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung : Remaja Rosdakarya.