Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

PENGUKURAN KELAS X SMAN UMBULSARI

1) Sekargupita Hayuningtyas, 2) Firdha Kusuma Ayu Anggraeni, S.Si., M.Si,


2) Drs. Bambang Supriadi, M.Sc
1) Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Sekargupita6@gmail.com

ABSTRACT
The research conducted at SMAN Umbulsari aimed to analyze the
relationship between students' interest in physics learning and their
learning outcomes. The study employed quantitative research methods
and included all class X.2 students, totaling 35 individuals. The majority
of students exhibited a good level of interest in learning physics, with
86% reporting feelings of happiness regarding their studies.
Additionally, 12 students achieved high learning outcomes. The analysis
revealed a significant positive correlation (correlation coefficient of
0.366 with a significance level of 0.031) between students' interest in
learning physics and their learning outcomes. This suggests that higher
levels of interest in learning correlate with better academic
performance. In conclusion, the research indicates that students who are
more interested in learning physics tend to achieve better learning
outcomes compared to those with lower levels of interest.

Keywords: analysis of interests and results, measurement material,


physics

PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar bertujuan


Pendidikan merupakan fondasi untuk mencapai keberhasilan dalam
utama bagi kemajuan suatu bangsa, karena pembelajaran. Baik secara individu
melalui pendidikan, sumber daya manusia maupun dalam kelompok, siswa berupaya
dapat dikembangkan, dan sumber daya mencapai hasil akhir yang memuaskan dari
alam dapat dikelola secara efektif. Sistem proses pembelajaran. Berbagai usaha
pendidikan terdiri dari komponen input dilakukan untuk mencapai keberhasilan
(guru dan siswa), proses (pengajaran dan akademik siswa. Namun, jika upaya-upaya
lingkungan), dan hasil (interaksi antara tersebut tidak difokuskan pada faktor-
guru dan siswa). Menurut Fuad Ihsan faktor yang mempengaruhinya, seperti
(2005: 1), pendidikan adalah usaha untuk peningkatan mutu siswa di sekolah, maka
mengembangkan potensi manusia sesuai hasil yang diharapkan mungkin tidak
dengan nilai-nilai masyarakat dan budaya. tercapai (Amrullah, 2018).
Peningkatan kualitas pendidikan siswa (Felman, 2012). Peran seorang guru
membutuhkan upaya berkelanjutan dari sangat penting dalam perkembangan
semua pihak terlibat. Salah satu cara kemampuan berpikir siswa, karena guru
meningkatkan kualitas pendidikan adalah memiliki pengaruh yang signifikan
melalui pembaharuan dalam pembelajaran, terhadap hasil belajar mereka. Salah satu
sesuai dengan perkembangan paradigma faktor yang dapat menghambat
baru dalam dunia pendidikan. Prestasi perkembangan kemampuan berpikir siswa
dapat dilihat dari dua aspek, yaitu prestasi adalah kurangnya perhatian guru terhadap
akademik dan non-akademik. Prestasi tingkat kemampuan berpikir individu
akademik mencakup perubahan dalam siswa. Hal ini dapat berdampak pada
pengetahuan, pemahaman, dan penurunan nilai akhir siswa.
kemampuan siswa dalam menerapkan, Dalam konteks pembelajaran
menganalisis, mensintesis, dan fisika di SMAN Umbulsari kelas X, hasil
mengevaluasi materi pembelajaran (Devi, observasi awal menunjukkan bahwa
2016). banyak siswa yang kurang berminat dalam
Minat belajar adalah kesadaran pembelajaran. Terlihat bahwa sebagian
seseorang yang mendorongnya untuk besar siswa tidak memperhatikan,
memfokuskan perhatian dengan perasaan mengobrol dengan teman, atau keluar
senang terhadap suatu hal. Hal ini menjadi masuk kelas. Hanya sejumlah kecil siswa
pendorong utama siswa dalam belajar, yang menunjukkan kemauan untuk
yang berdasarkan ketertarikan dan mengerjakan tugas, bertanya, atau
keinginan mereka untuk belajar. Minat memperhatikan penjelasan guru.
juga merupakan faktor pembangun Kurangnya minat dalam mempelajari
motivasi siswa, dipengaruhi oleh interaksi fisika sering kali disebabkan oleh persepsi
sosial dan keterlibatan dalam kegiatan bahwa mata pelajaran ini sulit dipahami
belajar. Minat yang baik memiliki dampak dan kurang menarik. Selain itu, sifat fisika
signifikan terhadap hasil belajar siswa. yang membutuhkan pemahaman rumus-
Langkah awal dalam proses rumus juga memerlukan latihan yang
pembelajaran adalah membangkitkan cukup.
minat dan semangat siswa melalui Tingkat minat belajar siswa
rangsangan. Tujuannya adalah agar siswa berperan besar dalam keberhasilan
merasa senang dan termotivasi dalam akademik mereka. Minat siswa terhadap
mempelajari materi pelajaran. Ketika suatu pelajaran, seperti fisika, menjadi
minat siswa telah terbangun, mereka akan penentu penting bagi keberhasilan guru
lebih fokus dan bersemangat dalam belajar. dalam menyampaikan materi dan
Secara parsial, kecerdasan intelektual, keberhasilan siswa dalam memahaminya.
minat belajar, dan kebiasaan belajar Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk
memiliki pengaruh positif terhadap hasil meningkatkan minat belajar siswa terhadap
belajar siswa. Demikian pula, secara mata pelajaran tertentu, termasuk fisika,
simultan, ketiga faktor tersebut juga agar proses pembelajaran dapat berjalan
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
lebih efektif dan hasil belajar siswa dapat Menurut Sudijono (2008:
meningkat. 43) untuk menganalisis angket
Oleh karena itu, pada proses dilakukan dengan menggunakan
pembelajaran didalam kelas seharusnya teknik deskriptif persentase sebagai
setiap siswa memiliki minat yang tinggi berikut:
terhadap semua mata pelajaran yang f
P= x 100%
diikuti, salah satunya mata pelajaran fisika. n
Maka peneliti tertarik untuk melakukan Keterangan
penelitian dengan judul “Analisis Minat P = Persentase yang dicari
dan Hasil Belajar Siswa pada Materi F = Frekuensi Jawaban
Pengukuran Kelas X SMAN Umbulsari” N = Jumlah Sampel
Pengskoran untuk angket
METODE minat belajar yang peneliti gunakan
Penelitian ini menggunakan jenis memiliki 12 pernyataan dan
penelitian kuantitatif. Variabel-variabel banyaknya kelas dapat ditentukan
dalam penelitian kuantitatif melalui dengan kriteria skor sehingga
tahapan pengukuran sehingga data yang diperoleh :
terdiri dari angka-angka dapat dianalisis a. Skor terendah, jika semua item
berdasarkan prosedur statistik (Noor, mendapat skor 1 = 1 x 12 = 12
2016). Penelitian ini dilakukan di SMAN skor
Umbulsari yang bertempat di Jln. PB. b. Skor tertinggi, jika semua item
Sudirman 129 Gunung Sari, kecamatan mendapat skor 5 = 5 x 12 = 60
Umbulsari Jember dan dilaksanakan pada skor
tanggal 23 Oktober 2023 sampai dengan c. Skor terendah dalam bentuk
29 November 2023 di semester ganjil 12
persen menjadi x 100% =
2023/2024. 60
Populasi dalam penelitian ini 20%
adalah seluruh siswa SMAN Umbulsari d. Rentang = 100% - 20% = 80%
dan ditentukan satu kelas yang dijadikan e. Panjang Interval =
sampel penelitian yaitu kelas X.2 SMAN Rentang( R) 80 %
= = 16
Umbulsari yang terdiri dari 35 siswa. Banyak Kelas 5
Metode pengumpulan data yang dilakukan Tabel. 1 Modifikasi Skala Penilaian
oleh peneliti untuk memperoleh data yang Angket Minat Belajar
akan dilakukan yaitu angket, dokumentasi, Skor yang
No Kategori
dan observasi Diperoleh
1 81% < Skor ≤ 100Sangat Baik
1. Teknik Analisis Data
2 62% < Skor ≤ 81 Baik
Teknik analisis data hasil
penelitian diuraikan masing-masing 3 43% < Skor ≤ 62 Cukup
dengan lebih detail, sebagai berikut: Kurang
4 24% < Skor ≤ 43
a. Analisis Data Deskriptif Baik
Sumber: Riduwan (2015: 41) digunakan berasal dari populasi
b. Analisis Hasil Belajar yang berdistribusi normal. Teknik
Soal tes yang diberikan Kolmogorov-Smirnov digunakan
sejumlah 12 soal yang membahas dengan taraf signifikansi α = 0,05.
antara lain alat ukur mikrometer, Keputusan diambil berdasarkan
jangka sorong, mistar, pengukuran nilai signifikansi (sig.): jika sig. ≥
besaran, satuan, angka penting, dan 0,05, data dianggap berasal dari
angka taksiran. Persentase skor populasi yang berdistribusi
penguasaan materi siswa mengenai normal, sedangkan jika sig. < 0,05,
pengukuran, besaran dan satuan, data dianggap tidak berasal dari
menggunakan rumus sebagai berikut populasi yang berdistribusi
(Sudijono, 2008:318 dalam normal.
Salsabillah, 2018): b. Uji Korelasi
Analisis ini dilakukan
N=
( ∑ skor perolehan
∑ skor maksimal ) × menggunakan uji
product moment Karl Pearson
korelasi

100 untuk mengevaluasi hubungan


Selanjutnya, kriteria antara minat belajar dan hasil
penilaian dari rata-rata persentase belajar siswa. Analisis korelasi
tersebut dikategorikan sebagai pearson digunakan untuk
berikut: mengetahui derajat hubungan
Tabel 2. Klasifikasi hasil tes antara kedua variabel. Analisis
berdasarkan indikator materi dilakukan dengan bantuan SPSS.
RentangSkor (%) Kriteria Kriteria penilaian korelasi
66,68 ≤ Z ≤ 100 Tinggi adalah sebagai berikut: jika nilai
33,34 ≤ Z ≤ 66,67 Cukup signifikan (p-value) <0,05, maka
terdapat hubungan antar
0 ≤ Z ≤ 33,34 Rendah
variabel. Selain itu, jika nilai
Sumber: Suharsimi & Safruddin, koefisien korelasi ≠ 0, maka
2004 dalam Salsabillah, 2018 terdapat hubungan antar
variabel.
c. Analisis Hubungan Antar Dengan menggunakan
Variabel analisis korelasi, penelitian ini
Analisis korelasi dalam bertujuan untuk mengidentifikasi
penelitian ini melibatkan dua dan mengevaluasi derajat
langkah utama: hubungan antara minat belajar
a. Uji Normalitas dan hasil belajar siswa.
Uji ini bertujuan untuk
menentukan apakah data yang

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil angket
Data yang menjadi dasar hasil (kuesioner) yang diberikan kepada
penelitian berasal dari angket yang diisi siswa terdapat 35 siswa yang
oleh siswa. Aspek yang menjadi fokus menjawab angket (kuesioner).
dalam penelitian ini adalah minat dan Terdapat empat indikator minat belajar
hasil belajar siswa pada materi yang diukur yaitu perasaan senang,
pembelajaran fisika, serta hubungan keterlibatan siswa, perhatian siswa,
antara minat dan hasil belajar. Sampel dan ketertarikan siswa. Angket yang
penelitian ini terdiri dari 35 siswa kelas digunakan sebagai alat penelitian ini
X. berisi 12 pernyataan dengan jawaban
a. Data Minat Belajar sangat setuju, setuju, kurang setuju,
tidak setuju.

Tabel 3. Indikator Minat belajar siswa


Dimensi Pernyataan Persentase
Materi pengukuran pada pembelajaran fisika ini
merupakan materi yang menyenangkan
Perasaan
Saya merasa puas apabila dapat menyelesaikan soal 86%
Senang
pengukuran yang sulit menggunakan alat ukur pada
saat praktikum
Saya selalu aktif bertanya kepada guru mengenai
penggunaan alat ukur selama praktikum
Saya sering mendiskusikan materi pengukuran saat
Keterlibatan belajar dalam kelompok berlangsung
76%
Siswa Saya selalu meluangkan waktu membaca kembali
materi pengukuran dirumah
Saya berusaha bertanya kepada guru agar mampu
menjawab tugas dengan baik
Saya selalu mencatat penjelasan guru ketika
pembelajaran sedang berlangsung mengenai materi
Perhatian
pengukuran 69%
Siswa
Saya selalu menyimak dengan baik ketika guru
memberikan pembelajaran fisika
Ketertarikan Saya sangat teliti saat menggunakan alat ukur yang
Siswa digunakan selama praktikum 74%
Saya dapat menghubungkan materi pengukuran ini
dengan hal yang telah saya lihat, saya lakukan atau saya
pikirkan di dalam kehidupan sehari-hari
Saya tidak pernah melakukan latihan soal di rumah
karena tidak mengerti cara menyelesaikannya
Guru mata pelajaran fisika menggunakan teknik
mengajar yang sangat menarik
Rata-Rata 76%
Kategori Baik
Dari hasil angket yang dimana sekitar 69% siswa mencatat
diberikan kepada 35 siswa, dapat penjelasan guru dengan baik saat
disimpulkan bahwa sebagian besar pembelajaran berlangsung.
dari mereka menunjukkan minat Ketertarikan siswa juga
belajar yang baik dalam tampak cukup tinggi, dengan sekitar
pembelajaran fisika. Materi 74% siswa menunjukkan teliti
pengukuran dalam pembelajaran dalam menggunakan alat ukur
fisika dinilai menyenangkan oleh selama praktikum. Secara
86% dari total responden. Selain itu, keseluruhan, rata-rata dari nilai-nilai
siswa juga menunjukkan pada semua indikator menunjukkan
keterlibatan yang signifikan dengan angka 76%, yang mengindikasikan
76% dari mereka aktif bertanya bahwa minat belajar siswa dalam
kepada guru mengenai penggunaan pembelajaran fisika dapat
alat ukur selama praktikum. dikategorikan sebagai "Baik".
Meskipun demikian, terdapat variasi Kemudian agar lebih jelasnya dapat
dalam tingkat perhatian siswa, dilihat pada gambar berikut ini:

Minat Belajar
Perasaan Senang 100% 86%
78% 74%
Keterlibatan Siswa 80% 69%
Perhatian Siswa 60%
40%
Ketertarikan Siswa
20%
0%

Gambar 1 minat belajar siswa

1. Indikator Perasaan Senang melihat hasil analisis deskriptif per


Hasil analisis yang indikator. Adapun untuk indikator
didapatkan menunjukkan tanggapan pertama yaitu perasaan senang dapat
siswa kelas X SMAN Umbulsari dilihat pada tabel berikut ini:
Jember tentang minat belajar dengan

Tabel 4. Indikator Perasaan senang


Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
No Pernyataan
Materi pengukuran pada pembelajaran (13) (18) (4) (0) (0)
1 fisika ini merupakan materi yang 37,14% 51,43% 11,43% 0% 0%
menyenangkan
Saya merasa puas apabila dapat (17) (3) (5) (0) (0)
2 menyelesaikan soal pengukuran yang sulit
menggunakan alat ukur pada saat praktikum 48,57% 37,14% 14,29% 0% 0%
Rata-rata 42,86% 44,29% 12,86% 0% 0%

Berdasarkan hasil angket yang mereka lakukan. Dengan


dalam Tabel 4.3, mayoritas siswa demikian, secara keseluruhan,
dari kategori SS, sebanyak 13 siswa, mayoritas siswa mengalami
merasa bahwa materi pengukuran kepuasan dalam pembelajaran fisika,
dalam pembelajaran fisika cukup walaupun dengan distribusi yang
menyenangkan. Sedangkan dari berbeda-beda tergantung pada
kategori S, 18 siswa atau 51,43% kategori masing-masing siswa..
dari total responden, menyatakan 2. Indikator keterlibatan siswa
kepuasan atas kemampuan mereka
dalam menyelesaikan soal Hasil analisis yang
pengukuran yang sulit saat didapatkan menunjukkan tanggapan
praktikum. Meskipun sebagian kecil siswa kelas X SMAN Umbulsari
dari siswa kategori KS merasa Jember tentang minat belajar dengan
kurang puas, dengan hanya 4 siswa melihat hasil analisis deskriptif per
atau 11,43%, mayoritas siswa dari indikator. Adapun untuk indikator
kategori TS, yaitu 17 siswa, merasa kedua yaitu keterlibatan siswa dapat
puas dengan praktikum pengukuran dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 5. Indikator Keterlibatan Siswa


Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Saya selalu aktif bertanya kepada (15) (18) (2) (0) (0)
guru mengenai penggunaan alat 42,86% 51,43% 5,71% 0% 0%
ukur selama praktikum
2 Saya sering mendiskusikan materi (12) (15) (7) (1) (0)
pengukuran saat belajar dalam 34,29% 42,86% 20,00% 2,86% 0%
kelompok berlangsung
3 Saya selalu meluangkan waktu (16) (16) (1) (0) (2)
membaca kembali materi pengukuran 45,71% 45,71% 2,86% 0% 5,71%
dirumah
4 Saya berusaha bertanya kepada guru (3) (0) (10) (17) (5)
agar mampu menjawab tugas dengan 8,57% 0% 28,57% 48,57% 14,29%
baik
Rata-rata 32,86% 35,00% 14,29% 12,86% 5,00%

Dari hasil angket dalam kategori TS dan STS tidak


Tabel 4.3, terlihat bahwa mayoritas melakukan kegiatan tersebut secara
siswa dari kategori SS dan S konsisten. Dalam hal bertanya
menunjukkan tingkat keterlibatan kepada guru agar mampu menjawab
yang tinggi dalam aktivitas tugas dengan baik, mayoritas siswa
pembelajaran, seperti aktif bertanya dari kategori TS menunjukkan
kepada guru mengenai penggunaan inisiatif tersebut. Secara
alat ukur selama praktikum dan keseluruhan, terdapat variasi dalam
mendiskusikan materi pengukuran tingkat keterlibatan siswa dalam
saat belajar dalam kelompok. aktivitas pembelajaran, dengan
Meskipun demikian, sebagian kecil distribusi yang berbeda-beda
siswa dari kategori KS tidak selalu tergantung pada kategori masing-
aktif bertanya kepada guru. Namun, masing siswa.
tidak ada siswa dari kategori STS 3. Indikator Perhatian Siswa
yang menyatakan aktivitas Hasil analisis yang
mendiskusikan materi pengukuran didapatkan menunjukkan tanggapan
dalam kelompok. Ketika ditanya siswa kelas X SMAN Umbulsari
mengenai membaca kembali materi Jember tentang minat belajar dengan
pengukuran di rumah, mayoritas melihat hasil analisis deskriptif per
siswa dari kategori SS dan S indikator. Adapun untuk indikator
menunjukkan kebiasaan tersebut, ketiga yaitu perhatian siswa dapat
sementara mayoritas siswa dari dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Indikator Perhatian Siswa


No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Saya selalu mencatat penjelasan guru (5) (16) (12) (2) (0)
ketika pembelajaran sedang 14,29 45,71% 34,29 5,71% 0%
berlangsung mengenai materi % %
pengukuran
2 Saya selalu menyimak dengan baik (1) (17) (9) (6) (2)
ketika guru memberikan pembelajaran 2,86% 48,57% 25,71 17,14% 5,71%
fisika %
Rata-rata 8,58% 47,14% 30,00% 11,43% 2,86%
Dari hasil angket, mayoritas dalam aktivitas menyimak dan
siswa kategori SS dan S selalu mencatat penjelasan guru, dengan
mencatat penjelasan guru saat distribusi yang berbeda-beda
pembelajaran mengenai materi tergantung pada kategori masing-
pengukuran. Namun, mayoritas masing siswa.
siswa kategori KS tidak selalu 4. Indikator Ketertarikan Siswa
melakukan hal tersebut. Dalam hal Hasil analisis yang
menyimak dengan baik saat didapatkan menunjukkan tanggapan
pembelajaran fisika, mayoritas siswa siswa kelas X SMAN Umbulsari
dari semua kategori menunjukkan Jember tentang minat belajar dengan
tingkat keterlibatan yang tinggi, melihat hasil analisis deskriptif per
terutama siswa dari kategori S. indikator. Adapun untuk indikator ke
Secara keseluruhan, terdapat variasi empat yaitu ketertarikan siswa dapat
dalam tingkat keterlibatan siswa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7. Indikator Ketertarikan Siswa


Alternatif Jawaban
No Pernyataa
SS S KS TS STS
n
1 Saya sangat teliti saat menggunakan (12) (15) (6) (2) (0)
alat ukur yang digunakan selama 34,29% 42,86% 17,14% 5,71% 0%
praktikum
2 Saya dapat menghubungkan materi (6) (15) (11) (3) (0)
pengukuran ini dengan hal yang telah 17,14% 42,86% 31,43% 8,57% 0%
saya lihat, saya lakukan atau saya
pikirkan di dalam kehidupan sehari-
hari
3 Saya tidak pernah melakukan latihan (2) (21) (10) (2) (0)
soal di rumah karena tidak mengerti 5,71% 60,00% 28,57% 5,71% 0%
cara menyelesaikannya
4 Guru mata pelajaran fisika (2) (13) (16) (4) (0)
menggunakan teknik mengajar yang 5,71% 37,14% 45,71% 11,43% 0%
sangat menarik
Rata-rata 15,71% 45,72% 30,71% 7,86% 0,00%

Dari hasil angket, terlihat semua kategori juga dapat


bahwa mayoritas siswa dari kategori menghubungkan materi pengukuran
SS dan S menunjukkan tingkat dengan pengalaman sehari-hari
kehati-hatian yang tinggi dalam mereka, walaupun tidak ada siswa
menggunakan alat ukur selama dari kategori STS yang menyatakan
praktikum. Mayoritas siswa dari hal ini. Sebagian besar siswa dari
kategori S dan KS melakukan latihan Hasil belajar fisika kelas X di
soal di rumah. Namun, sebagian SMAN Umbulsari diperoleh dari hasil
kecil siswa dari kategori SS dan TS nilai ulangan/tes. Hasil belajar yang
tidak melakukannya. Dalam hal diperoleh merupakan hasil belajar
penilaian terhadap teknik mengajar terbaru dengan materi pengukuran.
guru, mayoritas siswa dari kategori S Penguasaan materi dalam penelitian ini
dan KS menyatakan bahwa guru diperoleh dari hasil tes yang hanya
menggunakan teknik mengajar yang diisi satu kali oleh siswa. Tes yang
menarik. Secara keseluruhan, diberikan berupa kuesioner yang berisi
terdapat variasi dalam tingkat pertanyaan-pertanyaan mengenai
keterlibatan siswa dalam berbagai pengukuran fisika. Soal tes yang
aktivitas pembelajaran fisika, dengan diberikan sejumlah 12 soal yang
distribusi yang berbeda-beda membahas materi pengukuran, besaran
tergantung pada kategori masing- dan satuan. Kemudian, hasil pengujian
masing siswa. Mayoritas siswa dari tes penguasaan materi tersebut
kategori S menunjukkan tingkat dianalisis dengan cara menghitung
keterlibatan yang tinggi dalam ketuntasan belajar siswa dilihat dari
aktivitas yang ditanyakan. KKM. Hasil analisis dapat dilihat pada
Tabel berikut:
b. Data Hasil Belajar

Tabel 8. Ketuntasan Belajar


Skor Frekuensi Kategori
60 17 Tidak Tuntas
65 6 Tidak Tuntas
68 1 Tidak Tuntas
70 9 Tidak Tuntas
80 1 Tuntas
89 1 Tuntas

Bedasarkan Tabel 4.5 tersebut, standar Kriteria Ketuntasan Minimal


terlihat bahwa terdapat variasi skor (KKM) sebesar 75. Hanya ada
yang signifikan, mulai dari 60 hingga satusiswa yang berhasil mencapai skor
89. Skor 60 muncul dengan frekuensi di atas KKM, yakni 89, serta satu
tertinggi, yaitu sebanyak 17 siswa, siswa lagi dengan skor 80.
diikuti oleh skor 70 dengan frekuensi 9 Meskipun demikian, mayoritas
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memenuhi standar KKM,
mayoritas siswa belum mencapai menandakan bahwa penguasaan materi
tingkat ketuntasan belajar yang pengukuran fisika masih perlu
ditetapkan, yang diukur dengan ditingkatkan di antara siswa kelas
tersebut. Diperlukan upaya tambahan yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya
dalam strategi pengajaran dan disajikan dalam bagan berikut:
pembelajaran agar siswa dapat
mencapai tingkat ketuntasan belajar
20 17
15
9
10 6
5 1 1 1
0
Hasil Belajar

60(Tidak Tuntas) 65(Tidak Tuntas) 68(Tidak Tuntas)


70(Tidak Tuntas) 80(Tuntas) 89(tuntas)

Gambar 2. hasil belajar siswa


Ada beberapa aspek yang Oleh karena itu, meskipun
perlu dipertimbangkan dalam minat belajar yang baik dapat menjadi
hubungan antara minat belajar dan faktor yang positif dalam
hasil belajar. Pertama, meskipun meningkatkan hasil belajar, masih
sebagian besar siswa menunjukkan diperlukan penyesuaian dalam
minat belajar yang baik, ini mungkin pendekatan pembelajaran untuk
tidak mencerminkan tingkat motivasi memastikan bahwa siswa benar-benar
atau usaha yang sama dalam memahami materi pengukuran fisika
mempelajari materi yang spesifik, dan mencapai tingkat ketuntasan yang
seperti pengukuran fisika. Misalnya, diharapkan. Ini bisa melibatkan
meskipun siswa mungkin senang atau strategi pembelajaran yang lebih
tertarik dengan materi fisika secara beragam, bantuan tambahan untuk
umum, mereka mungkin memiliki siswa yang memerlukan, serta
kesulitan khusus dalam memahami pendekatan yang dapat
konsep-konsep tertentu yang terkait mempertimbangkan gaya belajar
dengan pengukuran. individu.
Kedua, minat belajar yang c. Hubungan Antara Minat dan Hasil
tinggi tidak selalu menghasilkan Belajar Siswa
pencapaian yang tinggi dalam hasil Berdasarkan penelitian yang
belajar. Terkadang, meskipun siswa telah dilakukan mengenai hubungan
memiliki minat yang tinggi, mereka minat dan hasil belajar siswa pada
mungkin memerlukan bantuan mata pelajaran fisika dengan materi
tambahan atau strategi pembelajaran pengukuran yang dilakukan kepada
yang berbeda untuk membantu mereka kelas X di SMAN Umbulsari Jember.
mengatasi hambatan dalam memahami Berikut data yang diperoleh lalu
materi tertentu. dianalisis menggunakan SPSS:
Tabel 9. Uji Normalitas
Kategori Hasil Kolmogorov- Shapiro-
Belajar Smirnov Wilk
MinatBelajarSiswa Cukuptinggi .200 .421
Tinggi .023 .094

Hasil uji normalitas pada signifikan sebesar 0.421 dan 0.94


variabel minat belajar dan hasil belajar sehingga nilai tersebut > 0,05. Dimana
menggunakan nilai Shapiro-Wilk. nilai sig > 0,05 artinya penyebaran
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas diperoleh data normal. Disimpulkan data
hasil uji normalitas menggunakan penelitian ini berdistribusi normal.
Shapiro-Wilk didapatkan nilai

Tabel 10. Uji Korelasi


Minat Belajar Hasil Belajar
Kategori
Siswa Siswa
MinatBelajarSiswa Pearson Correlation 1 .366*
Sig. (2-tailed) .031
N 35 35
Hasil BelajarSiswa Pearson Correlation .366* 1
Sig. (2-tailed) .031
N 35 35

Hasil uji korelasi Pearson pada ditolak. Sehingga, dari uji analisis
Tabel 4.8 diatas terungkap hubungan yang diperoleh koefisiensi 0,366
pada dua variabel positif yang dengan signifikansi 0,031 maka H 0
signifikan antara minat belajar dan ditolak karena signifikansi <0,05 dan
hasil belajar siswa kelas X SMA Ha diterima artinya ada hubungan
Negeri Umbulsari yang memiliki nilai yang signifikan antara minat belajar
koefisien korelasi sebesar 0,366 dan hasil belajar siswa. Selanjutnya,
dengan signifikansi 0,031. jika koefisien korelasi hasil analisis
Berdasarkan hasil pengujian tersebut korelasi Pearson Product Moment
dapat dilakukan pengujian hipotesis tidak = 0 maka dapat dikatakan terjadi
dengan membandingkan antara hubungan. Hasil koefisien korelasi
signifikansi (p-value) yaitu jika analisis ini yaitu 0,366 sehingga
signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima terdapat korelasi positif antara minat
dan jika signifikansi < 0,05 maka H 0 belajar dan hasil belajar siswa.

PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di SMAN oleh 86% responden. 76% siswa aktif
Umbulsari Jember pada siswa kelas X. bertanya tentang alat ukur. Meskipun
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi, sekitar 69% siswa mencatat
minat dan hasil belajar siswa terhadap penjelasan guru dengan baik.
mata pelajaran fisika materi pengukuran Ketertarikan siswa juga cukup tinggi,
terdapat beberapa hal yang ditemukan dengan sekitar 74% siswa teliti
dalam penelitian ini, sebagai berikut: menggunakan alat ukur. Secara
keseluruhan, minat belajar siswa dalam
1. Minat Belajar Siswa fisika dinilai baik, dengan nilai rata-
Minat berpengaruh besar rata indikator sebesar 76%.
terhadap aktivitas belajar. Siswa yang Hasil analisis lebih lanjut
tertarik pada fisika akan lebih Mayoritas siswa merasa senang
bersemangat dalam mempelajarinya, dengan materi pengukuran fisika, serta
termasuk aktif dalam belajar, merasa puas dengan kemampuan
senang saat mengikuti pembelajaran, menyelesaikan soal-soal sulit. Namun,
dan mampu mengatasi hambatan ada sebagian kecil yang merasa kurang
dalam pembelajaran. Minat belajar puas. Keterlibatan siswa cukup tinggi,
siswa juga terkait erat dengan tetapi ada variasi, terutama dalam
motivasi, yang muncul dari kebutuhan. meminta bantuan kepada guru.
Minat dapat dianggap sebagai alat Perhatian siswa terhadap materi juga
motivasi. Untuk memastikan tinggi, walaupun ada yang kurang aktif
pembelajaran efektif, guru perlu mencatat penjelasan guru. Ketertarikan
membangkitkan minat belajar siswa siswa terhadap materi kuat, namun ada
(Rajab et al., 2018). variasi dalam latihan soal di rumah dan
Data minat belajar siswa penilaian terhadap teknik mengajar
dalam fisika dilihat dari perasaan guru. Secara keseluruhan, siswa
senang, keterlibatan, dan perhatian menunjukkan minat belajar yang baik,
siswa. Perasaan senang mencakup meskipun evaluasi lebih lanjut
kesenangan siswa terhadap mata diperlukan untuk meningkatkan
pelajaran fisika dan saat mengikuti efektivitas pembelajaran.
pembelajaran fisika. Keterlibatan Lingkungan belajar yang
siswa mengacu pada ketertarikan tenang dan perlengkapan belajar yang
mereka terhadap pembelajaran fisika. memadai dapat meningkatkan minat
Perhatian siswa adalah faktor penting belajar siswa, terutama dalam mata
dalam keberhasilan pembelajaran dan pelajaran seperti fisika. Menurut Krapp
berdampak pada minat belajar siswa (P (Meilani, 2017), minat belajar siswa
Achru, 2019). dipengaruhi oleh interaksi dengan
Dari hasil angket kepada 35 lingkungan. Lingkungan yang
siswa, mayoritas menunjukkan minat kondusif dan perlengkapan belajar
belajar baik dalam fisika. Materi yang cukup membantu siswa untuk
pengukuran dinilai menyenangkan fokus pada pembelajaran tanpa
terganggu, sehingga meningkatkan mengindikasikan pemahaman yang
minat belajar mereka. kuat terhadap konsep-konsep tersebut,
Perasaan senang serta efektivitas proses pembelajaran
mempengaruhi minat belajar siswa. di SMAN Umbulsari dalam
Minat adalah proses kejiwaan yang memberikan pengetahuan yang solid
abstrak yang melibatkan objek yang dalam fisika kepada siswa.
dianggap bernilai, yang memicu siswa Kesimpulan ini memberikan
untuk meraih sesuatu, baik itu gambaran positif terhadap kualitas
kegiatan, pencapaian, atau pendidikan di SMAN Umbulsari,
keberhasilan. Dorongan ini, baik dari menegaskan bahwa pendekatan
faktor eksternal maupun internal, pembelajaran yang diterapkan berhasil
mendorong siswa untuk tertarik pada mencapai tujuannya dalam
suatu hal dan mengarahkan tindakan mengembangkan pemahaman siswa
mereka ke arah itu, yang pada akhirnya terhadap materi pengukuran fisika.
menimbulkan perasaan senang Evaluasi terhadap hasil tes menjadi
(Artianingsih, 2022). dasar yang solid untuk melanjutkan
upaya pengembangan kurikulum dan
2. Hasil Belajar Siswa metode pembelajaran yang lebih
Hasil belajar mata pelajaran efektif guna terus meningkatkan
fisika dengan materi pengukuran prestasi belajar siswa di bidang fisika.
dievaluasi melalui tes tunggal yang Faktor-faktor seperti motivasi
mengukur penguasaan materi siswa. dan minat belajar yang kurang dapat
Tes ini berbentuk kuesioner dengan 12 memengaruhi hasil belajar siswa. Hal
soal yang mencakup materi ini sejalan dengan penelitian Syarifah
pengukuran, besaran, dan satuan dalam (2020), yang menyatakan bahwa
fisika. Mayoritas siswa memperoleh kurangnya motivasi belajar pada siswa
skor tinggi, dengan sebagian besar akan mengurangi kemampuan mereka
mendapatkan skor antara 60 hingga 89, dalam mempelajari materi pelajaran
yang semuanya termasuk dalam dan akhirnya berdampak pada hasil
kategori "Tinggi". Dari hasil analisis, belajar mereka.
dapat disimpulkan bahwa siswa kelas Kecerdasan juga memainkan
X di SMAN Umbulsari telah berhasil peran dalam hasil belajar, meskipun
memahami dan menguasai materi bukan menjadi kendala besar selama
pengukuran fisika dengan baik siswa dapat memahami materi yang
berdasarkan tes tersebut. diajarkan dengan bantuan berbagai
Penguasaan materi yang metode dan media pembelajaran.
tercermin dalam distribusi skor tinggi Namun, kecerdasan dapat
pada tes menunjukkan bahwa siswa mempengaruhi kecepatan siswa dalam
mampu menjawab pertanyaan memahami materi, yang pada
mengenai materi pengukuran, besaran, gilirannya dapat memengaruhi hasil
dan satuan fisika dengan baik. Hal ini
belajar mereka, terutama dalam signifikan dengan prestasi belajar
menyelesaikan soal tes atau ulangan. dalam matematika. Hal ini
menunjukkan bahwa individu yang
3. Hubungan Antara Minat Dan Hasil memiliki minat terhadap suatu
Belajar aktivitas cenderung memberikan
Hasil uji korelasi perhatian yang konsisten dan merasa
menunjukkan adanya hubungan positif senang dalam melaksanakan aktivitas
yang signifikan antara minat belajar tersebut.
dan hasil belajar pada siswa kelas X Selain itu, Nurjanah (2015)
SMA Negeri Umbulsari. Nilai juga menyatakan bahwa minat belajar
koefisien korelasi adalah 0,366 dengan memainkan peran penting dalam
signifikansi sebesar 0,031. Pengujian proses dan hasil belajar siswa. Minat
hipotesis menunjukkan bahwa H_0 belajar merupakan faktor psikologis
ditolak karena signifikansi < 0,05, utama yang mempengaruhi proses
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada belajar siswa, dan merupakan tahapan
hubungan yang signifikan antara minat awal yang berasal dari dalam diri
belajar dan hasil belajar siswa. Dengan siswa untuk mencapai hasil belajar
koefisien korelasi sebesar 0,366, dapat yang memuaskan.
disimpulkan bahwa terdapat korelasi Secara keseluruhan, temuan
positif antara minat belajar dan hasil ini memberikan dukungan kuat
belajar siswa. Artinya, semakin tinggi terhadap pentingnya minat belajar
minat belajar siswa, semakin baik pula dalam mencapai prestasi belajar yang
hasil belajar yang mereka capai. baik, serta menegaskan bahwa minat
Hasil penelitian menunjukkan belajar adalah faktor yang perlu
adanya hubungan positif antara minat diperhatikan dalam proses pendidikan
belajar dan hasil belajar fisika siswa. untuk meningkatkan hasil belajar
Ini menegaskan bahwa minat belajar siswa.
memiliki peran penting dalam Minat belajar memengaruhi
menentukan prestasi belajar siswa. hasil belajar siswa. Siswa dengan
Temuan ini konsisten dengan teori minat besar cenderung lebih fokus dan
yang diungkapkan oleh Dalyono gigih dalam belajar, sementara yang
(2009), yang menyatakan bahwa minat tidak memiliki minat cenderung acuh
belajar yang tinggi cenderung dan pasif, yang berujung pada hasil
menghasilkan prestasi belajar yang belajar yang kurang memuaskan.
baik, sedangkan minat belajar yang Minat belajar memicu usaha yang
rendah cenderung menghasilkan lebih gigih dan pantang menyerah
prestasi yang rendah pula. dalam belajar. Oleh karena itu, penting
Penelitian yang dilakukan oleh bagi siswa untuk memiliki minat yang
Nanik (2016) juga mendukung hasil kuat terhadap mata pelajaran yang
ini, dengan menunjukkan bahwa minat dipelajari agar dapat mencapai hasil
belajar memiliki hubungan yang belajar yang optimal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, sendiri. Guru perlu menciptakan suasana
mayoritas siswa menunjukkan minat belajar yang menyenangkan dan
belajar rendah dalam mata pelajaran fisika memperkenalkan metode pembelajaran
dengan materi pengukuran. Meskipun yang inovatif. Siswa juga perlu lebih
demikian, sebagian besar dari mereka memperhatikan penjelasan dari guru dan
mencapai hasil belajar yang cukup tinggi. meningkatkan minat belajar mereka agar
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dapat mencapai hasil belajar yang lebih
hubungan positif antara minat belajar dan memuaskan. Di samping itu, penelitian di
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, masa depan diharapkan dapat memperluas
perhatian terhadap peningkatan minat dan mengembangkan hasil penelitian ini
belajar siswa menjadi hal yang sangat untuk memberikan kontribusi lebih lanjut
penting, baik bagi guru maupun siswa itu dalam bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Nurjanah, A.. (2015). Efektivitas Strategi Program Pendidikan, Pedoman
Metakognitif dalam Pembelajaran Teoritis bagi Praktisi Pendidikan.
Matematika ditinjau dari Bumi Aksara: Jakarta
Kemampuan Pemecahan Masalah Artianingsih,Dwi (2022) Pengaruh
Matematika Siswa Kelas VII SMP Pengetahuan Konsumen,
Negeri 3 Sleman. Skripsi. Kemudahan Penggunaan, dan
Pendidikan Matematika FMIPA Efektivitas Terhadap Minat
UNY. Bertransaksi mengunakan
Amrullah. (2018). Pengaruh Minat Belajar Financial technology Syariah
Terhadap Prestasi Akademik Dan (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Non Akademik Bagi Siswa Pada Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Madrasah Aliyah (MA) Kota Kudus angkatan 2017-
Samarinda. Jurnal Syamil 6, no. 2019). Undergraduate thesis, IAIN
2.249. KUDUS.
Sudijono A. (2008). Pengantar Statistik Dalyono, M. (2015). Psikologi Pendidikan.
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Jakarta: PT Rineka Cipta.
Persada Devi, R. (2016). Penerapan Model
Belladona, Meilani. (2017). Analisis Pembelajaran Kooperatif Tipe
Tingkat Pencemaran Sungai Talking Stick Dalam Peningkatan
Akibat Limbah Industri Karet di Pembelajaran Pecahan Pada
Kabupaten Bengkulu Siswa Kelas IV SD Negeri
Tengah.urnal.umj.ac.id/I, ISSN: Prembun Tahun Pelajaran
2407-1846 2014/2015. KALAM CENDEKIA.
Arikunto, Suharsimi dan Abdul Jabar, Cepi 4(1.1). 37-41.
Safrudin. (2004). Evaluasi
Felman, R.S.(2012). Pengantar Psikologi. JurnalIdaarah, VOL. III NO. 2:
Jakarta: Salemba Humanika 205-215
Ihsan, Fuad H. 2005. Dasar-dasar Rajab A, Masruhim A M, Widiyowati I I.
Kependidikan. Jakarta: PT Rineka (2018).Hubungan Antara Minat
Cipta Belajar Dengan Hasil Belajar
Nanik Haryati. (2016). Hubungan Antara Siswa Sma Menggunakan Model
Minat Belajar Dengan Prestasi Pembelajaran Numbered Head
Belajar Matematika Siswa Together Dengan Bantuan Media
Kelas V SD Se-Gugus wonokerto Papan Tempel Pada Pokok
Turi Sleman.Universitas Negeri Bahasan Tata Nama Senyawa
Yogyakarta. Relationship Between Interest In
Noor, Juliansyah. (2016). Metodologi Lear. Bivalen: Chemical Studies
Penelitian. Jakarta: Prenadamedia Journal. Vol. 1 No.1: 39-44.
Group Ricardo,R., & Meilani,R.I. (2017).Impak
Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika. minat dan motivasi belajar
Bandung: Alfabeta. terhadap hasil belajar siswa. Jurnal
P Achru A. 2019.Pengembangan Minat Pendidikan
Belajar Dalam Pembelajaran. ManajemenPerkantoran (JP
Manper), 2(2), 188-201.

Anda mungkin juga menyukai