Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN TEKNIK JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PERKALIAN PADA SISWA KELAS III

Riana Sri Anisah 1)


Mohammad Syamsul Anam, M.Pd 2)
1)
Mahasiswa Program Studi FKIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi FKIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

ABSTRAK

Masalah yang diamati selama proses pembelajaran terkait dengan siswa yang mengalami
kesulitan melakukan operasi perkalian aritmatika ketika bilangan yang lebih besar dikalikan.
Situasi seperti itu terjadi berulang kali ketika hasil belajar siswa selalu di bawah rata-rata
dan kemampuan matematika siswa kebanyakan lemah sehingga melemahkan motivasi dan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penggunaan teknik berhitung dalam menggunakan jari-
jari tangan (Jarimatika) merupakan pilihan yang tepat agar dapat meninggikan motivasi dan
nilai belajar siswa pada pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini yaitu pertama
Menjelaskan tindakan seorang pendidik agar membuat hasil belajar siswa menjadi
meningkat dengan menggunakan teknik jarimatika pada pembelajaran matematika,kedua
Untuk mengidentifikasi kinerja peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar dengan
menggunakan metode Jarimatik pada mata pelajaran matematika khususnya perkalian.
Ketiga Menentukan pertumbuhan dari hasil aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Jumlah siswa kelas III adalah 36 siswa. Dalam penelitian ini Peneliti
menggunkakan metode Classroom Action Research . data dalam penelitian ini menggunakan
persentase dan hasil data yang di peroleh sebagai berikut : data kinerja pendidik pada
penelitian pertama dengan nilai persentase 76,7% (baik), sedangkan data kinerja pendidik
pada penelitian ke dua dengan nilai 90% (sangat baik), Prestasi siswa meningkat sebesar
67,8% (baik) pada penelitian pertama dan sebesar 89,2% (sangat baik) pada penelitian ke
dua. Hasil belajar siswa pada penelitian pertama dan kedua mengalami peningkatan secara
siklis. Persentase yang dicapai pada periode pertama sebesar 22,6% dan meningkat menjadi
70,6% pada periode kedua. Hasil penugasan menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar
siswa dinilai sangat meningkat sebesar 97,3%. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa penerapan
teknik Jari tangan dapat meninggikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Kata kunci : kemampuan hasil belajar, metode Jaritmatika


PENDAHULUAN

Kehidupan manusia yang selalu dinamis dan berorientasi pada perkembangan positif,
mengarah pada kedinamisan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai
bidang. Pada Hal ini bias memberi efek baik pada kemudahan masyarakat untuk
mendapatkan info dari berbagai sumber dan tempat yang hampir tidak mengenal batas ruang
dan waktu. Situasi seperti itu mengharuskan orang-orang yang berada di dunia, dapat
bersaing dalam olahraga di dunia global dengan teknik dan keterampilan yang valid, berpikir
kreatif, kritis, sistematis dan logis.
Berhitung disebut sebagai alat karena berhitung dapat digunakan untuk membuat manusia
berpikir secara matang. Berhitung dalam Matematika juga sebagai alat yang dapat digunakan
untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan manusia. Baik masalah yang
berkaitan erat dengan ilmu eksakta maupun masalah yang bersifat sosial. Peran matematika
dalam perkembangan iptek sudah jelas bahwa iptek tidak dapat berkembang tanpa
matematika. Selain itu, pembelajaran matematika dapat menunjang perkembangan bidang
lain seperti ekonomi, fisika, kimia, farmasi dan teknik
Pembelajaran matematika di kelas III khususnya mata pelajaran operasi perkalian masih
dalam tahap awal, namun pelaksanaannya sangat perlu mengenalkan dan mengenalkan
konsep dasar perkalian kepada siswa.
Untuk tercapainya pembelajaran yang maksimal dan terarah sesuai tujuan pendidikan,
peneliti dianjurkan untuk melakukan penelitian tindakan kelas terkait dengan rendahnya hasil
belajar siswa. Karena kegiatan pembelajaran sangat menuntut serta membutuhkan daya pikir
dan kreatifitas anak, maka materi untuk siswa SDIT Asy-Syafiiyah Karang Mekar kelas III
tahun ajaran 2022/2023 masih sedikit kecuali materi perkalian tingkat tinggi. Seperti yang
dilaporkan oleh 36 siswa, hanya 10 orang yang mencapai nilai di atas 67 dan 26 siswa
lainnya tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Teknik jarimatika adalah cara berhitung dengan jari. Sumber daya ini digunakan untuk
mengajar siswa untuk memahami perkalian dasar. Melibatkan peserta didik dalam pelajaran
matematika dapat membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa memahami cara
menyelesaikan soal aritmatika dengan jari-jarinya sesuai dengan kaidah pembentukan tangan
dengan cara melengkapi jari. Selain fleksibilitas, sumber daya ini fleksibel dan tidak
membebani memori otak anak dalam proses perhitungan, menunjukkan akurasi yang tinggi.
Kegunaan media mempengaruhi kecepatan dan akurasi perhitungan. Penerapan teknik
tersebut dalam berhitung lebih terlihat mengesankan untuk merangsang minat siswa dalam
belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan
topik “Penerapan Teknik Jarimatika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada
Materi Perkalian Siswa Kelas III SDIT Asy-Syafiiyah Karang Mekar Tahun Pelajaran
2022/2023”. Proses PTK membutuhkan kerjasama guru kelas III dan peneliti untuk
mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran matematika sehingga dapat diselidiki dan
dipecahkan.
KAJIAN PUSTAKA
Perkalian
Perkalian merupakan topik bahasan yang penting karena perkalian merupakan hal yang
lumrah dalam keseharian. Dapat dikatakan bahwa berhiting perkalian merupakan salah satu
operasi aritmatika pada bilangan. Operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Perkalian dapat di artikan sebagai penjumlahan
berulang dari bilangan yang sama pada setiap suku. Pengertian dari perkalian: Jika a dan b
bilangan, maka a x b = b + b + b + ... atau ab adalah penjumlahan berulang dengan satu suku
dan setiap sukunya adalah b.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
perkalian adalah penjumlahan berulang. Oleh karena itu syarat utama untuk menguasai
perkalian adalah terlebih dahulu menguasai penjumlahan.
Teknik Jarimatika
Teknik adalah cara yang digunakan pendidik untuk membuat aktivitas siswa menuju
keinginan yang dapat dicapai. Jarimatika merupakan metode perhitungan matematis untuk
berhitung menggunakan jari tangan kanan atau kiri dan nyaman, efisien, cepat dan akurat
untuk menghitung perkalian dengan jari tangan sendiri. Jarimatika adalah salah satu cara
cepat dan di minati oleh siswa.
METODE PENELITIAN
Subyek penelitian adalah orang-orang yang diteliti dalam penelitian. Subyek penelitian
adalah siswa kelas III SDIT ASY-SYAFIYAH yang berjumlah 36 siswa, 22 laki-laki dan 14
perempuan. Rencana penelitian ini merupakan rancangan penelitian untuk diterjemahkan ke
dalam kegiatan penelitian. Metode yang akan saya digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelompok (classroom action research) atau yang sering kita sebut dengan
penelitian tindakan kelas.Penelitian tindakan kelas adalah kajian tentang kegiatan
pembelajaran dalam bentuk pendahulukan secara sadar dan tindakan kolaboratif di dalam
kelas.
Tujuan utama dari penelitian yang saya buat ini adalah untuk memecahkan masalah nyata di
kelas dan meninggikan kinerja pendidik dalam kegiatan pengembangan keprofesiannya.
Langkah-langkah yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijelaskan dengan cara
yang jelas dan mudah dipahami. Yang terpenting adalah beberapa kegiatan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.
Kegiatan ini disebut sebagai siklus kegiatan pemecahan masalah. Jika dalam satu siklus tidak
ada tanda-tanda perubahan menuju perbaikan (peningkatan kualitas), maka kegiatan penelitian
dilanjutkan pada siklus lain dan seterusnya sampai memuaskan. Empat tahapan penelitian
tindakan membentuk satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan berurutan dari fase desain hingga
refleksi, yang tidak lebih dari evaluasi. Informasi yang diperoleh dari tahap refleksi merupakan
bahan yang tepat untuk merencanakan penelitian selanjutnya.
Desain proses perbaikan pembelajaran
Sebelum peneliti melakukan penelitian di bidang ini, terlebih dahulu menyiapkan desain proses
perbaikan pembelajaran dalam penelitian.ini merupakan salah satu teknik yang digunakan
untuk menemukan jawaban dari suatu penelitian. Di bawah ini dijelaskan secara individual
berbagai desain yang digunakan yaitu Formulir observasi kinerja guru dan siswa serta
pengujian / tes.
Teknis Analisis Data
Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi,pre-test postes serta analisis
data kinerja guru, analisis data aktifitas siswa dan analisis hasil belajar siswa.
Analisis Data Kinerja Guru
Data kinerja guru diperoleh dari observasi yang dimasukkan selama penelitian dalam proses
belajar dan agar mengetahui apakah media yang digunakan guru sesuai dengan yang di
rencanakan. Data ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sesuai dengan analisis
data aktifitas siswa.

Analisis Data Aktivitas Siswa


Data analisis siswa diperoleh dari lembar pengamatan yang diisi selama proses pembelajaran
berlangsung. Data ini dianalisis menggunakan rumus

P = F X100

N
Keterangan:
P = Angka persentase yang akan dicari

F = Frekuensi aktivitas guru

N = Jumlah aktivitas seluruhnya

100% = Bilangan tetap

Analisis Hasil Pembelajaran Siswa


Data hasil penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan dari hasil
belajar dengan menggunakan metode Jarimatics pada pembelajaran matematika siswa.
Terdapat kriteria dalam pembelajaran ketuntasan: ketuntasan individual dan ketuntasan
klasikal.Berdasarkan teori dasar belajar, siswa berhasil bila telah mencapai batas minimal
nilai 65 tujuan pembelajaran dari seluruh tujuan. Di sisi lain, suatu pelajaran dianggap
sempurna jika mencapai setidaknya 80 poin dari 100% siswa dalam mata pelajaran
tersebut.Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa, maka dapat dianalisis
dengan menggunakan rumus persentase:

KS = ST X100
N

Keterangan:

KS = Ketuntasan Klasikal

ST = Jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa dalam kelas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Siklus 1
Penelitian pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 2023 dengan penggunaan
metode Jari-jari tangan pada mata pelajaran matematika perkalian 6-10. Penelitian pertama
peserta didik berjumlah 31 anak yang mengikuti pembelajaran. Ada tiga fase tindakan dalam
pembelajaran: pra tindakan, tindakan inti dan tindakan akhir. Pada pekerjaan persiapan, guru
melakukan tugas terbuka seperti memberi salam, serta berdoa bersama dan mengecek absensi
siswa.kemudian pendidik melihat situasi kelas untuk kebersihan dan ketertiban siswa agar
siap untuk belajar. Setelah itu, guru berkomentar bertanya kepada siswa: "Apakah kamu suka
berhitung?" Dan selanjutnya dengan motivasi untuk menekankan betapa pentingnya kita
untuk belajar dan sangat bermanfaat dalam kehidupan.lalu dilanjutkan dengan pengajaran
capaian tujuan pembelajaran hari ini.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti. Dalam menyusun RPP siklus I peneliti
menggunakan pendekatan saintifik, sehingga tahapan kegiatan inti adalah Observasi,
Menanya, Penalaran, Eksperimen dan Komunikasi. Pertama, guru meminta siswa untuk
membuat kelompok dan menanyakan apa itu bilangan perkalian dan apakah mereka telah
menguasai perkalian enam sampai sembilan. Selain itu, guru secara serentak menjelaskan
materi pembelajaran perkalian,lalu guru membagikan lembar kerja Siklus1,Setelah
menyelesaikan lembar kerja, guru meminta siswa agar berdiskusi dengan teman
sekelompoknya Setelah itu guru membahas soal dari pertanyaan yang ada di lembar kerja
siswa..Pada tahap final /akhir, guru adakan sesi tanya jawab dan membuat simpulan apa yang
telah dipelajarinya,Kemudian, guru memberikan motivasi dan akhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan “Alhamdulillah ”
Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Pengamatan kegiatan pendidik dilakukan dengan instrumen berupa penilaian observasi
aktivitas guru. Kinerja peneliti diamati langsung oleh pendidik dan data kinerja guru Siklus I
menunjukkan beberapa aspek mendapat skor maksimal 4 yaitu kemampuan pendidik
memaparkan materi dengan teknik jari tangan dari angka enam hingga sembilan.dan
keterampilan guru dalam mengakhiri belajar dengan mendorong siswa mengucapkan
“alhamdalah” dan berdoa.lalu skor rendah 2 mengacu pada keterampilan pendidik dalam
membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi dan keterampilan guru dalam
menyampaikan motivasi kepada siswa. Sedangkan rata-ratanya adalah 3. Angka observasinya
adalah 76,7 yang artinya keberhasilan kinerja guru berdasarkan pengamatan kinerja guru bisa
di katakan baik.
Pemantauan kegiatan siswa siklus 1
Pengamatan kegiatan siswa dengan instrumen dengan pengisian lembar pengamatan kegiatan
siswa. Guru mengamati langsung kegiatan siswa. Informasi tentang kinerja siswa pada Siklus
I diperoleh dari pengamatan terhadap berbagai aspek kinerja siswa pada pengamatan pertama
rata-rata banyak kriteria yang mendapat nilai empat dan ada juga yang mendapat nilai tiga
yaitu siswa mampu dalam merespon pertanyaan guru yang sesuai dengan pola pikirnya
sendiri (apersepsi). Siswa menjalankan motivasi guru,siswa mampu mengerjakan lembar
kerja soal yang diberikan, dan kemampuan siswa mendengar pesan motivasi yang
disampaikan guru.perolehan nilai observasi adalah 67,8 yang artinya berdasarkan hasil
observasi tingkat pencapaian aktivitas siswa adalah baik.
Hasil belajar siswa siklus 1
Informasi tentang peningkatan pembelajaran siswa dilihat dari perolehan angka di akhir
pembelajaran. Peningkatan pembelajaran siswa pada penelitian pertama siswa yang tuntas
hanya 7 orang dengan perolehan angka 22,6%, dan 24 siswa lainnya yag tidak tuntas dengan
perolehan angka 77,4%. Sehingga hasil belajar siswa pada penelitian pertama belum
mencapai taraf belajar maksimal, dikarenakan nilai yang diperoleh masih dibawah 80%.

Siklus II

Siklus II diperkenalkan untuk mengatasi kekurangan dari Siklus I. Siklus II terdiri dari tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi.

Observasi aktivitas guru Siklus II


Observasi terhadap beberapa aspek pembelajaran Siklus II menunjukkan bahwa terdapat
beberapa aspek yang mendapat skor maksimal 4 yaitu keterampilan pendidik melakukan
pendahuluan dalam pembelajaran, keterampilan pendidik memberikan arahan serta semangat
dan observasi, keterampilan pendidik dalam belajar terbuka. Menyampaikan topik,
keterampilan pendidik menjawab apa yang dipertanyakan siswa, keterampilan guru
menyelesaikan pelajaran dan kemampuan guru menyelesaikan pelajaran. Sebaliknya skor
rata-rata adalah 3. Nilai observasi adalah 90% yang berarti keberhasilan kinerja pendidik
berdasarkan penelitian sangat baik.
Pemantauan kegiatan siswa siklus II
berdasarkan observasi kriteria aktivitas siswa pada penelitian kedua, terdapat aspek yang
mendapat skor maksimal 4, antara lain kemampuan siswa menanggapi salam, membaca doa
dan menanggapi absensi. Kemampuan siswa membentuk kelompok, kemampuan siswa
mendengarkan topik, kemampuan siswa mengajukan pertanyaan tentang topik yang belum
dipahami, kemampuan siswa menjawab pertanyaan tentang perkalian 6-9 angka
menggunakan metode tahunan untuk memecahkan, kemampuan siswa untuk mendengarkan
pesan moral, dan kemampuan siswa untuk berhenti belajar. Nilai rata-rata lainnya diberi nilai
3. Nilai observasi sebesar 89,2% yang berarti keberhasilan kegiatan siswa berdasarkan hasil
observasi sangat baik.
Hasil belajar siswa siklus II
Penelitian kedua menunjukkan bahwa 28 siswa lulus dengan skor 93,3%, sedangkan 8 siswa
gagal dengan skor 6,7%. Persentase tersebut telah ada peningkatan dari penelitian pertama
sebesar 77,4% menjadi 93,3% pada penelitian kedua. Berdasarkan hasil KKM SDIT Asy-
Syafiiyah, hasil belajar siswa telah mencapai kriteria Artinya, hasil belajar siswa mencapai
nilai maksimal, karena indikator keberhasilannya melebihi 80%.
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

sesuai analisis pembelajaran yang dilakukan di SDIT Asy-Syafiiyah yang diteliti sebanyak 36
siswa kelas III, dapat ditarik kesimpulan yaitu: Penggunaan metode jaritmatika untuk
meningkatkan keterampilan ganda siswa kelas III yaitu guru memberikan contoh penggunaan
grammar di depan kelas, mengajak siswa untuk mencoba grammar di depan kelas, meminta
siswa untuk mengisi pertanyaan .dan Jika kecil Pembentukan kelompok diskusi menunjukkan
bahwa kemampuan guru mengarahkan pembelajaran melalui penerapan teknik jarimatik
meningkat selama dua siklus. Hal ini terlihat dari skor penelitian Siklus I sebesar 76,7 roda
dengan kategori Baik dan Siklus II dengan skor 90 roda dengan kategori Sangat Baik. Hal ini
disebabkan tindakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana.
Juga, kinerja siswa selama pembelajaran dengan menerapkan teknik sepanjang tahun selama
dua siklus meningkat. Hal ini juga terlihat dari nilai yang ditentukan pada siklus I berada
pada kategori “baik” sebesar 67,8%; siklus II berada pada kategori “baik” dengan nilai
89,2%. akan dilaksanakan sesuai rencana. Perkalian siswa yang lebih baik melalui
penggunaan media, bahkan pada penelitian siklus I ditemukan beberapa siswa yang mencapai
nilai ketuntasan kriteria minimal dengan persentase 77,4%, pada penelitian siklus 2
meningkat dengan persentase 93,3%. Siswa mengetahui cara menghitung perkalian dengan
menggunakan metode matematika yang diajarkan oleh guru dan mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan ada beberapa saran yang peneliti akan
sampaikan sebagai berikut: belajar dengan metode jari jari tangan atau bias kita sebut dengan
metode Jarimatika dapat memberikan banyak manfaat bagi pendidik dalam belajar mengajar.
Penggunaan metode ini pada pembelajaran matematika diharapkan dapat meninggikan
kualitas pembelajaran secara maksimal. Guru diharapkan mampu memilih metode pengajaran
yang sesuai dengan mata pelajaran. Hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Dan metode yang digunakan guru bias menggunakan metode Jarimatika.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Aryani, R. Pengaruh Metode Jarimatika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Di MI
Futukhiyah Pamulian, Warung Piring, Pemalang Tahun Ajaran 2019/2020.
Ibtida, Vo. 1 No. 1, 2020.
Asmaul Husna, Pelatihan Penggunaan Metode Jarimatika Untuk Menanamkan Konsep
Cara Mudah Menghitung Perkalian Pada Siswa Sekolah Dasar RW. 01
Kelurahan kibing, mb (Minda Baharu), Vol. 1, 2017, h. 19-24
Astuti, T. (2013). Metode Berhitung Lebih Cepat Jarimatika. Jakarta: Lingkar Media
Dessy Heppy Pratiwi Sholeh, dkk, Pengaruh Metode Jarimatika Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa Tunanetra Sekolah Dasar SLB Negeri 1
Pemalang, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro: 2011, Vol. 10, No. 2.
Dimyati dan Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dini, Afriani., Fardila Asri., Galih Dani Septian, Penggunaan Metode Jarimatika Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Pada Siswa Sekolah Dasar,
Journal of Elementary Education, Vol. 02, No. 05, 2019.
Diyono Harun. (2015). Jaritung Perkalian dan Pembagian, (Jakarta Timur: Laskar
Pelangi.

Dwi Sunar , Prasetyo, dkk. (2008). Pintar Jarimatika. Yogyakarta: Diva Press.

Hery Suryo Bintoro. (2015). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar


Menggunakan Metode Jarimatika Pada Materi Perkalian, Prosiding Seminar
Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS.

Nana Sudjana. (2011). Penilaian Hasil Dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Hamzah B. Uno dkk. (2011). Menjadi Peneliti PTK Yang Profesional. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Margono. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhammad Daut Siagian, Kemampuan Koneksi Matematika dalam Pembelajaran


Matematika, MES (Journal of Mathematics Education and Science),
Vol. 2, No. 1, 2016.

Rosma Hartiny Sam’s. (2010). Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.

Septi Peni Wulandari. (2013). Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta: PT Kawan
Pusaka.
Simanihuruk, Mudin. (2013). Pengembangan Perkalian Jari Magic. Yogyakarta: C.V
ANDI OFFSET.
Siti atava Rizema P. (2012). Berbagai Alat Bantu Untuk Memudahkan Belajar
Matematika. Jogjakarta: Diva Press.

Sri, Anitah, et al. (2010). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sumardi Suryabrata. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindopersada.

Anda mungkin juga menyukai