Anda di halaman 1dari 8

Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA KELAS II SEKOLAH


DASAR PADA OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI
PERMAINAN MATEMATIKA

Trie Utari dan Masrinawati


putri.junaidi@yahoo.com

Abstract: This study was aim at improving students' skills in arithmetic operations division
of the material through math games. The subjects were students of class II A SD Negeri 63
Palembang which totaled 31 students, 13 of whom are girls and 18 are boys. This research is
conducted classroom action research as much as two cycles, each cycle consisting of three
meetings. The study consisted of four stages, namely planning, action, observation, and
reflection. Data were collected through student math skills observation sheet at the end of
each cycle when the evaluation is focused on the speed and accuracy of answer about the
division. Based on the results of the analysis of observational data, the increase in student
math skills can be seen from the time it takes students to answer the questions correctly, the
initial conditions of the students or the number of students who achieve more than enough
skilled category by 4 students (12.9 % ), in the first cycle there are 21 students (67.7 % ),
and the second cycle increased to 28 students (90.3 %). Based on these data it can be
concluded that learning through math games can improve students' skills in arithmetic
operations division of the material in class II A SD Negeri 63 Palembang.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa pada materi
operasi hitung pembagian melalui permainan matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas IIA SD Negeri 63 Palembang yang berjumlah 31 orang, 13 orang di antaranya siswa
perempuan dan 18 orang adalah siswa laki-laki. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali
pertemuan. Penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Data keterampilan matematika siswa dikumpulkan melalui
lembar observasi pada saat evaluasi setiap akhir siklus yang difokuskan pada kecepatan dan
ketepatan menjawab soal pembagian. Berdasarkan hasil analisis data observasi, peningkatan
keterampilan matematika siswa dapat dilihat dari waktu yang diperlukan siswa menjawab
soal dengan tepat, pada kondisi awal siswa jumlah siswa yang mencapai atau lebih dari
kategori cukup terampil sebanyak 4 orang siswa (12,9%), pada siklus I terdapat 21 orang
siswa (67,7%), dan pada siklus II meningkat menjadi 28 orang siswa (90,3%). Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui permainan matematika dapat
meningkatkan keterampilan siswa pada materi operasi hitung pembagian di kelas IIA SD
Negeri 63 Palembang.

Kata-kata Kunci: keterampilan matematika, operasi hitung pembagian, permainan


matematika.

Matematika adalah ilmu tentang berpikir ber- dasar dalam matematika. Tetapi, matematika
nalar, dan tentang bagaimana cara memperoleh bukan sekadar berhubungan dengan angka dan
kesim-pulan-kesimpulan yang tepat dari berba- bilangan semacam itu, melainkan lebih dari
gai keadaan. Matematika ada-lah ilmu tentang itu. Matematika adalah segala hal yang berka-
bilangan dan ruang, ilmu yang mempelajari itan dengan pola dan aturan, dan bagaimana
pola, bentuk, struktur. Selain itu, matematika aturan itu dipakai untuk menyelesaikan berba-
adalah aktivitas manusia (Ismayani, 2010:xx). gai macam permasalahan.
Menjumlahkan, mengurangi, mengali- Sebagaimana dijelaskan oleh Soejadi
kan, dan membagi meru-pakan operasi-operasi (dikutip Muhsetyo 2008:1.2) bahwa ciri ke-
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 2

abstrakan matematika dan ciri lainnya yang belum menggunakan metode yang sesuai
tidak sederhana, menyebabkan matematika untuk melatih keterampilan mate-matika
tidak mudah untuk dipelajari, dan pada akhir- siswa, sehingga pembelajaran hanya sampai
nya banyak siswa yang kurang tertarik terha- tahap pemahaman konsep. Dengan demikian
dap matematika. Dengan demikian konsep siswa mudah lupa dalam mengingat konsep
matematika tidak hanya bahan informasi yang dasar yang telah diberikan guru, dan tidak
diberikan kepada siswa, namun perlu menuntut efisien dalam menyelesaikan soal. Padahal jika
seorang guru yang betul-betul kreatif dan siswa mempunyai keterampilan matematika,
inovatif dalam menciptakan situasi pembel- mereka dapat lebih cekatan dalam menye-
ajaran yang menye-nangkan. Matematika lesaikan soal-soal matematika dan lebih lama
merupakan mata pelajaran yang berisi simbol- mengingat konsep dasar yang ia terima.
simbol dan sarat verbalisme merupakan tan- Dari permasalahan tersebut, peneliti
tangan tersendiri bagi guru. berasumsi bahwa untuk dapat meningkatkan
Adapun langkah-langkah pem-belajaran keterampilan matematika siswa yaitu dengan
matematika sekolah dasar menurut Heruman menerapkan permainan matematika yang
(2007:2--3) dapat dibagi menjadi tiga kelom- sesuai dengan karakteristik siswa kelas rendah
pok besar, yaitu penanaman konsep dasar, yang cenderung aktif dalam melakukan
pemahaman konsep, dan pembinaan keteram- kegiatan-kegiatan fisik, bersikap bebas, dan
pilan. Jadi, tujuan akhir pembelajaran mate- cenderung ingin dipuji (Iskandar, 2009:38).
matika di SD ini yaitu agar siswa terampil Sehingga dalam proses pembelajaran siswa
dalam menggunakan berbagai konsep mate- termotivasi dan aktif, serta pada akhirnya
matika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dapat meningkatkan keterampilan belajar
keterampilan matematika perlu dibekalkan siswa terhadap pelajaran yang diberikan.
kepada siswa agar siswa dapat lebih lama Sebagaimana dijelaskan oleh Asfandiyar
mengingat konsep yang diberikan dan menger- (2009:45) beberapa cara untuk membantu anak
jakan soal-soal dalam waktu yang singkat de- dalam mengembangkan kecerdasan matema-
ngan jawaban yang tepat. tika, salah satunya adalah membuat permainan
Sesuai dengan pengertian menurut seru dengan melibatkan siswa dalam lomba-
Gagne (dikutip Dhika diakses pada 22/04/ lomba, seperti berhitung dan permainan asyik
2013) keterampilan matematika adalah ope- lainnya. Karena dunia anak merupakan dunia
rasi- operasi dan prosedur matematika dalam yang penuh keceriaan dan eksplorasi sehingga
kecepatan dan ketepatan siswa. Keterampilan jangan membuat mereka menjadi stres dalam
umumnya dicirikan dalam hal (a) kecakapan pelajaran matematika.
atau ketepatan dan (b) efisiensi atau kecepatan. Menurut Dienes (blog.unsri.ac.id),
Namun, dalam kenyataannya saat ini bahwa permainan matematika sangat penting
pembelajaran matematika yang dianggap ab- sebab operasi matematika dalam permainan
strak seperti pada materi bilangan khususnya tersebut menun-jukkan aturan secara kongkret
tentang operasi hitung pembagian, yang ber- dan lebih membimbing dan menajamkan
langsung di lapangan umumnya jauh dari pengertian matematika pada anak didik. Dapat
hakikat dan tujuan pembelajaran matematika, dikatakan bahwa objek-objek kongkret dalam
yaitu menanamkan konsep secara abstrak tidak bentuk permainan mempunyai peranan sangat
menggunakan benda yang konkret, menjelas- penting dalam pembelajaran matematika jika
kan materi dengan memberikan contoh soal, dimanipulasi dengan baik.
tidak melibatkan siswa secara aktif, dan tidak Pembelajaran melalui permainan mate-
menngunakan metode yang bervariasi. Hal ini matika merupakan suatu cara yang dilakukan
berarti, guru melaksanakan pembelajaran peneliti dalam penyampaian materi kepada
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 3

siswa, permainan yang digunakan telah dika- mengambil data yang akan digunakan sebagai
itkan dengan materi pembagian, karena tidak pembanding data siklus I. Prasiklus ini berupa
semua materi mate-matika dapat diajarkan soal tes berbentuk essay sebanyak 5 soal dan
melalui metode permainan. Berdasarkan uraian lembar observasi untuk mengetahui keteram-
di atas, penelitian ini bertujuan untuk mening- pilan awal siswa pada materi operasi hitung
katkan keterampilan siswa pada operasi hitung pembagian . Berdasarkan bagan di atas, pelak-
pembagian melalui permainan matematika di sanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai
kelas II Sekolah Dasar. berikut.

METODOLOGI PENELITIAN Siklus 1


Penelitian ini menggunakan pendekatan Perencanaan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Pada Tahap ini hal-hal yang dilakukan
Research) yang bertujuan untuk meningkatkan oleh peneliti adalah menyusun seperangkat
keterampilan siswa pada operasi hitung pembelajaran yang meliputi: (1) menyusun
pembagian melalui per-mainan matematika di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
siswa kelas IIA SD Negeri 63 Palembang. dengan materi pembagian sebagai pengurang-
Subjek dalam penilitian ini adalah seluruh an berulang, (2) membuat aturan dan alat
siswa kelas II A SD Negeri 63 Palembang permainan matematika, yaitu permainan “Ular
tahun ajaran 2012-2013, dengan jumlah siswa Pembagi” (Dimodifikasi dari Dabell, 2009:
31 orang siswa. 13 siswa diantaranya adalah 148) untuk pembelajaran yang bertujuan
siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. melatih keterampilan matematika, (3) mem-
Pelaksanaan tindakan penelitian dilaku- buat Lembar Kerja Siswa (4), menyiapkan
kan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan media pembelajaran berupa benda konkret (5),
sebanyak 3 kali pertemuan (2 x 35 menit setiap menyusun lembar observasi untuk mengukur
pertemuan) yaitu siklus I tanggal 3, 4 dan 6 keterampilan siswa, (6) membuat kisi-kisi
April 2013, Siklus II tanggal 15, 16, dan 18 soal, kunci jawaban, dan soal tes berbentuk
April 2013. Dalam setiap siklus, dilaksanakan essay, (7) menyiapkan pembentukan kelompok
melalui tahapan sebagai berikut: 1) per-siapan, secara heterogen, dan (8) menetapkan peneliti
2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi. sebagai guru, dan guru kelas sebagai observer.
Adapun langkah-langkah tersebut dijelaskan
pada bagan berikut ini. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan tin-
dakan yaitu melak-sanakan proses belajar
mengajar melalui permainan matematika yaitu
permainan “Ular Pembagi” pada operasi
hitung pembagian. Proses belajar mengajar
tersebut sesuai dengan isi Rencana Pelaksa-
naan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
pada tahap perencanaan.

Pengamatan
Dalam Penelitian ini yang diamati pene-
liti dan observer adalah keterampilan siswa
dalam me-ngerjakan materi operasi hitung
Sebeum melaksanakan siklus I, peneliti pembagian. Data keterampilan yang diamati
sebelumnya melaksanakan prasiklus untuk yaitu ketepatan dan kecepatan siswa menjawab
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 4

soal dengan menggunakan alat ukur waktu Untuk memperoleh data kete-rampilan
stopwatch. matematika siswa, maka aspek yang diamati
ialah kecepatan dan ketepatan siswa dalam
Refleksi menger-jakan soal tes pembagian. Adapun
Kegiatan refleksi adalah kegiatan meng- tabel observasi ketepatan dan kecepatan siswa
evaluasi semua aktivitas siklus yang sudah menjawab soal adalah sebagai berikut.
berjalan untuk perbaikan kegiatan pada siklus
berikutnya. Hasil analisis didapatkan dari dis- Tabel 1 Observasi Kecepatan
kusi secara kolaborasi bersama guru pamong. Waktu yang
Nama Banyak Kecepatan
Berdasarkan hasil diskusi yang dilaksanakan, No Diperlukan
Siswa Soal (Menit/soal)
pada siklus satu hasil belajar siswa belum (menit)
1
mencapai indikator keberhasilan yang ditentu-
2
kan. Siswa kelas II sulit memahami aturan
3
permainan yang diberikan karena tidak terbi-
...
asa melaksanakan permainan dalam pembel-
ajaran. Maka, diadakan per-baikan pada pelak- Rumus:
sanaan tindakan pada siklus berikutnya. Waktu yang diperlukan (menit)
Kecepatan = Banyak soal
Siklus II
Tabel 2 Tabel Observasi Ketepatan
Pada prisipnya kegiatan siklus 2 sama
Berdasarkan data dari lembar observasi
dengan kegiatan siklus 1. Kegiatan pada siklus
kecepatan dan ketepatan di atas, akan dima-
2 merupakan perbaikan semua kekurangan
sukkan ke dalam tabel Keterampilan Matema-
pada siklus 1 yang didasarkan pada hasil re-
tika sebagai berikut.
fleksi. Adapun tindakan yang diperbaiki pada
siklus 2 ini, yaitu peneliti memilih permainan Tabel 2 Obeservasi Ketepatan
yang lebih seru tetapi dengan aturan yang lebih
sederhana agar siswa mudah memahami, per- No. Nama Skor Soal Nomor Jumlah Ketepatan
Siswa 1 2 3 4 5 Skor (%)
mainan matematika yang digunakan dalam 1
siklus 2 nama permainannya adalah “Amplop 2
3
Berhadiah” (Dimodifikasi dari Rifa, 2012:142- ...
-146) yang telah disesuaikan dengan materi
pembagian. Sedangkan mengenai materi yang Rumus:
diajarkan adalah melanjutkan materi pada Jumlah skor
Persentase Kecepatan = Skor maksimal x 100
siklus sebelumnya yatiu konsep pembagian
sebagai kebalikan dari perkalian.
Tabel 3 Observasi Keterampilan Matematika
Teknik Pengumpulan Data Siswa
No Nama Kecepatan Ketepatan Keterampilan
Teknik yang digunakan yaitu teknik . Siswa (menit/soal) (%) Matematika
observasi untuk mengukur keterampilan mate- 1
matika siswa. Aspek yang diamati dalam 2
dalam observasi ini, yaitu kecepatan dalam 3
menyelesaikan soal, dan ketepatan jawaban ...
dalam me-nyelesaikan soal.
Rumus:
Kecepatan
Teknik Pengalisisan Data Kecepatan = Persentase Ketepatan
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 5

Dimodifikasi dari Widodo (diakses tanggal 10 kelompok diberikan alat permainan berupa
Mei 2013) papan permainan, papan skor, dadu, bidak, dan
kunci jawaban. Papan permainan ini bergam-
Kemudian data keterampilan matema-
bar ular yang memiliki ruas dibadannya seba-
tika tersebut dikonversikan ke dalam data
nyak 20 ruas. Setiap ruas terdapat soal pemba-
kualitatif untuk menetukan kategori keteram-
gian. 2 orang siswa bertindak sebagai pemain
pilan matematika siswa pada operasi hitung
yang menjalankan bidak sampai ke kepala ular
pembagian sebagai berikut.
dengan menjawab setiap soal yang ada di
dalam badan ular sesuai tempat bidak berhenti.
Tabel 4 Keriteria Keterampilan Matematika
Bidak dijalankan pemain sesuai banyak angka
Siswa
KM
dadu yang keluar. Seorang pemain lainnya
No Kriteria bertindak sebagai juri untuk memberikan skor
(menit/soal)
1 < 1 Sangat terampil kepada pemain yang menjawab dengan benar,
2 > 1- <2 Terampil dengan melihat kunci jawaban. Jika benar
3 > 2-<3 Cukup terampil mendapat skor 5 dan jika salah mendapat skor
... > 3-<4 Kurang terampil 0. Selama kegiatan bermain peneliti dan obser-
>4 Tidak terampil ver mengawasi dan mencatat waktu pengerjaan
siswa. Kelompok peme-nang yang mendapat
Dari análisis data di atas, ketuntasan kriteria cepat dan skor yang paling tinggi.
klasikal adalah jika jumlah siswa yang Pada pertemuan ketiga, peneliti juga
mencapai kategori lebih dari atau sama dengan memberikan soal tes berbentuk essay sebanyak
cukup terampil sebesar 85% dari jumlah 5 soal kepada setiap siswa. Peneliti dan obser-
seluruh siswa di kelas. ver mencatat waktu yang diperlukan siswa
menjawab seluruh soal dengan menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN stopwatch untuk meli-hat keterampilan mate-
Siklus 1 matika siswa.
Penelitian siklus 1 pertemuan pertama, Berikut ini distribusi nilai keterampilan
peneliti melaksanakan pembelajaran hanya siswa pada tes awal dan siklus I berdasarkan
menggunakan LKS dan membentuk 8 kelom- kategori yang telah ditentukan oleh peneliti.
pok yang terdiri dari 3-4 anggota untuk
mengerjakan LKS tersebut. Tujuan-nya untuk Tabel 5 Distribusi Frekuensi Keterampilan
menanamkan konsep dan pemahaman konsep Matematika Siswa pada Tes Awal dan
kepada siswa tentang pembagian sebagai Siklus I
pengurangan berulang. Sedangkan pada
pertemuan kedua, dan ketiga yang dilaksana-
kan sebanyak 2 kali bermain pada hari yang
berbeda.
Pada pertemuan kedua dan ketiga pene-
liti melakukan tindakan yaitu melaksanakan
proses belajar mengajar melalui permainan
mate-matika “Ular Pembagi” pada operasi
hitung pembagian untuk membina keteram-
pilan siswa agar dapat menjawab soal dengan
tepat dan cepat. Peneliti membagi seluruh Berdasarkan tabel di atas diketahui
siswa dalam kelompok yang terdiri 3 anggota jumlah siswa yang memi-liki keterampilan
sehingga di dapat 10 kelompok bermain. Tiap lebih dari atau sama dengan kategori cukup
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 6

terampil pada tes awal sebanyak 4 orang borator harus lebih memperhatikan kegiatan
(12,9%), sedangkan pada siklus 1 meningkat siswa agar siswa tidak melakukan kegiatan
menjadi 21 orang (67,7%). Namun nilai terse- diluar pembelajaran dan membia-sakan siswa
but belum mencapai indikator keberhasilan untuk belajar secara kooperatif.
yang diinginkan.
Pelaksanaan pembelajaran matematika Siklus 2
materi operasi hitung pembagian melalui per- Penelitian siklus 2 dilak-sanakan seba-
mainan matematika Siklus 1 belum berjalan nyak 3 kali pertemuan. Peneliti melaksanakan
efektif. Nilai dari keterampilan matematika pembelajaran sesuai dengan rencana pembel-
siswa meskipun telah mengalami peningkatan, ajaran yang telah dibuat pada tahap perenca-
tetapi masih menunjukkan jumlah yang rendah naan. Materi yang diajarkan pada siklus 2 yaitu
belum mencapai indikator keberhasilan. pembagian sebagai kebalikan dari perkalian.
Masih rendahnya keterampilan siswa Pertemuan pertama dilaksanakan tanpa meng-
pada siklus I, tak lepas dari permasalahan- gunakan permainan, pembelajaran bertujuan
permasalahan yang timbul saat pelaksanaan untuk mena-namkan konsep dan pemahaman
penelitian. Permasalahan yang muncul pada konsep kepada siswa dengan menggunakan
siklus I ini dan harus diperbaiki pada siklus media konkret dan latihan soal secara kelom-
selanjutnya adalah: (1) peneliti kurang mampu pok.
mengefektifkan alokasi waktu, sehingga tidak Selanjutnya pertemuan kedua, pembel-
memaksimalkan alokasi waktu yang telah ajaran dilaksanakan melalui permainan mate-
ditentukan, (2) siswa tidak terbiasa dengan matika yaitu permainan “Amplop Berhadiah”
suasana pembelajaran yang dilaksanakan, yang bertujuan untuk melatih keterampilan
sebe-lumnya siswa tidak pernah mengalami siswa agar dapat menjawab soal dengan cepat
proses pembelajaran melalui permainan guru dan tepat. Alat permainan yang digu-nakan
hanya meng-gunakan pembelajaran langsung, yaitu 3 buah amplop berwarna merah, kuning,
sehingga siswa sulit untuk me-mahami dan dan hijau yang masing-masing amplop berisi
mematuhi aturan pada permainan, (3) masih LKS yang berbeda. Banyaknya amplop dise-
ada siswa yang tidak berani menunjuk tangan suaikan dengan jumlah kelom-pok yang diben-
saat ditanya atau diminta untuk maju ke depan tuk. Langkah-langkah pembela-jaran melalui
karena mereka takut salah, dan peneliti kurang permainan “Amplop Berhadiah” yaitu, mula-
memberikan perta-nyaan secara menyebar, mula siswa dibentuk menjadi 6 kelompok
Untuk mengatasi masalah tersebut bermain yang tiap kelompok terdiri dari 5-6
peneliti harus mencari ide lain agar kesalahan anggota. Setiap kelompok mendapat jatah 3
tidak terjadi lagi di siklus kedua yaitu dengan: buah amplop. Amplop pertama yang diberikan
(1) memanfaatkan waktu lebih efesien dengan secara serentak adalah amplop berwarna
cara memperhatikan waktu pada tiap tahap merah, dan setiap kelompok wajib menyelesai-
pembelajaran dan memberikan patokan waktu kan soal yang ada di dalam amplop. Jika sele-
kepada siswa pada saat melakukan diskusi sai mengerjakan amplop pertama, harus
kelompok atau bermain, (2) peneliti harus mengumpulkannya kepada guru. Kemudian
memilih permainan lain yang lebih menarik boleh mengambil amplop kuning. Begitu
dan aturan yang lebih sederhana agar siswa amplop kuning selesai, ditukar kembali dengan
dapat lebih tertarik dan memahami aturan amplop hijau. Setiap LKS harus dikerjakan
dengan mudah sehingga tidak terjadi kekeli- untuk mendapatlan skor atau nilai. Setiap
ruan, (3) peneliti harus lebih memotivasi siswa anggota harus berbagi tugas, ada yang meng-
untuk memberanikan diri menunjuk tangan ambil amplop, ada yang menghitung, menulis,
dengan memberikan penguatan, dan (4) kola- Semuanya harus beker-jasama untuk menda-
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 7

patkan skor yang tinggi. Ada dua pemenang terampil, terampil, dan sangat terampil berjum-
dalam permainan ini, yaitu yang tercepat dan lah 4 orang siswa (12,9%). Pada siklus I terda-
skor pengerjaan yang paling tinggi. Bagi siswa pat 21 orang siswa (67,7%), dan pada siklus II
yang sudah selesai, dilarang mengganggu meningkat menjadi 28 orang siswa (90,3%).
teman lainnya. Hasil tersebut menunjukkan sesuai dengan
Pada permainan ini tidak ada kelompok yang diharapkan.
yang tidak memahami aturan permainan yang Berdasarkan kegiatan pembelajaran
disampaikan, kegiatan bermain berlangsung pada siklus 2 ini, sudah menunjukkan keber-
sebagaimana yang diharapkan dan dirancang hasilan. Pembe-lajaran melalui permainan
sebelumnya. Waktu kegiatan bermain pun matematika pada operasi hitung pembagian
berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan sudah berjalan efektif.
permainan pada siklus I, hal itu menunjukkan Berdasarkan pengamatan pada tahap
siswa sudah lebih terampil dalam menyelesai- pelaksanaan. sudah tidak ditemui kendala
kan soal pembagian. seperti pada siklus sebelumnya. Keberhasilan
Pertemuan ketiga dilaksanakan hanya tersebut antara lain (1) peneliti telah meman-
untuk melakukan tes akhir siklus II, dengan faatkan waktu lebih efesien dengan cara mem-
memberikan soal tes essay sebanyak 5 soal. perhatikan waktu pada tiap tahap pembelajaran
Selama tes berlangsung peneliti dan observer dan memberikan patokan waktu kepada siswa
mengobservasi siswa dan mencatat waktu yang pada saat melakukan diskusi kelompok atau
diperlukan setiap siswa menyelesaikan soal tes bermain, (2) peneliti telah memilih permainan
dengan menggunakan stopwatch. lain yang lebih menarik dan aturan yang lebih
Dari pengumpulan data observasi dan sederhana sehingga siswa lebih tertarik dan
tes, maka hasilnya dianalisis untuk mendapat- memahami aturan dengan mudah sehingga
kan nilai keterampilan matematika dan hasil tidak terjadi kekeliruan, (3) peneliti telah
belajar siswa. memberikan motivasi siswa untuk memberani-
Peningkatan hasil keterampilan mate- kan diri menunjuk tangan dengan memberikan
matika dapat dilihat pada tabel di bawah ini. penguatan, peneliti juga telah berupaya mem-
berikan pertanyaan secara menyebar hampir
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Keterampilan keseluruh siswa, sehingga tidak hanya terfokus
Siswa pada Tes Awal, Siklus I, dan pada siswa yang duduk di depan, dan yang
Siklus II pintar saja, dan (4) kolaborator telah memper-
KM Tes Awal Siklus 1 Siklus 2 Kete- hatikan kegiatan siswa agar siswa tidak mela-
No
(menit/soa) F % F % F % rangan
1 KM < 1 0 0 3 9,7 12 38 Sangat
kukan kegiatan diluar pembelajaran dan mem-
Terampil biasakan siswa untuk belajar secara kooperatif.
2 1 <KM < 2 3 9,7 9 29 8 25,8 Terampil
Pada siklus II, keterampilan matematika
3 2 <KM < 3 1 3,2 9 29 8 25,8 Cukup
Terampil siswa telah mengalami penigkatan, persentase
4 3 <KM < 4 7 22,6 7 22,6 3 9,7 Kurang keterampilan matematika sudah mencapai indi-
Terampil
5 KM > 1 20 64,5 3 9,7 0 0 Tidak kator yang diinginkan.
Terampil
Jumlah 31% 100 31 100 31 100
PENUTUP
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan Berdasarkan kondisi awal, siklus I, dan
bahwa keterampilan matematika siswa pada siklus II terdapat peningkatan keterampilan
siklus II meningkat dibandingkan dengan sebe- matematika siswa pada operasi hitung pemba-
lum dilakukan pembelajaran melalui perma- gian melalui permainan matematika di kelas
inan matematika (tes awal) dan siklus I. Pada IIA SD Negeri 63 Palembang. Secara berturut-
tes awal, siswa yang termasuk kategori cukup turut nilai keterampilan siswa yang mencapai
Trie Utari dan Masrinawati, Peningkatan Keterampilan Operasi Hitung Siswa 8

kategori cukup terampil atau lebih adalah: 1) Dabell, John. 2009. Brain Power SD: Aktivita,.
Pada tes awal sebanyak 4 orang siswa (12,9%), Permainan, dan Ide Praktis Belajar
2) Pada siklus I sebanyak 21 orang siswa Matematika. Jakarta: Erlangga.
(67,7%), dan 3) Pada siklus II meningkat men- Dhika. 2012. “Dasar-Dasar Keterampilan
jadi 28 orang siswa (90,3%). Matematika serta Peranannya.” (on-
Secara keseluruhan dapat dikatakan line). (mahasiswa-Sibuk.blogspot. com/
bahwa pembelajaran melalui permainan mate- 2012/01/dasar-dasar-keterampilan-mate-
matika.html?m=1. diakses 01 Maret
matika di kelas II dapat meningkatkan kete- 2013).
rampilan siswa pada operasi hitung pemba-
gian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Heruman. 2007. Model Pembelajaran Mate-
matika di Sekolah Dasar. Bandung: PT
Rifa (2012:142) bahwa permainan dapat ber-
Remaja Rosdakarya.
manfaat untuk mengajarkan semangat berkom-
petisi. sportivitas. melatih kecepatan. kerja Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan (Sebuah
Orientasi Baru). Ciputat: Gaung Persada
sama. serta koor-dinasi antara otak kanan dan
Press.
kiri. Sehingga disarankan untuk mengembang-
kan dan membuat permainan matematika yang Ismayani, Ani. 2010. Fun Math with Children.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
lebih seru, serta dapat mencobakan pada ma-
(Kelompok Gramedia) .
teri lainnya dalam pembelajaran matematika.
Muhsetyo, Gatot.. Dkk. 2008. Materi Pokok
Pembelajaran Matematika SD; 1-9.
DAFTAR RUJUKAN
Jakarta: Universitas Terbuka.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan (Sebuah Rifa, Iva. 2012. Koleksi Games Edukatif di
Orientasi Baru). Ciputat: Gaung Persada dalam dan Luar Sekolah. Jogjakarta:
Press. FlashBooks.

Anda mungkin juga menyukai