Heriyati1, Munasiah2
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI1,2
Email: erymatematika@gmail.com
Abstrak
Kemampuan matematika yang harus dimiliki siswa salah satunya adalah kemampuan berhitung.
Prasyarat dalam belajar matematika yaitu belajar berhitung, keduanya saling berhubungan dalam
mendukung kemampuan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
berhitung siswa dan upaya menumbuhkan minat siswa terhadap matematika. Salah satu solusi
penyelesaian terhadap masalah kemampuan berhitung matematika dari sekian banyak solusi
penyelesaian adalah dengan metode Trachternberg. Jika aturan-aturan dari metode matematika
Trachternberg sudah dikuasai, maka perhitungan dapat menjadi sederhana dan cepat dalam
menyelesaikannya. Penelitian tindakan kelas penulis gunakan pada penelitian ini, pendekatannya yaitu
pendekatan kuantitatif dan kualitatif dibagi dalam 3 siklus pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada
bulan November 2019 di SMPIT Ruhama Depok dengan sampel sebanyak 20 siswa. Hasil penerapan
metode Trachternberg terjadi peningkatan kemampuan berhitung dan minat siswa terhadap pelajaran
matematika, hal ini ditunjukkan dengan persentase minat sebesar 80,09%, persentase ketuntasan
kemampuan berhitung sebesar 75% dengan nilai rata-rata 77.
Kata Kunci : Metode hitung trachternberg, kemampuan berhitung, minat terhadap matematika siswa.
Abstract
One of the mathematical abilities that students must have is the ability to count. The prerequisite in
learning mathematics is learning to count, both of which are interconnected in supporting
mathematical abilities. This study aims to improve students' numeracy skills and efforts to grow
students' interest in mathematics. One of the solutions to the problem of mathematical arithmetic
abilities is the Trachternberg method. If the rules of the Trachternberg mathematical method have
been mastered then the calculations can be simple and fast in solving them. Classroom action
research was used in this study, the approach was a quantitative and qualitative approach divided into
3 learning cycles. The research was conducted in November 2019 at SMPIT Ruhama Depok with a
sample of 20 students. The results of the application of the Trachternberg method were an increase in
students' numeracy skills and interest in mathematics; this was indicated by the percentage of interest
of 80.09%, the percentage of completeness of numeracy skills of 75% with an average value of 77.
Key words : Trachternberg arithmetic method, numeracy skills, students' interest in mathematics.
431
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
menganggap matematika itu rumit, padahal pengetahuan kognitif salah satunya adalah
itu semua hanya anggapan yang belum kemampuan berhitung. Prasyarat dalam
pasti kebenarannya, dan itu bisa menjadi belajar matematika yaitu belajar berhitung,
salah satu faktor menurunnya minat keduanya saling berhubungan dalam
belajar siswa terhadap mata pelajaran mendukung kemampuan matematika. Oleh
matematika [1]. karena itu, antara matematika dan
berhitung tidak dapat dipisahkan.
Selain itu, dalam memberikan penilaian
hasil pembelajaran matematika, ada Manfaat berhitung yaitu agar anak dapat
pertimbangan yang unik berbeda dari berpikir logis dan sistematis sejak dini,
pertimbangan penilaian pembelajaran sehingga anak lebih siap untuk mengikuti
dalam disiplin ilmu lainnya [2]. Sehingga jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan
dari sisi pendidik perlu memperhatikan berhitung kita dapat mengoptimalkan
segala aspek dalam mengajar matematika, fungsi otak kanan, melatih kreativitas,
termasuk senantiasa memberikan logika, sistematika berpikir, daya
rangsangan berupa metode pembelajaran konsentrasi, daya ingat, meningkatkan
yang variatif dan dapat menarik minat ketelitian dalam berpikir, dan
siswa terhadap matematika [3]. menumbuhkan rasa percaya diri [5].
Minat merupakan respon atas sesuatu yang Untuk melatih kemampuan berhitung dan
disukai atau tidak disukai. Minat membantu siswa agar mereka dapat
merupakan suatu aspek dari perilaku memaksimalkan dalam mengembangkan
seseorang yang cenderung lebih kepada kemampuan berhitungnya, kita harus bisa
hal-hal yang positif, Pada kenyataannya mencari hal yang dapat mempermudah
banyak siswa yang terkadang terpaksa, peserta didik untuk menguasai ketrampilan
kurang suka, atau hanya menjalankan suatu berhitung dan menumbuhkan minat
tugas. Salah satu aspek yang dapat terhadap matematika. Teknik pembelajaran
memotivasi siswa belajar matematika yang belum tepat dalam proses belajar
adalah minat siswa terhadap matematika. serta belum optimalnya pengaplikasian
Siswa yang memiliki minat yang tinggi matematika dalam kehidupan sehari-hari
akan menikmati pelajaran, tampak menjadi salah satu faktor rendahnya
semangat, dan rajin belajar [4]. kemampuan berhitung siswa [6].
432
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
tingkat dasar, metode ini sering juga Penelitian ini menggunakan metode
disebut sebagai ”stenografi matematika”. Penelitian Tindakan Kelas dengan
Metode berhitung matematika yang pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
diciptakan oleh Jakow Trachternberg ini Subjek penelitian adalah siswa kelas VII
merupakan sistem cepat dan tepat dalam SMPIT Ruhama Depok pada semester 1
mengali, membagi, menambah, tahun ajaran 2019/2020 terletak di Jl.
mengurang, tanpa menggunakan kalkulator Banjaran Pucung RT.006/005 Kel.
[7]. Cilangkap Kec. Tapos Kota Depok.
Dengan Sampel sebanyak 20 siswa dari
Metode Trachternberg adalah suatu cara total 60 siswa kelas VII yang terbagi dalam
mengajarkan dasar berhitung matematika 3 kelas. Penelitian dilakukan pada bulan
dengan metode yang sama sekali berbeda november 2019. Penelitian dilakukan
dengan metode konvensional yang biasa selama 3 siklus, tiap siklus terdiri dari
dipelajari. Tidak perlu daftar perkalian, dan empat tindakan yaitu perencanaan,
tidak perlu daftar pembagian. Untuk tindakan, pengamatan, dan refleksi.
mempelajari sistem ini hanya perlu dapat Metode observasi dan Penilaian (evaluasi)
menghitung. Metodenya berdasarkan pada penulis gunakan sebagai metode
sederet kunci yang memang harus dihafal. pengumpulan data.
Metode Trachternberg ini tidak
memerlukan penyelesaian perkalian dan Metode penilaian digunakan untuk
pembagian yang relatif panjang. mengetahui nilai kemampuan berhitung
pada materi operasi hitung dan metode
Dari hasil pemaparan tentang solusi dalam observasi digunakan untuk mengetahui
meningkatkan kemampuan berhitung, data penilaian minat belajar siswa. Untuk
maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengukur kemampuan berhitung
di SMPIT Ruhama Depok, berdasarkan menggunakan lembar soal dan lembar
info dari guru kelas dan kepala sekolah angket digunakan untuk mengetahui data
bahwa hasil belajar matematika kelas 7 di minat matematika siswa. Dalam
sekolah tersebut sebagai tingkat awal pelaksanaan penilaian kemampuan
jenjang SMP cukup rendah, salah satu berhitung siswa, peneliti tidak mengajar
faktor penyebabya yaitu kemampuan awal secara langsung hanya sebagai pengamat,
berhitung siswa rendah. Oleh karena itu, guru matematika sebagai pelaksana
peneliti tertarik untuk menjadikan Metode (pengajar) yang menjelaskan dan
Hitung Trachternberg sebagai salah satu mengajarkan metode hitung Trachternberg
cara untuk meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran matematika pada
berhitung dan minat siswa terhadap pokok bahasan operasi hitung. Untuk
matematika. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemudian guru memberi
untuk mengetahui seajuh mana kontribusi penilaian selama pembelajaran. Untuk
penggunaan Metode Hitung Trachternberg penilaian kemampuan berhitung
dalam meningkatkan kemampuan menggunakan soal essay yang sudah di
berhitung dan meningkatkan minat siswa validitas isi dan sesuai kisi-kisi soal.
terhadap pelajaran matematika. Manfaat Analisa data pada tes kemampuan
penelitian ini selain menambah berhitung menggunakan analisis
pengetahuan siswa, juga sebagai referensi komparatif yaitu membandingkan nilai tes
guru dalam membuat inovasi pada awal pada prasiklus dan siklus I dengan
pembelajaran matematika. nilai tes akhir penelitian pada siklus II.
METODE Analisa data pada minat dan kemampuan
berhitung siswa menggunakan deskriptif
433
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
434
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
50
40
30
20
10
0
Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4
INDIKATOR MINAT MATEMATIKA
435
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
Hasil kemampuan berhitung siswa pada optimal karena persentase ketuntasan 60%
prasiklus kurang optimal terdapat 9 siswa yaitu sebanyak 12 siswa, perlu
yang tuntas dari 20 siswa, persentasi ditingkatkan agar kemampuan yang
ketuntasan sebesar 45%. Sedangkan siklus dicapai maksimal. Siklus II nilai rata-rata
I hasil kemampuan berhitung belum siswa 77 nilai ini telah melebihi nilai
436
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
437
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 6 No. 3 April 2022 e-ISSN: 2549-2845
438