Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PELAKSANAAN METODE TRACHTENBERG TERHADAP

KEMAMPUAN PERKALIAN MURID SDN 8 TAMPAAN KAB.


ENREKANG

Muhammad Japar, Sulaiman Samad, Muhammad Anas


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222
email: muhammadmuadz486@yahoo.com

ABSTRAK: Pengaruh Pelaksanaan Metode Trachtenberg Terhadap


Kemampuan Perkalian Murid SDN 8 Tampaan Kab. Enrekang Trachtenberg
merupakan salah satu cara berhitung cepat yang dapat memudahkan anak dalam
pelajaran matematika. Trachtenberg pertama kali ditemukan dan dikemukakan
oleh seorang insinyur lulusan Institiut Teknologi pertambangan di St. Petersburg,
Rusia, Trachtenberg. Setelah menemukan cara berhitung tersebut, Trachtenberg
mencoba memperkenalkan dan mengaplikasikannya kepada anak – anak yang
tertinggal dalam mata pelajaran matematika, di sekolahnya. Dengan cara baru dan
mudah dalam berhitung, anak – anak menjadi tertarik terhadap matematika. Minat
dan potensi mereka dalam bidang matematika jelas terlihat dari reaksi dan
peningkatan prestasi mereka. Setelah berhasil dengan semua usahanya dalam
mengembangkan cara mudah dalam berhitung,dengan menggunakan Metode
Trachtenberg diharapkan kemampuan perkalian siswa dapat meningkat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran pelaksanaan metode Trachtenberg di
SDN 8 Tampaan Kab. Enrekang; (2) gambaran hasil perkalian siswa SDN 8
Tampaan Kabupaten Enrekang; (3) pengaruh pelaksanaan metode Trachtenberg
terhadap kemampuan perkalian murid SDN 8 Tampaan Kabupaten Enrekang.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa SDN 8 Tampaan Kabupaten Enrekang yang berjumlah
171 murid. Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive
sampling dengan memilih kelas IV untuk di teliti. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) penerapan metode Trachtenberg di SDN 8 Tampaan sangat efektif, hal
ini ditandai dengan hasil observasi yang kategori baik (2) kemampuan perkalian
murid sebelum menggunakan metode tractenberg masuk dalam kategori rendah
akan tetapi setelah menggunakan metode tractenberg masuk dalam kategori
tinggi. (3) ada pengaruh signifikan antara pelaksanaan metode Trachtenberg
dengan kemampuan perkalian murid SDN 8 Tampaan Kabupaten Enrekang;
Kata kunci: Metode Trachtenberg, Kemampuan Perkalian
ABSTRACT

MUHAMMAD JAPAR. 2017. The Influence of Applying Trachtenberg Method


on Multiplication Ability of Student's at SDN 8 Tampaan in Enrekang District
(supervised by Sulaeman Samad, and Muhammad Anas).

Trachtenberg is one of quick counting ways which can make students easy
to understand Mathematics. Trachtenberg is discovered and stated for the firs time
by an engineer who was a graduate from Mining Technology institute in St.
Petersburg, Rusia, Trachtenberg. After finding the counting way, Trachtenberg
tried to introduce and applied it to students who were falling behind in
Mathematics in his scool. By using the new and easy way in counting, students
become more interested in Mathematics. Their interests and potentials in
Mathematics are clearly seen from their reaction and the improvement of their
schievements. After succeeding with all of his efforts in developing easy way in
counting by using Trachtenberg Method, it is expected that students multiplication
abilities can be improved.
The research aims to discover (1) The description of the implementation of
Trachtenberg method at SDN 8 Tampaan in Enrekang District; (2) the description
of the multiplication results of students at SDN 8 Tampaan in Enrekang
District; (3) the influence of applying Trachtenberg on multiplication abilities of
students at SDN 8 Tampaan in Enrekang District. The research was pre
experiment research. The populations of the research were all of the students at
SDN 8 Tampaan in Enrekang District with the total of 171 students. The samples
were selected by using Purposive Sampling technique and obtained class IV to be
researched.
The results of the research reveal that (1) the implementation of
Trachtenberg method at SDN 8 Tampaan is very effective, proved by the
observation results which is in good category, (2) the students multiplication
abilities before applying Trachtenberg method, (3) there is significant influence
of the implementation of Trachtenberg method on multiplication abilities of
students at SDN 8 Tampaan in Enrekang District.
Keywords: Trachtenberg Method, Multiplication Abilities
A. PENDAHULU sangat Ulangan Tengah Banyak
AN memudahkan kita Semester Satu faktor yang bisa
untuk mengikuti tahun 2016 sesuai menimbulkan
Melalui perkembangan data yang kami persepsi negatif
pendidikan, zaman yaitu dalam peroleh dari itu. Ada
manusia pengembangan orservasi dan kemungkinan porsi
mempunyai ilmu pengetahuan daftar nilai siswa materi yang
sumber daya yang dan teknologi pada tanggal 24 diajarkan kepada
handal, sehingga (IPTEK). oktober 2016 yakni murid tidaklah
pemerintah sangat Matematika rata rata 65 sesuai dengan
memperhatikan sebagai sarana menunjukkan kemampuan
kelangsungan untuk berfikir masih jauh dari intelektual mereka.
pendidikan pada logis, analitis, kriteria ketuntasan Ada kemungkinan
setiap manusia. kreatif dan minimal. Salah metode ataupun
Berbagai usaha sistematis satu penyebabnya strategi
dilakukan oleh membuat kita adalah rendahnya pembelajarannya
pemerintah dalam dapat dengan pengetahuan dasar yang memang
meningkatkan mudah membuat pada perkalian. menghadirkan
mutu pendidikan inovasi baru dalam Perkalian matematika
dengan kehidupan sehari- dan pembagian sebagai sesuatu
mengadakan hari utamanya sebagai bagian dari yang sulit dan
perubahan dalam dalam pendidikan. matematika juga mengandung
sistem pendidikan Seperti tak luput dari kata aturan-aturan yang
nasional. yang telah “ sulit”. Padahal penuh misteri. Ada
Perubahan diamanatkan dalam materi ini adalah kemungkinan
kurikulum, Kurikulum Tingkat materi materi dasar motivasi dan minat
pengadaan sarana Satuan Pendidikan yang mesti murid yang
dan prasarana Sekolah Dasar dikuasai oleh memang nyaris
pendidikan, dan bahwa kriteria murid dalam tidak ada dalam
perbaikan mutu ketuntasan mempelajari materi mempelajari
tenaga pendidik minimal untuk berikutnya. matematika
pun telah banyak mata pelajaran Sehingga sangatlah terutama pokok
mewarnai matematika adalah memprihatikan bahasan perkalian
perubahan sistem 70%, maksudnya kalau kata “sulit” dan pembagian.
pendidikan ketercapaian harus berakibat Salah satu
nasional. kompetensi dasar pada kurangnya solusi penyelesaian
Salah satu pada mata minat murid terhadap setiap
pelajaran dasar pelajaran terhadap materi ini. masalah
yang sangat matematika harus Kemudian matematika dari
penting dikuasai mencapai 70%. akhirnya hasil sekian banyak
oleh siswa mulai Sementera nilai belajar mereka solusi penyelesaian
dari tingkat dasar matematika siswa pada materi adalah metode
sampai tingkat atas kelas IV di SDN 8 perkalian dan Trachtenberg.
adalah matematika. Tampaan pembagian pun Metode yang hadir
Fungsi dan peranan Kabupaten relatif rendah. sebagai solusi atas
matematika yang Enrekang pada perhitungan dalam
matematika. pembelajaran gambaran metode
Metode matematika SDN 8 pelaksanaan Trachtenberg
matematika yang Tampaan seperti metode tachtenberg terhadap
diciptakan oleh yang telah diamati di SDN 8 Tampaan kemampuan
Jakow oleh peneliti Kabupaten perkalian murid
Trachterberg ini selama masa Enrekang. 2). SDN 8 Tampaann
merupakan sistem wawancara serta Bagaimana Kabupaten
cepat dan tepat daftar nilai gambaran Enrekang
dalam mengali, matematika pada kemampuan
membagi, mit semester satu perkalian murid Mamfaat
menambah, yaitu terlihat SDN 8 Tampaan penelitian ini
mengurang, dan bahwa sikap murid Kabupaten antara lain:
mencari akar, tanpa Kelas IV SDN 8 Enrekang 3) Manfaat secara
menggunakan Tampaan adalah Apakah ada teoritis Melalui
kalkulator. Metode murid menganggap pengaruh yang penelitian ini
ini tidak mata pelajaran signifikan diharapkan dapat
memerlukan matematika adalah pelaksanaan memperkaya dan
penyelesaian pelajaran yang metode menambah hasil
perkalian dan sulit. Trachtenberg penelitian di
pembagian yang terhadap bidang pendidikan
relatif panjang Sehubungan kemampuan serta merupakan
serta kalkulator dengan hal tersebut perkalian murid bahan masukan
dalam menambah, di atas, maka SDN 8 Tampaann dan perbandingan
mengurang melalui suatu Kabupaten untuk penelitian
maupun mencari kajian ilmiah , Enrekang. berikutnya,
akar. dipandang untuk Memberikan
mengadakan Tujuan masukan dan
Berdasarka penelitian dengan penelitian adalah : wawasan dalam
n observasi awal judul “Pengaruh 1) Untuk peningkatan
pada tanggal 24 pelaksanaan mengetahui kualitan
oktober 2016, metode gambaran pembelajaran
kondisi kegiatan pembelajaran pelaksanaan khususnya pada
belajar mengajar di Trachtenberg metode tachtenberg perkalian,
SDN 8 Tampaan terhadap di SDN 8 Tampaan Menerapkan model
menunjukkan kemampuan Kabupaten pembelajaran yang
bahwa kemampuan perkalian Enrekang. 2) lebih inovatif
menyelesaikan muridSDN 8 Untuk mengetahui melalui medel
hasil perkalian Tampaan gambaran pembelajaran
murid sangat Kabupaten kemampuan Trachtenberg
kurang dan tampak Enrekang”. perkalian murid sehingga
biasa-biasa saja. SDN 8 Tampaan pembelajaran lebih
Dalam kegiatan Rumusan Kabupaten menarik bermakna
belajar mengajar, masalah dalam Enrekang. 3) bagi siswa.
guru lebih aktif Penelitian ini Untuk mengetahui Manfaat
daripada siswanya. adalah sebagai pengaruh yang Praktis:
Kondisi berikut: 1). pelaksanaan
Bagaimana
Bagi guru 1) dapat sumbangan yang tenberg pertama Zuirich, Swiss. Di
meningkatkan berharga dalam kali ditemukan dan tempat itu ia
profesionalisme rangka perbaikan dikemukakan oleh mengajar anak-
dalam menyajikan metode pengajaran seorang insinyur anak dari umur
materi di kelas matematika di lulusan Institiut tujuh sampai
dengan menarik SDN 8 Tampaan Teknologi delapan belas
perhatian serta Kabupaten pertambangan di tahun. Bahkan
minat murid, 2) Enrekang. St. Petersburg, kelas malamnya
Dapat memberikan Melalui Rusia, diikuti oleh ratusan
sumbangan bagi penelitian ini Trachtenberg. pria dan wanita
guru lain untuk diharapkan akan Setelah yang ingin belajar
memilih dan menjadi masukan menemukan cara matematika dengan
menggunakan bagi penentu berhitung tersebut, cara baru.
metode dan srategi kebijakan dalam Trachtenberg Metode
yang sesuai dengan rangka mencoba Trachtenberg
tujuan yang ingin penyempurnaan memperkenalkan merupakan salah
dicapai. dan peningkatan dan satu metode kilat
Bagi mutu pembelajaran mengaplikasikanny dalam matematika
murid : 1) Murid melalui strategi a kepada anak – dasar. Karena
terampil dan dan metode yang anak yang kecepatannya,
percaya diri dalam cocok digunakan tertinggal dalam maka metode yang
menyelesaikan soal dalam kegiatan mata pelajaran diciptakan oleh
perkalian , dan pembelajaran matematika, di Jakow
lebih memahami matematika. sekolahnya. Trachtenberg,
serta mendalami dengan cara baru pendiri Institut
pelajaran yang dan mudah dalam Matematika di
diberikan di berhitung, anak – Zurich, Swiss ini
sekolah. 2) Murid anak menjadi sering juga disebut
lebih senang dan tertarik terhadap “stenografi
tertarik belajar matematika. Minat matematika”.
matematika B. TINJAUAN dan potensi mereka Dalam perhitungan
khususnya materi PUSTAKA dalam bidang matematika,
perkalian. 3) Dapat matematika jelas metode ini tidak
menimbulkan Metode terlihat dari reaksi memerlukan
minat belajar dan peningkatan operasi perkalian
matematika, karena Pembelajaran prestasi mereka. dan pembagian
jika murid mampu Setelah berhasil yang relatif
menyelesaikan soal Tracthtenberg dengan semua panjang seperti
dengan benar maka a. Pengertian usahanya dalam biasa. Hanya saja
akan menimbulkan Trachtenber mengembangkan metode ini
kepuasan tersendiri g merupakan salah cara mudah dalam menghadirkan
bagi murid satu cara berhitung berhitung, pada “kunci” sederhana
tersebut. cepat yang dapat tahun 1950 yang mesti
Bagi memudahkan anak Tranchtenberg dikuasai.
sekolah diharapkan dalam pelajaran mendirikan Institut Menurut
dapat memberikan matematika. Trach Matematika di Trachtenberg
(Cutler,1992) b. Tujuan / saja yang terakhir hitung berdasarkan
bahwa kalau kunci Manfaat adalah metode aturan-aturan
tersebut sudah 1) Tujuan horisontal atau tertentu tergantung
dapat dikuasai Dalam metris yaitu pola bilangan yang
dengan baik maka melakukan metode hitung akan dioperasikan
perhitungan akan perhitungan ada yang dilakukan baik itu untuk
lebih mudah dan berbagai metode secara mendatar. operasi
lancar. Perhitungan hitung yang dapat Kemudian penjumlahan,
matematika dapat kita gunakan. pertanyaan yang pengurangan,
diselesaikan dalam Metode hitung muncul selanjutnya perkalian atau
waktu kurang dari standar yang telah adalah dimanakah pembagian.
30 persen dari banyak diketahui posisi metris Metode hitung
biasanya. Dan oleh kita adalah terhadap metode seperti
metode dengan metode vertikal. hitung yang lain Trachtenberg,
sistem pengecekan Proses hitung tersebut? Mathmagic,
cepat ini menjamin dengan metode ini Untuk Mathemagic,
99 % dalam dilakukan secara menjawab Vedic, Mathflash,
ketepatannya. vertikal dari atas pertanyaan Polamatika atau
Bahkan menuju ke bawah. tersebut, mula- Jarimatika masuk
perhitungan dapat Karena metode ini mula yang ke dalam
dikerjakan dengan telah diajarkan dilakukan adalah klasifikasi metode
sangat cepat, sama berabad-abad mengklasifikan hitung berpola.
mudahnya dengan secara turun dulu metode hitung Metode ini
membaca cerita. temurun oleh guru- menjadi dua bagian mempunyai
Satu hal guru di sekolah besar yaitu metode kesamaan pola
yang perlu atau orang tua hitung tak berpola yaitu dalam
diketahui bahwa kepada anak- dan metode hitung menyelesaikan
hasil perhitungan anaknya maka berpola. Metode perhitungan
sistem ini bukanlah dengan alasan itu hitung tak berpola bilangan yang akan
hasil reka-reka atau metode ini dapat adalah metode dieksekusi
akalan belaka. juga disebut hitung berdasarkan mempunyai kunci
Sebagaimana, sebagai metode aturan-aturan tertentu.
Trachtenberg tradisional. standar yang dapat Konsekwensi logis
(Cutler,1992) Metode digunakan dalam dari hal ini adalah
mengungkapkan hitung di dunia ini operasi banyak rumus yang
bahwa nilai praktis sangat banyak penjumlahan, dihasilkan, karena
sistem baru ini seperti metode pengurangan, tiap pola bilangan
tidak seperti sempoa, perkalian dan yang berbeda akan
“akalan” yang Trachtenberg, pembagian untuk mempunyai rumus
direkakan untuk mathmagic, sembarang yang berbeda pula.
situasi khusus, mathemagic, vedic, bilangan atau Jenis
karena merupakan mathflash, bilangan tersebut metode hitung
sistem yang polamatika, tidak berpola. berpola bisa
lengkap. jarimatika dan Sedangkan metode menjadi banyak
mungkin masih hitung berpola karena metode ini
banyak lagi. Tentu adalah metode lahir dari daya
kreativitas para Tujuan dari metode Tentu kadang kala Trachtenberg,
penemunya. Tentu hitung trachtenberg terdapat juga dapat dikatakan
saja melalui ini adalah agar kesalahan dalam bahwa sistem ini
keteraturan pola perhitungan dapat perhitungan, tetapi telah di uji coba
angka yang lebih cepat atau pada umumnya sepenuhnya di
dihasilkan dari lebih mudah sistem ini Swiss. Pengujian
operasi tertentu dipelajari oleh menjamin betulnya dimulai dari
contohnya seperti siswa. perhitungan tidak parmulaan sama
operasi perkalian. Konsekwensi logis kurang dari 99%. sekali - yaitu dari
Bila seseorang menggunakan Nilai matematika dasar.
yang mempunyai metode hitung praktis sistem baru Di situlah siswa
daya kreativitas tractenberg adalah ini, tidak seperti menjumpai
tinggi mampu rumusnya dapat "akalan" dulu yang kesukaran dan
melihat pola menjadi banyak di-reka-kan untuk mulai memperoleh
keteraturan tergantung jenis situasi khusus, sesuatu sikap
bilangan tersebut pola bilangan yang adalah karena emosional terhadap
maka dia juga akan dieksekusi. merupakan sistem pelajaran
dapat lengkap. Sistem Matematika.
merumuskannya. 2) Mamfaat yang dikenal Kemampuan dalam
Kelebihan dari Sistem ini sebagai "stenografi matematika dasar
metode hitung berdasarkan matematika" ini dengan
tractenberg ini prosedur yang lain dapat diterapkan menggunakan
adalah seseorang dari pada metode pada masalah- sistem
dapat dengan konvensional yang masalah yang Trachtenberg
mudah dan cepat biasa dipelajari. rumit. Tetapi, menghapuskan
mengeksekusi Tidak perlu daftar barangkali, yang rasa takut dan malu
soal. perkalian, tidak paling pada siswa bila
Kelemahannya perlu ada mengunggulkan menghadapi
adalah rumus pembagian. Untuk sistem baru yang pelajaran
untuk mengesekusi mempelajari sistem revolusioner itu Matematika.
soal berpola jadi ini hanya perlu ialah karena Di Zurich,
banyak sehingga dapat menghitung. membangkitkan Mahasiswa
menyulitkan Metodenya perhatian terhadap kedokteran,
seseorang karena berdasar pada matematika. Selain arsitektur, dan
butuh kemampuan sederetan "kunci" itu, juga karena teknologi,
memori yang besar yang memang sistem ini menganggap
di dalam otaknya. harus dihafal. menimbulkan sistem
Nah, kelemahan ini Tetapi, bila "kunci- kepercayaan diri Trachtenberg
yang menjadi salah kunci" itu sudah pada yang sebagai
satu alasan dikuasai, maka mempelajarinya. matematika yang
mengapa metode matematika Juga memberikan disederhanakan. Di
hitung berpola menjadi mudah tantangan yang Swiss, jika
sangat sulit masuk dan menyenangkan mendorong untuk berbicara tentang
kedalam pelajaran karena Anda dapat menguasai soalnya. Institut
kurikulum di "membaca" Pada Matematika, orang
sekolah-sekolah. bilangan Anda. Sistem menyebutnya
sebagai "Sekolah Sistemnya-lah, metode tractenberg Sedangkan metode
Para Jenius". yang dengan adalah dengan latihan mempunyai
Sebelum pendek dan mengaplikasikanny tujuan agar siswa
mesin mulai langsung a langsung dalam mampu menghafal
memunculkan memberikan sistem pengajaran, pola dan procedur
jawaban, para kecepatan kepada dan metode metode
siswa belasan mereka. pengajarannya trachtenberg.
tahun dengan cepat adalah sebagai Prosedur yang
menuliskan Juga c. Langkah- berikut; dilaksanakan
dalam kehidupan l a) Metode dalam pelaksanaan
sehari-hari a demonstrasi program ini adalah
Matematika n adalah metode sebagai berikut :
memegang peranan g pembelajaran 1. Tahap
makin meningkat. k yang lebih Persiapan
hampir setiap hari a menampilkan Kegiatan
kita berjumpa h kemampuan Pada tahapan
dengan situasi guru dalam ini,
yang memerlukan p pembelajaran kegiatan
penggunaan angka e dalam hal yang
dan bilangan. l membuktikan dilakukan
Misalnya a teorema, yaitu:
mengecek kuitansi k menurunkan a. Pembuatan
bulanan, s rumus atau RPP yaitu
menghitung uang, a memecahkan merupaka
menghitung n masalah dan n suatu
persediaan, bunga a juga adanya rancangan
tabungan, dan a demonstrasi program
sebagainya. Juga n yang pembelaja
dalam menghitung 1) Metode dilakukan ran yang
belanja harian, Pelaksanaa siswa yang akan
menghitung kalori n Program bersesuaian dilakukan
makanan, Jelsoft dengan materi pada saat
nenghitung tukar Enterprises Ltd. pelajaran. kegiatan
uang asing atau 2016 (Online), b) Metode driil belajar-
sebaliknya, semua file:///C:/Users/M . dan Metode mengajar
memerlukan %20JAFAR latihan di SDN 8
perhitungan /Downloads/Berhit Metode Tampaan.
jawabannya tanpa ung%20Ala drill merupakan b. Pembuatan
langkah antara. %20Trachtenberg. pengajaran angket yang
Mereka itu html, Diakses 28 matematika yang akan
mengalahkan Maret 2017). bertujuan agar diberikan
mesin. Mereka Mengemukakan siswa dapat kepada
yang membuktikan bahwa pelaksanaan menghafal dengan setiap siswa
secermat dan program dalam cepat berbagai untuk
secepat mesin itu, kegiatan aplikasi mengetahui
bukanlah jenius. pembelajaran matematika. seberapa
besar kecepatan angka- menggunakan
persepsi dan angka yang metode
mereka ketepatan besar Trachtenberg:
terhadap dalam dengan
mata pengerjaan waktu yang
pelajaran soal-soal singkat. a. Perkalian
matematika matematika Dengan dengan 11
. . perngerjaan Cara
c. Pemberian c. Pengajaran soal menyelesai
contoh menggunak matematika kan
soal yang an metode yang cepat perkalian
mendukun perhitungan dan tepat dengan
g untuk Trachtenber sama angka 11
metode g di SDN 8 halnya antara lain :
Trachtenb Tampaan dengan 1) Angka
erg. dengan penggunaan terakhir
2. Tahap didampingi kalkulator dari
Pelaksanaan guru mata selama ini, bilangan
Kegiatan pelajaran yang yang
Pada tahapan matematika umumnya dikalikan
ini, kegiatan yang . digunakan ditulis
dilakukan antara 3. Evaluasi Hasil oleh semua sebagai
lain: Pembelajar orang. angka
a. Sosialisasi an b. Analisis paling
kepada Pada tahapan hasil kanan dari
siswa serta ini, pengerjaan jawabannya
guru mata kegiatan soal-soal .
pelajaran yang oleh para 2) Tiap angka
matematika dilakukan siswa dan selanjutnya
SDN 8 antara lain: tingkat ditambahka
Tampaan a. Pelaksanaan kevalidan n pada
mengenai evaluasi soal-soal angka di
metode hasil belajar yang telah sebelah
Trachtenber siswa SDN dikerjakan kanan
g. 8 Tampaan oleh para angka itu.
b. Pemberian selama siswa SDN 3) Angka
quisioner pengajaran 8 Tampaan . pertama
yang berisi dengan Untuk lebih bilangan
soal-soal metode memperjelas yang
hitung hitung mengenai metode dikalikan
matematika Trachtenber Trachtenberg ini, menjadi
agar bisa g. Siswa berikut contoh angka
mengetahui diberikan penyelesaian paling kiri
seberapa soal-soal operasi perkalian pada
besar matematika dasar dan jawabannya
tingkat dengan pembagian dengan . Itulah
angka 6 ****
terakhir * 963
hitungan Jadi 0524 x
ini. * jawabannya 11
Contoh 1: 633 adalah 6.963
5764
x 11
6 3 3 x 11 Bilangan yang (0 + 5
Jawaban lebih panjang = 5)
ditempatkan diselesaikan
Jadi
dibawah 633, dengan cara
63 jawabannya: 524 x
setiap kali satu yang sama.
11 = 5.764
angka, dari kanan Terapkan Dalam contoh
ke kiri. Bintang di kaidahnya di atas, kaidah b. Perkalian
atas bilangan yang sekali lagi: 6 + b digunakan dengan 12
dikalikan 3=9 dua kali. Untuk
menandakan angka Dalam mengalikan
yang sudah dipakai bilangan yang sembarang
dalam tiap langkah * angkanya lebih bilangan denga
dalam perkalian. panjang, kaidah 12, cara
Sekarang kita * b perlu lebih kerjanya
menerapkan banyak lagi. demikian:
kaidahnya: *
Contoh 2: 524 Kalikan
Kaidah a x 11 tiap angka
6 3 3 x 11 dengan
Tuliskan angka
dua secara
terakhir dari
* berturut-
bilangan 633 963 turut, dan
sebagai angka
Kaidah c 0524 x tambahka
paling kanan
11 n pada
dari
Angka pertama angka di
jawabannya: 4
dari bilangan sebelah
633, yaitu 6 (tidak ada kanannya.
menjadi angka tetangganya,
*
paling kiri pada jadi tidak
jawabannya: menambahkan) Caranya seperti
6 3 3 x 11
pada perkalian
*** dengan 11,
3
* hanya sekarang
Kaidah b 0524 x
“angkanya”
11
Tiap angka ** dikalikan dua
selanjutnya 764 sebelum
ditambahkan (seperti dijumlahkan
6 dikerjakan dengan
pada angka
3 3 x 11 sebelumnya: 4 “tetangganya”
sebelah
kanannya: 3 + + 2 = 6; 2 + 5 di sebelah
3=6 = 7) kanan.
Contoh: 413 x Jadi Tambahka
12 jawabannya n pada ∙1 2
adalah: 4.956 setiap (5 itu ganjil ! 5 + 5
Langkah 1: “angka”, +”½” x 2 = 11;
* Dalam setengah simpan 1)
perkalian dengan dari
6, 5, dan 7 tetanggany
0 4 1 3 x 12 digunakan a; dan Langkah 3:
pengertian ditambah
“setengah” angka. ***
6 5 jika
Kata ‘setengah” itu “angkanya
(angka paling kami tuliskan di ” ganjil. 0152 x6
kanan x 2 = 6) dalam tanda kutip
karena merupakan
Langkah 2: “setengah” yang Contoh: 152 x 9∙1 2
** disederhanakan. 6 (1 itu ganjil ! 1 + 5
Kita + “½” x 5 + 1 =
memudahkannya Angka 1 dan 5 9)
0 4 1 3 x 12 dengan membuang dalam bilangan
pecahan, kalau ada. tersebut adalah Langkah 4:
Jadi, “setengah” ganjil. Bila ****
5 6 sampai pada
dari 5 ialah 2,
angka ½ di buang. mengerjakan 1
(1 x 2 + 3 = 5) dan 5, kedua 0152 x6
Begitu juga
“setengah” dari 3 angka itu
Langkah 3:
adalah 1, dan ditambah
*** 0 9∙1 2
“setengah” dari 1 dengan 5.
(0 + ”½” x 1 = 0)
adalah 0. Sudah Jadinya begini:
0 4 1 3 x 12 tentu “setengah”
Langkah 1:
dari 4 tetap 2, Jadi jawabannya:
*
demikian pula utuk 152 x 6 = 912
9 5 6 angka-angka genap
lainnya. 0152 x6
(4 x 2 + 1 = 9)
c. Perkalian d. Perkalian
Langkah 4: dengan 6 2 dengan 5
* * * Untuk Kaidah untuk
mengalikan (2 itu genap mengalikan
*
sembarang dan tidak dengan 5 sama
bilangan bertetangga) dengan untuk 6
0 4 1 3 x 12 dengan angka dan 7, hanya
6, cara Langkah 2: lebih
kerjanya adalah ** sederhana.
4 9 5 6 sebagai Pada perkalian
berikut: ini kita hanya
(0 x 2 + 4 = 4) 0152 x6
melihat dan
memperhatikan Langkah 3: angkanya 2∙3 8 7
apakah ganjil *** ganjil. (2 x 0 + ½ x 3 + 1
atau genap. Contoh: 341 x = 2)
Jika ganjil, 7
tambahkan 5 0436 x5 Langkah 1: Jadi, 341 x 7 =
sebagai * 2387
berikut: 180
Gunakan (angka 4 genap; 0341 x7
gunakan ½ x 3 = 2 Kemampuan
setengah Pe
dari 1)
7 rk
tetanggany Langkah 4: ali
a, **** an
ditambah (1 itu ganjil ! 2
x 1 + 5 = 7; a. Pengertian
5 jika Matematika
angkanya tidak
0436 x5 merupakan disiplin
ganjil. bertetangga)
ilmu yang
Contoh: 436 x 2180 Langkah 2: mempunyai sifat
5 (angka 0 genap; ** belajar khas jika
gunakan ½ x 4 = dibanding dengan
Langkah 1: 2) ilmu yang lain.
* 0341 x7 Kegiatan
Jadi, 436 x 5 = pembelajaran
0436 x5 2.180 matematika
87 sebaiknya tidak
0 e. Perkalian
(2 x 4 + ½ x 1 = 8) disamakan begitu
(lihat angka 6, dengan 7 saja dengan ilmu
ini genap; tak Kaidah untuk yang lain, karena
perlu mengalikan setiap siswa yang
menambah 5; dengan 7 Langkah 3: belajar matematika
tak ada hampir sama *** itu berbeda-beda
tetangga) dengan kemampuannya.
mengalikan Maka kegiatan
dengan 6. 0341 x7
Langkah 2: pembelajaran
** Kalikan matematika
setiap ∙3 8 7 haruslah diatur
angkanya (3 itu ganjil ! 2 x 3 sekaligus
0436 x5 dengan + 5 + ½ x 4 = 13; memperhatikan
dua, dan simpan 1) kemampuan siswa.
tambahka Salah satu aspek
80 n setengah Langkah 4: dalam matematika
(angka 3 ganjil; tetanggany **** adalah berhitung.
gunakan ½ x 6 + 5 a; Berhitung dalam
= 8) tambahka matematika
n 5 jika 0341 x7 terdapat hampir
sebahagian besar
cabang matematika cacah berlaku sifat segala macam Menurut
seperi aljabar, komutatif dan aturan yang Nyimas Aisyah,
geometrid an asosiatif , yaitu mengatur dkk (2007 : 6.5)
statistika. bilangan yang hubungan diantara kemampuan
Menurut dikalikan saling bilangan-bilangan berhitung
Aisyah, dkk ditukar tempatnya, itu. Cara untuk merupakan salah
( 2007:5-6) hasilnya tetap mewujudkan satu kemampuan
“Kemampuan sama. Sehingga bilangan ketiga yang penting
berhitung dapat disimpulkan pada dua bilangan dalam kehidupan
mengungkapkan bahwa perkalian yang diketahui sehari- hari, dapat
bagaimana adalah itulah yang dikatakan bahwa
seseorang penjumlahan yang dimaksud dengan semua aktivitas
memahami ide-ide berulang sebanyak operasi hitung. kehidupan semua
yang diekspresikan “n” dan berlaku Dasar operasi manusia
dalam bentuk sifat komutatif dan hitung terdiri atas memerlukan
angka-angka dan asosiatif. penjumlahan, kemampuan ini.
bagaimana Menurut pengurangan, Dari definisi
jenisnya seseorang Badudu dan Zain perkalian dan pendapat ahli di
dapar berfikir dan (1996:1486), pembagian. atas kemampuan
menalar angka- “keterampilan (Arlina,2003:7) berhitung atau
angka” adalah kecakapan, Hasil yang dimaksud
Pada kemampuan, perkalian dalam kemampuan untuk
Hakikatnya kecekatan untuk penelitian ini menghitung dapat
perkalian adalah menyelesaikan adalah kemampuan diartikan sebagai
penjumlahan pekerjaan atau murid untuk kemampuan yang
bilangan yang tugas”. Senada menjalankan dimiliki seseorang
sama sebanyak “n” dengan itu, prosedur-prosedur untuk menemukan
kali. Sedangkan Webster’s dan operasi hasil penjumlahan,
menurut Steve Encyclopedic penjumlahan perkalian, maupun
Slavin (2005:176) Unabridged berulang atau yang melakukan segala
“perkalian adalah Dictionary of the lasim disebut hal yang berkaitan
penjumlahan yang English Language perkalian di dalam dengan
sangat cepat”. mendefenisikan matematika secara perhitungan atau
“Pengertian keterampilan cepat dan cermat, ilmu Matematika.
perkalian dipahami sebagai kecakapan, dalam hal ini Dengan
sebagai bakat, kemampuan kemampuan murid adanya
penjumlahan yang yang barasal dari untuk kemampuan
berulang”. suatu pengetahuan, menyelesaikan perkalian yang
(http://www.google latihan, bakat, perkalian sesuai dimiliki oleh murid
.co.id/gwt/n? kecerdasan, dengan target maka dalan
u=http.p4tkmatem ketangkasan, dan waktu yang telah menyelesaikan soal
atika.org.bilangan lain-lain. ditentukan. – soal yang
ABC). Dalam berkaitan perkalian
Pada berhitung kita b. Pentingnya murid tidak lagi
operasi perkalian temukan berbagai Kemampuan mengalami
pada bilangan jenis bilangan dan Perkalian kesulitan sehingga
pelajaran yang untuk mempelajari modern pembelajaran yang
dinaggap sulit materi berikutnya. sehingga anak demikian sudah
menjadi mudah Kemampua malas untuk pasti kurang
dan akan n berhitung berpikir menarik bagi
berdampak pada merupakan salah sendiri dalam murid karena
kemauan, minat, satu bagian dari menyelesaikan hanya
serta motifasi kemampuan suatu menempatkannya
belajar tentang matematika, sebab perhitungan. sebagai objek saja,
pelajaran salah satu prasyarat 2. Ilmu berhitung bukan sebagai
matematika akan untuk belajar tidak subjek mempunyai
meningkat. matematika adalah didapatkan keterlibatan dalam
belajar berhitung secara khusus proses belajar
c. Faktor- yang keduanya oleh anak dan mengajar.
Faktor yang saling mendukung. hanya Selain
Mempengar Oleh karena itu, merupakan faktor-faktor diatas
uhi antara matematika bagian-bagian ada factor lain
Kemampua dan berhitung tidak yang masuk ke yang perlu
n Perkalian dapat dipisahkan. dalam diperhatikan dalam
Perkemban Pada kenyataannya matematika kemampuan
gan pengajaran dalam hal ini guru- sebagai perkalian siswa
matematika di guru banyak yang akibatnya yaitu:
sekolah sangat mengeluh karena berhitung 1. Faktor input
dipengaruhi oleh muridnya lamban kurang Dengan melihat
banyak faktor yang dan kurang digemari. kehadiran,
sangat berkaitan. terampil dalam keaktifan murid
Faktor-faktor menyelesaikan Pada dan minat
tersebut antara lain perhitungan dari umumnya ketika belajar murid
faktor murid, guru suatu pemecahan guru mengajar dalam belajar
dan materi masalah. Menurut murid di kelasnya, matematika
pelajaran itu pengamatan masih banyak dengan
sendiri. Salah satu penulis sementara, dijumpai memperagakan
faktor yang cukup keterampilan penerapan strategi atau
berperan adalah berhitung bagi mengajar yang mempertunjukk
materi pelajaran, murid akhir-akhir tidak serasi, yaitu an proses atau
karena selain ini kurang tidak diberdaya benda sehingga
berkaitan dengan mendapat gunakan alat serta dapat
kesesuaian dan perhatian khusus sumber belajar meningkatkan
kesiapan murid, baik di sekolah yang optimal. pemahaman
materi pelajaran maupun di rumah. Proses belajar materi
matematika juga Beberapa mengajar menjadi matematika
harus penyebabnya terpusat pada guru, khususnya pada
memperhatikan adalah: sehingga guru perkalian.
materi-materi 1. Semakin masih dianggap 2. Faktor Proses
sebelumnya banyaknya satu-satunya Melihat
sebagai prasyarat alat-alat hitung sumber ilmu yang bagaimana cara
yang serba utama. Proses guru
memberikan Trachtenberg dibe
pemahaman terhadap Perl rika
kepada murid kemampuan akua n
mengenai perkalian murid n O1-O2 =
materi yang SDN 8 Tampaan terh
telah diberikan Kabupaten adap Pen
khususnya Enrekang. kelo garu
berhitung. Desain mpo h
3. Faktor Output penelitian yang k pela
Melihat hasil tes digunakan dalam eksp ksan
yang diperoleh penelitian ini erim aan
oleh murid pada adalah the one en met
akhir setiap group pretest- yait ode
pertemuan postest design, u trac
untuk yang hanya pela hten
mengetahui melibatkan satu ksan berg
sejauh mana kelompok yaitu aan terh
tingkat kelompok met adap
keberhasilan eksperimen dimana ode kem
murid dalam diberikan tes awal eksp amp
mengikuti berupa pretest erim uan
pembelajaran sebelum diberikan en perk
setelah treatment/ O1 = Tes alia
dilaksanakan perlakuan dan pada awal n
pembelajaran akhir pembelajaran (pre mur
melalui metode diberikan tes akhir test id
tractenberg. berupa posttest. ) SD
sebe N 8
A. METODE One Group lum Tam
Pretest- Posttest perl paa
PENELITIA Design akua n
n Kab
N Q1 X Q2dibe upat
rika en
n Enre
Jenis PenelitianSumber:
ini Sugiono (2013:75) O2 = Tes kan
adalah penelitian akhi g.
kualitatif dengan Gambar 3.1 r
menggunakan Desain Penelitian (pos Populasi
metode pra One Group ttest Penelitian ini
eksperimen yang Pretest- Posttest ) adalah wilayah
bertujuan untuk Design setel generalisasi berupa
mengetahui ah subjek atau objek
pengaruh perl yang diteliti untuk
pelaksanaan Keterangan: akua dipelajari dan
metode X = n diambil
kesimpulan. bahwa pada kelas b. Format c. Data
Populasi dalam IV terdapat materi observasi tentang
penelitian ini tentang perkalian Metode refleksi
adalah seluruh sesuai dengan observasi ini murid
siswa SDN 8 standar isi digunakan untuk diambil
Tampaan Kurikulum. mengamati proses dari
Kabupaten pembelajaran yang tanggapan/
Enrekang dengan Prosedur sedang komentar
jumlah siswa 171 penelitian dibagi berlangsung mulai murid
sedangkan Sampel dalam tiga tahap, dari awal secara
di ambil secara yaitu tahap pembelajara tertulis.
purposive persiapan atau sampai ahir
sampling. perencanaan, tahap pembelajaran
Purposive pelaksanaan dan yang meliputi Data yang
Sampling tahap evaluasi. kegiatan guru dan terkumpul dari
merupakan teknik Jenis data yang siswa dalam kelas, hasil belajar
sampling yang dikumpulkan apakah sudah selanjutnya
termasuk dalam adalah data sesuai atau belum dianalisis dengan
Nonprobality kualitatif yang serta mengamati menggunakan
Sampling. diperoleh dari: aktivitas siswa analisis analisis
Purposive selama diberi kualitatif. Selain
Sampling adalah a. Tes hasil perlakuan. itu, akan
teknik penentuan belajar 1. Cara ditentukan pula
sampel Tes pengambilan standar deviasi,
berdasarkan bertujuan untuk data tabel frekuensi dan
pertimbangan mengetahui a. Data hasil persentase, nilai
bahan materi yang prestasi belajar belajar minimum dan
paling cocok siswa kelas IV. Tes diambil maksimum yang
dengan metode dilaksanakan melalui murid peroleh pada
Trachtenberg sebanyak dua kali pemberian setiap pokok
adalah siswa kelas yaitu dilakukan tes kepada bahasan.
IV, dengan sebelum perlakuan murid.
demikian Sampel (pre-test) dan b. Data Adapun
digunakan dalam dilakukan setelah tentang untuk keperluan
penelitian ini pemberian situasi analisis kualitatif
adalah siswa kelas perlakuan (post- belajar akan digunakan
IV SDN 8 test). Pre test pada saat beberapa teknik
Tampaan diberikan sebelum dilaksanaka kategori nilai hasil
Kabupaten perlakuan untuk n belajar yaitu
Enrekang yang mengambil data pembelajar analisis
berjumlah 34 awal prestasi an diambil deskriftif ,analisis
murid yang terdiri belajar dengan uji hipotesis,
atas 20 Perempuan matematika siswa, menggunak analisi uji normatif
14 Laki-laki post-test diberikan an lembar dan analisi uji
dengan setelah pemberian observasi. homogenitas.
pertimbangan perlakuan.
1. Gambaran bilangan dalam pembelajaran
Pelaksanaan yang tanda dengan
Metode dikalikan kutip menerapkan
Pembelajaran menjadi karena Metode
Trachtenberg angka merupaka Trachtenberg,
Murid SDN 8 paling kiri n peneliti juga
Tampaan pada “setengah melakukan
Kabupaten jawabann ” yang pengamatan atau
Enrekang. ya. Itulah disederha observasi tentang
angka nakan. aktivitas siswa
a. Pelaksanaan terakhir Kita selama proses
Metode hitungan memudah pembelajaran
trachtenberg ini. kannya berlangsung.
sesuai dengan 2). Untuk dengan
langkah- perkalian membuan Setelah
langkah dengan 12 g pecahan, tahap pemberian
sebagai kalau ada. perlakuan
berikut.  Caranya Jadi, (treatment)
1). Untuk seperti “setengah dengan
perkalian pada ” dari 5 menggunakan
dengan 11 perkalian ialah 2, Metode
o Angka dengan angka ½ Tractenberg dalam
terakhir 11, hanya di buang. pembelajaran.
dari sekarang Begitu melakukan
bilangan “angkanya juga pengamatan
yang ” “setengah (observasi)
dikalikan dikalikan ” dari 3 tentang aktivitas
ditulis dua adalah 1, siswa selama
sebagai sebelum dan proses
angka dijumlahk “setengah pembelajaran
paling an dengan ” dari 1 berlangsung.
kanan dari “tetangga adalah 0. Observasi ini
jawabann nya” di Sudah dilakukan
ya. sebelah tentu bertujuan untuk
o Tiap kanan. “setengah mengetahui
angka 3). Perkalian ” dari 4 pembelajaran
selanjutny dengan 6, tetap 2, sudah sesuai
a 5, dan 7 demikian dengan langkah-
ditambahk digunakan pula utuk langkah yang
an pada pengertian angka- sudah
angka di “setengah angka direncanakan.
sebelah ” angka. genap Dalam penelitian
kanan Kata lainnya ini, penelitilah
angka itu. ‘setengah” langsung
o Angka itu kami Selama mengajar dikelas.
pertama tuliskan di pelaksanaan Guru kelas
bertindak sebagai sebanyak 2 yang kelihatan lebih
pengamat. orang. diberikan. aktif dan
2) Perhatian Pada awal memperhatikan
Dari awal murid pelaksanaan penjelasan guru.
penelitian ini terhadap Perlakuan , Ini terlihat dari
berlangsung pelajaran yang semangat dan semakin
hingga berakhirnya disampaikan keaktifan murid berkurangnya
pertemuan I, oleh guru dalam proses murid yang
kurang lebih sudah belajar mengajar melakukan
tercatat sejumlah meningkat terutama dalam kegiatan lain pada
perubahan yang meski belum memperhatikan saat kegiatan
terjadi pada murid, maksimal. penjelasan guru belajar mengajar
yaitu : Kemauan dan serta menjawab berlangsung dan
1) Kehadiran keberanian pertanyaan yang didukung oleh
murid murid untuk diberikan di kelas semakin
mengikuti bertanya sudah masih kurang. berkurangnya
kegiatan mulai nampak Pada umumnya murid yang tidak
belajar dari pertemuan mereka hanya tahu menjawab
mengajar ke pertemuan. mendengarkan pertanyaan yang
mengalami Pada penjelasan guru. diberikan oleh
peningkatan. pertemuan II, guru.
Ini terlihat jumlah murid Dalam
semakin yang bertanya menyelesaikan Pada
berkurangnya sebanyak 4 soal-soal perkalian umumnya murid
jumlah murid orang, pada dengan sangat menyenangi
yang tidak pertemuan III menggunakan metode
mengikuti sebanyak 6 metode Trachtenberg
proses belajar orang. Trachtenberg, karena metode ini
mengajar pada 3) Keberanian kebanyakan murid sangat cepat dalam
pelajaran murid untuk masih bingung. menyelesaikan
matematika. menjawab soal Bahkan, beberapa soal-soal perkalian.
Pada atau di antara mereka Dimana murid
pertemuan ke- pertanyaan masih salah dalam tidak mesti
1, murid yang yang diajukan menyelesaikan menghafal daftar
tidak tidak oleh guru juga soal-soal tersebut. perkalian yang
hadir sebanyak meningkat. Ini disebabkan begitu banyak lagi.
5 orang. Pada Hal tersebut karena mereka
pertemuan ke- belum terbiasa Kendala
terlihat dengan
2, murid yang menggunakan yang dirasakan
adanya
tidak hadir metode ini dalam penulis pada saat
beberapa
sebanyak 3 menyelesaikan penelitian adalah
murid
orang, pada soal-soal perkalian. banyaknya murid
mengangkat
pertemuan ke- yang aktif bertanya
tangan untuk
3, murid yang Namun dan ingin diberikan
menjawab
tidak hadir pada pertemuan- bimbingan
pertanyaan
pertemuan sehingga penulis
berikutnya, murid kadang
memerlukan waktu baik pada saat kegiatan lain pada deberikan
yang cukup lama pembelajaran saat proses belajar perlakuan dengan
saat pembelajaran maupun latihan mengajar menggunakan
berlangsung. yang dijadikan berlangsung sudah metode
Akibatnya proses pekerjaan rumah. berkurang, dimana Trachtenberg ini
belajar mengajar murid lebih aktif sebagian murid
relatif cukup lama. Sekalipun dalam proses sudah langsung
demikian, selama belajar mengajar menangkap atau
Pada akhir kegiatan belajar terlebih pada saat memahami materi
perlakuan, dapat mengajar murid diberikan dengan sekali atau
dikemukakan berlangsung, masih soal-soal latihan. dua kali
bahwa kegiatan terlihat yang penjelasan.
penelitian telah bersikap pasif yang Selain itu,
sesuai dengan yang hanya diam bahkan pada perlakuan ini Pada
dikehendaki, melakukan murid tidak lagi umumnya murid
meskipun disadari kegiatan lain. banyak bertanya menganggap
bahwa apa yang Murid yang atau meminta matematika adalah
dicapai pada demikian ini bimbingan dari pelajaran yang
pertemuan pertama umumnya kurang guru. Hal ini yang sangat susah tetapi
ini masih jauh dari memahami materi terjadi pada dengan
yang diinginkan. yang diberikan penerapan metode menggunakan
Meskipun sehingga tractenberg ini metode
demikian, cenderung adalah peningkatan Trachtenberg,
berdasarkan menghindar jika rata-rata nilai hasil murid sudah
pemantauan dan guru belajar murid. menganggap
evaluasi yang mendatanginya Untuk itu bahwa matematika
dilakukan guru, untuk dibimbing kemampuan murid sangat
kegiatan penelitian bahkan dengan menerima materi menyenangkan
cenderung sengaja bersikap pelajaran karena mereka
menunjukkan hasil seolah-olah sudah matematika lebih lebih muda
seperti yang memahami materi, baik lagi, demikian menyelesaikan
diinginkan. Jumlah terlebih jika murid pula keaktifan soal-soal perkalian
murid yang tersebut diberi murid dalam dan pembagian.
memahami materi kesempatan ke menyelesaikan Meskipun mereka
dan mampu depan kelas untuk soal-soal latihan menyadari bahwa
menyelesaikan soal mengerjakan soal- atau materi yang matematika
perkalian dengan soal. diterima semakin memerlukan
menggunakan meningkat pula. ketekunan dan
metode Pada Jika sebelumnya pemahaman
Trachtenberg perlakuan ini materi kurang terhadap konsep
mengalami terlihat banyaknya dimengerti dan dasar.
peningkatan. Ini murid yang disenangi murid Dari
terlihat dari hasil memperhatikan meski sudah refleksi murid
pekerjaan murid materi mengalami dijelaskan terhadap metode
saat diberikan peningkatan, berulang-ulang, Trachtenberg,
latihan soal-soal sedangkan murid maka setelah mereka
yang melakukan
menyarankan agar bahwa metode dilihat pada Tabel
guru dapat Trachtenberg 2. Gambaran 4.1. Pada Tabel 4.1
mengulang sangat baik, karena Kemampuan menunjukkan
beberapa materi menurut mereka Perkalian bahwa skor rata-
tertentu yang dengan metode Murid SDN 8 rata keterampilan
belum dimengerti Trachtenberg, Tampaan awal berhitung
oleh murid, seperti maka : Kabupaten murid adalah 50,7
perkalian dengan 1) Murid lebih Enrekang. dari skor ideal 100
9 dan perkalian mudah dengan standar
dengan 8 dan mengerti, yang a. Kemampuan deviasi 21,7.
umumnya murid berarti mereka Perkalian
meminta agar merasakan murid murid TABEL 4.1.
metode pengalaman sebelum Statistik Skor
Trachtenberg lebih belajar dengan pembelajaran pada Tes Awal
sering digunakan metode dengan
dalam proses Trachtenberg. menggunakan Statistik Nilai Statistik
belajar mengajar 2) Murid mudah metode
matematika mengingat Trachtenberg. Subjek 34,0
terutama dalam pelajarannya Skor Ideal 100,0
Sebelum
pembelajaran pada saat Skor Rata-rata 50,7
dilaksanakan,
berhitung, Seperti pemberian
terlebih dahulu Skor Tertinggi 80,0
dengan perkalian ulangan, juga
dilakukan Tes Awal Skor Terendah 10,0
dengan angka 11 bias
untuk mengetahui
murid sudah menyelesaikan Rentang Skor 70,0
tingkat
mampu soal-soal
keterampilan/kema Median 57,5
menyelesaikan perkalian
mpuan awal Modus 70,0
tersebut mulai dari maupun
perkalian murid Standar 21,7
angka terkhir yang pembagian
dengan Deviasi
ditulis sebagai menurut
memberikan soal- Variansi 474,4
jawaban dan angka langkah-
soal berhitung
selanjutnya langkah yang
yang telah
ditamba dengan ditawarkan Jika skor
disesuaikan dengan
angka sebelah oleh hasil belajar murid
kurikulum Kelas
kanannya sampai Trachtenberg. dikelompokkan ke
IV Sekolah Dasar.
angka paling kiri 3) Hasil belajar dalam 5 kategori,
ditulis sebagai murid Hasil maka diperoleh
jawaban paling meningkat, analisis statistik distribusi frekuensi
kiri. dalam hal ini deskriptif skor dan persentase
a. Manfaat keterampilan keterampilan awal seperti pada Tabel
Metode berhitung yang berhitung murid 4.2.
Trachtenberg Pada dikategorikan (Tes Awal, sebelum
Proses Belajar berdasarkan TABEL 4.2.
diadakan perlakuan
Mengajar hasil belajar D
dengan
Pada murid pun i
menggunakan
umumnya murid meningkat. s
metode t
menganggap Tractenberg) dapat r
i menunjukkan Terampil Setelah diberikan
b bahwa pada
61 – Tes 100 Terampil 14 perlakuan dengan
u Awal terdapat 5 menggunakan
s orang murid 34 metode
i dengan persentase trachtenberg dapat
14,7 % dalam dilihat pada Tabel
F kategori kurang Apabila hasil 4.5, Pada Tabel 4.5
r hasil belajarnya belajar murid pada menunjukkan
e dan murid dalam Tes Awal dianalisis bahwa skor rata-
k kategori kurang maka persentase rata keterampilan
u sekali 26,5 % yang kecepatan berhitung murid
e frekuensinya berhitung murid setelah diberikan
n mencapai 9 orang dapat dilihat pada perlakuan adalah
s murid, sedangkan Tabel 4.4. 81 dari skor ideal
i skor rata-rata hasil 100 dengan standar
belajar berada TABEL 4.4. deviasi 10,7.
S Deskripsi
dalam kategori
k Tingkat TABEL 4.5.
kurang. Ini berarti
o Kecepatan Statistik Skor
bahwa tingkat
r Menemukan pada Tes Setelah
keterampilan/kema
mpuan awal Hasil Perkalian diberikan
T pada Tes Awal Perlakuan
e
berhitung murid
s termasuk kurang.
Statistik Nil
Kategori Frekuensi
Apabila
A hasil belajar murid Cepat Subjek 34,
w 0
pada Tes Awal Lambat Skor Ideal 100,
a
dianalisis maka 34 Skor Rata- 81,
l
persentase 34 rata
Skor 100,
keterampilan/kemaJumlah
Tertinggi
Skor 55,
Skor Kategori Frek mpuan awal
Terendah
Rentang 40,
berhitung murid Pada Tabel
0 – Kurang 9 dapat dilihat pada Skor
Median 80,
39 sekali 4.4 di atas
Tabel 4.3. menunjukkan Modus 90,
40 – Kurang 5
54 TABEL 4.3. bahwa pada Tes Standar 10,
55 – Cukup 11 Awal semua murid Deviasi
Variansi 115,
69 Deskripsi Tingkat bekerja lambat
yaitu memerlukan Jika skor
70 – Baik 9 Kemampuan
84 waktu lebih dari 24 hasil belajar murid
Perkalian pada dikelompokkan ke
85 – Sangat 0 Tes Awal menit.
100 Baik dalam 5 kategori,
Jumlah 34 Hasil maka diperoleh
analisis statistik distribusi frekuensi
Kategori Frekuensi deskriptif skor dan persentase
Pada Tabel keterampilan seperti pada Tabel
4.2 di atas berhitung murid 4.6.
Belum 20
diberikan Kemampuan pada tes setelah
perlakuan terdapat Menemukan diberikan
44,1 % murid Hasil perlakuan
dalam kategori Perkalian dianalisis maka
baik hasil Setelah persentase
belajarnya dengan diberikan kecepatan
frekuensi murid Perlakuan berhitung murid
sebanyak 15 orang dapat dilihat pada
dan murid dalam Tabel 4.8.
TABEL 4.6. kategori sangat
Dist baik 47,1 % yang Kategori TABEL 4.8.
Freku
ribu frekuensinya Deskripsi
si mencapai 16 orang Belum Tingkat
Fre murid, sedangkan Terampil 2 Kecepatan
kue skor rata-rata hasil Terampil Menemukan
nsi belajar berada 32 Hasil
Skor dalam kategori 34 Perkalian
Jumlah
Sete sangat baik. Ini Setelah
lah berarti bahwa diberikan
dibe tingkat Tabel 4.7 di Perlakuan
rika keterampilan/kema atas menunjukkan
n mpuan awal bahwa persentase Pers
Kategori Frekuensi
Perl berhitung murid keberhasilan (
aku termasuk sangat kemampuan murid Cepat 24 70,
an baik. Kelas IV Lambat
menggunakan 10 29,4
Apabila metode 34
Skor Kategori Frek Jumlah
hasil belajar murid Trachtenberg 100
Kurang Setelah diberikan dalam
0– 39 menyelesaikan soal
sekali 0 perlakuan Pada Tabel
40–54 Kurang 0 dianalisis maka berhitung 4.8 di atas
55–69 Cukup 3 persentase (pembagian) menunjukkan
keterampilan/kema sebesar 94,1 % bahwa pada Tes
Baik mpuan berhitung yaitu 32 orang
70–84 setelah diberikan
15 44,1 murid dari 34
murid dapat dilihat perlakuan terjadi
85– Sangat pada Tabel 4.7. murid termasuk peningkatan
100 Baik 16 47,1 dalam kategori kecepatan
terampil, berhitung murid
34 sedangkan yang dibandingkan
Jumlah
100 termasuk kategori dengan tes sebelum
belum terampil diberikan
hanya 2 orang perlakuan dengan
Pada Tabel murid dengan menggunakan
4.6 di atas persentase 5,9 %. metode
TABEL 4.7.
menunjukkan trachtenberg yaitu
Deskripsi Apabila
bahwa Setelah terdapat 70,6 %
Tingkat hasil belajar murid
atau 24 murid Skor 95,0 k mpuan awal
yang mampu Tertinggi
Skor 40,0 o berhitung murid
menyelesaikan soal Terendah r termasuk baik.
Rentang 55,0
kurang dari 24
Skor
Median 87,5 Apabila
menit. A
Modus 90,0 k hasil belajar murid
3. h pada Tes Akhir
Standar 11,3
i dianalisis maka
Deviasi
Variansi 126,9
Kemampua r persentase
n perkalian keterampilan/kema
Murid SDN mpuan
8 setelah Jika skor Kategori Frekuensi menemukan hasil
pembelajara hasil belajar murid perkalian murid
dikelompokkan ke Kurang
n dengan 0 – 39 dapat dilihat pada
dalam 5 kategori, sekali 0
menggunak 40 – 54 Kurang
Tabel 4.11.
maka diperoleh 1
an metode
55 – 69
distribusi frekuensi Cukup 1 TABEL 4.11.
trachtenber
dan persentase Baik Deskripsi
g. 70 – 84
seperti pada Tabel 10 Tingkat
Sangat
Hasil 4.10. 85 – 100 Kemampuan
Baik 22
analisis statistik Menemukan
34
deskriptif skor Jumlah Hasil
keterampilan Perkalian
berhitung murid Pada Tabel pada Tes
pada Tes Akhir TABEL 4.10. 4.10 di atas Akhir
dapat dilihat pada D menunjukkan
Tabel 4.9. Pada i bahwa pada Tes Pers
Kategori Frekuensi
Tabel 4.9 s Akhir terdapat 64,6 (%
menunjukkan t % murid 0dalam Belum
bahwa skor rata- r – 60 3,0
kategori sangat Terampil 1
rata keterampilan i baik Terampil
berhitung murid b 61 hasil
– 100
belajarnya dengan 33 97,0
pada Tes Akhir u frekuensi murid 34
adalah 84,4 dari s Jumlah
mencapai 22 orang 100
skor ideal 100 i dan murid dalam
dengan standar kategori baik 29,4 Tabel 4.11
deviasi 11,3. F % yang di atas
r frekuensinya 10 menunjukkan
TABEL 4.9.
e orang murid, bahwa persentase
Statistik Skor
k sedangkan skor keberhasilan
pada Tes Akhir
u rata-rata hasil kemampuan murid
Statistik Nilai Statistik e belajar berada Kelas IV
n dalam kategori menggunakan
Subjek 34,0 s baik. Ini berarti metode
Skor 100,0 i bahwa tingkat Trachtenberg
Ideal
Skor 84,4 keterampilan/kema dalam
S
Rata-rata
menyelesaikan soal c i kemampuan
berhitung perkalian e r perkalian murid
dan pembagian p SDN 8 Tampaan
sebesar 97 % yaitu a Kabupaten
Kategori Frekuensi
33 orang murid t Enrekang) ; dan
dari 34 murid aCepat 28 jika nilai sig.(one-
termasuk dalam nLambat tailed) ≤ α (0,05)
kategori terampil, 6 maka H0 ditolak
sedangkan yang M 34 sehingga (Ada
Jumlah
e
termasuk kategori pengaruh
belum terampil n signifikan
hanya 1 orang e Pada Tabel pelaksanaan
murid dengan m 4.12 di atas metode metode
persentase 3 %. u menunjukkan tractenberg
k bahwa pada Tes terhadap
Apabila a akhir terjadi kemampuan
hasil belajar murid n peningkatan perkalian murid
pada tes akhir kecepatan SDN 8 Tampaan
dianalisis maka H berhitung murid Kabupaten
persentase a
dibandingkan Enrekang)
kecepatan s
dengan tes awal
berhitung murid i Adapun
yaitu terdapat
dapat dilihat pada l hasil uji hipotesis
82,4% atau 28
Tabel 4.12. murid dari 34 (uji t) sample
P paired t test
murid kelas IVa
TABEL 4.12. e sebagai berikut:
r
yang mampu
k menyelesaikan soal
D Tabel 4.13
a dalam waktu
e Ringkasan Uji
l kurang dari 24
s statistic pengaruh
k i menit.
pelaksanaan
r a metode
n Uji-t
i pembelajaran
dilakukan apabila
p Trachtenberg
p data terdistribusi
s terhadap
i a normal dan
homogen dengan kemampuan
d
ketentuan sebagai perkalian murid
T a
berikut: jika nilai SDN 8 Tampaan
i Kab. Enrekang
n T sig.(one-tailed) > α
(0,05) maka H0 dengan
g e
diterima (tidak menggunakan
k s
terdapat pengaruh paired samples test
a
t A signifikan Tabel 4.13 Paired Sample
k pelaksanaan
K h metode tractenberg Paired Differences
e terhadap
S dan jika menit. Sedangkan
t dibandingkan ada siswa yang
d Setelah
dengan standar belajarnya
St . diberikan
d. E pedoman sangat baik dan
M
D r pengambilan perlakuan terdapat tingkat
e 44,1 % murid
a
ev r keputusan, keterampilan
iat o maka terlihat dalam kategori berhitungnya
n
io r
bahwa angka baik hasil masuk dalam
n M belajarnya dengan
e 0.000<0.05 kategori terampil
a yang berarti frekuensi murid tetapi lambat
n bahwa H0 sebanyak 15 orang dalam
ditolak dan H1 dan murid dalam menyelesaikanan
T kategori sangat
e
diterima. soal ini disebabkan
Berarti baik 47,1 % yang oleh ketelitian dan
s
A kesimpulan frekuensinya kehatihatian serta
w yang dapat mencapai 16 orang tidak ingin
-
P a ditarik oleh murid, sedangkan melanjutkan
3 4
a l
3 23 . peneliti adalah skor rata-rata hasil kepersoalan yang
i - belajar berada
. .4 0 terdapat lain sebelum yakin
r T
e
7 05 1 pengaruh yang dalam kategori benar.
0 4 sangat baik. Ini
1 s
6
signifikan
A pada berarti bahwa Pada
k
pelaksanaan tingkat temuan penelitian
h keterampilan/kema menunjukkan
i metode
r pembelajaran mpuan awal bahwa terdapat
Trachtenberg berhitung murid pengaruh
Berdasarkan terhadap termasuk sangat signifikan
tabel 4.13 dari kemampuan baik. pelaksanaan
hasil perkalian metode
perhitungan Pada Tes pembelajaran
murid SDN 8
dengan setelah diberikan trachtenberg
Tampaan
menggunakan perlakuan terjadi terhadap
Kabupaten
SPSS versi 20 peningkatan Kemampuan
Enrekang.
dapat dilihat kecepatan Perkalian Murid
Dengan
bahwa nilai berhitung murid SDN 8 Tampaan
demikian
signifikansi dibandingkan Kabupaten
maka
dari uji beda dengan tes sebelum Enrekang.
disimpulkan
sebelum diberikan Pengaruh tersebut
bahwa
diberikan perlakuan dengan diduga disebabkan
hipotesis
perlakuan dan menggunakan oleh:
penelitian
setelah di metode
sebagaimana
terapkan trachtenberg yaitu Pertama,
tersebut di atas
metode terdapat 70,6 % metode
diterima.
pembelajaran atau 24 murid pembelajaran
tersebut yang mampu trachtenberg dapat
B. Pembahasan
sebesar 0.000 menyelesaikan soal membuat siswa
kurang dari 24 dapat termotivasi
dalam belajar dugaan sementara terlibat dalam Enrekang.
dengan terhadap percobaan membuktikan teori Seperti dengan
memecahkan yang dilakukannya. yang siswa dapat perkalian
masalah konsep Siswa sehingga sangat dengan angka
perkalian dalam berkesempatan berpengaruh 11 murid
percobaan yang melaksanakan terhadap hasil sudah mampu
dilakukannya. prosedur metode belajar siswa. menyelesaikan
Siswa secara ilmiah dalam Berdasarkan pada tersebut mulai
langsung rangka menguji data penelitian dari angka
melakukan hipotesis peneliti, maka terkhir yang
percobaan yang beradasarkan pelaksanaan ditulis sebagai
sesuai dengan konsep yang siswa metode jawaban dan
langkah-langkah pelajari. Dengan Trachtenberg dapat angka
sehingga siswa pembelajaran berpengaruh selanjutnya
merasa terlibat demikian, maka terhadap ditamba
secara langsung pelaksanaan kemampuan dengan angka
dengan metode perkalian murid sebelah
pembelajaran. trachtenberg dapat SDN 8 Tampaan kanannya
memberikan Kabupaten sampai angka
Kedua, dampak kepada Enrekang. paling kiri
pelaksanaan peningkatan ditulis sebagai
metode kemampuan jawaban
pembelajaran perkalian murid. paling kiri.
trachtenberg Data-data C. Kesimpula Sedangkan
memberikan siswa dipertegas dengan n dan pada perkalian
kesempatan untuk adanya hasil saran dengan angka
menemukan analisis deskriptif Berdasarka 12 juga sudah
sendiri hasil dan inferensial n hasil analisis data terlaksana
perkalian tampa yang dan pembahasan dengan baik
harus mengali menggambarkan maka dapat dibuat dimana pada
setiap bilangan adanya perbedaan beberapa perkalian
yang signifikan kesimpulan dengan 12 ini
Dengan sebagai berikut:
antara data pretest langkah-
pembelajaran 1. Pelaksanaan
dan postest. langkahnya
percobaan metode
Pembelajaran hampir sama
dilakukan, siswa pembelajaran
matematika pada dengan
secara aktif Trachtenberg
materi perkalian perkalian 11
mencari sendiri pada
merupakan perbedaannya
fakta, informasi umumnya
pelajaran yang hanyak siswa
dan data yang terlaksana
dianggap sulit bagi terlebih dahulu
diperlukannya dengan baik
murid, maka mengali
untuk melakukan pada setia
dengan dengan 2
percobaan. Dari tahapnya di
pembelajaran kemudian
pengamatan yang SDN 8
dengan metode ditambahkan
dilakukan, dapat Tampaan
trachtenberg, siswa dengan
membuat siswa Kabupaten
dapat secara aktif tetangganya
merumusakan
2. Kemampuan dikemukan di atas, yang lebih Fakultas
perkalian maka dapat tinggi agar Matematika
murid sebelum diajukan beberapa memberi dan Ilmu
mengikuti saran sebagai manfaat bagi Pengetahua
pembelajaran berikut: pendidikan. n Alam
dengan metide 1. Dari hasil Universitas
pembelajaran penelitian Negeri
Trachtenberg yang DAFTAR Makassar.
berada pada diperoleh,
kategori maka kiranya PUSTAKA Arikunto,
cukup, metode Suharsimi.
sedangkan Trachtenberg 1991.
setelah dapat Dasar-
pembelajaran digunakan Aisyah, Nyimas, dasar
dengan oleh guru-guru dkk. 2007. Evaluasi
menggunakan lain sebagai Pengemban Pendidikan
metode metode gan (Edisi
pembelajaran alternatif Pembelajar Revisi).
Trachtenberg dalam an Jakarta:
berada pada mengajarkan Matematik Bumi
kategori materi a SD. Aksara.
sangat baik berhitung, Dirjen
pada murid seperti Dikti Badudu, J. S. &
SDN 8 perkalian. Departeme Zain, Sutan
Tampaan 2. Bagi peneliti n Mohammad
Kabupaten lain dapat Pendidikan . 1996.
Enrekang. melakukan Nasional. Kamus
3. Ada pengaruh penelitian Umum
Arlina. 2003. Bahasa
positif yang mengenai
Meningkatk Indonesia.
berarti penggunaan
an Jakarta:
pelaksanaan metode
Keterampil Pustaka
metode Trachtenberg
an Sinar
pembelajaran dalam
Berhitung Harapan.
Trachtenberg penjumlahan,
melalui
terhadap pengurangan,
Penggunaa Cutler, Anne &
kemampuan bilangan
n Sempoa McShane,
perkalian berpangkat,
pada Murid Rudolph.
murid SDN 8 dan menarik
Kelas III 1992.
Tampaan akar serta
SD Negeri Sistem
Kabupaten dapat
Parangtamb Kilat
Enrekang. melanjutkan
ung II Matematik
penelitian ini
Makassar. a Dasar
D. Saran- bagi siswa
Skripsi. Metode
saran yang berada
Tidak Trachtenbe
Berdasarka pada jenjang
diterbitkan. rg.
n kesimpulan yang pendidikan
Makassar:
Diterjemah Jelsoft Enterprises Pembelajar Horisontal
kan oleh Ltd. 2016 an ( Online ) ,
Soeparmo. (Online), Matematik (http://www
Bandung: file:///C:/Us a. Malang: .sigmetris.c
Rosda ers/M . JICA- om/index.p
Jayaputra. %20JAFAR Universitas hp?
/Downloads Negeri option=com
Hamalik, Oemar. /Berhitung Malang. _content&t
(2006)Proses %20Ala ask=view&
Belajar Mengajar. %20Tracht Sunar Prasetyono, id=56&Ite
Jakarta : Bumi enberg.html Dwi.2009.Y mi, Diakses
Aksara. , Diakses uk Belajar 28 maret
28 Maret Matematik 2017).
_____________. 2017). a
2003. 2.Yogyakar http://en.wikipedia.
Perencanaa Naga, Dali. 1980. ta: Power
n Berhitung Books org/wiki/Tr
Pengajaran Sejarah (Ihdina).
Berdasarka dan achtenberg.
n Perkemban Sutrisna Wijaya,
Pendekatan gannya. 2009. system.
Sistem. Jakarta: PT. Penerapan
Jakarta : Gramedia. Metode
Bumi Trachtenbe http://www.slidesh
Aksara. Sugiono, 2013 rg Pada
Sekolah are.net
Hudojo, Herman. Suherman, Erman Dasar.
1990. dkk. 2000. Bandung:
Strategi Strategi Mitra
Mengajar Pembelajar Pustala.
Belajar an
Matematika Matematik Slavin, Steve.
. Malang: a 2005.
IKIP Kontempor Matematik
Malang er. a Untuk
Bandung: Sekolah
Indriastuti, dkk. JICA- Dasar
2008. Universitas (terjemaha
Dunia Pendidikan n).
Matematik Indonesia Bandung :
a. Solo: PT. (UPI). Pakar Raya.
Tiga
Serangkai ---------- . 2001. Stephanus Ivan
Pustaka Pengemban Goenawan ,
Mandiri. gan 2016
Kurikulum Metris
dan Metode

Anda mungkin juga menyukai