Diajukan kepada Progam Studi Pendidikan Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Basyir Yaman
NIM: G 000 110 106
NIRM : 11/X/02.2.1/0971
Salah satu permasalahan serius yang yang dihadapi dunia pendidikan sekarang ini
adalah rendahnya kualitas pembelajaran, seperti pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI). Proses pembelajaran pendidikan agama yang terjadi kerap kali baru bersifat
seadanya, rutinitas, formalitas, kering, dan kurang makna. Dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan agama adalah dengan memperbaiki kualitas pembelajaran, yaitu
melalui pembelajaran aktif.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pelaksanaan metode active
learning dalam pembelajaran agama Islam dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas
X SMK Negeri 9 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 dan apa saja faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanakan metode active learning pada siswa kelas X SMK Negeri
9 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pelaksanaan metode active learning dalam meningkatkan pemahaman
siswa pada pembelajaran agama Islam kelas X SMK Negeri 9 Surakarta tahun pelajaran
2014/2015 serta untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penerapan
metode active learning di SMK Negeri 9 Surakarta.
Penelitian ini bersifat field research (penelitian lapangan) dengan sumber data
dari siswa, guru PAI, wakil kepala sekolah, kepala sekolah dan pelaksanaan metode
active learning dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas X SMK Negeri 9 Surakarta
serta dokumen di SMK Negeri 9 Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang
digunakan adalah deduktif.
Kata kunci: Metode Active Learning, Pendidikan Agama Islam, Hasil Belajar Siswa
BAB 1 ceramah saja dalam menyampaikan
materi dan dalam proses belajar
PENDAHULUAN mengajar siswa berperan aktif dan
mendominasi pembelajaran,
A. Latar Belakang Masalah
sehingga pembelajaran yang
Salah satu permasalahan serius berlangsung tidak monoton dan
yang yang dihadapi dunia pendidikan terkesan menyenangkan.
sekarang ini adalah rendahnya
kualitas pembelajaran, termasuk Meskipun demikian, yang
pembelajaran Pendidikan Agama menjadi masalahnya adalah apakah
Islam (PAI). Proses pembelajaran dengan pelaksanaan metode active
pendidikan agama yang terjadi kerap learning ini dapat meningkatkan
kali baru bersifat seadanya, rutinitas, hasil belajar siswa pada
formalitas, kering, dan kurang pembelajaran agama Islam pada
makna 1 . Dalam meningkatkan siswa SMK Negeri 9 Surakarta,
kualitas pembelajaran pendidikan sehingga tujuan pembelajaran dapat
agama adalah dengan memperbaiki tercapai. Selama penulis menjalani
kualitas pembelajaran, yaitu melalui PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
pembelajaran aktif. di SMK Negeri 9 Surakarta penulis
tertarik melakukan penelitian tentang
Selama lebih dari 2400 tahun pelaksanaan metode active learning,
silam, Konfusius menyatakan: Yang setelah disana telah menggunakan
saya dengar saya lupa, yang saya salah satu metode yaitu diskusi
lihat saya ingat, yang saya kerjakan kelompok untuk mengetahui apakah
saya pahami. Tiga pernyataan dengan metode tersebut dapat
sederhana ini berbicara banyak meningkatkan hasil belajar siswa
tentang perlunya belajar aktif. khususnya kelas X SMK Negeri 9
Silberman telah memodifikasi kata- Surakarta.
kata bijak Konfusius itu menjadi:
Apa yang saya dengar, saya lupa. Pelajaran agama Islam
Yang saya dengar dan lihat, saya diorientasikan kepada akhlak siswa
sedikit ingat. Yang saya dengar, untuk mengembangkan kompetensi
lihat, dan pertanyakan atau utuh antara pengetahuan,
diskusikan dengan orang lain, saya keterampilan, dan sikap. Maka
mulai pahami. Yang saya ajarkan indikator keberhasilan peserta didik
kepada orang lain, saya kuasai2. adalah tidak hanya bertambah
pengetahuan dan wawasannya, tetapi
Metode active learning ini sudah juga meningkat kecakapan dan
diterapkan oleh guru PAI di SMK keterampilannya serta semakin mulia
Negeri 9 Surakarta. Maka, guru tidak karakter dan kepribadiannya.
hanya mengandalkan metode
Melihat uraian latar belakang di
1
Muhaimin, Paradigma atas, penulis tertarik mengangkat
Pendidikan Islam (Bandung: PT. Remaja permasalahan tersebut menjadi
Rosdakarya, 2001), hlm. 190. skripsi dengan judul: Pelaksanaan
2
Mel Silberman, Active Learning: Metode Active Learning Dalam
101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung:
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Nusamedia, 2009), hlm. 23.
1
2
16 18
Umar Bukhari, Ilmu Pendidikan Heri Gunawan, Kurikulum dan
Islam (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 27. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
17
Gaffar, Re-Formulasi Rancangan (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 205.
19
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( Ibid, hlm. 206.
20
Jakarta: Nur Insani, 2003), hlm. 70. Ibid, hlm. 207.
8
22
Syofian Siregar, Metode
Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana
21
Robert dan Steven J. Yang Prenada Media Grup, 2013), hlm. 117.
23
dikutip moleong, Metode Penelitian Suharsimi, Prosedur Penelitian
Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Reneke
Rosydakarya, 1993), hlm 3. Cipta, 1992), hlm. 126.
9
BAB V
ANALISIS DATA Adapun tujuan dari
penggunaan metode active learning
Berdasarkan deskripsi data yaitu siswa mampu dalam
yang telah penulis paparkan pada memecahkan masalah melalui
Bab IV dengan data-data yang kerjasama secara demokratis,
didapatkan dari hasil observasi, sehingga siswa memiliki kecakapan
yang sesuai lingkungan hidup dan
kebutuhan siswa, yaitu pemahaman
24
Ahmad Tanszeh, Metodologi materi pelajaran pendidikan agama
Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, Islam serta mengamalkannya dalam
2011), hlm. 92.
10
12
13
14