OLEH
SAWITRI TOLINGGILO
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong,
dan perkembangan.
(dimana terdapat sedikit perbedaan antara toddler dan pra sekolah) yang
3) Telinga
4) Sistem Kardiovaskuler
6) Sistem Neurologis
7) Sistem Sensori
1) Anak pra sekolah yang sehat adalah yang langsing, ceria dan gesit
dikembangkan
c. Tinggi Badan
d. Berat Badan
1) Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d
menurut Piaget :
berubah
berikut ini :
pemikiran egosentrik
pengertiannya
putusnya (ceriwis)
empat warna atau lebih, nama-nama hari dalam seminggu, dan nama
bulan
image
(1) :
a) Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
d) Akan tetapi bila anak-anak pada masa ini mendapatkan pola asuh
perbuatan
c) Pada usia ini, anak secara normal telah menguasai rasa otonomi
mulai berkembang
kekuatannya
g) Perkembangan rasa bersalah terjadi pada waktu anak dibuat
1) Ketakutan :
2) Mekanisme Koping
c. Sosialisasi
d. Bermain
imajiner/khayal
e. Mainan
3) Anak pra sekolahn yang aktif dan cerdas perlu diawasi oleh orang
f. Disiplin
konsisten
tidak tepat
g. Tugas-Tugas Perkembangan
7) Mengembangkan inisiatifnya
Perkembangan motorik halus dam kasar pada anak pra sekolah sebagai
berikut :
perkembangan Seksual :
1) Pada fase phalic, berkisar dan sekitar usia 3-7 tahun, pusat
kelamin sama
b. Perkembangan Seksual :
2) Anak pra sekolah membentuk ikatan kuat pada orang tua dengan
b. Pada fase ini, kesadaran timbul, dan penekannya pada kontrol eksternal
c. Standar moral anak berada pada orang lain dan ia mengobservasi mereka
1.1.2 Disiplin
terhadap tata tertib (di sekolah, kemiliteran dan lain sebagainya), ketaatan
perkembangan sosial anak, disiplin berasal dari kata disciple, yakni seorang
yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Lebih
melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang tua, guru atau orang
itu tinggal.
seorang pemimpin. Dimana tujuan dari disiplin ialah untuk membuat anak-
anak terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan mereka berbagai bentuk
tingkah laku yang pantas atau bahkan yang tidak pantas atau masih asing
bagi mereka. Disiplin sendiri adalah cara masyarakat (orang tua, guru, orang
dewasa lain) mengajarkan tingkah laku moral pada anak yang dapat diterima
tuntutan dari lingkungan. Disiplin itu tumbuh dari kebutuhan untuk menjaga
sesuatu yang dapat dan ingin ia peroleh dari orang lain atau karena situasi
mengajarkan seorang anak dalam bertingkah laku yang baik tanpa merusak
harga diri anak. Disiplin juga berperan penting dalam perkembangan anak,
karena dapat memenuhi kebutuhan akan rasa aman terhadap tingkah laku
nilai bagi anak merupakan hal yang sangat penting, hal ini disebabkan di era
global dewasa ini, anak akan dihadapkan pada banyak pilihan tentang nilai
cara yang diterima masyarakat, dan sebagai hasilnya diterima oleh anggota
manfaat yang diberikan oleh disiplin, yaitu: (1) disiplin memberi anak rasa
aman dengan memberi tahukan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
(2) disiplin membantu anak terhindar dari rasa bersalah dan rasa malu akibat
perilaku yang salah. Perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia
dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut
menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak
sebagai tanda kasih sayang. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil
sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang
perilaku.
peraturan dan hakikat dari kedisiplinan tersebut keluar dari dalam hati
5) Disiplin lebih dibutuhkan dalam keluarga besar dari pada keluarga kecil.
baik dan mengajarkan anak menghindari tingkah laku yang buruk. Tujuan
disiplin yang ketiga adalah untuk membimbing, mendidik, dan melatih anak
dipaksakan, diantaranya:
disiplin hanya saat ada guru atau orang tua. Hal ini dilakukan untuk
pada hal-hal positif, orang tua berharap agar anak dapat menjalankan
Ada pula perlakuan yang tidak kalah pentingnya salah satunya adalah
mengajak anak berdiskusi mengenai apa saja hal positif yang anak
memecahkan masalah.
peserta didik.
dirinya.
secara kaku. Bila tingkah laku anak tidak sesuai dengan patokan yang
berlaku, pasti ada hukumannya. Tapi, hanya sedikit atau bahkan tidak ada
mampu melakukan hal yang benar tanpa harus ada yang mengawasi.
anak dan harus bertindak sesuai dengan hukum lingkungannya, sehingga anak
1.1.3 Reward
yang menunjukan prestasi atau hasil pendidikan yang baik, baik dari segi
dengan harapan. Bagi anak usia dini, cara paling termudah adalah dengan
sesuatu yang sesuai dengan harapan, target penerapan reward pada anak
usia dini adalah pembiasaan, misalnya, belajar tepat waktu, tidur tepat
supaya peserta didik menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki
atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain peserta
didik menjadi lebih keras kemauannya untuk bekerja atau berbuat yang
1) Pujian
Pujian adalah suatu bentuk reward yang paling mudah dilakukan. Pujian
misalnya: “Nah lain kali akan lebih baik lagi jika.....” “ Kamu pasti bisa
kalau kamu rajin belajar”. Selain, berupa kata-kata, pujian dapat pula
sebagainya.
2) Penghormatan
sekolah, atau mungkin juga dihadapan oranga tua siswa. Misalnya, pada
penampilan bintang pelajar untuk suatu kota atau daerah, dan lain
sebagainya.
3) Hadiah
4) Tanda Penghargaan
Jika hadiah adalah reward yang berupa barang, maka tanda penghargaan
kenang- kenangannya”.
siapa yang berhak mendapatkan reward. Peserta didik yang pada suatu
baik diberi reward. Seorang guru harus selalu ingat akan maksud dari
sebagai salah satu alat menerapkan disiplin merupakan teknik yang baik
diri mereka.
belajar.
tuanya di rumah
sampai reward menimbulkan iri hati pada peserta didik yang lain, sehingga
ketika salah satu peserta didik yang merasa dirinya lebih pandai, tidak akan
merasa iri ketika tidak mendapatkan reward yang sama. Kalau diperhatikan
reward yang baik, ternyata bukanlah soal yang mudah. Berikut adalah
muridnya (2) janganlah hendaknya menimbulkan rasa cemburu atau iri hati
(3) hemat. (4) Janganlah memberi reward dengan menjanjikan lebih dahulu
diperhatikan oleh orang tua maupun guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai
berikut:
4) Dimusyawarahkan kesepakatannya.
didik itu sendiri. Guru atau orang tua harus dengan bijaksana mungkin
saja dalam pemberian reward ini maka akan berdampak buruk bagi peserta
Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa peserta didik untuk
melakukan perbuatan yang positif dan bersifat progresif. (2) Dapat menjadi
pendorong bagi peserta didik lainnya untuk mengikuti anak yang telah
membutuhkan biaya.
Oleh karena itu, jika sikap disiplin menjadi amat penting, langkah
akan menerapkan sikap disiplin pada anak harus mampu mengambil hati
pembahasan berikut ini bahwa, “Tahap pertama yang khas dari kesadaran
diri itu tampak bila si anak menarik perhatian pada dirinya, self conscious,
serta penampilan kebanggan, sakit hati ataupun rasa malu bila ia melanggar
pembentukan disiplin itu”. Tahap inilah yang dapat digunakan oleh guru
positif.
Seperti yang kita tahu disiplin lebih dikenal dengan banyaknya peraturan
yang harus dituruti, dan disiplin sering sekali menjadi momok yang
disiplin adalah kalimat yang disepelekan oleh anak. Ini adalah salah satu
Hal ini perlu adanya kerjasama dari orang tempat bergantung untuk
dengan ketaatan terhadap disiplin. Bahkan orang kedua ini harus terjun
Token Ekonomi adalah suatu cara untuk penguatan tingkah laku yang
ditujukan seorang anak yang sesuai dengan target yang telah disepakati
oleh kita bisa ditukar dengan sesuatu yang diinginkan oleh anak.
Bagaimanapun, tujuan yang lebih utama dari token ekonomi untuk mengajar
1) Token
3) Motif-motif penguat
respon perilaku target dan hadiah, ketika terjadi kesulitan atau tidak
sekelompok individu.
treatment ini bisa dengan sengaja atau tidak sengaja tidak memperhatikan
cukup, selimut yang nyaman, atau peluang layak untuk kesenangan. Jika
potensial.
Wong 2000 berpendapat bahwa anak usia pra sekolah adalah anak
dari kata disciple, yakni seorang yang belajar dari atau secara
anak.
1.3 Kerangka Konsep
Pemberian Reward
Untuk Meningkatkan
Melalui Metode
Kedisiplinan Anak
Token Ekonomi
1.4 Hipotesis