Peringkat Terbaru
Akreditasi PS : Belum Terakreditasi
Nomor SK BAN-PT :-
Keterangan:
1)
Lampirkan salinan Surat Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi.
2) Lampirkan salinan Surat Keputusan Pembukaan Program Studi.
3) Lampirkan salinan Surat Keputusan Akreditasi Program Studi terbaru.
4) Diisi dengan jumlah mahasiswa aktif di masing-masing PS saat TS
Nama : Rusdi, MT
NIDN :
Jabatan : Wakil Ketua III
Tanggal Pengisian : 05 Juli 2020
TandaTangan :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya STT Banten dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Diri yang merupakan bagian
dari Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) versi 3.0. Laporan Evaluasi Diri (LED) STT
Banten disusun untuk memenuhi salah syarat pengajuan Akreditasi Perguruan Tinggi kepada
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Laporan Evaluasi Diri STT Banten
disusun secara komprehensif sebagai bagian dari pengembangan STT Banten, yang tidak hanya
menggambarkan status capaian masing-masing kriteria, tetapi juga memuat analisis atas
ketercapaian atau ketidaktercapaian suatu kriteria.
STT Banten menganalisis dan menetapkan program pengembangan yang akan
digunakan sebagai basis penilaian pada siklus APT berikutnya. Dengan demikian upaya
peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam upaya membangun budaya mutu, dapat segera
terwujud. Tim penyusun Laporan Evaluasi Diri mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Evaluasi Diri STT Banten. Dalam penyusunan
Laporan Evaluasi Diri STT Banten mungkin masih terdapat kekurangan untuk itu kami mohon
kritik dan sarannya untuk perbaikan program studi kedepannya.
STT Banten adalah Perguruan tinggi Swasta yang berlokasi di wilayah Banten yang
menyelenggarakan pendidikan bagi calon Sarjana Teknik yang professional dan kompeten. STT
Banten berdiri berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan RI nomor: 31/D/O/2004 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan
Program Studi tertanggal 1 Maret 2004. STT Banten hingga saat ini memiliki 4 program studi
yang terdiri dari Teknik Mesin, Industri, Elektro, dan Informatika.
Dasar pembukaan Program Studi Teknik Mesin di wilayah Banten dengan melihat minat
masyarakat untuk menjadi Sarjana Teknik Mesin sangat tinggi dikarenakan jumlah program studi
Teknik Mesin di wilayah Banten masih sangat sedikit, maka STT Banten selalu konsisten dan
berkomitmen untuk selalu mengembangkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi yang turut serta
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Visi STT Banten adalah Menjadikan sekolah tinggi yang unggul dan mampu
menghasilkan lulusan yang professional serta berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja. Adapun Misi STT Banten adalah
a. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan mutu tenaga akademik dan lulusannya.
c. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam upaya mengembangkan institusi dan
sumber daya manusia dalam bidang-bidang teknik informatika, teknik industri, teknik elektro, dan
teknik Mesin.
Dalam upaya pencapaian Visi dan Misi tersebut maka tujuan yang hendak dicapai oleh
STT Banten sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi
2. Meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan Standar Pendidikan Tinggi secara
berkelanjutan
3. Mengembangkan kurikulum fleksibel yang memiliki keunggulan agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat
4. Menghasilkan kerjasama dengan pihak terkait dalam meningkatkan kompetensi lulusan
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki kepribadian bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan maka Sistem tata kelola dan tata pamong STT
Banten mengacu pada prinsip good governance, dimana prinsip-prinsip tersebut yang menjamin
terselenggaranya praktek-praktek yang baik dari pimpinan dan semua personalia untuk
menjalankan organisasi secara profesional. Lima pilar utama dalam sistem tata pamong STT
Banten, yaitu: 1) kredibel, 2) transparan, 3) akuntabel, 4) tanggung jawab dan 5) adil dengan
melibatkan semua sivitas akademik dalam menyusun kebijakan dan program STT Banten.
Kegiatan Evaluasi Diri yang dilakukan oleh STT Banten dilakukan secara berkala yaitu setiap
setahun sekali melalui forum rapat kordinasi.
Sistem rekruitmen terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh STT Banten didasarkan atas
kemampuan daya tampung Program Studi pada setiap tahun ajaran baru. Oleh karena itu,
pertimbangan dasar seleksi penerimaan mahasiswa baru yang utama adalah mutu. Berkaitan
dengan ini, maka rasio antara jumlah mahasiswa dengan dosen, dengan infrastruktur dan sarana
prasarana pendukung lainnya menjadi pusat perhatian dalam menyusun program kerja,
implementasinya, dan evaluasi terhadap keberhasilan yang diharapkan.
Untuk menjamin mutu pendidikan pada level STT Banten memiliki SPMI yang bertugas
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI........................................................................................ii
IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI..................................................iv
RINGKASAN EKSEKUTIF.....................................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................................... vii
STRUKTUR LAPORAN EVALUASI DIRI..............................................................................1
I. PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
A. Dasar Penyusunan..........................................................................................................1
B. Tim Penyusun dan Tanggung Jawabnya.........................................................................2
C. Mekanisme Kerja Penyusunan LED................................................................................3
II. LAPORAN EVALUASI DIRI.................................................................................................5
A. KONDISI EKSTERNAL....................................................................................................5
B. PROFIL INSTITUSI.........................................................................................................8
1. Sejarah institusi.......................................................................................................8
2. Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai..................................................................8
3. Organisasi dan tata kerja......................................................................................11
4. Mahasiswa dan lulusan.........................................................................................16
5. Dosen dan tenaga kependidikan...........................................................................17
6. Keuangan, sarana, dan prasarana........................................................................18
7. Sistem penjaminan mutu.......................................................................................19
8. Kinerja institusi......................................................................................................20
C. KRITERIA...................................................................................................................... 20
C.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi..............................................................................20
C.2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama...........................................................28
C.3 Mahasiswa............................................................................................................ 46
C.4 Sumber Daya Manusia..........................................................................................56
C.5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana.......................................................................85
C.6 Pendidikan.......................................................................................................... 103
C.7 Penelitian............................................................................................................ 121
C.8 Pengabdian kepada Masyarakat.........................................................................130
C.9 Luaran dan Capaian Tridarma............................................................................140
D. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN INSTITUSI.................154
1. Analisis Capaian Kinerja.....................................................................................154
2. Analisis SWOT atau Analisis Lain yang Relevan................................................154
3. Strategi pengembangan......................................................................................155
4. Program Keberlanjutan.......................................................................................156
III. PENUTUP......................................................................................................................... 158
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Penyusunan
Bagian ini berisi kebijakan tentang penyusunan evaluasi diri di perguruan tinggi
yang didalamnya termasuk juga tujuan dilakukannya penyusunan LED. Pada
bagian ini, institusi harus mampu menunjukkan keterkaitan LED dengan rencana
pengembangan institusi.
Laporan evaluasi diri disusun untuk mendeskripsikan kondisi STT Banten pada
saat ini dan yang akan datang sebagai penyelenggara Pendidikan Tinggi dalam
mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Laporan Evaluasi Diri sebagai
salah satu perangkat pengendalian mutu program, dan bahan pertimbangan untuk
tindak lanjut berikutnya serta bahan untuk Akreditasi Perguruan Tinggi. Tujuan
penyusunan evaluasi diri adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperlihatkan pencapaian mutu dari STT Banten sebagai unit
pengelola program studi
2. Untuk menjaga keberlangsungan Perguruan Tinggi sebagai pelaksana
Tri Dharma
3. Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatakan mutu STT Banten di
masa yang akan datang
Langkah-langkah penyusunan Laporan Evaluasi Diri yang dilakukan STT
Banten sebagai berikut :
1. Penetapan tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri STT Banten
2. Penyusunan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota dari tim Laporan
Evaluasi Diri STT Banten
3. Penyusunan jadwal kerja penyusunan Laporan Evaluasi Diri
4. Pengumpulan data dari masing-masing Tim Evaluasi Diri
5. Proses Analisis Data dari masing-masing Tim Evaluasi Diri
6. Proses Penulisan Laporan Evaluasi Diri Oleh Tim dan di review oleh pimpinan
STT Banten
7. Sosialisasi Laporan Evaluasi Diri kepada semua sivitas akademik STT Banten
untuk mendapatkan masukan dari semua pihak
8. Pengajuan laporan ke BAN PT melalui laman sapto.banpt.or.id
Keterkaitan antara Laporan Evaluasi Diri STT Banten bahwa laporan evaluasi
diri digunakan sebagai landasan STT Banten dalam menentukan kondisi dan mutu
yang diinginkan di masa yang akan datang. STT Banten melakukan evaluasi secara
komprehensif, terstruktur, dan sistematis sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai
landasan proses perencanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan berupa
peningkatan kualitas secara berkelanjutan.
13 Gunanto Alumni
15 Hafid Mahasiswa
B. PROFIL INSTITUSI
Bagian ini berisi deskripsi sejarah institusi, visi, misi, tujuan, sasaran dan tata nilai,
organisasi (fakultas, lembaga, dan program studi), mahasiswa dan lulusan, sumber daya
manusia (dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana, sistem
penjaminan mutu internal, serta kinerja perguruan tinggi, yang disajikan secara ringkas
dan mengemukakan hal-hal yang paling penting. Aspek yang harus termuat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Sejarah institusi
Institusi harus mampu menjelaskan mandat pendirian dan perkembangan perguruan tinggi
(jika terjadi pergeseran mandat atau perubahan bentuk institusi) secara ringkas dan jelas.
STT Banten berdiri pada tanggal 1 Maret 2004 di bawah naungan Yayasan
Pendidikan Insan Aqilah yang diketuai oleh Dr. Ir. H. Ahmad Yanuar Syauki, MBAT.
Dengan SK.DIKTI No. 31/D/O/2004. Jumlah Program Studi yang diselenggarakan di
STT Banten yaitu berjumlah 4 program studi yaitu Teknik Mesin, Teknik Elektro,
Teknik Industri, dan Teknik Informatika. Program Studi Teknik Mesin STT Banten
didirikan pada tanggal 1 Maret 2004 dengan nomor SK Pembukaan Program Studi
adalah 153/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2014. Program Studi Teknik Mesin STT Banten
2. Ketua
Ketua adalah penanggungjawab utama di tingkat Sekolah Tinggi, dalam
rangka melaksanakan visi-misi, kebijakan umum dan arahan Yayasan, serta
menetapkan peraturan, norma, dan tolak ukur pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat atas dasar pertimbangan Senat
Sekolah Tinggi. Ketua berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Yayasan.
Tugas Pokok:
Menyusun program kerja sekolah tinggi
Menyusun Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Alokasi Anggaran
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang akademik dan bidang non akademik
Fungsi:
Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi
Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, dan/atau olah raga
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
4. Mahasiswa danLulusan
STT Banten memiliki daya tampung dalam proses seleksi mahasiswa baru setiap
tahun yaitu sebanyak 200 orang. Hingga tahun 2018 tercatat jumlah mahasiswa STT
Banten yang aktif sebanyak 221 mahasiswa. Ada beberapa prestasi yang di raih oleh
mahasiswa Program Studi Teknik Mesin yaitu juara II Lomba Pentas Seni Festival Band
2016, juara I Kejuaran Futsal Mahasiswa Se-Kota Serang, juara III Lomba Karya Tulis
Ilmiah, juara II Lomba Drum Band tingkat Kecamatan Walantaka, dan juara I Lomba
Palang Merah (KSR) Tingkat Kota Serang.
STT Banten melaksanakan pelacakan kepada para alumni melalui tracer study
terhadap para lulusan dengan cara menyebar angket atau kuesioner untuk mengevaluasi
kinerja lulusan. Melalui lulusan yang sudah bekerja penyebaran angket ini diberikan. Hal
ini dimaksudkan untuk meningkatkan relevansi kurikulum dan kompetensi lulusan serta
memperpendek masa tunggu lulusan. Tim yang ditunjuk dibawah koordinasi ketua
melakukan tracer study yang hasilnya didistribusikan ke kelompok bidang ilmu sebagai
referensi dalam melakukan evaluasi dan penyempurnaan pada kurikulum. Verifikasi hasil
angket dilakukan melalui kegiatan seminar dengan mengundang pengguana untuk dapat
memberikan masukan kepada STT Banten. Perolehan data berasal dari kuesioner dan
wawancara terstruktur yang disebarkan kepada alumni STT Banten. Hasil kuesioner
diperoleh informasi mengenai lulusan yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan
keahliannya.
STT Banten memimiliki dosen tetap Perguruan Tinggi berjumlah 24 orang. Adapun
kualifikasi dosen tetap tersebut berkualifikasi S2 bidang teknik dan pendidikan. STT
Banten juga memiliki 10 dosen tidak tetap yang berkualifikasi S2 dan S3. STT
Banten memiliki tenaga kependidikan yang berjumlah 12 orang untuk membantu
pengelolaan Sekolah Tinggi dan Program Studi. Dengan kualifikasi S1 dan D3.
8. Kinerja Institusi
Capaian dan luaran yang paling diunggulkan pada STT Banten adalah
sebagai berikut:
1. Mengembangkan ketersediaan, kompetensi dan komitmen SDM
2. Meningkatkan Penguatan Kurikulum
3. Memenuhi standar pendidikan berkualitas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Mengembangkan keunggulan akademik pada bidang-bidang kemandirian dan
kerjasama
5. Mempunyai ciri sebagai Sekolah Tingi yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan lingkungan
6. Mempunyai sikap untuk selalu mengabdikan dir dan berperan dalam
pengembangan daerah dan nasional
7. Mempunyai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kapasitas serta
kapabiltasnya agar dapat memahami dan memberikan sumbangan terhadap arah
dinamika perubahan teknologi.
Penyusunan visi, misi, tujuan, dan strategi yang dilakukan oleh STT Banten
dimulai dari analisis terhadap kondisi internal dan eksternal dari STT Banten itu sendiri.
Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) dari STT Banten dalam menjalankan dan mencapai kinerjanya (masa lalu dan
proyeksi masa depan) sehingga memungkinkan untuk menggerakan semua faktor- faktor
pendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi STT Banten. Analisis eksternal
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesempatan opportunity) dan ancaman (threat)
yang akan dihadapi oleh STT Banten di masa yang akan datang. Analisis kondisi eksternal
dilakukan dengan mengkaji kecenderungan (trend) yang terjadi diberbagai aspek baik
aspek politik, ekomoni, kebijakan, sosial, budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara global dan nasional dan impilkasinya terhadap pendidikan yang ada di
STT Banten.
Mekanisme penyusunan dan penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi yang
dilakukan oleh STT Banten melalui mekanisme sebagai berikut :
Proses perumusan visi, misi, tujuan, dan strategi STT Banten dilakukan terlebih
dahulu dengan menganalisis kondisi internal meliputi gagasan dari para senat sekolah
tinggi, para ketua program studi, dosen, mahasiswa, alumni dan tenaga kependidikan
serta masukan dari stakeholder internal seperti masukan dari para kepala sekolah
dibawah naungan yayasan Insan Aqilah. Setelah melakukan analisis internal proses
selanjutnya dilakukan analisis eksternal yaitu melibatkan dari berbagai unsur seperti
pemerintah, pengguna lulusan, masyarakat, dan stakeholder eksternal. Mekanisme
penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan Startegi STT Banten dimulai dari Senat Akademik
Sekolah Tinggi melakukan koordinasi guna menentukan garis-garis besar STT Banten.
Garis-garis besar ini akan digunakan sebagai pedoman awal dalam penyusunan Visi,
Misi, Tujuan, dan Strategi Sekolah Tinggi. Dalam penyusunan garis-garis besar Senat
melihat perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknik Mesin, serta melihat
tuntutan era revolusi industri 4.0 dari pengguna lulusan. Selanjutnya Ketua Sekolah Tinggi
membentuk Tim untuk melakukan penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi STT
Banten.
Tim Penyusun ini akan melakukan pembahasan garis-garis besar yang
sebelumnya sudah di tentukan oleh Senat. Selanjutnya tim Penyusun melakukan focus
group discussion (FGD), rapat eksternal dan rapat internal guna membuat draf Visi, Misi,
2. Kebijakan
Kebijakan penyusunan dan penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi Sekolah
Tinggi Teknologi Banten sebagai berikut :
a. Ketua Sekolah Tinggi bertugas sebagai penanggung jawab pembentukan Tim
Penyusun Visi, Misi, Tujuan, dan Startegi dengan dibantu wakil ketua sebagai
pengarah
b. Tim Penyusun Visi, Misi, Tujuan, dan Startegi memilih ketua, sekretaris dan anggota.
c. Tim Penyusun Visi, Misi, Tujuan, dan Stretegi membuat konsep dengan mengacu
Renstra sebelumnya
d. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Banten diawali dengan evaluasi diri
untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang kemudian digunakan
dalam menyusun isu strategis.
e. Konsep yang disusun Tim Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi didiskusikan secara internal
f. Ketua Tim Penyusun Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi kemudian mengkonsultasikan
kepada Pimpinan mengenai hasil kegiatan.
g. Penyempurnaan konsep Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi kemudian diserahkan pada
Senat Sekolah Tinggi untuk dibawa ke rapat pleno Senat Sekolah Tinggi.
h. Ketua, Wakil Ketua dan Kaprodi melakukan penyempurnaan Sistem Penyusunan dan
Pelaksanaan Renstra di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Banten secara
berkelanjutan.
Evaluasi pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi Sekolah Tinggi Teknologi
Banten sebagai berikut :
Sosialisasi visi, misi, tujuan, dan startegi Sekolah Tinggi Teknologi Banten
dilakukan melalui pendekatan secara langsung dan tidak langsung. Sosialisasi langsung
dapat melalui kegiatan-kegiatan berikut :
1. Kegiatan Masa Orientasi Kampus (MOKA)
2. Kegiatan Seminar Pendidikan
3. Kegiatan Kerja Praktik
4. Kegiatan Praktikum
5. Kegiatan Rapat dosen Mata Kuliah
6. Kegiatan Ujian Seminar Proposal dan Skripsi
Sosialisasi secara tidak langsung juga dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1. Penyebaran Brosur atau Leaflet pada saat Penerimaan Mahasiswa Baru
2. Pemasangan visi, misi di setiap ruang pimpinan, kelas, perpustakaan,
aula, dan ruangan terbuka
3. Buku Catatan Akademik (BCA)
4. Media sosial Instagram, facebook, web
Startegi pencapaian Visi, Misi dan Tujuan yang dilakukan oleh STT Banten
sebagai berikut :
1. Program peningkatan akreditasi program studi yang mengacu pada standar BAN
PT
2. Perbaikan sistem peneriman mahasiswa baru
3. Peningkatan metode promosi yang berkelanjutan
4. Pengembangan sistem informasi akademik dan kemahasiswan.
5. Perumusan kebijakan reward dan punishment dari hasil indeks kinerja dosen dan
karyawan
6. Survei kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar.
7. Penyedian angaran untuk operasional proses PBM yang memenuhi standar
nasional pendidikan
8. Pengembangan tracer STT Banten yang membina hubungan dengan alumni dan
4. Indikator KinerjaUtama
Indikator kinerja utama yang dikembangkan oleh STT Banten dalam mencapai
tujuan pencapaian visi dan misi sebagai berikut :
1. Meningkatnya akreditasi Program studi
2. Meningkatkan mutu mahasiswa baru
3. Meningkatnya mutu proses pembelajaran
4. Meningkatnya mutu dan relevansi kompetensi lulusan
5. Meningkatnya jumlah dan kualitas penelitan
6. Meningkatnya jumlah dan kualitas publikasi penelitan dosen
7. Meningkatnya jumlah dan kualitas pengabdian kepada masyarakat
8. Terkelola dan tersedianya SDM yang profesional dan bermutu
9. Terkelolanya sistem administrasi dan layanan akademik dan kemahasiswan yang
mudah, cepat, akurat, terpadu.
10. Terbangunya sistem informasi terintegrasi yang memadai meliputi infrastruktur,
sistem informasi akademik , sistem informasi manajemen dan website
11. Tersedianya sarana dan prasarana terutama untuk pendidikan dan pengajaran sesuai
standar nasional pendidikan
12. Terbangunya jejaring dengan penguna lulusan, masyarakat, industri, alumni,
pemerintah dan perguruan tinggi lainya
5. Indikator KinerjaTambahan
Keberhasilan yang dicapai oleh STT Banten dalam mencapai visi, misi, dan
tujuan adalah sebagai berikut :
1. Lulusan Teknik Mesin dalam memperoleh gelar sarjana memiliki rata-rata lama
masa studi 4 tahun dengan IPK lebih dari 3.00
2. Produk teknologi yang dihasilkan oleh mahasiswa
3. Sistem Penjaminan Mutu yang Sudah berjalan
4. Dokumen-dokumen SOP pendukung tridarma perguruan tinggi
Pemosisin hasil ketercapaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi yang dilakukan oleh
STT Banten bahwasanya STT Banten telah mencapai SN Dikti namun terdapat
beberapa perbaikan yang harus dilakukan terkait dengan pengajuan Jabatan Akademik
Dosen.
Rencana tindak lanjut yang dilakukan oleh STT Banten untuk perbaikan
kelanjutan sebagai berikut :
1. Evaluasi berkala visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi serta meningkatkan
pemahaman visi, misi tujuan, sasaran dan strategi ke segenap sivitas
akademika.
2. Mengintensifkan pengenalan program studi ke masyarakat dan instansi baik
pemerintah maupun swasta melalui kunjungan langsung ke institusi tersebut,
melalui pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan kemahasiswaan.
3. Membangun kerjasama dengan instasi sejenis yang lebih maju baik nasional
maupun internasional guna meningkatkan mutu pengelolaan dan pembelajaran.
4. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instasi pengguna lulusan.
Prinsip Good Governance yang dijalankan oleh STT Banten yaitu partisipasi,
orientasi pada konsensus, akuntabilitas, transparansi, responsif, efektif dan efisien,
equality (persamaan derajat) dan inklusifitas, danpenegakan/supremasi hukum. Dalam
implementasinya, prinsip-prinsip atau karakteristik dasar dari good governance sangat
relevan untuk dapat diterapkan oleh STT Banten. Dengan menerapkan good
governance STT Banten dapat mengidentifikasi sampai sejauh mana perguruan Tinggi
tersebut mampu menyikapi dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraannya tanpa
mengkhianati nilai-nilai luhur tadi dan amanat yang diembannya dari masyarakat,
bangsa dan negara yang menaunginya.
Sistem tata pamong yang dilakukan STT Banten melalui mekanisme yang
34 |LED Sekolah Tinggi Teknologi Banten
disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi,
dan peran dalam institusi perguruan tinggi. Tata pamong didukung dengan budaya
organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tata cara pemilihan
pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi,
perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan
outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang
baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi
dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata
pamong yaitu termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa
sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem
penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan. Organisasi dan sistem tata pamong
yang baik (good governance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas,
tanggungjawab dan keadilan institusi perguruan tinggi.
1. Kebijakan
Sistem tata pamong STT Banten dibangun dengan mengacu pada struktur
organisasi yang ditetapkan dengan SK Ketua Nomor 12/SK.STTB/VIII/2014 tentang
struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi jabatan program studi sebagai upaya
menjalankan proses akademik secara efektif dengan memperhatikan prinsip
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas
(bertanggung jawab) dan adil.
1. Kredibilitas diartikan sebagai dimilikinya legitimasi dan kepercayaan dari
stakeholders. Kredibilitas STT Banten adalah ketika dipercaya sebagai anggota
beberapa organisasi profesi dan beberapa perusahaan berskala nasional.
Kredibilitas STT Banten selalu dipelihara dengan sistem penjaminan mutu
secara berkesinambungan. Uraian sistem penjaminan mutu yang telah dilakukan
akan diuraikan pada bagian penjaminan mutu dalam borang akreditasi ini
2. Transparansi diartikan sebagai penyediaan informasi yang material dan relevan
dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh para stakeholder. STT
Banten senantiasa berupaya untuk menyampaikan informasi yang akurat dan
relevan yang dibutuhkan oleh para stakeholders. Transparansi informasi meliputi
informasi pengelolaan keuangan, informasi kebijakan dan informasi kegiatan-
kegiatan penting STT Banten. Transparansi pengelolaan keuangan tercermin
mulai dari penentuan rencana anggaran dan pengeluaran STT Banten.
Perencanaan anggaran dan pengeluaran melibatkan masukan dari dosen dan
mahasiswa tentang kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan yang selanjutnya di bawa
ke rapat kerja. Pelaksanaan program kerja dilaporkan dalam laporan semesteran
dan tahunan program studi. Transparansi informasi kebijakan STT Banten
dilakukan melalui berbagai media, yaitu rapat-rapat dan pedoman-pedoman
(seperti, pedoman penulisan skripsi, peraturan tentang kemahasiswaan, dan
kebijakan penelitian dan pengabdian masyarakat) secara benar dan tepat waktu.
Transparansi informasi kegiatan-kegiatan dan pengumuman lainnya (seperti,
informasi seminar, beasiswa, dan kompetisi-kompetisi) diumumkan melalui surat-
surat dan papan pengumuman.
3. Akuntabilitas diartikan sebagai pertanggungjawaban kinerja secara transparan
2. Strategi PencapaianStandar
STRUKTUR ORGANISASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANTEN
Ketua Yayasan Insan Aqilah : Dr. Ir. H. Ahmad Yanuar Syauki, MBAT
Senat Sekolah Tinggi Teknologi Banten : Akhmad Subhan, MT
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Banten : Eva Zhoriva Yusuf, Ph.D
Wakil Ketua Bidang Akademik : Sri Haryono, MT
Wakil Ketua Bidang Non Akademik : R. Eko Santoso, MT
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan : Rusdi, MT
Kepala BPMI : Anggian Anggraeni, M.Pd
Kepala LP3M : Cahyadi, MT
Ketua Program Studi Teknik Mesin : Sri Haryono, M.T.
Ketua Program Studi Teknik Elektro : Lenni, MT
Ketua Program Studi Teknik Industri : Mukhril, MT
Ketua Program Studi Teknik Informatika : Firdaus Ahmadi, S.Kom., M. M
Kepala BAAK : Iin Hasan Ginanjar, S.Pd.I.
Kepala BAUK : Deli Kurniasari, S.M
Kepala SDM : Muhamad Romdoni, S.Kom
Kepala Perpustakaan : Fuad Arifin, S.Pd.I
Kepala Laboratorium : Asih Setyo Rini, MT
Kepemimpinan berfungsi untuk mengarahkan penyusunan, pelaksanaan dan
evaluasi rencana kegiatan Tridharma. Efesiensi dan efektivitas kepemimpinan
dilaksanakan melalui penyelenggarakan rapat terjadwal dan tergantung pada
permasalahan yang dihadapi. Fungsi pimpinan dan pengarahan dilaksanakan
melalui penciptaan koordinasi maupun komunikasi yang baik secara horisontal dan
vertikal agar diperoleh informasi dan kerjasama yang baik, sehingga kepemimpinan
diharapkan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Kepemimpinan STT Banten
38 |LED Sekolah Tinggi Teknologi Banten
dilaksanakan berdasarkan prinsip transparansi, musyawarah mufakat, akuntabilitas,
efektif dan efisien. Oleh karena itu mekanisme pengambilan keputusan dilakukan
melalui rapat-rapat yang melibatkan berbagai unsur sivitas akademika. Sistem
kepemimpinan dilakukan secara berjenjang sesuai dengan struktur organisasi
tersebut. Penyusunan rencana dan pengembangan program studi dilakukan melalui
rapat.
Pengendalian aktivitas STT Banten menggunakan berbagai mekanisme dan
cara, yang meliputi pengendalian proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Pengendalian proses pembelajaran dilakukan dengan cara
akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap SAP/silabus dengan
memonitoring Form Pokok-pokok Materi Perkuliahan yang telah dilaksanakan oleh
masing-masing dosen pengampu, dan mengevaluasi hasil akhir proses belajar
mengajar. Evaluasi pembelajaran dilakukan oleh Tim Penjaminan Mutu. Peninjauan
SAP/silabus dilakukan berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik.
Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan yaitu untuk menilai kesesuaian materi dan
kehadiran dosen.
Pada tataran tanggung jawab pelaksanaan pengajaran di dalam kelas,
program studi menggunakan sistem evaluasi dosen. Evaluasi dosen dilakukan
dengan memberikan kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai proses
pembelajaran selama satu semester yang dilakukan dosen. Hasil evaluasi terhadap
dosen memperlihatkan rata-rata kinerja dosen dalam proses pembelajaran sudah
baik. Mekanisme pengendalian mutu penelitian dilakukan di tingkat Sekolah Tinggi
dengan cara menyelenggarakan seminar hasil penelitian. Untuk meningkatkan
kemampuan meneliti dosen maka dilakukan proses pelatihan juga
menyelenggarakan workshop/pelatihan metode penelitian secara berkala, dengan
tujuan agar kualitas penelitian bisa terjaga.
b) Kepemimpinan
c) Sistem PenjaminanMutu
d) Kerjasama
4. Indikator KinerjaTambahan
Indikator kinerja tambahan yang dilakukan oleh STT Banten sebagai berikut :
1. Menjalin kerjasama antara UPPS dan Program Studi
dalam rangka memudahkan distribusi alumni di dunia kerja dan
promosi.
2. Meningkatkan kompetensi dalam keseharian baik dalam perkuliahan agar
mahasiswa mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain.
3. Meningkatkan kualitas dalam keseharian perkuliahan agar mahasiswa
Keberhasilan capaian kinerja terkait tata pamong dan tata kelola adalah
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penilaian berbasis Circle Supervision
2. Pelaskanaan laporan kinerja harian dosen dan karyawan
3. Pelaksanaan pemilihan pimpinan di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi
Banten
4. Pemberian reward dan punishment terhadap dosen dan karyawan
5. Pelaporan dan dokumentasi kegiatan-kegiatan
Indentifikasi masalah terkait tata pamong adalah sebagai berikut:
1. Belum efektinya pengelolaan program studi
2. SDM tenaga kependidikan yang masih terbatas
3. Budaya disiplin kerja yang masih lemah
Faktor pendukung terkait tata pamong adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi dan kerjasama antar karyawan berjalan dengan baik
2. Keterampilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat baik
3. Adanya komitmen dosen dan karyawan dalam memajukan
sekolah tinggi Tindak lanjut terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama sebagai berikut :
1. Optimalisasi tata kelola dan tata pamong di level prodi
2. Pemberian tunjangan atau bonus kinerja bagi dosen dan karyawan
3. Uji publik dan kelayakan pada pemilihan pimpinan
4. Konsistensi pelaksanaan penjaminan mutu di level prodi
Evaluasi capaian kinerja STT Banten bertujuan untuk mengetahui sampai
dimana STT Banten telah berhasil menjalankan fungsinya dan mencapai
tujuannya. Mengetahui seberapa jauh kontribusi STT Banten bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat dan kepentingan program studi itu sendiri. Evaluasi
proses bertujuan mengetahui efektivitas dan efisiensi proses yang diterapkan
untuk menjalankan misi dan mencapai tujuan program. Evaluasi produk pada
dasarnya mengukur keberhasilan belajar mahasiswa dan bertujuan untuk
mengetahui seberapa tinggi kualitas hasil yang diperoleh dari pelaksanaan
program. Upaya sistematis untuk mengevaluasi program telah dilakukan,
mencakup mutu, efektivitas, efisiensi dan relevansi dalam rangka mencapai visi
dan misi STT Banten. Upaya yang sistematis telah dilakukan melalui kinerja
dosen. Penilaian kinerja dosen mengacu pada prosedur kerja adalah sebagai
berikut: (1) prosedur kerja untuk setiap kegiatan diatur dalam ketentuan
tersendiri; (2) instruksi yang diberikan atasan wajib dilaksanakan oleh
personalia yang diberi tugas dan kemudian setelah selesai melaporkan kepada
Pimpinan STT Banten; (3) Pimpinan STT Banten wajib memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas yang diberikan.
7. KepuasanPengguna
Standar yang ditetapkan SN-DIKTI telah dijalankan dengan baik oleh Unit
Pengelola Program Studi. Masalah terkait tata pamong, tata kelola, dan kerjasama
adalah SDM tenaga kependidikan yang masih terbatas, dan budaya disiplin kerja
yang masih lemah. Pengembangan terkait tata pamong, tata kelola, dan kerjasama
adalah melalui optimalisasi tata kelola dan tata pamong di level prodi, pemberian
tunjangan atau bonus kinerja bagi dosen dan karyawan, uji publik dan kelayakan
pada pemilihan pimpinan, dan konsistensi pelaksanaan penjaminan mutu di level
prodi.
43 |LED Sekolah Tinggi Teknologi Banten
C.3 Mahasiswa
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait mahasiswa yang mencakup sistem
seleksi dan layanan mahasiswa.
1) Latar Belakang
Mengacu pada visi STT Banten sebagai sekolah tinggi yang unggul dan
mampu menghasilkan lulusan yang professional, kompeten dan berkarakter.
Mahasiswa STT Banten bagian dari sivitas akademika merupakan peserta didik
yang berhak mendapatkan pendampingan dari sekolah tinggi.
2) Tujuan
a. Memberikan jaminan mutu input mahasiswa dalam proses selama masa
studi.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi mahasiswa yg berprestasi.
3) Rasional
Kegiatan kemahasiswaan dikelompokkan dalam empat bidang yaitu: bidang
penalaran, bidang minat bakat dan kegemaran, bidang organisasi serta bidang
kesejahteraan dan bakti sosial.
4) Mekanisme
Mekanisme penetapan standar perguruan tinggi terkait mahasiswa telah
melampaui standar SN DIKTI
2. Kebijakan
Kebijakan yang diambil melalui kesepakatan antara mahasiswa dan pihak
manajemen perguruan tinggi dalam menyikapi kebijakan yang di ambil agar
tercipta kesepakatan yang menghasilkan tujuan yg sama.
b. Layanan mahasiswa
Layanan mahasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk seluruh
mahasiswa dalam bentuk pembinaan, peningkatan dan pengembangan:
1) Pengisian KRS setiap awal semester
2) Pembinaan dan tes masuk perguruan tinggi sesuai jurusan yg diambil
3) Membina mahasiswa tehnik dalam keterampilan di bidang komputer dan mesin
contoh nya Pembuatan Bengkel mesin.
8. Kepuasan Pengguna
1) Dosen yang mengajar selalu tepat waktu
2) Fasilitas kampus yang cukup memadai sehingga mahasiswa belajar dengan aman
dan nyaman.
3) Jaringan internet yang memadai sesuai kebutuhan mahasiswa dan dosen.
1) Latar Belakang
Sistem seleksi dan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan di
Program Studi Teknik Mesin mengikuti mengacu pada UU RI No.14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen. Manajemen pengelolaan SDM adalah
menghadirkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional
sehingga perguruan Tinggi mampu menghasilkan lulusan yang kompeten
dan berdaya saing Tinggi sebagai out-put akhirnya. Dengan kata lain,
eksistensi dosen dan tenaga kependidikan menjadi kebutuhan untuk
mewujudkan visi dan misi perguruan Tinggi. Kebijakan pengelolaan SDM
perguruan Tinggi minimal mencakup pada hal-hal yang meliputi
perencanaan seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikanuntuk menjamin mutu
penyelenggaraan program akademik, serta remunerasi, penghargaan, dan
sanksi, termasuk informasi tentang ketersediaan pedoman tertulis dan
konsistensi pelaksanaannya
2) Tujuan
1. Menghasilkan sumber daya manusia pendidik dan kependidikan yang
professional dan kompeten
2. Menghasilkan sistem pengelolaan sumber daya manusia.
3. Menghasilkan mutu pendidikan dengan penguatan sumber daya
manusia yang kompeten dan profesional
3) Rasional
Sebagaimana diamanatkan dalam salah satu misi Sekolah Tinggi
Teknologi Banten yaitu meningkatkan mutu tenaga akademik
mengembangkan menghasilkan lulusan yang professional dan kompeten
maka sebagai suatu lembaga pendidikan yang turut serta mencerdaskan
kehidupan bangsa, Sekolah Tinggi Teknologi Banten perlu secara
berkelanjutan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang
diselenggarakan. Untuk memastikan bahwa hasil pembelajaran bermutu baik
haruslah melalui sistem rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan yang baik
dan terjaga secara kualitas. Oleh karena itu, perlu ditetapkan standar dosen
dan tenaga kependidikan sebagai acuan minimal untuk proses belajar
mengajar.
4) Mekanisme
Untuk memenuhi standar perencanaan maka Sekolah Tinggi Teknologi
Banten menetapkan Standar sesuai SN DIKTI diantaranya:
a. Menyediakan dokumen tertulis tentang sistem:
Perencanaan sumber daya manusia
Rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian
karyawan
b. Menetapkan Rasio dosen tetap dan mahasiswa yang memungkinkan
49 |LED Sekolah Tinggi Teknologi Banten
terjadinya proses pembelajaran yang bermutu
c. Menetapkan kualifikasi minimal untuk dosen dan tenaga kependidikan
dan memfasilitasi untuk pengembangan karir baik melalui studi lanjut
maupun program-program pelatihan
d. Menyediakan buku kode etik berikut dengan usaha
mensosialisasikannya melalui
1) Rapat mingguan
2) Majalah dinding jurusan
3) Media sosial untuk grup internal
e. Standar pelaksanaan dipenuhi dengan memfasilitasi SDM dengan
berbagai bentuk pengembangan yang berpedoman pada dokumen
tertulis tentang sistem
1) Orientasi dan penempatan pegawai,
2) Pendampingan dosen baru dan tenaga kependidikan baru
3) Pembinaan dan pengembangan, yang meliputi studi lanjut,
pelatihan, partisipasi dalam kegiatan ilmiah, dan berbagai bentuk
magang
Standar monitoring dan evaluasi SDM dipenuhi dengan adanya evaluasi kinerja
sumber daya manusia secara berkala menggunakan instrumen untuk mengukur
kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga
pendukung dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan secara
berkelanjutan. Selain itu juga dilakukan renumerasi, penghargaan, dan sanksi yang
transparan dan akuntabel
2. Kebijakan
Kebijakan yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Banten terkait dengan
pengembangan sumber daya manusia baik dosen dan tenaga kependidikan adalah
sebagai berikut :
1. Perencanaan
Sistem perencanaan dosen dan tenaga kependidikan di STT Banten mengacu
kepada kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk mendukung sasaran organisasi, yaitu
tenaga yang terampil, ahli, dan professional. Secara ringkas, perencanaan kebutuhan
50 |LED Sekolah Tinggi Teknologi Banten
dosen dan tenaga kependidikan dilakukan secara berkala, menyesuaikan kebutuhan
sekolah Tinggi, program studi dan satuan kerja yang lain. Perencanaan kebutuhan
pegawai berdasarkan Peraturan Ketua Yayasan Tentang Petunjuk Pengelolaan
Sumber Daya Manusia STT Banten, sebagai berikut:
a. Biro Sumber Daya Manusia menghimpun Rencana Kebutuhan Pegawai yang
diajukan oleh masing-masing Satuan Kerja (Satker).
b. Rencana Kebutuhan Pegawai disusun oleh Biro Administrasi Umum dan Keuangan
diajukan kepada Ketua STT Banten
c. Ketua Sekolah Tinggi membentuk tim seleksi diketuai oleh Wakil Ketua II bidang
SDM dan Keuangan
d. Ketua Sekolah Tinggi mengajukan rencana kebutuhan pegawai yang disusun dalam
Rancangan Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) kepada yayasan.
2. Sistem Rekruitmen
Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
mencapai visi STT Banten dan tujuan pendidikan nasional dibentuk sistem rekrutmen
SDM ditetapkan dalam Peraturan Ketua Yayasan Insan Aqilah dan SOP rekrutmen
pegawai STT Banten mencakup beberapa hal berikut:
a. Rekrutmen dan seleksi pegawai bertujuan untuk mendapatkan pegawai yang
professional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas, berdedikasi Tinggi,
berwibawa, percaya diri, berintegritas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Sumber penerimaan dosen dan tenaga kependidikan adalah masyarakat umum
c. Persyaratan umum dosen tetap yayasan (tenaga pendidik):
Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Berideologi Pancasila dan setia kepada UUD 1945.
Berakhlaq mulia
Sehat jasmani dan rohani
Tidak pernah terlibat tindak pidana
Jujur dan bertanggung jawab
Memiliki ijasah minimal S2
Lulus seleksi tes penerimaan pegawai
Bersedia untuk diangkat sebagai dosen tetap Yayasan
Insan Aqilah
b. Persyaratan umum tenaga kependidikan:
Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Berideologi Pancasila dan setia kepada UUD 1945.
Berakhlaq mulia
Sehat jasmani dan rohani
Tidak pernah terlibat tindak pidana
Jujur dan bertanggung jawab
Memiliki ijasah minimal D3 untuk tenaga administrasi,
teknisi, pustakawan dan laboran.
Memiliki ijasah minimal SLTA untuk tenaga SATPAM,
kebersihan dan umum lainnya.
Memiliki sertifikat pendukung sesuai bidang pekerjaannya.
3. Seleksi Pegawai
Tata cara seleksi atau penerimaan pegawai diatur dalam Peraturan Ketua
Yayasan Insan Aqilah meliputi :
a. Pengumuman kesempatan kerja
1) Pengumuman dimaksudkan untuk menginformasikan tentang lowongan/
kesempatan kerja kepada masyarakat umum secara luas dan terbuka dengan
tujuan agar mendapatkan calon pegawai yang berkualitas.
2) Pengumuman tertulis dilaksanakan secara terbuka dan dapat melalui media
cetak, media elektronik (website Sekolah Tinggi) dan media social (facebook,
twitter, instagram)
3) Pengumuman tersebut setidak-tidaknya menginformasikan tentang jenis
kesemapatan kerja dan persyaratan baik administrasi maupun kualifikasi serta
ketrampilan yang dibutuhkan.
b. Pendaftaran
1) Tempat pendaftaran dilakukan di Kampus STT Banten
2) Waktu pendaftaran berakhir selambat-lambatnya 1 bulan setelah pengumuman
dilaksanakan.
3) Pelamar mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua Sekolah
Tinggi cq Biro Keuangan dan SDM dan lampiran sesuai dengan
persyaratan administrasi yang telah ditentukan.
c. Seleksi/penyaringan
1) Pemeriksa administrasi dimaksudkan untuk memeriksa kelengkapan administrasi
berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan.
2) Ujian tertulis
3) Praktek microteaching
4) Wawancara
d. Penentuan akhir seleksi/penyaringan
1) Bagi pelamar yang telah mengikuti seleksi/penyaringan diajukan oleh panitia
pelaksana kepada panitia penentu akhir untuk diadakan penentuan akhir dengan
melakukan penelitian dan peninjauan kembali.
2) Panitia penentu akhir melakukan penelitian dan peninjauan kembali tentang hasil
seleksi/penyaringan yang telah dilaksanakan oleh panitia pelaksana.
3) Dari hasil penelitian dan peninjauan kembali tersebut panitia pengarah
menetapkan calon pegawai yang dinyatakan lulus.
4. Pemberhentian Pegawai
Peraturan Ketua Yayasan Insan Aqilah Tentang Petunjuk Pengelolaan Sumber
Daya Manusia yaitu :
a.Pemberhentian pegawai dilakukan atas dasar:
Pemberhentian dengan hormat
Pemberhentian dengan tidak hormat
Pengunduran diri
Penyederhanaan organisasi
Selanjutnya dijelaskan masa purna tugas bagi dosen dan tenaga kependidikan
STT Banten yaitu :
a. Dosen Tetap (DT) STT Banten memasuki masa purna tugas pada usia 60 (enam
puluh) tahun bagi yang memiliki jabatann fungsional akademik Aisten Ahli, 65 (enam
puluh lima) tahun bagi yang memiliki jabatan fungsional akademik Lektor dan 70
(tujuh puluh) tahun bagi Guru Besar.
b. Penetapan masa purna tugas Dosen Tetap dilakukan oleh Ketua kepada BPH
berdasarkan usulan kepala SDM STT Banten
c. Pegawai tetap STT Banten memasuki masa purna tugas pada usia 56 (Lima puluh
enam ) tahun.
d. Penetapan masa purna tugas Pegawai tetap STT Banten dilakukan Ketua kepada
BPH berdasarkan usulan kepala Biro SDM STT Banten
e. Pegawai tetap STT Banten yang memiliki masa kerja minimal 25 (dua puluh lima)
tahun atau berusia minimal 50 (lima puluh) tahun dapat mengajukan purna tugas
diluar ketentuan berhak mendapatkan santunan purna tugas.
f. Pemberitahuan masa purna tugas dilakukan 6 bulan sebelum yang bersangkutan
memasuki masa purna tugas. Surat Ketetapan Purna Tugas dan Santuan bagi
pegawai yang memasuki purna tugas disiapkan oleh SDM sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
g. Pegawai yang dipurnatugaskan dapat mengajukan kembali sebagai pegawai kontrak
untuk jangka waktu tertentu sepanjang keberadaan yang bersangkutan masih
diperlukan Sekolah Tinggi (belum ada pengganti)
6. Pengembangan Karir
Program pengembangan dan pelatihan diarahkan untuk memelihara dan
memperbaiki prestasi kerja para karyawan saat ini dan diarahkan untuk pengembangan
pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di masa
depan. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Ketua Yayasan Insan Aqilah tentang
Petunjuk Pengelolaan Sumber Daya Manusia STT Banten yaitu :
a. Pengembangan karir pegawai mengikuti peraturan kepegawaian yang berlaku pada
saat ini baik jabatan,pangkat dan golongan dan penghitungan angka kredit.
b. Pengembangan karir bagi dosen melalui :
1) Pendidikan lanjut
2) Pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti Pekerti
dan sebagainya
3) Partisipasi dalam kegiatan ilmiah
4) Asosiasi keilmuan dan profesi
5) Berbagai bentuk magang
6) Pengembangan kerjasama pendidikan dan penelitian
c. Pengembangan karir bagi tenaga kependidikan melalui :
1) Pendidikan lanjut
2) Pelatihan dan seminar
3) Berbagai bentuk magang
4) Studi banding ke intansi lain
5) Evaluasi pembinaan dan pengembangan karir pegawai dituangkan dalam:
10. Format DP3 per tahun sesuai
dengan SK Ketua tentang Rekam Jejak Dosen dan Tenaga Kependidikan.
11. Survei Kepuasan terhadap dosen
dan tenaga kependidikan
12. Kode Etik
Berkaitan dengan pengembangan karir, mutasi dan alih fungsi pegawai STT
Banten sesuai dengan ketentuan yang tertulis yaitu:
a. Mutasi dari tenaga
kependidikan menjadi dosen dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Telah menjadi tenaga kependidikan tetap STT Banten minimal 5 (lima) tahun
berturut-turut
2) Lulus tes potensi akademik dan psikotes oleh tim yang ditunjuk untuk itu
3) Usia maksimal 40 (empat puluh) tahun.
b. Mutasi pangkat pegawai
ditetapkan :
1) Mutasi pangkat pegawai ditetapkan per April dan Oktober.
2) Mutasi pangkat pegawai diusulkan oleh kepala unit kerja minimal 6 (enam) bulan
sebelum penetapan mutasi pangkat dan dilampiri DP3 selama 2 (dua) tahun
3. Strategi PencapaianStandar
Strategi yang dilakukan STT Banten dalam mengembangkan SDM baik dosen
dan tenaga kependidikan sebagai berikut :
1. Pelaksanan sistem perekrutan, peneriman, pengembangan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan
2. Penyediaan kegiatan pelatihan baik secara internal maupun ekternal
3. Partisipasi kegiatan yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan maupun
secara mandiri
4. Membuka kesempatan melanjutkan program S3 bagi dosen
5. Bagi dosen S2 yang lama dan berumur < 50 tahun (2021) harus sudah mendaftar
S3, sehingga ditargetkan 2024 mereka sudah bergelar S3 atau dalam proses S3
6. Mendorong kenaikan pangkat dan promosi dosen / teknisi / tenaga administrasi
minimal 5 orang per tahun.
a) Profil Dosen
b) Kinerja dosen
Beberapa pengakuan/rekognisi dan hak cipta yang dimiliki dosen Program Studi
Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Banten yaitu berupa buku ber-ISBN yang ditulis
oleh Ir. Mukhril, M.T dengan judul Penerapan pada Industri Total Productive
Maintenance&Total Quality Management, Kamus Otomotif, Filosofi Tipe Pekerja. Selain
itu juga terdapat buku yang ditulis oleh Dr. Eva Zoriva Yusuf yang berjudul Manajemen
Pemasaran (Studi Kasus Indonesia). Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terdapat 10
jenis penelitian yang dihasilkan oleh DTPS dan terdapat 5 jenis kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Pada tahun 2018 terdapat 1 jurnal internasional yang dihasilkan, 6
seminar lokal, 1 seminar nasional, dan 3 seminar internasional. Pada tahun 2017
terdapat 5 seminar lokal dan 3 seminar lokal pada tahun 2016 yang dihasilkan oleh
DTPS. Untuk karya ilmiah yang disitasi yaitu berupa buku ber-ISBN yang disitasi pada
14 judul penelitian..
c) Pengembangan Dosen
d) Tenaga Kependidikan
5. Indikator KinerjaTambahan
6. Evaluasi CapaianKinerja
7. Penjaminan MutuSDM
Lembaga Penjaminan Mutu dalam hal ini BPMI STT Banten melakukan langkah-
langkah implementasi standar terkait SDM sebagai berikut :
1. Penetapan Standar
a. Tim Perumus membuat draft standar dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
Visi Misi STT Banten
Perundang-undangan yang relevan dan berlaku
Melakukan evaluasi diri dengan analisis SWOT
b. BPMI menjamin kebenaran isi draft standar dengan melakukan pemeriksaan,
pengeditikan bahasa dan verifikasi pernyataan standar dengan indikator-
indikatornya.
c. BPMI mengembalikan draft standar yang telah diperiksa dan memberikan
masukan kepada tim perumus standar
d. Tim perumus melakukan perbaikan draft standar dan mengajukan pengesahan
kepada Ketua
e. Ketua melakukan Rapat Pimpinan untuk membahas dan melakukan
pengesahan standar dalam bentuk SK Ketua.
2. Pelaksanaan Standar
a. Seluruh sivitas akademika melaksanakan standar dan SOP yang telah
ditetapkan terkait SDM. Adapun standar dan SOP yang ditetapkan sebagai
berikut :
a. Standar Kualifikasi Dosen dan Tenaga Kependidikan
b. Standar Beban kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
c. Standar Proses Rekrutmen Dosen dan Tenaga Kependidikan
d. Standar Proses Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan
e. SOP Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
f. SOP Masa Percobaan
g. SOP Formasi Pegawai
h. SOP Pengangkatan Karyawan Tetap
i. SOP Perencanaan Karir Pegawai
j. SOP Penggajian Pegawai
k. SOP Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
l. SOP Penilaian Prestasi Kerja
m. SOP Pemrosesan angka kredit
n. SOP Penghargaan Pegawai
o. SOP Sanksi Pegawai
p. SOP Pemutusan Hubungan Kerja Pegawai
q. SOP Kerja Lembur dan Cuti
r. SOP Jaminan Sosial dan Kesejahteraan
3. Evaluasi Pelaksanaan Standar
a. BPMI melalui Unit Penjamin Mutu melakukan pemantauan secara periodik
terhadap ketercapaian isi standar SDM. Dalam melakukan pemantauan perlu
memperhatikan:
61 |LED Sekolah Tinggi Teknologi Banten
Standar SDM
SOP Kegiatan SDM
Dokumen atau formulir yang terkait
b. BPMI dalam kegiatan pemantauan, mencatat dan merekam hal-hal sebagai
berikut:
Semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian atau sejenisnya dari
penyelenggaraan kegiatan yang ditemui dan ketidak-sesuain dengan
standar SDM
c. Memeriksa dan mempelajari penyebab terjadinya penyimpangan atau ketidak-
sesuaian dari isi standar dan SOP atau jika isi standar belum berhasil
d. BPMI membuat laporan tertulis secara periodik tentang semua hasil
pengukuran yang dilakukan dan memberikan laporan kepada Ketua disertai
dengan saran atau rekomendasi pengendalian.
4. Pengendalian Standar
a. BPMI memberikan catatan monitoring atau evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya kepada masing-masing unit terkait
b. Unit terkait melakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan atau
ketidaksesuaian isi standar SDM sesuai kesepakatan yang telah ditentukan
c. BPMI akan memantau secara berkala hasil dari tindakan korektif yang
dilakukan, untuk melihat apakah penyelenggaraan kegiatan kembali berjalan
sesuai dengan isi standar SDM
d. BPMI membuat laporan tertulis secara periodik tentang segala hal yang terkait
pengendalian standar kepada unit terkait, Wakil Ketua Bidang Keuangan &
SDM, dan Ketua.
5. Peningkatan Standar
a. BPMI mempelajari laporan hasil monitoring atau evaluasi dan pengendalian
standar SDM
b. Menyelenggarakan rapat pimpinan dan koordinasi dengan mengundang Ketua,
Wakil Ketua, Ketua Program Studi dan Unit terkait
c. Melakukan evaluasi isi standar SDM yang akan ditingkatkan dan mencapai
kesepakatan untuk peningkatan standar
d. Berdasarkan berita acara, unit terkait melakukan revisi isi standar SDM
sehingga menjadi standar baru yang lebih tinggi dari standar sebelumnya
Unit terkait menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar
kemahasiswaan sebagai standar yang baru..
8. KepuasanPengguna
Rencana tindak lanjut yang dilakukan oleh STT Banten terkait hasil survei dosen
terhadap layanan SDM adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan karir dosen ditingkatkan dengan cara memfasilitasi berbagai
seminar, pelatihan maupun penelitian
2. Beban kerja dosen disesuaikan dengan kemampuan dan keprofesiannya serta
kepangkatan.
3. Penegakan aturan bagi sivitas akademik di STT Banten lebih ditingkatkan dengan
membuat aturan baku.
4. Penghargaan pada dosen yang berprestasi lebih ditingkatkan dalam bentuk
pemberian sertifikat, maupun reward lainnya.
5. Keterbukaan informasi lebih ditingkatkan dengan melakukan rapat rutin terhadap
semua permasalahan atau melalui media sosial khusus.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal tentang:
1) Kebijakan pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan, sumber-sumber
keuangan, pengalokasian, realisasi, dan pertanggung jawaban.
2) Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup: perencanaan,
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan.
1) Kebijakan Pengelolaan Keuangan
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu pengadaan dan
pengelolaan dana, sarana, dan prasarana yang diperlukan untuk
penyelenggaraan program-program dalam perwujudan visi,
penyelenggaraan misi, dan pencapaian tujuan perguruan tinggi.
Pembiayaan adalah usaha penyediaan, pengelolaan serta peningkatan
Yang dimaksud barang dan jasa dalam penyediaan di STT Banten yaitu
berikut :
a. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi
bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya
ditetapkan oleh pengguna dan pihak panitia atau petugas pengadaan barang
dan jasa.
b. Jasa adalah jasa pemborongan dan jasa konsultasi.
Pegawai pengadaan barang dan jasa dapat dibentuk dan diangkat melalui dua
macam tugas pengadaan yaitu:
1. Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa yang diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua STT Banten.
2. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang ditujukan untuk pengadaan
sebuah atau satu paket barang dan jasa, diangkat oleh Ketua dan berlaku
sejak dimulainya pengadaan hingga selesainya pengadaan barang dan jasa
bersangkutan.
3. Pemanfaatan
Prosedur pemanfaatan sarana dan prasarana STT Banten adalah kegiatan
menggunakan atau memanfaatkan sarana dan prasarana dalam menjalankan
tugas dan pekerjaan di lingkungan STT Bante. Prosedur pemanfaatan sarana
dan prasarana mencakup seluruh aktivitas yang dilakukan mulai dari persiapan
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana STT Banten adalah kegiatan menjaga dan
merawat serta memperbaiki seluruh bentuk sarana dan prasarana agar dapat
dipergunakan sesuai harapan. Menjaga berarti “melindungi dan
mempertahankan” agar sarana dan prasarana tetap berada dalam kondisi baik.
Adapun memperbaiki berarti melakukan upaya atau kegiatan agar sarana dan
prasarana kembali dalam kondisi siap digunakan karena terjadinya kerusakan,
atau karena adanya penurunan kualitas sarana dan prasarana bersangkutan.
Pemeliharaan tersebut diantaranya untuk menjaga dan memperbaiki:
a. Prasarana bangunan
b. Prasarana umum
c. Sarana pembelajaran
d. Sarana sumber belajar
e. Sarana pendukung
5. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana STT Banten adalah kegiatan untuk
menjual, menghibahkan, atau bentuk lain dalam memindahkan hak kepemilikan
dari pihak STT Banten kepada pihak lain/luar.
Setiap kegiatan penghapusan sarana dan prasarana harus memenuhi prinsip:
1. Efisien dan efektif
2. Transparan dan terbuka
3. Adil
4. akuntabel
Chart Title
Rp600,000,000
Rp500,000,000
Rp400,000,000
Rp300,000,000
Rp200,000,000
Rp100,000,000
Rp-
Seluruh fasilitas dan jumlah mahasiswa yang ada saat ini, seluruh
fasilitas yang mencakup gedung, ruang kuliah, laboratorium, lapangan
olahraga, perpustakaan dan fasilitas lain masih dapat mencukupi
kebutuhan mahasiswa dengan baik.
Faktor Pendukung
Kepemilikian Aset dan keuangan yayasan insan aqilah bersifat perorangan atau
mandiri
Tindak lanjut
Mengoptimalkan peran badan pengelolan dan pengembangan usaha untuk
mengoptimalkan pengelolaan sumber pendanaan STT Banten
Mengoptimalkan pengelolaan aset dan fasilitas untuk pengembangan usaha
8. Kepuasan Pengguna
1) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna luaran perguruan tinggi
(pengguna lulusan dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
Peninjauan digunakan untuk mengevaluasi kepuasan sivitas
akademika terhadap layanan pengelolaan keuangan serta sarana dan
prasarana di STT banten. Hasil dari peninjauan akan digunakan untuk
membantu meningkatkan kualitas layanan pengelolaan keuangan serta
sarana dan prasarana di STT Banten. Pelaksanaan peninjauan kepuasan
sivitas akademika, dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil survei, yang
mencakup langkah-langkah, sebagai berikut:
40
25 25
17 19 17 13 16 16 15 17 17 20 13 21 15
20 16 10 7 9
4 2 3 2 5 2 52
0
2) Masalah
a. Perpustakaan masih harus dikembangkan untuk dapat meningkatkan mutu
layanan dan tuntutan mahasiswa.
b. Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang tinggi sehingga
membutuhkan alokasi dana besar
3) Akar masalah
a. Harga sarana penunjang dan material yang dibutuhkan untuk membangun
sarana dan prasarana terus melambung
b. Pemeliharaan sitem informasi membutuhkan dana yang tidak sedikit
C.6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait pendidikan yang mencakup kurikulum,
pembelajaran, integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran, dan
suasana akademik yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta
posisi dan daya saing perguruan tinggi.
1) Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran menjadi poin utama yang ada pada tridarma perguruan
tinggi. Menjadi poin pertama tentunya menjadikan semua sivitas akademika memiliki
komitmen yang kuat terhadap pelaksanaannya. Proses pendidikan dan pengajaran
merupakan proses bagaimana menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan
VMTS yang telah dirancang. Dalam pelaksanaannya, pendidikan dan pengajaran
dilaksanakan berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 dan peraturan pemerintahan No. 4
Tahun 2014. Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum merencanakan proses
pembelajaran adalah menyusun dan mengembangkan kurikulum. Kemudian merumuskan
rencana pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Rencana
pembelajaran ini disebut dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang di
dalamnya terdapat materi yang akan dipelajari dan bagaimana metode penyampaian
materi tersebut kepada mahasiswa. Selain itu juga terdapat bagaimana cara evaluasi
keberhasilan dari KBM yang telah berlangsung. Semua harus direncanakan dan disusun
dengan sebaik mungkin dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan kurikulum merupakan kebutuhan utama dalam dunia
pendidikan terutama perguruan tinggi dalam rangka memenuhi kebutuhan
2) Tujuan
Tujuan pencapaian standar Perguruan Tinggi terkait pendidikan adalah :
3) Rasional
Rasional atas strategi pencapaian standar Perguruan Tinggi terkait
pendidikan dan proses pendidikan, yang mencakup kompetensi lulusan, isi
pembelajaran, proses pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran
adalah sebuah keharusan untuk menyesuaikan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan jaman, maka tuntutan perubahan kurikulum pendidikan
tinggi yang bermutu merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan
oleh Sekolah Tinggi Teknologi Banten.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan pendidikan yang
mencakup tujuan dan sasaran pendidikan, strategi dan metode untuk
mencapainya dan instrumen atau cara untuk mengukur efektivitasnya.
Dokumen kebijakan dalam mencapai standar pendidikan yang disusun
oleh Perguruan Tinggi sebagai berikut:
1. Pengembangan dokumen Standar yang melampaui SN-DIKTI
2. Dokumen kurikulum yang mengacu pada SN-DIKTI dan KKNI
3. Penerapan Standar/SOP yang konsisten untuk menuju ISO
4. Pelaksanaan Audit Mutu Internal secara konsisten untuk menjamin dan
menjaga mutu perguruan tinggi
Metode dan strategi untuk mengukur ketercapaian terkait standar pendidikan dan
proses pendidikan Sekolah Tinggi Teknologi Banten adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji ulang secara rutin dan mengembangkan dokumen kurikulum yang melibatkan
seluruh sivitas akademik dan stakeholder terkait
2. Melakukan monitoring terhadap pengelolaan program studi baik di bidang akademik
dan non akademik
Tujuan dan sasaran yang dikembangkan oleh STT Banten terkait pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan sarjana teknik yang kompeten, berwawasan luas, kreatif, inovatif,
dan profesional dalam bidangnya
2. Terciptanya proses pembelajaran yang mengutakan outcome dalam menghadapi dunia
kerja
3. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing baik pada tingkat nasional maupun
internasional
Sedangkan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi STT Banten terkait
sasaran pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Standar Penerimaan Mahasiswa Baru
2. Standar Pendaftaran Ulang Mahasiswa Lama
3. Standar Cuti Akademik
4. Standar Aktif Cuti Akademik
5. Standar Pembimbing Akademik
6. Standar Penetapan Dosen Pengajar
7. Standar Pengisian Kartu Rencana Studi
8. Standar Perubahan Rencana Studi
9. Standar Ujian Tengah Semester
Strategi pencapaian standar yang ditetapkan oleh STT Banten adalah sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan pelatihan penyusunan dan pengembangan kurikulum
2. Melaksanakan pengkajian ulang kurikulum secara rutin dan terprogram
3. Penggunaan RPS dan bahan ajar yang memadai dalam proses pembelajaran
4. Pengembangan e-learning dalam mendukung kegiatan belajar mengajar
5. Melaksanakan proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
6. Membentuk badan pengawas keterlaksanaan kurikulum
7. Mendukung dan memberi fasilitas memadai bagi dosen dalam
mengembangkan jabatan akademik
10. Melaksanakan pelatihan bagi dosen terkait pengembangan metode
pembelajaran
11. Melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam
melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar
12. Penerapan SOP yang konsisten dalam rangka menuju ISO untuk menjamin
mutu internal
Meningkatnya permintaan kualitas lulusan pada era globalisasi ini yang mengharuskan
lulusan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional menjadikan STT Banten melakukan peninjauan kembali dan
mengembangkan kurikulum yang telah berjalan.. Hal ini dilakukan dalam rangka
b. Pembelajaran
1) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penerapan sistem penugasan dosen
berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalaman.
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penetapan strategi, metode dan media
pembelajaran serta penilaian pembelajaran.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi sistem monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran.
4) Analis data tentang pembelajaran dalam bentuk praktikum, praktik dan praktik
lapangan yang diselenggarakan untuk pembentukan kompetensi mahasiswa
program studi (Tabel 2.c LKPT). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari
perguruan tinggi vokasi.
2) PKM
Indikator kinerja yang dilakukan oleh STT Banten dalam meningkatkan
relevansi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perancangan penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
yang melibatkan mahasiswa dalam upaya meningkatkan kompetensi yang
dimiliki mahasiswa dalam membuat karya ilmiah.
2. Melakukan penelitian berdasarkan SK yang dikeluarkan baik oleh STT
Banten dan PS dengan standar ketentuan yang berlaku.
3. Mempublikasi hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) baik dalam
bentuk jurnal baik nasional maupun internasional.
4. Melakukan proseding hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk
melihat kualitas karya ilmiah yang diteliti.
d. Suasana akademik
1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan suasana akademik yang mencakup:
8. Kepuasan Pengguna
1) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan (terutama
mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman, dan analisis datanya.
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan mahasiswa yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
60
50
Sangat Baik
40 Baik
Cukup
30 Kurang
20
10
0
Keandalan Daya Tanggap Kepastian Empati Tangible
Dari hasil survey di atas maka STT Banten merumuskan tindak lanjut
sesuai masing-masing indikator sebagai berikut :
1. Aspek keandalan: Meningkatkan Kemampuan Pelayanan Akademik secara
optimal
2. Aspek daya tanggap: Mengikuti pelatihan dan workshop dalam pelayanan prima
secara intensif dan berkesinambungan
3. Aspek Kepastian: Meninjau kembali kurikulum yang sudah tidak relevan dengan
perkembangan yang timbul di masyarakat
4. Aspek empati: Meningkatkan Pembimbingan Akademik dan Bimbingan
konseling secara teratur dalam setiap semester.
5. Aspek tangible: Menambah investasi yang memadai guna peningkatan kualitas
sarana dan prasarana
2) Tujuan
a. Komponen Konteks, Tingkat kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, rencana strategis
(renstra) perguruan tinggi dan kebijakan pemerintah.
b. Komponen Input, Tingkat standar mutu input pendidikan dengan kebijakan yang
melibatkan pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, kurikulum, sarana prasarana
dan sistem informasi yang ada di STT Banten.
c. Komponen Proses, Mutu kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses
pembelajaran dan proses pelayanan dengan diterapkannya kebijakan mutu.
d. Komponen Produk, Pelaksanaan kebijakan STT Banten terhadap produk-produk riset
berkualitas yang berguna bagi kemajuan Iptek, seni, dan pemecahan masalah
bidang pendidikan dan ilmu pendidikan yang menghasilkan publikasi ilmiah pada
jurnal nasional tidak terakreditasi maupun terakreditasi disertai publikasi ilmiah pada
seminar nasional atau prosiding.
3) Rasional
Dalam rangka menjamin kualitas penelitian STT Banten, perlu ditetapkan standar
proses penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolak ukur pelaksanaan kegiatan
penelitian bagi seluruh sivitas akademika dosen STT Banten. Standar proses penelitian
ini merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4) Mekanisme
Pasal 4 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti (1) Perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan SPMI dan SPME
didasarkan pada Standar Pendidikan Tinggi. (2) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang
Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. (3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi disusun dan
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan ditetapkan dalam
Peraturan Menteri. (4) Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan
Tinggi disusun dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dan ditetapkan dalam
peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN, atau peraturan badan hukum
penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat pada tingkat perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan penelitian yang mencakup
perencanaan (termasuk arah dan fokus penelitian), pelaksanaan, dan pelaporan
TS-2 TS-1 TS
8. Kepuasan Pengguna
1) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses penelitian (peneliti
dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman, dan analisis datanya.
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan peneliti dan mitra
yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan
tersistem.
Pengukuran kepuasan peneliti terhadap layanan dan pelaksanaan proses
penelitian dengan menggunakan Instrumen angket. Instrument angket disusun
berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :
1. Kesopanan dan keramahan instansi/sekolah tempat selama kegiatan penelitian
2. Kecepatan dalam memberikan data yang dibutuhkan selama kegiatan penelitian
3. Kemudahan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan selama kegiatan penelitian
4. Kemudahan dalam memberikan sarana yang dibutuhkan selama kegiatan penelitian
Setelah instrumen disusun sesuai dengan indiaktor yang telah ditetapkan selanjutnya
proses penyebaran angket memanfaatkan fitur pada google yang disebut google form agar
pelaksanaan surver lebih efektif dan efisien. Adapun Hasil kepuasan peneliti terkait
pelaksanaan proses penelitian direpresentasikan dalam bentuk diagram batang
sebagaimana berikut.
1. Kesopanan dan keramahan instansi/sekolah tempat selama kegiatan penelitian
5%
16%
12%
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Kurang Memuaskan
Tidak Memuaskan
67%
5%
15%
50%
5% 11%
22%
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Kurang Memuaskan
Tidak Memuaskan
62%
5%
25%
Sangat Memuaskan
Memuaskan
40%
Kurang Memuaskan
Tidak Memuaskan
30%
Indikator tambahan yang sudah ditetapkan oleh STT Banten untuk melampaui
standar SN-DIKTI adalah sebagai berikut:
1. Secara Kualitatif
a) Hasil PKM disusun dalam bentuk bahan ajar perkuliahan dan umum,
b) Hasil PKM bisa dijadikan bahan ajar SMK
c) Hasil PKM dapat dijadikan media pembelajaran
2. Secara Kuantitatif
a) SOP pelaksanaan PkM
b) SOP pelaporan PkM
c) SOP evaluasi PkM
d) SOP sistematika proposal PkM
Lembaga Penjaminan Mutu dalam hal ini SPMI STT Banten melakukan
implementasi Standar Pengabdian kepada Masyarakat yang meliputi
Standar Hasil PkM, Standar Isi PkM, Standar Proses PkM, Standar
Penilaian PkM, Standar Pelaksana PkM, Standar Sarana dan Prasarana
16%
34%
Sangat memuaskan
Memuaskan
Kurang memuaskan
Tidak memuaskan
48%
27%
19%
Sangat memuaskan
Memuaskan
Kurang memuaskan
Tidak memuaskan
49%
33%
Sangat memuaskan
Memuaskan
Kurang memuaskan
Tidak memuaskan
58%
8% 18%
Sangat memuaskan
Memuaskan
Kurang memuaskan
Tidak memuaskan
68%
2% 1%
24%
Sangat memuaskan
Memuaskan
Kurang memuaskan
Tidak memuaskan
73%
1. Masalah
a. Kemampuan dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat
sebagian dosen belum merata;
b. Pengabdian kepada masyarakat belum terarah secara sistematis;
3.8
3.6
3.4
3.2
2.8 2016
2017
2.6
2018
2.4
2.2
2
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Dari Bagan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata IPK lulusan mahasiswa
selalu mengalami kenaikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. IPK minimal yang
diperoleh mahasiswa juga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami peningkatan
dari nilai 2,4 menjadi 3,1. IPK maksimal yang diperoleh oleh mahasiswa mengalami
kenaikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dari 3,4 menjadi 3,8.
2. Capaian prestasi mahasiswa:
a. Prestasi Akademik
2.5
1.5
0.5
0
th 2016 th 2017 th 2018
3.5
2.5
1.5
0.5
0
th 2016 th 2017 th 2018
Jumlah prestasi non akademik yang dihasilkan oleh mahasiswa dalam kurun
6.5
5.5
4.5
4
2015 2016 2017 2018 2019
Rata-rata masa studi mahasiswa sebelum 2016 adalah 7 tahun. Masa studi
dengan waktu 5 tahun terdapat pada lulusan tahun 2017. Pada tahun 2018 rata-rata
menempuh masa pendidikan dalam waktu yaitu 4,5 tahun.
25%
19%
20%
15%
10%
5%
0%
2012 2013 2014 2015
Persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2015 mengalami peningkatan yang dari setiap tahunnya.
30%
25%
21%
20%
15%
10%
5%
0%
2012 2013 2014 2015
45 44
Waktu Tunggu Lulusan
40
35
30
25
25
20
20 18
15
12
10
7 7
5 3 2
0
Hasil tracer study terkait waktu tunggu lulusan mahasiswa dalam kurun waktu
2014-2016 bahwa pada tahun 2014 lulusan yang terlacak sebanyak 50 orang dan
mahasiswa yang mendapatkan pekerjaan dengan waktu tungggu kurang dari enam
bulan sebanyak 30 orang, waktu tunggu dari enam bulan sampai 18 bulan sebanyak 13
orang, waktu tungggu lebih dari 18 bulan sebanyak 7 orang. Pada Tahun 2015 lulusan
yang terlacak 74 orang dan mahasiswa yang mendapatkan pekerjaan dengan waktu
tungggu kurang dari enam bulan sebanyak 40 orang, waktu tunggu dari enam bulan
sampai 18 bulan sebanyak 24 orang, waktu tungggu lebih dari 18 bulan sebanyak 10
orang.
Pada Tahun 2015 lulusan yang terlacak 74 orang dan mahasiswa yang
mendapatkan pekerjaan dengan waktu tungggu kurang dari enam bulan sebanyak 40
orang, waktu tunggu dari enam bulan sampai 18 bulan sebanyak 24 orang, waktu
tungggu lebih dari 18 bulan sebanyak 10 orang.
Pada Tahun 2016 lulusan yang terlacak 80 orang dan mahasiswa yang
mendapatkan pekerjaan dengan waktu tungggu kurang dari enam bulan sebanyak 65
orang, waktu tunggu dari enam bulan sampai 18 bulan sebanyak 13 orang, waktu
tungggu lebih dari 18 bulan sebanyak 2 orang. Dapat disimpulkan bahwa daya serap
lulusan mahasiswa di Masyarakat sangat tinggi.
70
60
60 54
50
40
32
30 26
20 14 16
14
10
3
0
2014 2015 2016
Hasil tracer study tingkat kesesuaian bidang kerja dengan lulusan mahasiswa
dalam kurun waktu 2014-2016 menunjukan bahwa pada tahun 2014 lulusan yang
terlacak sebanyak 50 orang dengan persentase 60% tinggi, 26% sedang, dan 14%
rendah. Pada Tahun 2015 lulusan yang terlacak sebanyak 74 orang dengan persentase
54% tinggi, 32% sedang, dan 14% rendah. Pada tahun 2016 lulusan yang terlacak 80
orang dengan persentase 81% tinggi, 16% sedang, dan 3% rendah.
5. Kinerjalulusan:
a. Tempat kerja lulusan: tingkat/ukuran tempat kerja/berwirausaha lulusan
Jumlah Lulusan berdasarkan Tempat Kerja Lulusan
8
0
2014 2015 2016
Jumlah lulusan berdasarkan tempat kerja lulusan dalam dalam kurun waktu
2014-2016 rata-rata lulusan bekerja pada wilayah loka di Banten namun terdapat dua
lulusan yang bekerja pada wilayah nasional pada tahun 2014 dan 3 orang pada tahun
2015. Sedangkan pada tahun 2016 rata-rata lulusan bekerja pada wilayah lokal di
Banten
b. Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada aspek etika, keahlian pada bidang ilmu,
kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi, kemampuan
berkomunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan Diri
70
60
50
40
30
20
10
Hasil kepuasan pengguna dengan indikator etika responden menjawab 40% sangat
baik, 50% baik, 10 % cukup. Indikator pada bidang ilmu (kompetensi utama) responden
menjawab 30% sangat bail, 60% baik, 10% cukup. Indikator kemampuan berbahasa
asing responden menjawab 20% sangat baik, 50% baik, 30% cukup. Indikator
penggunakan teknologi responden menjawab 30% sangat baik, 60% baik, 10% cukup.
Indikator berkomunikasi responden menjawab 40% sangat baik, 50% baik, 10% cukup.
Indikator kerjasama tim responden menjawab 50% sangat baik, 40% baik, 10% cukup.
Indikator pengembangan diri responden menajawab 20% sangat baik, baik 70%, 10%
cukup.
0.8
0.6
0.4
0.2
2. Indikator KinerjaTambahan
Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan STT Banten untuk melampaui SN-
DIKTI terkait dengan luaran dan capaian Tri Dharma adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan masa studilulusan
b. Kebijakan penelitian sebagai bahan tugasakhir
c. Kebijakan tugas akhir mahasiswa yang terdiri dari seminar judul, seminar
proposal danskripsi
d. Standar Proses Penelitian Mahasiswa
e. Pedoman penyusunan tugasakhir
Indiaktor kinerja tambahan yang ditetapkan Program Studi Teknik Mesin untuk
melampaui SN-DIKTI adalah sebagai berikut :
a. Publikasi seminar (prosiding) sebagai syarat kelulusanmahasiswa
b. Pembuatan jurnal dari hasil penelitianmahasiswa
c. Penetapan masa studi maksimal bagimahasiswa
3. Evaluasi CapaianKinerja
Keberhasilan
1. Penelitian yang dihasilkan dosen maupun mahasiswa dipublikasikan pada jurnal
yang dikelola oleh STT Banten
2. PkM yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa dipublikasikan pada tulisan di
media cetak dan elektronik lokal Banten
3. Penelitian masih bersifat lokal dan mandiri
Ketidakberhasilan
1. Belum adanya sistem pengelolaan jurnal seacara online
2. Luaran komersialisasi hasil riset belum berkembang
Akar masalah
Fakktor pendukung
1. Sumber daya SDM dosen yang mencukupi
5. Kepuasan Mahasiswa
Kepuasan Mahasiswa
80
70
60
50
40
30
20
10
Rencana tidak lanjut yang dilakukan STT Banten terkait hasil survei kepuasan
Pemosisisan
STT Banten telah melaksanakan standar minimal yang terdapat pada Peraturan
Permeristekdikti nomor 44 tahun 2015
Masalah
1. Jumlah luaran dan capaian Tridharma yang dihasilkan masih minim
2. Dosen belum melaksanakan kegiatan penelitian secara maksimal
3. Belum adanya sistem pengelolaan jurnal seacara online
Akar masalah
1. Sistem tata pamong dan tata kelola belum berjalan efektif
Rencana perbaikan dan pengembangan
2. Pengelolaan jurnal secara online
3. Partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan nasional
3. Strategi pengembangan
Strategi dan Program Pengembangan kedepan yang akan dilakukan oleh STT
Banten adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
a. Sasaran : Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan
b. Kegiatan :
1) Peningkatan kualitas pembelajaran.
2) Peningkatan layanan kemahasiswaan dan penyiapan karir.
3) Peningkatan layanan mutu pendidikan.
2. Peningkatan Kualitas Kelembagaan
a. Sasaran : Meningkatnya kualitas kelembagaan
b. Kegiatan :
1) Pengembangan Tata Kelola Organisasi
2) Peningkatan kerjasama kelembagaan.
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya.
a. Sasaran : Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan
pendidikan
b. Kegiatan :
b. Pengembangan sumber daya manusia
c. Pengembangan sarana dan prasarana.
4. Penguatan Riset dan Pengembangan.
a. Sasaran : Meningkatnya relevansi dan produktivitas penelitian dan pengabdian
b. Kegiatan
1) Peningkatan riset dan pengabdian kepada masyarakat.
2) Peningkatan HKI dan publikasi ilmiah.
5. Penguatan Inovasi.
a. Sasaran : Menguatnya kapasitas inovasi.
b. Kegiatan :
1) Pengembangan perusahaan pemula berbasis teknologi.
2) Penguatan Inovasi di dunia Industri.
2 (dua) program pendukung:
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
a. Sasaran: Meningkatnya kualitas perencanaan, evaluasi kegiatan dan anggaran,
serta akuntabilitas dan pencapaian Kinerja.
b. Kegiatan
1) Peningkatan kualitas perencanaan, evaluasi kegiatan dan anggaran, serta
akuntabilitas dan pencapaian Kinerja.
2) Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia
3) Peningkatan dan pengelolaan urusan umum
3. Program Keberlanjutan
Laporan Evaluasi Diri STT Banten ini menyajikan informasi atas hasil-hasil kinerja
yang dicapai periode Tahun 2017-2021 dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
serta hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar dapat memberikan
nilai tambah dan kemanfaatan secara nyata bagi masyarakat, khusunya masyarakat
Banten. Berbagai pencapaian maupun kekurangan terhadap capaian kinerja Indikator
Kinerja, telah tergambarkan dalam penjelasan setiap point kriteria yang terdapat dalam
Laporan Evaluasi Diri. Secara umum target-target sasaran yang tercermin dalam
Indikator berhasil dicapai. Namun terhadap indikator kinerja yang belum mencapai target,
untuk meningkatkan pencapaian indikator kinerja yang telah diperjanjikan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) STT Banten kedepan akan berupaya meningkatkan koordinasi
dan sinergi antar unit-unit organisasi maupun dengan pihak Kementerian dan stakeholder
lainnya.
Laporan evaluasi diri juga dilaksanakan untuk menjamin mutu proses akademik
dan non akademik, keperluan akuntanbilitas dan pengakuan dari stakeholder. Oleh
karena itu, kami mohon kepada semua pihak untuk dapat memberikan saran-saran
perbaikan demi kemajuan dan kepercayaan dari masyarakat terhadap STT Banten.