Anda di halaman 1dari 4

Anugerah Allah Yang Memberi Kehidupan

Ketika kita merenungkan sebuah tema anugerah Allah yang memberi kehidupan, kehidupan
anugerah seperti apakah yang Tuhan berikan untuk kita? Sepengetahuan teman2, kehidupan seperti apa yang
teman2 rasakan saat ini? Sudah enak tha mengikut Tuhan, sudahkah kita menggunakan kapasitas yang kita
miliki sebagai respon atas anugerah Tuhan yang dinyatakan untuk kita?

Ilustrasi: - bagaimana sdr memandang kehidupan?

- Diusia remaja, kehidupan saya untuk uang, membantu keluarga, sekolah yang pintar biar nda susah
- Orang yang bekerja, disamping memenuhi target dalam pekerjaan, kebutuhan pribadi dan untuk
keluarganya atau PH nya.
- Teman2, fokusnya bisa jadi kesenangan teman2, pacar, hangout ketempat jauh, nongkrong, games,
pornografi.
Pernahkah pada suatu titik tertentu ketika semua yang anda perjuangkan gagal, entah cinta,
pekerjaan, pelayanan, pertengkaran dgn tmn atau mama papa, kalian tiba2 mikir, kenapa seh kehidupan yang
diberikan Tuhan ga asyik, berasa bodoh semua yang kita lakukan? Apalagi Tuhan harus mengutus anakNya
untuk menebus kita, buat apa? Ga beken n ga nyambung dengan realitas kehidupan yang sekarang sedang
kuhadapi.
Penting untuk kita boleh berpikir, cara kita memandang hidup ini, membentuk hidup kita.
Perspektifmu akan mempengaruhi bagaimana kamu akan menginvestasikan waktumu, menggunakan
uangmu, memanfaatkan talentamu dan menghargai relasi – relasimu. Nah, jadi jika ditanya bagaimana kamu
menggambarkan hidup, citra apa yang akan muncul di benakmu?

Citra itu metafora/kiasan dalam hidupmu. Itulah pandangan tentang hidup yang kamu pegang, secara
sadar atau tidak sadar, di dalam benakmu. Itulah gambaran tentang bagaimana hidup bekerja dan apa yang
kamu harapkan darinya. Kiasan hidupmu yang tak terucap mempengaruhi hidupmu lebih dari yang kamu
sadari. Ia menentukan ekspektasi-ekspektasimu, nilai-nilaimu, relasi-relasimu, tujuan- tujuanmu, dan
prioritas-prioritasmu. Jika kamu berpikir hidup adalah sebuah pesta, nilai utamamu dalam hidup adalah
bersenang-senang. Jika kamu berpikir hidup adalah sebuah balapan, kamu akan menghargai kecepatan dan
mungkin akan selalu tergesa-gesa. Jika kamu memandang hidup sebagai sebuah maraton, kamu akan
menghargai ketahanan. Jika kamu melihat hidup sebagai sebuah pertempuran atau permainan,
memenangkan sesuatu akan menjadi sangat penting bagimu.

Apakah pandanganmu tentang hidup? Untuk memenuhi maksud-tujuan TUHAN menciptakanmu.


Ok, tujuan seperti apa? Tujuan untuk memperoleh kepenuhan hidup bersama Tuhan, Namun kepenuhan hidup
manusia bisa menyeleweng. Sama seperti mike dicipta untuk menjadi pengeras suara. Namun mike juga bisa disalahgunakan,
misalnya untuk memukul kepala. Pada waktu itu mike tersebut sudah gagal mencapai kepenuhan keberadaannya. Demikian pula
dengan manusia bisa menyalahgunakan fungsinya. Tidak heran, di dalam hidup manusia setelah kita berjuang pada satu titik kita
merasa kosong. Kita mulai bertanya, "Apa yang sedang saya lakukan? Sepertinya tidak ada artinya? Hidupku kosong."
kamu akan harus menantang hikmat konvensional (secara umum, dunia) dan menggantikannya
dengan kiasan-kiasan tentang hidup yang alkitabiah. Alkitab memberikan tiga kiasan yang akan mengajar
kita tentang pandangan TUHAN tentang hidup: Hidup adalah sebuah ujian, hidup adalah sebuah amanat,
dan hidup adalah sebuah tugas sementara. Hidup di bumi adalah sebuah Ujian. TUHAN secara
berkesinambungan menguji karakter, iman, ketaatan, kasih, integritas, dan loyalitas umat-Nya. TUHAN
menguji Abraham dengan memintanya mengorbankan anaknya. TUHAN menguji Yakub dengan
membuatnya harus bekerja tambahan sekian tahun untuk mendapatkan Rahel menjadi istrinya. Adam dan
Hawa tidak lulus ujian di Taman Eden. Daud tidak lulus ujian dari TUHAN dalam beberapa peristiwa. Tapi
Alkitab juga memberi kita banyak contoh tentang orang-orang yang berhasil melalui ujian besar seperti
Yusuf, Rut, Ester, dan Daniel.
TUHAN secara berkesinambungan melihat responmu terhadap orang, masalah, keberhasilan,
konflik, penyakit, kekecewaan, dan bahkan cuaca! Kamu akan diuji dengan banyak perubahan, janji yang
tertunda, masalah-masalah yang mustahil, doa yang tak terjawab, kritik yang tidak layak kamu terima, dan
bahkan tragedi yang tidak masuk akal. TUHAN menguji imanmu melalui masalah, menguji pengharapanmu
dengan bagaimana kamu menangani harta milik, dan menguji kasihmu melalui orang lain.
Sebuah ujian yang sangat penting adalah bagaimana kamu bertindak ketika kamu tidak merasakan
kehadiran TUHAN dalam hidupmu. Kadang-kadang TUHAN dengan sengaja mundur, dan kita tidak
merasakan kedekatan-Nya. Raja Hizkia telah menikmati suatu persekutuan yang akrab dengan TUHAN,
tapi pada suatu titik kritis dalam hidupnya, TUHAN meninggalkannya sendiri untuk menguji karakternya,
mengungkap kelemahan, dan menyiapkannya untuk tanggung jawab yang lebih besar.
Setiap hari adalah hari yang penting, dan setiap detik adalah sebuah kesempatan bertumbuh untuk
memperdalam karaktermu, menunjukkan kasih, atau bergantung pada TUHAN. TUHAN menghendaki
kamu lulus ujian dalam hidup, jadi Ia tidak pernah mengijinkan ujian yang kamu hadapi lebih berat dari
karunia yang Ia berikan kepadamu untuk mengatasinya. Setiap kali kamu lulus ujian, TUHAN
memperhatikan dan membuat rencana-rencana untuk memberimu ganjaran di kekekalan.
Hidup di bumi adalah sebuah Amanat. Kita tidak pernah benar-benar memiliki apapun selama masa
tinggal kita yang singkat di bumi. TUHAN hanya meminjamkan bumi kepada kita selama kita di sini.
Segala yang kita nikmati harus diperlakukan sebagai sebuah amanat yang TUHAN tempatkan di tangan kita
makanya semua orang selalu berpikir bahwa kita hidup ini adalah anugerah Tuhan. sebagai orang
Kristen kita menyetujui ya hidup itu adalah anugerah. Kalao kita jabarkan anugerah yang kita miliki: firman
Tuhan yang ajaib, persekutuan hangat dalam gereja, berbagai macam kesempatan pelayanan, keluarga ,
teman, kuliah/sekolah, kebebasan dll. Lantas, apa kita ingat dan sadar memperlakukan semua anugerah ini
seperti intan permata? Acapkali kita menganggapnya, SUDAH SEHARUSNYA ITU YANG DIDAPAT
DALAM MENGIKUT YESUS.
Anugerah Tuhan yang membuat kita tetap hidup dan berarti. Allah tidak ingin kita tersesat, hancur,
mati dan binasa. Ia menunjukkan kasih setiaNya yang besar melalui anakNya yang tunggal Tuhan Yesus
Kristus, supaya manusia beroleh hidup.( perkataan yesus pada Nikodemus yoh 3:16). Allah melakukannya
untuk kita dan berharap supaya setiap umat beriman ikut menjadi mitra Allah mewujudkan kehidupan. Allah
ingin supaya keselamatan yang diberikan pada kita itu nda murahan, tetapi percaya senantiasa memandang
Allah sebagai sumber kehidupan.
Kata apakah yang paling memberikan pengharapan di sepanjang kehidupan kita? Kata itu adalah
keselamatan. Keselamatan dari apa? Dari keegoisan kita dan penghancuran diri sendiri. Dari kekacauan
dimana kita masuk kedalamnya. Dari dosa yang telah menghantui manusia sejak mulanya dan si jahat yang
terus menjatuhkan kita setiap hari. Dari tipuan budaya yang membutakan kita terhadap pesan keselamatan
Tuhan. Dari neraka yang tidak dipercayai oleh banyak orang.
Jika kita tidak berpikir bahwa kita memerlukan keselamatan, kita sedang membodohi diri kita
sendiri. Jika kita berpikir kita jauh dari keselamatan, kita sedang merendahkan Tuhan. jika kita tidak mau
memikirkan tentang keselamatan, kita sedang menempatkan diri sendiri di dalam kebinasaan kekal.
Lihat contoh bangsa israel yang ditolong musa yang meninggikan ular di padang gurun. Mereka
bersungut-sungut melawan Allah ketika berjalan kearah Laut Teberau, karena ketiadaan makanan dan
minuman yang baik menurut mereka. BACA BILANGAN 21:5 : mengapa kamu memimpin kami keluar
dari Mesir ? supaya kami mati di padang gurun ini? sebab disini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan
makanan hambar ini kami telah muak.
Dalam keadaan kesal, biasanya orang akan kehilangan akal sehat dan iman. Mereka lupa berhadapan
dengan siapa? Allah yang membebaskan dari Mesir, Allah yang menunjukkan tanda-tanda ajaib, Allah yang
tetap setia memelihara umatNya. Kekesalan hati menyebabkan kehilangan iman dan melupakan kebaikan –
kebaikan dimasa lalu. Kesalahan bangsa Israel adalah mereka lebih memilih hidup sebagai mentalitas budak
yg terbelenggu dosa, ketimbang bebas dan hidup beriman kepada Allah. Merasa lebih baik hidup tanpa
kehadiran Allah, inilah pilihan mereka. Dampak dari pilihan mereka, adalah cilaka, banyak yang mati
dipagut ular tedung.
Kita pun juga tak luput dari rasa jengkel atau jenuh pada Tuhan, ketika hidup di dunia sekarang ini
tidak ada dalam genggaman tangan yang kita mau. Sehingga kita seringkali memakai jalan pintas yang
menyenangkan hasrat diri kita, melakukan dosa dan kesalahan yang tidak disenangi oleh Tuhan. tapi ketika
toh kita sadar akan kelemahan dan tatkala hidup tanpa Tuhan, dan kita berseru dalam kesesakan, Allah tetap
setia menyelamatkan dan meluputkan kita dari kematian.
Bila anda diselamatkan, anda diselamatkan bukan karena anda pantas mendapatkannya, tetapi karena
anda membiarkan Tuhan menyelamatkan anda, dan karena anda mengakui kemalangan karena keberdosaan
anda dan ketidakmampuan anda untuk menyelamatkan diri anda sendiri. Kita sadar bahwa kita
diselamatkan bukan hanya untuk diampuni dari dosa atau diberi jaminan kekal di sorga, tapi kita
diselamatkan untuk mengenal Allah. Maka, kita pun memiliki hasrat akan Dia. Kita begitu mengingininya,
sampai-sampai kita meninggalkan segala sesuatau supaya dapat mengalami Dia (david platt).
Dalam Efesus 2:4 dikatakan, "Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang
besar, yang dilimpahkanNya kepada kita." Saudara, ayat 4 ini indah sekali, kata ‘agape’ atau kata ‘kasih’ ini
dipakai dua kali yaitu satu sebagai kata benda dan satu sebagai kata kerja. Sehingga maksud dari ayat ini,
dengan kasih yang berlimpah Allah sedang mengasihi kita dengan kasih yang begitu besar. Disini mencapai
kesimpulan terakhir yaitu bahwa engkau hanya bisa diselamatkan melalui anugerah, tidak ada sedikitpun
usaha kita. Jika terdapat sedikit saja usaha kita maka kita berada didalam motivasi yang keliru dan saya
sudah menyelewengkan maksud untuk mendapat surga. Semua ini hanya jalan buntu yang membawa kita
makin tambah berdosa. Dalam ayat 4 ini kita melihat tidak ada kebajikan apapun untuk kita mendapatkan
surga, makin kita berbuat baik makin berdosa. Jika demikian apakah kebajikan asli ada didunia ini? Di
dalam tulisan-tulisannya dan etikanya dia tidak bisa memberi jawaban karena dia tidak bisa mengerti jalan
keluar yang disodorkan oleh Tuhan yaitu keselamatan hanya oleh anugerah. Berdasarkan ayat ini kita baru
bisa memahami ayat 10, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup didalamnya." Baru didalam
ayat 10 ini keluar kata perbuatan baik didalam Alkitab sebagai respon dari anugerah bukan dan untuk
mendapatkan keselamatan. Jadi dasar perbuatan baik, karena saya dicipta di dalam Kristus Yesus. Sehingga
saya berbuat baik disini betul-betul untuk kebaikan, karena saya sudah mendapatkan semua anugerah dari
Tuhan. Maka setelah saya mendapatkan semua itu saya baru berbuat baik dan perbuatan baik yang saya
lakukan tidak ada motivasi lain kecuali berbuat baik. Jawaban ini tidak mungkin dijawab oleh dunia, ajaran
mengenai anugerah tidak bisa di spekulasi oleh pikiran manusia. Memahami hal ini kita baru bisa mengerti
betapa besarnya doktrin anugerah yang ditegakkan di dalam iman kristen. "Oleh kasih karunia kamu
diselamatkan" (ay 5).
Kuncinya adalah memandang Yesus sebagai sumber keselamatan. Respon kita umat beriman lantas
apa?

Hidup bagi kemuliaan TUHAN adalah prestasi terbaik yang dapat kita capai dengan hidup kita. Jadi,
kemuliaan TUHAN harus menjadi tujuan terutama di dalam hidup kita. Bagaimana aku dapat memuliakan
TUHAN?
Yesus menghormati TUHAN dengan memenuhi maksud-tujuan-Nya di bumi. Kita menghormati
TUHAN dengan cara yang sama. Ketika apapun dalam ciptaan memenuhi maksud-tujuannya, itu akan
membawa kemuliaan bagi TUHAN. Ada banyak cara untuk memuliakan TUHAN, tapi semua itu bisa
diringkas dalam kelima maksud-tujuan TUHAN bagi hidupmu.
1. Kita memuliakan TUHAN dengan menyembah-Nya.
TUHAN menginginkan penyembahan kita dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan kegembiraan,
bukan tugas. Penyembahan jauh melebihi memuji, menyanyi, dan berdoa kepada TUHAN.
Penyembahan adalah sebuah gaya hidup dalam menikmati TUHAN, mengasihi-Nya, dan memberi
diri kita untuk digunakan bagi maksud-tujuan-Nya.
2. Kita memuliakan TUHAN dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya.
Mengikuti Kristus bukan sekedar percaya; tapi juga termasuk menjadi bagian dan belajar untuk
mengasihi keluarga TUHAN.
3. Kita memuliakan TUHAN dengan menjadi serupa dengan Kristus.
TUHAN ingin kita bertumbuh dalam kedewasaan rohani, menjadi serupa dengan Yesus dalam
cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak.
4. Kita memuliakan TUHAN dengan melayani orang lain dengan talenta-talenta kita.
TUHAN tidak memberimu kemampuan untuk maksud-tujuan yang egois. Semua itu diberikan
untuk menguntungkan orang lain, seperti halnya orang lain diberi kemampuan untuk keuntunganmu.
5. Kita memuliakan TUHAN dengan bercerita tentang TUHAN kepada orang lain.
TUHAN tidak menghendaki kasih-Nya dan maksud-tujuan-Nya dirahasiakan. Ia mengharapkan kita
membaginya dengan orang lain, memperkenalkan Yesus kepada mereka, membantu mereka
menemukan maksud-tujuan mereka, dan menyiapkan mereka bagi akhir keabadiannya.
Kamu ingin hidup untuk apa?
Menjalani sisa hidupmu bagi kemuliaan TUHAN akan membutuhkan perubahan dalam prioritasmu,
jadwal, relasi, dan segalanya. Hal itu kadangkala akan berarti memilih jalan yang susah dan bukan yang
mudah. TUHAN akan memberimu apa yang kamu butuhkan jika kamu mau memilih untuk hidup bagi Dia.
Hidup yang sesungguhnya dimulai dengan mengabdikan dirimu seluruhnya kepada Yesus Kristus. Yang
perlu kamu lakukan adalah pertama, percaya. Percayalah bahwa TUHAN mengasihimu dan menciptakanmu
untuk maksud-tujuan-Nya. Percayalah kamu bukan kebetulan. Percayalah kamu diciptakan untuk kekal.
Percayalah TUHAN telah memilihmu untuk memiliki hubungan dengan Yesus, yang mati di atas kayu salib
bagimu. Percayalah bahwa bahwa tak peduli apa yang telah kamu lakukan, TUHAN ingin mengampunimu.
Kedua, terimalah. Terimalah Yesus dalam hidupmu sebagai TUHAN dan Juruselamatmu. Terimalah
pengampunan-Nya atas dosa-dosamu. Terimalah Roh-Nya, yang akan memberimu kuasa untuk memenuhi
maksud-tujuan hidupmu.

Anda mungkin juga menyukai