LAMBANG PERGURUAN
TINGGI
Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PT : .......................................................................
Peringkat Terbaru
Akreditasi Perguruan Tinggi : ........................................................................
Status dan
Nomor dan Tanggal
No. Program Program Studi Peringkat
Tanggal SK **) Kadaluarsa
Akreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
...
Catatan:
*) Lampirkan salinan Surat Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi.
**) Lampirkan salinan Surat Keputusan Akreditasi Program Studi terakhir.
IDENTITAS TIM PENYUSUN
LAPORAN EVALUASI DIRI
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
Nama : ......................................................................
NIDN : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Tanggal Pengisian : DD – MM – YYYY
Tanda Tangan :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0 6
BAGIAN KEDUA
STRUKTUR LAPORAN EVALUASI DIRI
II. PENDAHULUAN
Bagian ini berisi deskrispi yang memuat dasar penyusunan, tim penyusun, dan
mekanisme kerja penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED).
A. Dasar Penyusunan
Bagian ini berisi kebijakan tentang penyusunan evaluasi diri di perguruan tinggi yang
didalamnya termasuk juga tujuan dilakukannya penyusunan LED. Pada bagian ini,
institusi harus mampu menunjukkan keterkaitan LED dengan rencana
pengembangan institusi.
A. Kondisi Eksternal
Bagian ini menjelaskan kondisi eksternal perguruan tinggi yang terdiri dari
lingkungan makro dan lingkungan mikro ditingkat lokal, nasional, dan internasional.
Lingkungan makro mencakup aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lingkungan mikro mencakup aspek
pesaing, pengguna lulusan, sumber calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber
tenaga kependidikan, e-Learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware (OCW),
kebutuhan dunia usaha/industri dan masyarakat, mitra, dan aliansi. Unit pengelola
perlu menganalisis aspek-aspek dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro yang
relevan dan dapat mempengaruhi eksistensi dan pengembangan institusi.
B. Profil Institusi
Bagian ini berisi deskripsi sejarah institusi, visi, misi, tujuan, sasaran dan tata nilai,
organisasi (fakultas, lembaga, dan program studi), mahasiswa dan lulusan, sumber
daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana,
sistem penjaminan mutu internal, serta kinerja perguruan tinggi, yang disajikan
secara ringkas dan mengemukakan hal-hal yang paling penting. Aspek yang harus
termuat dijelaskan sebagai berikut.
1. Sejarah institusi
Institusi harus mampu menjelaskan mandat pendirian dan perkembangan
perguruan tinggi (jika terjadi pergeseran mandat atau perubahan bentuk
institusi) secara ringkas dan jelas.
C. KRITERIA
Laporan evaluasi diri harus memuat 9 (sembilan) kriteria akreditasi yang meliputi
kriteria: 1) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi, 2) Tata Pamong, Tata Kelola, dan
Kerjasama, 3) Mahasiswa, 4) Sumber Daya Manusia, 5) Keuangan, Sarana, dan
Prasarana, 6) Pendidikan, 7) Penelitian, 8) Pengabdian kepada Masyarakat, dan 9)
Luaran dan Capaian Tridharma.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS), yang mencakup antara
lain: keterlibatan para pemangku kepentingan internal maupun eksternal,
pertimbangan terhadap kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan
kebutuhan pengembangan perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup: penyusunan,
evaluasi, sosialisasi, dan implementasi VMTS ke dalam peraturan dan
program pengembangan.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama yang mencakup: sistem tata pamong, kepemimpinan,
pengelolaan, kode etik, penjaminan mutu, dan kerjasama. Tata pamong
merujuk pada struktur organisasi, mekanisme dan proses bagaimana suatu
institusi dikendalikan dan diarahkan untuk melaksanakan misi dan mencapai
visinya. Tata pamong juga harus mengimplementasikan manajemen risiko
untuk menjamin keberlangsungan perguruan tinggi. Pada bagian ini harus
dideskripsikan perwujudan tata pamong universitas yang baik (good
university governance/GUG), sistem pengelolaan, sistem penjaminan mutu,
dan kerjasama dengan mitra.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan pengembangan sistem tata
pamong yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, legalitas organisasi dan tata
kerja institusi, sistem pengelolaan, sistem penjaminan mutu, dan kerjasama.
b) Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan yang mencakup:
1) Kepemimpinan Operasional, ditunjukkan melalui kemampuan
pimpinan dalam menjalin komunikasi yang baik dengan
stakeholders internal untuk merealisasikan rencana strategis dan
operasional, serta kemampuan dalam mengambil keputusan
strategis dalam melaksanakan kebijakan operasional.
2) Kepemimpinan Organisasional, ditunjukkan melalui kemampuan
pimpinan untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan
kebijakan organisasional, serta perannya sebagai agen perubahan
sekaligus motivator akan tercapainya visi, misi, budaya dan tujuan
strategis perguruan tinggi.
3) Kepemimpinan Publik, ditunjukkan melalui kemampuan pimpinan
dalam menjalin kerjasama tridharma dan menjadikan perguruan
tinggi menjadi rujukan publik.
c) Pengelolaan
1) Ketersediaan bukti formal keberfungsian sistem pengelolaan
fungsional dan operasional perguruan tinggi yang meliputi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan
pengawasan (controlling).
2) Ketersediaan dokumen formal dan pedoman pengelolaan
mencakup aspek: a) pendidikan, b) pengembangan suasana
akademik dan otonomi keilmuan, c) kemahasiswaan, d) penelitian,
e) PkM, f) SDM,
g) Keuangan, h) Sarana dan Prasarana, i) Sistem Penjaminan
Mutu, dan j) Kerjasama.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi kebijakan dan
pedoman pengelolaan aspek: a) pendidikan, b) pengembangan
suasana akademik dan otonomi keilmuan, c) kemahasiswaan, d)
penelitian, e) PkM, f) SDM, g) Keuangan, h) Sarana dan Prasarana,
i) Sistem Penjaminan Mutu, dan j) Kerjasama.
4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti mekanisme persetujuan
dan penetapan terhadap rencana strategis (yang mencakup
perencanaan finansial dan sumber daya, pengelolaan dan
pengendalian risiko, kepatuhan terhadap peraturan, konflik
kepentingan, pelaporan dan audit).
8. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku
kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna
dan mitra yang memenuhi aspek-aspek berikut:
1) menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan,
2) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara
komprehensif,
3) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk
pengambilan keputusan, dan
4) tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.
5) review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku
kepentingan.
6) hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku
kepentingan.
C.3 Mahasiswa
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait mahasiswa yang mencakup
sistem seleksi dan layanan mahasiswa.
1. Latar Belakang
Mengacu pada visi STKIP Banten sebagai sekolah tinggi yang
unggul dan mampu menghasilkan lulusan yang professional, kompeten
dan berkarakter. Mahasiswa STKIP Banten bagian dari sivitas
akademika merupakan peserta didik yang berhak mendapatkan
pendampingan dari sekolah tinggi. Pendampingan ini dimaksudkan agar
mahasiswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan, baik dalam
bidang akademik, minat dan bakat, kepribadian dan profesi.
2. Tujuan
a. Memberikan jaminan mutu input mahasiswa dalam proses selama
masa studi
b. Memberikan jaminan dikembangkannya kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan yang mengarah kepada penggalian potensi diri
mahasiswa yang berkualitas baik secara akademik maupun non
akademik.
3. Rasional
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang
pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Kegiatan
kemahasiswaan dikelompokkan dalam empat bidang yaitu: bidang
penalaran, bidang minat bakat dan kegemaran, bidang organisasi
serta bidang kesejahteraan dan bakti sosial.
4. Mekanisme
Mekanisme penetapan standar perguruan tinggi terkait
mahasiswa telah melampaui standar SN dikti
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup sistem
penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa (bimbingan dan
konseling, pengembangan nalar, minat dan bakat, pengembangan soft skills,
layanan beasiswa, bimbingan karir dan kewirausahaan, dan layanan
kesehatan).
1. Dokumen Kebijakan Metode rekrutmen dan sistem seleksi
Pendaftaran mahasiswa
a. Pendaftaran mahasiswa melalui proses pengisian formulir secara
manual dan online
b. Terdapat Formulir pendaftaran dan web. Pendaftaran online
c. Penerimaan kelas reguler satu tahun dua kali
d. Penerimaan mahasiswa konversi/pindahan diatur dalam
ketentuan khusus diatur oleh Program Studi masing-masing
Tata cara penerimaan mahasiswa baru
a. Tes masuk terdiri dari ujian tulis
b. Tes tertulis terdiri dari Tes Potensi Akademik dan tes non akademik
untuk prodi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi
c. Tes wawancara dilakukan oleh masing-masing program studi
b) Layanan mahasiswa
Layanan mahasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk seluruh
mahasiswa dalam bentuk pembinaan, peningkatan dan pengembangan:
1) penalaran, termasuk softskills,
2) minat dan bakat, termasuk didalamnya pengembangan kegiatan
mahasiswa dan UKM,
3) kesejahteraan, yang dapat meliputi bimbingan konseling,
beasiswa, layanan kesehatan, serta
4) karir dan bimbingan kewirausahaan.
Layanan mahasiswa STKIP Banten meliputi beberapa bidang kegiatan,
antara lain:
1. Penalaran
Bentuk kegiatan: Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP),
Pelaksanaan: Kegiatan HMP berfokus pada kegiatan yang menunjang
keorganisasian dan akademik. Kegiatan yang dilaksanakan HMP
diantaranya adalah: Latihan Kepemimpinan, diskusiaktual, seminar
pendidikan, komunitas enterpreneur dl.
Hasil: Mahasiswa mampu melakukan pengkaderan dan berorganisasi,
serta mahasiswa mampumenyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah.
2. Pelaksanaan Standar
a. Seluruh sivitas akademika melaksanakan kegiatan kemahasiswaan
sesuai dengan standard SOP yang telah ditetapkan
4. Pengendalian Standar
a. SPMI memberikan catatan monitoring atau evaluasi yang dilakukan
pada tahap sebelumnya kepada masing-masing unit terkait
b. Unit terkait melakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan
atau ketidaksesuaian isi standar kemahasiswaan sesuai
kesepakatan yang telah ditentukan
c. SPMI akan memantau secara berkala hasil dari tindakan korektif
yang dilakukan, untuk melihat apakah penyelenggaraan kegiatan
kembali berjalan sesuai dengan isi standar kemahasiswaan
d. SPMI membuat laporan tertulis secara periodik tentang segala hal
yang terkait pengendalian standar kepada unit terkait, Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan dan Ketua.
5. Peningkatan Standar
a. SPMI mempelajari laporan hasil monitoring atau evaluasi dan
pengendalian standar kemahasiswaan
b. Menyelenggarakan rapat pimpinan dan koordinasi dengan
mengundang Ketua, Wakil Ketua, Ketua Program Studi dan Unit
terkait
c. Melakukan evaluasi isi standar kemahasiswaan yang akan
ditingkatkan dan mencapai kesepakatan untuk peningkatan
standar
d. Berdasarkan berita acara, unit terkait melakukan revisi isi standar
kemahasiswaan sehinggamenjadi standar baru yang lebih tinggi
dari standar sebelumnya
e. Unit terkait menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam
penetapan standar kemahasiswaan sebagai standar yang baru.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa termasuk
kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan
analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
STKIP Banten melakukan penyebaran kuesioner secara online
untuk mengukur tingkat kepuasaan mahasiswa. Tim yang ditunjuk dibawah
koordinasi ketua melakukan kuesioner secara online sebagai referensi
dalam melakukan evaluasi dan penyempurnaan pada layanan
kemahasiswaan.
a. Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan
sebagai berikut:
1. Instrumen yang digunakan meliputi aspek: Layanan bimbingan
konseling, Layanan minat dan bakat, Layanan pembinaan UKM dan
Layanan beasiswa
2. Metode yang digunakan dalam pengukuran kepuasan mahasiswa
terhadap layanan kemahasiswaan adalah penyebaran angket atau
kuesioner dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada mahasiswa yang dijadikan responden untuk
menjawabnya
3. Pelaksanaan penyebaran kuesioner kepuasan mahasiswa terhadap
layanan kemahasiswaan dilakukan pada setiap akhir semester ganjil
dan genap
4. Perekaman kuesioner kepuasan mahasiswa terhadap layanan
kemahasiswaan dilakukan melalui google form, kemudian data yang
telah diisi oleh mahasiswa diolah melalui Microsoft Excel
5. Hasil analisis data kepuasan mahasiswa terhadap layanan
kemahasiswaan sebagai berikut:
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mencakup: kualifikasi, kompetensi, beban kerja, proporsi, serta
pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
a. Latar Belakang
Pada setiap organisasi, koorporasi dan institusi kerja peran
penting pengelolaan sumber daya manusia (SDM) adalah sebuah
keniscayaan, termasuk di perguruan Tinggi yang berkaitan
dengan tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan.
Pengelolaan SDM sangatlah penting bagi perguruan Tinggi,
karena menjadi penentu jalan atau stagnannya aktivitas di
perguruan Tinggi. Pengelolaan SDM perguruan Tinggi adalah
pengelolaan segenap civitas akademika. Salah satu tantangan
(challenge) bagi pimpinan pendidikan Tinggi khususnya terkait
pengelolaan SDM adalah menghadirkan tenaga pendidik (dosen)
dan tenaga kependidikan yang profesional sehingga perguruan
Tinggi mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya
saing Tinggi sebagai out-put akhirnya. Dengan kata lain,
eksistensi dosen dan tenaga kependidikan menjadi kebutuhan
untuk mewujudkan visi dan misi perguruan Tinggi.
Dalam hal itu untuk meningkatkan kinerja SDM dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain (1) memberikan peluang untuk
berkembang dalam karir secara profesional, (2) memastikan
adanya kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
melanjutkan pendidikan ke strata yang lebih tinggi, (3)
memberikan perhatian, penghargaan dan insentif, (4) menjamin
adanya peluang untuk mengembangkan gaya kepemimpinan
pembelajaran yang baik, dan (5) adanya jaminan sosial yang
baik.
Mengingat peran utama sumber daya manusia ini, pimpinan
perguruan Tinggi berkewajiban mengelola SDM untuk
mengimplementasikan sistem manajemen agar dapat efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pimpinan
perguruan Tinggi bertanggung jawab terhadap pengelolaan SDM
karena SDM merupakan pelaku utama dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di perguruan Tinggi.
b. Tujuan
1. Menghasilkan sumber daya manusia pendidik dan
kependidikan yang professional dan kompeten
2. Menghasilkan sistem pengelolaan SDM (dosen dan tenaga
kependidikan) yang merujuk pada prinsip good governance.
3. Menghasilkan mutu pendidikan dengan penguatan SDM yang
kompeten dan profesional
c. Rasional
Sebagaimana diamanatkan dalam salah satu misi Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten yaitu meningkatkan
mutu tenaga akademik mengembangkan menghasilkan lulusan
yang professional dan kompeten maka sebagai suatu lembaga
pendidikan yang turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa,
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten perlu secara
berkelanjutan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
(PBM) yang diselenggarakan. Untuk memastikan bahwa hasil
pembelajaran bermutu baik haruslah melalui penyediaan dosen dan
tenaga kependidikan yang baik dan terjaga secara kualitas. Oleh
karena itu, perlu ditetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan
sebagai acuan minimal untuk proses belajar mengajar.
d. Mekanisme
Untuk memenuhi standar perencanaan maka STKIP Banten
menetapkan Standar sesuai SN Dikti diantaranya:
a. Menyediakan dokumen tertulis tentang sistem:
Perencanaan SDM
Rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian
pegawai
b. Menetapkan Rasio dosen tetap dan mahasiswa yang
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang bermutu
c. Menetapkan kualifikasi minimal untuk tenaga
kependidikan/penunjang dan mendorong serta memfasilitasinya
untuk pengembangan karir baik melalui studi lanjut maupun
program-program pelatihan
d. Menyediakan buku kode etik berikut dengan usaha
menyosialisasikannya melalui
1) Pertemuan khusus
2) Media cetak
3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik
e. Standar pelaksanaan dipenuhi dengan memfasilitasi SDM dengan
berbagai bentuk pengembangan yang berpedoman pada dokumen
tertulis tentang sistem
1) Orientasi dan penempatan pegawai,
2) Pendampingan dosen dan tenaga kependidikan baru
3) Pembinaan dan pengembangan, yang meliputi studi lanjut,
pelatihan, partisipasi dalam kegiatan ilmiah, dan erbagai
bentuk magang
f. Standar monitoring dan evaluasi SDM dipenuhi dengan adanya
evaluasi kinerja SDM secara reguler menggunakan instrumen
untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi,
tenaga administrasi, dan tenaga pendukungdan hasilnya
digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan secara
berkelanjutan. Selain itu juga dilakukan renumerasi, penghargaan,
dan sanksi yang transparan dan akuntabel
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup:
a) Kebijakan penetapan standar kualifikasi, kompetensi, beban kerja,
proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
Kebijakan pengembangan SDM yang dilakukan STKIP Banten
terkait pengelolaan SDM sebagai berikut :
1. Merekrut dosen yang memiliki integritas, kompetensi, kualifikasi
akademik sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan peraturan
perundangan yang berlaku;
2. Merekrut, mengelola, dan mengembangkan tenaga kependidikan yang
mencakup analis, laboran, pustakawan, dan teknisi;
3. Memberi kesempatan dan fasilitas bagi dosen untuk mengembangkan
kompetensi, potensi, dan prestasi dalam bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat ;
4. Menerapkan sistem penilaian prestasi kerja dosen, penghargaan
berdasarkan asas kemanfaatan, kelayakan, dan legalitas yang meliputi
aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
5. Memberlakukan kode etik bagi dosen maupun tenaga kependidikan
serta melengkapinya dengan sanksi bagi yang melanggarnya.
2. Sistem Rekruitmen
Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk mencapai visi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Banten dan tujuan pendidikan nasional dibentuk sistem
rekrutmen SDM ditetapkan dalam Peraturan Ketua Yayasan Insan
Aqilah dan SOP rekrutmen pegawai Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Banten mencakup beberapa hal berikut:
a. Rekrutmen dan seleksi pegawai bertujuan untuk mendapatkan
pegawai yang professional dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas, berdedikasi Tinggi, berwibawa, percaya diri,
berintegritas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sumber penerimaan dosen dan tenaga kependidikan adalah
masyarakat umum
c. Persyaratan umum dosen tetap yayasan (tenaga pendidik):
1) Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berideologi Pancasila dan setia kepada UUD 1945.
3) Berakhlaq mulia
4) Sehat jasmani dan rohani
5) Tidak pernah terlibat tindak pidana
6) Jujur dan bertanggung jawab
7) Memiliki ijasah minimal S2
8) Lulus seleksi tes penerimaan pegawai
9) Bersedia untuk diangkat sebagai dosen tetap Yayasan Insan
Aqilah
d. Persyaratan umum tenaga kependidikan:
1) Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berideologi Pancasila dan setia kepada UUD 1945.
3) Berakhlaq mulia
4) Sehat jasmani dan rohani
5) Tidak pernah terlibat tindak pidana
6) Jujur dan bertanggung jawab
7) Memiliki ijasah minimal D3 untuk tenaga administrasi,
teknisi, pustakawan dan laboran.
8) Memiliki ijasah minimal SLTA untuk tenaga SATPAM,
kebersihan dan umum lainnya.
9) Memiliki sertifikat pendukung sesuai bidang pekerjaannya.
10) Umur maksimal 40 (empat puluh) tahun.
11) Lulus seleksi tes penerimaan pegawai
12) Bersedia untuk diangkat sebagai pegawai di yayasan Insan
Aqilah
3. Seleksi Pegawai
Tata cara seleksi atau penerimaan pegawai diatur dalam
Peraturan Ketua Yayasan Insan Aqilah meliputi :
a. Pengumuman kesempatan kerja
1) Pengumuman dimaksudkan untuk menginformasikan tentang
lowongan/ kesempatan kerja kepada masyarakat umum
secara luas dan terbuka dengan tujuan agar mendapatkan
calon pegawai yang berkualitas.
2) Pengumuman tertulis dilaksanakan secara terbuka dan dapat
melalui media cetak, media elektronik (website Sekolah
Tinggi) dan media social (facebook, twitter, instagram)
3) Pengumuman tersebut setidak-tidaknya menginformasikan
tentang jenis kesemapatan kerja dan persyaratan baik
administrasi maupun kualifikasi serta ketrampilan yang
dibutuhkan.
b. Pendaftaran
1) Tempat pendaftaran dilakukan di Kampus Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
2) Waktu pendaftaran berakhir selambat-lambatnya 1 bulan
setelah pengumuman dilaksanakan.
3) Pelamar mengajukan surat permohonan yang ditujukan
kepada Ketua Sekolah Tinggi cq Biro Keuangan dan SDM
dan lampiran sesuai dengan persyaratan administrasi yang
telah ditentukan.
c. Seleksi/penyaringan
1) Pemeriksa administrasi dimaksudkan untuk memeriksa
kelengkapan administrasi berdasarkan persyaratan yang telah
ditetapkan.
2) Ujian tertulis
3) Praktek microteaching.
4) Wawancara
d. Penentuan akhir seleksi/penyaringan
1) Bagi pelamar yang telah mengikuti seleksi/penyaringan
diajukan oleh panitia pelaksana kepada panitia penentu akhir
untuk diadakan penentuan akhir dengan melakukan penelitian
dan peninjauan kembali.
2) Panitia penentu akhir melakukan penelitian dan peninjauan
kembali tentang hasil seleksi/penyaringan yang telah
dilaksanakan oleh panitia pelaksana.
3) Dari hasil penelitian dan peninjauan kembali tersebut panitia
pengarah menetapkan calon pegawai yang dinyatakan lulus.
4. Pemberhentian Pegawai
Peraturan Ketua Yayasan Insan Aqilah Tentang Petunjuk
Pengelolaan Sumber Daya Manusia yaitu :
a. Pemberhentian pegawai dilakukan atas dasar:
1) Pemberhentian dengan hormat
2) Pemberhentian dengan tidak hormat
3) Pengunduran diri
4) Penyederhanaan organisasi
b. Pegawai dapat diberhentikan dengan hormat, karena:
1) Permintaan sendiri
2) Mencapai masa pengabdian purna tugas
3) Adanya penyederhanaan organisasi
4) Tidak cakap jasmani atau rohani.
c. Pegawai dapat diberhentikan dengan tidak hormat karena:
1) Melakukan suatu tindak pidana baik di dalam maupun di luar
Lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Banten
2) Melakukan pelanggaran berat disiplin pegawai.
3) Memiliki DP3 < 60.
4) Melakukan aktivitas yang mendiskreditkan Sekolah Tinggi
5) Melakukan aktivitas yang menyebabkan hilangnya aset
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
d. Pegawai yang mengajukan pengunduran diri harus mendapat
persetujuan kepala unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Banten minimal 1 (satu) bulan sebelum
pengunduran diri yang bersangkutan.
e. Pimpinan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
dapat menerbitkan surat referensi kerja bagi pegawai yang
mengundurkan diri sesuai ketentuan tanpa mendapatkan santunan.
f. Pegawai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten yang
diberhentikan atau melakukan pemutusan hubungan kerja atas
permintaan sendiri berarti telah putus segala hak dan kewajiban
sebagai pegawai.
g. Pegawai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten yang
mendapat fasilitas dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Banten kemudian diberhentikan atau meminta berhenti
sendiri, wajib mengembalikan fasilitas tersebut.
h. Pegawai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten yang
diberhentikan karena penyederhanaan organisasi berhak
mendapatkan santunan purna bhakti sesuai kemampuan Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten.
Selanjutnya dijelaskan masa purna tugas bagi dosen dan tenaga
kependidikan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
yaitu :
a. Dosen Tetap (DT) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Banten memasuki masa purna tugas pada usia 60 (enam puluh)
tahun bagi yang memiliki jabatann fungsional akademik Aisten Ahli,
65 (enam puluh lima) tahun bagi yang memiliki jabatan fungsional
akademik Lektor dan 70 (tujuh puluh) tahun bagi Guru Besar.
b. Penetapan masa purna tugas DT dilakukan oleh Rektor kepada BPH
berdasarkan usulan kepala SDM Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Banten
c. Pegawai tetap Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
memasuki masa purna tugas pada usia 56 (Lima puluh enam )
tahun.
d. Penetapan masa purna tugas Pegawai tetap Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten dilakukan Ketua kepada BPH
berdasarkan usulan kepala Biro SDM Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Banten
e. Pegawai tetap Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
yang memiliki masa kerja minimal 25 (dua puluh lima) tahun atau
berusia minimal 50 (lima puluh) tahun dapat mengajukan purna
tugas diluar ketentuan berhak mendapatkan santunan purna tugas.
f. Pemberitahuan masa purna tugas dilakukan 6 bulan sebelum yang
bersangkutan memasuki masa purna tugas. Surat Ketetapan Purna
Tugas dan Santuan bagi pegawai yang memasuki purna tugas
disiapkan oleh SDM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Pegawai yang dipurnatugaskan dapat mengajukan kembali sebagai
pegawai kontrak untuk jangka waktu tertentu sepanjang keberadaan
yang bersangkutan masih diperlukan Sekolah Tinggi (belum ada
pengganti)
5. Orientasi dan Penempatan Pegawai
Orientasi dan penempatan pegawai ditetapkan dalam Peraturan
Ketua Yayasan Insan Aqilah. Orientasi dan penempatan pegawai
dilakukan oleh pejabat yang memiliki kewenangan Biro Keungan dan
SDM dan dilaporkan ke Wakil Rektor II Keuangan dan SDM Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten. Pegawai yang telah
mendapat surat keputusan pengangkatan dan telah menandatangai
perjanjian kerja sebagai pegawai bertanggung jawab kepada kepala
unit kerja dilingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Banten
6. Pengembangan Karir
Program pengembangan dan pelatihan diarahkan untuk
memelihara dan memperbaiki prestasi kerja para karyawan saat ini
dan diarahkan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di masa depan. Hal
tersebut didasarkan pada Peraturan Ketua Yayasan Insan Aqilah
tentang Petunjuk Pengelolaan Sumber Daya Manusia Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten yaitu :
a. Pengembangan karir pegawai mengikuti peraturan kepegawaian
yang berlaku pada saat ini baik jabatan,pangkat dan golongan
dan penghitungan angka kredit.
b. Pengembangan karir bagi dosen melalui :
1) Pendidikan lanjut
2) Pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan proses
pembelajaran seperti Pekerti dan sebagainya
3) Partisipasi dalam kegiatan ilmiah
4) Asosiasi keilmuan dan profesi
5) Berbagai bentuk magang
6) Pengembangan kerjasama pendidikan dan penelitian
c. Pengembangan karir bagi tenaga kependidikan melalui :
1) Pendidikan lanjut
2) Pelatihan dan seminar
3) Berbagai bentuk magang
4) Studi banding ke intansi lain
5) Evaluasi pembinaan dan pengembangan karir pegawai
dituangkan dalam:
Format DP3 per
tahun sesuai dengan SK Ketua tentang Rekam Jejak
Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Survey Kepuasan
terhadap dosen dan tenaga kependidikan
Kode Etik
Berkaitan dengan pengembangan karir, mutasi dan alih fungsi
pegawai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten sesuai
dengan ketentuan yang tertulis yaitu:
a. Mutasi dari
tenaga kependidikan menjadi dosen dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Telah menjadi tenaga kependidikan tetap Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten minimal 5 (lima) tahun
berturut-turut
2) Lulus tes potensi akademik dan psikotes oleh tim yang ditunjuk
untuk itu
3) Usia maksimal 40 (empat puluh) tahun.
b. Mutasi
pangkat pegawai ditetapkan :
1) Mutasi pangkat pegawai ditetapkan per April dan Oktober.
2) Mutasi pangkat pegawai diusulkan oleh kepala unit kerja minimal
6 (enam) bulan sebelum penetapan mutasi pangkat dan dilampiri
DP3 selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
b) Kinerja dosen
Analisis data tentang:
1) Produktivitas Penelitian dan PkM (Tabel 3.c.1 dan Tabel 3.c.2
LKPT).
2) Rekognisi Dosen (Tabel 3.d LKPT).
c) Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan berdasarkan jenis
pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.). Indikator
Kecukupan: FTE tenaga kependidikan, jumlah, dukungan teknologi
informasi (fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi tenaga
kependidikan.
Untuk tenaga kependidikan sudah cukup memadai sesuai
untuk melayani kebutuhan proses administrasi di tingkat sekolah tinggi
dan di program studi STKIP Banten. Peluang untuk pengembangan
karier, setiap staf diberikan kesempatan seluasnya untuk dapat
menduduki jabatan struktural tertinggi di bidang administrasi, antara lain
rnenjadi Kepala Bagian Akademik. Kualifikasi tenaga kependidikan
juga sudah cukup memadai sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
STKIP Banten.
Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaksana
tenaga kependidikan disediakan dana untuk mengikuti
kursus/pelatihan keterampillan yang sejalan dan sesuai dengan tugas
dan pekerjaannya. Selain diikutkan dalam kursus dan pelatihan,
karyawan tenaga kependidikanjuga mendapatkan kesempatan untuk
meningkatkan tingkat pendidikannya ke jenjang lebih tinggi melalui
izin belajar yang didanai oleh STKIP Banten.
Setiap tahun diadakan kegiatan pembinaan kebersamaan dengan
tujuan meningkatkan kinerja dan pola kerjasama yang baik dan
menjaga kekompakan. Kegiatan dilakukan di luar kampus baik
dalam bentuk rapat kerja maupun rekreasi bersama.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan, termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait keuangan yang mencakup:
penetapan, perencanaan, implementasi, pelaporan, audit, dan perbaikan
pengelolaan keuangan, dan penetapan standar perguruan tinggi terkait
sarana dan prasarana yang mencakup: sistem perencanaan, pemeliharaan,
evaluasi, dan perbaikan terhadap fasilitas fisik, termasuk fasilitas teknologi
informasi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal tentang:
a) Kebijakan pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan,
sumber-sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan pertanggung
jawaban.
b) Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup:
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan
penghapusan.
b) Sarana
1) Kecukupan, Aksesibilitas, dan Mutu Sarana
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiap
pakaian mencakup: fasilitas dan peralatan untuk Proses Belajar
Mengajar (PBM), Penelitian, dan PkM. Mengacu kepada SN DIKTI
Pasal 32. PT harus menyediakan sarana untuk yang berkebutuhan
khusus.
2) Kecukupan, Aksesibilitas dan Mutu Sistem informasi
Ketersediaan sistem TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk:
a) mengumpulkan data yang akurat, dapat dipertanggung jawabkan
dan terjaga kerahasiaanya.
b) mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan. (Misal: SIMPT,
SIM Perpustakaan, Database, dan Sistem Informasi PBM).
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna luaran
perguruan tinggi (pengguna lulusan dan mitra), termasuk kejelasan
instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis
datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Keuangan, Sarana
dan Prasarana serta Tindak Lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan pengelolaan keuangan, sarana dan
prasarana.
C.6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait pendidikan yang mencakup
kurikulum, pembelajaran, integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam
pembelajaran, dan suasana akademik yang didasarkan atas analisis internal
dan eksternal, serta posisi dan daya saing perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan pendidikan yang
mencakup tujuan dan sasaran pendidikan, strategi dan metode untuk
mencapainya dan instrumen atau cara untuk mengukur efektivitasnya.
b) Pembelajaran
1) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penerapan sistem
penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman.
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penetapan strategi, metode
dan media pembelajaran serta penilaian pembelajaran.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi sistem
monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan mutu proses
pembelajaran.
4) Analis data tentang pembelajaran dalam bentuk praktikum, praktik
dan praktik lapangan yang diselenggarakan untuk pembentukan
kompetensi mahasiswa program studi (Tabel 2.c LKPT). Data dan
analisis disampaikan oleh pengusul dari perguruan tinggi vokasi.
d) Suasana akademik
1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan suasana akademik yang
mencakup: kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan.
2) Ketersediaan bukti sahih tentang terbangunnya suasana akademik
yang kondusif dan dapat berupa:
a. Keterlaksanaan interaksi akademik antar sivitas akademika
dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan PkM baik pada skala
lokal/nasional/ internasional,
b. Keterlaksanaan program/kegiatan non akademik yang
melibatkan seluruh warga kampus yang didukung oleh
ketersediaan sarana, prasarana, dan dana yang memadai.
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang langkah-langkah strategis
yang dilakukan untuk meningkatkan suasana akademik.
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk melampaui
SN DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur,
dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses
pendidikan (terutama mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang
digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait penelitian yang mencakup:
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian yang didasarkan atas
analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya saing perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan penelitian yang mencakup
perencanaan (termasuk arah dan fokus penelitian), pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian serta panduan penelitian.
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses penelitian
(peneliti dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
peneliti dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan standar perguruan tinggi terkait Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM) yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan PkM
yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya
saing perguruan tinggi.
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan PkM yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan PkM.
3. Standar Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar
Bagian ini menjelaskan standar perguruan tinggi dan strategi pencapaian
standar terkait PkM di perguruan tinggi yang mencakup: perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan PkM, yang memenuhi dan/atau melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pada bagian ini juga harus diuraikan
sumber daya yang akan dialokasikan untuk mencapai standar yang telah
ditetapkan serta mekanisme kontrol pencapaiannya.
5. Kepuasan Pengguna
Bagian ini berisi:
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna luaran
perguruan tinggi (pengguna lulusan dan mitra), termasuk kejelasan
instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman, dan analisis
datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
3. Strategi pengembangan
Kemampuan institusi dalam menetapkan prioritas pengembangan sesuai
dengan kapasitas, kebutuhan, dan rencana strategi pengembangan institusi
secara keseluruhan.
4. Program Keberlanjutan
Mekanisme penjaminan keberlangsungan program dan good practices yang
dihasilkan, serta jaminan ketersediaan sumber daya untuk mendukung
pelaksanaan program termasuk rencana penjaminan mutu yang berkelanjutan.
IV. PENUTUP
Bagian ini berisi deskrispi yang memuat kesimpulan dari Laporan Evaluasi Diri (LED).
LAMPIRAN
Disampaikan sebagai dokumen terpisah.
Petunjuk Penulisan: