Anda di halaman 1dari 57

Model Pembelajaran Berbasis

Tradition of Excellence

Student Centred Learning (SCL)

Di susun kembali oleh:


Sholeh Avivi
Prodi Ilmu Pertanian, Faperta UNEJ
Sekretaris II LP3M UNEJ

Pelatihan Pekerti 08-12 Juli 2019


Gedung Politeknik Negeri Jember
Sumber:
1. Permenristedikti 44 2015 tentang SN Dikti
2. klp3.unej.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/pendekatan-SCL-rtn.ppt
3. www.unhas.ac.id/.../RAGAM%20MODEL%20SCL%20versi%20%20Revisi%2001.PP...
4. https://latahangblog.files.wordpress.com/2016/10/model-model-pembelajaran.ppt
5. www.slideshare.net/obepsp/7-studentcenteredlearning1
Tradition of Excellence

Click to edit Master title style


Informasi, Media and
Kehidupan dan Karir Pembelajaran dan Inovasi
Teknologi
• Fleksibel dan adaptif • Kreatif dan inovasi
• Melek informasi
• Berinisiatif dan mandiri • Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Melek Media
• Keterampilan sosial dan budaya • Komunikasi dan kolaborasi
• Melek TIK
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan bahwa


proses pembelajaran tidak cukup
hanya untuk meningkatkan
pengetahuan [melalui core subjects]
saja, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan Partnership: Perusahaan, Asosiasi
informasi dan berkomunikasi
Pendidikan, Yayasan,...
TANTANGAN
KURIKULUM ERA
REVOLUSI 4.0
PESAN PAK MENTERI
Revolusi Industri 4.0 ?

“ Revolusi Industri yang ditandai dengan


kemunculan
superkomputer, robot pintar, kendaraan
tanpa pengemudi, cloud computing, sistem
big data, rekayasa genetika dan
perkembangan neuroteknologi yang
memungkinkan manusia

untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.

Sumber: World Economic Forum

5
Karakteristik Utama
Revolusi Industri 4.0

Kehadiran Disruptive Perubahan Ukuran


Technology Perusahaan
01 Disruptive technology hadir
02 Di era yang baru ini,
begitu cepat dan pesat ukuran perusahaan tidak
sehingga memberi perlu besar, namun
ancaman bagi industri-
industri raksasa.
05 perusahaan tersebut
haruslah ‘lincah’ dalam
memanfaatkan teknologi
dan informasi.
06

6
Disrupsi Teknologi

Sumber: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan – Kemenristek Dikti


Permasalahan Baru

Sumber: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan – Kemenristek Dikti


Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tahapan Pencapaian UNEJ Tahun 2016-2020 dalam Kerangka Arah
Pengembangan Institusi
Tradition of Excellence

Visi UNEJ: Universitas Unggul dalam Pengembangan Sains, Teknologi dan


Seni Berwawasan Lingkungan, Bisnis dan Pertanian Industrial”.
Click to edit Master title style Tradition of Excellence

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:


• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan,
1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya] Personal
- Associating [menalar]
Pembelajaran
- Experimenting [mencoba] Inter-personal berbasis
- Networking [Membentuk jejaring] intelejensia
tidak akan
memberikan
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang
hasil siginifikan
mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati,
(hanya
menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk
peningkatan
meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi
50%)
peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
dibandingkan
yang berbasis
kreativitas
(sampai 200%)
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Tradition of Excellence

Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building


the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the
Development of Executive Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-
jaringan neuron yang terkait satu sama lain
• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada
saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir
seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order
of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan
high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak
dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati,


menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik
sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan
untuk pengambilan keputusan
Tradition of Excellence

Click to edit Master title style


Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
danketerampilan mental (softskills);
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
Belajar pada Hakekatnya adalah Tradition of Excellence

Berubah

• Dari belum mengerti menjadi mengerti.


• Dari sedikit bisa menjadi sangat mahir.
• Dari kurang beradab menjadi lebih beradab.
• Dari kurang berminat menjadi sangat
antusias.
• Dari kurang bisa bergaul menjadi sangat
komunikatif.
• Dari kurang bisa mengajar menjadi pengajar
yang baik.
• Dari mengajar menjadi membelajarkan dengan
pendekatan SCL.
Prakondisi “SCL” Tradition of Excellence

Rogers (1983) mengidentifikasi prakondisi


penerapan SCL adalah keberadaan
FIGUR yang dipercaya kelompok
pembelajar memfasilitasi mereka.
TCL – SCL: Sebuah Kontinum
Tradition of Excellence

TCL SCL
• LOW LEVEL OF STUDENT • HIGH LEVEL OF STUDENT
CHOICE CHOICE
• STUDENT PASSIVE • STUDENT ACTIVE
• POWER IS PRIMARILY • POWER IS PRIMARILY WITH
WITH TEACHER THE STUDENT
Perubahan Peran Mahasiswa Tradition of Excellence

• THE RELIANCE ON ACTIVE RATHER THAN PASSIVE


LEARNING;
• AN EMPHASIS ON DEEP LEARNING AND
UNDERSTANDING
• INCREASED RESPONSIBILITY AND
ACCOUNTABILITY ON THE PART OF THE STUDENT,
• AN INCREASED SENSE OF AUTONOMY IN THE
LEARNER
• PROCESS AND COMPETENCE RATHER THAN
CONTENT
Perubahan Peran Dosen Tradition of Excellence

• MOTIVATOR,
PENGAJAR • MEDIATOR, &
• FASILITATOR
Teacher Centered Learning Tradition of Excellence

Transfer
pengetahuan?

Siswa Pasif
Reseptif

SERING DINAMAKAN
PENGAJARAN
Perubahan Paradigma Tradition of Excellence

dalam Pembelajaran (1)


1. PENGETAHUAN 2. BELAJAR
PENGETAHUAN DIPANDANG
SEBAGAI SESUATU YANG BELAJAR
SUDAH JADI , YANG ADALAH MENERIMA
TINGGAL DITRANSFER DARI PENGETAHUAN
DOSEN KE MAHASISWA. ( PASIF - RESEPTIF )

PENGETAHUAN ADALAH BELAJAR


HASIL KONSTRUKSI ADALAH MENCARI DAN
( BENTUKAN ) ATAU MENGKONSTRUKSI
HASIL TRANSFORMASI (MEMBENTUK) PENGETAHUAN
SESEORANG YANG AKTIF DAN
BELAJAR. SPESIFIK CARANYA
Perubahan Paradigma
Tradition of Excellence

dalam Pembelajaran (2)


3. MENGAJAR - MEMBELAJARKAN

Berpartisipasi dengan
Menyampaikan
mahasiswa dalam
pengetahuan (bisa
klasikal) membentuk
pengetahuan

Menjalankan Menjalankan berbagai


sebuah instruksi strategi yang
yang telah membantu mahasiswa
dirancang untuk dapat belajar
Efektivitas Perubahan Tradition of Excellence

Paradigma Pembelajaran

• Sangat kondisional, tergantung pada berbagai


faktor yang terkait, terutama pada lingkungan
organisasi dan SDM penyelenggara;
• Pada tataran yang lebih mikro maka
perubahan yang dilakukan akan bertumpu
pada hakekat kompetensi yang ingin dicapai,
kondisi peserta didik, tenaga akademik,
tenaga penunjang, sarana dan lingkungan
belajar.
Proses Pendidikan & Tujuan Pendidikan Tradition of Excellence

• Perubahan cara pandang mengenai tujuan


pendidikan: Pendidikan tidak hanya
pengembangan kompetensi, namun
menumbuhkembangkan kualitas kemanusiaan
pada seseorang, beyond competence.

• Perubahan cara-pandang mengenai proses


pendidikan: Pendidikan di perguruan tinggi tidak
hanya kegiatan pengalihan pengetahuan tetapi
juga seluruh suasana, proses, ketauladanan,
yang mempengaruhi secara langsung atau tidak
langsung perkembangan potensi insani.
Mahasiswa & Kecerdasan Tradition of Excellence

• Perubahan cara pandang mengenai


mahasiswa. Mereka bukan benda atau bahan
baku, tetapi anggota komunitas. Mereka bukan
sederet gelas kosong, namun orang muda
yang memiliki potensi keunggulan yang
berbeda dan beragam.

• Perubahan cara pandang mengenai


kecerdasan: Setiap kecerdasan penting, dan
perlu dikembangkan sebaik mungkin.
Perubahan Proses Tradition of Excellence

• Proses belajar yang mekanistik menjadi proses


belajar yang menggugah, memberi inspirasi,
dan mencerahkan.

• Proses belajar yang individual menjadi proses


belajar individual dan belajar dalam team
secara seimbang.
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN

Dosen

PENGEMBANGAN
KURIKULUM

PEMBELAJARA
RENC. PROSES
PEMB. DAN HASIL
BELAJAR
sumber
Mhs belajar

METODE DAN MODEL


PEMBELAJARAN SCL/TCL

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN


Mengapa Penting? Tradition of Excellence

• Era global

• Pendidikan perlu menyiapkan manusia yang


mampu menjawab tantangan global
Penelitian David Johnson, Roger Johnson dan Karl Tradition of Excellence

Smith (1991)
Perkuliahan yang ada:

1. Perhatian mahasiswa menurun dari waktu ke waktu


2. Hanya sesuai untuk tipe auditori
3. Hanya melibatkan belajar tingkat rendah
4. Berasumsi bahwa semua mahasiswa memerlukan
informasi yang sama
Kelebihan SCL Tradition of Excellence

Penelitian menunjukkan bahwa


perkuliahan aktif dapat meningkatkan
keterampilan mahasiswa diantaranya

•keterampilan berfikir,
•keterampilan memecahkan masalah
dan
•keterampilan komunikasi.
Tradition of Excellence

OLAH HATI/KALBU OLAH PIKIR


CERDAS SPIRITUAL CERDAS INTELEKTUAL

CERDAS

OLAH RASA OLAH RAGA


CERDAS EMOSIONAL DAN SOSIAL CERDAS KINESTETIK
Mel Silberman Tradition of Excellence

1. Apa yang saya dengar saya lupa


2. Apa yang saya dengar dan lihat, saya sedikit
ingat
3. Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan
dengan orang lain saya mulai mengerti
4. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan
lakukan saya akan menguasai dan trampil
5. Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya akan
ahli
Belajar adalah Motivasi sebagai Pengalaman adalah Siswa memiliki
proses aktif kunci belajar hal utama konsep awal
Siswa otonom Melibatkan: Siswa memiliki: Memilih dan
Fokus pada Keingintahuan Keyakinan awal memindahkan
belajar siswa Sikap awal informasi Tradition of Excellence
Siswa punya Penyelidikan Pengetahuan awal Menyusun
keinginan siswa hipothesis
Siswa punya Inisiatif siswa Membuat pilihan
tujuan

Fokus pada siswa


Tujuan
Penalaran
Berfikir kritis dan kreatif
Pemecahan masalah
Konstruktivisme Pemahaman dan penggunaan
Keluwesan kognitif
Refleksi
Distribusi kepakaran

Belajar itu ...

Kontekstual Aktivitas sosial Memerlukan waktu Ditekankan pada


Melibatkan
pembelajaran
Berhubungan dengan
kooperatif
Refleksi Pemahaman
kehidupan Belajar dengan Pendewasaan Kinerja
Berhubungan dengan bahasa
pandangan awal Melibatkan siswa
dengan dunia nyata
Dialog antar siswa
dan siswa-guru
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Ragam Model SCL Tradition of Excellence

1. Small Group Discussion (SGD)


2. Role-Play Simulation (RPS)
3. Case Study (CS)
4. Discovery Learning (DL)
5. Self-Directed Learning (SDL)
6. Cooperative Learning (CL)
7. Collaborative Learning (CbL)
8. Contextual Instruction (CI)
9. Project-Based Learning (PjBL)
10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
11. Experiential Learning (EL)
12. Computer-Assisted Learning (CAL)
Problem-Based Learning Tradition of Excellence

KEGIATAN FASILITATOR: KEGIATAN PESERTA:


• Merancang tugas untuk mencapai • Belajar dengan menggali/ mencari
kompetensi tertentu informasi (inquiry) serta
• Membuat petunjuk (metode) untuk memanfaatkan informasi tersebut
peserta dalam mencari pemecahan untuk memecahkan masalah
masalah yang dipilih oleh peserta faktual/ yang dirancang oleh
fasilitator
sendiri atau yang ditetapkan.

SOFT SKILL OUTPUT:


• prioritas
• mengambil keputusan
• berfikir kritis
• selektif
• tanggung jawab
Project-Based Learning Tradition of Excellence

KEGIATAN FASILITATOR: KEGIATAN PESERTA:


• Merancang suatu tugas (proyek) • Mengerjakan tugas (berupa
yang sistematik agar mahasiswa proyek) yang telah dirancang
belajar pengetahuan dan secara sistematis.
ketrampilan melalui proses • Menunjukkan kinerja dan
pencarian/ penggalian (inquiry), mempertanggung jawabkan hasil
yang terstruktur dan kompleks. kerjanya di forum.
• Merumuskan dan melakukan
proses pembimbingan dan
asesmen.

SOFT SKILL OUTPUT:


• ketaat asas-an
• tanggung jawab
• inovasi, kreatif
• komunikaso
• aktualisasi
Collaborative Learning Tradition of Excellence

KEGIATAN FASILITATOR: KEGIATAN PESERTA:


• Merancang tugas yang bersifat • Bekerja sama dengan anggota
open ended. kelompoknya dalam mengerjakan
• Sebagai fasilitator dan motivator. tugas
• Membuat rancangan proses dan
bentuk penilaian berdasarkan
konsensus kelompoknya sendiri.

SOFT SKILL OUTPUT:


• penghargaan
• apresiasi pendapat/toleransi
• networking
• share vision
• group decision making
• time management
Experiential Learning Tradition of Excellence

KEGIATAN FASILITATOR: KEGIATAN PESERTA:


• memetakan taksonomi •.mencari informasi ilmiah
• merancang rencana pembelajaran • menceburkan diri (perlu
• di dalam kelas: pembukaan, kepercayaan)
memastikan peserta aktif dalam • mengikuti aturan main
siklus belajar • mengaktifkan seluruh aspek diri
• menjembatani pengalaman secara total
dengan teori

SOFT SKILL OUTPUT:


• kemahiran menyimak
• self-monitoring
• mencari dan menyatakan hikmah
• kesadaran diri
• mengidentifikasi, melabel dan mengungkapkan perasaannya
•Kerampilan komunikasi dan kerjasama
• mengekstrasi prinsip dari pengalamannya
Computer-Assisted Learning Tradition of Excellence

KEGIATAN FASILITATOR: KEGIATAN PESERTA:


• persiapan pembelajaran •.mengikuti tatap muka
• penyampaian materi • melaksanakan tugas
• menjelaskan materi • bertanya
• memberi tugas
• pendampingan

SOFT SKILL OUTPUT:


• berfikir kritis
• selektif dan inovatif
• tanggung jawab
• kreatif
Case Study Tradition of Excellence

KEGIATAN FASILITATOR: KEGIATAN PESERTA:


• Merancang pembelajaran dengan •.Menganalisis kasus
menggunakan kasus • Mendiskusikan pemecahan kasus
• Mengarahkan diskusi kelas dalam kelompok dan di kelas
• Menengahi perdebatan
• Mengemukakan isu penting
• Menarik simpulan diskusi

SOFT SKILL OUTPUT:


• menganalisis masalah
• mengambil keputusan
• teamwork
• komunikasi
• presentasi
Dosen selayaknya harus mengaktualisasi
kompetensi mengajar agar sesuai dengan Tradition of Excellence

perkembangan industri 4.0 dengan cara:


1. Menggunakan metode, strategi pembelajaran yang menggunakan
internet dengan konsep Internet of things , internet yang dapat
membantu mengedukasi dengan cara yang menyenangkan.
2. Membawa pembelajaran dengan menggunakan kemampuan
Competence for technological commercialization yaitu
mengenalkan konsep menciptakan inovasi siswa yang kemudian
dapat dikembangkan siswa.
3. Mengenalkan materi pembelajaran atau melakukan kegiatan
belajar-mengajar dengan mengenalkan dunia luar menggunakan
jaringan intenet dengan mengakses segala informasi pendukung
dalam pendidikan.
4. Pembelajaran yang dilakukan guru dilakukan secara mobile dapat
diakses tanpa harus bertemu di satu titik.
• https://yuksbacaonline.wordpress.com/2018/11/17/cara-mengajar-guru-dalam-menghadapi-revolusi-industri-4-0/
Dosen selayaknya harus mengaktualisasi
kompetensi mengajar agar sesuai dengan Tradition of Excellence

perkembangan industri 4.0 dengan cara:

5. Pembelajaran ini mengajarkan kepada siswa menjadi pribadi yang


bertanggungjawab di era Industri 4.0.
6. Pembelajaran memberikan konsep Conceling mobile yaitu
menciptakan suatu aplikasi penunjang konseling siswa yang dapat
di akses dengan internet dan pembelajaran dipantau dengan
adanya smartphone.
7. Penanaman karakter Integritas, jujur, dan benar dengan
memberikan tanggung jawab dengan penggunaan internet.

• https://yuksbacaonline.wordpress.com/2018/11/17/cara-mengajar-guru-dalam-menghadapi-revolusi-industri-4-0/
Untuk Direnungkan Tradition of Excellence

Upaya untuk melakukan


transformasi pembelajaran dari
“teaching based” ke “learning
based”akan memerlukan energi
sangat besar dan usaha yang
berkelanjutan, karena tantangan
yang dihadapi berada dalam
banyak sistem dan dalam diri
para pelaku pendidikan.
Tradition of Excellence
Dialog Guru dan Murid Tradition of Excellence

Seorang murid mengeluh kepada Gurunya:


”Bapak menuturkan banyak cerita, tetapi
tidak pernah menerangkan maknanya kepada
kami “
Jawab sang Guru :
“ Bagaimana pendapatmu, Nak; andaikata
seseorang menawarkan buah kepadamu,
namun mengunyahkannya dahulu bagimu ?”

Tak seorang lain pun dapat menemukan


pengertian yang paling tepat bagi dirimu
sendiri.
Sang Guru pun tidak mampu.
Tradition of Excellence

Alhamdulillah
The End

Anda mungkin juga menyukai