PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Desain penelitian merupakan bagian dari perencanaan penelitian yang
menunjukkan usaha peneliti dalam melihat apakah penelitian yang direncanakan telah
memiliki validitas internal dan validitas eksternal yang komprehensif.
Pada penelitian kualitatif, bentuk desain penelitian dimungkinkan bervariasi karena
sesuai dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang mempunyai sifat emergent
dimana phenomena muncul sesuai dengan prinsip alami yaitu pehenomena apa adanya
sesuai dengan yang dijumpai oleh seorang peneliti dalam proses penelitian dilapangan.
Penelitian kualitatif dapat dipandang juga sebagai penelitian partisipatif yang desain
penelitiannya memiliki sifat fleksibel atau dimungkinkan untuk diubah guna menyesuaikan
dari rencana yang telah dibuat, dengan gejala yang ada pada tempat penelitian yang
sebenarnya. Oleh karena seorang peneliti belum mengetahui tentang responden dan apa
yang akan ditanyakan kepada mereka, maka mereka diperbolehkan melakukan perubahan.
Dalam penelitian kualitatif, bacaan yang luas dan up to date merupakan syarat
mutlak yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti guna mendalami teori yang relevan
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian desain penelitian kualitatif?
2. Bagaimanakah tahapan-tahapan dalam desain penelitian kualitatif?
3. Apa saja unsur-unsur desain penelitian kualitatif
4. Bagaimana cara mengukur kevalidan sebuah penelitian kualitatif?
5. Bagaimana sistematika penulisan laporan penelitian kualitatif?
C. TUJUAN
1. Mampu mengetahui pengertian desain penelitian kualitatif.
2. Mampu mengetahui tahapan-tahapan dalam desain penelitian kualitatif.
3. Mampu menegetahui unsure-unsur dalam desain penelitian kualitatif
4. Mampu mengetahui cara mengukur kevalidan sebuah penelitian kualitatif.
5. Mampu mengetahui sistematika penulisan laporan penelitian kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Suatu desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitian itu.
Karena itu desain penelitian hubungannya sangat erat sekali dengan proses penelitiannya.
Menurut nazir desianpenelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain
penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.dan dalam arati yang luas,
desain penelitian mencakup proses-prose berikut:
a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan
dengan penelitian sebelumnya.
c. Memeformasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dan tujuan, luas
jangkau, dan hipotetsis untuk diuji.
d. Membangun penyelidikan atau percobaan
e. Memeilih serta memeberikan devinisi terhadap pengukuran variable-variable
f. Memilh prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
1. Mengangkat permasalahan
masalah penelitian kualitatif merupakan masalah atau isu yang menentukan pada
keharusan dilaksankannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai
sumber. Ia bias bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan peneliti dalam
kehidupan pribadi atau bersumber pada tempat kerjanya. Yang pada intinya sumber-
sumber masalah penelitian itu sangat beragam. Salah satu contohnya adalah untuk
mengidentifikasi kehamilan seorang mahasiswa, peneliti masih terlebih dahulu
memunculkan maslah yang terkait dengan kehidupan mahasiswa dan social secara umum.
Dalam mengangkat sebuah permalahan , masalah hendaknya memiliki adanya keunikan
, khas, dan daya tarik tersendiri dan maslah tersebut layak untuk diangkat menjadi sebuah
penelitian kualitatif.
Masalah dalam penelitian kualitatif terjadi tiga kemungkinan. pertama, masalah yang
dibawa peneliti tetap sejak awal hingga akhir sebuah penelitian, sehingga jodul proposal
dan hasil sebuah penelitian tidak sama. Kedua, masalah yang dibawa peneliti ketempat
lokasi penelitian berkembang, yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah di
persiapkan. Dengan demikian proposal dan judul penelitian cukup disempurnakan. Ketiga,
permasalahan yang dibawa peneliti ke lokasi penelitian berubah secara total, sehingga
harus diganti masalahnya.
Dari ketiga kemungkinan yang terjadi dalam diatas, peneliti kualitatif yang merubah
atau ganti judul penelitiannya setelah memasuki lokasi penelitiannya atau setelah selesai,
merupakan penelitian yang lebih baik, karena dia dipandang mampu melepaskan apa yang
telah dipikirkan sebelumnya, dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas
dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi social yang di
teliti.
Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari dua factor atau lebih yan
menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda Tanya dan dengan sendirinya memerlukan
upay untuk mencari sesuatu jawaban. Factor yang berhubungan tersebut dalam hal ini
mungkin berupa konsep, data empiris, pengalaman, atau unsure lainnya. Apabila kedua
factor ini diletakkan secara berpasangan akan menghasilkan sejumlah tanda Tanya,
kesukaran, yaitu sesuatu yang tidak dipahami atau tidak dapat dijelaskan pada waktu itu.
2. Menentukan topic penelitian
Dalam penelitian kualitatif, menentukan topic penelitian tak terlepas dari kajian
empiris yang berangkat dari permasalahan dalam lingkup perisitwa yang terus berlangsung
dan bisa diamati saat berlangsungnya penelitian. Dan ketetapan suatu topic dapat
dielaborasi dalam bentuk judul penelitian. Misalnya :
1) Topic perencanaan dan kebijkan pendidikan
a. Pengembangan model perencanaan setrategis dalam menetapkan factor utama
keberhasilan pendidikan
b. Study perencanaan pendidikan model forcasting dalam perencanaan madrasah ibtidaiyah
di kantor kementrian agama kabupaten malang.
2) Topic pembiayaan/ekonomi pendidikan
a. Study model pembiayaan madrasah swasta unggul
b. Mengembangkan model pembiayaan madrasah secara nasional dalam upaya peningkatan
kualiatas pendidikan.
3) Topik manajemen
a. Menejemen anti korupsi pada madrasah aliyah
b. Mengembangkan model madrasah berbasis kemasyarakatan
4) Topik kepemimpinan
a. Model-model pendekatan inquiry dalam pengembangan nilai-nilai kepemimpinan kepala
madrasah.
b. Kepmimpinan transformasional.
3. Menentukan focus inQuiri
Dalam penelitian kualitatif pembatasan masalah disebut focus masalah. Seperti contoh,
topic yang dipilih adalah kepimimpinan. Maka kajilah dengan mendalam tentang
paradigma kepemimpinan yang berkembang dan isu-isu kepemimpinan yang sangat hangat
diperbincangkan orang. Pardigma desentralisasi dengan penerapan MPS/MBM(menejemn
berbasis sekolah/madrasah) pada sekolah atau madrasah yang menginginkan prilaku
kepemimpinan yang mandiri yang mampu menetukan masa depan sekolah/madrasah oleh
karena itu peneliti bisa focus pada visioner kepala sekolah atau madrasah sebagai focus
inquiry, atau yang dijadikan focus adalah visi kepemimpinan visioner itu sendiri, peneliti
dapat memfokuskan pada penciptaan visi kepemimpinan kepala sekolah atau madrasah.
Selanjutnya dalam penelitian kualitatif, penetuan focus lebih didasarkan pada tingkat
kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi social(lokasi penelitian).
4. Bentuk rumusan masalah
fokus masalah dalam sebuah penelitian kualitatif adalah rumusan masalah yang bersifat
sementara dan dapat berubah setelah peneliti masuk atau berada dilokasi penelitian.
Pertanyaan penelitian kualitaif dirumuskan dengan maksud untuk memehami gejala yang
kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain.
5. Prinsip-prinsip Perumusan Masalah
Rinsip-prinsip perumusan maslah penelitian kualitatif pada dasarnya dari hasil
pengkajian dari rumusan masalah. Dan perlu dikemukakan bahwa prinsip-prinsip
perumusanmasalah dilakuakan agar supay menjadi pegangan para penelitian kualitatif
dalam rangka merumuskan masalah.
Pengajuan prinsip-prinsip perumusn masalah penelitian kualitatitf berikut pada
dasarnya diuraikan secara berurutan sebagai berikut.
1) Prinsip yang brkaitan dengan teori dari dasar
Peneliti sebaiknya senantiasa menyadari bahwa perumusan masalah dalam sebuah
penelitian kualitatif didasarkan atas upaya menentukan tori dasar-dasar sebagai acuan.
Perumusan masalah penelitian kualitatif disini hanyalah sebagai ancang-ancang arahan,
pembimbing atau acuan pada usaha untuk menemukan masalah yang sebenarnya, karena
masalah yang sesungguhnya akan ditemukan ketika peneliti kualitatif sudah berada dan
mulai melakukan penelitian, bahkan peneliti kualitatif sedang meneliti sebuah data. Dan
perumusan masalah disini adalah sebuah aplikasi dari asumsi bahwa sesuatu penelitian
kualitatif tidak mungkin dimulai dari sesuatu yang hampa.n penyusunan teori baru lebih
dari seked
2) Perumusan yang berkaitan dengan tujuan
Pada dasarnya inti hakikat penelitian kualitatif terletak pada upaya penemuan dan
penyusunan teori subtantif, yaitu yang bersumber pada data. Selain dari hanya sekedar
penemuan teori yang baru itu lebih dari hanya sekedar menguji teori yang sedang berlaku
denagn menyadari bahwa segala macam kekurangan yang dilakukan peneliti, tetapi juga
hasil sebuah penelitian tersebut dapat menjadi kahzanah keilmuan yang bermanfaat dalam
dunia pengetahuan.
3) Prinsip hubungan factor
Fokus snagia sumber maslah penelitian merupakan rumusan masalah yang terdiri atas
dua atau lebih factor yang menghasilkan tanda-tanda Tanya atau kebingungan. Dan factor-
faktor tersebut dapat berupa konsep, peristiwa, pengalaman, atau fenomena.
4) Focus sebagai wahana untuk membatasi study
Seorang peneliti pasti memilki satu orientasi teori penelitian atau pardigma sendiri.
Barang kali dari pengetahuan sebelumnya ataupun berdasarkan pengalaman. penelitian
kualitatif bersifat terbuka, artinya tidak mengharuskan peneliti menganut satu orientasi
teori atau paradigm tertentu, pilihan subjektif peneliti dihargai sekali dalam sebuah
penelitian.
5) Prinsip yang berkaitan dengan criteria inklusi dan eklusi- eklusi
Perumusanmasalah yang bagus dilaksnakan sebelum peneliti terjun ke lokasi penelitian
dan mungkin di sempurnakan diawal sebuah penelitian, dan disisni peneliti akan
memebatasi data yang relevan atau data yang tidak relevan. Masalah yang dirumuskan
secara jelas dan tegas akan menjadi alat yang ampuh guna mendapat data yang relevan.
6) Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah
Contoh-contoh perumusan masalah yang telah disajikan ternyata menawarkan tiaga
bentuk perumusan masalah, yaitu :
a. Secara diskusi, cara ini cara penyajiannya adalah dengan dalam bentuk pernyaan secara
deskriptif namun perlu diikuti denagn pertyaan-pertanyaan,
b. Proporsional, yakni secara langsung menghubungkan factor-faktor dalam hubungan logis
dan bermakna, dan ini ada yang disjikan dalam bentuk deskriptip atau ada
pengungkapannya langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian,
c. Secara gabungan, yakni terlebih dahulu disajikan dalam bentuk diskusi, kemudian
ditegaskan lagi dalam bentuk proporsional.