Si
Disusun oleh:
Nurmaida (S022018044)
PROGRAM STUDI
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
2
Sumatra Selatan. Setiap kantor cabang tersebut masing-masing memiliki unit
Humas (Corporate Communications) yang berperan sebagai komunikator
dalam menyampaikan isi pesan yang berkaitan dengan perusahaan dan sebagai
membentuk citra perusahaan, maka humas membantu perusahaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan tujuan agar karyawan
dan masyarakat di setiap daerah mengetahui informasi tersebut, sehingga
didapatkan saling pengertian dan membangun citra positif dalam karyawan
dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah pada PT. Kereta Api Indonesia
2. Apa Visi Misi dari PT. Kereta Api Indonesia
3. Bagainamana lingkup bisnis dari PT.Kereta Api Indonesia
4. Bagaimana Analisis Swot PT. Kereta Api Indoneisa
5. Apa rencana pengembangan bisnis PT. Kereta Api Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih
Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).
Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan
untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah
lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil
tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka.
Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang
diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
5
berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
pada tahun 1998.
Visi :
Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia
Misi :
Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis
digital, dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi
melalui investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan
teknologi.
Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan
para pemangku kepentingan, termasuk memprakarsai dan
melaksanakan pengembangan infrastruktur-infrastruktur penting
terkait transportasi.
6
mengoperasikan penumpangnya, baik KA Utama (Komersil dan Non
Komersil)maupun KA Lokal di Jawa dan Sumatera, yang terdiri dari :
a. KA Eksekutif
b. KA Bisnis
c. KA Campuran (Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi)
d. KA Ekonomi
e. KA Lokal
f. KRL
2) Angkutan Barang
Perkembangan layanan angkutan barang meliputi:
a. Petikemas: Refrigerated containers, Standard containers,
Hardtop containers, Open-top containers, Flatracks,
Platforms(plats), Ventilated containers, Bulk containers,
Tan k containers.
b. Barang Curah Liquid/ Cair: BBM, CPO,Semua bahan kimia
cair yang tidak korosif, Minyak goreng, air mineral dan lain
-lain.
c. Barang Curah: Batubara, pasir, semen, gula pasir, pupuk,
beras, kricak, aspalt, klinker dan lain-lain.
d. Barang Retail: Barang elektronik, hasil produksi pabrik
yang sudah terpaket, barang kiriman hantaran, barang
potogan.
e. Barang Packaging: Semen, pupuk, gula pasir, beras,
paletisasi
3) Pengusahaan Aset
Unit Pengusahaan Aset di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
merupakan satu unit yang berada di bawah Direktorat Komersial.
Unit ini dibentuk untuk menyelamatkan aset milik perusahaan dan
mengusahakan aset tersebut sebagai pemasukan non
coreperusahaan. Tujuan pendayagunaan aset di PT. KAI yaitu:
a. Peningkatan pendapatan perusahaan.
7
b. Peningkatan citra perusahaan terkait pemanfaatan aset secara
legal oleh mitra kerjasama.
c. Peningkatan nilai aset khususnya melalui kerjasama Bangun
GunaSerah maupun Bangun Serah Guna dimana di atas aset
tanah akan berdiri bangunan komersial bernilai tinggi yang di
akhir kerjasama akanmenjadi milik PT. KAI (Persero).
d. Pengurangan beban operasional (perawatan, pengamanan dan
penjagaan) dan PBB atas aset.
8
Operating / Production Management
Semua kegiatan penjadwalan operasi kereta api disesuaikan
dengan waktu-waktu trafic, untuk kreta lokal dijadwalkan pada
waktu pagi hari dan sore hari, dimana pada waktu-waktu
tersebut banyak kegiatan ekonomi yang akan dimulai (pagi
hari) dan berhenti (sore hari) sehingga ini menjadi keunggulan
tersendiri bagi usaha ini.
Human Resourses Management
Keunggulan dari HR Management perusahaan ini adalah
adanya pengelompokkan wewenang, yaitu wewenang lini dan
wewenang staf. adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana sehingga dapat
mewujudkan “The right man in the right place” yaitu dimana
seseorang yang memiliki posisi atau jabatan dalam suatu
perusahaan disesuaikan dengan kemampuan atau bidang.
Fungsi-fungsi staf dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut
bidangnya sehingga dapat diperoleh efektifitas yang cukup
tinggi sedangkan unit lini dapat memusatkan perhatiannya pada
fungsi utamanya dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Financial Management
Kekuatan dari Financial Management perusahaan ini adalah
rencana anggaran tahunan daerah terdesentralisasi kepada
setiap daerah operasi dimasih-masih daerah, sehingga
pekerjaan tidak menumpuk di kantor pusat.
Marketing Management
Keunggulan pelayan reservasi dari PT KA (Persero) adalah
dapat dilakukan via online, via telepon, dan juga bekerjasama
dengan berbagai instansi untuk mempermudah masyarakat
dalam melakukan reservasi seperti dengan Bank, Pusat
perbelanjaan dan instansi-instansi pemerintah yang lain.
b. Kelemahan ( Weaknesses)
9
Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahan
merupakan suatu keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber
daya manusia, kemampuan, keterampilan, serta yang menjadi
penghalang serius bagi kinerja organisasi atau perusahaan. Dalam
hal ini kelemahan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api dalam
penjualan usaha angkutan penumpang, antara lain :
Management and Busines
Kelemahan core bisnis usaha ini adalah, sistem perjalanan yang
kaku dan tidak fleksibel, tidak seperti jasa angkutan darat yang
lain, karena jalur perjalanan jasa usaha ini sudah terrigid hanya
melewati rel sehingga membutuhkan moda transportasi lain
sebagai penghubung dari stasiun untuk sampai ke tujuan
pelanggan.
Operating / Production Management
Terbatasnya rangkaian kereta api kelas bisnis, Kereta dibagi
berdasarkan kelas menurut tingkat pelayanan dan harganya,
setiap kereta mempunyai rangkaian gerbong yang telah
disesuaikan dengan kapasitas yang ada di setiap daop tersebut.
Kereta kelas bisnis yang berangkat langsung' mempunyai
keterbatasan rangkaian dalam pengoperasiannya. Pada saat-saat
tertentu bahkan over load permintaan, namun keterbatasan
rangkaian membuat penumpang harus memilih alternatif lain
dan mengeluhkan ketersediaan yang ada. Keterbatasan
rangkaian ini menjadi salah satu unsur yang sangat
berpengaruh besar dalam' proses penyediaan jasa tansportasi
dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam segmen pasar.
Tidak seimbangnya antara permintaan dengan penjualan yang
ada karena rangkaiannya terbatas.
Human Resourses Management
Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini
maka memiliki beberapa kelemahan seperti, Wewenang staf
harus dinyatakan secara tegas agar tidak menimbulkan friksi,
10
Unit staf sering dapat memaksakan sarannya pada unit lini atau
dapat tidak efektif jika hanya menunggu sampai diminta untuk
memberikan sarannya. Kelompok pelaksana sering bingung
untuk membedakan perintah atau bantuan nasehat. Sering kali
sukar dikoordinasikan disebabkan rumit dan kompleksnya
suatu organisasi. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab
setiap unit atau bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang
terpenting.
Financial Management
Karena sistem rencana anggaran terdesentralisasi sehingga
perusahaan ini memiliki kelemahan adalah hal mengkontrol
anggaran, pengawasan anggaran tidak dapat dilakukan secara
langsung maupun cepat.
Marketing Management
Kurang terpublishnya kemudahan dalam reservasi tiket KA
kepada masyarakat menjadi kelemahan tersendiri, sehingga
distiap stasiun keberangkatan masih selalu terlihat penumpukan
pelanggan untuk melakukan reservasi.
Information Management
Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah
banyaknya keterbatasan, dalam hal pengaturan kedatangan
maupun pada setiap pemberhentian distasiun, hal tersebut
masih sangat bergantung sekali terhadap pengaturan informasi
manual dari setiap stasiun.
- Analisis Eksternal
Analisis eksternal yaitu suatu analisis lingkungan pada suatu
perusahaan yang meliputi peluang (opportunities) dan ancaman
(threats). Perusahaan harus lebih cermat dalam menghadapi lingkungan
ini dengan mengambil peluang yang ada dan meminimalkan ancaman
yang ada' pada perusahaan. Karena pada dasaranya faktor-faktor
eksternal tersebut tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
11
a. Peluang (opportunities)
Peluang (opportunities) adalah berbagai faktor situasi lingkungan
luar perusahaan yang menguntungkan bagi kegiatan perusahaan.
Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api antara lain :
Supplier
PT INKA sebagai satu-satunya supplier PT KA (Persero) adalah
merupakan sebuah peluang apabila kita melihat dari segi
ekonomi dan efektivitas biaya operasional dalam penyediaan
kebutuhan prasarana dan sarana PT KA (Persero).
Customer
Sebagai usaha jasa perjalanan massal sekaligus terjangkau PT
KA (Persero) memiliki peluang yang besar dalam menarik hati
custumer karena dengan harga yang terjangkau customer dapat
melakukan perjalan yang cukup jauh dengan cepat untuk
beberapa keperluan.
Competitor
Karena sampai saat ini usaha perkeretaapian masih termonopoli
oleh PT KA (Persero) sehingga peluang ini sangat
menguntungkan karena tidak memiliki usaha sejenis sebagai
competitor.
Government
PT KA (Persero) adalah perusahaan BUMN, sehingga tidak
terlalu mengejar profit seperti perusahaan swasta, dikarenakan
dukungan subsidi oleh pemerintah kepada perusahaan BUMN.
b. Ancaman (threats)
Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi suatu bisnis perusahaan. Ancaman yang
dimiliki oleh PT. Kereta Api yaitu :
Supplier
Beberapa tahun terakhir ini penyedia kebutuhan sarana dan
prasarana harus didapat dari impor negara lain, hal ini dapat
menjadi ancaman kedepan bagi perusahaan ini.
12
Customer
Pelayanan yang kurang maksimal terhadap pelanggan akan
menjadi ancaman tersendiri apabila hal ini tidak teratasi secara
terus menerus.
Competitor
Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator
perkeretaapian juga harus dilihat sebagai ancaman.
Government
Keterbatasan subsidi pemerintah untuk PT KA (Persero)
menjadikan BUMN ini merugi dalam penyelenggaraan Kereta
Api Ekonomi, Padahal kelas ekonomilah yang paling banyak
menyerap kemampuan pelanggan
13
lini bisnis utama dan mempersiapkan KAI untuk melakukan
transformasi bisnis.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT. Kereta Api Indonesia (persero) merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa transportasi di
Indonesia. Sebagai BUMN, PT KAI memiliki peran ganda, yaitu sebagai
agent of Development dan perusahaan yang profitable. PT KAI memiliki
tanggung jawab sosial untuk menyelenggarakan sarana transportasi publik
yaitu angkutan kereta api bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Untuk saat ini PT Kereta Api Indonesia sedang menggarap rencana
perkembangan untuk perusahaannya kedepan dengan berbagai target dalam
PT Kereta Api Indonesia seperti yang telah dijelaskan diatas, dengan begitu
perusahaan ini akan berjalan dengan lebih baik karena mengembangkan
strategi perusahaan yang seperti itu.
B. Saran
Sebaiknya perusahaan mengembangkan promosi secara bertahap dan
berkelanjutan sehingga dapat meingkatkan penjualan, media promosi
sebaiknya dikelola dengan lebih baik lagi. Dan sebaiknya perusahaan terus
melakukan komunikasi dengan konsumen dengan cara lain yaitu tetap
melakukan kegiatan promosi secara lebih maksimal, meningkatkan pelayanan
prima kepada penumpang agar mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen
sesuai perkembangan zaman, sehingga terdapat hubungan baik dengan para
konsumen maupun calon konsumen dimasa pandemic ini.
15