Anda di halaman 1dari 9

LUCKY ZAINI MUHAMAD ROFIEQ

(18.012.122)
— Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama
jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen
oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele
tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta
Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV.
NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.
— Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api
negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute
pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan
SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti
Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon
Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS),
Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram
Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo
Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij
(MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram
Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
— Visi :
Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk
Indonesia.
— Misi :
1. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman,
efisien, berbasis digital, dan berkembang pesat untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal
yang terintegrasi melalui investasi dalam sumber daya manusia,
infrastruktur, dan teknologi.
3. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui
kemitraan dengan para pemangku kepentingan, termasuk
memprakarsai dan melaksanakan pengembangan
infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.
1. Product (produk) merupakan unsur penting dalam penerapan bauran
pemasaran (marketing mix) karena unsur produk dapat memenuhi
kepuasan pelanggan
2. Price (Harga) Tarif angkutan barang menggunakan kereta api
berbeda-beda, karena besaran tarif angkutan barang dihitung
berdasarkan berat barang yang diangkut serta jarak tempuh jauh
dekatnya pengiriman barang (sesuai ketentuan).
3. Place (Distribusi) PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi
6 Yogyakarta mengelola distribusi dan memilih tempat dengan
menawarkan jasa angkutan barang yang bekerja sama dengan banyak
perusahaan ekspedisi.
4. Promotion (Promosi) Promosi merupakan komponen penting dalam
penerapan bauran pemasaran, karena pada komponen promosi jasa
yang ditawarkan unit angkutan barang akan lebih mudah dikenal oleh
masyarakat dan diharapkan terciptanya ketertarikan langsung pada
pelanggan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
— Segmenting
Berdasarkan segmentasi geografis menunjukkan bahwa aplikasi KAI
Access ini mencakup seluruh masyarakat wilayah Indoneisa yang yang
memiliki stasiun kereta api yang tidak hanya untuk masyarakat
perkotaan namun masyarakat pedesaan juga selama di wilayah mereka
memiliki stasiun kereta apinya.
— Targetting
Hasil penelitian berdasarkan responsif menunjukkan bahwa respon
masyarakat pada saat ini sangat baik setiap tahunnya mengalami
peningkatan sejak pertama peluncuran aplikasi KAI Acces ini.
— Positioning
Hasil penelitian berdasarkan customer positioning menunjukkan bahwa
adanya persepsi positif untuk diberikan kepada masyarakat mengenai
aplikasi KAI Access ini berupa pelayanan seperti adanya layanan
pemesanan makanan dan adanya fitur E-Boarding yang dapat
digunakan dalam satu aplikasi KAI Access.
— Strength :
Kereta api merupakan transportasi yang banyak/sering digunakan oleh masyarakat karena ekonomis dan bebas macet.
PT KAI sudah memiliki jalur yang cukup luas di Indonesia.
Monopoli di bidang perkeretaapian karena satu-satunya terbesar di Indonesia.
Memiliki aset lain berupa TANAH PEMERINTAH, TANAH PT. KA, TANAH POTENSIAL, TANAH TERKELOLA.

— Weakness :
Masih bermasalah dalam keterlambatan dan ketepatan jadwal kedatangan kereta api.
Masih ada kerta api tua yang beroprasi dan fasilitas rusak yang dibiarkan sehingga rawan kecelakaan.
Masih kurangnya tingkat keamaan dan pelayanan di stasiun/gerbong, banyaknya kasus criminal.

— Opportunity
Lebih di optimalkannya wisata kereta api.
Disosialisasikan dan dipermudah pemakaian Ticket online.

— Threat
Para penumpang yang masih tidak tertib cukup menyulitkan PT KAI.
Citra buruk bahwa kereta api tidak nyaman dan aman harus segera diubah
— Planning dalam PT KAI berupa masalah ketetapan jadwal perjalaan
kereta api yang mesti dipersiapkan sebaik-baiknya sehingga arus
kereta bisa berjalan lancar sehingga tepat dengan jadwal yang ada.
— Organizing dalam PT KAI merupakan pengoprasian alat-alat,
penempatan pegawai, dan kelangsungan kinerja kereta. Operasi
sarana ditentukan oleh Lok – Km, KRL- Km dan KRD – KM yang
realisasinya rata-rata menggunakan computer.
— Actuating dalam PT KAI merupakan memberikan motivasi,
penggerak bagi karyawan sehingga semua berjalan baik
— Controling dalam PT KAI merupakan pengawasan/pengamatan bagi
semua aspek yang berkaitan dengan jalannya kereta dari awal-tujuan,
biaya juga harus di perhatikan sumber dana, manajemen
penggunaan dana dan pengawasaan penggunaan dana sehingga
semua yang telah ditetapkan berjalan baik serta memberikan efek
kenyamanan bagi para pengguna kereta.
— Berdasarkan BEP unit bisnis ini dikatakan layak
karena BEP unit yang dihasilkan yaitu 4574 unit jadi
lebih rendah dari proyeksi penjualan 1 tahun yaitu
15000 unit. Dalam perhitungan Payback Period/PP
modal kembali dalam jangka waktu 11 bulan, maka
bisnis ini layak dijalankan karena tingkat
pengembalian total asset tersebut <5 tahun. ROA PT
KAI Kiara Condong pada periode bulan pertama
adalah sebesar 0.89 yaitu 8.9-9%.
THANKS FOR YOUR ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai