Anda di halaman 1dari 5

Risiko Perubahan Tingkat Resiko Suku Bunga

(Studi Kasus di PT. Astra Honda Motor)

Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor
Status Perusahaan : Perseroan Terbatas
Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing)
Alamat : Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter) Jl. Laksda Yos Sudarso - Sunter I Jakarta
14350 Tel. +6221.6518080, 30418080 (Hunting) Fax. +6221.6521889, 6518814
Tanggal Pendirian : 11 Juni 1971 sebagai PT Federal Motor 31 Oktober 2000 merger
menjadi PT AHM
Kepemilikan : 50% PT. Astra International Tbk 50% Honda Motor Co., Ltd
Aktivitas : Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Manufaktur, Perakitan dan
Distributor Sepeda Motor HONDA
Jumlah Karyawan : 19.630 orang (Desember 2012)

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di


Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang
sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor
hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD
(completely knock down).

dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor


terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini.
Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi
satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya
menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik
pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.
Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang
berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan
fasilitas pabrik perakitan terbaruyang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan
fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda
motor per - tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus
meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor
adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini merupakan prestasi
pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk
tingkat ASEAN.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di
Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 18.000
orang, ditambahratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang
kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan
rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada
sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana
transportasi
roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan
masyarakat Indonesia. PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi
produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan
memiliki:
·Visi
“To take a leadin Indonesian motorcycle market by making customers’ dream come true,
creating joy to customers and contribute to Indonesia society”
·Misi
“Creating mobility solution to society with best products and services”

Studi Kasus
Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya,
salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit
adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di
usahakan oleh perusahaan. Dalam pengukuran risiko kredit kita membagi ke dalam
penilaian risiko kredit secara kualitatif, dan penilaian risiko kredit secara kuantitatif.
Penilaian kualitatif pada risiko kredit berkaitan dengan penggunakan kerangka 3R dan
5C. Sedangkan penilaian kuantitatif pada risiko kredit yaitu dengan menggunakan
analisis kuantitatif untuk mengukur risiko kredit. Ada beberapa metode penilaian
kuantitatif, yaitu model scoringkredit, RAROC, yield income, mortality rate, credit
metrics, dan
kerangka opsi. Penilaian Kualitatif Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit
berdasarkan 3R dan 5C adalah sebuah usaha pendekatan untuk mendapatkan nilai
pengukuran risiko kredit yang dialami oleh perusahaan.
o Return;
o Repayment Capacity;
o Risk Bearing Ability.
o Character;
o Capacity;
o Capital;
o Collateral;
o Condition.

Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini di
dasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda
Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.

Pedoman 3R
 Return
(pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai pendapatan yang
memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang dan bunganya.
 Repayment Capacity
(kemampuan mengembalikan pinjaman) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor
mempunyai kapasitas/kemampuan dalam mengembalikan pinjaman dan bunganya pada
saat jatuh tempo.
 Risk
- bearing Ability
yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda Motor dalam menanggungrisiko
kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit.

Pedoman 5 C
 Character
yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban
hutangnya dan bunganya.
 Capacity
yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya melalu
pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.
 Capital
yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan.
 Collateral
yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan agunan) untuk suatu
pinjaman.
Condition
yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi perekonomian akan
mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.

Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga di PT. Astra Honda Motor Risiko

Resiko Dampak
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang Besar
dapat memengaruhi tingkat suku bunga
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang Besar
dapat memengaruhi tingkat suku bunga
Kebijakan internal perbankan tentang Besar
tingkat suku bunga
Jangka waktu yang lama membuat Besar
perubahan tingkat suku bunga semakin
sering
Timbul gap yang cukup besar antara Besar
pendapatan
bunga dan biaya bunga akibat perubahan
tingkat
suku bunga

Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan
finansial perusahaan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi
bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya
dengan modal yang berasal dari luar (external capital ). Dengan demikian akan merubah
struktur modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal yang didapatkan dari luar berupa
hutang merupakan salah satu sebab berubahnya struktur modal perusahaan. Dengan
struktur modal yang berubah seiring dengan bertambahnya utang perusahaan maka
akan menambah biaya kebangkrutan perusahaan walaupun taxshield nya bertambah.
Biaya kebangkrutan merupakan salah satu sebab perusahaan sedang mengalami financial
distress.

Solusi:
Risiko Tingkat suku bunga di PT. Astra Honda Motor ini dapat dilihat dengan
mengetahui utang perusahaan dan membandingkannya dengan modal sendiri perusahaan
yang terhubung dalam struktur modal. Dengan melihat perbandingan antara keduanya,
maka kita bisa melihat bagaimana perusahaan tersebut mempunyai risiko perubahan
tingkat suku bunga yang besar atau rendah. Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya risiko
suku bunga, upaya - upaya yang perlu dilakukan oleh PT. Astra Honda Motor antara lain:

Mengelompokkan aktiva dan pasiva berdasarkan tingkat kepekaannya dan


menyusun perkiraan tingkat suku bunga melalui berbagai metode sehingga didapat
perkiraan yang lebih baik. Selain itu juga PT. Astra Honda Motorharus tanggap dalam
menghadapi perubahan yang potensial akan merugikan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai