Disusun Oleh :
Anggota Kelompok 6
1.Erik Prayogo (200910202064)
2.Ekapaksi Rangga (200910202086)
3. Putri Dzuriyatul Alwiyah (200910202080)
4. Risky Aldo Apriliano (200910202035)
B. Studi Kasus
Setiap perusahaan pasti mempunyai risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah
satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko
yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan Oleh
perusahaan.
Dalam pengukuran risiko kredit kita membagi ke dalam penilaian risiko kredit secara
kualitatif, dan penilaian risiko kredit secara kuantitatif. Penilaian kualitatif pada risiko kredit
berkaitan dengan penggunakan kerangka 3R dan 5C. Sedangkan penilaian kuantitatif pada
risiko kredit yaitu dengan menggunakan analisis kuantitatif untuk mengukur risiko kredit.
Ada beberapa metode penilaian kuantitatif, yaitu model scoring kredit, RAROC, yield
income, mortality rate, credit metrics, dan kerangka opsi.
1. Penilaian Kualitatif
Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit berdasarkan 3R dan 5C adalah sebuah
usaha pendekatan untuk mendapatkan nilai pengukuran risiko kredit yang dialami
oleh perusahaan.
Return;
Repayment Capacity;
Risk Bearing Ability.
Character;
Capacity;
Capital;
Collateral;
Condition.
Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini
didasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda
Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.
Pedoman 3R
Return (pendapatan) adalah suatu penilaian apakah PT. Astra Honda Motor
memiliki pendapatan yang mumpuni dalam membayar atau melunasi hutang dan
bunganya.
Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) adalah suatu
penilaian apakah PT. Astra Honda Motor memiliki kapasitas/kemampuan dalam
mengembalikan pinjaman dan bunganya ketika sudah waktunya jatuh tempo.
Risk-bearing Ability adalah suatu penilaian kemampuan PT. Astra Honda
Motor dalam menanggung risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berhubungan
dengan penggunaan kredit.
Pedoman 5 C
Character merupakan penilaian kualitatif atas keinginan peminjam untuk
memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.
Capacity merupakan penilaian kualitatif atas peminjam untuk membayar
kewajiban hutangnya melalui sistem manajemen perusahaannya dengan efektif
dan efisien.
Capital merupakan penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam)
secara keseluruhan.
Collateral merupakan penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan
agunan) untuk suatu pinjaman.
Condition merupakan penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi
perekonomian akan mempengaruhi kemampuan untuk membayar pinjaman.
Adanya risiko tingkat suku bunga terkait dengan Kesehatan finansial perusahaan. adanya
risiko tingkat suku bunga mengindikasikan bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan
pendanaan atas investasi dan operasionalnya menggunakan modal yang berasal dari luar
(external capital). Tingginya tingkat suku bunga bisa memberikan sinyal negative terhadap
saham. Tingkat suku bunga menjadi acuan dalam menentukan suku bunga atas investasi pada
suatu saham. Semakin besarnya tingkat suku bunga malah akan membuat para investor
melakukan pengalihan investasi dari saham ke tabungan/deposito, daripada
menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri karena memiliki tingkat risiko yang
lebih besar.
Dari indikasi tersebutlah yang menyebabkan risiko tingkat suku bunga pada PT, Astra
Honda Motor memiliki dampak yang Besar. Tingkat suku bunga pada PT, Astra Honda
Motor dapat berpengaruh pada perubahan struktur modal dari perusahaan.. indikasi modal
yang didapat dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahanya struktur modal
perusahaan. dengan struktur modal yang berubah seiring dengan bertambahnya utang
perusahaan maka menambah biaya kebangkrutan perusahan meskipun taxshieldnya
bertambah. Biaya kebangkrutan merupakan salah satu sebab perusahaan sedang mengalami
financial distress.