Anda di halaman 1dari 5

RISIKO PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA

(STUDI KASUS DI PT. ASTRA HONDA MOTOR)

Disusun Oleh :
Anggota Kelompok 6
1. Erik Prayogo (200910202064)
2. Ekapaksi Rangga (200910202086)
3. Putri Dzuriyatul Alwiyah (200910202080)
4. Risky Aldo Apriliano (200910202035)

RISIKO BISNIS C2

PRODI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
A. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor
Status Perusahaan : Perseroan Terbatas
Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing)
Alamat : Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter) Jl. Laksda Yos Sudarso - Sunter I
Jakarta 14350 Tel. +6221.6518080, 30418080 (Hunting) Fax.
+6221.6521889, 6518814
Tanggal Pendirian : 11 Juni 1971 sebagai PT Federal Motor 31 Oktober 2000 merger
menjadi PT AHM
Kepemilikan : 50% PT. Astra International Tbk 50% Honda Motor Co., Ltd
Aktivitas : Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Manufaktur, Perakitan dan
Distributor Sepeda Motor HONDA
Jumlah Karyawan : 19.630 orang (Desember 2012)

PT Astra Honda Engine (AHM) merupakan pelopor industri sepeda engine di


Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Government Engine, yang
sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra Global. Saat itu, PT Government Engine
hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (totally
thump down). Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda
engine terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda engine Honda ini.
Pada tahun 2000 PT Government Engine dan beberapa anak perusahaan di consolidation
menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Engine, yang komposisi kepemilikan sahamnya
menjadi half milik PT Astra Global Tbk dan half milik Honda Engine Co. Japan. Saat ini PT
Astra Honda Engine memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter,
Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100
Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang
mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Engine saat ini memiliki kapasitas
produksi 4.2 juta unit sepeda engine per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda engine di
Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra
Honda Engine adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini
merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda engine di Indonesia
bahkan untuk tingkat ASEAN.
Industri sepeda engine saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia.
Karyawan PT Astra Honda Engine saja saat ini berjumlah sekitar 18.000 orang, ditambah
ratusan merchant dan provider serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini
memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut
diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT
Astra Honda Engine akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang
menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat
Indonesia. PT Astra Honda Engine, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan
dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:
 Visi "To take a lead in Indonesian bike market by making clients' little glimpse of
heaven, making bliss to clients and add to Indonesia society"
 Misi "Making versatility answer for society with best items and administrations"

B. Studi Kasus
Setiap perusahaan pasti mempunyai risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah
satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko
yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan Oleh
perusahaan.
Dalam pengukuran risiko kredit kita membagi ke dalam penilaian risiko kredit secara
kualitatif, dan penilaian risiko kredit secara kuantitatif. Penilaian kualitatif pada risiko kredit
berkaitan dengan penggunakan kerangka 3R dan 5C. Sedangkan penilaian kuantitatif pada
risiko kredit yaitu dengan menggunakan analisis kuantitatif untuk mengukur risiko kredit.
Ada beberapa metode penilaian kuantitatif, yaitu model scoring kredit, RAROC, yield
income, mortality rate, credit metrics, dan kerangka opsi.
1. Penilaian Kualitatif
Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit berdasarkan 3R dan 5C adalah sebuah
usaha pendekatan untuk mendapatkan nilai pengukuran risiko kredit yang dialami
oleh perusahaan.
 Return;
 Repayment Capacity;
 Risk Bearing Ability.
 Character;
 Capacity;
 Capital;
 Collateral;
 Condition.
Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini
didasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda
Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.
 Pedoman 3R
 Return (pendapatan) adalah suatu penilaian apakah PT. Astra Honda Motor
memiliki pendapatan yang mumpuni dalam membayar atau melunasi hutang dan
bunganya.
 Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) adalah suatu
penilaian apakah PT. Astra Honda Motor memiliki kapasitas/kemampuan dalam
mengembalikan pinjaman dan bunganya ketika sudah waktunya jatuh tempo.
 Risk-bearing Ability adalah suatu penilaian kemampuan PT. Astra Honda
Motor dalam menanggung risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berhubungan
dengan penggunaan kredit.
 Pedoman 5 C
 Character merupakan penilaian kualitatif atas keinginan peminjam untuk
memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.
 Capacity merupakan penilaian kualitatif atas peminjam untuk membayar
kewajiban hutangnya melalui sistem manajemen perusahaannya dengan efektif
dan efisien.
 Capital merupakan penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam)
secara keseluruhan.
 Collateral merupakan penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan
agunan) untuk suatu pinjaman.
 Condition merupakan penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi
perekonomian akan mempengaruhi kemampuan untuk membayar pinjaman.

C. Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga di PT. Astra Honda Motor

Risiko Dampak

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat


Besar
mempengaruhi tingkat suku bunga
Kebijakan internal perbankan mengenai
Besar
tingkat suku bunga
Jangka waktu lama yang dapat
mempengaruhi seringnya perubahan tingkat besar
suku bunga
Timbul gap yang cukup besar antara
pendapatan bunga dan biaya Bunga akibat Besar
perubahan tingkat suku bunga

Adanya risiko tingkat suku bunga terkait dengan Kesehatan finansial perusahaan. adanya
risiko tingkat suku bunga mengindikasikan bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan
pendanaan atas investasi dan operasionalnya menggunakan modal yang berasal dari luar
(external capital). Tingginya tingkat suku bunga bisa memberikan sinyal negative terhadap
saham. Tingkat suku bunga menjadi acuan dalam menentukan suku bunga atas investasi pada
suatu saham. Semakin besarnya tingkat suku bunga malah akan membuat para investor
melakukan pengalihan investasi dari saham ke tabungan/deposito, daripada
menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri karena memiliki tingkat risiko yang
lebih besar.
Dari indikasi tersebutlah yang menyebabkan risiko tingkat suku bunga pada PT, Astra
Honda Motor memiliki dampak yang Besar. Tingkat suku bunga pada PT, Astra Honda
Motor dapat berpengaruh pada perubahan struktur modal dari perusahaan.. indikasi modal
yang didapat dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahanya struktur modal
perusahaan. dengan struktur modal yang berubah seiring dengan bertambahnya utang
perusahaan maka menambah biaya kebangkrutan perusahan meskipun taxshieldnya
bertambah. Biaya kebangkrutan merupakan salah satu sebab perusahaan sedang mengalami
financial distress.
D. Solusi
Risiko Tingkat suku bunga di PT. Astra Honda Motor ini dapat dilihat dengan
mengetahui utang perusahaan dan membandingkannya dengan modal sendiri perusahaan
yang terhubung dalam struktur modal. Dengan melihat perbandingan antara keduanya, maka
kita bisa melihat bagaimana perusahaan tersebut mempunyai risiko perubahan tingkat suku
bunga yang besar atau rendah.
Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya risiko suku bunga, upaya-upaya yang
perlu dilakukan oleh PT. Astra Honda Motor antara lain: Mengelompokkan aktiva dan pasiva
berdasarkan tingkat kepekaannya dan menyusun perkiraan tingkat suku bunga melalui
berbagai metode sehingga didapat perkiraan yang lebih baik. Selain itu juga PT. Astra Honda
Motor harus tanggap dalam menghadapi perubahan yang potensial akan merugikan
perusahaan.
E. Kesimpulan
Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya,
salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah
risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh
perusahaan. Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan
finansial perusahaan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi
bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya
dengan modal yang berasal dari luar.
Dengan demikian perusahaan akan menambah biaya kebangkrutan perusahaan
walaupun taxshield nya bertambah. Biaya kebangkrutan merupakan salah satu sebab
perusahaan sedang mengalami financial distress. Untuk mengantisipasi terjadinya risiko suku
bunga, upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh PT. Astra Honda Motor antara lain:
Mengelompokkan aktiva dan pasiva berdasarkan tingkat kepekaannya dan menyusun
perkiraan tingkat suku bunga melalui berbagai metode sehingga didapat perkiraan yang lebih
baik. Selain itu juga PT. Astra Honda Motor harus tanggap dalam menghadapi perubahan
yang potensial akan merugikan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai