Anda di halaman 1dari 8

Analisis Visi Dan Misi Pada Perusahaan Kredit Indonesia (PT.

Askrindo)
Askrindo didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia cq. Departemen Keuangan dan Bank
Indonesia pada tahun 1971, sebagai bagian dari upaya menumbuh kembangkan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM). Pada awalnya untuk melaksanakan upaya tersebut, Askrindo
menjalankan usaha Asuransi Kredit Bank dan dalam perkembangan selanjutnya upaya tersebut
dilengkapi dengan usaha-usaha lainnya, khususnya di bidang penjaminan. Jenis jasa yang yang
baru ini tidak hanya memperbesar akses pengusaha terhadap sumber perkreditan, tetapi juga
mendukung arus perdagangan di dalam dan luar negeri. Seluruh usaha tersebut, pada dasarnya
memiliki manfaat yang hampir sama yaitu memperbesar akses sektor riil terhadap sektor finansial.
Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun 1969, yang salah satu sasaran
pokok rencana tersebut adalah pemerataan hasilhasil pembangunan dalam bidang kesempatan
berusaha, pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja. Dalam
rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit antara lain dengan
mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang
penting yaitu aspek pembiayaan.
Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1/1971
tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran PT. Askrindo
(Persero) dalam pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas kredit yang
disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.
Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT. Askrindo (Persero) Pada Tahun 2009 senantiasa menjalankan
peran dan fungsinya sebagai Collateral Substitution institution, yaitu lembaga penjamin yang
menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak namun tidak memiliki agunan cukup untuk
memperoleh kredit dengan lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank (
feasible tetapi tidak bankable ).
Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 20132017 yang mendapat pengesahan
dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Pemegang Saham Askrindo, melalui
Surat Keputusan No. S-566/MBU/tanggal 12 September 2013 tentang Pengesahan Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Askrindo tahun 2013-2017, Direksi didukung oleh Dewan
Komisaris telah melakukan perubahan visi dan misinya sehingga aktivitas bisnis Perusahaan
menjadi lebih fokus dan terarah.
Visi dan Misi baru Perusahaan adalah sebagai berikut:
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung
perekonomian nasional.
Dalam visi perusahaan tersebut di atas terdapat 3 (tiga) unsur utama, yaitu:
• Penanggung Risiko,
• Unggul, dan
• Layanan global guna mendukung perekonomian nasional.
Masing-masing unsur tersebut mengandung arti sebagai berikut:
1. Penanggung Risiko menegaskan bahwa Askrindo merupakan perusahaan asuransi yang
melaksanakan bidang usaha berkaitan dengan penanggungan risiko dari suatu peristiwa
yang akan terjadi, termasuk risiko usaha/ bisnis tidak terbatas pada asuransi kredit dan
suretyship.
2. Unggul menjelaskan bahwa Askrindo bertekad menjadi perusahaan asuransi yang
terkemuka dalam kegiatan usahanya dibandingkan perusahaan pesaing. Keunggulan
perusahaan harus tertanam dalam persepsi pelanggan/ pemangku kepentingan serta dapat
diukur berdasarkan kaidah pengukuran obyektif (misal: konsep Malcom Balridge).
3. Layanan global guna mendukung perekonomian nasional menjelaskan bahwa Askrindo
memberikan layanan yang terbaik kepada para pengguna jasa dengan cakupan global untuk
dapat memberikan kontribusi dan memiliki arti dalam perekonomian nasional.
Penerapan layanan global dimaksud memiliki makna:
 Perusahaan tertanggung milik WNI, berdomisili di Indonesia dan memiliki obyek
usaha/proyek yang berlokasi di luar negeri, atau
 Perusahaan tertanggung milik WNA berdomisili di luar negeri yang memiliki
obyek usaha/proyek di wilayah Republik Indonesia.
Misi Perusahaan
 Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan
ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan
usaha korporasi lainnya;
 Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global;
 Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan menerapkan tata
kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.
Dalam uraian di atas terlihat bahwa fokus perusahaan dalam mendukung pengembangan UMKMK
dinyatakan secara tegas. Hal ini terkandung makna bahwa maksud dan tujuan pendirian dan
keberadaan Perseroan memang diperuntukkan dalam memberi dukungan pengembangan
UMKMK.
Adanya perubahan Visi dan Misi pada PT.Askrindo yaitu pada tahun 2012 dan 2013, adapun dari
tahun 2008 sampai dengan 2012 itu sama. Sedangkan, pada tahun 2012 – 2013 itu mengalami
perubahan Visi dan Misi. Dari 2013 sampai sekarang Visi dan Misi Perusahaan tetap sama. Alasan
adanya perubahan Visi dan Misi yaitu dengan memperhatikan tuntutan perkembangan zaman dan
aspirasi internal perusahaan yang berkembang, catatan auditor eksternal mengenai kesesuaian
lingkup kegiatan perusahaan dengan rumusan misi dan visi serta memperhatikan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Analisis Pengukuran Eksternal Pada Perusahaan Asuransi Kredit Indonesia
PT. ASKRINDO (Persero) adalah perusahaan dibawah naungan BUMN yang bergerak dibidang
asuransi atau penjaminan. PT. ASKRINDO (Persero) memasarkan produknya di Surakarta,
Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Yogyakarta dan Semarang.
Dengan semakin banyaknya perusahaan asuransi atau penjamin yang ada, maka dibutuhkan
karakteristik yang unggul dibandingkan pesaing. Selain itu pemasaran menjadi ujung tombak dari
kesuksesan perusahaan ini. Maka PT. ASKRINDO (Persero) sendiri harus menentukan strategi
pemasaran yang tepat dan efektif agar dapat meningkatkan nasabahnya. Strategi pemasaran dari
setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan tetapi strategi
yang digunakan dapat berbeda-beda. Penerapan strategi pemasaran yang efektif dan terarah akan
membantu perusahaan dalam menyampaikan produk yang ditawarkan kepada konsumen sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan.
1. Analisi Faktor Internal Perusahaan
a) Analisis Kekuatan ( Strenght)
 Memiliki brand name yang kuat.
 Memiliki kantor cabang yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia yang berfungsi untuk
memperluas jaringan.
 Tenaga kerja yang professional karena telah melewati beberapa pelatihan-pelatihan yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan perusahaan.
 Mempunyai badan hukum yang jelas.
 Fasilitas kantor yang lengkap dan mendukung karyawan untuk bekerja secara maksimal.
 Lokasi kantor yang strategis.
 Memiliki Area Managing Director yang berpengalaman, friendly, serta terbuka terhadap
seluruh karyawan.
b) Kelemahan ( Weaknesses)
 Kurang gencar melakukan promosi dan kurangnya media yang digunakan dalam iklan.
 Kurangnya tenaga kerja disetiap divisi yaitu pemasaran, pertanggungan, subrogasi dan
klaim. yang menyebabkan seringnya terjadi ketertinggalan dalam mencapai target
dibandingkan cabang PT. ASKRINDO (Persero) di daerah lainnya seperti Semarang, Pati.
2. Analisi Faktor-Faktor Eksternal Perusahaan
A. Peluang ( Opportunities )
 Berkembangnya usaha kecil menengah dan usaha menengah yang banyak diminati oleh
masyarakat.
 Permintaan pasar akan asuransi kredit penjamin semakin tinggi.
 Mempunyai hubungan yang baik dengan nasabah baik debitur, Dan kreditur.
 Dikenal luas oleh masyarakat Surakarta dan sekitarnya.
B. Ancaman ( Threats )
 Munculnya Asuransi Perkreditan lainnya yang mempunyai suku bunga yang lebih rendah.
 Terjadi inflasi yang tidak dapat diprediksi.
 Kredit macet yang dilakukan nasabah.
 Sulit bersaing dengan asuransi-asuransi perkreditan swasta lain.
3. Analisi SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan evaluasi suatu
masalah atau konsep bisnis yang berlandaskan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal (kesempatan dan ancaman). Setelah mengklasifikasi faktor internal dan eksternal untuk
mempermudah menemukan hasil analisa, maka digunakan matrik SWOT. Matrik SWOT ini akan
mempermudah dengan menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi PT. ASKRINDO (Persero). Matrik SWOT ini dapat menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategis yaitu.
A) Strengths (S)
1. Memiliki brand name yang kuat.
2. Memiliki 60 kantor cabang yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia yang berfungsi
memperluas jaringan
3. Tenaga kerja yang professional karena telah melewati beberapa pelatihan yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan.
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan perusahaan.
5. Mempunyai badan hukum yang jelas.
6. Fasilitas kantor yang lengkap mendukung karyawan untuk kerja secara maksimal.
7. Lokasi kantor yang strategis. 8.Memiliki Area Managing Director yang berpengalaman
B) Weekness (W)
1. Kurang gencar melakukan promosi dan kurangnya promosi di media iklan
2. Kurangnya tenaga kerja disetiap divisi seperti pemasaran, pertanggungan, dan subrogasi
dan klaim sehingga menyebabkan seringnya terjadi ketertinggalan untuk mencapai target
dibandingkan cabang lainnya seperti Semarang dan Pati.
C) Opportunities (O)
1. Berkembangnya usaha kecil menengah dan usaha menengah yang banyak diminati oleh
masyarakat.
2. Permintaan pasar akan asuransi kredit penjamin yang semakin tinggi
3. Mempunyai hubungan yang baik dengan nasabah, debitur mapupun kreditur.
4. Dikenal luas oleh masyarakat Surakarta
D) Threats (T)
1. Munculnya asuransi perkreditan lainnya yang mempunyai bunga lebih rendah
2. Terjadi inflasi yang tidak dapat diprediksI
3. Kredit macet yang dulakukan nasabah
4. Sulit bersaing dengan asuransiasuransi perkreditan swasta lain.
E) Strategi SO
1. Memperluas nasabah dengan menjalin hubungan yang baik (S1;O4)
2. Memberikan kredit surety bond dengan pelayanan yang profesional (S3;S6;O1)
3. Memenuhi permintaan kredit surety bond dengan cara yang prefesional sehingga dapat
memperluas jaringan dibeberapa daerah dengan baik (S2;S3;S7;O2)
4. Mempercepat hubungan dengan para nasabah berlandaskan hukum yang jelas agar tidak
terjadi penipuan (S4;S5;O3)
F) Strategi ST
1. Menciptakan persepsi nasabah dengan memberikan fasilitas yang lebih baik dari asuransi
lainnya (S3;S4;S6;T1)
2. Memberikan masukan terhadap nasabah agar tidak terjadi kredit macet maupun
penipuandan memberikan sanksi hukum terhadap pelanggaran (S3;S5;S8;T3)
3. Mempercepat hubungan terhadap nasabah yang lama maupun baru dengan asas
kekeluargaan dan memperluas jaringan diberbagai daerah (S2;S4;T4)
G) Strategi WO
1. Memaksimalkan teknologi yang ada untuk terus mengembangkan asuransi perkreditan
agar lebih dikenal oleh masyarakat luas (W2;O4)
2. Melakukan perekrutan karyawan dengan seiringnya permintaan kredit surety bond maupun
transaksi lainnya (W2;O2)
H) Strategi WT
1. Selalu memberikan informasi kepada para nasabah (tertanggung) agar nasabah tidak
berpindah ke asuransi lain (W1;T2)
2. Menambahkan jumlah karyawanyang dikhususkan untuk bagian kredit surety bond agar
tidak terjadi antrian yang panjang dan mengurangi kredit macet (W2;T3)

PT. ASKRINDO (Persero) adalah strategi SO ( Strength Opportunity ), dimana strategi ini
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mendapatkan peluang di eksternal perusahaan.
Dalam penerapan strategi SO, PT. ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta mengalami
peningkatan nasabah yang signifikan, akan tetapi pada bulan Maret terjadi penurunan jumlah
nasabah karena banyak munculnya asuransi perkreditan pesaing. Strategi SO yang digunakan oleh
PT. ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta tidak dapat lagi meningkatkan jumlah nasabahnya.
Namun PT. ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta harus mempertahankan strategi SO
(strength-opportunity) dari analisis SWOT dan menambahkan strategi pemasaran yang lainnya
agar dapat meningkatkan jumlah nasabah dan mempertahankan nasabah yang masih berada di
PT.ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta. Strategi pemasaran yang harus diterapkan di
PT.ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta yaitu bauran pemasaran jasa 7P (marketing mix).
Strategi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan yang selama ini dilakukan agar
mendapatkan terobosan ide yang baru supaya dapat memenangkan pasar, bersaing dengan
perusahaan asuransi perkreditan lain dan menghasilkan jumlah nasabah. Dalam memasarka jasa
asuransi perkreditan, PT.ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta harus memiliki karakteristik
yang khusus agar dapat membuat nasabahnya tidak berpaling ke perusahaan jasa asuransi
perkreditan pesaing. PT.ASKRINDO (Persero) Cabang Surakarta.
MANAJEMEN STRATEGI
ANALISIS VISI DAN MISI PADA PT ASKRINDO

Oleh :
Muhammaad Faris Akbar (1611011110)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
MANAJEMEN STRATEGI
ANALISIS PENGUKURAN EKSTERNALPADA PT ASKRINDO

Oleh :
Muhammaad Faris Akbar (1611011110)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018

Anda mungkin juga menyukai