Anda di halaman 1dari 21

Lockheed Corporation Overseas Bribery Gone Rampant

Pendahuluan Pengertian Etika Pengertian etika harus dibedakan dengan etiket. Etiket berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia. Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama. Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang etika : Etika merupakan bagian dari filsafat. Sebagai ilmu, etika mencari keterangan (benar) yang sedalam-dalamnya. Sebagai tugas tertentu bagi etika, ia mencari ukuran baik-buruk bagi tingkah laku manusia . . .memang apa yang tertemukan oleh etika mungkin menjadi pedoman seseorang, tetapi tujuan etika bukanlah untuk memberi pedoman, melainkan untuk tahu.(Prof. Ir. Poedjawiyatna, Etika, Filsafat Tingkah Laku). Etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral melainkan merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan padangan-pandangan moral (Franz Magnis Suseno). Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok. (A. Sonny Keraf). Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika disebut pula akhlak dan disebut pula moral. (Drs.Sudarsono) Dengan membaca pendapat-pendapat di atas, kita mengetahui bahwa ada banyak pengertian tentang etika. Yang penting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang pantas dalam kegiatan bisnis. Tugas pelaku bisnis adalah berorientasi

Etika Bisnis|

pada norma-norma moral. Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari dia berusaha selalu berada dalam kerangka etis, yaitu tidak merugikan siapa pun secara moral.

Teori Etika Etika Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi : 1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban. 2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik. 3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral secara universal.

Etika Teleologi Berasal dari kata dalam bahasa Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu. Dua aliran etika teleologi : 1. Egoisme Etis Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. 2. Utilitarianisme Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi

Etika Bisnis|

manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Inovasi, Perubahan, dan Lapangan kerja Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang utama. Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi kewajibannya. Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi

mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki

Etika Bisnis|

keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

Pasar dan Pemasaran Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan yang terkuat adalah yang menang. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati. Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.

Etos Bisnis Etos Bisnis adalah Suatu kebiasaan atau budaya moral

menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga membedakannya dari perusahaan lain. Berkembang tidaknya sebuah etos bisnis dalam sebuah perusahaan sangat ditentukan pula oleh gaya kepemimpinan dalam perusahaan tersebut.

Etika Bisnis|

Analisis Kasus Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 16 Agustus 1912, sebuah perusahaan

kedirgantaraan, The Alco Hydro Aeroplane Company didirikan oleh 2 kakak beradik Allan dan Malcolm Loughead yang berkedudukan di kota Santa Barbara, Negara Bagian California, Amerika Serikat. Pada tahun 1916 perusahaan mengganti namanya menjadi Loughead Aircraft Manufacturing Company dan di tahun 1926 menjadi Lockheed Aircraft Company. Perusahaan tersebut sempat menjadi divisi dari Detroit Aircraft pada 1929 namun berhasil berdiri kembali menjadi perusahaan sendiri lagi pada tahun 1932 dengan pada nama tahun Lockheed 1995, Aircraft Lockheed Corporation. Corporation

Perkembangan

terbaru

melakukan penggabungan usaha atau merger dengan Martin Marietta dengan nama baru Lockheed Martin yang berkedudukan di kota Burbank, Negara Bagian California, Amerika Serikat (www.lockheedmartin.com).

Produk Lockheed Corporation Lockheed Corp. memiliki produk-produk kedirgantaraan berupa pesawat sipil dan airliner, pesawat transport militer, pesawat tempur, pesawat patroli dan pengebom, helikopter, peluru kendali, kapal laut dan teknologi angkasa. Pesawat sipil dan airliner berbadan lebar L-1011 TriStar, Lockheed Vega, L-188 Electra, pesawat tempur militer antara lain F-16 Fighting Falcon, F-22 Raptor, F-104 Starfighter dan lain-lain. Sedangkan pesawat penumpang dan kargo militer yaitu Hercules C-130 yang sangat terkenal yang banyak dimiliki oleh Angkatan Udara negaranegara maju dan berkembang termasuk TNI-AU yang merupakan produksi Lockheed Corp (www.wikipedia.org).

Latar Belakang Skandal suap Lockheed Corp mencakup serangkaian suap dan kontribusi yang dibuat oleh pejabat perusahaan kedirgantaraan Amerika

Etika Bisnis|

Serikat: Lockheed Corp. Pada bulan September, 1975, dalam dengar pendapat Senat Komite pada Multinasional Korporasi, diketuai oleh Senator Frank Church yang merilis berita yang menakjubkan bahwa Lockheed Corporation telah membuat lebih dari $ 200 juta pembayaran rahasia untuk agen-agen asing dan pejabat pemerintah di Belanda, Italia, Jepang, Turki, dan negara lainnya. Berikut diantaranya skandal-skandal yang dilakukan Lockheed Corp dengan beberapa Negara, yaitu : 1. Belanda Di negeri Belanda, mereka menyuap Pangeran Bernhard, supaya Angkatan Udara Kerajaan Belanda memilih produk Starfighters, keluaran Lockheed, total nilai kontrak yang dilakukan antara $150 sampai dengan $200 juta dan pemberian komisi yang ditwawarkan untuk kontrak tersebut adalah $1 juta. Skandal inilah yang mendorong Amerika Serikat untuk membuat Foreign Corrupt Practices Act (Undang-undang Anti Korupsi di Luar Negeri) yang Isinya terutama bahwa melarang warga negara dan lembaga Amerika Serikat untuk memberikan suap kepada pemerintah negara asing. 2. Jepang Keterlibatan Lockheed dengan skandal suap di Jepang dimulai pada tahun 1958 ketika perusahaan Yoshio Kodama yang memiliki hubungan yang kuat dengan para pejabat pemerintah Jepang. Dengan bantuannya, Lockheed mendapatkan kontrak untuk sebuah jet Angkatan Udara Jepang. Pada tahun 1972, Lockheed menyewa kembali Kodama dan ia berhasil

mendapatkan kontrak $ 1.3 miliar dengan All Nippon Airways (ANA), di mana dia meminta dan menerima sekitar $ 9 juta dari Lockheed pada kurun waktu antara tahun 1972-1975. Sebagian besar uang itu diduga mengalir ke Perdana Menteri Tanaka Kukeo dan pejabat pemerintah lainnya yang menangani kontrak antara All-Nippon Airlines dengan Lockheed. Pada bulan

Etika Bisnis|

Agustus 1975, sebuah tim investigasi pemerintah AS, menelusuri skandal tersebut yang menyebabkan pengakuan, bahwa

Lockheed telah mendapatkan $ 22 juta dari pembayaran rahasia. Investigasi Senat pada bulan Februari 1976 mempublikasikan keterlibatan perusahaan dengan pejabat pemerintah Jepang dan hal tersebut memaksa Perdana Menteri Tanaka mengundurkan diri, kemudian Jepang membatalkan kontrak miliaran dolar dengan Lockheed. Pada 15 September 1976, delapan belas orang termasuk Kodama dan Tanaka ditangkap sebagai hasil dari keterlibatan mereka dengan Lockheed Payoffs Lockheed's diperluas ke sejumlah negara lain juga, meskipun tidak menyebabkan kekhawatiran dari publik seperti dalam skandal yang melibatkan pemerintah Belanda dan Jepang. Suap di negara-negara seperti Arab Saudi dan Iran dianggap sebagai "way of life" di bagian-bagian dunia tersebut. Tapi ada juga bukti pelunasan ke Italia ($ 2 juta yang dibayarkan atas kontrak $ 60 juta untuk C-130), Spanyol ($ 1.3 Juta), Afrika Selatan ($ 9 juta), serta Yunani, Meksiko, Nigeria, Turki, dan Columbia. Selama Perang Dunia II, Lockheed menghasilkan 20.000 pesawat combat, terutama P-38 fihgters dan di Korea, F-80 Shooting Stars sangat menjadi pilihan. Kemudian membangun pesawat mata-mata U-4 dan F104 pesawat tempur. Lockheed berhasil mengembangkan produk yang sangat luar biasa yaitu C-54 yang merupakan pesawat transportasi militer merupakan pesawat terbesar di dunia, tapi untuk bisa menghasilkan produk pesawat ini menyebabkan biaya 40 persen biaya yang berlebihan, disini Lockheed akan kehilangan $500 juta. Masuk ke tahun 1970-an, Lockheed adalah perusahaan dengan keuangan yang bermasalah, meskipun perusahaan ini penting untuk

pertahanan nasional. Kepailitan itu sendiri semakin terasa pada tahun 1971. Maka untuk itu Lockheed yang ingin mengurangi ketergantungan pada militer dengan masuk ke pasar jet pesawat komersial dengan

Etika Bisnis|

mengembangkan jet tiga mesin berbadan lebar yaitu pesawat L-1011. Sekitar $400 juta dihabiskan untuk perkembangan ini, dan Lockheed harus mendapatkan dana $400 juta, maka perusahaan mengajukan kredit tambahan dari kelompok bank. Mesin itu harus dibangun oleh Rolls-Royce dari Inggris, tetapi perusahaan ini bangkrut. Lockheed sekarang tidak punya mesin untuk L-1011 dan pada tanggal akhir tersebut tidak ada kesempatan untuk beralih ke pemasok lain dan masih harus memenuhi jadwal pengirimannya. Sekarang Lockheed sendiri menghadapi

kebangkrutan, dengan biaya yang berat yang sudah terjadi dan hampir $300 juta pesanan dibatalkan. Simpanan Perusahaan ini hanya apabila pemerintah melangkah untuk memberikan bailout jaminan $250 juta untuk pinjaman Lockheed. Dengan berdiri di belakang pinjaman pemerintah, setuju untuk mengambil tab in case of default, kreditor

sekarang akan menyetujui pinjaman uang tunai yang dibutuhkan Lockheed untuk tetap bertahan. Supaya Lockheed bisa terus dapat bertahan, penjualan di luar

negeri harus sangat diperluas terutama untuk pesawat C-130 Hercules penjualan asing telah tumbuh dengan baik dari $146 juta pada tahun 1970 menjadi $650 juta pada tahun 1974, penjualan kepada Iran dan Arab Saudi sangat tinggi, namun kedua negara menerima hadiah atau suap yang besar. Sementara itu, disisi lain Lockheed telah menggunakan $195 juta dari pinjaman jaminan yang diberikan oleh pemerintah AS. Jaminan pinjaman pemerintah telah menyelamatkan Lockheed dari kebangkrutan, tetapi memiliki konsekuensi yaitu semua operasi

perusahaan sekarang terbuka dalam pengawasan dan dipertanyakan tindakan yang melibatkan suap untuk berbagai tender. Pada waktu itu Kongres sedang mempertimbangkan jaminan pinjaman, dengar pendapat di depan Senat Komite Perbankan didapat bukti awal dari suap untuk memenangkan tender. Lockheed mempertahankan haknya untuk menolak dalam mengungkapkan informasi yang dicari oleh Kongres dan SEC, kecuali diperintahkan untuk melakukannya oleh pengadilan.

Etika Bisnis|

Dalam dengar pendapat berikutnya sebelum subkomite Senator Frank Church pada perusahaan multinasional, disini penyuapan mulai terungkap. Presiden Gerald Ford menyatakan keprihatinan yang

mendalam tentang skandal ini dan beliau memerintahkan penyelidikan lebih lanjut. SEC mengintensifkan penyelidikan, bukan hanya dari

Lockheed tetapi juga perusahaan multinasional lain dan begitu pula IRS dengan 300 agen mencari melalui buku-buku perusahaan serta catatan di luar negeri. Daniel J. Haughton ketua dewan Direksi dan A. Carl Kotchian presiden dipaksa untuk mundur. Sebuah perubahan dan dewan direksi dipimpin oleh Manajemen baru

orang luar perusahaan untuk

memperbaiki dan membersihkan citra perusahaan yang tercemar. Pada bulan Juni 1979, Lookheed mengaku bersalah telah malakukan suap kepada pemerintah Jepang dengan menyebutkan bahwa hal tersebut adalah biaya pemasaran. Manurut Internal Revenue Code, tidak ada pengurangan yang diperbolehkan untuk pembayaran yang merupakan

suap ilegal atau suap. Lockheed juga mengaku bersalah atas empat tuduhan penipuan dan empat tuduhan membuat pernyataan palsu kepada pemerintah. Tentu saja, itu tidak bisa khusus dituntut dengan suap ilegal karena Foreign Corrupt Practices Act tidak berlaku untuk tindak kejahatan Analisis Suap dalam Tender Praktek suap telah menjadi sebuah tradisi yang lumrah dalam dunia bisnis, khususnya di Indonesia. Ini biasanya terjadi dalam upaya memenangkan sebuah proyek yang biasanya kita kenal tender. Kata tender berasal dari bahasa Inggris yang berarti penawaran, tawaran, dan mengajukan. Dalam bahasa yang sederhana, tender berarti sebuah tawaran untuk mengerjakan suatu proyek tertentu, biasanya proyek dalam skala besar yang ditawarkan oleh pemerintah. Para pengusaha kemudian mengajukan surat lamaran atau proposal yang intinya bersedia untuk melaksanakan proyek tersebut. Itulah tender. Tender ini tentu saja

Etika Bisnis|

memiliki nilai finansial yang cukup besar. Ketika tender dimenangkan oleh sebuah perusahaan pelaksana tender, jika dapat dikelola dengan baik akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Maka itu banyak yang bersaing agar tender itu dapat jatuh ke tangan pengusaha yang bersangkutan. Tender terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Ada tender untuk membangun kesejahteraan masyarakat seperti pembangunan jalan raya, pembangunan tempat-tempat umum seperti pasar, pusat perbelanjaan modern: mall, dan lain sebagainya. Di dalam tender terdapat jual beli dan transaksi juga hal-hal yang sifatnya perdagangan dan berinteraksi dengan dunia luar perusahaan. Tidak sedikit pemegang tender di Indonesia yang berlaku tidak adil atau curang, dengan istilah lain tidak berkompetisi secara sehat untuk memenangkan sebuah proyek. Suap menyuap menjadi sarana utama dan menjadi hal yang biasa terjadi untuk dapat meloloskan tender. Kadang terjadi kerja sama antara instansi pemerintah dengan calon pelaksana tender. Ada banyak kasus yang menunjukan berhasilnya suatu tender dimenangkan bergantung kepada persentase suap yang dikeluarkan. Suap adalah salah satu dari sekian banyak jenis korupsi. Bagaimana tidak, politik negosiasi uang terjadi di sini. semakin besar uang pelicin yang dikeluarkan, akan semakin mudah mendapatkan tender. Parahnya suap menyuap tidak hanya terjadi dalam perebutan tender saja melainkan memasuki berbagai bidang kehidupan manusia. Bahkan dalam meraih kursi DPR sampai ke tingkat RT, suap sering terjadi yang lebih dikenal dengan istilah money politic atau politik uang.

Bagaimana tinjauan filsafat moral dan teori etikanya? Sepintas kita menilai, bahwa perbuatan suap-menyuap dalam tender itu adalah perbuatan yang tidak baik. Seharusnya yang ada adalah persaingan sehat, yaitu berdasarkan kualifikasi dan kualitas calon pelaksana tender, bukan diukur berapa banyak suap yang diajukan. Mengapa suap dalam tender dianggap buruk, padahal kalau tidak pakai

Etika Bisnis|

10

suap, belum tentu tender dapat diraih? Ketika praktek suap terjadi, jelas akan membawa implikasi yang negatif terhadap tender. Jumlah dana yang seharusnya utuh untuk sebuah proyek pembangunan, malah tidak terjadi karena tuntutan untuk mengganti dana yang telah dikeluarkan. Pengusaha cenderung akan memperkaya dirinya sendiri dan kelompoknya. Belum lagi potongan-potongan dan yang tak jelas, sehingga dana demikian besar untuk diaplikasikan menjadi sangat minimum nilainya. Berbagai dampak negatif sudah pasti terjadi.

Etika Deontologi Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melaikan berdasarkan tindakan sendiri untuk melakukan hal yang baik pada dirinya sendiri. Dalam prinsip deontologi terdapat dua macam perbuatan yaitu perbuatan baik secara hukum dan perbuatan baik secara etika. Supaya menjadi baik di mata hukum yang diperlukan hanyalah bahwa perbuatan itu sesuai dengan hukum terlepas dari motif apapun mengapa perbuatan itu dilakukan. Terkait dengan kasus suap dalam tender selagi persyaratan untuk memenangkan tender itu terpenuhi maka layak baginya untuk mengelola tender tersebut. Akan tetapi baik secara hukum belum tentu menjadi baik secara moral dan etika. Supaya perbuatan itu baik secara moral hal tersebut belumlah cukup. Suatu perbuatan hanya bisa dianggap baik secara moral kalau dilakukan karena kewajiban atau karena memang harus dilakukan. Dalam deontologi, legalitas menjadi hal yang penting. Selama proses persaingan untuk memenangkan tender dan pelaksanaanya tidak keluar dari jalur hukum dan norma etika maka hal ini boleh dilakukan. Legalitas dalam prinsip ini menjadi sesuatu hal yang dapat membantu dalam

menyelesaikan sebuah persoalan.

Etika Bisnis|

11

Etika Teologi Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna. Dari sudut pandang untuk siapa tujuannya, etika teologi dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Maka dalam hal ini, tender dalam prakteknya harusnya melihat dalam sudut pandang ini, karenanya menerima suap yang dilakukan supaya tender dapat berhasil merupakan perbuatan yang tidak etis karena hanya mementingkan

keuntungan pribadi, misalkan ketika sesorang menerima komisi atas hasil lobi-lobi untuk memenangkan tender perusahaan tertentu untuk membangun pengeboran minyak dalam area hutan lindung, tanpa memperhatikan dampak yang mungkin terjadi apabila sampai proyek tersebut berhasil dibangun dan merugikan banyak pihak. 2. Utilitarianisme artinya bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tetapi manfaat itu bukan saja hanya menyangkut satu atau dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Maka tender dalam

prakteknya harus memperhatikan aspek manfaat ini. Jika manfaat yang ditimbulkan untuk masyarakat secara keseluruhan leibih banyak dan lebih mendominasi maka suap untuk mendapatkan tender ini menjadi sesuatu yang urgent atau mendesak untuk dilakukan. Karena berdasarkan prinsip

utilitarisme ini, yang menentukan baik buruknya perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar. Jika kebutuhan untuk melakukan suap dalam memenangkan tender tersebut mengakibatkan masyarakat luas akan merasa senang, merasa diuntungkan, memperoleh nilai manfaat dari proyek ini adalah

Etika Bisnis|

12

perbuatan yang terbaik. Dalam utilitarisme sangat menekankan pentingnya konsekuensi perbuatan dalam menilai baik buruknya. Maka kualitas moral baik buruknya tender tersebut dimenangkan tergantung pada konsekuensi atau akibat yang dibawakan olehnya. Jika proyek pembuatan pabrik milik pemerintah dibangun di daerah yang berkawasan asri, tentu akan

menimbulkan akibat yang tidak baik bagi kelangsungan keasrian lingkungan. Namun jika tender itu mengakibatkan manfaat paling besar, artinya paling memajukan kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat, perbuatan ini adalah baik. Maka itu memenangkan tender dengan melalui bantuan suap menyuap menurut paham utilitarisme bergantung kepada situasi dan kondisi serta manfaat yang dihasilkan.

Etika Bisnis|

13

Pembahasan Pertanyaan Case: Lockheed Corporation Overseas Bribery Gone Rampant

1. Are widespread global standards regarding business practices likely to be enacted and enforced in the foreseeable future? Why or Why not? Apakah standar global yang kini tersebar luas yang menyangkut praktik-praktik bisnis sepertinya diterapkan dan

dipaksakan penerapannya pada masa mendatang yang penuh prediksi dan tidak menentu? Mengapa atau mengapa tidak? Menurut kelompok kami standar global yang terkait dengan bisnis dalam praktiknya sangat perlu berlaku diterapkan dan ditegakkan di masa mendatang yang penuh ketidakpastian. Hal tersebut disebabkan jika apabila tidak ada suatu standar yang mengatur suatu perilaku dalam praktik dunia bisnis maka kejadian penyuapan (bribery) seperti yang terjadi pada Lockheed Corporation akan terus terjadi di masa yang mendatang. Dalam kenyataanya, standar global yang kita bicarakan disini sudah diatur dari sudut pandang hukum pada masingmasing peraturan pemerintah atau bahkan undang-undang mengenai praktik bisnis. Seperti misalnya di Indonesia, salah satunya kita mengenal Undang-undang Anti Monopoli yang bertujuan menghindari bahkan mencegah pratik-praktik bisnis yang bersifat monopolis. Sehingga itu semua kembali lagi kepada diri pribadi masing-masing apakah yang bersangkutan masih menjunjung tinggi nilai etika bisnis dan profesi dalam kehidupannya sehari-hari atau sama sekali tidak. 2. What factors do you think led Lockheeds top executives down the perilous path of bribery and questionable practices? In your opinion, did such factors excuse these executives from

condemnation? Faktor apa saja yang dapat membuat para eksekutif puncak Lockheed Corporation melakukan praktik bisnis berbahaya

Etika Bisnis|

14

yaitu penyuapan dan praktik lain yang dipertanyakan? Menurut pendapat Anda, apakah faktor-faktor tersebut dapat dibenarkan? Kelompok kami berpendapat bahwa faktor yang mendorong para eksekutif puncak Lockheed Corporation melaksanakan praktik suap adalah suatu dorongan motivasi atas keinginan mereka untuk memenangkan tender-tender berskala besar dan menguntungkan dengan cara instan dan mudah. Para eksekutif puncak Lockheed Corporation ingin memastikan bahwa perusahaan yang mereka pimpin memenangkan tender namun tidak bersedia melaksanakan praktikpraktik bisnis umum yang akan memakan lebih banyak waktu, biaya, dan usaha. Seperti meningkatkan kualitas, menurunkan harga sesuai penawaran atau mencari pendekatan-pendekatan lain yang tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing dalam bidang kedirgantaraan. Kemungkinan besar, para eksekutif puncak memiliki penilaian bahwa praktik suap baik dan wajar dilakukan demi terwujudnya tujuan memenangkan tender dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Suap menyuap dengan tujuan untuk memenangkan tender adalah tidak dibenarkan meskipun tetap saja masih banyak oknum yang

melakukannya. Suap menyuap dalam sebuah tender adalah satu perbuatan yang tidak memenuhi kualifikasi professional dalam dunia industri dan perdagangan. Suap menyuap adalah perbuatan yang tercela yang tidak sesuai dengan kaidah norma dan agama. Suap menyuap juga menunjukan kelemahan diri sendiri yang secara tidak sadar menunjukkan kepada pihak luar ketidakmampuan untuk bersaing secara sehat. Terdapat banyak dampak negatif yang ditimbulkannya terutama yang tampak jelas adalah merugikan pihak lain yang juga memiliki keunggulan dan kompetitif, menurunkan motivasi dan untuk suap

berkembang

bertumbuh

menjadi yang

terbaik,

merupakan pula bagian dari korupsi tetapi dalam bentuk lain yang lebih rapi dan tertutup.

Etika Bisnis|

15

3. In this case, unlike most others, the top executives received major blame, not lower-level executives. How do you account for top management being so visibly involved in the scandals? Pada kasus ini, tidak seperti kebanyakan kasus, jajaran eksekutif puncak yang paling disalahkan daripada jajaran eksekutif menengah.

Bagaimana Anda dapat berpandangan bahwa manajemen puncak menjadi sangat jelas terlibat pada skandal tersebut? Pada kasus Lockheed Corporation ini, sudah sangat jelas terlihat bahwa keterlibatan petinggi Lockheed dalam melobi Pemerintah Jepang untuk membeli Pesawat Penumpang L-1011TriStar keluaran Lockheed. Pada saat itu Lockheed mengikuti tender pesawat ini melalui perusahaan Jepang, Marubeni. Presiden Direktur Marubeni, Hiyama, mengutus Direktur Manajernya untuk menemui A.C. Kotchian, Presiden Direktur Lockheed untuk membicarakan jumlah uang yang akan diberikan kepada Tanaka (staf Perdana Menteri Jepang) sebagai imbalan untuk mendorong All Nippon Airways (ANA) dalam

pengambilan keputusan untuk membeli pesawat dari Lockheed. Tanaka akhirnya berhasil meyakinkan Presiden Direktur ANA dan akhirnya diumumkan bahwa Lockheed memenangkan kontrak pengadaan pesawat tersebut. Jadi sudah sangat jelas bahwa eksekutif puncak bertindak secara langsung terlibat dalam skandal penyuapan tender tersebut ditandai dengan turun tangannya Presiden Direktur Lockheed, A.C. Kotchian. 4. What is the difference between bribery and extortion? Is there an ethical difference? Apakah perbedaan antara penyuapan (bribery) dan pemerasan (extortion)? Apakah terdapat perbedaan secara etis? Menurut pendapat kelompok kami, penyuapan adalah suatu perbuatan yang meliputi sumbangan, pemberian, penerimaan, persembahan sesuatu yang bernilai dengan maksud untuk mempengaruhi suatu tindakan/keputusan. Penyuapan dalam terjemahan bebas yang

bersumber dari Wikipedia Indonesia adalah merupakan praktek dimana

Etika Bisnis|

16

seseorang yang dapat mengambil keputusan atau tindakan atas nama orang lain berdasarkan otoritas atau posisinya dipengaruhi dengan cara membayar atau menawarkan manfaat moneter yang mempengaruhinya supaya mengambil suatu atau beberapa tindakan atau keputusan. Pemerasan merupakan kebalikan dari penyuapan. Pada pemerasan, bukan penjual yang menawarkan sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi keputusan, melainkan oknum perusahaan atau

pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang meminta pembayaran dari penjual untuk suatu keputusan yang akan menguntungkan penjual tersebut. Dipandang dari sudut pandang segi etika, keduanya merupakan tindakan yang tidak sesuai etika bisnis dan profesi karena keduanya memiliki kesamaan yaitu untuk mempengaruhi sesuatu keputusan yang akan diambil. 5. Does the judgment of unethical conduct change if payoffs are an accepted way of doing business in the particular country? Apakah pertimbangan atas sikap perbuatan yang tidak sesuai etika akan berubah apabila pemberian hadiah merupakan praktik bisnis yang wajar dan dapat diterima pada negara-negara tertentu? Pertimbangan secara etika tidak akan berubah apalagi menjadi benar walaupun praktik bisnis pemberian hadiah menjadi hal yang wajar dan lumrah pada suatu negara. Di negara kita Indonesia misalnya, pada masa sebelum reformasi sangat wajar dan lumrah bahkan disyaratkan untuk sekadar berurusan dengan instansi pemerintah. Pada beberapa tahun belakangan ini, praktiknya secara perlahan namum pasti mulai berubah. Pada masa menjelang hari raya baik itu Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, para rekanan yang umumnya pihak swasta ramai-ramai memberikan hadiah berupa bingkisan (parcel) makanan, bingkisan barang, voucher belanja atau bahkan uang tunai kepada para pejabat instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN). Kini instansi pemerintah yaitu para Kementerian dan BUMN telah mengumumkan kepada khayalak di media masa yaitu untuk tidak

Etika Bisnis|

17

memberikan sumbangan berupa apa pun kepada pegawai dari berbagai golongan di instansinya. Menurut pandangan kami, hal tersebut merupakan sesuatu yang dipandang positif mengingat pada masa pemerintahan Orde Baru perihal pemberian hadiah adalah sangat wajar dan lumrah di Indonesia. Tapi tanpa memandang sebelah mata, memang diakui sampai sekarang praktik-praktik pemberian hadiah masih saja terjadi dan berlaku umum sebagai tanda terima kasih kepada pihak yang telah membantu. Pada saat kita mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Paspor masih saja dengan mudah ditemukan praktik-praktik pembayaran kepada calo yang notabene diluar pembayaran resmi dan legal. Sebagian masyarakat kita masih menganggap pembayaran tersebut adalah wajar mengingat jumlahnya relatif tidak besar dan bertujuan untuk membantu atau meringankan biaya hidup para petugas pemerintah yang dikenal bergaji kecil yang telah membantunya. Selain itu dengan cara tersebut urusan akan lebih lancar dan mudah yang pada akhirnya akan menghemat waktu dan bahkan biaya (opportunity cost) masyarakat yang waktunya dapat digunakan untuk bekerja. Walaupun nampaknya sangat beralasan dan memiliki segala kebaikan namun praktik pemberian hadiah, tips, atau uang tunai tidak dapat dibenarkan secara etika. Para aparat pemerintah yang memberikan pelayanan publik haruslah memberikan pelayanan yang sama baik dan adil kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan tanpa membedakan mereka yang memberi hadiah dan yang tidak memberi. Masyarakat Indonesia berhak sepenuhnya atas berbagai bidang pelayanan publik dengan baik, cepat, dan memuaskan tanpa harus membayar lebih dari yang ditetapkan secara resmi. Pemerintah dari tingkat pusat sampai RT harus berusaha memfasilitasi agar usaha-usaha good corporate governance di lingkungannya masing-masing tercipta dengan baik. 6. Should top management escape responsibility for questionable payments made by subordinates? Apakah seharusnya jajaran

Etika Bisnis|

18

puncak manajemen lari dari tanggung jawab atas pembayaranpembayaran yang dipertanyakan yang dilakukan oleh bawahannya? Menurut pendapat kelompok kami hal tersebut bergantung kepada pemegang otoritas atas pembayaran kepada pihak luar pada suatu organisasi. panduan Pada jenjang umumnya otorisasi masing-masing untuk tingkatan organisasi besarnya memiliki jumlah

pembayaran. Misalnya pembayaran berjumlah diatas Rp 1 Milyar harus melalui persetujuan Presiden Direktur. Maka dapat diartikan bahwa segala pembayaran-pembayaran yang dilakukan kepada pihak ketiga dengan jumlah tersebut Presiden Direktur bertanggung jawab penuh. Sebaliknya pembayaran sampai Rp100 juta cukup disetujui oleh tingkat tertinggi Direktur Keuangan, diikuti Manajer Keuangan dan Manajer Akuntansi. Sehingga manajemen dari berbagai tingkat tidak dapat begitu saja lari dari tanggung jawab. Pihak-pihak yang menyetujui pembayaran harus dapat menjelaskan maksud dan tujuan suatu pembayaran tertentu. 7. Defend Lockheeds position regarding payoffs in the early 1970s. Be as persuasive as you can. Mempertahankan diri pada posisi Lockheed berkaitan dengan tindakan suap atau pemberian hadiah pada awal tahun 1970-an. Uraian tersebut sedapat mungkin berusaha meyakinkan bahwa hal tersebut perlu dilakukan. Kelompok kami berpendapat bahwa Lockheed berada dalam posisi yang terjepit dan tidak menguntungkan dalam bisnis dunia

kedirgantaraan pada masa awal tahun 1970-an. Belum lagi persaingan dengan sesama negara maju juga bahkan negara-negara berkembang yang mulai melebarkan sayap menjadi produsen pesawat udara. Indonesia pada waktu itu mulai merintis berdirinya perusahaan industri kedirgantaraan yaitu PT Nurtanio yang kemudian berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan kini dikenal dengan nama PT Dirgantara Indonesia (DI). PT DI dengan yang dimotori oleh B.J. Habibie memproduksi pesawat terbang penumpang

Etika Bisnis|

19

menengah yaitu CN-235 dan prototipe N-250. TNI dan angkatan bersenjata negara-negara asia tenggara, Malaysia, Thailand, dan Filipina menggunakan pesawat CN-235 juga beberapa jenis helikopter sebagai armada militer. Hal ini menandakan dengan sangat jelas bahwa persaingan bisnis pada bidang ini sangatlah kompetitif dimana sangat banyak perusahaan yang bersaing dan berusaha di bidang yang sama bahkan di negara-negara dunia ketiga atau berkembang seperti Indonesia. Lockheed menggunakan jalan pintas dengan cara menyuap orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk pengambilan keputusan agar pilihan membeli pesawat jatuh kepada pesawat-pesawat produksi Lockheed. Ketidakpercayaan akan kualitas dan kemampuan diri sendirilah yang mendasari tindakan penyuapan tersebut. Sebenarnya hal tersebu tidak perlu terjadi mengingat barang yang laku di pasaran pada umumnya adalah barang yang berkualitas tinggi bukan sekedar harga tinggi. Sehingga apabila harganya pun sedikit lebih mahal, dengan kualitas yang memadai, banyak orang yang masih memilihnya. Ada istilah ada rupa, ada harga menandakan bahwa dengan harga yang kompetitif (tidak selalu murah) ada kualitas yang baik yang ditawarkan sehingga tercipta kepuasan konsumen yang bersifat jangka panjang, bukan hanya untuk masa sekarang saja. Lockheed perlu untuk percaya diri dengan fokus pada peningkatan kualitas produk dan pelayanan purna jual (after sales service) kepada konsumen dan bahkan calon konsumen yang pada umumnya instansi pemerintah dan perusahaan penerbangan (airline). Menggunakan cara-cara tersebut diharapkan bahwa kepercayaan publik akan terbentuk dan terus meningkat terhadap perusahaan Lockheed beserta produkproduknya. Dengan menerapkan good corporate governance pada perusahaannya, maka kami percaya bahwa Lockheed dapat bangkit menjadi

perusahaan kedirgantaraan yang unggul bahkan menjadi benchmark bagi perusahaan-perusahaan pesaing.

Etika Bisnis|

20

Kesimpulan Kasus Lockheed telah menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi industri penerbangan di Amerika Serikat. Peristiwa ini juga mampu membuka mata pemerintah AS untuk merevisi dan mengeluarkan peraturan perundangan yang baru yang berhubungan dengan etika dalam berbisnis, antitrust, dan GCG. Namun semua ini akan menjadi sia-sia apabila tidak didukung oleh usaha nyata dari para pelaku bisnis sendiri. Dan hebatnya, semua menyetujui bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang salah dan sebaiknya tidak dilakukan lagi di masa yang akan datang. Prinsip itu pun dipegang oleh Lockheed dan perusahaan-perusahaan ternama lainnya sampai sekarang. Hal ini justru menjadi sebuah kontradiksi di Indonesia, dimana suap sendiri telah menjadi hal yang lumrah, biasa, tidak menjadi suatu masalah. Bias atau grey area yang ada pun menjadi semakin abu, sulit untuk ditelaah, benar atau salahnya. Pemberian uang tanda terima kasih, balas jasa, maupun sekedar imbalan tambahan menjadi alasan-alasan yang dapat menjadi sebuah

pembenaran maupun fakta benar-benar adanya yang menjadi dilema moral yang luar biasa di masyarakat. Hal ini mengaburkan pandangan orang mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Diperlukan pikiran yang dingin, jernih, dan pandangan yang tepat untuk menafsirkan grey area tersebut. Semua kembali pada hati nurani masing-masing individu. Pada masa sekarang, suara hati yang emas menjadi hal yang sangat berharga dan sangat sulit untuk ditemukan.

Etika Bisnis|

21

Anda mungkin juga menyukai